Kelompok 4
Rena (003); Riska (004);
Fachreza (015); Rain (021);
Anasya (024); Alamanda (027); Rahma (040)
Asam Mefenamat
BM 241,29
Asam mefenamat adalah salah satu obat dari golongan AINS (Anti
Inflamasi Non Steroid) yang merupakan turunan dari asam N-
phenylanthranilic (PubChem, 2017, CID: 4044).
Metode
analisis asam
Mefenamat
Kualitatif Kuantitatif
Organoleptik
Penentuan sifat secara fisika
Uji Warna:
Uji warna dengan menggunakan berbagai perekasi
- Direaksikan dengan H2SO4 dan K2Cr2O7
- Direaksikan dengan FeCl3 dalam etanol
- Reaksi Vitali-Morin
- Percobaan Liebermann/nitrosamin
Organoleptik
Serbuk hablur putih atau hampir putih.
(Depkes RI, 1995).
Pemeriksaan secara fisika
- Kelarutan
Air Etanol Aseton Eter Kloroform
KELARUTAN
Tidak larut 1:200 1:75 1:100 1:150
ALASAN PENGGUNAAN
METODE ANALISIS
Dilihat dari:
- Gugus fungsi yang
terdapat dalam struktur
senyawa
3. Reaksi Vitali-Morin
Sejumlah 5 mg zat dan 0,5 ml asam nitrat berasap diuapkan di penangas
air sampai kering. Sesudah dingin, sisa kering yang berwarna kuning
dilarutkan dalam 5 ml aseton dan ditetes kira-kira 1 ml 0,1 N KOH-etanol
sampai timbul warna merah tua.
(Auterhoff dan Kovar, 2002).
4. Percobaan Liebermann/Nitrosamin
Zat dilarutkan dalam 2 ml 3 N HCl, dinginkan pada suhu 5˚C,
direaksikan dengan 2 ml NaNO2 1%. Lima menit kemudian larutan
diencerkan dengan 5 ml air dan dikocok dua kali, setiap pengocokkan
ditambah 5 ml eter, kemudian eternya diambil dan dicuci. Diuapkan
sampai kering, sisa penguapan ditambah 50 mg fenol, dipanaskan sebentar,
didinginkan dan direaksikan dengan 1 ml H2SO4 : Biru-Hijau, bila
direksikan dengan air berubah menjadi merah. Jika dibasakan, warna
hijau-biru muncul lagi.
(Auterhoff dan Kovar, 2002).
ANALISIS
KUANTITATIF
Kadar Asam Mefenamat
Asam Mefenamat mengandung tidak kurang dari 98.0%
dan tidak lebih dari 102.0%
(Depkes RI, 2014)
ANALISIS KUANTITATIF INSTRUMEN
HPLC
• High Performance Liquid Chromatography (HPLC) merupakan suatu
metoda pemisahan canggih dalam analisis farmasi yang dapat digunakan
sebagai uji identitas, uji kemurnian dan penetapan kadar.
• Titik beratnya adalah untuk analisis senyawa- senyawa yang tidak mudah
menguap dan tidak stabil pada suhu tinggi, yang tidak bisa dianalisis
dengan Kromatografi Gas.
• Banyak senyawa yang dapat dianalisis dengan HPLC, mulai dari ion
anorganik sampai senyawa organik makromolekul
(Snyder et al, 2010).
KOMPONEN HPLC
Kelebihan HPLC
Metoda ini tetap dipilih untuk digunakan menganalisis obat/bahan
obat karena:
• Mudah memisahkan molekul dari suatu campuran
• Hasil analisis yang memiliki spesifisitas, linearitas, akurasi dan
presisi yang tinggi
• Kolom dapat digunakan kembali
• Mudah melakukan “sampel recovery”
(Shah et al, 2014)
Alasan pemilihan HPLC
Asam mefenamat dapat dianalisis dengan metode HPLC
karena:
• Asam mefenamat adalah senyawa organik
makromolekul dengan BM 241,29 g/mol
• Asam mefenamat tidak stabil pada suhu tinggi
(melebur pada suhu 230ᵒC disertai peruraian)
(Depkes RI, 2014).
