Anda di halaman 1dari 34

Media Pertumbuhan

Mikroorganisme

Rini Septiyani, S.T.P., M.Si.


Diberikan pada mata diktat
Pengantar Mikrobiologi
SMK SMTI B.Lampung
TA 2023/2024
PETA KONSEP
MEDIA PERTUMBUHAN MIKROORGANISME

MEDIA PERTUMBUHAN MO

JENIS
DEFINISI
MEDIUM

SYARAT KOMPONEN BERDASARKAN BERDASARKAN


SIFAT MEDIUM
MEDIUM PENYUSUN PENYUSUNNYA FUNGSINYA
Media/Medium Pertumbuhan

Nutrien yang dibutuhkan mikroorganisme untuk


tumbuh dan berkembang biak
Formulasi media  sifat dan karakteristik
mikroorganisme
Fungsi media :
 Sarana pertumbuhan m.o

(memperbanyak m.o)
 Mengetahui sifat fisiologis m.o
 Menghitung jumlah sel m.o
Syarat-syarat Pembuatan Medium

Steril
Memenuhi nutrisi mikroorganisme
Tidak mengandung zat penghambat
(inhibitor) bagi mikroorganisme
Memiliki komponen-komponen yang dapat
meningkatkan pertumbuhan m.o (pH, suhu,
kelembaban, dll)
Sifat – sifat media

1. Medium cair
2. Medium Padat
3. Medium Semi Padat
1. MEDIUM CAIR

medium ini dibuat dengan bahan alami


yang sebelumnya harus diekstrak dari
beberapa tempat
medium alami tersebut lebih sukar
dilakukan maka sekarang terdapat dalam
bentuk serbuk siap pakai,
Contoh : NB (nutrient broth), PGY (pepton
glucose yeast extract), MEB (malt extract
broth), dan TSB (trypticase soy broth).
2. MEDIUM PADAT

Dari medium cair bisa dibuat menjadi


medium padat yaitu dengan menambahkan
agar dalam jumlah tertentu yaitu sekitar 15
gram
medium tersebut akan lebih efisien dan
efektif, disamping itu bila digunakan
medium padat instan ini maka tidak akan
ada endapan
Contoh : Nutrient Agar, Plate Count Agar
(Potato Dextrose Agar)
3. MEDIUM SEMI PADAT

Mirip dengan medium padat yang dalam


penyiapannya harus dilakukan pemanasan,
menggunakan agar namun jumlah agar yang
digunakan hanya setengah dari medium padat
misalnya bila pada medium padat ditambahkan
agar sebanyak 15 gram maka dalam medium semi
padat ditambahkan agar hanya sebanyak 7 gram
Komponen Penyusun Media

Bahan dasar (air, bahan pemadat)


Nutrien
 Makronutrien (C, H, O, N)
 Mesonutrien (Mg, P, S)

 Mikronutrien/Trace elemen (Fe, Cu, Zn, Mo)

 Vitamin
Bahan Tambahan
 Indikator pH (asam basa)

 Antibiotik  menghambat m.o lain


AIR

Fungsi :
 Sebagai pelarut media
 Sebagai alat transportasi nutrisi bagi sel m.o
Air yang digunakan sebaiknya air suling
AIR SADAH  kurang baik
 Mengandung ion Ca dan Mg terlalu tinggi

 Dapat membentuk endapan fosfat dan


Magnesium fosfat
BAHAN PEMADAT MEDIA

Agar
 Berasal dari rumput laut
 Sulit didegradasi oleh m.o

 Mencair pada suhu 450C


Gelatin
 Polimer asam amino yang diproduksi dari
kolagen
 Banyak m.o yang dapat menguraikannya
Silika Gel
 Mengandung natrium silikat
 Digunakan untuk m.o autotrof
obligat
Penyusun Sel Mikroorganisme
Unsur Fungsi Fisiologi Berat
Kering (%)

Hidrogen Penyusun senyawa organik 8


Oksigen Penyusun senyawa organik 20
Karbon Penyusun senyawa organik 50
Nitrogen Penyusun protein, asam nukleat, dan koenzim 14

Sulfur Penyusun protein dan beberapa koenzim 1


Fosfor Penyusun asam nukleat, fosfolipida, dan koenzim 3

Magnesium Kofaktor pada sejumlah reaksi enzim (ATP) 0.5


Mangan Kofaktor beberapa enzim 0.1
Kalsium Kofaktor beberapa enzim (protease) 0.5
Besi Penyusun sitokrom, kofaktor enzim 0.2
Kobalt Penyusun vitamin B12 0.03
Tembaga, Seng, Mo Penyusun beberapa enzim 0.03
Sumber Karbon (C)
Fungsi :
 Sumber energi (M.O Aerob)
 Pertumbuhan, pembentukan produk (M.O
anaerob)
Sumber Karbon:
 Molase

 Whey Susu

 Sulphite Waste Liquor

 Pati

 Hidrokarbon
Molase

Limbah industri gula


Kandungan molase
 32% sukrosa, 14% glukosa, 16% fruktosa
(Gula)
 Biotin, Thiamin, Asam pantotenat (Vitamin)

 Fosfor, Sulfur
Kandungan gula bisa langsung digunakan tanpa
harus dihidrolisis
Whey Susu
Diperoleh dari Limbah pembuatan keju

Komposisi whey susu (g/L)

Komponen Jumlah (g/L)


Laktosa 45 – 50
Protein 7–9
Senyawa Nitrogen terlarut 1,5

Lipid 1–2
Garam-garam mineral 6–8
Berat kering 63 – 70
Sulphite Waste Liquor

Berasal dari limbah industri kertas 


hemiselulosa dari kayu
Komposisi SWL tergantung dari JENIS KAYU
Selulosa kayu  mengandung 65 – 85 % gula
Selulosa harus DIHIDROLISIS terlebih dahulu
SWL sering digunakan sebagai media bagi
Tricoderma viride dan Cellulomonas sp.
PATI

Berasal dari umbi-umbian (kentang)


Merupakan sumber karbon murah
Memerlukan proses hidrolisis oleh
enzim amilase
Hidrokarbon
Sukar didegradasi oleh mikroorganisme
Sebagai sumber karbon dan energi
Bakteri dan Kapang yang mampu tumbuh pada
media ini
Memerlukan oksigen yang lebih banyak
Sumber Nitrogen Murah

Tepung kacang kedelai


Tepung ikan
Tepung kacang tanah
Malt barley
Whey Susu
SUMBER MINERAL
Kobalt
 Konsentrasi optimum 10-12 g/ml
 Biasanya terdapat pada garam-garam besi
 Fungsinya : memenuhi kebutuhan mineral di dalam
media

Fosfor dan Sulfur


 Dibutuhkan dalam bentuk Fosfat dan Sulfur
 Konsentrasi yang dibutuhkan 0,5 g/L
 Fungsi : membentuk gula fosfat, fosfolipida dan ATP
Besi
Konsentrasi yang dibutuhkan 0,03 – 0,3 g/L
Dibutuhkan dalam fermentasi AEROB
Fungsi : sebagai dasar transport molekul
Bahan kompleks pembuatan media

Ekstrak daging sapi  mengandung


substansi jaringan hewan yang dapat
larut dalam air; meliputi karbohidrat,
senyawa nitrogen organik, vitamin yang
dapat larut dalam air, dan garam.
Pepton  sumber utama nitrogen
organik; mengandung vitamin dan
kadang karbohidrat
Agar  sebagai bahan pemadat
media
Ekstrak khamir  sumber yang
amat kaya vitamin B;
mengandung nitrogen organik
dan senyawa karbon (Pelczar &
Chan, 1986).
JENIS Media
(Berdasarkan Jenis Komposisinya)

Medium Alami
Medium Semi Sintetik
Medium Sintetik
1. Medium Alami /Non Sintetik/Kompleks

Merupakan medium yang komposisi dan takarannya


tidak diketahui secara pasti.
biasanya mengandung ekstrak tanaman atau hewan
yang merupakan sumber asam amino, gula, vitamin,
dan mineral
Contoh dari media kompleks atau media non
sintetik adalah susu, ari nira, ekstrak kentang, kaldu
daging.
2. Medium Semi Sintetik

Medium yang sebagian komposisi dan


takarannya diketahui secara pasti,
contohnya yaitu NA (nutrient agar) yang
kandungan utamanya adalah ekstrak daging
sapi, dan PDA (potato dextrose agar) yang
kandungan aslinya adalah ekstrak kentang.
3. Medium Sintetik
Semua komposisi penyusunnya sudah
diketahui dengan pasti
Sengaja dibuat oleh manusia untuk tujuan
tertentu.
Contohnya Pepton Glucose Yeast Extract
(PGY) merupakan media sintesis, karena
terbuat dari bahan kimia murni dengan
konsentrasi yang terukur dan dilarutkan
dalam air murni
JENIS MEDIA
(Berdasarkan fungsinya)

1. Media Difrensial
2. Media selektif
3. Media selektif dan difrensial.
4. Media untuk bakteri anaerob
5. Media penyebar
1. MEDIA DIFFERENSIAL

media yang menunjang kehidupan


beberapa bakteri
Selain darah digunakan berbagai
penunjuk pH (pH indicator) sebagai
pembeda
Sebagai contoh: biru bromtimol,
merah fenol, merah netral.
2. MEDIA SELEKTIF

Media ini penghambat pertumbuhan


bakteri tertentu
Media ini digunakan untuk mengisolasi
bakteri tertentu.
Sebagai bahan penghambat
digunakan, Kristal violet, eosin , metilen
blue akan menghambat bakteri gram (+).
3. Media selektif dan difrensial

Media ini bersifat selektif dan


difrensial biasanya di gunakan
untuk identifikasi.
4. Media untuk bakteri anaerob

Beberapa bahan kimia dapat di


tambahkan kedalam media, tujuannya
agar mengurangi kandungan oksigen
Bahan tersebut meliputi :
- Na thioglikolat
- Cystcine
- Asam askobat
5. Media penyebar

Media ini akan mempercepat


pertumbuhan mikroorganisme
tertentu
Pada umumnya media ini
menggunakan bahan/zat hara yang
serupa dengan habitat, mengisolasi
bakteri tersebut

Anda mungkin juga menyukai