Anda di halaman 1dari 12

VENTILATOR

Dosen Pengampu :
Muhammad Akbar Hariyono, S.T
Fungsi Alat Ventilator
Ventilasi mekanik dengan alatnya yang disebut ventilator mekanik
adalah suatu alat bantu mekanik yang berfungsi memberikan bantuan
nafas pasien dengan cara memberikan tekanan udara positif pada
paru-paru melalui jalan nafas buatan.
Ventilator mekanik merupakan peralatan “wajib” pada unit perawatan
intensif atau ICU.
Prinsip Dasar
Ventilator adalah peralatan elektrik dan memerlukan sumber listrik. Beberapa
ventilator, menyediakan back up batere, namun batere tidak di disain untuk
pemakaian jangka lama. Ventilator adalah suatu metode penunjang/bantuan
hidup (life - support); sebab jika ventilator berhenti bekerja maka pasien akan
meninggal. Oleh sebab itu harus tersedia manual resusitasi seperti ambu bag
di samping tempat tidur pasien yang memakai ventilator, karena jika ventilator
stop dapat langsung dilakukan manual ventilasi.
Ketika ventilator dihidupkan, ventilator akan melakukan self-test untuk
memastikan apakah ventilator bekerja dengan baik. Tubing ventilator harus
diganti setiap 24 jam dan biarkan ventilator melakukan self-test lagi. Filter
bakteri dan water trap harus di periksa terhadap sumbatan, dan harus tetap
kering. Namun perlu diingat bahwa penanbahan filter dapat meningkatkan
dead space.
Prinsip Kerja Alat
Pneumatik/mekanik
1. Sumber gas : Oksigen dan compressed air
2. Katub inspirasi, katub ekspirasi, sirkuit ventilator
Elektronik/ mikroprosesor
1. Sistem kontrol, panel kontrol, monitor dan alarm
2. Sistem untuk sinkronisasi ventilator-pasien
MODE-MODE VENTILATOR
Mode Control : Pada mode kontrol mesin secara terus menerus membantu pernafasan pasien. Ini
diberikan pada pasien yang pernafasannya masih sangat jelek, lemah sekali atau bahkan apnea. Pada
mode ini ventilator mengontrol pasien, pernafasan diberikan ke pasien pada frekwensi dan volume
yang telah ditentukan pada ventilator, tanpa menghiraukan upaya pasien untuk mengawali inspirasi.
Bila pasien sadar, mode ini dapat menimbulkan ansietas tinggi dan ketidaknyamanan dan bila pasien
berusaha nafas sendiri bisa terjadi fighting (tabrakan antara udara inspirasi dan ekspirasi), tekanan
dalam paru meningkat dan bisa berakibat alveoli pecah dan terjadi pneumothorax. Contoh mode control
ini adalah: CR (Controlled Respiration), CMV (Controlled Mandatory Ventilation), IPPV (Intermitten
Positive Pressure Ventilation).

Mode IMV / SIMV: Intermitten Mandatory Ventilation / Sincronized Intermitten Mandatory


Ventilation : Pada mode ini ventilator memberikan bantuan nafas secara selang seling dengan nafas
pasien itu sendiri. Pada mode IMV pernafasan mandatory diberikan pada frekwensi yang di set tanpa
menghiraukan apakah pasien pada saat inspirasi atau ekspirasi sehingga bisa terjadi fighting dengan
segala akibatnya. Oleh karena itu pada ventilator generasi terakhir mode IMVnya disinkronisasi (SIMV).
Sehingga pernafasan mandatory diberikan sinkron dengan picuan pasien. Mode IMV/SIMV diberikan
pada pasien yang sudah bisa nafas spontan tetapi belum normal sehingga masih memerlukan bantuan.
MODE-MODE VENTILATOR
CPAP (Continous Positive Air Pressure) : Pada mode ini mesin hanya memberikan
tekanan positif dan diberikan pada pasien yang sudah bisa bernafas dengan agak kuat.
Tujuan pemberian mode ini adalah untuk mencegah atelektasis dan melatih otot-otot
pernafasan sebelum pasien dilepas dari ventilator.
Blok Diagram
Lanjutan
1. PLN : Sebagai sumber catu daya untuk mengaktifkan masing-masing
2. Oksigen Outlet : Tempat keluarnya sumber oksigen
3. Air : Udara tekan yang dihasilkan compressor
4. Power Supply : Memberikan tegangan ke seluruh rangkaian
5. Mixer : Tempat bercampurnya oksigen dan udara
6. GDE : Merupakan board utama pada ventilator yang berfungsi untuk mengatur pemberian gas.
7. Humidifier : Untuk melembabkan udara sebelum masuk ke pasien
8. Patient : Yang akan di pasang alat ventilator
9. Flow Sensor : Tempat melihat berapa jumlah udara yang masuk
10. Compressor : Alat untuk menghasilkan udara tekan
SOP Pengoperasian
1. Hubungkan Ventilator menjadi sumber daya AC yang sesuai dan hubungkan ke pasien.
2. Hidupkan power on.
3. Pilih new patient saat diminta. The safety valve open akan aktif. Menekan Pasien
Terima.
4. Pilih patient size. Tekan accept size. Biarkan pengaturan pada default (standart). Alarm
tidak diaktifkan.
5. Pastikan bahwa Leak Comp and Humidifier active non aktif. Lalu tekan Setup Accept.
6. Sebelum ventilator ini digunakan, harus dilakukan system internal kalibrasi Extended
Systems Test (EST) untuk mengetahui uji kebocoran arus, uji pemenuhan standar
rangkaian dan uji kalibrasi O2 sensor
SOP Pemeliharaan
Alat

 Apabila mesin tidak digunakan maka lepaskan dari sumber Outlet O2 dan udara tekan.

 Apabila alat tidak dipakai maka dalam jangka waktu 2 minggu sekali harus dilakukan charge agar internal battrey tidak rusak.

 Selalu menggunakan stabilizer dalam pemakaian ventilator.

 Jangan menyimpan mesin ditempat yang suhu udaranya panas, atau terkena sinar matahari secara langsung.

Flow sensor

 Flow sensor dibersihkan Sekurang kurangnya 2 x seminggu.

 Flow sensor jangan sampai terbentur keras, ataupun jatuh

 Bersihkan dengan Gigazyme dan Gygasept Instru

Oxygen Sensor

 Sebaiknya dari awal pemakaian oksigen jangan langsung di setting tinggi (90%) ,tetapi bertahap mulai 30%,kemudian naikkan 40% ,dst. Pada
waktu selesai pemakaian Ventilator setting FiO2 dikembalikan pada konsentrasi 21% lalu matikan mesin.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai