MATERI PRAKTIKUM
I. pH metri
II. Potensiometri
III. Spektrofotometri UV-Vis
IV. KLT-Densitometri
V. KCKT/HPLC
VI. ICPS
N X V = …… mgrek : ekiv
= ……. mmol x Mr
= …….. mg
Larutan baku sekunder
N1 x V1 = N2 x V2
Penetapan Kadar
Melakukan orientasi sampel
Melihat loncatan sampel
Rumus
Vekiv =
Lalu menghitung kadar
Milligram sampel = milligram titran
=VxN
= …. mgrek : ekiv
= …..mmol x Mr
= …..mg/brp ml
= ….. mg%
Hal-hal penting:
1. Potensiometri
Prinsip :
Menggunakan reaksi Redoks, Argentometri, Kompleksometri, nitrimetri, iodo.
Syarat penambahan pelarut
- Dapat melarutkan zat yang akan di analisis
- Dapat mencelupkan elektroda/ tercelup pelarutnya tidak harus penuh
ELEKTRODA
- Pembanding : kalomel jenuh
- Indikator : pt
Pada orientasi sampel diamati lonjatan terbesarnya dan dilihat apakah sudah
memenuhi kapasitas buret atau belum. Jika masih belum memenuhi kapasitas buret
dihitung kembali menggunakan..
RUMUS
Sampel yang ditimbang x rentang volume dari lonjatan terbesar / volume buret yang
diinginkan sesuai dengan kapasitas.
2. pH-Meter
prinsip : menggunakan reaksi asam basa.
SYARAT penambahan pelarut: Dapat melarutkan zat yang akan di analisis ,dapat
mencelupkan elektroda/ tercelup pelarutnya tidak harus penuh
ELEKTRODA
- Pembanding :kalomel jenuh
- Indikator :selektif ion -> gelas
Prinsip:
Berdasarkan serapan molekul senyawa obat terhadap sumber radiasi elektromagnetik
sebagai sumber energi.
Merupakan senyawa organic yang harus memiliki gugus kromofor/ ikatan rangkap
terkonjugasi (= - = ).
Sinar yang dipakai adalah sinar monokromatis pada daerah sinar ultraviolet dan sinar
tampak
Macam-macam pelarut :
- Aqueous alkali (NaOH 0,1 N)
- Aqueous acid (HCl 0,1 N)
Alasan : pada saat pencucian kuvet kurang bersih jika menggunakan
aqueous alkali Menimbulkan bercak putih
Note:
Spektrofotomeri :
- UV : 𝜆 (190 – 400 nm)
- Visible : 𝜆 (400-800 nm)
Macam spektro
- single : sumber cahaya satu jalur (satu kuvet)
- double : sumber cahaya dua jalur (dua kuvet)
Kurva yang diamati: Konsentrasi vs Absorbansi
Analisis senyawa kimia organik yang dapat menyerap REM pada daerah ultra violet & sinar
tampak -> mengandung kromofor -> struktur tak jenuh dalam senyawa kimia yg dapat
menjalani transisi n --> π* dan π --> π*) àC=C-C= (ikatan rangkap terkonyugasi), C=O
(karbonil), HO-C=O (karboksilat), dll
Senyawa yang dapat menyerap REM pada daerah UV àmempunyai nilai A11 (arsorptivitas)
pada Panjang gelombang tertentu. A11 maksimal didapat pada λmax.
Gugus auksokrom : tidak mengabsorbsi REM, bila ditempelkan pada gugus kromofor
menyebabkan pergeseran λmax dan mengubah intensitas serapan REM
• Pada larutan asam λmax = 245 nm dg A11= 668. àdipakai utk menenkan
kadar/konsetrasi baku yg dibuat
Baku induk
berapa konsentrasi yg akan dibuat ?) dipertimbangkan kepekaan timbangan yg akan
digunakan & volume baku induk yg akan dibuat.
Timbangan analitik 4 digit dibelakang koma à penimbangan minimal 100 mg.
Misal tertimbang 100,7 mg dilarutkan dalam labu ukur 100,0 ml
Maka baku induk = 1007 ppm àbagaiman pengencerannya agar didapat konsentras 3-12
ppm ?
Baku kerja
Baku kerja dg konsentrasi BK1, BK2, BK3, BK4, BK5 à sumbu X
Dibaca absorbansi @ baku kerja: Ab1, Ab2, Ab3, Ab4, Ab5 à sumbu y
Dengan memasukkan sumbu X & Y à didapatkan nilai a,b,r selanjutnya…
Hubungan sumbu X dan Y
menentukan hubungan antara sumbu X &Y à Regresi dg persmaan: y= bx + a,
nilai r utk melihat hubungan linear antara sumbu X dan Y.
