100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
2K tayangan34 halaman
Spektrofotometri uv & vis menggunakan spektrofotometer untuk mengukur absorpsi cahaya tampak dan uv oleh senyawa kimia. Metode ini digunakan untuk mengidentifikasi dan menentukan kadar senyawa tunggal atau campuran obat, serta kalibrasi alat untuk mencegah kesalahan pembacaan.
Spektrofotometri uv & vis menggunakan spektrofotometer untuk mengukur absorpsi cahaya tampak dan uv oleh senyawa kimia. Metode ini digunakan untuk mengidentifikasi dan menentukan kadar senyawa tunggal atau campuran obat, serta kalibrasi alat untuk mencegah kesalahan pembacaan.
Spektrofotometri uv & vis menggunakan spektrofotometer untuk mengukur absorpsi cahaya tampak dan uv oleh senyawa kimia. Metode ini digunakan untuk mengidentifikasi dan menentukan kadar senyawa tunggal atau campuran obat, serta kalibrasi alat untuk mencegah kesalahan pembacaan.
Spektrofotometri uv & vis Fauzan Zein M., M.Si., Apt. Spektrum cahaya tampak Spektrum cahaya tampak INSTRUMEN Diagram instrumen Spektrofotometer uv-vis MONOKROMATOR 1. Prisma MONOKROMATOR 2. Kisi DETEKTOR KUVET Aplikasi Metode Spektrofotometri UV/VIS: Analisis Senyawa Obat Senyawa Tunggal Dan Multikomponen Daerah UV-VIS Daerah UV Dekat : 200-400 nm Daerah UV-Vakuum : 100-200 nm Daerah Visibel: 400-700 nm Uji Identitas dan kemurnian: digunakan dalam monografi farmakope Penentuan kadar (kegunaan utama): (1) One-point method: baku eksternal, penambahan baku (2) multi-point method, kurva kalibrasi: baku eksternal, penambahan baku (3) Senyawa tunggal, multi komponen Sebagai detektor: HPLC, CE Uji Identitas dan Kemurnian Pengukuran spektrum UV/VIS suatu zat,pembandingan dengan spektrum baku pembanding atau dengan spektrum dari literatur Panjang gelombang maksimum Penentuan Absorptivitas pada panjang gelombang maksimum Penentuan Kadar Senyawa Obat Metode relatif: perlu baku pembanding Pembuatan larutan larutan baku (perhatikan keberlakuan Hukum Lambert-Beer, konsentrasi sekitar 10 ug/ml) Untuk one-point method: cukup 1 larutan baku,konsentrasi harus dekat dengan konsentrasi sampel Untuk multi-point method (kurva kalibrasi): dibuat larutan dengan pengenceran bertingkat, pembuatan kurva kalibrasi/regresi linier konsentrasi vs absorbansi Untuk multi-point method (standard adisi): penambahan larutan baku secara bertingkat, sampel tetap, regresi linier konsentrasi baku yang ditambahkan vs absorban One Point Method Cs = ( As / Ab) x Cb Cs = Konsentrasi Sampel As = Absorbansi Sampel Ab = Absorbansi Baku Cb = Konsentrasi Baku MULTIPOINT METHOD Kalibrasi eksternal MULTIPOINT METHOD Standar adisi Hk. Lambert-Beer A = Absorban () = Absorptivitas molar C = Konsentrasi [ mol / l] c = Konsentrasi [g/ 100 ml] b = Tebal sel(kuvet [cm] A1%, 1 cm = Absorptivitas jenis () adalah absorban A suatu larutan zat (C= 1 mol/ l) bila tebal sel 1 cm (b= 1) dan panjang gelombang . Daerah Keberlakuan Hk. Lambert-Beer 0,2 - 0,8 satuan absorban (A) 1 mg/ 100 ml setara dengan 0,2 - 0,8 satuan absorban(A) A > 0,8 : gangguan A < 0,2 : presisi dan akurasi buruk Kesalahan fotometrik terkecil bila A = 0,434 Penentuan Simultan: Kasus I Bila panjang gelombang masing-masing senyawa terletak berjauhan dapat ditentukan masing-masing seperti padapenentuan tunggal masing-masing senyawa Penentuan Simultan: Kasus 2 Spektrum absorpsi kedua senyawa bertumpang tindih. Tentukan absorpsi total kedua senyawa. Dengan pengubahan pH atau pelarut serapan maksimum dapat dipisahkan Penentuan Simultan: Kasus 3 Penentuan UV ganda (prosedur perhitungan): perhitungan konsentrasi c1 dan c2 dari dua persamaan dengan dua variabel Penentuan Simultan: Kasus 3 Penentuan Simultan: Kasus 3 Percobaan dan Perhitungan Buat larutan baku masing-masing senyawa 1 dan 2 Ukur absorban larutan baku senyawa 1 pada 1 dan 2,tentukan a1(1) dan a1(2) Ukur absorban larutan baku senyawa 2 pada 1 dan 2,tentukan a2(1) dan a2(2) Ukur absorban larutan sampel (campuran senyawa 1 dan 2) pada 1 (A1) dan 2 (A2) Berlaku persamaan berikut ini: A1 = a1(1) c1 + a2(1) c2 A2 = a1(2) c1 + a2(2) c2 Dari kedua persamaan tersebut c1 dan c2 dapat ditentukan Pergeseran Efek batokromik: pergeseran merah Efek hipsokromik: pergeseran biru Efek hiperkromik: penguatan signal Efek hipokromik: pelemahan signal Penyebab: auksokrom = gugus fungsi dengan n-orbital yang langsung terikat dengan sistem kromofor Tipikal: -OH, -OR, -SH, -SR, Halogen, dan Amino Pengaruh pH Terhadap Spektrum Titik Isosbestik Contoh Aplikasi Klinis Kalibrasi Spektrofotometer Perlu dilakukan untuk mencegah kesalahan pembacaan panjang gelombang dan absorban Kalibrasi skala panjang gelombang: larutan holmium dioksid dalam asam perklorat. Perbedaan penunjukkan skala panjang gelombang pada alat dengan panjang gelombang seharusnya digunakan untuk mengoreksi pembacaan alat. Kalibrasi skala fotometrik: larutan kalium bikromat dalam asam sulfat. Berhubungan dengan intensitas sumber radiasi (life time sumber radiasi) Kalibrasi skala panjang gelombang Kalibrasi skala fotometrik LOGO Fauzan Zein M., M.Si., Apt.