BIDANG
PENDIDIKAN, SOSIAL, MODERASI BERAGAMA
NoDesa NAMA
: Pekon Ampai NPM JURUSAN
1Kecamatan
Ahmad Syaifudin
: Marga Punduh 1901081002 TBIO
2Kabupaten
Ali Rahman
: Pesawaran 1804041011 ESY
3DPLAneta Yesi Guritno 1901062002
: Dr. Ahmad Muzakki, M.Pd.I TMTK
4 Anggi Saputri 1901081004 TBIO
5 Anggita Happy Febriana 1901011018 PAI
6 Astri Mayasari 1903021012 PBS
7 Athiyyah Ash Sholihah 1903011023 ESY
8 Dwi Lindawati 1901081007 TBIO
9 Eka Ambar Wati 1902011011 AS
10 Elsa Adelia 1901011052 PAI
11 Enturia Vahdila 1901080010 TBIO
12 Erlin Rohmawati 1901050016 TBI
13 Eva Nurviana 1901030015 PGMI
14 Kiki Setiyana 1901031033 PGMI
15 Kurnia Hardianti 1901050021 TBI
16 Kurniatul Chasanah 1901050022 TBI
17 Sarif Hidayat 1903012060 ESY
18 Vicky Alamsyah 1903020062 PBS
KULIAH PENGABDIAN MASYARAKAT (KPM)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI METRO PERIODE II
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkah,
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan
Akhir Kolektif ini tepat pada waktunya. Sholawat beserta senantiasa
tercurahkan kepada junjungan Baginda Besar Rasulullah Muhammad SAW
serta kepada keluarganya, para sahabat dan semua pengikutnya hingga
akhir zaman. Aamiin.
Laporan Akhir Kolektif ini disusun berdasarkan apa yang telah kami
kerjakan selama kurun waktu 40 hari di Desa Pekon Ampai, Kecamatan
Marga Punduh, Kabupaten Pesawaran. Kegiatan Kuliah Pengabdian
Masyarakat ini merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh oleh
mahasiswa IAIN Metro untuk menyelesaikan studi yang ditempuh. Namun
tidak hanya itu, kegiatan ini juga nyatanya memberikan banyak manfaat
kepada kami baik dari segi akademik maupun pengalaman yang tidak dapat
diperoleh di bangku kuliah.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada
pihak-pihak yang telah banyak membantu, baik dalam pelaksanaan hingga
penyusunan laporan kegiatan KPM. Untuk itu, terimakasih kami
sampaikan kepada:
1. Ibu Dr. Siti Nurjanah, M.Ag, PIA selaku Rektor IAIN Metro.
2. Seluruh Staf Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat
(LPPM) yang telah mengadakan program KPM Periode II tahun 2022.
3. Bapak Dr. Ahmad Muzakki, M.Pd.I selaku Dosen Pembimbing
Lapangan yang telah memberikan dukungan, bimbingan, serta
motivasi.
4. Bapak Ashari selaku Kepala Desa Pekon Ampai, Kecamatan Marga
Punduh, Kabupaten Pesawaran yang telah memberikan izin, arahan,
dan mendukung semua kegiatan yang kami lakukan selama KPM.
5. Seluruh warga Desa Pekon Ampai, Kecamatan Marga Punduh,
Kabupaten Pesawaran yang telah menerima kami dengan sangat baik,
mendukung kegiatan kami, dan berpartisipasi dalam kegiatan kami.
6. Ayah dan Ibu yang senantiasa selalu mendo’akan dan mendukung
dalam menyelesaikan tugas KPM.
7. Teman-teman seperjuangan yang tidak lain peserta KPM periode II
tahun 2022 IAIN Metro yang saya sayangi dan saya banggakan yang
telah mendukung, memotivasi, dan berjuang bersama-sama dalam suka
maupun duka.
Laporan Akhir Kolektif ini adalah hasil dari pelaksanaan
pengabdian yang dilakukan oleh Mahasiswa KPM IAIN Metro Periode II
Tahun 2022. Sebuah kritik dan saran yang bersifat membangun selalu
diharapkan agar dapat menjadi koreksi kami untuk lebih meningkatkan ke
arah yang lebih baik. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua,
khususnya bagi kami mahasiswa peserta kegiatan KPM.
ii
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..............................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................iv
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran.......................................................1
B. Kondisi Umum Desa Pekon Ampai.........................3
C. Permasalahan...........................................................4
D. Profil Kelompok KPM.............................................6
E. Fokus dan Perioritas Program................................15
F. Sasaran dan Target.................................................18
G. Jadwal Pelaksanaan Program.................................21
H. Pendanaan..............................................................24
I. Sistematika Penyusunan........................................26
iv
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan..........................................................144
B. Rekomendasi........................................................145
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Halaman Pengesahan
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Kesan dan pesan Mayarakat atas Pelaksanaan KPM
Penggalan Kisah Inspiratif KPM
Dokumentasi
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) yang terlebih dahulu kita
kenal dengan nama Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang merupakan bentuk
konkrit dari pengalaman yang mencakup pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat.1
Kuliah Pengabdian Masyarakat adalah suatu bentuk pengabdian
mahasiswa terhadap masyarakat dan merupakan salah satu bagian dari Tri
Dharma Penguruan Tinggi. Dengan diadakannya KPM, diharapkan
seorang mahasiswa semakin matang dengan disiplin keilmuannya. KPM
juga berupaya mewujudkan Pendidikan yang langsung dialami oleh
mahasiswa. Jadi tidak hanya sekedar materi tetapi yang lebih penting
adalah aplikasi dari teori-teori yang lebih penting yang diperoleh di
bangku kuliah yang harus diterapkan dalam lingkungan masyarakat karena
terkadang teori-teori yang didapatkan dibangku kuliah tidak sama dengan
kenyataan yang ada dilingkungan.2
Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) merupakan suatu bentuk
aktivitas perkuliahan kurikuler dengan desain tertentu yang lebih bersifat
praktis interdispliner sebagai salah satu langkah pendidikan keterampilan
bermasyarakat untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan.
Melalui kegiatan KPM, mahasiswa diharapkan mampu untuk mengenal
lingkungan masyarakat secara langsung dengan segala permasalahan yang
terjadi. Dengan ditemukannya permasalahan, mahasiswa akan berpikir dan
berusaha untuk mencari solusi atas permasalahan tersebut. Melalui
kegiatan ini pula, diharapkan dapat menjadi jembatan bagi mahasiswa
menuju ke dunia kerja yang cakupannya lebih luas dari pada dunia
perkuliahan. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut maka
kegiatan KPM dianggap penting dan harus diselenggarakan.3
Kegiatan KPM dilaksanakan dua kali dalam setahun. Adapun
periode ini adalah kedua yang telah dilaksanakan dari tanggal 20 Juli dan
berakhir pada tanggal 30 Agustus 2022. Periode kedua ini di laksanakan di
Kabupaten Pesawaran dan Pringsewu. Di kabupaten Pesawaran yang
tersebar di 2 kecamatan, yakni kecamatan Teluk Pandan dan Marga
1
Galuh Fandatiar, “Rancangan Bangun Sistem Informasi KKN Universitas Muria
Kudus,” Jurnal Simetris 6, no. 1 (2015): 130.
2
Aguswan Khotibul Umam dkk, Pedoman Kuliah Pengabdian Masyarakat KPM
Periode II Tahun 2022 Bertemakan Mewujudkan Socio-Eco-Techno-Preneurship Dalam
Keberagaman Berbasis Keislaman (Metro: LP2M IAIN Metro, 2022), 1.
3
Oos M Awas, “Kuliah Kerja Nyata Tematik Pos Pemberdayaan Keluarga Sebagai
Model Pengabdian Masyarakat Di Perguruan Tinggi,” Jurnal Penelitian Dan Kebudayaan 7,
no. 5 (2011): 566.
6
Punduh kemudian di kabupaten Pringsewu tersebar di 3 kecamatan, yakni
kecamatan Banyumas, kecamatan Adiluwih dan kecamatan Sukoharjo.
Salah satu Desa yang menjadi fokus penulis adalah Desa Pekon
Ampai, yakni sebuah Desa yang berada di Kecamatan Marga Punduh. Di
Desa Pekon Ampai ada beberapa kegiatan yang menjadi fokus program
dari KPM IAIN Metro Periode 2 Tahun 2022 ini. Salah satunya yaitu
dibidang pendidikan. Di Desa Pekon Ampai sendiri rata-rata penduduk
bekerja sebagai petani dan berwirausaha/ berdagang. Hal ini dikarenakan
tempatnya yang strategis dan mudah dijangkau.
7
Gambar 1.1 Struktur Pemerintahan
C. Permasalahan
1. Bidang Pendidikan
Kurangnya pemahaman anak- anak dalam ilmu tajwid, dalam hal
ini penulis mengadakan bimbingan belajar ilmu tajwid dan minimnya
kemampuan anak-anak dalam menghafal surah-surah pendek, dalam
hal ini penulis mengadakan hafalan surah pendek serta kurangnya
pemahaman anak tentang PBB (Pasukan Baris Berbaris), dalam hal ini
penulis memberikan pelatihan tentang PBB dari hal sikap, baik dalam
berbaris dan gerakan-gerakan baris berbaris lainnya.
2. Bidang Sosial
Kurang kepedulian masyarakat mengenai pemberdayaan Tanaman
Obat Keluarga (TOGA), dalam hal ini penulis melakukan gerakan
pemberdayaan TOGA (Tanaman Obat Keluarga) bersama dengan
masyarakat Desa Pekon Ampai.
3. Bidang Moderasi Beragama
Kurangnya pemahaman anak-anak menganai hari besar islam,
dalam hal ini penulis memberikan pemahaman anak-anak Desa Pekon
Ampai tentang makna dan pentingnya hari besar Islam dengan
mengadakan perlombaan pada peringatan 1 muharram 1444 H.
8
D. Profil Kelompok KPM
1. Ali Rahman
3. Dwi Lindawati
5. Elsa Adelia
6. Enturia Vahdila
7. Erlin Rohmawati
8. Eva Nurviana
9. Kiki Setiyana
13
Narna lengkap Kumia Hardianti, biasa dipanggil Nia.
Penulis lahir di Pt Gula Putih Matararn pada tanggal
13Januari 2001. Anak ke dua dari pasangan bapak Jaswadi dan ibu
Sri Khotijah. Saat ini penulis tinggal di karnpung Narnbah Rejo,
kernudian rnelanjutkan pendidikan sekolah dasar di SDS 01
GPM, kernudian rnelanjutkan Sekolah Menengah Pertarna di SMP
SGC, kernudian rnelanjutkan Sekolah Menengah Atas di MAN 01
Larnpung Timur dan selesai pada tahun 2019. Kernudian pada
tahun 2019 penulis rnelanjutkan pendidikan di IAIN Metro denagn
rnengarnbil jurusan Tadris Bahasa Inggris.
14
Nama lengkap Vicky alamsyah, biasa dipanggil Vicky.
Penulis lahir di Desa tulusrejo pada tanggal 25 Mei 2000. Anak
dari pasangan Bapak Sutarman dan lbu Sulastri. Saat ini penulis
tinggal di Desa TulusRejo, Kecamatan Pekalongan Kabupaten
Lampung Timur Provinsi Lampung. Penulis menyelesaikan
Pendidkan Dasar di SD MUHAMADIYAH TulusRejo, kemudian
melanjutkan Sekolah Menengah Pertama di SMP
Muhamadiyah 1 Pekalongan, kemudian melanjutkan Sekolah
Menengah Atas di SMA Muhamadiyah 2 Metro dan selesai
pada tahun 2019. Kemudian pada tahun 2019 penulis
melanjutkan pendidikan di IAIN Metro dengan mengambil
jurusan S1 Perbankan syariah
16
jurusan Tadris Matematika.
18
F. Sasaran dan Target
Dalam menjalankan program-program yang telah kami
buat untuk Desa Pekon Ampai, tentulah perlu adanya pemikiran dalam
menentukan sasaran dan target apa yang hendak dicapai, berikut adalah
penjabarannya:
Tabel 1.2 Sasaran dan Target
No Kegiatan Sasaran Target
1. Bimbingan Belajar Ilmu Anak-anak Anak-anak SD
Tajwid dan Hafalan Surah Desa Pekon dan PAUD
Pendek serta Pelatihan Ampai dan Desa Pekon
PBB Siswa Siswi SD Ampai dan
N 1 Marga Siswa Siswi
Punduh SD N 1 Marga
Punduh
2. Gerakan Pemberdayaan Masyarakat Masyarakat
TOGA Desa Pekon Desa Pekon
Ampai Ampai
termasuk
Pemuda
Pemudi
Karang Taruna
3 Gerakan Pemahaman Hari Anak-anak Anak-anak
Besar Islam Desa Pekon PAUD, SD,
Ampai MTS Desa
Pekon Ampai
H. Pendanaan
1. Anggaran Dana
Asal dana berasal dari kontribusi mahasiswa-mahasiswi, setaip
anggota berkontribusi sebesar Rp1.265.000,- sehingga dana yang
terkumpul dari kelompok sebesar Rp22.770.000,- yang
akandigunakan untuk kegiatan selama 40 hari di Desa Pekon Ampai.
2. Sumber Dana
Dana diperoleh berasal dari dana Kas Kelompok
I. Sistematika Penyusunan
Berikut ini adalah sistematika penulisan yang akan dibuat: Sub bab
ini menjelaskan tentang kerangka logis pembaban dalam buku. Dimulai
dari Prolog hingga Epilog. Penulisan laporan akhir kelompok KPM IAIN
Metro Periode II Tahun 2022 terbagi atas lima bagian, yaitu:
20
Bagian I adalah Pendahuluan. Pada bab ini menjelaskan tentang
dasar pemikiran melakukan KPM di Desa tersebut, kondisi umum tempat
KPM Desa Pekon Ampai, permasalahan Desa Pekon Ampai, profil
kelompok KPM Desa Pekon Ampai, fokus atau prioritas program yang
menjelaskan bidang apa saja yang menjadi prioritas, sasaran dan target
dari suatu kegiatan, jadwal pelaksanaan program, pendanaan, dan
sistematika penyusunan.
Bagian II adalah Metode Pelaksanaan Program. Pada bab ini
menjelaskan tentang metode intervensi sosial dan pendekatan dalam
pemberdayaan masyarakat.
Bagian III adalah Kondisi Desa Pekon Ampai Kecamatan Marga
Punduh, Kabupaten Pesawaran. Pada bab ini menjelaskan tentang uraikan
mengenai sejarah singkat Desa Pekon Ampai, letak geografis, struktur
penduduk, dan sarana dan prasarana yang ada di Desa Pekon Ampai.
Bagian IV adalah Deskripsi Hasil Pengabdian dan Pemberdayaan.
Pada bab ini menjelaskan tentang kerangka pemecahan masalah, bentuk
dan hasil kegiatan pengabdian, bentuk dan hasil kegiatan pemberdayaan,
dan faktor-faktor pendukung dan penghambat pencapaian hasil.
Bagian V adalah Penutup. Pada bab ini menjelaskan tentang
kesimpulan, dan rekomendasi.
Setelah itu ada epilog dan daftar pustaka. Epilog ini berisi tentang
kesan-kesan dari masyarakat KPM yang terdiri atas kesan atas
pelaksanaan KPM Periode II di Desa Pekon Ampai dan penggalan kisah
inspiratif KPM. Selanjutnya biografi singkat oleh anggota kelompok KPM
IAIN Metro Desa Pekon Ampai beserta dosen pembimbing, dan lampiran-
lampiran yang meliputi dokumentasi kegiatan KPM di Desa Pekon
Ampai.
BAB II
METODE PELAKSANAAN PROGRAM
4
LPM IAIN Sunan Ampel Surabaya, Modul Pelatihan Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Transformatif IAIN Sunan Ampel Surabaya, 2008, 27.
5
Suwartiningsih, “Implementasi PAR Dalam Pendidikan Agama Islam,” Jurnal
Paradigma 2 (2015): 1.
6
Ivo Noviana, “Participatory Action Research: Peningkatan Kesadaran Masyarakat
Untuk Menjadikan Lingkungan Yang Bebas Narkoba (Studi Kasus Di Kompleks Permata,
Jakarta Barat),” Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial 15, no. 3 (2010):
209.
22
Peneliti menggunakan motodologi PAR atau adalah bahasa
Indonesia (partisipatif, aksi dan penelitian). Sistematika dari PAR
adalah to kow(mengetahui) to understand (memahami), to plan
(merencanakan) dan to action(aksi). Metodologi PAR berorientasi
untuk pemberdayaan masyarakat yakni upaya menciptakan
kemandirian masyarakat.7
Action research bertujuan untuk memberikan kontribusi
baik pada tataran praktis kepedulian terhadap masalah yang
dihadapi manusia saat ini maupun agenda sasaran (pengembangan)
ilmu sosial secara bersama.8 Penelitian tindakan didasarkan kepada
asumsi bahwa penelitian harus dihubungkan dengan agenda
perubahan dalam masyarakat. Penelitian tindakan dapat digunakan
secara efektif dalam kajian maupun aksi pemberdayaan masyarakat
mengingat karakteristik yang mementingkan partisipasi warga
masyarakat secara aktif.9
b. Prinsip-Prinsip PAR
1) Kerjasama untuk melakukan perubahan melibatkan
semua pihak yang memiliki tanggung jawab (stakeholders)
atas perubahan dalam upaya-upaya untuk meningkatkan
kemampuan mereka dan secara terus menerus memperluas dan
memperbanyak kelompok kerjasama untuk menyelesaikan
masalah dalam persoalan yang digarap.
2) Melakukan upaya penyadaran terhadap komunitas tentang
situasi dan kondisi yang sedang mereka alami melalui
perlibatan mereka dalam berpartisipasi dan berkerjasama pada
semua proses reaserch, mulai dari perecanaan, pelaksanaan,
evaluasi, dan refleksi.
3) Menempatkan pengalaman, gagasan, pandangan dan asumsi
sosial individu maupun kelompok untuk diuji. Apapun
pengalaman, gagasan, pandangan dan asumsi tentang institusi-
institusi sosial yang dimiliki oleh individu maupun kelompok
dalam masyarakat harus siap sedia untuk dapat diuji dan
dibuktikan keakuratannya dan kebenarannya berdasarkan
7
Nur Lailatul Musyafa’ah, “Pemberdayaan Masyarakat Desa Wisata Budaya
Jonotemayang Bojonegoro Jawa Timur,” UIN Sunan Ampel Surabaya: Jurnal Dimas 17, no.
2 (2017): 215.
8
Hasan, “Action Research: Desain Penelitian Integratif Untuk Mengatasi
Permasalahan Masyarakat,” Jurnal Ekonomi Dan Bisnis 4, no. 8 (2009): 179.
9
Rudi Saprudin Darwis, “Membangun Desain Dan Model Action Research Dalam
Studi Dan Aksi Pemberdayaan Masyarakat,” Universitas Padjajaran Bandung: Jurnal
Komunika 10, no. 1 (2016): 142.
23
fakta-fakta, bukti-bukti, dan keterangan-keterangan yang
diperoleh di dalam masyarakat itu sendiri.10
3. Intervensi Sosial
Menurut cara pandang Isbandi Rukminto Adi metode
intervensi sosial adalah perubahan terencana yang dilakukan oleh
pelaku perubahan terhadap berbagai sasaran perubahan yang terdiri
dari level mikro, level mezzo, dan level makro 15. Menurut Miftachul
Huda metode intervensi sosial dapat pula diartikan sebagai suatu
upaya untuk memperbaiki fungsi sosial dari sasaranperubahan yang
dalam hal ini terdiri dari individu, kelompok, maupun
masyarakat16.Sedangkan Edi Suharto menjelaskan adapun pelaksanaan
dalam pekerjaan sosial, intervensi sosial dapat dibagi menjadi tiga
level yaitu intervensi mikro, intervensi mezzo, dan intervensi makro.
a. Intervensi mikro adalah keahlian pekerja sosial untuk mengatasi
masalah yang dihadapi individu dan keluarga.
b. Intervensi mezzo adalah keahlian pekerja sosial untuk mengatasi
masalah yang dihadapi kelompok dan organisasi.
Intervensi makro adalah keahlian pekerja sosial untuk mengatasi
masalah yang dihadapi komunitas, masyarakat, dan lingkungan atau
sistem sosialnya.17
13
Abdillah Ubaidi Djawahaira, “Asset Based Community Development Di Pesantren
Wisata: Implementasi Strategis Di PP. An-Nur 2 Al Murtadlo Malang,” At-Tamkin: Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat 1, no. 1 (2018): 24.
14
Abdillah Ubaidi Djawahaira, 25.
15
Isbandi Rukminto Adi, Intervensi Komunitas Pengembangan Masyarakat Sebagai
Upaya Pemberdayaan Masyarakat (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008), 49.
16
Miftachul Huda, Pekerjaan Sosial Dan Kesejahteraan Sosial (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2009), 40.
25
B. Pendekatan Dalam Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan masyarakat di lokasi KKN dapat dilakukan
dengan berbagai pendekatan, salah satunya adalah pendekatan
pemecahan masalah atau yang biasa disebut dengan problem solving
approach. Made Wena berpendapat bahwa “Problem solving approach
adalah petunjuk melakukan suatu tindakan yang berfungsi untuk
membantu seseorang dalam menyelesaikan suatu permasalahan.”
Secara operasional, tahap-tahap problem solving approach terdiri
atas empat tahap, yaitu:
a. Memahami masalah
b. Membuat rencana penyelesaian
c. Melaksanakan rencana penyelesaian
d. Memeriksa kembali hasilnya
Sedangkan, menurut Eva Nugraha: “tahap-tahap implementasi
pendekatan pemecahan masalah dalam pengembangan masyarakat terdiri
atas lima tahap, yaitu18:
a. Identifikasi masalah
Identifikasi masalah adalah suatu kepekaan, sebagai
bagian dari komunitas yang terpengaruh oleh masalah yang ada.
b. Menggerakkan sumber daya yang diperlukan
Menggerakkan sumber daya yang diperlukan dilakukan
untuk mengaktifkan beragam jenis kemampuan warga komunitas,
mengaktifkan energi dan imajinasi sebagai suatu proses penting
dalam pengembangan komunitas.
c. Perencanaan program pengembangan masyarakat
Perencanaan disini membutuhkan semua faktor yang
mempengaruhikomunitas. Dalam kerangka perencanaan warga
komunitas harus mempunyai kesempatan untuk mengkritik dan
memberikan saran membangun.
d. Pemecahan masalah
Pemecahan masalah adalah tindakan nyata dari perencanaan
program. Dalam hal ini, perencanaan diimplementasikan langsung
pada sasaran.
e. Evaluasi
Dalam setiap pengaplikasian rencana mungkin tidak akan
berjalan sesui rencana. Terdapat masalah-masalah baru yang
mungkin timbul. Oleh karena itu, evaluasi sangat penting untuk
17
Edi Suharto, Pekerja Sosial Di Dunia Industri (Bandung: PT Refika Aditama,
2007), 4.
18
Eva Nugraha, Panduan Penyusunan Buku Laporan Hasil KKN-PPMM 2016
(Ciputat: Pusat Pengabdian kepada Masyarakat, 2016), 24.
26
mempertimbangkan apakah tujuan terlaksana dengan baik atau tidak.
Selain itu, evaluasi juga diperlukan.
BAB III
KONDISI LOKASI KPM
B. Letak Geografis
Letak geografis Desa Pekon Ampai, terletak diantara:
1. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Desa Tajur /Laut
Kec. Marga Punduh
2. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Desa Umbul Limus
Kecamatan Marga Punduh
3. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Desa Umbul Limus dan
Sukajaya Kec. Marga Punduh
4. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Desa Kunyaian dan
Kekatang Kec. Marga Punduh
28
Sedangkan untuk hari–hari biasa penduduk mengambil air dari sumur
tetangga dengan jarak ± 2 km.
Keadaan geografis Desa Pekon Ampai tergolong daerah dataran
rendah dan terletak di sepanjang Way Punduh dengan luasan sebesar
3200 ha dan ketinggian sekitar 25 m dari permukaan laut, terdiri dari
tanah sawah 350 ha, tanah perkebunan 1440 ha, tanah pemukiman,
kantor desa, masjid, dan sekolah 768 ha, tanah kuburan 2 ha dan tanah
tambak 640 ha. Mayoritas penduduk Desa Pekon Ampai adalah petani
dan nelayan. Akses ke desa – desa tetangga tidak terlalu jauh hanya
sekitar 1.5 km dengan waktu tempuh sekitar 5 menit.
Tetapi yang menjadi kendala adalah tidak adanya sarana saluran
drainase dan gorong – gorong sebagai sarana penahan tanah dan saluran
air agar tidak meluap ke rumah penduduk jika hujan turun dan tidak
adanya jembatan penyebrangan dan jalan produksi kurang layak sebagai
sarana transportasi sebagai penunjang masyarakat untuk memasarkan
hasil panennya. Juga masalah lain yang dihadapi antara lain adalah
Kurang layaknya jalan produksi pertanian, sehingga menghambat
aktivitas pertanian jika terjadi musim hujan karena jalan menjadi becek
dan tidak dapat dilalui kendaraan.
C. Struktur Penduduk
1. Data Penduduk Desa Pekon Ampai:
Kepala Keluarga : 221 KK
Laki-Laki : 492 Jiwa
Perempuan : 527 Jiwa
Tabel 3.1
Struktur Mata Pencaharian Desa Pekon Ampai
Laki-
No Uraian Perempuan Jumlah
Laki
1 PNS
2 TNI/POLRI
3 Wiraswasta
4 Petani 667
5 Pelajar
6 Dokter
7 Bidan 1
8 Perangkat Desa
9 Guru
29
10 Ustadz
11 Sopir
12 Tukang Bangunan
13 Tukang Jahit 1
14 Buruh Harian Lepas 115
15 Industri
16 Pedagang 18
17 Mengurus Rumah Tangga
18 Nelayan 51
BAB IV
HASIL PENGABDIAN DAN PEMBERDAYAAN
30
A. Naskah Pengabdian Ali Rahman
Secuil Kenangan Dari Desa Pekon Ampai
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Perkenalkan nama saya Ali Rahman, akrab dipanggil Ali, saya
mahasiswa IAIN Metro, yang berkonsentrasi pada jurusan Ekonomi
Syariah (ESY), Falkutas Ekonomi dan Bisnis Syariah. Saya akan
bercerita sedikit pengalaman kuliah pengabdian masyarakat (KPM) saya
di Desa Pekon Ampai, Kecamatan Marga Punduh, Kabupaten Pesawaran.
