Anda di halaman 1dari 100

LAPORAN AKHIR KOLEKTIF

KULIAH PENGABDIAN MASYARAKAT (KPM)


IAIN METRO TAHUN 2022

BIDANG
PENDIDIKAN, SOSIAL, MODERASI BERAGAMA

NoDesa NAMA
: Pekon Ampai NPM JURUSAN
1Kecamatan
Ahmad Syaifudin
: Marga Punduh 1901081002 TBIO
2Kabupaten
Ali Rahman
: Pesawaran 1804041011 ESY
3DPLAneta Yesi Guritno 1901062002
: Dr. Ahmad Muzakki, M.Pd.I TMTK
4 Anggi Saputri 1901081004 TBIO
5 Anggita Happy Febriana 1901011018 PAI
6 Astri Mayasari 1903021012 PBS
7 Athiyyah Ash Sholihah 1903011023 ESY
8 Dwi Lindawati 1901081007 TBIO
9 Eka Ambar Wati 1902011011 AS
10 Elsa Adelia 1901011052 PAI
11 Enturia Vahdila 1901080010 TBIO
12 Erlin Rohmawati 1901050016 TBI
13 Eva Nurviana 1901030015 PGMI
14 Kiki Setiyana 1901031033 PGMI
15 Kurnia Hardianti 1901050021 TBI
16 Kurniatul Chasanah 1901050022 TBI
17 Sarif Hidayat 1903012060 ESY
18 Vicky Alamsyah 1903020062 PBS
KULIAH PENGABDIAN MASYARAKAT (KPM)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI METRO PERIODE II
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkah,
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan
Akhir Kolektif ini tepat pada waktunya. Sholawat beserta senantiasa
tercurahkan kepada junjungan Baginda Besar Rasulullah Muhammad SAW
serta kepada keluarganya, para sahabat dan semua pengikutnya hingga
akhir zaman. Aamiin.
Laporan Akhir Kolektif ini disusun berdasarkan apa yang telah kami
kerjakan selama kurun waktu 40 hari di Desa Pekon Ampai, Kecamatan
Marga Punduh, Kabupaten Pesawaran. Kegiatan Kuliah Pengabdian
Masyarakat ini merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh oleh
mahasiswa IAIN Metro untuk menyelesaikan studi yang ditempuh. Namun
tidak hanya itu, kegiatan ini juga nyatanya memberikan banyak manfaat
kepada kami baik dari segi akademik maupun pengalaman yang tidak dapat
diperoleh di bangku kuliah.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada
pihak-pihak yang telah banyak membantu, baik dalam pelaksanaan hingga
penyusunan laporan kegiatan KPM. Untuk itu, terimakasih kami
sampaikan kepada:
1. Ibu Dr. Siti Nurjanah, M.Ag, PIA selaku Rektor IAIN Metro.
2. Seluruh Staf Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat
(LPPM) yang telah mengadakan program KPM Periode II tahun 2022.
3. Bapak Dr. Ahmad Muzakki, M.Pd.I selaku Dosen Pembimbing
Lapangan yang telah memberikan dukungan, bimbingan, serta
motivasi.
4. Bapak Ashari selaku Kepala Desa Pekon Ampai, Kecamatan Marga
Punduh, Kabupaten Pesawaran yang telah memberikan izin, arahan,
dan mendukung semua kegiatan yang kami lakukan selama KPM.
5. Seluruh warga Desa Pekon Ampai, Kecamatan Marga Punduh,
Kabupaten Pesawaran yang telah menerima kami dengan sangat baik,
mendukung kegiatan kami, dan berpartisipasi dalam kegiatan kami.
6. Ayah dan Ibu yang senantiasa selalu mendo’akan dan mendukung
dalam menyelesaikan tugas KPM.
7. Teman-teman seperjuangan yang tidak lain peserta KPM periode II
tahun 2022 IAIN Metro yang saya sayangi dan saya banggakan yang
telah mendukung, memotivasi, dan berjuang bersama-sama dalam suka
maupun duka.
Laporan Akhir Kolektif ini adalah hasil dari pelaksanaan
pengabdian yang dilakukan oleh Mahasiswa KPM IAIN Metro Periode II
Tahun 2022. Sebuah kritik dan saran yang bersifat membangun selalu
diharapkan agar dapat menjadi koreksi kami untuk lebih meningkatkan ke
arah yang lebih baik. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua,
khususnya bagi kami mahasiswa peserta kegiatan KPM.

Metro, 31 Agustus 2022

ii
Tim Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..............................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................iv

iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran.......................................................1
B. Kondisi Umum Desa Pekon Ampai.........................3
C. Permasalahan...........................................................4
D. Profil Kelompok KPM.............................................6
E. Fokus dan Perioritas Program................................15
F. Sasaran dan Target.................................................18
G. Jadwal Pelaksanaan Program.................................21
H. Pendanaan..............................................................24
I. Sistematika Penyusunan........................................26

BAB II METODEPELAKSANAAN PROGRAM


A. Metode Pengabdian dan Pemberdayaan
Masyarakat (PAR, ABCD, Metode Intervensi
Sosial, atau Metode Lainnya)................................28
B. Pendekatan dalam Pemberdayaan Masyarakat......29

BAB III KONDISI DESA PEKON AMPAI


A. Sejarah Singkat Desa Pekon Ampai......................31
B. Letak Geografis.....................................................33
C. Struktur Penduduk.................................................34
D. Sarana dan Prasarana.............................................34

BAB IV HASIL PENGABDIA N DAN PEMBERDAYAAN


A. Naskah Pengabdian Ali Rahman...........................36
B. Naskah Pengabdian Anggita Happy Febriana.......45
C. Naskah pengabdian Dwi Lindawati.......................52
D. Naskah pengabdian Eka Ambar Wati....................56
E. Naskah pengabdian Elsa Adelia............................62
F. Naskah pengabdian Enturia Vahdila.....................71
G. Naskah pengabdian Erlin Rohmawati...................79
H. Naskah pengabdian Eva Nurviana.........................86
I. Naskah pengabdian Kiki Setiyana.........................94
J. Naskah pengabdian Kurnia Hardianti..................103
K. Naskah pengabdian Sarif Hidayat.......................109
L. Naskah pengabdian Vicky Alamsyah..................118
M. Naskah pengabdian Ahmad Syarifudin...............190
N. Naskah pengabdian Kurniatul Chasanah.............191
O. Naskah pengabdian Aneta Yesi Guritno..............192
P. Naskah pengabdian Astri Mayasari.....................190
Q. Naskah pengabdian Athiyyah Ash Sholihah.......190
R. Naskah pengabdian Anggi Saputri......................100

iv
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan..........................................................144
B. Rekomendasi........................................................145

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
 Halaman Pengesahan
 Daftar Tabel
 Daftar Gambar
 Kesan dan pesan Mayarakat atas Pelaksanaan KPM
 Penggalan Kisah Inspiratif KPM
 Dokumentasi

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Dasar Pemikiran
Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) yang terlebih dahulu kita
kenal dengan nama Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang merupakan bentuk
konkrit dari pengalaman yang mencakup pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat.1
Kuliah Pengabdian Masyarakat adalah suatu bentuk pengabdian
mahasiswa terhadap masyarakat dan merupakan salah satu bagian dari Tri
Dharma Penguruan Tinggi. Dengan diadakannya KPM, diharapkan
seorang mahasiswa semakin matang dengan disiplin keilmuannya. KPM
juga berupaya mewujudkan Pendidikan yang langsung dialami oleh
mahasiswa. Jadi tidak hanya sekedar materi tetapi yang lebih penting
adalah aplikasi dari teori-teori yang lebih penting yang diperoleh di
bangku kuliah yang harus diterapkan dalam lingkungan masyarakat karena
terkadang teori-teori yang didapatkan dibangku kuliah tidak sama dengan
kenyataan yang ada dilingkungan.2
Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) merupakan suatu bentuk
aktivitas perkuliahan kurikuler dengan desain tertentu yang lebih bersifat
praktis interdispliner sebagai salah satu langkah pendidikan keterampilan
bermasyarakat untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan.
Melalui kegiatan KPM, mahasiswa diharapkan mampu untuk mengenal
lingkungan masyarakat secara langsung dengan segala permasalahan yang
terjadi. Dengan ditemukannya permasalahan, mahasiswa akan berpikir dan
berusaha untuk mencari solusi atas permasalahan tersebut. Melalui
kegiatan ini pula, diharapkan dapat menjadi jembatan bagi mahasiswa
menuju ke dunia kerja yang cakupannya lebih luas dari pada dunia
perkuliahan. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut maka
kegiatan KPM dianggap penting dan harus diselenggarakan.3
Kegiatan KPM dilaksanakan dua kali dalam setahun. Adapun
periode  ini adalah kedua yang telah dilaksanakan dari tanggal 20 Juli dan
berakhir pada tanggal 30 Agustus 2022. Periode kedua ini di laksanakan di
Kabupaten Pesawaran dan Pringsewu. Di kabupaten Pesawaran yang
tersebar di 2 kecamatan, yakni kecamatan Teluk Pandan dan Marga
1
Galuh Fandatiar, “Rancangan Bangun Sistem Informasi KKN Universitas Muria
Kudus,” Jurnal Simetris 6, no. 1 (2015): 130.
2
Aguswan Khotibul Umam dkk, Pedoman Kuliah Pengabdian Masyarakat KPM
Periode II Tahun 2022 Bertemakan Mewujudkan Socio-Eco-Techno-Preneurship Dalam
Keberagaman Berbasis Keislaman (Metro: LP2M IAIN Metro, 2022), 1.
3
Oos M Awas, “Kuliah Kerja Nyata Tematik Pos Pemberdayaan Keluarga Sebagai
Model Pengabdian Masyarakat Di Perguruan Tinggi,” Jurnal Penelitian Dan Kebudayaan 7,
no. 5 (2011): 566.
6
Punduh kemudian di kabupaten Pringsewu tersebar di 3 kecamatan, yakni
kecamatan Banyumas, kecamatan Adiluwih dan kecamatan Sukoharjo.
Salah satu Desa yang menjadi fokus penulis adalah Desa Pekon
Ampai, yakni sebuah Desa yang berada di Kecamatan Marga Punduh. Di
Desa Pekon Ampai ada beberapa kegiatan yang menjadi fokus program
dari KPM IAIN Metro Periode 2 Tahun 2022 ini. Salah satunya yaitu
dibidang pendidikan. Di Desa Pekon Ampai sendiri rata-rata penduduk
bekerja sebagai petani dan berwirausaha/ berdagang. Hal ini dikarenakan
tempatnya yang strategis dan mudah dijangkau.

B. Kondisi Umum Lokasi KPM


Desa Pekon Ampai merupakan salah satu Desa yang ada di
kecamatan Marga Punduh Kabupaten pesawaran. Di Desa Pekon Ampai
terdapat tiga dusun yang mayoritas mata pencaharian masyarakat
setempat adalah sebagai petani dan pekebun. Desa Pekon Ampai biasa
disebut dengan sebutan Desa Pekon Bandagh, karena desa Pekon Ampai
merupakan pusat dari salah satu suku di Indonesia yaitu Suku Lampung.
Penduduk Desa Pekon Ampai memiliki ragam suku, budaya dan
bahasa yang terdiri dari 99% Warga suku asli Lampung, dan 1% adalah
suku Jawa. Oleh karena itu Desa Pekon Ampai memiliki bahasa daerah
yaitu bahasa Lampung untuk berkomunikasi sehari-hari dengan
masyarakat desa Pekon Ampai sebagai mempersatu tali silatuhrahim antar
masyarakat Desa Pekon Ampai.
Desa Pekon Ampai adalah desa yang memiliki seluruh
masyarakatnya beragama muslim. Namun, sebagian masyarakatnya yang
kurang sadar dalam menjalankan kewajiban beribadah dan tidak ada
kegiatan rutin yasinan bapak-bapak. Terkait hal tersebut sebenarnya di
Desa Pekon Ampai banyak memiliki kegiatan khususnya dalam bidang
keagamaan yang dilaksanakan dari mingguan, bulanan, bahkan sampai
tahunan, seperti sholat berjama’ah bagi bapak-bapak di Masjid. Jama’ah
yasinan ibu-ibu. Dilihat dari potensi wilayah Desa Pekon Ampai terdapat
hasil bumi yang dihasilkan oleh masyarakat Desa Pekon Ampai. Hasil
bumi berupa sawah, ladang dan perkebunan. Dalam bidang pendidikan, di
Desa Pekon Ampai terdapat 1 PAUD dan 1 SD yang ada di Desa Pekon
Ampai.

7
Gambar 1.1 Struktur Pemerintahan

C. Permasalahan
1. Bidang Pendidikan
Kurangnya pemahaman anak- anak dalam ilmu tajwid, dalam hal
ini penulis mengadakan bimbingan belajar ilmu tajwid dan minimnya
kemampuan anak-anak dalam menghafal surah-surah pendek, dalam
hal ini penulis mengadakan hafalan surah pendek serta kurangnya
pemahaman anak tentang PBB (Pasukan Baris Berbaris), dalam hal ini
penulis memberikan pelatihan tentang PBB dari hal sikap, baik dalam
berbaris dan gerakan-gerakan baris berbaris lainnya.
2. Bidang Sosial
Kurang kepedulian masyarakat mengenai pemberdayaan Tanaman
Obat Keluarga (TOGA), dalam hal ini penulis melakukan gerakan
pemberdayaan TOGA (Tanaman Obat Keluarga) bersama dengan
masyarakat Desa Pekon Ampai.
3. Bidang Moderasi Beragama
Kurangnya pemahaman anak-anak menganai hari besar islam,
dalam hal ini penulis memberikan pemahaman anak-anak Desa Pekon
Ampai tentang makna dan pentingnya hari besar Islam dengan
mengadakan perlombaan pada peringatan 1 muharram 1444 H.

8
D. Profil Kelompok KPM
1. Ali Rahman

Nama lengkap Ali Rahman, biasa dipanggil Ali. Penulis lahir


di Kampung Raman Endra pada tanggal 24 Juli 2000. Anak dari
pasangan Bapak Kabul S.Pd dan Ibu Karyati S.Pd. Saat ini penulis
tinggal di Kampung Wonosari, Kecamatan Mesuji Timur Kabupaten
Mesuji Provinsi Lampung. Penulis menyelesaikan Pendidkan
Pertama pendidikan dasar di SD Negeri 1 Wonosari,
kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Pertama di SMP
Negeri 1 Mesuji Timur, kemudian melanjutkan Sekolah Menengah
Atas di SMA Negeri 1 Mesuji Timur dan selesai pada tahun 2018.
Kemudian pada tahun 2018 penulis melanjutkan pendidikan di IAIN
Metro dengan mengambil jurusan Ekonomi Syariah.

2. Anggita Happy Febriana

Nama lengkap Anggita Happy Febriana, biasa dipanggil


Anggita. Penulis lahir di Desa Bumi Nabung Timur, pada tanggal 2
Februari 2001. Anak dari pasangan Bapak Sutanto dan Ibu Suhermi.
Saat ini penulis tinggal di Desa Bumi Nabung Timur, Kecamatan
Bumi Nabung, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung.
Penulis menyelesaikan Pendidikan Pertama di SD Negeri 2 Bumi
Nabung Timur, kemudian melanjutkan Sekolah Menengah
Pertama di SMP Negeri 2 Bumi Nabung, kemudian melanjutkan
Sekolah Menengah Kejuruan di SMK Negeri 1 Seputih
9
Surabaya dan selesai pada tahun 2019. Kemudian pada tahun 2019
penulis melanjutkan pendidikan di IAIN Metro dengan mengambil
jurusan Pendidikan Agama Islam.

