Anda di halaman 1dari 15

SUCTION PUMP

Nama alat : Suction Pump

Merk : ATMOS

Type : Silent

Serial number : 0790002

3.2 Gambar Alat Suction Pump

3.1 TEORI DASAR

Suction pump merupakan alat yang digunakan untuk menghisap berbagai jenis cairan. cairan yang
dimaksudkan dapat berupa darah, air liur, nanah, lendir atau berbagai jenis cairan yang terbentuk dari
proses sekresi tubuh yang dalam kondisi tertentu perlu untuk dihilangkan atau dibersihkan. Alat ini banyak
digunakan pada ruangan operasi,ruang bedah, yaitu untuk menghisap darah dan nanah pada tubuh pasien.
Sedangkan di ruangan perawatan pasien suction pump dipergunakan untuk menghisap lender dari dalam
mulut dan tenggorokan, Suction pump ini bekerja dengan bantuan sebuah motor listrik satu tegangan yaitu
110 atau 220 volt, 145 rpm dan 50/60 hz. Maka ketika pemilihan motor dilakukan itu harus sesuai dengan
besaran tegangan yang ada di dalam rangkaiannya dapat kita temukan sebuah kapasitor yang memiliki
fungsi sebagai starting kapasitor.

3.2 Blok Diagram


Cara kerja blok diagram

1. PLN: Perusahaan listrik negara


2. Power supply: Berfungsi memberi tegangan PLN ke alat tersebut
3. Motor: Motor untuk menggerakan alat untuk hisapan.
4. Pompa hisap: Alat yang mengatakan untuk menghasilkan daya
5. Regulator: Regulator untuk mengatur daya hisap
6. Filter: Filter untuk menyaring cairan
7. Botol: Botol untuk menampung cairan tubuh manusia

Penghisap pada bagian ini ada 2 jenis, yaitu:

1) Jenis centrifugal rotary yaitu penghisap terdiri dari beberapa kipas (pisau) yang terdapat pada
rumah penghisap dan dihubungkan dengan motor (bagian yang berputar pada electromotor).
Pada rumah penghisap bagian luar terdapat dua katup (lubang hisap dan lubang tiup). Serta
lubang pembuang oli. Oli merupakan pelumas dan pendingin pada bagian kipas. Manometer
adalah alat yang digunakan untuk mengetahui sampai seberapa kuat penghisap bekerja.
Skala 0-800 mmHg.
2) Jenis membran terdiri dari stang kedudukan katup. Katup hisap dan katup tekan, tutup atau
rumah penghisap yang mempunyai katub/lubang hisap dan lubang tekan. Kekuatan daya
hisapnya dikontrol denga menggunakan regulator, ini biasanya diatur saat suction pump kita
pakai untuk kondisi hisapan yang berbeda- beda, ketika cairan terlalu kental maka regulator
kita atur dengan kemampuan hisap yang lebih besar sedang untuk kondisi cairan yang lebih
encer maka sebaliknya. Botol vakum, fungsi dari botol vakum adalah untuk memberikan
kevakuman udara pada saat digunakan. Pada alat ada yang dapat berfungsi hanya dengan satu
buah botol, tetapi akan lebih baik jika mengunakan 2 buah botol, pada botol akan dilengkapi
dengan tutup botol dan disana terdapat 2 lubang.selain itu accesoris lain yang digunakan
adalah suction/selang untuk vakum yang besarnya disesuaikan dengan lubang dan panjang
antara jarak penghisap dan botol.suction banyak banyak digunakan pada kegiatan
operasiruang bedah, yaitu untuk menghisap darah yang keluar dari pasien, sedangkan diruang
perawatan untuk menghisap lendir dalam mulut dan tenggorokan.
3.3 PENGOPERASIAN ALAT

1. Sambungkan power atau kabel catu daya dengan sumber tegangan PLN.
2. Lakukan pengaturan pada control table dengan menggunakan tekanan hisapan awal 0.
3. Saat pengoperasian, pastikan cairan yang masuk ke dalam botol vacuum tidak melebihi
daya maximal,karna akan mengakibatkan hisapan akan terhenti.
4. Saat pengoperasian, pastikan cairan yang masuk ke dalam botol vacuum tidak melebihi
daya maximal,karna akan mengakibatkan hisapan akan terhenti.
5. Lepaskan kabel catu daya pada stop kontak.
6. Bersihkan alat dan letakan posisi semula
7. Setelah operasi selesai, suction cup harus di bersihkan menggunakan air bersih atau
alkohol,dan mengosongkan kembali botol vakum agar pemakaian selanjutnya tidak
terinfeksi oleh microorganisme yang mungkin ada pada cairan sebelumnya.

3.4 PERBAIKAN DAN PEMELIHARAAN


Pengecekan harian
1. Sebelum digunakan.

 Lakukan pembersihan dan sterilisasi dengan menggunakan cairan pembersih (etil oksida).
 Lakukan pengecekan pada suction cup, vakum hole, botol vakum, filter dan seal penutup.hindari
dari kebocoran.
 Ganti filter dalam tepat waktu.

2. sesudah digunakan
 Lakukan pembersih dan pensterilan pada alat denan menggunakan cairan pembersih (etil oksida).
 Bersihkan tombol2 manual.
 Bersihkan botol vakum dan bagian lainnya yang terkena cairan.

3.5 TROUBLESHOOTING
1. Alat tidak menyala,piston lengket.
a. Bongkar alat suction, dan beri pelumas pada alat piston
b. lalu bersihkan alat,dan alat kembali normal
2. Daya hisap tidak maximal
a. Sambungan antara tabung dan selang tersumbat
b. Bersihkan selang yang tersumbat
c. mengganti selang baru, dan alat kembali normal
3. Botol retak

 Mengganti botol

PATIENT MONITOR

Nama alat : Patient Monitor

Merk :
Type :

Serial number :

3.2 TEORI DASAR


Pasien Monitor adalah suatu alat yang di fungsikan untuk memonitor kondisi
fisiologis pasien. Dimana proses monitoring tersebut di lakukan secara real-time.
Sehingga dapat di ketahui kondisi fisiologis pasien pada saat itu juga, berupa detak
jantung, nadi, tekanan darah, temperatur secara terus menerus. Parameter adalah
bagian-bagian fisiologis dari pasien yang diperiksa melalui pasien monitor. Jika kita
ketahui ada sebuah pasien monitor dengan 5 parameter, maka yang dimaksud dari
lima parameter tersebut adalah banyaknya jenis pemeriksaan yang bisa dilakukan
oleh pasien monitor tersebut.
Didalam istilah pasien monitor kita mengetahui beberapa parameter yang diperiksa,
rameter itu antara lain adalah:
a) EKG adalah pemeriksaan aktivitas kelistrikan jantung, dalam pemeriksaan EKG
ini juga termasuk pemeriksaan "Heart Rate" atau detak jantung pasien.
b) Respirasi adalah pemeriksaan irama nafas pasien
c) Saturasi darah/SpO2, adalah kadar oksigen yang ada dalam darah.
d) Tensi / NIBP (Non Invasive Blood Pressure) / Pemeriksaan tekanun darah.
e) Temperature, suhu tubuh pasien yang diperiksa.

3.3 Blok Diagram Patient Monitor


Keterangan:

1. Sumber PLN merupakan sumber tegangan untuk alat sebesar 220 voltase.
2. Power Supply berfungsi untuk menyuplai tegangan
3. Mikrocontroler berfungsi sebagai pengontrol
4. ADC (Analog To Digital Converter) berfungsi untuk mengubah sinyal analog
menjadi sinyal digital.
5. Amplifier fungsi sebagai penguat sinyal
6. SpO2 sebagai sensor saturasi Oxigen, mengevaluasi sebaik apa kerja paru- paru
dalam menyuplai oksigen melalui darah ke seluruh tubuh dalam kondisi yang berbeda
(istirahat, sedang sakit, dalam pengaruh obat, dll).
7. Temperature, suhu tubuh pasien yang diperiksa.
8. NIBP sebagai manset pengukuran tekanan darah.
9. Elektroda EKG sebagai sensor pemeriksaan aktivitas kelistrikan jantung.
10. Display berfungsi untuk menampilkan hasil di layar.
11. Touch Screen Control berfungsi sebagai media input untuk menerima masukan
dari pengguna sekaligus media output untuk menampilkan hasil di layar.

3.4 Prosedur pemakaian unit patient monitor


1. Pemasangan lead EKG pada pasien
Gambar pemasangan 3 lead

Gambar wire lead placement

 RA: Elektroda dibawah klavikula kanan, garis klavikula tengah di dalam bingkai
tulang rusuk.
 LA: Elektroda dibawah klavikula kiri, garis klavikula tengah di dalam bingkai
tulang rusuk.
 LL : Elektroda diperut kiri bawah di dalam rangka

Gambar wire lead placement

 elektroda RA : Dibawah klavikula kanan, garis klavikula tengah di dalam bingkai tulang
rusuk.
 elektroda LA : Dibawah klavikula kiri, garis klavikula tengah di dalam bingkai tulang rusuk.
 elektroda LL : Diperut kiri bawah di dalam rangka tulang rusuk.
 elektroda RL : Diperut kanan bawah di dalam rangka tulang rusuk
 chest lead V1 : Diposisi yang tepat untuk lead V1-V6 yang diinginkan.

2.Pemasangan SpO2

Gambar 3. Posisi pemasangan sensor SpO2 pada pasien


 Pastikan posisi kabel dan modul terhubung dengan baik
 Untuk mendapat hasil yang maksimal, bersihkan sensor dengan lap kering dan
pastikan kuku pasien bersih dan tidak menggunakan cat kuku
 Letakan kabel sensor dengan baik, sehingga meminimalisir terjadinya
perpindahan yang mengakibatkan pengukuran yang tidak maksimal.
3.NIBP

Gambar 3. Gambar pemasangan aksesoris NIBP

 Pasangan aksesoris NIBP


 Lakukan automaticsetting pengukuran sesuai dengan interval waktu yang
diinginkan
 Jika ingin melakukan pengukuran secara maunual, tekan Start manual NIBP
4. Temperature

Gambar 3. Gambar pemasangan ssensor suhu pada pasien

 Pasangkan aksesoris Temperature


 Twmpeerature dapat dipasang pada mulut, ujung jari kaki dan pinggul
 Apabila sensor terpasang dengan baik, hasil pengukuran tampil display

3.2.5 CARA PENGOPERASIAN

 Lepaskan penutup debu


 Siapkan aksesois dan pasangkan
 Hubungkan alat ke catu daya
 Hidupkan alat dengan menekan tombol power
 Set rentang nilai (range) untuk temperature, dan pulse
 Perhatikan protap pelayanan
 Hubungkan patient cable
 Lakukan monitoring
 Lakukan pemantauan display, SpO2, Temperature, NIBP dan EKG
 Lepaskan alat dari catu daya
 Lepaskan patient cable dan lepaskan
 Pastikan bahwa patient monitor dalam kondisi baik dan siap difungsikan
lagi
 Pasang penutup debu
 Simpan alat dan aksesoris ke tempat semula

Hal Yang Perlu Di Perhatikan

 Grounding
 Aksesoris
 Lakukan pemeliharaan sesuai jadwal

Pemantauan Fisik Patient Monitor

Secara umum pemeriksaan fisik yang dilakukan untuk perlatan Patient Monitor
adalah sebagai berikut:
 Catu daya
 Tombol on/off
 Fuse
 Patient cable
 Connector
 Electrode
 Control /pengatur
 Battery / charger
 Indicator / display
 Alarm
 Accesoris
 Kebersihan alat

3.2.6 Pemeliharaan alat

 Cek kabel power apakah putus atau tidak


 Cek electrode dan tensi apakah masih dalam keadaan baik atau tidak
 Cek baterai apakah masih dalam keadaan baik atau tidak
 Kalibrasi 1 tahun sekali
 Bersihkan permukaan alat dengan kain basah atau sedikit alcohol sekali
sebulan. Jangan menggunakan thiner atau ethanol
 Jangan merendam mesin atau probe ke dalam cairan atau detergent,
hindari cairan
 Gulung atau gantung kabel acsesoris dengan baik setelah pemakaian
 Untuk kabel sensor bersihkan dengan kain basah dengan cara menarik
dari atas ke bawah perlahan-lahan
 Untuk pengisian ulang baterai jangen melebihi 8 jam

Anda mungkin juga menyukai