Anda di halaman 1dari 4

TERAPI UNTUK IBU HAMIL

- Pasien dengan dermamatitis mengalami penurunan fungsi sawar kulit dan kulit menjadi
kering. Oleh karena itu mandi dengan air dingin atau berendam dengan air hangat 20
menit dan diikuti penerapan emolien untuk mempertahankan kelembapan dan
membantu mengurangi gejala. Hal ini dapat mengembalikan dan melestarikan
penghalang statum korneum dan mengurangi akan kebutuhan obat inhibitor kalsineurin
dan kortikosteroid.
- Topical kortikosteroid adalah lini pertama pengobatan. Dan menurut Food and Drug
Administration (FDA), dikategorikan pada kelas C. tetapi beberapa penelitian
mengungkapkan bahwa topical kortikosteroid tidak menyebabkan malformasi atau
kelahiran premature. Topical kosteroid yang dipilih adalah dengan potensi rendah
hingga menengah.
Mulai
dengan itu.
Aman utk
ibu hamil

- Anthistamin digunakan jika rasa gatal yang ditimbulkan tidak dapat ditahan atau
memang diperlukan utk mengurangi rasa gatal. Untuk ibu hamil dapat digunakan
antihistamin generasi 2 yaitu loratadine atau cetirizine (tetapi waspada pada
trisemester 3 karena dapat menyebabkan gejala penarikan bayi)
- Phototherapy dengan UV dapat diberikan jika topical steroid tidak memberikan hasil
memuaskan. UVB efektif menghalangi fungsi sel penyaji antigen dan mengubah
produksi sitokin keratinosit dan efektif mengurangi kolonisasi mikroba UVB pita sempit
(311 nm). Fototerapi UV membuat janin tidak terganggu tetapi jika pada dosis kumulatif
tinggi telah dikaitkan dengan penurunan kadar serum asam folat yang berpotensi
meningkatkan resiko cacat saraf pada janin.
- Jika terjadi infeksi dapat diberikan antibiotic oral dengan penicillin dan cephalosporins.
PENGOBATAN DERMATITIS :

1. Topical kortikosteroid : adalah lini pertama pengobatan untuk dermamtitis. Digunakan dari
potensi moderate dulu seperti hidrokortisone 1%
2. Topikal imunomudulator / calsineurin inhibitor : jika hanya menggunakan topical kortikosteroid
tidak memberikan efek yang maksimal.
3. Fototerapi UV : digunakan jika topical kortikosteroid tidak memberikan efek maksimal
4. Antihistamin diberikan jika pasien mengalami dermatitis akibat alergi atau rasa gatal yng dialami
pasien tidak dapat ditahan. Efek samping dari obat ini adalah sedative yang dpt menyebabkan
tidur. Oleh karena itu sebaiknya diminum sebelum tidur. Atau menggunakan obat yg efek
sedatifnya lebih kecil (generasi kedua antihistamin seperti cetirizine, loratadine dibandingkan
generasi pertama seperti hidroksizine)

PENGOBATAN BERDASARKAN TINGKAT KEPARAHAN :

Mild : topical kortikosteroid dan emolien

Catatan : emolien diberikan untuk melembabkan kulit dan dapat mengurangi gejala yg ada.
Digunakan jika kulit terasa kering atau efek dari obat sudah tidak ada.

Moderate : topical kortikosteroid + topical kalsineurin inhibitor + mengurangi inflamasi (menggunakan


fototerapi UV atau kortikosteroid oral)

Severe : topical kortikosteroid + topical kalsineurin inhibitor + imunosupresan oral seperti siklosporin
atau methotreksat atau azathipine jika terapi topical dan fototerapi gagal

PENGOBATAN UNTUK ANAK :

1. Hidrasi dan penggunaan topical moisturizers (pelembab)


2. Topical kortikosteroid potensi terendah
krim fluticasone 0,05% untuk anak-anak ≥ 3 bulan
krim mometasone untuk anak-anak ≥ 2 tahun; keduanya dapat digunakan sekali sehari sesuai
kebutuhan. Kortikosteroid potensi rendah biasanya untuk kulit2 yang tipis termasuk wajah,
kelopak mata, genitalia dan daerah intertriginosa. Karena semakin besar potensi kortikosteroid,
semakin tinggi juga efek samping local dan sistemiknya
3. Topical calcineurin inhibitors
Inhibitor Calcineurin biasanya digunakan agen hemat steroid untuk pasien yang membutuhkan
pengobatan antiinflamasi jangka panjang (karena kalau pake kortikosteroid jangka panjang kan
efek sampingnya sgt berbahaya)
Krim Pimecrolimus 1% untuk digunakan pada anak berusia 2 tahun ke atas.
Tacrolimus tersedia dalam salep 0,03% atau 0,1%. Salep 0,03% disetujui untuk anak-anak usia 2
tahun dan lebih tua, sedangkan salep 0,1% disetujui untuk anak-anak ≥16 tahun
4. Antimikroba terapi
Kalau positif S.aureus pake Mupirocin secara topical dua kali sehari selama 5 hari
5. Antihistamin

ANTIHISTAMIN GENERASI 1

ANTIHISTAMIN GENERASI 2

Yang Generasi Kedua Lebih Aman Jd Pake Yg Kedua Aja Ya Teman2222

Kesimpulan kalau yg anak kasih Hidrasi dan penggunaan topical moisturizers (pelembab),
Topical kortikosteroid potensi terendah dan antihistamin generasi 2. Kalau antimikroba dikasih
kalau dia positif aja ya bakterinya.

Anda mungkin juga menyukai