Anda di halaman 1dari 13

Psikofarmakologi Depresi pada Lansia

Penatalaksanaan
• Kombinasi terapi psikofarmaka dan psikoterapi cukup efektif dalam
pengobatan depresi pada lansia (Lebowitz et al., 1997).
• Respon lansia terhadap pengobatan antidepresan cukup lambat (6-8
minggu dibandingkan usia <65 tahun yang membutuhkan waktu 2-4
minggu) (Young & Meyers, 2004).
• SSRI dan TCA terbukti sama efektif sebagai antidepresan pada lansia,
tetapi SSRI lebih diutamakan daripada TCA karena efek samping TCA
berupa komplikasi kardiovaskuler
Pengobatan Psikofarmaka
• Pemilihan obat antidepresan pada lansia mempertimbangkan profil
gejala, komorbiditas kondisi medis pasien, interaksi antidepresan
dengan obat lain yang dikonsumsi pasien, kecenderungan efek
samping antidepresan yang mungkin timbul, respon pengobatan
sebelumnya, resiko overdosis, kenyamanan pasien dan frailty (Cleare
et al., 2015)
• SSRI (Citalopram & Escitalopram) & non-SSRI (Mirtazapine &
Venlafaxine) beresiko rendah untuk berinteraksi dengan obat lain.
• Waspadai efek samping antikolinergik SSRI (hipotensi postural &
sedasi), meskipun TCA beresiko lebih tinggi
SSRI
• Efek samping hiponatremi merupakan efek samping serius SSRI yang
perlu diwaspadai, terutama jika pasien juga mengonsumsi obat diuretik.
Faktor resiko lain adalah usia yang makin lanjut, jenis kelamin wanita,
riwayat hiponatremi sebelumnya  monitoring kadar elektrolit dan
urea, waspadai gejala lethargy, kram otot, anoreksia dan sakit kepala.
• SSRI juga sering dikaitkan dengan perdarahan upper GI tract pada lansia
• Citalopram dan escitalopram sering dikaitkan dengan perpanjangan QT
interval (berkaitan dengan peningkatan resiko aritmia ventrikel)  dosis
maksimum citalopram 20 mg & escitalopram 10 mg untuk usia ≥ 65
tahun
• Sertralin merupakan pilihan paling aman untuk lansia dengan riwayat
penyakit jantung
Venlafaxine, Mirtazapine
• Venlafaxine & Mirtazapine dapat dipertimbangkan jika SSRI tidak
menunjukkan hasil yang signifikan atau sebagai terapi augmentasi
• Efek samping mirtazapine yang mungkin muncul adalah peningkatan
nafsu makan dan sedasi  dapat dipertimbangkan untuk pasien
dengan malnutrisi atau insomnia
• Efek samping disfungsi seksual pada pemberian mirtazapine lebih
rendah daripada pada pemberian obat lain
TCA dan MAO-inhibitor
• Pertimbangkan munculnya efek samping & bandingkan benefit vs risk
• MAO-I dapat menimbulkan interaksi farmakodinamik, misalnya
hipertensi krisis dan serotonin syndrome.
Terapi Augmentasi
• Lithium merupakan pilihan terbaik untuk terapi augmentasi pada
terapi depresi yang resisten, gangguan depresi berulang atau
gangguan bipolar dengan gejala depresi  monitoring fungsi ginjal
dan pemeriksaan darah rutin
• Antipsikotik atipikal terbukti efektif sebagai terapi augmentasi depresi
pada dewasa muda tapi studi yang mempelajari efeknya pada lansia
masih sangat terbatas. Efek samping yang mungkin timbul pada lansia
dapat menjadi masalah tambahan sehingga pertimbangkan beneft vs
risk
Indikator Keberhasilan Terapi
• Studi Garner (2003) menunjukkan bahwa lansia lebih berespon positif
terhadap pengobatan depresi diakibatkan :
1. Rutin kontrol
2. Angka kepatuhan terhadap pengobatan lebih tinggi daripada usia yang lebih
muda
• Indikator keberhasilan terapi : berkurangnya perasaan putus asa,
keluhan somatik dan disabilitas, serta meningkatnya kepatuhan terhadap
pengobatan dan perawatan kesehatan (Nordhus, Neilsen, & Kvale,
2003).

Anda mungkin juga menyukai