Anda di halaman 1dari 23

Treponemataceae

Nanda Putri Hadi (P3.73.34.2.19.028)

Novi Astia Tri C (P3.73.34.2.19.029)

Wahyu Pamungkas Sari (P3.73.34.2.19.044)


Treponemataceae

1 2

Treponema Treponema
pallidum pertenue
01
Treponema
pallidum
Nama Treponema diambil dari bahasa Yunani yaitu trepo
dan nema yang artinya turning thread (benang bergulung).
Treponema pallidum subspesies (sekarang disebut dengan
Treponema pallidum) merupakan salah satu bakteri
Spirochaeta patogen dominan.Treponema pallidum sudah
dikenal selama 500 tahun sebagai penyebab penyakit
menular seksual yaitu sifilis.
KLASIFIKASI
Kingdom : Eubacteria
Phylum : Spirochaetes
Class : Spirochaetes
Ordo : Spirochaetales
Familia : Treponemataceae
Genus : Treponema
Spesies : Treponema pallidum
MORFOLOGI
✘ Treponema Pallidum berbentuk spiral
✘ Merupakan bakteri gram negatif
✘ Dengan lebar kira – kira 0,2 – 0,4 mikron
✘ Panjang 5 – 15 mikron
✘ Lengkung spiral/ gelombangnya secara teratur
terpisah satu dengan yang lainnya dengan jarak 1
mikron
✘ Memiliki lekukan sebanyak 8 – 14 gelombang
✘ Sulit diwarnai dengan pewarna kuman pada
umumnya
✘ Bakteri ini tidak membentuk spora
✘ Bergerak aktif
FISIOLOGI
Menurut (Hartono, 2008)
 Treponema pallidum memperbanyak diri dengan cara membelah diri secara
transversal di dalam tubuh hospes maupun pada hewan percobaan.
 Treponema pallidum yang patogen tidak dapat dibiakkan pada media buatan
atau pada perbenihan jaringan ataupun embryonated egg walaupun
diinkubasikan pada suasana anaerob.
 Treponema pallidum yang patogen hanya dapat dibiakkan pada testis kelinci
dengan waktu pembelahan (generation time) sekitar 30 jam
 Memberikan hasil negatif pada uji katalase dan oksidase. Mekanisme
biosintesis lipopolisakarida dan lipid Treponema pallidum sedikit.
Kemampuan metabolisme dan adaptasinya minimal dan cenderung kurang, hal
ini dapat dilihat dari banyak jalur seperti siklus asam trikarboksilik, komponen
fosforilasi oksidatif dan banyak jalur biosintesis lainnya
SIFAT PERTUMBUHAN

 Treponema pallidum adalah bakteri mikroaerofilik, bakteri ini


paling baik hidup dalam lingkungan dengan kadar oksigen 1-4%.
 Strain Reiter saprofitik tumbuh pada medium yang mengandung
11 asam amino, vitamin, garam, mineral, dan albumin serum.
 Pada cairan suspense yang cocok dan adanya substansi
pereduksi, Treponema pallidum dapat tetap bergerak selama 3-6
hari pada suhu 25°C.
 Pada darah lengkap atau plasma yang disimpan pada suhu 4°C,
dapat bertahan hidup selama minimal 24 jam.
STRUKTUR ANTIGEN

Menurut (Prince, 2006) ada 3 macam Antigen Treponema yang khas antara


antigen, yaitu berupa protein yang tidak lain dapat diperiksa dengan test
tahan panas, polisakarida yang tahan imubilisasi Treponema pallidum (TPI =
panas dan antigen lipoid yang serupa T.Pallidum immubilization test). Hasil
dengan bahan yang terdapat dalam tes positif jika kuman tidak dapat
kardiolipin. Jika ditinjau berdasarkan bergerak lagi yang berarti telah mati.
spesivisitasnya, maka hanya ada 2 Tes ini sangat spesifik, tetapi tidak
macam antigen, yaitu antigen yang dapat membedakan antara sifilis dengan
terdapat dalam beberapa genus yang Treponematosis lainnya.
berbeda dan antigen yang hanya
terbatas pada satu atau beberapa spesies
saja.
STRUKTUR ANTIGEN
Antigen protein ditemukan pada kebanyakan Treponema, baik dari spesies yang
patogen maupun sporofit, merupakan makro molekul yang bertalian dengan
RNA. Antigen ini dipakai untuk test pengikat komplemenyang menggunakan
protein Reiter (RPCF = Reiter Protein Complmen Fixation). Antigen ini atau
protein yang sangat mirip dengan antigen ini, dapat ditemukan pada Treponema
yang merupakan flora yang hidup dalam traktus digestivus manusia, oleh karena
itu antibodi terhadapnya dapat ditemukan dalam serum manusia. Meskipun pada
umumnya antibodi ini kadarnya sangat rendah, tetapi kadang-kadang dapat
memberikan hasil test RPCF positif.
Determinats of Pathogenicity
 Penularan bakteri ini biasanya melalui hubungan seksual (membran mukosa vagina
dan uretra), kontak langsung dengan lesi/luka yang terinfeksi atau dari ibu yang
menderita sifilis ke janinnya melalui plasenta pada stadium akhir kehamilan.
Treponema pallidum masuk dengan cepat melalui membran mukosa yang utuh dan
kulit yang lecet, kemudian kedalam kelenjar getah bening, masuk aliran darah,
kemudian menyebar ke seluruh organ tubuh.Bergerak masuk keruang intersisial
jaringan dengan cara gerakan cork-screw (seperti membuka tutup botol).
 Beberapa jam setelah terpapar terjadi infeksi sistemik meskipun gejala klinis dan
serologi belum kelihatan pada saat itu.Darah dari pasien yang baru terkena sifilis
ataupun yang masih dalam masa inkubasi bersifat infeksius.
 Waktu berkembangbiak Treponema pallidum selama masa aktif penyakit secara
invivo 30-33 jam. Lesi primer muncul ditempat kuman pertama kali masuk, biasa-
nya bertahan selama 4-6 minggu dan kemudian sembuh secara spontan. Setelah
stadium I menghilang antara beberapa minggu – bulan maka akan terjadi stadium
II.
● Stadium II

 Berupa skin rash (bercak merah) di seluruh tubuh dan disertai pembesaran kelenjar
limfa

 Stadium I dan II merupakan stadium yang sangat menular, karena dapat dijumpai
Treponema pallida dalam jumlah yang banyak

● Stadium III (LANJUT)

 Timbul beberapa tahun setelah infeksi primer, dapat terjadi kerusakan jaringan yang
ekotensif seperti jaringan syaraf pusat dan sistem kardiovaskuler
DIAGNOSIS
LABORATORIUM
BAKTERIOLOGI
Treponema pallidum sukar diwarnai, untuk melihat morfologi bakteri
Bahan yang diperiksa berupa
ini, dapat digunakan pewarnaan khusus seperti :
cairan eksudat dari lesi primer
  atau sekunder dan dilihat
1. Pewarnaan Fontana Tribondeau yang menggunakan perak nitrat, dengan mikroskop lapang
sebab bakteri ini dapat mereduksir perak nitrat. pandang gelap

2. Pewarnaan Levaditi (silver impregnation) digunakan untuk


mewarnai bakteri yang berada di dalam jaringan.

3. Pewarnaan Negatif Menggunakan tinta cina (indian).

4. Pewarnaan Giemsa Dengan larutan giemsa.

Dengan mikroskop lapang pandang gelap (dark field microscope),


dapat dilihat morfologi Treponema pallidum dalam keadaan hidup,
disamping dapat dilihat pergerakannya. Bakteri ini juga dapat dilihat
atau diidentifikasi dengan menggunakan teknik imuunofluoressens.
PEWARNAAN DIETERLE

Pewarnaan Dieterle adalah salah satu cara


menandai jaringan untuk pemeriksaan
mikroskopis. Reagen utama pewarnaan Dieterle
adalah perak nitrat . Dapat menodai mikroba
seperti Treponema pallidum dengan warna abu-
abu atau hitam dan latar belakang berwarna
kuning. Ini digunakan untuk menemukan
organisme penyebab penyakit cakaran kucing
(Bartonella henselae ) dan sifilis ( Treponema
pallidum ) dan sensitif terhadap Mycobacterium
tuberculosis .
PEMERIKSAAN TREPONEMA PALLIDUM SECARA SEROLOGI

● Uji Serologi Nontreponemal ● Interprestasi Hasil


 Gumpalan medium atau besar: reaktif
Uji nontreponemal yang paling sering (R)
dilakukan adalah uji VDRL dan RPR.  Gumpalan kecil: reaktif lemah (W)
Pemeriksaan ini digunakan untuk mendeteksi  Tidak ada gumpalan/sedikit butiran:
antibodi terhadap antigen yang terdiri dari tidak reaktif (N)
kardiolipin, kolesterol, dan lesitin yang sudah
terstandardisasi. Uji serologi nontreponemal
ini merupakan uji yang dianjurkan untuk
memonitor perjalanan penyakit selama dan
setelah pengobatan, karena pemeriksaannya
mudah, cepat dan tidak mahal.
PEMERIKSAAN TREPONEMA PALLIDUM SECARA SEROLOGI

Tes treponemal Tes ini bersifat spesifik karena antigennya ialah


treponema atau ekstraknya dan dapat di golongkan menjadi empat
kelompok:
1. Tes imobilisasi : TPI (Treponemal pallidum Imobilization Test).
2. Tes fiksasi komplemen: RPCF (reiter ProteinComplement Fixation
Test).
3. Tes imunofluoresen: FTA-Abs (Fluorecent Treponemal Antibody
Absortion Test)
4. Tes hemoglutinasi: TPHA (Treponemal pallidum Haemoglutination
assay)
02
Treponema
pertenue
Treponeme pertenue adalah suatu bakteri. Bakteri ini bersifat patogen. Bakteri ini
menyebabkan penyakit frambusia atau patek atau yaws. Frambusia atau patek
atau yaws adalah suatu penyakit infeksi di dareah tropis. Penyakit ini menimbulkan
gejala di kulit dan tulang. Penyakit ini bersifat endemic terutama di kalangan anak-
anak, dan di banyak daerah tropic yang panas dan lembab seperti di Asia
Tenggara, Afrika, Amerika Selatan, dan beberapa daerah tropic lainnya di dunia.
Infeksi pada manusia biasanya disebabkan oleh luka pada kulit sehingga bakteri
tersebut dapat menembus kulit melalui luka tersebut. Selain itu infeksi dapat terjadi
melalui kontaminasi pakaian dan juga melalui lalat.

Penularan penyakit ini ada 2 macam yaitu penularan


langsung, yaitu melalui kontak dari orang ke orang,
melalui luka dan juga dapat melalui selaput lendir,
sedang penularan tak langsung melalui benda atau
serangga.
KLASIFIKASI
Kingdom: Eubacteria
Filum : Spirochaetes
Class : Spirochaetes
Ordo : Spirochaetales
Famili : Treponemataceae
Genus : Treponema
Spesies : Treponema pertenue
MORFOLOGI
 Bakteri gram negative yang panjang, tipis, bergulung
secara heliks dan berbentuk spiral langsing dengan lebar
kira-kira 0,2µm dan panjang 5-15µm spiral melilit teratur
berjarak 1µm satu sama lain.
 Organisme ini bergerak secara aktif terus menerus
berputar mengelilingi sumbu panjangnya. Sumbu
panjang spiral umumnya lurus tetapi kadang-kadang
dapat belok.
 Treponeme pertenue dapat tetap bergerak selama 3-6
hari pada suhu 25ºC.
 Bakteri ini mudah ditemukan pada secret lesi kulit atau
mukosa.
 Karena demikian tipis mikroorganisme ini tidak dapat
terlihat dengan jelas kecuali dengan penerangan
lapangan gelap atau dengan pewarnaan
imunofluoresensi.
PENGOBATAN
Obat yang digunakan adalah penisilin dengan konsentrasi 0,003 unit/mL
merupakan aktivitas yang treponemisidal yang nyata dan penisilin
merupakan pengobatan pilihan. Pada frambusia dengan masa sakit
kurang dari setahun, kadar penisilin dipertahankan selama 2 minggu
dengan penyuntikan tunggal benzatin penisilin G2,4 juta unit secara
intramuskuler. Pada frambusia lanjut dosis yang ma diberikan 3 kali dalam
interval 1 minggu. Kadang-kadang, penisilin dapat diganti dengan dengan
antibiotika lain seperti tetrasiklin atau eritromisin.
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai