Anda di halaman 1dari 20

PROTEIN SEL TUNGGAL

(pst)
DEFENISI
Protein Sel Tunggal adalah makanan berkadar
protein tinggi berasal dari mikroorganisme

- yang berasal dari mikroorganisme bersel satu


atau banyak yang sederhana
Contohnya :
- Ragi
- Bakteri
- Jamur
- Alga
Mikroorganisme yang baik untuk di jadikan
PST :
1. Tidak menimbulkan penyakit pada
ternak
2. Nilai gizinya baik
3. Tidak beracun
4. Biaya murah
Tipe protein sel tunggal
1. Photosintetik organisme
algae
- produksi protein 4-9 ton/acre/thn ( suhu,
tipe orgainsme, RH)
- mengandung bk 5-15%, pk 8-75%,
kh 4-40%, lemak 1-86% dan abu 4-45%
- miskin asam amino metionin
- nilai biologis 50-70
2. Nonphotosintetik organisme
ragi, bakteri, jamur
- sumber vitamin
- miskin asam amino sulfur
- dibandingkan dgn ragi, bakteri lebih cepat
tumbuh dan have asam amino lebih
seimbang
- kendala used bakteri tingginya RNA
- jamur lebih mudah dipanenkan dan
menghasilkan enzim (lebih populer)
Faktor-faktor yang mempengaruhi seleksi
mikroorganisme dan substrat dalam produksi
PST :

1. Faktor Nutrisi
TIPE MIKROORGANISME PK (%) asam nukleat (%)
Khamir 50-55 6-10
-Bakteri 50-80 10-16
Ganggang 20-80 4-6
Kapang 15-45 2.5-6

2. Faktor teknologi
dapat dilihat dari warna, aroma, tekstur, kelarutan
3. Faktor sosial
kandungan asam nukleat yang tinggi yang
menyebabkan terbentuknya asam urat dan
menaikkan pembuangan urine. Masalah ini
tidak berarti bila jumlah konsumsi PST kecil.
• Faktor ekonomi
SUBSTRAT INPUT SUBSTRAT O2 OUPUT SEL

Hidrokarbon (CH2) 100 200 100

Karbohidrat (CHO) 200 67 100


Substrat dan mikroorganisme dalm produksi PST
 1. Molases dari pabrik gula atau hidrolisa pati
2. Cairan sulfit dari pabrik kerta
3. Hidrolisat asam dari kayu
4. Limbah pertanian (kulit buah, limbah tanaman pertanian, limbah
industri pangan
5. Metana
6. Metanol dan etanol sebagai sumber karbon bagi khamir
7. Parafin atau alkana
8. Minyak bumi
9. Gas pembakaran sebagai sumber CO2 bagi ganggang.
Berbagai jenis mikroorganisme dan substrat dalam produksi pst
Mikroorganisme Substrat
Khamir  
Saccharomyces cerevisae Molasses

(pemecahan hektosa) Hidrolisat biji bijian

Kluyuveramyces fragilis Whey

(pemecahan laktosa)  

Candyda lipolyica Perrolium alkana, minyak bumi

C.utilis Cairan sulfit

(pemecahan pentose dan hektosa  

Geotricum candidum Karbohidrat dan komponen lain


Kapang  
Aspeigillus fumigatus Limbah

Triechoderma viride Limbah, kertas kayu

Fusarium sp Biji-bijian
Bakteri  
Hyrogenimonas sp H2 dan co2

Cellulomonas sp Selulosa

Methylopilus methylopilus Metanol, sumber karbon dan ammonia sumber


nitraget
 
Serat, limbah
Actinomyces sp
Pulp kayu
Theremomonaspora fusca
Ganggang  
Scedesmus acutus Air gas pembakaran sebagai sumber co2

Spiralina maxima  
Penggunaan bakteri dalam produksi PST sangat
terbatas karena mempunyai kelemahan sebagai
berikut :
 Penerimaan bakteri sebagai pangan oleh ternak
sangat rendah
 Ukuran sel bakteri sangat kecil sehingga sukar
dipanen
 Kandungan asam nukleat bakteri lebih tinggi
dibanding mikroorganisme yang lain

Keuntungan penggunaan bakteri dalam produksi PST


adalah : bakteri dapat tumbuh pada berbagai
substrat, waktu regenerasi cepat dan kandungan
protein kasarnya lebih tinggi dibanding
mikroorganisme yang lain.
Penggunaan gangang untuk produksi PST sangat
terbatas karena mempunyai kelemahan sebagai
berikut :
 Memerlukan suhu yang hangat dan banyak
sinar matahari serta membutuhkan CO2
 Dinding selnya tidak dapat dicerna.

Sedangkan kelebihan produksi PST dari ganggang


dibanding bakteri adalah: penerimaan produksi
PST oleh ternak lebih baik, kandungan asam
nukleat lebih rendah dan ukuran sel ganggang
lebih besar sehingga lebih mudah dipanen
Kelemahan penggunaan kapang dan khamir
dibanding bakteri adalah : kandungan protein kasar
lebih rendah setrta waktu regenarasi yang lebih lama
dibanding bakteri.

Penggunaan kapang dan khamir untuk produksi PST


mempunyai keuntungan dibandingkan dengan
bakteri dan ganggang karena sifat-sifatnya sebagai
berikut :
 Penerimaan produksi PST dari kapang dan khamir oleh ternak
lebih baik.
 Kandungan asam nukleat lebih rendah
 Ukuran sel kapang dan khamir lebih besar
sehingga lebih mudah dipanen dan konsesntrasinya lebih tinggi
 Dapat tumbuh pada substrat dengan pH rendah
Langkah-langkah produk protein sel tunggal sebagai
berikut.

 a. Pemilihan dan penyiapan sumber karbon,


beberapa perlakuan fisik dan kimiawi terhadap
bahan dasar yang diperlukan
 b. Penyiapan media yang cocok dan
mengandung sumber karbon, sumber nitrogen,
fosfor, dan unsur-unsur lain yang penting
 c. Pencegahan kontaminasi media
 d. Pembiakan mikroorganisme yang diperlukan
 e. Pemisahan biomassa microbial dari cairan
fermentasi
 f. Penanganan lanjut biomassa
Proses Pembuatan Protein sel Tunggal

P
Kelebihan PST adalah sebagai berikut:

 
 Produksi protein lebih cepat dan efisien dibandingkan
produksi protein nabati atau hewani.
 Nilai gizi PST lebih tinggi dibandingkan protein nabati
karena komposisi asam amino lebih lengkap.
 Produksi PST tidak memerlukan tempat yang luas
dibandingkan produksi protein nabati atau hewani.
 Produksi PST tidak dipengaruhi kondisi luar karena
kondisi fermentasi dapat diatur.
 Proses produksi PST fleksibel karena dapat digunakan
berrbagai substrat dan mikroorganisme.
Permasalahan penggunaan PST
1. Palatabilitas
- ragi pahit
- bakteri dan algae kurang enak
2. Kecernaan
lebih bervariasi
3. Kandungan asam nukleat
asam urat menyebabkan membatu
atau gouat
3. Toksisitas
dapat bersumber dari :
1. toksik yang diproduksi mikroorganisme
2. dr kontaminasi mikroorganisme
4. Kualitas protein
miskin kandungan asam amino sulfur
5. Masalah ekonomis
- lebih mahal
 Aplikasi produksi PST
 PST dari Karbohidrat
 Sumber karbohidrat yang sering digunakan dalam
produksi PST adalah molasses, cairan sulfit dari
pabrik kertas, whey susu dan pati. Mikrobia
yangdigunakan adalah : Saccharomyces cerevisiae.
 Substrat yang digunakan berupacampuran :
- Molases
- Nitrogen dalam bentuk garam ammonium, urea,
kecambah malt,
- Garam anorganik (fosfat)
- faktor Pertumbuhan (dalam bentuk ekstrak
sayuran atau vitamin)
• Kondisi fermentasi : pH diatur 4,3- 4,5 dengan
suhu 30 C. Selama pertumbuhan khamir
dilakukan aerasi dengan kecepatan tinggi
untuk mencegah fermentasi alcohol. Molases
ditambahkan secara bertahap sampai
konsentrasi gula dipertahankan 0,5 –
1,5%.Setelah 4 – 5 kali siklus pertumbuhan,
khamir disentrifus dalam bentuk krim dan
dipres dalam penyaring untuk menghilangkan
cairannya. Kumpulan khamir dibentuk butiran
dengan penambahan minyak nabati dan
dikeringkan pada suhu rendah sampai kadar
air kurang dari 8 %.
Hasil produksi PST ini mempunyai sifat :
• Menghasilkan yield yang tinggi
• warna muda dan aroma segar
• Stabil dalam penyimpanan
• Mempunyai sifat genetic sel khamir yang
stabil.

Anda mungkin juga menyukai