MATAKULIAH : Bioteknologi
SEMESTER : 6 GENAP
NPM : 1901081009
A. PROSES PROSES
Pada pertemuan kali ini Kamis, 17 Maret 2022 yaitu membahas tentang
“Bioteknologi Konvesional” penyajian materi berupa video, makalah dan power
point. Dan untuk pembahasan pada vidio, pemateri pertama disampaikan oleh
Anggi saputri, Susi Novitasari. Kemudian dilanjutkan dengan diskusi dan tanya
jawab. Setelah itu diakhiri dengan salam penutup.
B. ISI
A. Konsep Fermentasi
1. Pengertian Fermentasi
Fermentasi berasal dari kata fervere (Latin), yang berarti
mendidih, menggambarkan aksi ragi pada ekstrak buah selama
pembuatan minuman beralkohol. Pengertian fermentasi agak
berbeda antara ahli mikrobiologi dan ahli biokimia.
Pengertian fermentasi dikembangkan oleh ahli biokimia yaitu
proses yang menghasilkan energy dengan perombakan senyawa
organic. Ahli mikrobiologi industry memperluas pengertian
fermentasi menjadi segala proses untuk menghasilkan suatu
produk dari kultur mikroorganisme.
Proses fermentasi mendayagunakan aktivitas suatu mikroba
tertentu atau campuran beberapa spesies mikroba. Mikroba yang
banyak digunakan dalam proses fermentasi antara lan khamir,
kapang dan bakteri. Kemajuan dalam bidang teknologi
fermentasi telah memungkinkan manusia untuk memproduksi
berbagai produk yang tidak dapat atau sulit diproduksi
melalui proses kimia. Teknologi fermentasi merupakan salah
satu upaya manusia dalam memanfaatkan bahan-bahan yang
berharga relatif murah bahkan kurang berharga menjadi produk
yang bernila ekonomi tinggi dan berguna bagi kesejahteraan
hidup manusia.
Secara umum ada 4 kelompok fermentasi yang paling secara
ekonomi:
1) Fermentasi yang memproduksi sel mikroba (biomass)
2) Fermentasi yang menghasilkan enzim dari mikroba
3) Fermentasi yang menghasilkan metabolit mikroba
4) Proses transformasi
2. Jenis Fermentasi
Fermentasi secara umu dibagi menjadi 2 model utama yaitu
fermentasi media cair (liquid state fermentation, LSF) dan
fermentasi media padat (solid state fermentation, SSF).
Fermentasi media cair diartikan sebagai fermentasi yang
melibatkan air sebagai fase kontinu dari sistem pertumbuhan
sel bersangkutan atau substrat baik sumber karbon maupun
mineral terlarut atau tersuspensi sebagai partikel-partikel
dalam fase cair.
Jenis-jenis fermentasi
1) Fermentasi karbohidrat
Fermentasi karbohidrat adalah kemampuan
memfermentasikan karbohidrat dan produk fermentasi yang
dihasilkan merupakan ciri yang sangat berguna dalam
identifikasi mikroorganisme.
2) Fermentasi protein nabati
Mikroorganisme jenis Kapang (Rhizopus oryzae) yang
digunakan untuk memfermentasi kacang kedelai sebagai
sumber protein nabati yang menghasilkan tempe yang
mempunyai cita rasa yang khas. Contoh tempe.
1. Fermentasi Pangan
Produk pangan fermentasi dihasilkan dengan melibatkan
aktivitas mikroba dalam produksinya. Selama fermentasi
terjadi aktivitas pemecahan komponen pangan karena aktivitas
enzimatis mikroba terutama enzim amilase, protease dan lipase
yang menghidrolisis polisakarida, protein dan lemak menjadi
komponen-komponen sederhana seperti asam, alkohol, karbon
dioksida, peptida, asam amino, asam lemak dan komponen-
komponen lainnya. Asam, alkohol dan karbon dioksida berperan
penting dalam menekan pertumbuhan mikroba pembusuk dan
patogen. Secara bersama-sama, komponen-komponen tersebut juga
menyebabkan modifikasi tekstur, aroma dan rasa sehingga
dihasilkan karakteristik produk yang unik dan berbeda dengan
produk asalnya.
Tujuan fermentasi pangan awalnya adalah untuk mengawetkan
pangan yang bersifat musiman dan mudah rusak. Sejalan dengan
perkembangan alternatif pengawetan pangan maka pengembangan
produk pangan fermentasi saat ini lebih karena tekstur, aroma
dan rasanya yang unik. Dampak positif dari produk fermentasi
terhadap kesehatan konsumen juga menjadi alasan pengembngan
produk fermentasi sekarang ini.
5. Suhu
Suhu optimum proses fermentasi ditentukan oleh suhu optimum
pertumbuhannya, misalnya pada mikroba mesofilik mempunyai suhu
optimum antara 27 – 40oC, Mikroba thermofilik mempunyai suhu
optimum di atas suhu 45oC
6. Agitasi
Agitasi pada proses fermentasi padat dilakukan pada rotary
drum fermentor, atau melalui pengadukan. Agitasi ini juga dapat
dilakukan dengan alat shaker bagi kultur dalam tabung
Erlenmeyer.Adapun diperlukan pada fermentasi cair dengan tujuan:
Suplai oksigen
Homogenisasi medium
Membantu mempercepat kontak antara organisme dan nutrien
Mencegah terjadi stratifikasi atau pengendapan medium
7. Anti foam
Fermentasi cair yang dilakukan dalam sebuah bioreaktor
biasanya menghasilkan busa, yang harus dihilangkan agar tidak
mempengaruhi keberhasilan proses fermentasi Untuk itu perlu
ditambahkan bahan antifoam. Contoh: vegetable oil, mineral oil,
silica, dll
1) Bidang Makanan
Dalam bidang makanan Proses yang dibantu mikroorganisme,
misalnya dengan fermentasi, hasilnya antara lain: yoghurt,
keju, tempe, roti, kecap,cuka, dan sebagainya.
a. Yogurt
Yogurt merupakan minuman hasil fermentasi susu yang
menggunakan bakteri Streptococcus thermophillus atau
Lactobacillus bulgaricus. Bakteri ini akan mengubah
laktosa pada susu menjadi asam laktat. Efek lain dari
proses fermentasi adalah pecahnya protein pada susu yang
menyebabkan susu menjadi kental. Hasil akhirnya susu akan
terasa asam dan kental. Proses penguraian ini disebut
fermentasi asam laktat dan hasil akhirnya dinamakan.
b. Keju
Keju merupakan bahan makanan yang dihasilkan dengan
memisahkan zat-zat padat pada susu melalui proses
pengentalan atau koagulasi. Proses pengentalan ini
dilakukan dengan bantuan bakteri Lactobacillus bulgaricus
dan Streptococcus thermophillus. Bakteri ini akan
menghasilkan enzim renin, sehingga protein pada susu akan
menggumpal dan membagi susumenjadi cair dan padatan
(dadih).
c. Roti
Pembuatan roti juga memanfaatkan peristiwa
fermentasi yang dibantu oleh yeast atau khamir. Yeast
merupakan sejenis jamur yang ditambah pada adonan tepung
dan akan menimbulkan proses fermentasi. Proses ini akan
menghasilkan gas karbondioksida dan alkohol.
d. Kecap
Kecap merupakan salah satu produk hasil bioteknologi
yang terbuat dari kacang kedelai.Pada tahap awal kedelai
akan difermentasi dengan menggunakan jamur Aspergillus
wentii.
e. Tempe
Tempe adalah makanan tradisional khas Indonesia yang
sering dikonsumsi menjadi salah satu makanan favorit. Pada
dasarnya proses produksi tempe ini menggunakan teknik
fermentasi. Fermentasi dilakukan dengan menumbuhkan jamur
Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus pada biji
kedelai.
f. Cuka
Bahan dasar pada proses pembuatan cuka adalah etanol
yang dihasilkan oleh fermentasi anaerob oleh ragi. Oleh
bakteri asam asetat, seperti Acetobacter dan
Gluconobacter, etanol akan dioksidasi menjadi asam asetat.
2) Bidang Pertanian
Di bidang pertanian, bioteknologi memberi andil dalam
usaha pemenuhan kebutuhan makanan. Bioteknologi konvensional
dalam bidang pertanian diantaranya adalah:
a. Kultur Jaringan
Pelaksanaan teknik kultur jaringan tumbuhan
dilakukan berdasarkan teori sel sebagaimana yang
dikemukakan oleh Scleiden dan Schwann, yaitu sel tumbuhan
mempunyai kemampuan totipotensi. Totipotensi adalah
kemampuan setiap sel tumbuhan (dari bagian mana saja sel
tersebut diambil) yang jika diletakkan dalam lingkungan
yang sesuai, akan tumbuh menjadi tumbuhan yang sempurna.
b. Pembastaran
Pembastaran atau persilangan merupakan perkawinan
antara dua individu tanaman yang berbeda varietas, tetapi
masih dalam satu spesies. Pembastaran merupakan cara yang
sederhana, murah, dan paling mudah untuk menghasilkan
tanaman pangan varietas unggul. Contoh, padi varietas X
yang memiliki produksi gabah tinggi dan tidaK cepat rebah
dikawinkan dengan padi varietas Y yang memiliki sifat
tahan hama dan umur panen pendek.
c. Hidroponik
Hidroponik adalah teknik bercocok tanam tanpa
menggunakan tanah sebagai media tanamnya. Termasuk juga
bercocok tanam di dalam pot atau wadah lainnya yang
menggunakan air atau bahan yang bersifat porus, seperti
pecahan genting, pasir kali, batu, kerikil, spons, sabut
kelapa, arang kayu, dan sebagainya. Contoh bioteknologi
konvensional yang lain dalam bidang pertanian adalah
penyeleksian tanaman jenis mustard alami oleh manusia,
menghasilkan tanaman, kolabri, brokoli, kubis, dan kembang
kol.
3) Bidang Industri
Penerapan bioteknologi konvensional di bidang industri di
antaranya adalah teknik bioremediasi, yaitu suatu proses
pengelolaan limbah yang mengandung zat-zat yang berbahaya
(logam berat) menjadi limbah yang kurang berbahaya.
4) Bidang Pengobatan
Beberapa contoh bioteknologi tradisional di bidang
pengobatan, misalnya antibiotik penisilin yang digunakan
untuk pengobatan, diisolasi dari bakteri dan jamur, dan
vaksin yangmerupakan mikroorganisme yang toksinnya telah
dimatikan bermanfaat untuk meningkatkan imunitas.
5) Bidang Peternakan
Bioteknologi tradisional di bidang peternakan, misalnya
pada domba ankon yang merupakan domba berkaki pendek dan
bengkok, sebagai hasil mutasi alami dan sapi Jersey yang
diseleksi oleh manusia agar menghasilkan susu dengan
kandungan krim lebih banyak.
C.PERTANYAAN AUDIENCE
1. Nur Anisa ferbrianti
Pada jenis fermentasi media cair salah satu olahan yang dihasilkan adalah
fermentasi minuman anggur dan alkohol. Yang ingin saya tanyakan jika hanya
melalui proses fermentasi lalu mengapa minuman anggur dan alkohol tadi
sifatnya memabukkan?
4. Khulwatun Nisa
Jelaskan mengapa Produk pangan dalam fermentasi dihasilkan dengan
melibatkan aktivitas mikroba dalam produksinya!
D. TUGAS TAMBAHAN
Jadi setiap selesai perkuliahan ditugaskan untuk individu membuat jurnal
pembelajaran tentang apa yang sudah disampaikan oleh pemateri kemudian untuk
pertemuan selanjutnya yaitu mwmbuat makalah, power point dan vidio
pembelajaran