DISUSUN OLEH :
I L M I O C T AV I A N I G E O P A N Y 162154004
R E VA A U D R A A M E L I A 162154044
N I D A A U D I A R A H M AWA T I 162154089
M . FA L I Q H A I K A L 162154094
L A L A L E S TA R I 162154047
DEFINISI
Ganggang dan bakteri tergolong mikroba berfotosintesa yang digunakan untuk memproduksi
protein sel tunggal. Pertumbuhan berfotosintesa ganggang yang diingikan, seperti Chlorella,
Scenedesmus, dan Spirulina (pada Tabel), adalah menurut reaksi sebagai berikut :
Karbon dioksida + air + ammonia atau nitrat + mineral → sel ganggang + oksigen
Tabel proses pilihan untuk membuat protein sel tunggal pada ganggang.
Mikroba tidak berfotosintesa yang dibiakkan untuk memproduksi protein sel tunggal ialah seperti
bakteri, kapang, ragi, dan jenis jamur lain. Mikroba ini hidup aerobosis dan karena itu harus
cukup suplai oksigen agar bisa tumbuh karena termasuk karbon organis dan sumber energi.
Selain itu juga merupakan sumber nitrogen, fosfor, sulfur, dan unsur mineral, yang sebelumnya
disebut-sebut hanya diperlukan untuk pertumbuhan ganggang.
Pengubahan senyawa organik menjadi protein sel tunggal oleh mikroba yang tidak berfotosintesa
dapat dibuat skemanya dengan persamaan reaksi berikut :
Karbon organik + nitrogen + mineral bahan nutrisi + oksigen → Protein sel tunggal + karbon
dioksida + air panas
Bakteri
• Banyak spesies bakteri yang baik untuk memproduksi protein sel tunggal. Salah satu ciri
bakteri yang cocok untuk ini ialah tumbuhnya cepat, waktu berbiakannya pendek, masa selnya
kebanyakan dapat jadi dua kali lipat dalam waktu 20 menit sampai 2 jam.
• Dapat tumbuh pada media tanam yang beragam
• Spesies bakteri yang tampaknya lebih banyak memproduksi protein sel tunggal, paling baik
tumbuh dalam media yang sedikit asam netral, dengan pH 5 smpai 7. Bakteri itu juga harus
dapat toleran terhadap suhu dalam rentang 35 sampai 45° C
• Protein sel tunggal dalam bakteri dapat dihasilkan dengan sistem adonan konvensional.
Ragi
• Ragi dapat ditumbuhkan pada beberapa macam substrat, meliputi karbohidrat, baik yang
kompleks seperti pati, maupun sederhana seperti gula glukosa, suklrosa, dan laktosa.
• Kebutuhan untuk memproduksi protein sel tunggal oleh ragi sama dengan yang diuraikan
untuk memproduksinya oleh bakteri. Ragi harus memiliki waktu tumbuh sekitar 2 sampai 3
jam.
• Fermentasi ragi dapat beroperasi dalam sistem adonan atau sistem kontinyu atau dengan cara
yang disebut “adonan yang disuplai bahan nutrisi”.
• Ragi memiliki keuntungan dibandingkan dengan bakteri untuk memproduksi protein sel
tunggal. Salah satu diantaranya, karena ragi toleran terhadap lingkungan yang lebih asam,
dengan pH berkisar antara 3,5 dan 4,5.
• Produksi protein sel tunggal pada ragi tergantung pada dipenuhinya kebutuhan oksigen kultur
yang sedang tumbuh dengan cara sentrifugal, tanpa memerlukan tahap penggumpalan.
• Protein sel tunggal pada ragi dapat dihasilkan dalam suasana steril, maupun dalam suasana
bersih tapi tak steril
Kapang dan jamur tinggi
• Produksi protein sel tunggal pada kapang sekarang ini memakai metoda yang sama dengan
yang dipakai untuk membuat bahan sama pada ragi.
• Gula sederhana atau bahan mentah yang mengandungnya cocok sebagai substrat bagi berbagai
macam kapang. Konsentrasi karbohidrat dalam media biakan biasanya sekitar 10 persen.
Sebagai sumber nitrogen dan tambahan mineral yang dimasukkan kedalam media, biasa
dipakai amonia atau garam amonium. Angka pertumbuhan kapang dan jamur tinggi.
• Waktu tumbuh antara 4 sampai 16 jam, biasanya lebih rendah daripada bakteri dan ragi.
• Kapang dan jamur tinggi tumbuh subur pada suhu 25 sampai 36 0C dan pada pH 3,0 sampai 7,0.
Namun kebanyakan ditanam pada pH dibawah 5,0. Ini perlu untuk mengurangi sebanyak
mungkin pencemaran bakteri.
• System adonan atau system gabungan adonan yang diberi bahan nutrisi, atau system kontinyu,
dapat diapakai untuk memproduksi protein sel tunggal. Kebanyakan pada proses dengan
system adonan, akan mendapat hasil paling baik jika fermentornya diberi udara secara
konvensional
NILAI EKONOMI PRODUKSI PROTEIN SEL TUNGGAL
Faktor yang mempengaruhi kelayakan produksi protein sel tunggal dari segi ekonomi meliputi:
• Biaya mendirikan fasilitas produksi.
• Biaya mnyediakan bahan mentah, energi tenaga kerja, pemeliharaan, penanggulangan limbah,
dan turunnya harga tahunan.
• Jauhnya letak pabrik dari pemasok bahan mentah serta untuk pemasaran produk
Perluasan pasar untuk produk protein sel tunggal sebagai makanan ternak tergantung pada
harga produk dan bagaimana efisiennya meningkatkan pertumbuhan ayam broiler, banyak ayam
dan kalkun bertelur, serta pertumbuhan babi, dibandingkan dengan yang ditampilkan oleh protein
alam untuk makanan ternak sekarang ini, seperti kedelai dan ikan. Kelezatan dan tekstur, sebagai
tambahan terhadap nilai nutrisinya merupakan penentu yang penting untuk dapatnya protein sel
tunggal dijadikan makanan manusia.
MANFAAT PST
• Pemberian nutrisi pada hewan • Pada industry