Prosedur Penetapan Kadar dengan HPLC
• Dapar : ammonium posfat monobasa 50 mM, pH 5 dengan penambahan
ammonium hidroksida 3M
• Fase Gerak : asetonitril P-Dapar-tetrahidrofuran P (23:20:7)
• HPLC dilengkapi detektor 254 nm dan kolom 4.6 mm x 25 cm berisi bahan
pengisi. Laju alir < 1 ml/menit
• Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama larutan baku dan larutan uji
ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak :
efisiensi kolom tidak kurang dari 8200 lempeng teoritis; faktor ikutan tidak
lebih dari 1.6 dan simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih
dari 1%
• Hitung jumlah dalam mg asam mefenamat dalam zat dengan rumus:
𝑟𝑐
500 C
𝑟𝑠
C adalah asam mefenamat BPFI dalam mg/ml larutan baku. Rc dan rs adalah
respons puncak larutan uji dan larutan baku
Penetapan Kemurnian dengan HPLC
• Masing-masing cemaran tidak lebih dari 0.1% dan semua cemaran tidak
lebih dari 0.5%
• Prosedur sama dengan penetapan kadar
• Perhitungan persentase masing-masing cemaran dalam zat digunakan
rumus
𝐶𝑢 𝑟𝑖
100
𝐶𝑠 𝑟𝑠
Cs : kadar asam mefenamat BPFI dalam µg/ml larutan uji
ri : respons puncak masing-masing cemaran dari larutan uji
rs : respons puncak asam mefenamat dari larutan baku
(Depkes RI, 2014)
ANALISIS KUANTITATIF INSTRUMEN
Spektrofotometri UV-Vis
Kenapa harus
divalidasi?
Validasi Metode Spektrofotometri UV untuk Penetapan
Kadar Asam Mefenamat
Parameter Uji
Perhitungan
& Hasil
ANALISIS KUANTITATIF KONVENSIONAL
Titrasi Alkalimetri
• Titrasi alkalimetri dilakukan berdasarkan reaksi netralisasi
yaitu menentukan kadar asam dengan direaksikan basa yang
sesuai
• Indikator yang digunakan dalam titrasi alkalimetri asam
mefenamat berupa fenoltalein
• Indikator akan berubah warna menjadi warna merah muda
pada titik akhir titrasi
• Indikator fenoltalein yang berubah warna dikarenakan
adanya basa berlebih didalam larutan
(Susilowati, 2013).
Alasan pemilihan Titrasi Alkalimetri
• Asam mefenamat merupakan senyawa yang bersifat asam
lemah (pKa 4,2) sehingga dapat di netralisasi dengan
senyawa yang bersifat basa (NaOH)
• Ion hidrogen dari gugus karboksilat (-COOH) pada asam
mefenamat dapat bereaksi dengan ion hidroksida pada
NaOH dengan prinsip reaksi netralisasi
Asam + Basa ↔ garam + Air
(Rohman, 2007).
Prosedur Penetapan Kadar Asam
Mefenamat dengan Titrasi Alkalimetri
1. Pembuatan Larutan NaOH dan H2C2O4
• NaOH sebanyak 4 gram ditimbang dengan timbangan analitis. NaOH yang
sudah ditimbang kemudian dilarutkan dalam 1 L air bebas CO2 dalam
gelas kimia.
• Asam Oksalat sebanyak 0,315 gram ditimbang dengan timbangan analitis.
Asam oksalat yang sudah ditimbang kemudian dilarutkan dalam labu ukur
50 mL.
2. Pembakuan NaOH
• Larutan baku asam oksalat dimasukkan ke labu Erlenmeyer sebanyak 10
mL dengan menggunakan pipet ukur.
• Larutan baku Asam oksalat dititrasi dengan larutan NaOH dalam buret
dengan menggunakan indicator fenolftalein. Titrasi dilakukan sebanyak
tiga kali (triplo).
Prosedur Penetapan Kadar Asam
Mefenamat dengan Titrasi Alkalimetri
3. Preparasi Sampel
• Etanol dimasukkan dalam labu Erlenmeyer sebanyak 50 mL dinetralkan
dengan menggunakan NaOH hingga berwarna merah muda dengan
penambahan indicator Fenolftalein.
• Sampel ditimbang sebesar 100,3 mg lalu dimasukkan ke dalam etanol yang
sudah netral. Dilakukan lagi dalam dua labu Erlenmeyer lain dengan
sampel sebanyak 100,2 mg dan 100,1 mg.
4. Analisis Sampel
• Sampel yang telah selesai di preparasi dititrasi dengan NaOH dalam buret
menggunakan indikator Fenolftalein.
• Sampel dititrasi hingga larutan berwarna merah muda. Volume NaOH yang
dibutuhkan dicatat untuk perhitungan kadar sampel.
Parameter analisis dalam Titrasi Alkalimetri