Persamaan regresi dari baku kerja (kurva baku) dipakai untuk menghitung kadar analit dalam
sampel yang mempunyai absorbansi pd λmax = 245 nm dalam rentang absorbansi baku
kerja!
Perhitungan:
Menghitung baku induk
Baku induk : 100 mg/100,0 ml
x 10
: 1000 mg/1000 ml
: 1000 bpj/ppm
Dibuat baku antara (agar tidak terlalu besar)
= 10/100 x 1000 bpj = 100 bpj/ppm
= 10/10 x 1000 bpj = 1000 bpj/ppm
=100/100 x 1000 bpj = 1000 bpj/ppm
Pembuatan baku kerja
Perhitugan rentang baku kerja agar sesuai dengan persaratan absorbansi 0,2-0,8 dengan
menggunakan Abs = A11x b x c
A11 absortivitas sampel 1% dimasukkan dalam kuvet setebal 1 cm
1% = 1g/100 ml
= 1000 mg/100ml
= 10000 mg/1000 ml
= 10000 bpj/ppm
IV. KLT-DENSITOMETRI
Konsentrasi à ppm/bobot analit/baku à lebih tepat dg bobot
Pelarut à dapat melarutkan analit & mudah diuapkan
Rentang baku kerja dibuat disesuaikan dengan kadar analit yg akan ditentukan kadarnya.
Baku induk dibuat dg menimbang dg bobot tertentu, missal 100,0 mg
• Dilarutkan dg pelarut dg volume tertentu misal 100,0 ml
Dibuat baku kerja dg pengenceran, misal 1,0 ml sampai tepat 10,0 ml (100 ppm)
Ditotolkan dg volume berbeda: 10; 20; 30; 40; 50 μlàdidapatkan bobot baku: 1; 2; 3; 4; 5
μg
• Sampel yg sudah dipreparasi ditotolkan dg volume 10 μl & 20 μl
• Setelah dibaca area masing2 noda baku kerja ( 1 s/d 5) àdibuat kurva baku
FASE NORMAL
Fase Diam : polar
Fase Gerak : non polar
Senyawa polar terelusi belakangan (rt panjang) Semakin non polar fase gerak
FASE TERBALIK
Fase Diam : non polar
Fase Gerak : polar
Note :
fase gerak = etanol
- cairan bisa berupa pelarut organik tunggal / fase organik tunggal, tergantung kepolaran yang
diinginkan.
Nilai Rf digunakan untuk analisa kualitatif, artinya kalo Rf analit sama dengan Rf baku
artinya mengandung zat yang sama.
fase gerak makin polar, indeks polar makin meningkat. konstanta dielektrik meningkat
menunjukkan dia makin polar.
V. KCKT/HPLC
Masing2 baku kerja disaring dg kertas saring milipore 0,45 μm.
Menentukan λ analisisàberdasar λmax analit/ λ gabungan jika analit multi komponen/ 254 nm
Masing2 baku kerja disuntikkan ke dalam KCKT
Menentukan identitas bakuàRt, sbg parameter kualititatif
Area masing2 baku kerja didapat
Dibuat kurva [baku kerja] vs area, y = bx + a
Ditentukan nilai r (≥0,999) dan Vx0 (≤ 2%)
Preparasi sampel
Timbang/pipet sampelàlarutkan/encerkan sesuai perencanaan.
Tentukan konsentrasi SAMPEL
Larutan sampel disaring dan disuntikkan dalam KCKT àtentukan puncaknya (berdasar Rt
baku std.!) dan area analitnya.
Area analit (HARUS MASUK RENTANG BAKU KERJA) àmasukkan kurva baku
Konsentrasi analit didapatkanàjumlah analit dalam sampel didapatkan
VI. ICPS
Metode analisis untuk logam-logam
Prinsip : atom logam yang tereksitasiàmelepaskan emisi pada λ yg khas/tertentu
Relatif selektif untuk analisis multi logam. Logam yang dianalisis/dibaca merupakan logam bebas
(dapat berasal dari berbagai macam garam)
Pelarut yg paling banyak digunakan : Asam kuat encer, terutama HNO3
Sampel padat àdidestruksi terlebih dahulu dg asam kuat pekat & oksidator jika perlu. Hasil
destruksi diencerkan dg aqua/asam kuat enceràsaring 0,2 μm àdianalisis
Sampel cair àdiencerkan dg aqua/asam kuat encer atau langsung dianalisis dg penyaringan terlebih
dahulu.
• Baku kerja dibuat dengan konsentrasi rendah: 0,1 – 1 ppm
• Baku standar : larutan 1000 ppm / dari senyawa yang mengandung logam yg akan dianalisis
(supaya mudah dari senyawa yg sama dg senyawa yg akan dianalisis)