Waktu terus berjalan, tak terasa cepat kemi menuntun ilmu di IAIN Metro
dan tiba saatnya waktu kami melaksanakan tugas Kuliah Pengabdian
Masyarakat (KPM). KPM merupakan ilmu yang kita praktekan secara
langsung kita terapkan di masyarakat, belajar dimasyarakat serta
mendapakan ilmu bermasyarakat karena ilmu tersebut tidak akan kita
dapatkan di bangku perkuliahan.
Pada tanggal 20 juli 2022, hari dimana kita diterjunkan di Desa
Pekon Ampai tempat dimana kita mengabdi selama 40 hari. KPM di Desa
Pekon Ampai berjumlah 18 mahasiswa dimana kita di bagi menjadi dua
posko.
Kegiatan KPM pun dimulai, saya dan rekan-rekan mempersiapkan
hal apa saja yang nantinya akan dilakukan, dan mulai beradaptasi dengan
teman-teman baru. Kegiatan kami lakukan sangat antusias oleh mayarakat
Desa Wates. Waktu 40 hari masih sangat kurang bagi saya untuk
melaksanakan KPM karena belum banyak yang bisa diberikan pada
masyarakat, tapi kami beryukur ditempatkan didesa Pekon Ampai ini.
Seiring waktu juga mulai mengetahui karakter masing-masing teman ada
yang cerewet, pinter memasak, usil, gampang nangis, nurutin egonya
sendiri (. Itu semua saya ketahui selama waktu 40 hari berlangsung. Dan
dari semua itu kenangan saat kita susah, senang selalu dihadapi bersama
yang dimana itu akan menjadi pelajaran hidup yang berharga.
Dan untuk mengakhiri ini walau tidak banyak yang dapat saya
ceritakan. Saya pribadi sangat berterimakasih kepada Ibu Dosen Dr.
Ahman Muzzaki M.Pd.I selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)
serta Bapak Azhari selaku Bapak Kepala Desa dan masyarakat yang
sudah menerima dan membimbing kami di Desa Pekon Ampai.
1. Kerangka Pemecahan Masalah
a. Uraian Masalah
Adapun masalah-masalah yang ditemukan oleh mahasiswa di
Desa Pekon Ampai Kecamatan Marga Punduh Kabupaten
Pesawaran sebagai berikut:
1) Ekspose Budaya untuk mengenalkan budaya sekitar ke
masyarakat luas dengan mengandalkan Media social seperti
31
instagram dan membuat Blogger, kurang pemahaman siswa
siswi SD N 1 Marga Punduh dalam kegiatan baris-berbaris.
2) Masyarakat Desa Pekon Ampai belum sepenuhnya sadar akan
pentingnya TOGA (Tanaman Obat Keluarga) dalam
kehidupan sehari-hari.
3) Kurangnya pemahaman anak mengenai peringatan hari besar
islam.
b. Pemecahan Masalah
Dari pemaparan di atas mengenai masalah yang dihadapi oleh
mahasiswa KPM selama berada di lokasi KPM adapun pemecahan
dari masalaah tersebut adalah:
1) Memberikan pendampingan belajar mengenai kreativitasnya
dalam pembuatan sebuah mozaik kepada anak-anak Desa
Pekon Ampai, memberikan bimbingan pendampingan belajar
tentang PBB (Pasukan Baris Berbaris) kepada siswa siswi SD
N 1 Marga Punduh.
2) Melakukan gerakan pemberdayaan TOGA (Tanaman Obat
Keluarga) bersama dengan masyarakat Desa Pekon Ampai.
3) Memberikan pemahaman anak-anak Desa Pekon Ampai
tentang makna dan pentingnya hari besar islam pada
peringatan 1 muharram 1444 H.
37
belajar tentang PBB (Pasukan Baris Berbaris) kepada siswa
siswi SD N 1 Marga Punduh.
2) Melakukan gerakan pemberdayaan TOGA (Tanaman Obat
Keluarga) bersama dengan masyarakat Desa Pekon Ampai.
3) Memberikan pemahaman anak-anak Desa Pekon Ampai
tentang makna dan pentingnya hari besar islam pada
peringatan 1 muharram 1444 H.
38
D. Naskah pengabdian Eka Ambar Wati
1
instagram dan membuat Blogger, kurang pemahaman siswa
siswi SD N 1 Marga Punduh dalam kegiatan baris-berbaris.
2) Masyarakat Desa Pekon Ampai belum sepenuhnya sadar akan
pentingnya TOGA (Tanaman Obat Keluarga) dalam
kehidupan sehari-hari.
3) Kurangnya pemahaman anak mengenai peringatan hari besar
islam.
b. Pemecahan Masalah
Dari pemaparan di atas mengenai masalah yang
dihadapi oleh mahasiswa KPM selama berada di lokasi KPM
adapun pemecahan dari masalaah tersebut adalah:
1) Memberikan pendampingan belajar mengenai kreativitasnya
dalam pembuatan sebuah mozaik kepada anak-anak Desa
Pekon Ampai, memberikan bimbingan pendampingan belajar
tentang PBB (Pasukan Baris Berbaris) kepada siswa siswi SD
N 1 Marga Punduh.
2) Melakukan gerakan pemberdayaan TOGA (Tanaman Obat
Keluarga) bersama dengan masyarakat Desa Pekon Ampai.
3) Memberikan pemahaman anak-anak Desa Pekon Ampai
tentang makna dan pentingnya hari besar islam pada
peringatan 1 muharram 1444 H.
2
faktor pendukung dan faktor peghambat. Faktor pendukung dan
pengahmbat yaitu antara lain sebagai berikut :
a. Faktor Pendukung
1) Adanya dukungan positif dari pemerintah desa setempat
seperti bapak lurah, warga desa serta anak- anak yang ikut
terlibat.
2) Adanya dukungan dan kerjasama dari masyarakat desa
yang terlibat langsung maupun tidak langsung ikut
mendukung dan mensukseskan program kerja.
b. Faktor Penghambat
1) Siswa yang sulit diatur.
2) Waktu yang terbatas.
3) Tempat yang kurang luas.
3
banyak warung yang berjualan disana. Tapi saya harus selalu berfikir
positif demi berjalannya KPM ini karena saya ingin cepat
menyelesaikan study saya, karena orang tua saya sangat mendukung
dan menginginkan agar saya bisa cepat lulus. Dengan semangat itu
maka saya berfikir harus semangat dan saya harus bisa berguna di
tempat KPM nanti.
Pada awal pertemuan dengan kelompok kami, saya merasa
sangat canggung, merasa asing dengan teman-teman yang saya temui
saat pertama kali bertemu. Pada saat awalan waktu terasa begitu lambat
setiap hari saya selalu melihat tanggal kapan waktu KPM ini akan
berakhir, karena terbesit rasa tidak nyaman karena masih awal
perkenalan dan merasa canggung ingin mengobrol dengan teman-
teman yang lain. Tetapi dengan berjalannya waktu saya mulai akrab
dengan teman-teman saya, yang setiap hari tidur bersama, makan
sepiring berdua, berebut ingin mandi karna ada progja pagi, semua itu
saya lalui dengan suka dan duka. Kenyamanan pun mulai tumbuh
melalui masyarakat yang menyambut hangat kedatangan kami dan
juga anak-anak Desa Pekon Ampai juga begitu antusias menyambut
kami.
Hari mulai berangsur-angsur berganti, saya dan teman-teman
melakukan berbagai kegiatan di Desa Pekon Ampai, mulai dari kegiatan
bimbingan belajar untuk anak-anak SD di Desa Pekon Ampai, kegiatan
bimbingan membaca Al-Quran di Masjid Jami Baitul Amal,
Pemberdayaan Taman Toga, membantu aparatur desa di balai desa dan
masih banyak lagi kegiatan yang kami lakukan. Kami melakukan itu
secara bersama-sama dengan canda dan tawa, terlebih jika disaat kita
sedang beristirahat diposko banyak sekali anak-anak yang bermain ke
posko kami, kami dengan sangat senang jika anak-anak itu ke posko
terlebih jika anak-anak juga membawa PR mereka dan kita bantu untuk
mengerjarinya, anak-anak itu sangat senang. Dengan tingkah manis dan
lucu yang mereka tunjukkan kepada kami. Terimakasih anak-anak
karena sudah mengisi hari-hari yang berkesan kepada kami.
Mungkin tidak banyak yang bisa saya berikan di Desa Pekon
Ampai ini, namun rasa syukur Alhamdulillah saya ucapkan terimakasih
karena telah menjadi bagian keluarga dari Desa Pekon Ampai ini. Saya
disini belajar banyak sekali hal- hal yang sekiranya belum saya
dapatkan dari kampus maupun dari rumah. Dan juga untuk teman-
teman KPM saya, saya sangat merasa senang bisa berteman dengan
kalian semua, tidak ada hal yang saling membedakan antara satu
dengan yang lain yang mengakibatkan kita selalu kompak dalam
menjalani suatu program kerja.
Ucapan terimkasih selalu tercurahkan untuk masyarakat Desa
4
Pekon Ampai yang telah menerima kami dengan sangat baik, menerima
dengan penuh senyuman dan ramah tamah. Dan terimakasih kepada
orangtua siswa karena telah memberikan izin dan dukungan kepada
kami untuk anak-anaknya bisa belajar bersama dengan kami. Tak lupa
kepada ibu-ibu senam, ibu-ibu jamaah yasinan yang telah membantu
kami dalam melancarkan program kerja yang telah kami lakukan
selama di Desa Pekon Ampai, anak-anak Desa Pekon Ampai yang
sudah bermain dan belajar bersama. Mungkin waktu 40 hari ini adalah
waktu yang sangat singkat, tetapi dengan singkatnya waktu tersebut,
bisa membuat kita untuk memanfaatkan waktu yang ada. terimakasih
atas pertemuan selama
40 hari ini, jangan jadikan hal yang selanjutnya adalah
sebuah perpisahan. Sampai jumpa kembali dilain waktu.
5
2. Bentuk dan Hasil Pengabdian
Program yang kami rencanakan serta laksanakan dalam
kegiatan KPM telah melalui proses observasi kebutuhan dan
disesuaikan dengan kemampuan mahasiswa dalam
melaksanakannya. Adapun kegiatan yang telah kami laksanakan
adalah sebagai berikut:
a. Memperkenalkan Budaya Desa Pekon Ampai ke Masyarakat luas
dengan mengandalkan social media yang ada, agar semua
masyarakat tau dan kenal dengan budaya local di Desa Pekon
Ampai
b. Mengajarkan anak- anak yang ada di SD N 1 Marga Punduh
dalam sikap yang baik dalam barisberbaris melalui latihan rutin
untuk melaksanakan perlombaaan tingkat kecamatan.
c. Mengajak masyarakat agar menanam tanaman obat untuk obat
herbal keluarga
d. Mengadakan perlombaaan anak_anak dalam memperingati Hari
Besar Islam
6
Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM). Yang
ditugaskan kepada mahasiswa selama 40 hari. KPM IAIN Metro Periode
II Tahun 2022 ini dilaksanakan di dua kabupaten yaitu Kabupaten
Pringsewu dan Kabupaten Pesawaran.
Awal mendapat kabar pembagian kelompok dan tempat lokasi
membuat saya kaget karena lokasi yang akan dijadikan tempat KPM itu
sangat jauh dan takut karena dekat dengan daerah pantai. Sebelumnya
sudah 2 kali pihak LPPM menugaskan mahasiswa untuk melakukan
pengabdian masyarakat di Desa Pekon Ampai Kecamatan Marga
Punduh tersebut. Masyarakat Desa Pekon Ampai 99% bersuku
Lampung, jadi dalam berkomunikasi untuk sehari-hari mengunakan
bahasa daerah yaitu bahasa Lampung. Desa Pekon Ampai cukup jauh
dari kota, pasar tradisional hanya ada pada hari rabu dan sabtu, dan
minimarket pun cukup jauh.
Kami terdiri dari 18 orang, yaitu Syarif Hidayat, Vicky
Alamsyah, Ali Rahman, Ahmad Syaifudin, Astri Mayasari, Athiyya Ash
Sholihah, Eka Ambar Wati, Aneta Yesi Guritno, Anggi Saputri, Anggita
Happy Febriana, Elsa Adelia, Dwi Lindawati, Enturia Vahdila, Erlin
Rohmawati, Eva Nurviana, Kiki Setyana, Kurnia Hardianti, dan
Kurniatul Chanah.
Awal pertemuan saya dengan teman-teman kelompok KPM saya
merasa canggung karena hanya beberapa teman yang saya kenali
walapun ada yang satu fakultas tapi saya belum pernah bertemu. Kedua
kali bertemu saat acara pembekalan saya mulai sedikit memperkenalkan
diri dan sesekali menimbul obrolan. Perjalanan menuju lokasi KPM
cukup melelahkan memakan waktu 4 jam lebih dan cuaca dihari itu
sangat terik. Setibanya disana semuanya begitu asing, tempat tinggal
baru dan lingkungan yang baru. Ditempat baru inilah dimana saya dan
teman-teman kelompok KPM akan melakukan berbagai kegiatan yang
akan melibatkan masyarakat Desa Pekon Ampai.
Setelah acara pelepasan di Kantor Kecamatan Marga punduh
kami melakukan silahturahmi kepada para aparatu desa, pemangku adat
dan masyarakat. Ternyata masyarakat Desa Pekon Ampai sangat ramah
dan mereka menyambut kedatangan mahasiswa KPM dengan hangat.
Dimalam harinya kami melakukan perkenalan dengan pemuda pemudi
Desa Pekon Ampai. Hari demi hari terus berjalan kami pun merasa
mulai nyaman dari lingkungan tempat tinggal dan kegiatan program
kerja satu persatu mulai terlaksana dari kegiatan bimbingan belajar
untuk anak_anak SD di Desa Pekon Ampai, kegiatan membaca Al-
qur’an di Masjid Jami Baitul Amal, pemberdayaan kebun TOGA,
membantu aparatur desan dan para masyarakat, setiap malam jumat
kami mengikuti yasinan rutin ibu-ibu Desa Pekon Ampai, tak lupa kami
7
membersihkan masjid setiap jumat pagi, memeriahkan 17 Agustus dan
banyak lagi kegiatan yang kami lakukan selama 40 hari di Desa Pekon
Ampai.
Kondisi masyarakat Desa Pekon Ampai sangat rukun, saling
bergotong-royong. Setelah saya perhatikan selama disana masyarkat
memakirkan kendaraan mereka dihalaman rumah mereka sampai
malampun aman-aman saja berbeda dengan daerah yang saya tinggal.
Hasil bumi yang masih melimpah dan alam yang masih asri.Mungkin
tidak banyak yang saya dan teman-teman KPM berikan kepada Desa
Pekon Ampai, saya ucapkan terimakasih banyak telah menerima saya
dan teman-teman KPm dengan baik dan mendukung serta ikut terlibat
dalam kegiatan kami selama 40 hari.
8
2. Bentuk dan Hasil Pengabdian
Program yang kami rencanakan serta laksanakan dalam
kegiatan KPM telah melalui proses observasi kebutuhan dan
disesuaikan dengan kemampuan mahasiswa dalam
melaksanakannya. Adapun kegiatan yang telah kami laksanakan
adalah sebagai berikut:
1) Memperkenalkan Budaya Desa Pekon Ampai ke Masyarakat
luas dengan mengandalkan social media yang ada, agar semua
masyarakat tau dan kenal dengan budaya local di Desa Pekon
Ampai
2) Mengajarkan anak- anak yang ada di SD N 1 Marga Punduh
dalam sikap yang baik dalam barisberbaris melalui latihan rutin
untuk melaksanakan perlombaaan tingkat kecamatan.
3) Mengajak masyarakat agar menanam tanaman obat untuk obat
herbal keluarga
4) Mengadakan perlombaaan anak_anak dalam memperingati Hari
Besar Islam
9
Metro. Dimana mata kuliah ini adalah mata kuliah yang saya tunggu-
tunggu karena saya yakin kegiatan KPM akan menyimpan banyak cerita
suka duka yang akan saya rasakan. Ditambah dengan sedang viralnya
kisah KKN di Desa Penari membuat saya tambah penasaran seperti
apakah KKN atau KPM itu.
Pekon Ampai adalah desa yang terpilih sebagai tempat
pelaksanaan KPM saya selama 40 hari. Tentunya sebelum berangkat ke
desa tersebut saya bertemu dengan teman-teman sekelompok saya yang
belum pernah saya kenal sebelumnya. Ini merupakan pengalaman baru
yang unik karena mau tidak mau kami harus tinggal bersama selama 40
hari dengan teman-teman yang baru saya kenal. Hal ini membuat saya
berpikir apakah kami bisa hidup rukun selama itu dan ternyata setelah
melewati beberapa hari kami justru menjadi seperti keluarga.
Ahmad,Aneta, Anggi, Anggita, Astri, Dwi Linda, Enturia,
Kurnia Hardianti, Kurniatul Chasanah, Ali, Atthiya, Eka, Eva, Kiki,
Sarif, Vicky, dan Elsa. Tujuh Belas nama itu yang akan menjadi
keluarga baru saat pengabdian. Berbagai sifat dan karakter tergabung
dalam satu kelompok. Tak jarang bikin kesal, mereka juga sering
membuatku tertawa karena tingkah dan kelakukan mereka yang lucu,
kerandoman mereka, gibah dan curhat setiap malam nya sebelum tidur,
lawakan nya, komedian nya, makan bersama, rebutan kamar mandi, tak
lupa juga dengan birthday party nya. dan sedih senang kita bagi bersama
sama disini. Apalagi kisah yang sulit untuk dilupakan adalah ketikal kita
tertawa bersama sama. 40 hari pun tak terasa terlewati bersama mereka.
Setibanya kami di desa pekon ampai yang mana merupakan
tempat kami mengabdi, disitu kami disambut dengan sangat hangat oleh
warga dan aparat setempat. Kehangatan sudah mulai terasa ketika kami
pertama kali menginjakkan kaki di rumah yang akan kami tinggali.
“Bingung” itulah kata yang tepat untuk ungkapkan keadaan di awal
kami tiba di desa pekon ampai. Namun telah saya niatkan untuk pergi
mengabdi, apapun yang saya lakukan nantinya untuk kepentingan
masyarakat dan kemajuan Pekon, sehingga saya termotivasi untuk
menjalankan segala kegiatan. Berbaur dengan masyarakat, tukar pikiran
bersama Pemuda Pekon ampai, bahkan kolaborasi dalam hal
membangun Pekon bersama aparatur desa pekon ampai.
Alhamdulillah meniti hari akhirnya saya menyelesaikan tugas
pengabdian ini sebagai mahasiswa di desa pekon ampai di Kecamatan
Marga Punduh Kabupaten Pesawaran. Kampusku menyebutnya dengan
Kegiatan Pengabdian Masyarakat (KPM). Terhitung 40 hari masa
pengabdian saya dan rekan-rekan satu tim di Pekon tersebut sejak
tanggal 20 Juli – 30 Agustus 2022. Banyak hal yang saya rasakan
selama menjalani pengabdian tersebut. Pahit manis semua pernah
10
dirasakan selama tinggal di rumah KPM yang biasa kami menyebutnya
“Posko”.
Kami mengucapkan terimakasih karna telah memberikan
kesempatan untuk kami menimba ilmu di desa pekon ampai ini, tanpa
mereka mungkin cerita ini akan berbeda. Sejuta Rindu ku tertinggal di
desa pekon ampai. Mengukir kisah yang tak terlupakan, kenangan,
kenyataan dan impian semua seolah berawal kembali dari desa pekon
ampai. Sekali lagi kami berterimakasih kepada seluruh masyarakat desa
pekon ampai karena sudah bersama-sama mengukir cerita bersama kami
dan desa pekon ampai namamu akan selalu terukir dalam benak kami.
11
B. Bentuk dan Hasil Pengabdian
Program yang kami rencanakan serta laksanakan dalam kegiatan
KPM telah melalui proses observasi kebutuhan dan disesuaikan
dengan kemampuan mahasiswa dalam melaksanakannya. Adapun
kegiatan yang telah kami laksanakan adalah sebagai berikut:
5) Memperkenalkan Budaya Desa Pekon Ampai ke Masyarakat luas
dengan mengandalkan social media yang ada, agar semua masyarakat
tau dan kenal dengan budaya local di Desa Pekon Ampai
6) Mengajarkan anak- anak yang ada di SD N 1 Marga Punduh dalam
sikap yang baik dalam barisberbaris melalui latihan rutin untuk
melaksanakan perlombaaan tingkat kecamatan.
7) Mengajak masyarakat agar menanam tanaman obat untuk obat herbal
keluarga
8) Mengadakan perlombaaan anak_anak dalam memperingati Hari
Besar Islam
12
KPM ini adalah ilmu praktek yang langsung di terapkan ke masyarakat,
kita salurkan, kita ambil ilmu kemasyarakatan dan dikembangkan oleh
Fakultas/Jurusan sebagai bagian dari program pendidikan IAIN Metro
secara keseluruhan. Program KPM wajib dilaksanakan oleh setiap
mahasiswa sebelum menyelesaikan studinya di IAIN Metro.
Pembagian kelompok KPM berserta lokasi dimana saya akan
ditempatkan diatur oleh pihak lembaga, perasaan yang campur
aduk ketika melihat pengumuman pembagian kelompok KPM.
Karena di antara teman satu kelompok sangat asing sekali bagi
saya, karena memang kita berbeda-beda jurusan, adapun yang
sama jurusannya namun kita tidak begitu akrab. Jadi saya merasa
tertantang harus hidup bersama teman-teman di tempat yang baru
dengan teman yang baru selama 40 hari. Saya ditempatkan di daerah
Marga Punduh yaitu Desa Pekon Ampai. Setelah banyak cerita yang
saya dengar dari teman- teman saya yang bahwasannya disana
tempat nya jauh dari kota, pasar pun hanya ada di hari rabu dan
minggu, minimarket yang sangat jauh, pom bensin yang jauh, dan tidak
banyak warung yang berjualan disana. Tapi saya harus selalu berfikir
positif demi berjalannya KPM ini karena saya ingin cepat
menyelesaikan study saya, karena orang tua saya sangat mendukung
dan menginginkan agar saya bisa cepat lulus. Dengan semangat itu
maka saya berfikir harus semangat dan saya harus bisa berguna di
tempat KPM nanti.
Pada awal pertemuan dengan kelompok kami, saya merasa
sangat canggung, merasa asing dengan teman-teman yang saya temui
saat pertama kali bertemu. Pada saat awalan waktu terasa begitu lambat
setiap hari saya selalu melihat tanggal kapan waktu KPM ini akan
berakhir, karena terbesit rasa tidak nyaman karena masih awal
perkenalan dan merasa canggung ingin mengobrol dengan teman-
teman yang lain. Tetapi dengan berjalannya waktu saya mulai akrab
dengan teman-teman saya, yang setiap hari tidur bersama, makan
sepiring berdua, berebut ingin mandi karna ada progja pagi, semua itu
saya lalui dengan suka dan duka. Kenyamanan pun mulai tumbuh
melalui masyarakat yang menyambut hangat kedatangan kami dan
juga anak-anak Desa Pekon Ampai juga begitu antusias menyambut
kami.
Hari mulai berangsur-angsur berganti, saya dan teman-teman
melakukan berbagai kegiatan di Desa Pekon Ampai, mulai dari kegiatan
bimbingan belajar untuk anak-anak SD di Desa Pekon Ampai, kegiatan
bimbingan membaca Al-Quran di Masjid Jami Baitul Amal,
Pemberdayaan Taman Toga, membantu aparatur desa di balai desa dan
masih banyak lagi kegiatan yang kami lakukan. Kami melakukan itu
13
secara bersama-sama dengan canda dan tawa, terlebih jika disaat kita
sedang beristirahat diposko banyak sekali anak-anak yang bermain ke
posko kami, kami dengan sangat senang jika anak-anak itu ke posko
terlebih jika anak-anak juga membawa PR mereka dan kita bantu untuk
mengerjarinya, anak-anak itu sangat senang. Dengan tingkah manis dan
lucu yang mereka tunjukkan kepada kami. Terimakasih anak-anak
karena sudah mengisi hari-hari yang berkesan kepada kami.
Mungkin tidak banyak yang bisa saya berikan di Desa Pekon
Ampai ini, namun rasa syukur Alhamdulillah saya ucapkan terimakasih
karena telah menjadi bagian keluarga dari Desa Pekon Ampai ini. Saya
disini belajar banyak sekali hal- hal yang sekiranya belum saya
dapatkan dari kampus maupun dari rumah. Dan juga untuk teman-
teman KPM saya, saya sangat merasa senang bisa berteman dengan
kalian semua, tidak ada hal yang saling membedakan antara satu
dengan yang lain yang mengakibatkan kita selalu kompak dalam
menjalani suatu program kerja.
Ucapan terimkasih selalu tercurahkan untuk masyarakat Desa
Pekon Ampai yang telah menerima kami dengan sangat baik, menerima
dengan penuh senyuman dan ramah tamah. Dan terimakasih kepada
orangtua siswa karena telah memberikan izin dan dukungan kepada
kami untuk anak-anaknya bisa belajar bersama dengan kami. Tak lupa
kepada ibu-ibu senam, ibu-ibu jamaah yasinan yang telah membantu
kami dalam melancarkan program kerja yang telah kami lakukan
selama di Desa Pekon Ampai, anak-anak Desa Pekon Ampai yang
sudah bermain dan belajar bersama. Mungkin waktu 40 hari ini adalah
waktu yang sangat singkat, tetapi dengan singkatnya waktu tersebut,
bisa membuat kita untuk memanfaatkan waktu yang ada. terimakasih
atas pertemuan selama
40 hari ini, jangan jadikan hal yang selanjutnya adalah
sebuah perpisahan. Sampai jumpa kembali dilain waktu.
14
b. Masyarakat Desa Pekon Ampai belum sepenuhnya sadar
akan pentingnya TOGA (Tanaman Obat Keluarga) dalam
kehidupan sehari-hari.
c. Kurangnya pemahaman anak mengenai peringatan hari
besar islam.
2. Pemecahan Masalah
Dari pemaparan di atas mengenai masalah yang dihadapi oleh
mahasiswa KPM selama berada di lokasi KPM adapun pemecahan
dari masalaah tersebut adalah:
a. Memberikan pendampingan belajar mengenai
kreativitasnya dalam pembuatan sebuah mozaik kepada
anak-anak Desa Pekon Ampai, memberikan bimbingan
pendampingan belajar tentang PBB (Pasukan Baris
Berbaris) kepada siswa siswi SD N 1 Marga Punduh.
b. Melakukan gerakan pemberdayaan TOGA (Tanaman
Obat Keluarga) bersama dengan masyarakat Desa Pekon
Ampai.
c. Memberikan pemahaman anak-anak Desa Pekon Ampai
tentang makna dan pentingnya hari besar islam pada
peringatan 1 muharram 1444 H.
15
1. Faktor Pendukung
a. Adanya dukungan positif dari pemerintah desa setempat seperti
bapak lurah, warga desa serta anak- anak yang ikut terlibat.
b. Adanya dukungan dan kerjasama dari masyarakat desa yang
terlibat langsung maupun tidak langsung ikut mendukung dan
mensukseskan program kerja.
2. Faktor Penghambat
a. Siswa yang sulit diatur.
b. Waktu yang terbatas.
c. Tempat yang kurang luas.
16
dan menginginkan agar saya bisa cepat lulus. Dengan semangat itu
maka saya berfikir harus semangat dan saya harus bisa berguna di
tempat KPM nanti.
Pada awal pertemuan dengan kelompok kami, saya merasa
sangat canggung, merasa asing dengan teman-teman yang saya temui
saat pertama kali bertemu. Pada saat awalan waktu terasa begitu lambat
setiap hari saya selalu melihat tanggal kapan waktu KPM ini akan
berakhir, karena terbesit rasa tidak nyaman karena masih awal
perkenalan dan merasa canggung ingin mengobrol dengan teman-
teman yang lain. Tetapi dengan berjalannya waktu saya mulai akrab
dengan teman-teman saya, yang setiap hari tidur bersama, makan
sepiring berdua, berebut ingin mandi karna ada progja pagi, semua itu
saya lalui dengan suka dan duka. Kenyamanan pun mulai tumbuh
melalui masyarakat yang menyambut hangat kedatangan kami dan
juga anak-anak Desa Pekon Ampai juga begitu antusias menyambut
kami.
Hari mulai berangsur-angsur berganti, saya dan teman-teman
melakukan berbagai kegiatan di Desa Pekon Ampai, mulai dari kegiatan
bimbingan belajar untuk anak-anak SD di Desa Pekon Ampai, kegiatan
bimbingan membaca Al-Quran di Masjid Jami Baitul Amal,
Pemberdayaan Taman Toga, membantu aparatur desa di balai desa dan
masih banyak lagi kegiatan yang kami lakukan. Kami melakukan itu
secara bersama-sama dengan canda dan tawa, terlebih jika disaat kita
sedang beristirahat diposko banyak sekali anak-anak yang bermain ke
posko kami, kami dengan sangat senang jika anak-anak itu ke posko
terlebih jika anak-anak juga membawa PR mereka dan kita bantu untuk
mengerjarinya, anak-anak itu sangat senang. Dengan tingkah manis dan
lucu yang mereka tunjukkan kepada kami. Terimakasih anak-anak
karena sudah mengisi hari-hari yang berkesan kepada kami.
Mungkin tidak banyak yang bisa saya berikan di Desa Pekon
Ampai ini, namun rasa syukur Alhamdulillah saya ucapkan terimakasih
karena telah menjadi bagian keluarga dari Desa Pekon Ampai ini. Saya
disini belajar banyak sekali hal- hal yang sekiranya belum saya
dapatkan dari kampus maupun dari rumah. Dan juga untuk teman-
teman KPM saya, saya sangat merasa senang bisa berteman dengan
kalian semua, tidak ada hal yang saling membedakan antara satu
dengan yang lain yang mengakibatkan kita selalu kompak dalam
menjalani suatu program kerja.
Ucapan terimkasih selalu tercurahkan untuk masyarakat Desa
Pekon Ampai yang telah menerima kami dengan sangat baik, menerima
dengan penuh senyuman dan ramah tamah. Dan terimakasih kepada
orangtua siswa karena telah memberikan izin dan dukungan kepada
17
kami untuk anak-anaknya bisa belajar bersama dengan kami. Tak lupa
kepada ibu-ibu senam, ibu-ibu jamaah yasinan yang telah membantu
kami dalam melancarkan program kerja yang telah kami lakukan
selama di Desa Pekon Ampai, anak-anak Desa Pekon Ampai yang
sudah bermain dan belajar bersama. Mungkin waktu 40 hari ini adalah
waktu yang sangat singkat, tetapi dengan singkatnya waktu tersebut,
bisa membuat kita untuk memanfaatkan waktu yang ada. terimakasih
atas pertemuan selama
40 hari ini, jangan jadikan hal yang selanjutnya adalah
sebuah perpisahan. Sampai jumpa kembali dilain waktu.
18
B. Bentuk dan Hasil Pengabdian
Program yang kami rencanakan serta laksanakan dalam kegiatan
KPM telah melalui proses observasi kebutuhan dan disesuaikan
dengan kemampuan mahasiswa dalam melaksanakannya. Adapun
kegiatan yang telah kami laksanakan adalah sebagai berikut:
1. Memperkenalkan Budaya Desa Pekon Ampai ke Masyarakat luas
dengan mengandalkan social media yang ada, agar semua
masyarakat tau dan kenal dengan budaya local di Desa Pekon
Ampai
2. Mengajarkan anak- anak yang ada di SD N 1 Marga Punduh
dalam sikap yang baik dalam barisberbaris melalui latihan rutin
untuk melaksanakan perlombaaan tingkat kecamatan.
3. Mengajak masyarakat agar menanam tanaman obat untuk obat
herbal keluarga
4. Mengadakan perlombaaan anak_anak dalam memperingati Hari
Besar Islam
19
semester telah dilewati di kampus tercinta IAIN Metro, kini tiba
saatnya semester tujuh dimana saya dan teman- teman saya harus
menjalankan tugas kami yaitu KPM (Kuliah Pengabdian Masyarakat).
KPM ini adalah ilmu praktek yang langsung di terapkan ke masyarakat,
kita salurkan, kita ambil ilmu kemasyarakatan dan dikembangkan oleh
Fakultas/Jurusan sebagai bagian dari program pendidikan IAIN Metro
secara keseluruhan. Program KPM wajib dilaksanakan oleh setiap
mahasiswa sebelum menyelesaikan studinya di IAIN Metro.
Pembagian kelompok KPM berserta lokasi dimana saya akan
ditempatkan diatur oleh pihak lembaga, perasaan yang campur
aduk ketika melihat pengumuman pembagian kelompok KPM.
Karena di antara teman satu kelompok sangat asing sekali bagi
saya, karena memang kita berbeda-beda jurusan, adapun yang
sama jurusannya namun kita tidak begitu akrab. Jadi saya merasa
tertantang harus hidup bersama teman-teman di tempat yang baru
dengan teman yang baru selama 40 hari. Saya ditempatkan di daerah
Marga Punduh yaitu Desa Pekon Ampai. Setelah banyak cerita yang
saya dengar dari teman- teman saya yang bahwasannya disana
tempat nya jauh dari kota, pasar pun hanya ada di hari rabu dan
minggu, minimarket yang sangat jauh, pom bensin yang jauh, dan tidak
banyak warung yang berjualan disana. Tapi saya harus selalu berfikir
positif demi berjalannya KPM ini karena saya ingin cepat
menyelesaikan study saya, karena orang tua saya sangat mendukung
dan menginginkan agar saya bisa cepat lulus. Dengan semangat itu
maka saya berfikir harus semangat dan saya harus bisa berguna di
tempat KPM nanti.
Pada awal pertemuan dengan kelompok kami, saya merasa
sangat canggung, merasa asing dengan teman-teman yang saya temui
saat pertama kali bertemu. Pada saat awalan waktu terasa begitu lambat
setiap hari saya selalu melihat tanggal kapan waktu KPM ini akan
berakhir, karena terbesit rasa tidak nyaman karena masih awal
perkenalan dan merasa canggung ingin mengobrol dengan teman-
teman yang lain. Tetapi dengan berjalannya waktu saya mulai akrab
dengan teman-teman saya, yang setiap hari tidur bersama, makan
sepiring berdua, berebut ingin mandi karna ada progja pagi, semua itu
saya lalui dengan suka dan duka. Kenyamanan pun mulai tumbuh
melalui masyarakat yang menyambut hangat kedatangan kami dan
juga anak-anak Desa Pekon Ampai juga begitu antusias menyambut
kami.
Hari mulai berangsur-angsur berganti, saya dan teman-teman
melakukan berbagai kegiatan di Desa Pekon Ampai, mulai dari kegiatan
bimbingan belajar untuk anak-anak SD di Desa Pekon Ampai, kegiatan
20
bimbingan membaca Al-Quran di Masjid Jami Baitul Amal,
Pemberdayaan Taman Toga, membantu aparatur desa di balai desa dan
masih banyak lagi kegiatan yang kami lakukan. Kami melakukan itu
secara bersama-sama dengan canda dan tawa, terlebih jika disaat kita
sedang beristirahat diposko banyak sekali anak-anak yang bermain ke
posko kami, kami dengan sangat senang jika anak-anak itu ke posko
terlebih jika anak-anak juga membawa PR mereka dan kita bantu untuk
mengerjarinya, anak-anak itu sangat senang. Dengan tingkah manis dan
lucu yang mereka tunjukkan kepada kami. Terimakasih anak-anak
karena sudah mengisi hari-hari yang berkesan kepada kami.
Mungkin tidak banyak yang bisa saya berikan di Desa Pekon
Ampai ini, namun rasa syukur Alhamdulillah saya ucapkan terimakasih
karena telah menjadi bagian keluarga dari Desa Pekon Ampai ini. Saya
disini belajar banyak sekali hal- hal yang sekiranya belum saya
dapatkan dari kampus maupun dari rumah. Dan juga untuk teman-
teman KPM saya, saya sangat merasa senang bisa berteman dengan
kalian semua, tidak ada hal yang saling membedakan antara satu
dengan yang lain yang mengakibatkan kita selalu kompak dalam
menjalani suatu program kerja.
Ucapan terimkasih selalu tercurahkan untuk masyarakat Desa
Pekon Ampai yang telah menerima kami dengan sangat baik, menerima
dengan penuh senyuman dan ramah tamah. Dan terimakasih kepada
orangtua siswa karena telah memberikan izin dan dukungan kepada
kami untuk anak-anaknya bisa belajar bersama dengan kami. Tak lupa
kepada ibu-ibu senam, ibu-ibu jamaah yasinan yang telah membantu
kami dalam melancarkan program kerja yang telah kami lakukan
selama di Desa Pekon Ampai, anak-anak Desa Pekon Ampai yang
sudah bermain dan belajar bersama. Mungkin waktu 40 hari ini adalah
waktu yang sangat singkat, tetapi dengan singkatnya waktu tersebut,
bisa membuat kita untuk memanfaatkan waktu yang ada. terimakasih
atas pertemuan selama
40 hari ini, jangan jadikan hal yang selanjutnya adalah
sebuah perpisahan. Sampai jumpa kembali dilain waktu.
21
pemahaman siswa siswi SD N 1 Marga Punduh dalam
kegiatan baris-berbaris.
b. Masyarakat Desa Pekon Ampai belum sepenuhnya sadar
akan pentingnya TOGA (Tanaman Obat Keluarga) dalam
kehidupan sehari-hari.
c. Kurangnya pemahaman anak mengenai peringatan hari
besar islam.
2. Pemecahan Masalah
Dari pemaparan di atas mengenai masalah yang dihadapi oleh
mahasiswa KPM selama berada di lokasi KPM adapun pemecahan
dari masalaah tersebut adalah:
a. Memberikan pendampingan belajar mengenai
kreativitasnya dalam pembuatan sebuah mozaik kepada
anak-anak Desa Pekon Ampai, memberikan bimbingan
pendampingan belajar tentang PBB (Pasukan Baris
Berbaris) kepada siswa siswi SD N 1 Marga Punduh.
b. Melakukan gerakan pemberdayaan TOGA (Tanaman
Obat Keluarga) bersama dengan masyarakat Desa Pekon
Ampai.
c. Memberikan pemahaman anak-anak Desa Pekon Ampai
tentang makna dan pentingnya hari besar islam pada
peringatan 1 muharram 1444 H.
22
pendukung dan faktor peghambat. Faktor pendukung dan
pengahmbat yaitu antara lain sebagai berikut :
1. Faktor Pendukung
a. Adanya dukungan positif dari pemerintah desa setempat seperti
bapak lurah, warga desa serta anak- anak yang ikut terlibat.
b. Adanya dukungan dan kerjasama dari masyarakat desa yang
terlibat langsung maupun tidak langsung ikut mendukung dan
mensukseskan program kerja.
2. Faktor Penghambat
a. Siswa yang sulit diatur.
b. Waktu yang terbatas.
c. Tempat yang kurang luas.
23
berjalan kaki
Disini lah saya mendapatkan banyak ilmu yang sebelumnya saya
dapatkan di bangku kuliah, terimakasih atas ilmu yang sudah di berikan
kepada saya, saya ucapkan banyak terima kasih kepada kawan-kawan
PKM yang sudah bekerjasa sama selama 40 hari, kepada masarakat
Desa Pekon Ampai yang sudah menerima saya dengan baik untuk
mengabdi selama 40 di sana, pada intinya saya ucapkan banyak
terimakasih untuk semuanya yang tidak bisa saya curahkan di lebar
kertas ini semoga kebaikan-kebaikan bisa di balas dengan Allah SWT.
24
dengan kemampuan mahasiswa dalam melaksanakannya. Adapun
kegiatan yang telah kami laksanakan adalah sebagai berikut:
1. Memperkenalkan Budaya Desa Pekon Ampai ke Masyarakat luas
dengan mengandalkan social media yang ada, agar semua
masyarakat tau dan kenal dengan budaya local di Desa Pekon
Ampai
2. Mengajarkan anak- anak yang ada di SD N 1 Marga Punduh
dalam sikap yang baik dalam barisberbaris melalui latihan rutin
untuk melaksanakan perlombaaan tingkat kecamatan.
3. Mengajak masyarakat agar menanam tanaman obat untuk obat
herbal keluarga
4. Mengadakan perlombaaan anak_anak dalam memperingati Hari
Besar Islam
25
Fakultas/Jurusan sebagai bagian dari program pendidikan IAIN Metro
secara keseluruhan. Program KPM wajib dilaksanakan oleh setiap
mahasiswa sebelum menyelesaikan studinya di IAIN Metro.
Pembagian kelompok KPM berserta lokasi dimana saya akan
ditempatkan diatur oleh pihak lembaga, perasaan yang campur
aduk ketika melihat pengumuman pembagian kelompok KPM.
Karena di antara teman satu kelompok sangat asing sekali bagi
saya, karena memang kita berbeda-beda jurusan, adapun yang
sama jurusannya namun kita tidak begitu akrab. Jadi saya merasa
tertantang harus hidup bersama teman-teman di tempat yang baru
dengan teman yang baru selama 40 hari. Saya ditempatkan di daerah
Marga Punduh yaitu Desa Pekon Ampai. Setelah banyak cerita yang
saya dengar dari teman- teman saya yang bahwasannya disana
tempat nya jauh dari kota, pasar pun hanya ada di hari rabu dan
minggu, minimarket yang sangat jauh, pom bensin yang jauh, dan tidak
banyak warung yang berjualan disana. Tapi saya harus selalu berfikir
positif demi berjalannya KPM ini karena saya ingin cepat
menyelesaikan study saya, karena orang tua saya sangat mendukung
dan menginginkan agar saya bisa cepat lulus. Dengan semangat itu
maka saya berfikir harus semangat dan saya harus bisa berguna di
tempat KPM nanti.
Pada awal pertemuan dengan kelompok kami, saya merasa
sangat canggung, merasa asing dengan teman-teman yang saya temui
saat pertama kali bertemu. Pada saat awalan waktu terasa begitu lambat
setiap hari saya selalu melihat tanggal kapan waktu KPM ini akan
berakhir, karena terbesit rasa tidak nyaman karena masih awal
perkenalan dan merasa canggung ingin mengobrol dengan teman-
teman yang lain. Tetapi dengan berjalannya waktu saya mulai akrab
dengan teman-teman saya, yang setiap hari tidur bersama, makan
sepiring berdua, berebut ingin mandi karna ada progja pagi, semua itu
saya lalui dengan suka dan duka. Kenyamanan pun mulai tumbuh
melalui masyarakat yang menyambut hangat kedatangan kami dan
juga anak-anak Desa Pekon Ampai juga begitu antusias menyambut
kami.
Hari mulai berangsur-angsur berganti, saya dan teman-teman
melakukan berbagai kegiatan di Desa Pekon Ampai, mulai dari kegiatan
bimbingan belajar untuk anak-anak SD di Desa Pekon Ampai, kegiatan
bimbingan membaca Al-Quran di Masjid Jami Baitul Amal,
Pemberdayaan Taman Toga, membantu aparatur desa di balai desa dan
masih banyak lagi kegiatan yang kami lakukan. Kami melakukan itu
secara bersama-sama dengan canda dan tawa, terlebih jika disaat kita
sedang beristirahat diposko banyak sekali anak-anak yang bermain ke
26
posko kami, kami dengan sangat senang jika anak-anak itu ke posko
terlebih jika anak-anak juga membawa PR mereka dan kita bantu untuk
mengerjarinya, anak-anak itu sangat senang. Dengan tingkah manis dan
lucu yang mereka tunjukkan kepada kami. Terimakasih anak-anak
karena sudah mengisi hari-hari yang berkesan kepada kami.
Mungkin tidak banyak yang bisa saya berikan di Desa Pekon
Ampai ini, namun rasa syukur Alhamdulillah saya ucapkan terimakasih
karena telah menjadi bagian keluarga dari Desa Pekon Ampai ini. Saya
disini belajar banyak sekali hal- hal yang sekiranya belum saya
dapatkan dari kampus maupun dari rumah. Dan juga untuk teman-
teman KPM saya, saya sangat merasa senang bisa berteman dengan
kalian semua, tidak ada hal yang saling membedakan antara satu
dengan yang lain yang mengakibatkan kita selalu kompak dalam
menjalani suatu program kerja.
Ucapan terimkasih selalu tercurahkan untuk masyarakat Desa
Pekon Ampai yang telah menerima kami dengan sangat baik, menerima
dengan penuh senyuman dan ramah tamah. Dan terimakasih kepada
orangtua siswa karena telah memberikan izin dan dukungan kepada
kami untuk anak-anaknya bisa belajar bersama dengan kami. Tak lupa
kepada ibu-ibu senam, ibu-ibu jamaah yasinan yang telah membantu
kami dalam melancarkan program kerja yang telah kami lakukan
selama di Desa Pekon Ampai, anak-anak Desa Pekon Ampai yang
sudah bermain dan belajar bersama. Mungkin waktu 40 hari ini adalah
waktu yang sangat singkat, tetapi dengan singkatnya waktu tersebut,
bisa membuat kita untuk memanfaatkan waktu yang ada. terimakasih
atas pertemuan selama
40 hari ini, jangan jadikan hal yang selanjutnya adalah
sebuah perpisahan. Sampai jumpa kembali dilain waktu.
27
c. Kurangnya pemahaman anak mengenai peringatan hari besar
islam.
2. Pemecahan Masalah
Dari pemaparan di atas mengenai masalah yang dihadapi oleh
mahasiswa KPM selama berada di lokasi KPM adapun pemecahan
dari masalaah tersebut adalah:
a. Memberikan pendampingan belajar mengenai kreativitasnya
dalam pembuatan sebuah mozaik kepada anak-anak Desa
Pekon Ampai, memberikan bimbingan pendampingan belajar
tentang PBB (Pasukan Baris Berbaris) kepada siswa siswi SD
N 1 Marga Punduh.
b. Melakukan gerakan pemberdayaan TOGA (Tanaman Obat
Keluarga) bersama dengan masyarakat Desa Pekon Ampai.
c. Memberikan pemahaman anak-anak Desa Pekon Ampai
tentang makna dan pentingnya hari besar islam pada
peringatan 1 muharram 1444 H.
28
terlibat langsung maupun tidak langsung ikut mendukung dan
mensukseskan program kerja.
2. Faktor Penghambat
a. Siswa yang sulit diatur.
b. Waktu yang terbatas.
c. Tempat yang kurang luas.
29
sangat canggung, merasa asing dengan teman-teman yang saya temui
saat pertama kali bertemu. Pada saat awalan waktu terasa begitu lambat
setiap hari saya selalu melihat tanggal kapan waktu KPM ini akan
berakhir, karena terbesit rasa tidak nyaman karena masih awal
perkenalan dan merasa canggung ingin mengobrol dengan teman-
teman yang lain. Tetapi dengan berjalannya waktu saya mulai akrab
dengan teman-teman saya, yang setiap hari tidur bersama, makan
sepiring berdua, berebut ingin mandi karna ada progja pagi, semua itu
saya lalui dengan suka dan duka. Kenyamanan pun mulai tumbuh
melalui masyarakat yang menyambut hangat kedatangan kami dan
juga anak-anak Desa Pekon Ampai juga begitu antusias menyambut
kami.
Hari mulai berangsur-angsur berganti, saya dan teman-teman
melakukan berbagai kegiatan di Desa Pekon Ampai, mulai dari kegiatan
bimbingan belajar untuk anak-anak SD di Desa Pekon Ampai, kegiatan
bimbingan membaca Al-Quran di Masjid Jami Baitul Amal,
Pemberdayaan Taman Toga, membantu aparatur desa di balai desa dan
masih banyak lagi kegiatan yang kami lakukan. Kami melakukan itu
secara bersama-sama dengan canda dan tawa, terlebih jika disaat kita
sedang beristirahat diposko banyak sekali anak-anak yang bermain ke
posko kami, kami dengan sangat senang jika anak-anak itu ke posko
terlebih jika anak-anak juga membawa PR mereka dan kita bantu untuk
mengerjarinya, anak-anak itu sangat senang. Dengan tingkah manis dan
lucu yang mereka tunjukkan kepada kami. Terimakasih anak-anak
karena sudah mengisi hari-hari yang berkesan kepada kami.
Mungkin tidak banyak yang bisa saya berikan di Desa Pekon
Ampai ini, namun rasa syukur Alhamdulillah saya ucapkan terimakasih
karena telah menjadi bagian keluarga dari Desa Pekon Ampai ini. Saya
disini belajar banyak sekali hal- hal yang sekiranya belum saya
dapatkan dari kampus maupun dari rumah. Dan juga untuk teman-
teman KPM saya, saya sangat merasa senang bisa berteman dengan
kalian semua, tidak ada hal yang saling membedakan antara satu
dengan yang lain yang mengakibatkan kita selalu kompak dalam
menjalani suatu program kerja.
Ucapan terimkasih selalu tercurahkan untuk masyarakat Desa
Pekon Ampai yang telah menerima kami dengan sangat baik, menerima
dengan penuh senyuman dan ramah tamah. Dan terimakasih kepada
orangtua siswa karena telah memberikan izin dan dukungan kepada
kami untuk anak-anaknya bisa belajar bersama dengan kami. Tak lupa
kepada ibu-ibu senam, ibu-ibu jamaah yasinan yang telah membantu
kami dalam melancarkan program kerja yang telah kami lakukan
selama di Desa Pekon Ampai, anak-anak Desa Pekon Ampai yang
30
sudah bermain dan belajar bersama. Mungkin waktu 40 hari ini adalah
waktu yang sangat singkat, tetapi dengan singkatnya waktu tersebut,
bisa membuat kita untuk memanfaatkan waktu yang ada. terimakasih
atas pertemuan selama
40 hari ini, jangan jadikan hal yang selanjutnya adalah
sebuah perpisahan. Sampai jumpa kembali dilain waktu.
31
5. Memperkenalkan Budaya Desa Pekon Ampai ke Masyarakat luas
dengan mengandalkan social media yang ada, agar semua
masyarakat tau dan kenal dengan budaya local di Desa Pekon
Ampai
6. Mengajarkan anak- anak yang ada di SD N 1 Marga Punduh
dalam sikap yang baik dalam barisberbaris melalui latihan rutin
untuk melaksanakan perlombaaan tingkat kecamatan.
7. Mengajak masyarakat agar menanam tanaman obat untuk obat
herbal keluarga
8. Mengadakan perlombaaan anak_anak dalam memperingati Hari
Besar Islam
32
mahasiswa sebelum menyelesaikan studinya di IAIN Metro.
Pembagian kelompok KPM berserta lokasi dimana saya akan
ditempatkan diatur oleh pihak lembaga, perasaan yang campur
aduk ketika melihat pengumuman pembagian kelompok KPM.
Karena di antara teman satu kelompok sangat asing sekali bagi
saya, karena memang kita berbeda-beda jurusan, adapun yang
sama jurusannya namun kita tidak begitu akrab. Jadi saya merasa
tertantang harus hidup bersama teman-teman di tempat yang baru
dengan teman yang baru selama 40 hari. Saya ditempatkan di daerah
Marga Punduh yaitu Desa Pekon Ampai. Setelah banyak cerita yang
saya dengar dari teman- teman saya yang bahwasannya disana
tempat nya jauh dari kota, pasar pun hanya ada di hari rabu dan
minggu, minimarket yang sangat jauh, pom bensin yang jauh, dan tidak
banyak warung yang berjualan disana. Tapi saya harus selalu berfikir
positif demi berjalannya KPM ini karena saya ingin cepat
menyelesaikan study saya, karena orang tua saya sangat mendukung
dan menginginkan agar saya bisa cepat lulus. Dengan semangat itu
maka saya berfikir harus semangat dan saya harus bisa berguna di
tempat KPM nanti.
Pada awal pertemuan dengan kelompok kami, saya merasa
sangat canggung, merasa asing dengan teman-teman yang saya temui
saat pertama kali bertemu. Pada saat awalan waktu terasa begitu lambat
setiap hari saya selalu melihat tanggal kapan waktu KPM ini akan
berakhir, karena terbesit rasa tidak nyaman karena masih awal
perkenalan dan merasa canggung ingin mengobrol dengan teman-
teman yang lain. Tetapi dengan berjalannya waktu saya mulai akrab
dengan teman-teman saya, yang setiap hari tidur bersama, makan
sepiring berdua, berebut ingin mandi karna ada progja pagi, semua itu
saya lalui dengan suka dan duka. Kenyamanan pun mulai tumbuh
melalui masyarakat yang menyambut hangat kedatangan kami dan
juga anak-anak Desa Pekon Ampai juga begitu antusias menyambut
kami.
Hari mulai berangsur-angsur berganti, saya dan teman-teman
melakukan berbagai kegiatan di Desa Pekon Ampai, mulai dari kegiatan
bimbingan belajar untuk anak-anak SD di Desa Pekon Ampai, kegiatan
bimbingan membaca Al-Quran di Masjid Jami Baitul Amal,
Pemberdayaan Taman Toga, membantu aparatur desa di balai desa dan
masih banyak lagi kegiatan yang kami lakukan. Kami melakukan itu
secara bersama-sama dengan canda dan tawa, terlebih jika disaat kita
sedang beristirahat diposko banyak sekali anak-anak yang bermain ke
posko kami, kami dengan sangat senang jika anak-anak itu ke posko
terlebih jika anak-anak juga membawa PR mereka dan kita bantu untuk
33
mengerjarinya, anak-anak itu sangat senang. Dengan tingkah manis dan
lucu yang mereka tunjukkan kepada kami. Terimakasih anak-anak
karena sudah mengisi hari-hari yang berkesan kepada kami.
Mungkin tidak banyak yang bisa saya berikan di Desa Pekon
Ampai ini, namun rasa syukur Alhamdulillah saya ucapkan terimakasih
karena telah menjadi bagian keluarga dari Desa Pekon Ampai ini. Saya
disini belajar banyak sekali hal- hal yang sekiranya belum saya
dapatkan dari kampus maupun dari rumah. Dan juga untuk teman-
teman KPM saya, saya sangat merasa senang bisa berteman dengan
kalian semua, tidak ada hal yang saling membedakan antara satu
dengan yang lain yang mengakibatkan kita selalu kompak dalam
menjalani suatu program kerja.
Ucapan terimkasih selalu tercurahkan untuk masyarakat Desa
Pekon Ampai yang telah menerima kami dengan sangat baik, menerima
dengan penuh senyuman dan ramah tamah. Dan terimakasih kepada
orangtua siswa karena telah memberikan izin dan dukungan kepada
kami untuk anak-anaknya bisa belajar bersama dengan kami. Tak lupa
kepada ibu-ibu senam, ibu-ibu jamaah yasinan yang telah membantu
kami dalam melancarkan program kerja yang telah kami lakukan
selama di Desa Pekon Ampai, anak-anak Desa Pekon Ampai yang
sudah bermain dan belajar bersama. Mungkin waktu 40 hari ini adalah
waktu yang sangat singkat, tetapi dengan singkatnya waktu tersebut,
bisa membuat kita untuk memanfaatkan waktu yang ada. terimakasih
atas pertemuan selama
40 hari ini, jangan jadikan hal yang selanjutnya adalah
sebuah perpisahan. Sampai jumpa kembali dilain waktu.
34
Dari pemaparan di atas mengenai masalah yang dihadapi oleh
mahasiswa KPM selama berada di lokasi KPM adapun pemecahan
dari masalaah tersebut adalah:
g. Memberikan pendampingan belajar mengenai kreativitasnya
dalam pembuatan sebuah mozaik kepada anak-anak Desa
Pekon Ampai, memberikan bimbingan pendampingan belajar
tentang PBB (Pasukan Baris Berbaris) kepada siswa siswi SD
N 1 Marga Punduh.
h. Melakukan gerakan pemberdayaan TOGA (Tanaman Obat
Keluarga) bersama dengan masyarakat Desa Pekon Ampai.
i. Memberikan pemahaman anak-anak Desa Pekon Ampai
tentang makna dan pentingnya hari besar islam pada
peringatan 1 muharram 1444 H.
35
a. Siswa yang sulit diatur.
b. Waktu yang terbatas.
c. Tempat yang kurang luas.
36
berakhir, karena terbesit rasa tidak nyaman karena masih awal
perkenalan dan merasa canggung ingin mengobrol dengan teman-
teman yang lain. Tetapi dengan berjalannya waktu saya mulai akrab
dengan teman-teman saya, yang setiap hari tidur bersama, makan
sepiring berdua, berebut ingin mandi karna ada progja pagi, semua itu
saya lalui dengan suka dan duka. Kenyamanan pun mulai tumbuh
melalui masyarakat yang menyambut hangat kedatangan kami dan
juga anak-anak Desa Pekon Ampai juga begitu antusias menyambut
kami.
Hari mulai berangsur-angsur berganti, saya dan teman-teman
melakukan berbagai kegiatan di Desa Pekon Ampai, mulai dari kegiatan
bimbingan belajar untuk anak-anak SD di Desa Pekon Ampai, kegiatan
bimbingan membaca Al-Quran di Masjid Jami Baitul Amal,
Pemberdayaan Taman Toga, membantu aparatur desa di balai desa dan
masih banyak lagi kegiatan yang kami lakukan. Kami melakukan itu
secara bersama-sama dengan canda dan tawa, terlebih jika disaat kita
sedang beristirahat diposko banyak sekali anak-anak yang bermain ke
posko kami, kami dengan sangat senang jika anak-anak itu ke posko
terlebih jika anak-anak juga membawa PR mereka dan kita bantu untuk
mengerjarinya, anak-anak itu sangat senang. Dengan tingkah manis dan
lucu yang mereka tunjukkan kepada kami. Terimakasih anak-anak
karena sudah mengisi hari-hari yang berkesan kepada kami.
Mungkin tidak banyak yang bisa saya berikan di Desa Pekon
Ampai ini, namun rasa syukur Alhamdulillah saya ucapkan terimakasih
karena telah menjadi bagian keluarga dari Desa Pekon Ampai ini. Saya
disini belajar banyak sekali hal- hal yang sekiranya belum saya
dapatkan dari kampus maupun dari rumah. Dan juga untuk teman-
teman KPM saya, saya sangat merasa senang bisa berteman dengan
kalian semua, tidak ada hal yang saling membedakan antara satu
dengan yang lain yang mengakibatkan kita selalu kompak dalam
menjalani suatu program kerja.
Ucapan terimkasih selalu tercurahkan untuk masyarakat Desa
Pekon Ampai yang telah menerima kami dengan sangat baik, menerima
dengan penuh senyuman dan ramah tamah. Dan terimakasih kepada
orangtua siswa karena telah memberikan izin dan dukungan kepada
kami untuk anak-anaknya bisa belajar bersama dengan kami. Tak lupa
kepada ibu-ibu senam, ibu-ibu jamaah yasinan yang telah membantu
kami dalam melancarkan program kerja yang telah kami lakukan
selama di Desa Pekon Ampai, anak-anak Desa Pekon Ampai yang
sudah bermain dan belajar bersama. Mungkin waktu 40 hari ini adalah
waktu yang sangat singkat, tetapi dengan singkatnya waktu tersebut,
bisa membuat kita untuk memanfaatkan waktu yang ada. terimakasih
37
atas pertemuan selama
40 hari ini, jangan jadikan hal yang selanjutnya adalah
sebuah perpisahan. Sampai jumpa kembali dilain waktu.
38
14. Mengajarkan anak- anak yang ada di SD N 1 Marga Punduh
dalam sikap yang baik dalam barisberbaris melalui latihan rutin
untuk melaksanakan perlombaaan tingkat kecamatan.
15. Mengajak masyarakat agar menanam tanaman obat untuk obat
herbal keluarga
16. Mengadakan perlombaaan anak_anak dalam memperingati Hari
Besar Islam
39
Karena di antara teman satu kelompok sangat asing sekali bagi
saya, karena memang kita berbeda-beda jurusan, adapun yang
sama jurusannya namun kita tidak begitu akrab. Jadi saya merasa
tertantang harus hidup bersama teman-teman di tempat yang baru
dengan teman yang baru selama 40 hari. Saya ditempatkan di daerah
Marga Punduh yaitu Desa Pekon Ampai. Setelah banyak cerita yang
saya dengar dari teman- teman saya yang bahwasannya disana
tempat nya jauh dari kota, pasar pun hanya ada di hari rabu dan
minggu, minimarket yang sangat jauh, pom bensin yang jauh, dan tidak
banyak warung yang berjualan disana. Tapi saya harus selalu berfikir
positif demi berjalannya KPM ini karena saya ingin cepat
menyelesaikan study saya, karena orang tua saya sangat mendukung
dan menginginkan agar saya bisa cepat lulus. Dengan semangat itu
maka saya berfikir harus semangat dan saya harus bisa berguna di
tempat KPM nanti.
Pada awal pertemuan dengan kelompok kami, saya merasa
sangat canggung, merasa asing dengan teman-teman yang saya temui
saat pertama kali bertemu. Pada saat awalan waktu terasa begitu lambat
setiap hari saya selalu melihat tanggal kapan waktu KPM ini akan
berakhir, karena terbesit rasa tidak nyaman karena masih awal
perkenalan dan merasa canggung ingin mengobrol dengan teman-
teman yang lain. Tetapi dengan berjalannya waktu saya mulai akrab
dengan teman-teman saya, yang setiap hari tidur bersama, makan
sepiring berdua, berebut ingin mandi karna ada progja pagi, semua itu
saya lalui dengan suka dan duka. Kenyamanan pun mulai tumbuh
melalui masyarakat yang menyambut hangat kedatangan kami dan
juga anak-anak Desa Pekon Ampai juga begitu antusias menyambut
kami.
Hari mulai berangsur-angsur berganti, saya dan teman-teman
melakukan berbagai kegiatan di Desa Pekon Ampai, mulai dari kegiatan
bimbingan belajar untuk anak-anak SD di Desa Pekon Ampai, kegiatan
bimbingan membaca Al-Quran di Masjid Jami Baitul Amal,
Pemberdayaan Taman Toga, membantu aparatur desa di balai desa dan
masih banyak lagi kegiatan yang kami lakukan. Kami melakukan itu
secara bersama-sama dengan canda dan tawa, terlebih jika disaat kita
sedang beristirahat diposko banyak sekali anak-anak yang bermain ke
posko kami, kami dengan sangat senang jika anak-anak itu ke posko
terlebih jika anak-anak juga membawa PR mereka dan kita bantu untuk
mengerjarinya, anak-anak itu sangat senang. Dengan tingkah manis dan
lucu yang mereka tunjukkan kepada kami. Terimakasih anak-anak
karena sudah mengisi hari-hari yang berkesan kepada kami.
Mungkin tidak banyak yang bisa saya berikan di Desa Pekon
40
Ampai ini, namun rasa syukur Alhamdulillah saya ucapkan terimakasih
karena telah menjadi bagian keluarga dari Desa Pekon Ampai ini. Saya
disini belajar banyak sekali hal- hal yang sekiranya belum saya
dapatkan dari kampus maupun dari rumah. Dan juga untuk teman-
teman KPM saya, saya sangat merasa senang bisa berteman dengan
kalian semua, tidak ada hal yang saling membedakan antara satu
dengan yang lain yang mengakibatkan kita selalu kompak dalam
menjalani suatu program kerja.
Ucapan terimkasih selalu tercurahkan untuk masyarakat Desa
Pekon Ampai yang telah menerima kami dengan sangat baik, menerima
dengan penuh senyuman dan ramah tamah. Dan terimakasih kepada
orangtua siswa karena telah memberikan izin dan dukungan kepada
kami untuk anak-anaknya bisa belajar bersama dengan kami. Tak lupa
kepada ibu-ibu senam, ibu-ibu jamaah yasinan yang telah membantu
kami dalam melancarkan program kerja yang telah kami lakukan
selama di Desa Pekon Ampai, anak-anak Desa Pekon Ampai yang
sudah bermain dan belajar bersama. Mungkin waktu 40 hari ini adalah
waktu yang sangat singkat, tetapi dengan singkatnya waktu tersebut,
bisa membuat kita untuk memanfaatkan waktu yang ada. terimakasih
atas pertemuan selama
40 hari ini, jangan jadikan hal yang selanjutnya adalah
sebuah perpisahan. Sampai jumpa kembali dilain waktu.
41
m. Memberikan pendampingan belajar mengenai kreativitasnya
dalam pembuatan sebuah mozaik kepada anak-anak Desa
Pekon Ampai, memberikan bimbingan pendampingan belajar
tentang PBB (Pasukan Baris Berbaris) kepada siswa siswi SD
N 1 Marga Punduh.
n. Melakukan gerakan pemberdayaan TOGA (Tanaman Obat
Keluarga) bersama dengan masyarakat Desa Pekon Ampai.
o. Memberikan pemahaman anak-anak Desa Pekon Ampai
tentang makna dan pentingnya hari besar islam pada
peringatan 1 muharram 1444 H.
42
Q. Naskah pengabdian Athiyyah Ash Sholihah
43
dengan teman-teman saya, yang setiap hari tidur bersama, makan
sepiring berdua, berebut ingin mandi karna ada progja pagi, semua itu
saya lalui dengan suka dan duka. Kenyamanan pun mulai tumbuh
melalui masyarakat yang menyambut hangat kedatangan kami dan
juga anak-anak Desa Pekon Ampai juga begitu antusias menyambut
kami.
