DISUSUN OLEH :
1. Hasto Yuwono P1337434119018
2. Trias Figa F. P1337434119018
3. Destiya Amalia S. P1337434119032
4. Jazilatun Ni’mah P1337434119035
5. Shafira Fanny SY. P1337434119047
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nyalah
saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Dan tidak lupa juga kami mengucapkan
terimasih banyak kepada Dosen dan teman-teman sekelas yang turut mendukung saya dalam
terselesaikannya makalah ini dengan baik. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas dari mata
kuliah Instrumentasi Lanjut. Selanjutnya demi kesempurnaan dari makalah ini saya
mengharapkan saran serta kritik yang membangun dari Ibu dosen serta teman-teman sekalian.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Selama ini, pemeriksaan jenis kuman penyebab infeksi sekaligus uji kepekaan
kuman terhadap antibiotik perlu waktu 3-4 hari. Dengan alat pemeriksaan mikrobiologi
medik terbaru, deteksi kuman dapat dilakukan kurang dari dua hari, termasuk
pengambilan sampel dan persiapan. Guru Besar Mikrobiologi Klinik Fakultas
Kedokteran UI Amin Soebandrio, di Jakarta, Kamis (28/3), mengatakan, lamanya
pemeriksaan kuman menghambat penanganan pasien, memperpanjang waktu perawatan
di rumah sakit, meningkatkan biaya perawatan, bahkan bisa mengancam nyawa pasien.
Infeksi bakteri, jamur, atau virus bisa mematikan jika berada di tahap sepsis (keracunan
dalam darah).
Dokter spesialis penyakit dalam sekaligus konsultan perawatan intensif dari
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara, Frans J Pangalila, mengatakan, setiap
tahun lebih dari 6 juta orang di dunia tewas akibat sepsis. ”Laporan Global Sepsis
Alliance menyebutkan, setiap 2-3 menit terdapat satu orang yang meninggal akibat
sepsis. Data Asia Ventilation Forum sekitar 3 bulan lalu menyebut, tingkat kematian
akibat sepsis mencapai lebih dari 80 persen,” ujarnya. Menurut Pangalila, sepsis bisa
terjadi akibat penggunaan antibiotik yang tidak tepat jenis karena diberikan oleh tenaga
kesehatan tanpa uji laboratorium untuk menentukan jenis kuman. Sepsis juga bisa dipicu
penggunaan antibiotik dengan dosis tidak pas atau tidak dihabiskan.
Amin yang juga Staf Ahli Menteri Riset dan Teknologi Bidang Kesehatan dan
Obat mengatakan, kini ada Vitek 2 Compact yang dapat mengidentifikasi jenis kuman
dan uji kepekaannya terhadap antibiotik dalam 4 jam. Adapun Vitek Mass
Spectrophotometry mampu mendeteksi jenis kuman dalam 2 menit. Meski sangat cepat,
dihitung dengan waktu pengambilan sampel, baik darah, urine, maupun tinja, dibutuhkan
waktu total kurang dari 2 hari. Kuman dari sampel harus dibiakkan dalam media hingga
membentuk koloni untuk diidentifikasi.
Deteksi kepekaan antibiotik penting dilakukan di Indonesia mengingat tingginya
tingkat resistensi antibiotik. Selain dipicu penggunaan antibiotik secara serampangan,
resistensi antibiotik juga bisa dipicu oleh paparan aneka zat kimia di alam. Untuk
menghindari resistensi antibiotik, Amin mengingatkan masyarakat dan tenaga kesehatan
agar tak mudah mengonsumsi dan memberikan antibiotik. Sejumlah kuman penyebab
infeksi bisa mati sendiri dalam beberapa hari tanpa perlu mengonsumsi obat. Kalaupun
memberi antibiotik, harus melalui uji laboratorium agar sesuai jenis kuman dan
takarannya pas. (MZW)
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan sebagai berikut.
1) Apakah pengertian dari vitek?
2) Apakah fungsi dari vitek?
3) Bagaimanakah prinsip kerja dari vitek?
4) Bagaimanakah cara penggunaan vitek?
5) Bagaimanakah cara kalibrasi vitek?
C. Tujuan
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan tujuan sebagai
berikut.
1) Untuk mengetahui pengertian dari vitek.
2) Untuk mengetahui fungsi dari vitek.
3) Untuk mengetahui prinsip kerja dari vitek.
4) Untuk mengetahui cara penggunaan vitek.
5) Untuk mengetahui cara kalibrasi vitek..
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Vitek
Vitek 2 Compact merupakan sistem identifikasi otomatis untuk mikroorganisme.
Alat ini digunakan untuk mengidentifikasi jenis bakteri dan uji antibiotik dalam waktu 4
jam. Adapun Vitek Mass Spectrophotometry mampu mendeteksi jenis kuman dalam 2
menit.
B. Fungsi Vitek
Fungsi alat kesehatan ini penting karena selain bisa mengecek jenis kuman, alat
ini juga bisa mendeteksi kepekaan kuman terhadapat antibiotik. Banyak kuman yang
memiliki tingkat resistensi yang tinggi terhadap antibiotik. Hal ini terjadi karena
pemberian antibiotik yang sembarangan dan zat kimia yang banyak tersebar di sekitar
kita. Agar resistensi antibiotic tidak terjadi, tenaga kesehatan diharapkan untuk tidak
mudah memberikan antibiotik karena beberapa kuman dan virus bisa mati sendiri tanpa
perlu obat karena tubuh memiliki sistem pertahanannya sendiri.
A. Simpulan
Vitek adalah alat untuk mengidentifikasi jenis bakteri dan uji antibiotik. Alat ini
juga bisa mendeteksi kepekaan kuman terhadapat antibiotik. Adapun prinsip kerja dari
vitek adalah menembak protein yang dihasilkan dari kuman dengan laser. Cara kerja dari
alat ini yaitu menekan tombol ON pada conditioner, UPS, instrumen Vitex 2 compact,
dan computer, memasukkan username dan password, selama beberapa menit awal
instrumen dinyalakan akan berada pada status Warming, lalu tunggu instrumen hingga
menunjukkan status OK. Setiap alat laboratorium perlu dikalibrasi, begitupun dengan
vitek perlu untuk dikalibrasi agar selalu memberikan hasil yang akurat ketika digunakan
untuk melakukan pemeriksaan.
B. Saran
Diharapakan kepada mahasiswa Analis Kesehatan agar mempelajari tentang Vitek
ini agar pada saat melakukan praktikum tidak terjadi kesalahan.
DAFTAR PUSTAKA
https://fikakurniaisnaini.wordpress.com/2015/03/05/vitek-2-compact/
https://lifestyle.kompas.com/read/2013/03/30/08234742/Alat.Deteksi.Kuman.Lebih.Cepat
http://arsip.gatra.com/2013-04-22/majalah/artikel.php?pil=23&id=154037