Anda di halaman 1dari 18

PROTEIN SEL TUNGGAL

DISUSUN OLEH :
I L M I O C T AV I A N I G E O P A N Y 162154004
R E VA A U D R A A M E L I A 162154044
N I D A A U D I A R A H M AWA T I 162154089
M . FA L I Q H A I K A L 162154094
L A L A L E S TA R I 162154047
DEFINISI

Protein Sel Tunggal (PST) merupakan sel kering atau


biomassa mikroorganisme seperti bakteri, khamir,
ganggang, protozoa yang digunakan sebagai sumber
protein untuk pangan.
SEJARAH PST
• Tahun 1781 penemuan metode produksi skala besar dalam pemanfaatan khamir
• Semenjak tahun 1910 di Berlin Jerman, PST dari Khamir atau yang dikenal dengan “food yeast” telah
diproduksi selama Perang Dunia I dan II. Dimana digunakan dalam bentuk tepung, pasta, sirup maupun
dikeringkan. Lalu Pada perang Dunia I dan II pun bangsa Jerman mengonsumsi Candida Utilis menjadi
sup dan sosis
• Tahun 1966 carl l. Wilson menciptakan istilah PST
• Tahun 1967, protein diproduksi dari kultur fungi, bakteri, alga dan khamir untuk dijadikan suplemen
makanan, contohnya khamir Torula
• Tahun 1970an ide “sumber makanan dari minyak” menjadi popular
• Uni soviet membuat “BVK” (belkovo-vitaminny kontsentrat atau intisari protein dan vitamin) pada
tanaman yang terdapat di dekat area penambangan minyak di Kstovo (1973) and Kirishi (1974).
Komposisi dari
kelompok
mikroorganisme
(%berat kering)
Mikroorganisme
yang berperan
pada PST
 BERBAGAI JENIS MIKROORGANISME DAN
SUBSTRAT DALAM PRODUKSI PST
Mikroorganisme yang biasa digunakan dalam memproduksi PST adalah bakteri, kapang, khamir
dan ganggang. Masing-masing mikroorganisme mempunyai kelebihan dan kelemahan jika
digunakan dalam produksi PST
• Penggunaan bakteri dalam produksi PST sangat terbatas karena mempunyai kelemahan sebagai
berikut :
o Penerimaan bakteri sebagai pangan oleh ternak sangat rendah
o Ukuran sel bakteri sangat kecil sehingga sukar dipanen
o Kandungan asam nukleat bakteri lebih tinggi dibanding mikroorganisme yang lain
• Keuntungan penggunaan bakteri dalam produksi PST adalah: bakteri dapat tumbuh pada
berbagai substrat, waktu regenerasi cepat dan kandungan protein kasarnya lebihtinggi
dibanding mikroorg anisme yang lain
• Penggunaan gangang untuk produksi PST sangat terbatas karena mempunyai kelemahan sebagai
berikut :
o Memerlukan suhu yang hangat dan banyak sinar matahari serta membutuhkanco2
o Dinding selnya tidak dapat dicerna.
• Sedangkan kelebihan produksi PST dari ganggang dibanding bakteri adalah: penerimaan
produksi PST oleh ternak lebih baik, kandungan asam nukleat lebih rendah dan ukuran sel
ganggang lebih besar sehingga lebih mudah dipanen
• Kelemahan penggunaan kapang dan khamir dibanding bakteri adalah : kandungan protein kasar
lebih rendah serta waktu regenarasi yang lebih lama dibanding bakteri.
• Penggunaan kapang dan khamir untuk produksi PST secara umum mempunyai keuntungan
dibandingkan dengan bakteri dan ganggang karena sifat-sifatnya sebagai berikut :
o Penerimaan produksi PST dari kapang dan khamir oleh ternak lebih baik.
o Kandungan asam nukleat lebih rendah
o Ukuran sel kapang dan khamir lebih besar sehingga lebih mudah dipanen dan konsesntrasinya
lebih tinggi
o Dapat tumbuh pada substrat dengan pH rendah
PRODUKSI PROTEIN SEL TUNGGAL DALAM
MIKROBA BERFOTOSINTESA

Ganggang dan bakteri tergolong mikroba berfotosintesa yang digunakan untuk memproduksi
protein sel tunggal. Pertumbuhan berfotosintesa ganggang yang diingikan, seperti Chlorella,
Scenedesmus, dan Spirulina (pada Tabel), adalah menurut reaksi sebagai berikut :
Karbon dioksida + air + ammonia atau nitrat + mineral → sel ganggang + oksigen
Tabel proses pilihan untuk membuat protein sel tunggal pada ganggang.

Organisme Bahan Mentah Produksi Produsen atau


Pengembang
Chlorella sp. CO₂ (dengan foto-2 2 metrik ton/hari Taiwan Chlorella
sintesa); sirup tebu, tetes Manufacture Co. Ltd,
(non-fotosintesa) Taipei

Scenedesmus acutus CO₂, urea (dengan 20mg/m2/hari Central Food


fotosintesa) Technological Research
Institute, mysore, India
Spirulina maxima CO₂, atau NaHCO3 (dengan 320 metrik ton/tahun Sosa Texcoco, SA, Mexico
fotosintesa) City
PRODUKSI PROTEIN SEL TUNGGAL TANPA
BERFOTOSINTESA

Mikroba tidak berfotosintesa yang dibiakkan untuk memproduksi protein sel tunggal ialah seperti
bakteri, kapang, ragi, dan jenis jamur lain. Mikroba ini hidup aerobosis dan karena itu harus
cukup suplai oksigen agar bisa tumbuh karena termasuk karbon organis dan sumber energi.
Selain itu juga merupakan sumber nitrogen, fosfor, sulfur, dan unsur mineral, yang sebelumnya
disebut-sebut hanya diperlukan untuk pertumbuhan ganggang.
Pengubahan senyawa organik menjadi protein sel tunggal oleh mikroba yang tidak berfotosintesa
dapat dibuat skemanya dengan persamaan reaksi berikut :
Karbon organik + nitrogen + mineral bahan nutrisi + oksigen → Protein sel tunggal + karbon
dioksida + air panas
Bakteri
• Banyak spesies bakteri yang baik untuk memproduksi protein sel tunggal. Salah satu ciri
bakteri yang cocok untuk ini ialah tumbuhnya cepat, waktu berbiakannya pendek, masa selnya
kebanyakan dapat jadi dua kali lipat dalam waktu 20 menit sampai 2 jam.
• Dapat tumbuh pada media tanam yang beragam
• Spesies bakteri yang tampaknya lebih banyak memproduksi protein sel tunggal, paling baik
tumbuh dalam media yang sedikit asam netral, dengan pH 5 smpai 7. Bakteri itu juga harus
dapat toleran terhadap suhu dalam rentang 35 sampai 45° C
• Protein sel tunggal dalam bakteri dapat dihasilkan dengan sistem adonan konvensional.
Ragi
• Ragi dapat ditumbuhkan pada beberapa macam substrat, meliputi karbohidrat, baik yang
kompleks seperti pati, maupun sederhana seperti gula glukosa, suklrosa, dan laktosa.
• Kebutuhan untuk memproduksi protein sel tunggal oleh ragi sama dengan yang diuraikan
untuk memproduksinya oleh bakteri. Ragi harus memiliki waktu tumbuh sekitar 2 sampai 3
jam.
• Fermentasi ragi dapat beroperasi dalam sistem adonan atau sistem kontinyu atau dengan cara
yang disebut “adonan yang disuplai bahan nutrisi”.
• Ragi memiliki keuntungan dibandingkan dengan bakteri untuk memproduksi protein sel
tunggal. Salah satu diantaranya, karena ragi toleran terhadap lingkungan yang lebih asam,
dengan pH berkisar antara 3,5 dan 4,5.
• Produksi protein sel tunggal pada ragi tergantung pada dipenuhinya kebutuhan oksigen kultur
yang sedang tumbuh dengan cara sentrifugal, tanpa memerlukan tahap penggumpalan.
• Protein sel tunggal pada ragi dapat dihasilkan dalam suasana steril, maupun dalam suasana
bersih tapi tak steril
Kapang dan jamur tinggi
• Produksi protein sel tunggal pada kapang sekarang ini memakai metoda yang sama dengan
yang dipakai untuk membuat bahan sama pada ragi.
• Gula sederhana atau bahan mentah yang mengandungnya cocok sebagai substrat bagi berbagai
macam kapang. Konsentrasi karbohidrat dalam media biakan biasanya sekitar 10 persen.
Sebagai  sumber nitrogen dan tambahan mineral yang dimasukkan kedalam media, biasa
dipakai amonia atau garam amonium. Angka pertumbuhan kapang dan jamur  tinggi.
• Waktu tumbuh antara 4 sampai 16 jam, biasanya lebih rendah daripada bakteri dan ragi.
• Kapang dan jamur tinggi tumbuh subur pada suhu 25 sampai 36 0C dan pada pH 3,0 sampai 7,0.
Namun kebanyakan ditanam pada pH dibawah 5,0. Ini perlu untuk mengurangi sebanyak
mungkin pencemaran bakteri.
• System adonan atau system gabungan adonan yang diberi bahan nutrisi, atau system kontinyu,
dapat diapakai untuk memproduksi protein sel tunggal. Kebanyakan pada proses dengan
system adonan, akan mendapat hasil paling baik jika fermentornya diberi udara secara
konvensional
NILAI EKONOMI PRODUKSI PROTEIN SEL TUNGGAL

Faktor yang mempengaruhi kelayakan produksi protein sel tunggal dari segi ekonomi meliputi:
• Biaya mendirikan fasilitas produksi.
• Biaya mnyediakan bahan mentah, energi tenaga kerja, pemeliharaan, penanggulangan limbah,
dan turunnya harga tahunan.
• Jauhnya letak pabrik dari pemasok bahan mentah serta untuk pemasaran produk
Perluasan pasar untuk produk protein sel tunggal sebagai makanan ternak tergantung pada
harga produk dan bagaimana efisiennya meningkatkan pertumbuhan ayam broiler, banyak ayam
dan kalkun bertelur, serta pertumbuhan babi, dibandingkan dengan yang ditampilkan oleh protein
alam untuk makanan ternak sekarang ini, seperti kedelai dan ikan. Kelezatan dan tekstur, sebagai
tambahan terhadap nilai nutrisinya merupakan penentu yang penting untuk dapatnya protein sel
tunggal dijadikan makanan manusia.
MANFAAT PST
• Pemberian nutrisi pada hewan • Pada industry

Menggemukan sapi dan unggas Pembuatan kertas


Pemberian pakan ayam petelur dan binatang ternak Pembuatan produk dari kulit
pembiakan ikan Penstabil busa
• Pada industri makanan
Penambah aroma makanan
Penambah vitamin
Bahan pengemulsi
Sebagai makanan siap saji dan cocok untuk pelaksana
diet
KELEBIHAN PST

• Bahan mentah (substrat) dan mikroorganisme beragam


• Produksi protein lebih cepat dan efisien
• Nilai gizi PST lebih tinggi
• Produksi PST tidak memerlukan tempat yang luas
• Produksi PST tidak dipengaruhi kondisi luar
• Proses produksi PST fleksibel
KELEMAHAN PST

• Kandungan asam nukleat tinggi


• Mikroorganisme mungkin mengadsorpsi zat beracun / karsinogenik yang terdapat dalam
substrat
• Dinding sel mikroorganisme terkadang mengandung zat yang tidak dapat dicerna dan bersifat
racun / alergi
• Fluktuasi harga dan persediaan substrat yang tidak lengkap
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai