Anda di halaman 1dari 16

KULTUR BAKTERI AUTOMATIC

ALAT VITEK

MAKALAH INI DI BUAT UNTUK MEMENUHI SALAH SATU TUGAS


MATA KULIAH INSTRUMENTASI II

OLEH

PETRONELA DJAMI

PO 530333318 774

PROGRAM STUDI ANALIS KESEHATAN

POLTEKKES KEMENTERIAN KESEHATAN

KUPANG
2019

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas rahmat dan
karunianya,sehingga makalah yang berjudul “ Kultur Bakteri Automatic
Alat Vitek “ ini dapat terselesaikan dengan baik. Harapan kami semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan
pengetahuan maupun pengalaman, penulis yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini

Kupang, April 2019

penulis
i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………….i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………..1

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………….1


1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………2
1.3 Tujuan……………………………………………………………………………..2

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………...3

2.1 Pengertian Dari Alat Vitek………………………………………………………..3

2.2 Fungsi Dari Alat Vitek…………………………………………………………….4

2.3 Prinsip Kerja Dari Alat Vitek……………………………………………………..4

2.4 Cara Penggunaan Alat Vitek……………………………………………………...4

2.5 Cara Pemeliharaan Serta Kalibrasi Alat Vitek……………………………………9

BAB III PENUTUP …………………………………………………………………11

3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………11

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………...iii
ii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bioteknologi adalah aplikasi terpadu dari berbagai cabang ilmu seperti
biokimia, mikrobiologi dan rekayasa untuk memanfaatkan mikroba kultur jaringan
dan komponen – komponennya dalam skala industri. Bioteknologi selalu berkaitan
dengan reaksi – reaksi biologis yang dilakukan oleh jasad hidup sebagai suatu
individu atau komponen – komponennya yang dapat berupa organ, sel, jaringan
atau bahkan molekul – molekul tertentu misalnya DNA, RNA, protein atau enzim.
Dalam perkembangannya, bioteknologi kinitelah mencapai aras rekayasa yang jauh
lebih terarah sehingga hasilnya dapat lebih, atau bahkan sepenuhnya dikendalikan.
Sebagai contoh sekarang telah dimungkinkan untuk melakukan manipulasi genetik
pada suatu jasad secara sangat terarah sehingga hasil manipulasi tersebut dapat
diramalkan secara lebih pasti. Teknik manipulasi semacam ini mulai berkembang
ketika para ilmuan berhasil melakukan teknik manipulasi bahan genetik secara
kultur jaringan (in vitro).
Kultur jaringan merupakan salah satu metode perbanyakan tanaman secara
vegetatif. Kultur jaringan tertua dilakukan pada biji anggrek dengan tujuan untuk
mengecambahkannya dalam media yang kaya nutrisi karena biji dari anggrek tidak
mempunyai cadangan makanan. Kultur jaringan terus berkembang dari
mengkulturkan biji berkembang dengan mengkulturkan jaringan dan terus
berkembang hingga mampu mengkulturkan satu sel dari tanaman. Penggunaan
kultur jaringan mempunyai kelebihan yaitu mampu memproduksi bibit yang
seragam dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang relatifr singkat.
1
2

Oleh karena itu kultur jaringan sering dijadikan solusi sebagai metode
perbanyakana tanaman dan juga dapat digunakan sebagai suatu metode
penyimpanan plasma nutfah yang tidak membutuhkan temapat yang besar.
Keberhasilan darai kultur jaringan sangat bergantung dari ketepatan konsentrasi
nutrisi yang berada di dalam media kultur. Ketepatan konsentrasi ini menyangkut
pada ketersediaan nutrisi bagi eksplan tanaman. Kelebihan nutrisi dari tanaman
akan menyebabkan tanaman mengalami keracunan unsur hara. Oleh karena itu,
pembuatan larutan stock dan sterilisasi media dianggap penting untuk diketahui
sebagai sarana penenunjang kebutuhan informasi akan kultur jaringan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari alat vitek ?
2. Apa fungsi dari alat vitek ?
3. Bagaimana prinsip kerja dari alat vitek ?
4. Bagaimana cara penggunaan alat vitek ?
5. Bagaimana cara pemeliharaan serta kalibrasi dari alat vitek ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari alat vitek
2. Untuk mengetahui fungsi dari alat vitek
3. Untuk mengetahui prinsip kerja dari alat vitek
4. Untuk mengetahui cara penggunaan alat vitek
5. Untuk mengetahui cara pemeliharaan serta kalibrasi dari alat vitek
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Alat Vitek

Vitek 2 Compact dan Vitek Mass Spectrophotometry merupakan alat baru


untuk mengidentifikasi jenis kuman dan menguji kepekaannya terhadap sebuah
antibiotik lebih cepat. Dulunya, pemeriksaan jenis kuman serta pengujian kepekaan
kuman terhadap antibioitik membutuhkan waktu dari tiga hingga lima hari. Waktu
yang bisa dibilang cukup lama karena pada masa yang cepat ini, semua hal dituntut
cepat.pengujian jenis kumannya membutuhkan waktu yang lama hanya akan
berakibat pada

 Proses penanganan terhambat dan tertunda untuk beberapa waktu


 Waktu rawat pasien semakin panjang
 Biaya pengobatan yang semakin besar karena waktu menginap
diperpanjang
 Akibat paling parahnya adalah pasien meninggal karena penanganan yang
sangat telat

Vitek 2 Compact merupakan sistem identifikasi otomatis untuk


mikroorganisme.Alat ini digunakan untuk mengidentifikasi jenis bakteri dan uji
antibiotik dalam waktu 4 jam.Adapun Vitek Mass Spectrophotometry mampu
mendeteksi jenis kuman dalam 2 menit.
3

2.2 Fungsi Alat Vitek

Fungsi alat kesehatan ini penting karena selain bisa mengecek jenis kuman,
mereka juga bisa mendeteksi kepekaan kuman terhadapat antibiotik.Banyak
kuman yang memiliki tingkat resistensi yang tinggi terhadap antibiotik.Hal ini
terjadi karena pemberian antibiotik yang sembarangan dan zat kimia yang
banyak tersebar di sekitar kita.Agar resistensi antibiotic tidak terjadi, tenaga
kesehatan diharapkan untuk tidak mudah memberikan antibiotik karena
beberapa kuman dan virus bisa mati sendiri tanpa perlu obat karena tubuh
memiliki sistem pertahanannya sendiri.

2.3 Prinsip Kerja Vitek

Prinsip cara kerja Vitek MS, menembak protein yang dihasilkan dari kuman
dengan laser. Setiap kuman memiliki protein berbeda-beda.Setelah itu, barulah
diidentifikasi jenis proteinnya yang mewakili kuman tertentu.Untuk itu,
disediakan database.

2.4 Cara Penggunaan Alat Vitek

1.Persiapan Alat:

 Hidupkan sistem Vitex 2 compact: Tekan tombol ON pada conditioner,


UPS, instrumen Vitex 2 compact, dan komputer

 Masukkan username dan password


5

 Selama beberapa menit awal instrumen dinyalakan akan berada pada status
Warming. Tunggu instrumen hingga menunjukkan status OK

2. Persiapan Sampel:

 Gunakan isolate bakteri/yeast yang muda dan koloni murni


 Siapkan masing-masing 2 tabung untuk setiap isolate
 Setiap tabung diisi dengan 3 ml larutan NaCl 0,45 % pH 5,0
 Ambil koloni bakteri, buat suspense larutan NaCl dan homogenisasi
 Untuk kekeruhan inokulum dengan menggunakan alat Densicheck
dengan cara:
 Tabung inokulum yang akan diukur dibersihkan terlebih dahulu pada
bagian luarnya dengan tissue
 Masukkan tabung ke lubang pengukuran pada Densicheck, putar 360º
selama 2 detik
 Angka hasil pengukuran akan muncul dalam satuan McFarland. Bakteri
Gram negative dan positif = 0,5 – 0,63 McFarland. Yeast = 1,8 – 2,2
McFarland
 Jika kekeruhan kurang maka tambahkan koloni bakteri/yeast
 Jika kekeruhan berlebih, maka ambil sejumlah volume inokulum dan
encerkan dengan menambahkan larutan NaCl
 Untuk tes sensitivitas antibiotik ambil 145 µl untuk bakteri gram
negative atau 280 µl untuk bakteri gram positif dari tabung inokulum
pertama ke tabung kedua dengan menggunakan mikropipet dan tip yang
steril.

 Susun tabung pertama untuk identifikasi kemudian tabung kedua untuk


tes sensitivitas antibiotik pada cassette
 Letakkan kartu Vitek 2, sesuai dengan urutan untuk identifikasi dan
untuk sensitivitas antibiotik.

INGAT : Kartu Vitek untuk identifikasi dengan selang berwarna BIRU.

Kartu Vitek untuk tes sensitivitas dengan selang warna ABU-ABU.

 Memasukkan data
 Masukkan informasi pasien, dengan cara:

1. Buka software Vitek 2 pada monitor dengan meng”klik” 2 kali pada


gambar Vitek 2 software
2. Masukkan username dan password (contoh : labsuper/labsuper)
3. Lengkapi data yang harus diisi antara lain:

 Pasien ID : no medical record/no laboratorium


 Nama pasien
 Lab ID : No Lab Mikrobiologi
 Tipe sampel (specimen) contoh : darah, sputum, pus, dll.
 Tekan OK

 Masukkan informasi cassette:


1. Pilih gambar : cassette
2. Jika mengerjakan dengan MAINTAN VIRTUAL CASSETTE

 Klik gambar “Cassette” di pojok kiri atas

Klik gambar “Cassette & Bintang”

 Letakkan kursor monitor pada cassette ID, masukkan no cassette yang


dipakai dengan cara menscan atau memilih dari pilihan no cassette yang
ada
 Letakkan cursor monitor pada kolom barcode, scan setiap kartu maka
informasi tentang kartu tersebut akan muncul
 Hubungkan kartu identifikasi dan sensitivitas antibiotik dari isolate
yang sama dengan cara memblok 2 baris data kartu kemudian klik
“tanda buku dan pensil”
 Lengkapi data seperti : Lab ID = Lab ID yang dimasukkan di data
pasien, jika ada informasi tes beta lactamase isi dengan positif/negatif,
jika ada informasi jumlah kuman juga akan ditambahkan, kemudian
tekan OK
 Akan muncul nama pasien dan nomor pasien yang memiliki Lab ID
tersebut
 Ulangi untuk isolate-isolate yang lain
 Jika selesai jangan lupa tekan gambar “disket” untuk menyimpan

3. Jika mengerjakan dengan SETUP TEST POST ENTRY:


 Cassette yang sudah berisi kartu dan inokulum dimasukkan langsung ke
ruang pengisian dan ke incubator
 Jika kartu sudah dalam incubator, kembali ke layar monitor

 Isi formulir cassette yang akan diperiksa, jika belum mempunyai


formulir tersebut, bisa dicetak dari menu cassette, klik gambar printer
di sisi kanan atas, pilih blank cassette
 Lengkapi data no cassette, jenis kartu yang dipakai, 6 angka terakhir
barcode kartu dan lab ID
 Tekan gambar cassette
 Perhatikan tulisan tercetak merah pada navigation tree, klik dan
cocokkan data tipe kertu dan barcodenya, lengkapi informasi cassette
yang belum terisi yaitu : Accessio Number = Lab ID
 Jika sudah selesai JANGAN LUPA DISIMPAN : tekan gambar “disket”

3. Pemasukan ke ruang pengisian

 Masukkan cassette ke ruang pengisian


 Tekan “START FILL”
 Pengisian akan memerlukan waktu beberapa menit
 Jika selesai, maka alarm berbunyi, tanda incubator akan berkedip-kedip
dan cassette segera dipindahkan ke incubator

4. Pemasukan ke incubator

 Masukkan segera cassette ke ruang incubator


 Proses yang akan dilalui antara lain:
 Jika selesai, maka alarm berbunyi, tanda incubator akan berkedip-kedip
dan cassette harus segera dikeluarkan
 Proses incubator akan berlangung beberapa jam dan hasil akan tercetak
secara otomatis

2.4 Cara Pemeliharaan Serta Kalibrasi Alat Vitek

1. Kalibrasi Pabrik: Sebelum pengiriman, VITEK 2 Compact Instrumen


memenuhi semua prosedur uji penerimaan yang ditetapkan oleh bioMérieux.
The Field Service Engineer melakukan verifikasi VITEK pabrik kalibrasi
sebagai bagian dari prosedur pemasangan alat ini. Hal ini dapat ditemukan
dalam Sertifikasi VITEK Book Record.
2. Pemantauan internal dari modul VITEK reader / inkubator.
3. Modul VITEK reader / inkubator melakukan penanganan kartu dan scanning
mekanisme serta pemanas yang mempertahankan kartu pada suhu inkubasi
yang diperlukan. Nampan yang memegang kartu yang dipasang ke carousel
yang berputar sekali setiap 15 menit untuk posisi kartu untuk data scanning dan
identifikasi. Sebuah thermistor terletak di tengah poros carousel dan
diposisikan untuk memonitor setiap perubahan suhu di carousel stack. Sebuah
pemanas dan kipas di atas carousel mempertahankan suhu pada suhu rata-rata
35,5ºC.
4. Suhu inkubasi secara otomatis diverifikasi selama inisiasi instrumen VITEK
dan komputer. Penyimpangan suhu dari ± 2ºC menghasilkan pesan kesalahan
pada modul terminal data seperti, “Reader Temperature High”, atau “Reader
Temperature Low”. Siklus proses dibatalkan jika suhu bervariasi” 5EC dari
suhu set selama lebih dari satu jam.
5. Hasil untuk kalibrasi instrumen DensiChek digital dan harus berada dalam ±
0,10 dari standar yang digunakan untuk mengkalibrasi instrumen. Jika kalibrasi
berada di luar kisaran ini, ulangi langkah-langkah kalibrasi. Jika nilai
McFarland masih di luar rentang yang dapat diterima, hentikan penggunaan
DensiChek dan menghubungi bioMérieux.

10

6. Kesalahan Error Message Queue:

Bila instrumen V2C berkedip Error Message Queue instrumen tidak akan
beroperasi. Setiap pesan kesalahan harus ditinjau dengan membuka setiap
pesan menggunakan panah bawah pada papan kunci instrumen diikuti dengan
tanda seru.Jika Error Message Queue tidak jelas setelah prosedur ini, tutup
mesin selama 2 menit dan reboot instrumen.Jika gagal, hubungi layanan teknis
di bioMérieux. (komunikasi pribadi dengan layanan teknis bioMérieux, RS
05/12)
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Vitek 2 Compact merupakan sistem identifikasi otomatis untuk


mikroorganisme.Alat ini digunakan untuk mengidentifikasi jenis bakteri dan uji
antibiotik dalam waktu 4 jam. Adapun Vitek Mass Spectrophotometry mampu
mendeteksi jenis kuman dalam 2 menit.Fungsi alat kesehatan ini penting karena
selain bisa mengecek jenis kuman, mereka juga bisa mendeteksi kepekaan
kuman terhadapat antibiotik.Metode cepat pengenalian (identifikasi) dan uji
kepekaan antimikroba menguntungkan peklinik, bahkan rumah sakit pengelola,
karena dapat menekan biaya perawatan dan pengeluaran lainnya. Pemakaian
VITEK-2masih terbatas di rumah sakit atau laboratorium swasta, sehubungan
biaya pengadaannya masih cukup tinggi.Apabila pemakaian alat banyak, maka
biaya setiappemeriksaan dapat ditekan. Perlu dikaji pemakaian VITEK-2 di
Indonesia apakah dapat menekan biaya perawatan dan pengeluaran rumah
sakit, seperti yang sudah dilakukan di negara maju
11

DAFTAR PUSTAKA

Forbes BA, Sahm DF, Weissfeld AS. Bailey & Scott’s Diagnostic Microbiology, 2007;
199–201
http://arsip.gatra.com/2013-04-22/majalah/artikel.php?pil=23&id=154037

https://docplayer.info/48582554-Clinical-pathology-and-medical-laboratory.html

https://fikakurniaisnaini.wordpress.com/2015/03/05/
iii

Anda mungkin juga menyukai