A. Pengertian Ventilator
Ventilator adalah satu alat bantu mekanik yang berperan berguna serta mempunyai tujuan
untuk memberi pertolongan nafas pasien.Dengan cara memberi desakan hawa positif pada paru-
paru lewat jalan nafas buatan. Mesin bantu nafas yang dipakai untuk menolong sebagian atau
semua proses ventilasi untuk menjaga oksigenasi.
B. Fungsi Ventilator
Alat untuk membantu pernafasan untuk mengontrol, membantu atau mengambil alih
fungsi paru pasien.
tubuh manusia sekitar 36,5 C. terdapat pemantauan suhu saat keluar dari humidifier
sampai kemudian menuju ‘Y’ piece, ‘Y’ piece terhubung dengan pasien flow sensor yang
mendeteksi secara terus menerus udara yang dialirkan dan tekanan udara untuk kemudian
dikirim ke sensor board dan menjadi pembanding real time pada display serta digunakan
sebagai penyesuaian oleh alat untuk mendapatkan volume udara hantaran yang
diinginkan. Selanjutnya dari pasien flow sensor akan terhubung dengan ETT untuk
pemberian udara secara non-invasif, udara berhasil dihantarkan sampe ke pasien.
Setelah terjadi fase inspirasi, selanjutnya adalah fase eskpirasi, dimana udara hasil
pernafasan atau pertukaran dari paru-paru akan dihantarkan keluar melalui breathing
circuit. Udara hasil pernafasan yang mengandung karbondioksida dan uap air akan
mengalir melalui pasien flow sensor, melewati ‘Y’ piece menuju aliran ekspirasi dengan
valve inspirasi mulai mengurangi celah dan tekanan alirannya berkurang (menjadi aliran
PEEP) untuk mencegah udara ekspirasi menuju ke tank dan valve ekspirasi membuka
dengan celah diatur untuk mempertahankan PEEP sebagai jalan keluar udara ekspirasi.
Siklus inspirasi dan ekspirasi dengan bantuan ventilator akan terus menerus berlangsung
sampai hasil monitoring pasien dirasa cukup membaik sehingga dapat beralih
menggunakan mode lain yang sesuai dengan kondisi pernafasan pasien.
5. PEEP (Possitive End Expiratory Pressure) atau tekanan positif akhir ekspirasi: 0-5 Cm, ini
diberikan pada pasien yang mengalami oedema paru dan untuk mencegah atelektasis. Pengesetan
untuk pasien ditentukan oleh tujuan terapi dan perubahan pengesetan ditentukan oleh respon
pasien yang ditujunkan oleh hasil analisa gas darah (Blood Gas)
2. Nama Alat Defibrilator
A. Pengertian Defibrilator
Defibrilator sebagai alat untuk tindakan defibrilasi.Defibrilator adalah pesawat
yang berfungsi untuk memberikan energi daya kejut ke jantung berupa muatan listrik
DC dengan satuan joule,dengan kabel yang ditempelkan kepada pasien yang disebut
elektroda yang di tempatkan pada apex dan seternum di dada pasien untuk
mengembalikan ritme atau denyut jantung.
B. Fungsi Defibrilator
Digunakan untuk resusitasi jantung pad Saat jantung pasien mengalami fibrilasi ,
dengan memberikan energy kejut listrik unutuk mengaktifkan kembali aktifitas
jantung.
C. Ruang : ICU
D. Jenis : Lifr support and life saving
E. Blok Diagram
sumber tegangan masuk memberikan tegangan pada blok power supply, outputan dari power
supply digunakan untuk mengisi battery sehingga outputanya berupa tegangan DC. Tegangan
DC ini digunakan pada rangkaian driver relay dan pembangkit tegangan. Pada blog driver relay
berfungsi sebagai control waktu discharge. Dimana kontrol waktu discharge ini berfungsi
sebagai timer atau lamanya pembuangan muatan pada kapasitor yang mana akan dibuang menuju
padlle atau elektroda. Sedangkan pada blog pembangkit tegangan digunakan untuk menguatkan
tegangan yang nantinyamasuk pada blog SAG Mutltiplier. SAG Multiplier ini berfungsi sebagai
penyearah, sehingga akan didapatkan tegangan Dcyang tinggi. Output dari SAG Multiplier
berupa tegangan DC yang tinggi. Dan akan masuk pada blok pengisisan pada power kapasitor.
Kemudian diberikan pada elektroda yang sebelumnya diatur oleh control waktu discharge tadi.
Dan dari elektroda atau padlle akan di exposure pada pasien efek diberikan discharge kapasitor
akan memberikan impuls yang kuat ke jantung dengan harapan agar aktifitas jantung yang
semula lemas akan timbul aktivitas kembali dengan satuan joule .
Letakan kedua paddle pada sisi atas (strenum) dan bawah jantung (apex).
Tunggu pengisian muatan energi (charge) sampai alarm ready pada display bunyi dan
tekan Paddle button untuk melepaskan muatan energi (discharge).
Hasil muatan energi yang dikeluarkan dan kondisi sinyal jantung pasien dapat di cetak
dengan menekan print.
Bersihkan Alat dan Kembalikan pada posisi semula Alat yang telah digunakan.
3. Nama Alat Infusion Pump
Infus pump adalah suatu perangkat medis atau alat kesehatan untuk mengatur
jumlah cairan infus yang masuk ke dalam tubuh pasien dan dapat pula digunakan untuk
memberikan nutrisi atau obat-obatan, seperti antibiotik, obat kemoterapi, insulin, hingga
penghilang rasa sakit dengan cara yang terkendali.
B. Fungsi Infus Pump
Digunakan untuk mengatur jumlah cairan infus yang dimasukkan ke dalam
sirkulasi aliran darah pasien secara langsung melalui vena.
C. Jenis : life support and life saving
D. Blok Diagram
E. CARA KERJA INFUSION PUMP
Kontroller adalah semua bagian elektronik yang mengatur semua setting dari flow
rate, volume.
Sensor flow berfungsi untuk mendeteksi laju aliran yang diberikan ke pasien.
Rangkaian kontroller merupakan pusat dari seluruh kerja dari infusion pump.
Setting infusion pump terdiri dari flow rate, volume diberikan ke kontroller melalui
rangkaian input key.
Sensor akan mendeteksi tetesan dari botol infus dan mengirim sinyal kembali ke
motor drive. Kondisi tersebut akan berulang terus sehingga cairan infus akan
menetes sesuai dengan setting flow rate.
Apabila sensor flow tidak mendeteksi adanya cairan maka kontroller akan mengirim
sinyal alarm occlusion yang berarti cairan infus telah habis atau slang tersumbat
sehingga tidak ada aliran.
F. CARA PENGOPERASIAN
Pasang cairan infus dan selang infus
Pasangkan / hubungkan selang infus pada alat infusion pump
Hidupkan alat dengan menekan tombol power ke posisi ON
Atur infus set pada infuse pump (15 dr/cc, 19 dr/cc, 20 dr/cc, 60 dr/cc) sesuai infuse set
yang digunakan.
Atur jumlah cairan yang akan diberikan pada pasien tiap jam.
Atur alarm
Tekan start untuk memulai pemberian cairan.
Setelah selesai, matikan alat dengan menekan tombol power ke posisi OFF
Lepas selang infus dari alat
Rapikkan kembali alat.
4. Nama Alat Syringe Pump
A. Pengertian Syringe Pump
Syringe pump adalah salah satu alat yang digunakan untuk memasukkan obat
dengan sistem berkala dan teratur secara otomatis. Dengan perhitungan yang tepat,
syringe pump dapat memudahkan tenaga medis untuk memberikan cairan atau obat
secara terjadwal dan meminimalkan human error yang kerap terjadi.Itu tadi pengertian
syringe pump secara umum.
Digunakan untuk mengatur jumlah injeksi / obat dalm syringe yang akan
diberikan kepada pasien.
E. Blok Diagram
Cara Kerja Blok Diagram
• Block power supply berfungsi mendistribusikan tegangan dari PLN, langsung pada alat.
• Selain itu, pada alat syring pump dapat juga menggunakan Battery sebagai cadangan Supply.
• Selain itu mengolah pendeteksian sensor yang berfungsi sebagai Pengaman dan selanjutnya
menyalakan Buzzer sebagai tanda alarm.
3. Block Sensor
• Sebagai pendeteksi cairan yang ada pada syringe. Dapat menggunakan sistem optocopler
• Menggunakan optocoupler sebagai sensor. Dengan sebuah fototransistor sebagai penerima
dari LED yang memancarakan cahaya, yang akan mempengaruhi resistansi fototransistor.
• Alarm sebagai keamanan. Akan berbunyi apabila cairan pada syring akan habis.
• Display pada syringe sebagai indicator penyettingan dari kecepatan motor dalam mendorong
cairan pada syringe yang diatur terlebih dahulu.
F. Cara Pengoperasian
F. Cara Pengoperasian
B. Fungsi
Digunakan untuk menghangatkan bayi dengan suhu yang diinginkan
C. Ruang : OK
D. Jenis : Life support and life saving
E. Blok Diagram
F. SOP PENGOPRASIAN
Pada saat pesawat di On kan, maka power supply akan memberikan supply pada semua
rangkaian. Control unit berfungsi sebagai pengontrol utama dari kerja seluruh rangkaian.
Pertama dilakukan setting timer untuk lama proses alat bekerja dan setting suhu untuk mengatur
output panas yang dikeluarkan oleh heater untuk menghangatkan bayi. Tampilan setting timer
dan setting suhu ditampilkan pada display. Pada saat tombol START ditekan maka control unit
akan mengontrol kerja timer dan heater sesuai dengan yang telah disetting. Pada saat heater
bekerja, panas yang dihasilkan disensor oleh kontrol suhu yang diletakkan pada matras bayi.
Kontrol suhu ini difungsikan agar radiasi panas yang diterima bayi di atas matras tidak
berlebihan karena hal ini sangat berbahaya. Jadi heater akan berhenti bekerja pada saat suhu
setting telah terpenuhi dan akan kembali bekerja secara otomatis ketika suhu turun. Apabila suhu
melebihi settingan atau timer sudah habis, maka control unit akan memerintahkan heater untuk
berhenti bekerja dan buzzer akan berbunyi. Alat ini dilengkapi dengan baterai untuk menyimpan
memory yang terdapat pada IC control unit jika suatu waktu terjadi kegagalan system dan alat
seketika berhenti bekerja.
F. Cara Pengoperasian
4) Setting suhu 37⁰ C dan setting timer sesuai kebutuhan. Tunggulah sampai display suhu
bawah (Real Temperatur) sama dengan suhu atas (Seted Temperatur). Setelah sama barulah
letakkan bayi.
Ekstraksi vakum ( VE ), juga dikenal sebagai ventouse , adalah metode untuk membantu
pengiriman bayi menggunakan perangkat vakum . Ini digunakan pada tahap
kedua persalinan jika belum berkembang secara memadai. Ini bisa menjadi alternatif
untuk persalinan forceps dan operasi caesar . Ini tidak dapat digunakan ketika bayi dalam posisi
sungsang atau untuk kelahiran prematur . Penggunaan VE umumnya aman, tetapi kadang-kadang
dapat memiliki efek negatif pada ibu atau anak.
Digunakan untuk membantu mengeluarkan bayi pada ibu yang mengalami kegagalan
dalam kelahiran normal.
C. Ruang : R. persalinan
E. Gambaran