Hari mulai berangsur-angsur berganti, saya dan teman-teman
melakukan berbagai kegiatan di Desa Pekon Ampai, mulai dari kegiatan
bimbingan belajar untuk anak-anak SD di Desa Pekon Ampai, kegiatan
bimbingan membaca Al-Quran di Masjid Jami Baitul Amal,
Pemberdayaan Taman Toga, membantu aparatur desa di balai desa dan
masih banyak lagi kegiatan yang kami lakukan. Kami melakukan itu
secara bersama-sama dengan canda dan tawa, terlebih jika disaat kita
sedang beristirahat diposko banyak sekali anak-anak yang bermain ke
posko kami, kami dengan sangat senang jika anak-anak itu ke posko
terlebih jika anak-anak juga membawa PR mereka dan kita bantu untuk
mengerjarinya, anak-anak itu sangat senang. Dengan tingkah manis dan
lucu yang mereka tunjukkan kepada kami. Terimakasih anak-anak
karena sudah mengisi hari-hari yang berkesan kepada kami.
Mungkin tidak banyak yang bisa saya berikan di Desa Pekon
Ampai ini, namun rasa syukur Alhamdulillah saya ucapkan terimakasih
karena telah menjadi bagian keluarga dari Desa Pekon Ampai ini. Saya
disini belajar banyak sekali hal- hal yang sekiranya belum saya
dapatkan dari kampus maupun dari rumah. Dan juga untuk teman-
teman KPM saya, saya sangat merasa senang bisa berteman dengan
kalian semua, tidak ada hal yang saling membedakan antara satu
dengan yang lain yang mengakibatkan kita selalu kompak dalam
menjalani suatu program kerja.
Ucapan terimkasih selalu tercurahkan untuk masyarakat Desa
Pekon Ampai yang telah menerima kami dengan sangat baik, menerima
dengan penuh senyuman dan ramah tamah. Dan terimakasih kepada
orangtua siswa karena telah memberikan izin dan dukungan kepada
kami untuk anak-anaknya bisa belajar bersama dengan kami. Tak lupa
kepada ibu-ibu senam, ibu-ibu jamaah yasinan yang telah membantu
kami dalam melancarkan program kerja yang telah kami lakukan
selama di Desa Pekon Ampai, anak-anak Desa Pekon Ampai yang
sudah bermain dan belajar bersama. Mungkin waktu 40 hari ini adalah
waktu yang sangat singkat, tetapi dengan singkatnya waktu tersebut,
bisa membuat kita untuk memanfaatkan waktu yang ada. terimakasih
atas pertemuan selama
40 hari ini, jangan jadikan hal yang selanjutnya adalah
sebuah perpisahan. Sampai jumpa kembali dilain waktu.
44
A.Kerangka Pemecahan Masalah
1. Uraian Masalah
Adapun masalah-masalah yang ditemukan oleh mahasiswa di Desa
Pekon Ampai Kecamatan Marga Punduh Kabupaten Pesawaran
sebagai berikut:
p. Ekspose Budaya untuk mengenalkan budaya sekitar ke
masyarakat luas dengan mengandalkan Media social seperti
instagram dan membuat Blogger, kurang pemahaman siswa
siswi SD N 1 Marga Punduh dalam kegiatan baris-berbaris.
q. Masyarakat Desa Pekon Ampai belum sepenuhnya sadar akan
pentingnya TOGA (Tanaman Obat Keluarga) dalam
kehidupan sehari-hari.
r. Kurangnya pemahaman anak mengenai peringatan hari besar
islam.
2. Pemecahan Masalah
Dari pemaparan di atas mengenai masalah yang dihadapi oleh
mahasiswa KPM selama berada di lokasi KPM adapun pemecahan
dari masalaah tersebut adalah:
p. Memberikan pendampingan belajar mengenai kreativitasnya
dalam pembuatan sebuah mozaik kepada anak-anak Desa
Pekon Ampai, memberikan bimbingan pendampingan belajar
tentang PBB (Pasukan Baris Berbaris) kepada siswa siswi SD
N 1 Marga Punduh.
q. Melakukan gerakan pemberdayaan TOGA (Tanaman Obat
Keluarga) bersama dengan masyarakat Desa Pekon Ampai.
r. Memberikan pemahaman anak-anak Desa Pekon Ampai
tentang makna dan pentingnya hari besar islam pada
peringatan 1 muharram 1444 H.
45
23. Mengajak masyarakat agar menanam tanaman obat untuk obat
herbal keluarga
24. Mengadakan perlombaaan anak_anak dalam memperingati Hari
Besar Islam
46
tertantang harus hidup bersama teman-teman di tempat yang baru
dengan teman yang baru selama 40 hari. Saya ditempatkan di daerah
Marga Punduh yaitu Desa Pekon Ampai. Setelah banyak cerita yang
saya dengar dari teman- teman saya yang bahwasannya disana
tempat nya jauh dari kota, pasar pun hanya ada di hari rabu dan
minggu, minimarket yang sangat jauh, pom bensin yang jauh, dan tidak
banyak warung yang berjualan disana. Tapi saya harus selalu berfikir
positif demi berjalannya KPM ini karena saya ingin cepat
menyelesaikan study saya, karena orang tua saya sangat mendukung
dan menginginkan agar saya bisa cepat lulus. Dengan semangat itu
maka saya berfikir harus semangat dan saya harus bisa berguna di
tempat KPM nanti.
Pada awal pertemuan dengan kelompok kami, saya merasa
sangat canggung, merasa asing dengan teman-teman yang saya temui
saat pertama kali bertemu. Pada saat awalan waktu terasa begitu lambat
setiap hari saya selalu melihat tanggal kapan waktu KPM ini akan
berakhir, karena terbesit rasa tidak nyaman karena masih awal
perkenalan dan merasa canggung ingin mengobrol dengan teman-
teman yang lain. Tetapi dengan berjalannya waktu saya mulai akrab
dengan teman-teman saya, yang setiap hari tidur bersama, makan
sepiring berdua, berebut ingin mandi karna ada progja pagi, semua itu
saya lalui dengan suka dan duka. Kenyamanan pun mulai tumbuh
melalui masyarakat yang menyambut hangat kedatangan kami dan
juga anak-anak Desa Pekon Ampai juga begitu antusias menyambut
kami.
Hari mulai berangsur-angsur berganti, saya dan teman-teman
melakukan berbagai kegiatan di Desa Pekon Ampai, mulai dari kegiatan
bimbingan belajar untuk anak-anak SD di Desa Pekon Ampai, kegiatan
bimbingan membaca Al-Quran di Masjid Jami Baitul Amal,
Pemberdayaan Taman Toga, membantu aparatur desa di balai desa dan
masih banyak lagi kegiatan yang kami lakukan. Kami melakukan itu
secara bersama-sama dengan canda dan tawa, terlebih jika disaat kita
sedang beristirahat diposko banyak sekali anak-anak yang bermain ke
posko kami, kami dengan sangat senang jika anak-anak itu ke posko
terlebih jika anak-anak juga membawa PR mereka dan kita bantu untuk
mengerjarinya, anak-anak itu sangat senang. Dengan tingkah manis dan
lucu yang mereka tunjukkan kepada kami. Terimakasih anak-anak
karena sudah mengisi hari-hari yang berkesan kepada kami.
Mungkin tidak banyak yang bisa saya berikan di Desa Pekon
Ampai ini, namun rasa syukur Alhamdulillah saya ucapkan terimakasih
karena telah menjadi bagian keluarga dari Desa Pekon Ampai ini. Saya
disini belajar banyak sekali hal- hal yang sekiranya belum saya
47
dapatkan dari kampus maupun dari rumah. Dan juga untuk teman-
teman KPM saya, saya sangat merasa senang bisa berteman dengan
kalian semua, tidak ada hal yang saling membedakan antara satu
dengan yang lain yang mengakibatkan kita selalu kompak dalam
menjalani suatu program kerja.
Ucapan terimkasih selalu tercurahkan untuk masyarakat Desa
Pekon Ampai yang telah menerima kami dengan sangat baik, menerima
dengan penuh senyuman dan ramah tamah. Dan terimakasih kepada
orangtua siswa karena telah memberikan izin dan dukungan kepada
kami untuk anak-anaknya bisa belajar bersama dengan kami. Tak lupa
kepada ibu-ibu senam, ibu-ibu jamaah yasinan yang telah membantu
kami dalam melancarkan program kerja yang telah kami lakukan
selama di Desa Pekon Ampai, anak-anak Desa Pekon Ampai yang
sudah bermain dan belajar bersama. Mungkin waktu 40 hari ini adalah
waktu yang sangat singkat, tetapi dengan singkatnya waktu tersebut,
bisa membuat kita untuk memanfaatkan waktu yang ada. terimakasih
atas pertemuan selama
40 hari ini, jangan jadikan hal yang selanjutnya adalah
sebuah perpisahan. Sampai jumpa kembali dilain waktu.
48
tentang PBB (Pasukan Baris Berbaris) kepada siswa siswi SD
N 1 Marga Punduh.
t. Melakukan gerakan pemberdayaan TOGA (Tanaman Obat
Keluarga) bersama dengan masyarakat Desa Pekon Ampai.
u. Memberikan pemahaman anak-anak Desa Pekon Ampai
tentang makna dan pentingnya hari besar islam pada
peringatan 1 muharram 1444 H.
49
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan laporan di atas maka dapat diambil
kesimpulan dari KPM (Kuliah Pengabdian Masyarakat) yang telah
dilaksanakan selama 40 hari di Desa Pekon Ampai Kecamatan Marga
Punduh, Kabupaten Pesawaran telah terselesaikan dengan baik.
Alhamdulilah, semua kegiatan dapat terlaksana dengan baik dan kegiatan
KPM ini memberikan dampak positif terhadap masyarakat dan semua
mahasiswa sebagai pelaksana dimana keduanya tedapat hubungan timbal
balik.
Kegiatan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Metro di Desa Pekon Ampai Kecamatan Marga
Punduh, Kabupaten Pesawaran mendapat sambutan, tanggapan dan
perhatian yang cukup baik dari warga sekitar dan pejabat desa setempat.
Secara keseluruhan, kegiatan Masyarakat (KPM) Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Metro berlangsung dengan baik. Program-program yang
direncanakan dapat terealisasi dengan optimal walaupun mendapatkan
sedikit kendala.Tentunya kegiatan KPM yang diadakan oleh Masyarakat
(Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro mempunyai tujuan di
antaranya menjalin erat hubungan antara lembaga perguruan tinggi
sebagai sumber ilmu pengetahuan dengan masyarakat dan pemerintah
setempat semakin baik, sehingga penanganan di berbagai bidang
pembangunan akan terintegrasi.
B. Rekomendasi
Kegiatan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) merupakan
program pengabdian yang dilaksanakan oleh mahasiswa di Desa untuk
membantu menyelesaikan permasalahan yang ada dan menerapkan ilmu
50
untuk kemajuan desa tersebut.
Jika KPM ingin diadakan di lain kesempatan, bantuan dana yang
diberikan baik dari pihak pemerintahan ataupun universitas lebih
ditingkatkan lagi, karena 50% dana akan digunakan untuk
mengembangkan potensi-potensi yang ada di masyarakat tersebut.
Hendaknya program-program yang telah kami laksanakan
dimanfaatkan dengan baik dan dapat menjadi motivasi masyarakat untuk
terus maju menjadi masyarakat yang terampil dan berpengalaman. Dan
untuk pelaksaan KPM kedepannya supaya lebih terstruktur dan dengan
persiapan yang matang supaya kegiatan KPM dapat terlaksana lebih baik
lagi.
Demikian Laporan Akhir Individu Kuliah Pengabdian
Masyarakat (KPM) IAIN Metro Periode II Tahun 2022 disusun sebagai
salah satu syarat penilaian KPM. Semoga laporan ini dapat memberikan
manfaat untuk semua pihak.
51
DAFTAR PUSTAKA
52
Miftachul Huda. Pekerjaan Sosial Dan Kesejahteraan Sosial. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2009.
Munawar Ahmad. “Asset Based Communities Development (ABCD):
Tipologo KKN Partisipatif UIN Sunan Kalijaga Studi Kasus
Pelaksanaan KKN Ke-61 Di Dusun Ngreco Surocolo, Seloharjo,
Pundong, Bantul Tahun Akademik 2007.” UIN Sunan Kalijaga: Jurnal
Aplikasi Ilmu-Ilmu Agama 8, no. 2 (2007).
Nur Lailatul Musyafa’ah. “Pemberdayaan Masyarakat Desa Wisata Budaya
Jonotemayang Bojonegoro Jawa Timur.” UIN Sunan Ampel Surabaya:
Jurnal Dimas 17, no. 2 (2017).
Nurul Huda dan Tjiptohadi Sawarjuwono. “Akuntabilitas Pengelolaan Zakat
Melalui Pendekatan Modifikasi Action Research.” Jurnal Akuntansi
Multiparadigma 4, no. 3 (2013).
Oos M Awas. “Kuliah Kerja Nyata Tematik Pos Pemberdayaan Keluarga
Sebagai Model Pengabdian Masyarakat Di Perguruan Tinggi.” Jurnal
Penelitian Dan Kebudayaan 7, no. 5 (2011): 566.
Rudi Saprudin Darwis. “Membangun Desain Dan Model Action Research
Dalam Studi Dan Aksi Pemberdayaan Masyarakat.” Universitas
Padjajaran Bandung: Jurnal Komunika 10, no. 1 (2016).
Suwartiningsih. “Implementasi PAR Dalam Pendidikan Agama Islam.”
Jurnal Paradigma 2 (2015).
53
LAMPIRAN-LAMPIRAN
54
55
56
57
58
59
60
61
62