Anda di halaman 1dari 36

Rabu, 17 Oktober 2018

LAPORAN PRAKTIKUM MEDIA REAGEN


ACARA 1
PENGENALAN, IDENTIFIKASI DAN PENGGOLONGAN MEDIUM

DISUSUN OLEH:

NAMA : ANISA NUR RAHMASARI


NIM : 1811050001
KELAS : TLM 1 A

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK D4


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2018
BAB I

1.1 PENDAHULUAN
Medium adalah substansi yang terdiri atas campuran zat-zat makanan (nutrien)
yang dipergunakan untuk pemeliharaan dan pertumbuhan mikroorganisme.
Mikroorganisme juga merupakan mahluk hidup, untuk memeliharanya dibutuhkan
medium yang harus mengandung semua zat yang diperlukan untuk pertumbuhannya,
yaitu antara lain senyawa-senyawa organik (protein, karbohidrat, lemak, mineral, dan
vitamin). Medium digunakan untuk melihat gerakan dari suatu gerakan
mikroorganisme apakah bersifat motil atau non motil, medium ini ditambahkan bahan
pemadat 50% (Ratna Hadioetomo. 1990).
Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari
campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk
pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media berupa molekul-
molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan media pertumbuhan
dapat dilakukan isolat mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga memanipulasi
komposisi media pertumbuhannya (Indra, 2008).

1.2 TUJUAN
1. Mahasiswa mampu membedakan jenis-jenis medium dengan bahan dasar
2. Mahasiswa mengetahui jenis jenis medium dan mampu mengelompokan medium
berdasarkan fasenya,komposisinya dan fungsinya
3. Mahasiswa mampu mengetahui ciri-ciri medium dan bahan dasar yang baik dan
mengetahui prosedur pembuatannya
BAB II

3.1 TINJAUAN PUSTAKA


Medium pertumbuhan mikroba adalah suatu bahan yang berbentuk solid
(padat), semi padat atau cair yang mengandung bahan alam atau bahan sitentik yang
terdiri dari campuran nutrisi(zat-zat makanan) yang diperlukan mikroba untuk
pertumbuhannya. Mikroorganisme sebagai mahluk hidup sama dengan organisme
hidup lainnya sangat memerlukan energi dan bahan-bahan untuk membangun
tumbuhannya, seperti dalam sintesa protoplasma dan bagian-bagian sel yang lainnya.
Bahan-bahan tersebut disebut nutrien. Untuk memanfaatkan bahan-bahan tersebut,
maka sel memerlukan suatu kegiatan-kegiatan, sehingga menyebabkan perubahan
kimia di dalam selnya. Semua reaksi yang terarah yang berlangsung di dalam sel ini
disebut metabolisme. Metabolisme yang melibatkan berbagai macam reaksi di dalam
sel tersebut, hanya dapat berlangsung atas bantuan dari suatu senyawa organik yang
disebut katalisator organik atau biasa disebut biokatalisator yang dinamakan enzim.
Untuk dapat memahami tentang nutrisi dan metabolisme ini, pengetahuan dasar
biokomia sangat dibutuhkan (Natsir Djide dan Sartini. 2006).
Medium adalah substansi yang terdiri atas campuran zat-zat makanan (nutrien)
yang dipergunakan untuk pemeliharaan dan pertumbuhan mikroorganisme.
Mikroorganisme juga merupakan mahluk hidup, untuk memeliharanya dibutuhkan
medium yang harus mengandung semua zat yang diperlukan untuk pertumbuhannya,
yaitu antara lain senyawa-senyawa organik (protein, karbohidrat, lemak, mineral, dan
vitamin). (Ratna Hadietomo, 1990).
BAB III

1.1 ALAT
-----

1.2 BAHAN

1. Plate Count Agar 29. Maltose Monchydrate


2. SABOURAUD 4% Dextrose Agar 30. Brain Heart Infusion Agar
3. EOSIN Meritylene Blue Agar 31. Potato Dextrose Agar
4. Mueller-Hintan-Bovillion 32. Blood Agar Base
5. Tryptone 33. Mueller-Hinton Broth
6. Trytane 34. GSP Agar (Pseudomonas
7. MR-VP Broth Aeromonas Selectiv)
8. Granucult Nutrient Agar 35. Endo Agar
9. KING Agar B (Base) 36. Sulfite Agar
10. Mycological Pepton 37. Agar Bacteriological (LP011)
11. Brain Heart Infusion 38. DNASE Agar
12. Bacteriological Peptone 39. Triple Sugar Iron Agar
13. Nutrient Broth 40. Tributyrin Agar
14. Zapex Dox Liquid 41. TGE-Agar
15. SIM Medium 42. Tryptic Soy Agar
16. Selenite Cystine Broth Base 43. Mannitol Salt Phenol-red Agar
17. Brila Broth 44. Yeast Extract
18. Centrimide Agar 45. Starch
19. Struart Transport Agar 46. SIMMONS-Citrat-Agar
20. Meat Extract 47. CM 0081 (Cooked Meat Medium)
21. Lactose Broth 48. SSA (Salmonella Shigella Agar)
22. Skim Milk Powder 49. CM 0059 Malt Extract Agar
23. SABOURAUD 2% Dextrose Broth 50. Dextrose Bacteriological Grade
24. Harnstuff-Bovillon (Bahan Tambahan)
25. Tryptic Soy Broth 51. Mueller-Hinton Agar
26. Malt Extract Broth 52. Peptone P
27. Mac Conkey Agar 53. Difco Tim Koser Citrate Medium
28. Muller-Hinton-Agar

1.3 PROSEDUR KERJA


BAB IV

1.1 HASIL DAN PEMBAHASAN

1) Nama Medium/Bahan Dasar : GSP AGAR


Merk : MERCK
Bentuk Medium : Butiran
Warna Medium : Merah
Berdasarkan Fasenya : Medium Padat
Berdasarkan Komposisinya : Medium Sintesis
Berdasarkan Fungsinya : Medium Selektif
Komposisi Medium Perliter :
Sodium –L (+),Glutamate 10.0,starch,soluble 20.0,potassium dihidrogen pospat
2.0,magnesium sulfate 0.5,phenol red 0,36, agar-agar 12.0.
Prosedur Pembuatan :
a. melarutkan 45,0 gr pada 1 liter air aquades
b. panaskan air hingga mendidih dan aduk sampai benera-benar larut.
c. diautoklaf (15 menit pada suhu 121o C)
d. pada 50-40o C campurrkan 100.000 i.v/I penicillin dan jika diperlukan 0,01 g/l
pimaricin cat no. 107360
e. tuangkan ke cawan petri.

2) Nama Media/Bahan Dasar : Endo Agar


Merk : Merck
Bentuk Medium : Butiran
Warna Medium : Hitam
Berdasarkan Fasenya : Medium Semi Padat
Berdasarkan Komposisinya : Medium Sintesis
Berdasarkan Fungsinya : Medium Selektif
Komposisi Medium Perliter :
Peptones 10.0, hydrogen pospate de di potassium 2.5, lactose 10.0,sodium sulfit
anhydre 3.3, pararosaniline 0.3,agar-agar 12,5.
Prosedur Pembuatan :
a. Tuangkan 39 gr pada satu liter air
b. Panaskan hingga mendidih dengan uap panas autoklaf 15 menit pada suhu
121oC hingga media berwarna merah
c. Menghilangkan warna merah dengan menambahkan beberapa tetes max I
ml/L
d. Tambahkan 10% sodium sulfate dan panaskan sampai mendidih

3) Nama media/bahan dasar : Sulfite agar


Merk : Bacto
Bentuk medium : Serbuk
Warna medium : Putih Kuning
Berdasarkan fasenya : Padat
Berdasarkan komposisinya : Medium Sintesis
Berdasarkan fungsinya :
Komposisi medium perliter:
Bcto trypron 10 gr, sodium sulfit 1 gr, bacto agar 20 gr
Prosedur pembuatan :
a. Campur 31 gr pada 1 liter air suling atau air delonisasi dan rebus hingga larut
b. Sterilisasi pada suhu 121 -124 o C dengan waktu 15 menit

4) Nama media/bahan dasar : Agar Bacteriological


Merk : GXOID LP0011
Bentuk medium : Serbuk
Warna medium : Putih
Berdasarkan fasenya : Padat
Berdasarkan komposisinya : Sintesis
Komposisi medium perliter :
Working strength 1,5%, moisture <7,5 %, clarity hight, mineral content very low
Prosedur pembuatan :
Agar bakteriologo yang memiliki kandungan mineral yang rendah dan karenanya
mengurangi difus inhibisi, agar ini compatible dengan semua bahan normal media
culture gel bening diperoleh adalah 1,5 % w/v

5) Nama media/bahan dasar : DNASE Agar


Merk : OXOID 321
Bentuk medium : Serbuk
Warna medium : Putih Kekuningan
Berdasarkan fasenya : Padat
Berdasarkan komposisinya : Sintesis
Komposisi medium perliter :
Tryptose 20.0, deoxyrl bonucleic acid 2.0, sodium chloride 5.0, agar 12.0
Prosedur pembuatan :
Suspen 39 gr dalam satu liter air dan air sulingan. Tunggu sampai mendidih dan
sampai larut kemudian mensterilkan dengan autoklaf dengan suhu 121oC selama 15
menit

6) Nama media/bahan dasar : Triple Sugar Iron Agar


Merk : OXOID CM 0277
Bentuk medium : Serbuk
Warna medium : Putih Kekuningan
Berdasarkan fasenya : Semi Padat
Berdasarkan komposisinya : Sintesis
Berdasarkan fungsinya : Diferensial
Komposisi medium perliter :
Bubuk 3.0, ekstrak ragi 3.0, peptone 20.0, sodium duride 5.0, lactose 10.0, sucrose
10.0, glukosa 1.0,ferric citose 0.3, sodium thiosuprate 0.3, phenol recl 0.024,agar
12,0.
Prosedur pembuatan :
Suspen 65 gram dalam 1 liter air aquades tunggu sampai mendidih sampai larut
sepenuhnya. Aduk rata dan mendistribusikan kedalam cawan petri. Sterilkan dengan
autoklaf pada suhu 121oC Selma 15 menit tuangkan ke dalam cawan petri.
7) Nama Medium/Bahan Dasar : Mueller Hinton Agar
Merk : Merck KG4A
Bentuk Medium : Serbuk
Warna Medium : Cream
Berdasarkan Fasenya : Medium Padat
Berdasarkan Komposisinya : Medium Sintesis
Berdasarkan Fungsinya : Medium Diferensial
Komposisi Medium Perliter :
Infusion iron meat 2.0, cosein hydrolysate 17.5,starch 1.5, agar agar 13.0
Prosedur Pembuatan :
Timbang 34.0 g dan larutan dalam 1 liter air, panaskan dan sterilkan dengan autoklaf
dengan suhu 121oC selama 15 menit

8) Nama Medium/Bahan Dasar : CM 0081(COOKED MEAT MEDIUM)


Merk : OXOID
Bentuk Medium : Ganula
Warna Medium : Coklat
Berdasarkan Fasenya :
Berdasarkan Komposisinya : Medium Sintesis
Berdasarkan Fungsinya :
Komposisi Medium Perliter :
Heart muscle454.0, peptone 10.0,lab lesuco powder 100, sodium chloride 5.0, glucose
2.0
Prosedur Pembuatan :
Timbang 1 gram media dan larutkan dalam 10 ml aquades lalu masukan kedalam
autoklaf dengan suhu 121oC selama 15 menit

9) Nama Medium/Bahan Dasar : Dextose bacteriological grade


Merk : Oxoid
Bentuk Medium : Serbuk
Warna Medium : Putih
Berdasarkan Fasenya :
Berdasarkan Komposisinya :
Berdasarkan Fungsinya :
Komposisi Medium Perliter :
Prosedur Pembuatan :

10) Nama Medium/Bahan Dasar : Pepton ( bahan tambahan )


Merk : Oxoid
Bentuk Medium : Serbuk
Warna Medium : Putih
Berdasarkan Fasenya :
Berdasarkan Komposisinya :
Berdasarkan Fungsinya :
Komposisi Medium Perliter :
Nitrogen, amino nitrogen 2.7, sodium deluride 9.3

11) Nama Medium/Bahan Dasar : Difco TM koser citrate medium


Merk : BD
Bentuk Medium : Serbuk
Warna Medium : Putih
Berdasarkan Fasenya : Medium Cair
Berdasarkan Komposisinya : Medium Sintesis
Berdasarkan Fungsinya :
Komposisi Medium Perliter :
Sodium ammonium phospate1.59,magnesium sulfat 0.29, monosodiumfosfat 1.0,
sodium sitrat 3.0 g.
Prosedur Pembuatan :
Menimbang 5,7 g medium, larutkan dalam 1 liter air, masukan ke dalam autoklaf pada
suhu 121oC selama 15 menit

12) Nama Medium/Bahan Dasar : MALT EKSTRACT AGAR


Merk : Oxoid
Bentuk Medium : Serbuk
Warna Medium : Krem
Berdasarkan Fasenya : Medium Padat
Berdasarkan Komposisinya : Medium Sintesis
Berdasarkan Fungsinya :
Komposisi Medium Perliter :
Malt extract 30.0, mycological peptone 5.0, agar 15.0
Prosedur Pembuatan :
Timbang 50 gram medium,larutkan dalam 1 liter air masukan pada autoklaf.
13) Nama Medium/Bahan Dasar : SS Agar
Merk : Merek KGaA
Bentuk Medium : Serbuk
Warna Medium : Coklat
Berdasarkan Fasenya : Medium Padat
Berdasarkan Komposisinya : Medium Sintesis
Berdasarkan Fungsinya :
Komposisi Medium Perliter :
peptone 10.0, lactose10.0,ox bile, dried 8,5, sodium sitrat 10.0, sodium tiosulfat 8,5,
ammonium iron (III) citrate 1.0, brilant green 0.0003, neutral red 0.025,agar-agar12.0.
Prosedur Pembuatan :
Timbang 60 g media, larutkan dalam 1 liter air aquades, memanaskan sampai
mendidih jangan di autoklaf.

14) Nama medium/ bahan dasar : SABOURAUD 4%, Dextrose agar


Merk : merck K kGaA
Bentuk medium : butiran
Waran medium : krem
Berdasarkan fase : medium padat
Berdasarkan komposisinya : medium sintesis
Berdasarkan fungsinya : medium universal
Komposisi medium perliter :
pepton dari kasein 5,0, pepton dari daging 5,0, glukosa 40,0 agar agar 15,0, media kultur
sesuai dengan farmakope dan amerika serikat dengan farmakope II Eropa
Prosedur pembuatan :
 larutan 65,0 gram dalam 1 litier air yang dimurnikan.
 Panaskan dalam air mendidih dan sering di goyang goyangkan sampai benar-benar
larut
 Autoklaf (selama 15 mnt dalam suhu 12 0 C) jangan terlalu panas

15) Nama medium/ bahan dasar : plate count agar


Merk : kGaA
Bentuk medium : butiran
Warna medium :kerm
Berdasarkan fasenya : medium padat
Berdasarkan komposisinya : medium semi sintesis
Berdasarkan fungsinya : universal
Komposisi medium perliter :
pepton, flukosa, agar-agar, ragi extrak
Prosedur pembuatan :
suspend 22,5g dari 1 liter demin dengan memanaskan dengan air mendidih atau dalam
arus uap, autoklaf minimal 15 menit di 121o C.

16) Nama medium/ bahan dasar : eosit, mertylene blue agar (levine)
Merk : oxoid
Bentuk medium : serbuk
Warna medium : merah / ungu gelap
Berdasarkan fasenya : medium padat
Berdasarkan komposisinya : medium selektif deterensial
Berdasarkan fungsinya : medium semi sintesis
Komposisi medium perliter :
campuran 37,5 aquades, setelah dicampur di aduk hingga homogen letakan dalam
wadah, di autoklaf selama 15 menit
Prosedur pembuatan :
Ph 6,8 kurang lebih 25 0 C pepton 10,0, lactose 10,0 di-protosium hydrogen phosphate
2,0, eosin 0,4 methylene blue 0,06 agar 15,0

17) Nama medium/ bahan dasar : mueller-hinton-bouillon


Merk : kG4A
Bentuk medium : serbuk
Warna medium : kuning
Berdasarkan fasenya : medium padat
Berdasarkan komposisinya : medium sintesis
Berdasarkan fungsinya : medium diferensial
Komposisi medium perliter :
infus dari daging 2,0, casein hidrolisat 7,5 kuat 1,5
Prosedur pembuatan :
menggunakan zig dari demin. Air membuang ke dalam tabung autoklaf
18) Nama medium/ bahan dasar : tryptose
Merk : oxoid
Bentuk medium : serbuk
Warna medium : krem
Berdasarkan fasenya : medium padat
Berdasarkan komposisinya : medium sintesis
Berdasarkan fungsinya : medium tambahan
Komposisi medium perliter :
pH (2%), amino nitrogen, sodium cloride (<2,8), total nitrogen
Prosedur pembuatan : -

19) Nama medium/ bahan dasar : trytone


Merk : oxoid
Bentuk medium : serbuk
Warna medium : putih
Berdasarkan fasenya : medium padat
Berdasarkan komposisinya : medium sintesis
Berdasarkan fungsinya : medium selektif
Komposisi medium perliter :
pH (2% solution), 7,3 kurang lebih 0,2 ditambah 25o C total nitrogen 12,7, amino
nitrogen 3,7 sodium chloride 0,4, tryptophan
Prosedur pembuatan : -

20) Nama medium/ bahan dasar : Mycological peton


Merk : oxoid
Bentuk medium : bubuk
Warna medium : krem
Berdasarkan fasenya : medium padat
Berdasarkan komposisinya : medium sintesis
Berdasarkan fungsinya :
Komposisi medium perliter :
Ph(2%) 5.3 +- 0,2 at 25oC ,tptal nitrogen 9,5 ,amino nitrogen 2,9 ,sodium chloride 1,1
Prosedur pembuatan :
21) Nama medium/bahan dasar : MR-VP Broth
Merk : kGaA
Bentuk medium : Butiran
Warna medium : hitam
Berdasarkan fasenya : medium padat
Berdasarkan komposisinya : medium sintesis
Berdasarkan fungsinya : medium
Komposisi medium perliter :
peptone from meat 7,0 glucose 5,0 ,phospate buffer 5,0
Prosedur pembuatan :
- larutkan 17 gram di 1 liter air bersih
- mengeluarkan 5 ml porsi kedalam pipa dan autoclave (15 menit di suhu 121oC)

22) Nama medium/ bahan dasar : Granucult nutrient agar


Merk : kGaA
Bentuk medium : butiran
Warna medium : krem
Berdasarkan fasenya : medium padat
Berdasarkan komposisinya :
Berdasarkan fungsinya :
Komposisi medium perliter :
peptone 5,0 ,extrait de viande 3,0 , agar-agar 12,0
Prosedur pembuatan :
- Melarutkan 20gram di 1 liter air bersih ,panaskan di air mendidih dan mengocok
berkali-kali sampai larut sempurna
- Autoclave selama 15 menit di 121oC
- Tuangkan ke piring

23) Nama Medium : Mueller Hinton Agar


Merek : Oxoid
Bentuk Medium : Bubuk
Warna Medium : Kuning
Berdasarkan Fasenya : Medium Padat
Berdasarkan Komposisinya :
Berdasarkan Fungsinya :
Komposisi Medium Perliter :
Prosedur Pembuatan :
Larutan 3,8 g dalam 1 L air suling. Didihkan untuk melarutkan media sepenuhnya.
Sterilkan dengan autoklaf dengan suhu 1210C dalam 15 menit.

24) Nama Medium : Maltose Monohydrate


Merek : Merck
Bentuk Medium : Serbuk
Warna Medium : Putih
Berdasarkan Fasenya : Medium Padat
Berdasarkan Komposisinya :
Berdasarkan Fungsinya :
Komposisi Medium Perliter :-
Prosedur Pembuatan :-

25) Nama Medium : Brain Heart Infusion Agar


Merek : Oxoid
Bentuk Medium : Serbuk
Warna Medium : Kuning
Berdasarkan Fasenya : Medium Padat
Berdasarkan Komposisinya : Medium non sintesis
Berdasarkan Fungsinya :
Komposisi Medium Perliter :
Prosedur Pembuatan :
Campuran 47 g dalam 1 L air suling. Didihkan untuk melarutkan media semuanya
ditempatkan ke tabung atau termos dan sterilkan dengan autoclave dengan suhu 1210C
selama 15 menit.

26) Nama Medium : Potato Destrace Agar


Merek : Merck
Bentuk Medium : Granul
Warna Medium : Coklat
Berdasarkan Fasenya : Medium Padat
Berdasarkan Komposisinya : Medium Semi Sintesis
Berdasarkan Fungsinya :
Komposisi Medium Perliter :
Prosedur Pembuatan :
Campurkan 39 g dalam 1 L aquades . Panaskan dalam air mendidih dan aqitosi sering
sampai benar benar larut. Autoclave ( 15 menit suhu 1210C )

27) Nama Medium : Mac Contery Agar


Merek : Merck
Bentuk Medium : Granul
Warna Medium : Coklat
Berdasarkan Fasenya : Semi Padat
Berdasarkan Komposisinya :
Berdasarkan Fungsinya :
Komposisi Medium Perliter :
Prosedur Pembuatan :
Pepton dari gelatin 17,0 : pepton dari

28) Nama Medium : Blood Agar Base


Merek : Merck
Bentuk Medium : Serbuk
Warna Medium : Kuning
Berdasarkan Fasenya :
Berdasarkan Komposisinya :
Berdasarkan Fungsinya : Medium Universal
Komposisi Medium Perliter :
Prosedur Pembuatan :
Campurkan 40 g dalam 1 L aquades. Didihkan untuk melarutkan media semuanya.
Sterilisasi dengan autoclave dengan 1210C selama 15 menit. Dinginkan dengan 450C-
500C untuk blood agar tambahkan 7% defibrinasi blood steril.

29) Nama Medium : Mueller Hinton Broth


Merek : Oxoid
Bentuk Medium : Serbuk
Warna Medium : Kuning
Berdasarkan Fasenya :
Berdasarkan Komposisinya :
Berdasarkan Fungsinya :
Komposisi Medium Perliter :
Prosedur Pembuatan :
Tambahkan 21 g dalam 1 L aquades, dan campur dengan media. Sterilkan dengan
autoclave selama 15 menit dengan suhu 1210C

30)

Nama Medium/BahanDasar : Selenite Cystine Broth Base


Merk : OXOID
Bentuk Medium : serbuk
Warna Medium : kuning
Berdasarkanfasenya : medium cair
Berdasarkankomposisinya : medium sintesis
Berdasarkanfungsinya :
Komposisi medium per liter : tryptone 5,0; lactose 4,0; di-sodium phosphate 10,0; l-
cystine 0,01.
Prosedurpembuatan : Larutkan 4g sodium biselenite LP0121 dalam 1
liter air suling kemudian tambahkan 19g dari Selenite Cystine Broth Base. Hangat untuk
larut dan membuang ke dalam wadah. Sterilkan dengan mengalirkan uap yang mengalir
bebas selama 15 menit. JANGAN AUTOCLAVE.
31)

Nama Medium/BahanDasar : CzapekDox Liquid Medium (Modified)


Merk : OXOID
Bentuk Medium : serbuk
Warna Medium : putih
Berdasarkanfasenya : medium cair
Berdasarkankomposisinya : medium sintesis
Berdasarkanfungsinya :
Komposisi medium per liter : sodium nitrat2,0; potassium chloride 0,5;
magnesium glycerophosphate 0,5; ferrous sulphate 0,01; pottasiumsulphate 0,35;
sucrose 30,0
Prosedurpembuatan : larutkan 33,4g dalam 1 Lair suling. Aduk rata
danmasukankedalamwadahakhir. Sterilisasidenganmenggunakan autoclave padasuhu
121oC selama 15 menit.

34) Nama Medium/BahanDasar : Stuart Transport Medium


Merk : OXOID
Bentuk Medium : serbuk
Warna Medium :
Berdasarkanfasenya : medium sintesis
Berdasarkankomposisinya : medium universal
Berdasarkanfungsinya :
Komposisi medium per liter : sodium glycerphosphate 10,0; sodium
thioglycollate 0,5; cysteine hydrochloride 0,5; calcium chloride 0,1; methylene blue
0,001; agar 5,0
Prosedurpembuatan : tambahkan 10g dalam 1L aquades;
didihkanhinggalarut; masukankebotol, masing-masingsebanyak 7mL; sterilkan di
autoklavdengantekanan 121oC selama 15 menit. Lalutunggusampaidingin

32)

Nama Medium/BahanDasar : Brilia Broth


Merk : Merck KGaA
Bentuk Medium : granula
Warna Medium : hijaumuda
Berdasarkanfasenya : medium cair
Berdasarkankomposisinya :
Berdasarkanfungsinya :
Komposisi medium per liter :
Prosedurpembuatan :

33)

Nama Medium/BahanDasar : SIM Medium


Merk : Merck KGaA
Bentuk Medium : granula
Warna Medium : coklat
Berdasarkanfasenya : medium setengahpadat
Berdasarkankomposisinya : medium sintesis
Berdasarkanfungsinya :
Komposisi medium per liter : peptone and casein 20,0; peptone for meat 6,0;
ammonium ion (III) citrate 0,2; sodium thiosulfate 0,2; agar0agar 3,0
Prosedurpembuatan : larutkan 30g dalam 1 liter air dengandipanaskan.
Masukankedalamtabungsekitar 4cm. autoklave( 15menitpadasuhu 121oC ).
Padatkanpadaposisivertikal.

34)

Nama Medium/BahanDasar : Centrimide Agar


Merk : Merck KGaA
Bentuk Medium : granula
Warna Medium : putih
Berdasarkanfasenya : medium padat
Berdasarkankomposisinya : medium sintesis
Berdasarkanfungsinya : medium selektif
Komposisi medium per liter : peptone from gelatin 20,0; magnesium kloride
1,4; potassium sulfate 10,0; trimethylammonium bromide 0,3; agar 13,6.
Prosedurpembuatan : tambahkan 45,3g dalam 1 liter aquades.
Panaskanhinggatercampur, homogeny. Tambahkan 10mL gliserol.
Masukanpadaautoklavselama 15 menitpadasuhu 121oC. masukan medium
kedalamwadah.

35)

Nama Medium/BahanDasar : Meat Extract


Merk : Merck KGaA
Bentuk Medium : granula
Warna Medium : putih
Berdasarkanfasenya : medium padat
Berdasarkankomposisinya : medium sintesis
Berdasarkanfungsinya :
Komposisi medium per liter :
Prosedurpembuatan :

37) Nama Medium : Mueller-Hinton-Bovillon


Merk
Bentuk medium : Merck KGaA
Warna
Berdasarkan fasenya
: Serbuk
Berdasarkan
komposisinya
Berdasarkan fungsinya : Kuning
Komposisi per liter
: Medium Padat
Prosedur pembuatan
: Medium Sintesis

: Medium Diferensial
: Infus dari daging 2.0; kasein
hidrolisat 17.5; kuat 1.5.

: Suspend 21g dari 1liter demin air;


membuang ke dalam tabung autoklaf
15 menit di 121˚c.

38) Nama Medium : Plate Count Agar


Merk
Bentuk medium : Merck KGaA
Warna
Berdasarkan fasenya
: Butiran
Berdasarkan
komposisinya
Berdasarkan fungsinya : Krem
Komposisi per liter
: Medium Padat
Prosedur pembuatan
: Medium Semi Sintesis

: Medium Universal

: Pepton, glukosa, agar-agar, ragi,


ekstrak

: Suspend 22.5g dari 1 liter demin,


dengan memanaskan dalam air
mendidih atau dalam arus uap.
Autoklaf minimal 15 menit di 121˚c.
pH 7.0 =/ 0.2 at 25˚c.

39) Nama Medium : SABOURAND 4% Dextrose Agar


Merk
Bentuk medium : Merck KGaA
Warna
Berdasarkan fasenya
: Butiran
Berdasarkan
komposisinya
Berdasarkan fungsinya : Krem
Komposisi per liter
: Medium Padat

: Medium Sintesis

Prosedur pembuatan
: Medium Universal

: Peptone dari casein 5.0; pepton dari


daging 5.0; glukosa 40.0; agar-agar
15.0; media kultur sesuai dengan
farmakope dan amerika serikat dengan
farmakope eropa. Larutan 65.0g dalam
1 liter air yang dimurnikan panaskan
dalam air mendidih dan sering
digoyang-goyangkan sampai benar-
benar larut. Autoklaf selama 15 menit
di 12˚c jangan terlalu panas.

40) Nama Medium : Typtose


Merk
Bentuk medium : OXOID
Warna
Berdasarkan fasenya
: Serbuk
Berdasarkan
komposisinya
Berdasarkan fungsinya : Krem
Komposisi per liter
: Medium Padat
Prosedur pembuatan
: Medium Sintesis

: Medium Tambahan

: pH (2%), amino nitrogen (3.0),


sodium chroride (<2.8), total nitrogen
(12.2)

41) Nama Medium : TRYPTONE


Merk : OXOID

: Serbuk
Bentuk medium
: Putih
Warna

Berdasarkan fasenya : Medium Padat

Berdasarkan : Medium Sintesis


komposisinya
: Medium Selektif
Berdasarkan fungsinya
Komposisi per liter :

Prosedur pembuatan :

42) Nama Medium : EOSIN METHYIENE Blue Agar

Merk : OXOID

Bentuk medium
: Serbuk

Warna : Merah

Berdasarkan fasenya : Medium Padat


Berdasarkan
Komposisinya : Medium Semi Sintesis

Berdasarkan fungsinya : Medium Selektif Diferensial


Komposisi per liter
: (g/l) pH 6.8 +- 0.2 dari 25˚c peptone
10.0; lactose 10.0; potassium hydrogen
phespate 2.0; eosin 0.4; methylene blue
0.06; agar-agar 15.0

Prosedur pembuataN : Campurkan 37.5g aquades; setelah


dicampurkan diaduk hingga homogeny
letakkan dalam wadah di autoklaf
selama 15 menit.

43) Nama medium : Lactose Broth

Merek : Merck

Bentuk medium : Granul

Warna medium :Cream

Berdasarkan fasenya : Medium cair

Berdasarkan komposisinya : Medium sintesis

Berdasarkan fungsinya : Medium universal

Komposisi medium per liter : Peptone 5,0; Extrait deviande 3,0; lactose

Prosedur pembuatan : Larutkan 13 gr pada 1 liter air yang dimurnikan

Menuangkan kedalam taung reagen,kemudian distirilisasi dengan autoklaf

44) Nama medium : Sabauraud 2% dextrose broth

Merek : Merck

Bentuk medium : Granul

Warna medium : Cream


Berdasarkan fasenya : Medium cair

Berdasarkan komposisinya : Medium sintesis

Berdasarkan fungsinya : Medium universal

Komposisi medium per liter :

Peptone from meat 5,0; peptone from casein 5,0. D(+)Glucose 20.0

Prosedur pembuatan :

Larutkan 30 gr dalam 1 liter air yang dimurnikan Tuangkan kedalam bejana autoklaf

45) Nama medium : Harnstoff- Bouillon

Merek : Merck

Bentuk medium :Cair

Warna medium : Merah Bata

Berdasarkan fasenya : Medium Cair

Berdasarkan komposisinya : Medium sintesis

Berdasarkan fungsinya : Medium universal

Komposisi medium per liter : 38,5 g,1 liter,3 ml,60o C 0.1, 9.1, 9.5, 20 D0,01, 0.1

Prosedur pembuatan :

46) Nama medium : Tryptic soy broth

Merek : Merck

Bentuk medium :Granul

Warna medium :Krem

Berdasarkan fasenya : Medium cair


Berdasarkan komposisinya : Medium

Berdasarkan fungsinya : Medium universal

Komposisi medium per liter :

Peptone from Casein 17.0, pepton from soymeal 3.0 D(+) glucosemonohurate 2.5,
sodium cloride 3,0; pptasium hydrogen, phosphate 2.5

Prosedur pembuatan :

Larutkan 30 g dalam 1 liter air murni dan autoklaf (15 menit 121 o C) PH;7.3, 0,24, 25
OC

BAB V
KESIMPULAN
Medium pertumbuhan mikroba adalah suatu bahan yang berbentuk solid atau padat,
semi padat, cair yang mengandung bahan alam atau bahan sinteteik yang terdiri dari
campuran nutrisi (zat-zat makanan) yang diperlukan mikroba untuk pertumbuhannya.
Medium dapat digolongkan berdasarkan fasenya ada 3 yaitu:
1. Medium padat
2. Medium setengah padat/ semi padat
3. Medium cair
DAFTAR PUSTAKA

Rabu, 17 Oktober 2018

LAPORAN PRAKTIKUM MEDIA REAGEN


ACARA 2
STERILISASI MEDIUM PERTUMBUHAN MIKROBA
DISUSUN OLEH:

NAMA : ANISA NUR RAHMASARI


NIM : 1811050001
KELAS : TLM 1 A

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK D4


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2018

BAB I
1.1 PENDAHULUAN
Kultur jaringan merupakan salah satu cara perbanyakan tanaman secara
vegetatif. Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan cara
mengisolasi bagian tanaman seperti daun, mata tunas, protoplasma, sel, sekelompok
sel, jaringan maupun organ , serta menumbuhkannya dalam keadaan aseptik serta
menumbuhkan bagian-bagian tersebut dalam media buatan secara aseptik yang kaya
nutrisi dan zat pengatur tumbuh dalam wadah tertutup yang tembus cahaya sehingga
bagian tanaman dapat memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman lengkap
(Sany 2007: 1).
Adapun prinsip-prinsip dalam kultur jaringan sendiri kita ketahui antara lain (1).
Totipotensi Sel: Setiap sel dari manapun asalnya, akan mampu tumbuh menjadi
tanaman sempurna kalau diletakkan pada lingkungan yang sesuai (Scheleiden &
Sachwan, 1901), (2). Regenerasi Tanaman: Proses menuju diferensiasi ke arah
pembentukan organ baru, (3). Bebas Kontaminasi Mikroorganisme, dan (4).
Lingkungan (media) yang sesuai dengan pertumbuhan jaringan. Dapat dilihat salah satu
prinsip adalah terbebas dari kontaminasi mikroorganisme. Ini artinya kultur jaringan
merupakan perbanyakan tanaman dengan menggunakan bagian vegetatif tanaman,
menggunakan media buatan yang dilakukan di tempat steril. Lingkungan yang sesuai
dapat dipenuhi dengan menentukan media tumbuh yang sesuai dan penempatan pada
kondisi yang terkendali berkaitan dengan intensitas dan periodisitas, cahaya,
temperatur, dan kelembaban serta keharusan sterilisasi (Hendaryono & Wijayani 1994:
2).
Sterilisasi merupakan hal yang erat dengan pembuatan medium isolasi dan
pembiakan mikroorganisme secara murni. Pengertian umum sterilisisasi adalah suatu
proses yang berusaha membebaskan bahan atau alat dari mikroorganisme. Namun perlu
diketahui bahwa bahan atau alat yang telah melalui proses sterilisasi tidak akan benar-
benar bebas dari mikroorganisme. Tujuan utama sterilisasi adalah untuk meminimalkan
gangguan oleh mikroorganisme yang tidak dikehendaki (kontaminan), sekaligus
meminimalkan gangguan akibat proses sterilisasi itu sendiri sekecil mungkin (Sany
2007: 1).
Sterilisasi dalam segala kegiatan kultur jaringan harus dilakukan di tempat
yang steril, yaitu di laminar flow dan menggunakan alat-alat yang juga steril. Sterilisasi
juga dilakukan terhadap peralatan, yaitu menggunakan etanol yang disemprotkan
secara merata pada peralatan yang digunakan. Teknisi yang melakukan kultur jaringan
pun juga harus dalam keadaan steril. Tidak hanya terbatas pada peralatan, namun
ruangan yang akan digunakan pun harus dalam kondisi aseptik. Tujuan utama dari
sterilisasi ruangan maupun peralatan kultur pada dasarnya untuk menghindari
kontaminasi oleh mikro organisme yang ada di peralatan maupun di udara bebas sekitar
ruangan. Perlakuan tersebut mutlak dilakukan terutama pada ruang penabur atau tempat
yang digunakan untuk penanaman eksplan (Fardiaz 1992: 2).
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan untuk keberhasilan kultur jaringan yaitu
bahan sterilisasinya, kandungan unsur kimia dalam media, hormon yang digunakan,
substansi organik yang ditambahkan dan terang atau gelapnya saat inkubasi. Dari
sekian banyak permasalahan yang harus diteliti dan diperhatikan adalah komposisi
media tumbuh pada kultur jaringan karena sangat besar pengaruhnya terhadap
pertumbuhan dan perkembangan eksplan serta bibit yang dihasilkannya. Teknik
aseptik merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam kutur jaringan. Keaseptikan
harus dijaga dalam proses pengkulturan, selain itu juga termasuk sterilisasi bahan
tanaman (eksplan). Pada tahap ini dilakukan berbagai perlakuan untuk membersihkan
kotoran yang ada di permukaan bahan tanaman (disinfestasi). Selain itu, zat pengatur
tumbuh adalah senyawa organik bukan hara yang dalam jumlah sedikit dapat
mendukung, menghambat dan dapat merubah proses fisiologi tanaman (Daisy 1994:
4).

1.1 TUJUAN
1. Mengetahui metode-metode sterilisasi medium pertumbuhan
2. Mampu melakukan sterilisasi medium pertumbuhan mikroba menggunakan
autoklaf

BAB II

1.1 TINJAUAN PUSTAKA


Sterilisasi merupakan suatu proses untuk mematikan semua organisme yang
terdapat pada atau di dalam suatu benda. Sterilisasi basah dapat digunakan
untuk mensterilkan bahan apa saja yang dapat tembus uap air dan tidak rusak bila
dipanaskan dengan suhu yang berkisar antara 110-121 . Sterilisasi dalam setiap
proses baik fisika, kimia dan mekanik yang membunuh semua bentuk kehidupan
terutama mikroorganisme atau usaha untuk membebaskan alat dan bahan dari
segala bentuk kehidupan terutama mikrobia (Fardiaz 1992: 4).
Menurut Hamdan (2012: 11), bahwa sterilisasi dalam setiap proses yang umum
dilakukan dapat berupa: (a). Sterilisasi secara fisik (pemanasan, penggunaan sinar
gelombang pendek yang dapat dilakukan selama senyawa kimia yang akan disterilkan
tidak akan berubah atau terurai akibat temperatur atau tekanan tinggi). Dengan udara
panas, dipergunakan alat “bejana/ruang panas” (oven dengan temperatur 170–180 dan
waktu yang digunakan 2 jam yang umumnya untuk peralatan gelas), (b). Sterilisasi
secara kimia (misalnya dengan penggunaan disinfektan, larutan alkohol, larutan
formalin), (c). Sterilisasi secara mekanik, digunakan untuk beberapa bahan yang
akibat pemanasan tinggi atau tekanan tinggi akan mengalami perubahan, misalnya
adalah dengan saringan/filter. Sistem kerja filter, seperti pada saringan lain adalah
melakukan seleksi terhadap partikel-partikel yang lewat (dalam hal ini adalah
mikroba).
Autoclaf adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan medium
kultur jaringan tumbuhan denan mengunakan tekanan 15 psi (1,02 atm) dan suhu
121°C . Sterilisasi dengan autoklaf adalah salah satu metode sterilisasi dengan uap
air di bawah tekanan. Suhu dan tekanan tinggi yang diberikan kepada alat dan media
kultur jarinan tumbuhan yang disterilkan memberikan kekuatan yang lebih besar untuk
membunuh sel dibandingkan dengan udara panas. Biasanya untuk mensterilkan media
diunakan suhu 121°C dan tekanan 15 lb/in² (SI = 103,4 Kpa) selama 15 menit (Torres
1989: 1).
Sterilisasi dengan uap panas (basah) pada bahan atau alat dapat disterilkan
dengan uap panas atau secara basah pada uap panas biasa atau uap panas dengan
tekanan tinggi, secara terus menerus (kontinyu) atau secara terputus putus
(diskontinyu), khususnya medium pada suhu atau tekanan yang rendah. Untuk
sterilisasi dengan cara ini sering kali menggunakan otoklaf. Sterilisasi medium
biasanya dilakukan pada suhu 121oC dengan tekanan 1 atm selama 15-30 menit,
namun untuk medium yang tidak mudah rusak dapat dilakukan pada suhu atau tekanan
yang sedikit lebih tinggi. Sterilisasi dengan bahan kimia yaitu bahan kimia tertentu
sering digunakan untuk sterilisasi alat maupun bahan. Etanol 70% sering digunakan
untuk sterilisasi permukaan pada alat yang sering dikombinasi dengan pembakaran
pada api. NOCl (natrium hipoklorit) dan formalin juga sering digunakan untuk
sterilisasi permukaan atau disinfestasi permukaan atau disinfeksi permukaan (Torres
1989: 1).
Sterilisasi alat dan media dilakukan pada alat-alat seperti botol, erlenmeyer, beaker
glass, petridish, pinset, scalpel, gunting, jarum ose, dll sebaiknya sebelum disterilisasi
peralatan dicuci denga detergen kemudian dibilas dengan aquades dan dikeringkan.
Kemudian dibungkus dengan kertas merang. Temperatur yang digunakan untuk
sterilasasi alat-alat dengan autoclave 121°C pada tekanan 17,5 psi selama 20-30 menit.
Sterlisasi bahan tanam yaitu bahan tanam yang ada dilapangan banyak mengandung
debu, kotoran-kotoran dan berbagai kontaminan hidup pada permukaan. Apabila
kontaminan ini tidak dihilangkan maka media yang mengandung gula, vitamin, dan
mineral merupakan sumber energy bagi kontaminan yang ada. Prinsip sterilasasi
eksplan adalah dapat mematikan kontminan tanpa membunuh eksplan, karena baik
kontaminan maupun eksplan merupakan benda hidup. Berhasilnya teknik sterilsasi
merupakan langkah awal keberhasilan dalam kerja kultur in vitro (Hadioetomo 1993:
1).

BAB III

1.1 ALAT
Autoklaf
Kertas Perkamen
1.2 BAHAN
Aquades
Medium Uji
1.3 PROSEDUR KERJA
1. Meletakan alat dan bahan yang akan disterilisasi pada wadah aluminium, disusun
rapi, dan diatur wadah-wadah diberi rongga untuk pergerakan uap air di udara
2. Mengisi autoklaf dengan aquades sampai elemen pemanas terendam air
3. Menutup autoklaf dengan rapat, pastikan baut-baut yang ada pada tutup bagian
atas sudah terpasang
4. Memutar secara bersama-sama baut-baut yang berlawanan letaknya agar tutup
autoklaf berada pada posisi yang tepat
5. Membuka pengatur katup pengaman, agar udara yang ada didalam autoklaf keluar
6. Menyambungkan kabel pada stopkontak
7. Menyalakan autoklaf (tombol autoklaf di bawah dinaikan ke atas tuasnya) diatur
dengan waktu minimal 15 menit pad suhu 121 derajat celcius ( suhu optimal
mikroba akan terdenaturasi)
8. Menutup katup apabila uap air sudah keluar cukup banyak akan terdengan bunyi
desis dari katup pengaman. Suhu dan tekanan autoklaf pun naik
9. Membaca skala suhu dan tekanan sampai mencapai suhu 121oC dengan tekanan
15 Psi atau sekitar 2 atm. Suhu distabilkan selama 15 menit dengan cara mengatur
sumber panas
10. Mematikan autoklaf. Tunggu hingga tekanan dan suhunya turun hingga mencapai
nol. Autoklaf tidak boleh dibuka sebelum tekanan menjadi nol
11. Membuka katup pengaman setelah tekanan autoklaf mencapai nol dengan cara
meluruskannya untuk mengeluarkan sisa uap air yang ada dalam autoklaf
12. Membuka tutup autoklaf dengan cara kendurkan terdahulu bautnya kemudian
tutup autoklaf diputar dan diangkat
13. Membuka tutup jika suhu dan tekanan sudah berada pada posisi nol dan keluarkan
bahan yang telah disterilisasi
BAB IV

1.1 HAIL DAN PEMBAHASAN


Diagram Autoklaf Vertikal:

1. Tombol pengatur waktu mundur


2. Katup pengeluaran uap
3. Pengukur tekanan
4. Klep pengaman
5. Tombol on / off
6. Thermometer
7. Lempeng sumber panas
8. Aquades
9. Sekrup pengaman
10. Batas penambah air

BAB V

KESIMPULAN

Sterilisasi adalah proses penghancuran semua jenis kehidupan sehingga menjadi steril.
Sterilisasi seringkali dilakukan dengan mengaplikasikan udara panas. Ada dua metode yang
sering digunakan,yaitu panas lembab dengan uap jenuh bertekanan.
Autoklaf dalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang
digunakan dalam laboratorium mikrobiologi menggunakan uap air bertekanan. Tekanan yang
umumnya digunakan 15 Psi atau sekitar 2 atm suhu 121oC (250oF).

BAB VI

DAFTAR PUSTAKA

Hamdan. 2012. Laporan Kultur Jaringan Sterilisasi Alat. http://hamdan-


maruli.blogspot.com/2012/02/lap-kultur-jaringan-sterilisasi-alat.html. 1 ± 2 diakses pada
tanggal 20 oktober 2018.
Hendaryono & wijayani. 2002. Media Kultur Jaringan. http://kultur-jaringan.
blogspot.com/2009/08/media-kultur-jaringan.html. 1 ± 2 diakses pada tanggal 20 Oktober
2018

Sany. 2007. Pembiakan Tanaman Melalui Kultur Jaringan. Jakarta: Gramedia. 213 hal.

Anda mungkin juga menyukai