3. Dwi Lindawati

Dwi Lindawati di desa Rama Puja kec. Raman Utara,


Kabupaten Lampung Timur lahir pada tanggal 27 Agustus 2000.
Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan
Bapak Sukardi (Alm) dan Ibu Mindarti. Penulis menyelesaikan
pendidikan SD Negeri 4 Rama Puja pada tahun 2007-2013, MTS
Tri Bakti At-takwa pada tahun 2013-2016, SMA Negeri 1
Seputih Raman pada tahun 2016-2019. Pada tahun 2019
penulis tercatat sebagai mahasiswi S1 Jurusan Tadris Biologi
di IAIN Metro Lampung melalui jalur penerimaan mahasiswa baru
UM_PTKIN sampai saat ini.
Harapan penulis di masa depan yaitu mendapat pekerjaan
yang baik sesuai jurusan penulis saat ini, dapat mengamalkan ilmu
yang penulis miliki dalam kehidupan sehari-hari, serta dapat
membahagiakan kedua orang tua penulis.

4. Eka Ambar Wati

Eka Ambar Wati,lahir pada tanggal 29 April 2001


di Pematang Sari.Penulis menyelesaikan pendidikan TK Bina
Siswa di Bina karsa 2006-2007, SDN 1 Pematang Sari 2007-
2013, MTS Subulussam 2013-2016. MA Subulussalam 2016-
2019,Pada tahun 2019 penulis tercatat sebagai mahasiswa
10
jurusan Hukum Keluarga Islam di IAIN Metro Lampung
melalui seleksi jalur UM-PTKIN hingga saat ini Menjadi
mahasiswa jurusan Hukum Keluarga Islam merupakan salah
satu harapan penulis dan awal memutuskan untuk melanjutkan
pendidikan ke IAIN Metro.
Harapan penulis bisa lulus secepatnya agar bisa
mewujudkan cita-cita menjadi orang yang sukses serta menjadi
orang yang berguna bagi orang lain dan membahagiakan orang
tua.

5. Elsa Adelia

Nama lengkap Elsa Adelia, biasa dipanggil Elsa. Penulis lahir


di Desa Purajaya pada tanggal 17 juli 2001. Anak dari pasangan
Bapak Kurnain dan Ibu Rismawati. Saat ini penulis tinggal di Desa
Purajaya, Kecamatan Kebun Tebu Kabupaten Lampung Barat
Provinsi Lampung. Penulis menyelesaikan Pendidkan Pertama
di SDN 01 Purajaya, kemudian melanjutkan Sekolah
MenengahPertama di SMP Negeri 1Kebun Tebu, kemudian
melanjutkan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1Kebun Tebu
dan selesai pada tahun 2019. Kemudian pada tahun 2019 penulis
melanjutkan pendidikan di IAIN Metro dengan mengambil jurusan
Pendidikan Agama Islam.

6. Enturia Vahdila

Nama lengkap penulis Enturia Vahdila, biasa dipanggil


Enturia. Penulis lahir di Gantiwama pada tanggal 1 Mei
11
2001. Tinggal dan dibesarkan di Desa Gantiwarno Kecamatan
Pekalongan Kabupaten Lampung Timur. Penulis merupakan
anak bungsu dari 2 bersaudara. Anak dari pasangan Bapak
Karyanto dan Ibu Siti Munthofi'ah. Penulis menyelesaikan
pendidikan formalnya di TK ABA 2 Gantiwamo pada tahun
2005-2007, kemudian berlanjut kejenjang yang lebih tinggi
yaitu SD Negeri 2 Gantiwamo pada Tahun 2007-2013,
kemudian melajutkan kejenjang SMP yaitu SMP Negeri 1
Pekalongan pada Tahun 2013-2016, lalu kejenjang SMA di SMK
Negeri 3 Metro pada Thun 2016-2019, setelah itu melanjutkan ke
program S1 di IAIN Metro pada Tahun 2019 dengan
mengambil jurusan Tadris Biologi.

7. Erlin Rohmawati

Penulis bernama Erlin Rohmawati lahir di Semaka 04


Desember 2000. Anak pertama dari dua bersaudara pasangan dari
Bapak Edi Harmadi dan Siti Rohimah. Tempat tinggal di
Tugupapak kecamatan semaka RT 01 RW 03 Kecamatan
Semaka Kabupaten Tanggamus. Riwayat pendidikan di
SDN 1 Tugupapak, SMP N 1 Semaka, SMA N 1 Semaka. Semaka
lalu kemudian melanjutkan pendidikan pada tahun 2019 di
Institut Agama Islam Negeri Metro Lampung dengan mengambil
program studi Tadris Bahasa Inggris.

8. Eva Nurviana

Nama lengkap Eva Nurviana, biasa dipanggil Eva. Penulis


12
lahir di Kampung Nambah Rejo pada tanggal 7 April 2001.
Anak dari pasangan Bapak Sumari dan Ibu Murtini. Saat ini
penulis tinggal di Kampung Nambah Rejo, Kecamatan
Kotagajah Kabupaten Lampung Tengah Provinsi Lampung.
Penulis menyelesaikan Pendidkan Pertama di TK PGRI Nambah
Rejo, kemudian melanjutkan pendidikan dasar di SD Negeri 2
Nambah Rejo, kemudian melanjutkan Sekolah Menengah
Pertama di SMP Negeri 1 Punggur, kemudian melanjutkan
Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Punggur dan selesai
pada tahun 2019. Kemudian pada tahun 2019 penulis melanjutkan
pendidikan di IAIN Metro dengan mengambil jurusan Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyah

9. Kiki Setiyana

Nama lengkap Kiki Setiyana, biasa dipanggil Kiki.Penulis


lahir di Desa Nampirejo, tanggal 05 Juli 2001.Anak dari pasangan
Bapak Kasiroji dan Ibu Elina Wati.Saat ini penulis tinggal di Desa
Nampirejo, Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur
Provinsi Lampung.Penulis menyelesaikan Pendidikan Pertama di
TK ABA Nampirejo, kemudian melanjutkan pendidikan dasar di SD
Negeri 1 Nampirejo, kemudian melanjutkan Sekolah Menengah
Pertama di SMP Negeri 1Batanghari, kemudian melanjutkan
Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Batanghari dan selesai
pada tahun 2019.Kemudian pada tahun 2019 penulis melanjutkan
pendidikan di IAIN Metro dengan mengambil jurusan Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyah.

10. Kurnia Hardianti

13
Narna lengkap Kumia Hardianti, biasa dipanggil Nia.
Penulis lahir di Pt Gula Putih Matararn pada tanggal
13Januari 2001. Anak ke dua dari pasangan bapak Jaswadi dan ibu
Sri Khotijah. Saat ini penulis tinggal di karnpung Narnbah Rejo,
kernudian rnelanjutkan pendidikan sekolah dasar di SDS 01
GPM, kernudian rnelanjutkan Sekolah Menengah Pertarna di SMP
SGC, kernudian rnelanjutkan Sekolah Menengah Atas di MAN 01
Larnpung Timur dan selesai pada tahun 2019. Kernudian pada
tahun 2019 penulis rnelanjutkan pendidikan di IAIN Metro denagn
rnengarnbil jurusan Tadris Bahasa Inggris.

11. Sarif Hidayat

Penulis bernama lengkap Sarif Hidayat dipanggil sarif,


penulis lahir di Rantau Jaya Udik 2 pada tanggal 23 September
2000, anak dari pasangan bapak Safiudin dan ibu Rusmiyati saat
ini penulis tinggal didesa Rantau Jaya Kecamatan Sukadana
Kabupaten Lampung Timur Provinsi Lampung. Penulis
menyelesaikan pendidikan pertama di TK PGRI Rantau Jaya
kemudian lanjut ke SD Negeri 1 Rantau Jaya dan melanjutkan ke
SMP N 2 Sukadana kemudian melanjutkan lagi ke SMK Negeri 1
Sukadana dan saat ini penulis jenjang pendidikan S1 di IAIN
Metro Lampung dengan mengambil jurusan Ekonomi Syariah.

12. Vicky Alamsyah

14
Nama lengkap Vicky alamsyah, biasa dipanggil Vicky.
Penulis lahir di Desa tulusrejo pada tanggal 25 Mei 2000. Anak
dari pasangan Bapak Sutarman dan lbu Sulastri. Saat ini penulis
tinggal di Desa TulusRejo, Kecamatan Pekalongan Kabupaten
Lampung Timur Provinsi Lampung. Penulis menyelesaikan
Pendidkan Dasar di SD MUHAMADIYAH TulusRejo, kemudian
melanjutkan Sekolah Menengah Pertama di SMP
Muhamadiyah 1 Pekalongan, kemudian melanjutkan Sekolah
Menengah Atas di SMA Muhamadiyah 2 Metro dan selesai
pada tahun 2019. Kemudian pada tahun 2019 penulis
melanjutkan pendidikan di IAIN Metro dengan mengambil
jurusan S1 Perbankan syariah

13. Ahmad Syaifudin

Nama lengkap Ahmad Syaifudin, biasa dipanggil Ahmad.


Penulis lahir di Way Kanan 16 Oktober 2001. Anak pertama dari
pasangan Bapak Waris Munandar dan Ibu Suparmi. Saat ini penulis
tinggal didesa Purwa Negara, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten
Way Kanan, Provinsi Lampung. Penulis menyelesaikan Pendidkan
Pertama di MI AL_ISLAMIYAH kemudian melanjutkan Sekolah
Menengah Pertama di MTS AL_ISLAMIYAH, kemudian
melanjutkan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Negara
Batin dan selesai pada tahun 2019. Kemudian pada tahun 2019
penulis melanjutkan pendidikan di IAIN Metro dengan mengambil
jurusan Tadris Biologi. Harapan penulis bisa lulus secepatnya agar
bisa mewujudkan cita-cita menjadi orang yang sukses serta menjadi
orang yang berguna bagi orang lain dan membahagiakan orang tua
15
14. Kurniatul Chasanah

Nama lengkap Kurniatul Chasanah, biasa dipanggil Nia.


Penulis lahir di Oku Timur pada tanggal 17 Mei 2001. Anak dari
pasangan Bapak Suntoro dan Ibu Wahyuni. Saat ini penulis tinggal
di desa Srimulyo,Kecamatan Belitang Mulya, Kabupaten Oku
Timur, Provinsi Sumatera Selatan. Penulis menyelesaikan pendidkan
Pertama di SD Negeri 1 Belitang Mulya, kemudian melanjutkan
Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 2 Belitang Mulya,
kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1
Semendawai Suku III dan selesai pada tahun 2019. Kemudian pada
tahun 2019 penulis melanjutkan pendidikan di IAIN Metro dengan
mengambil jurusan Pendidikan Bahasa Inggris

15. Aneta Yesi Guritno

Nama lengkap Aneta Yesi Guritno, biasa dipanggil Aneta.


Penulis lahir di Rejo Basuki pada tanggal 28 April 2002. Anak dari
pasangan Bapak Ratno dan Ibu Titin Asiah. Saat ini penulis tinggal
di Kampung Putra Buyut, Kecamatan Gunung Sugih, Kabupaten
Lampung Tengah Provinsi Lampung. Penulis menyelesaikan
Pendidikan sekolah dasar di SD Negeri 2 Putra Buyut, kemudian
melanjutkan Sekolah Menengah Pertama di SMP Asshiddiqiyah,
kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1
Kotagajah dan selesai pada tahun 2019. Kemudian pada tahun 2019
penulis melanjutkan pendidikan di IAIN Metro dengan mengambil

16
jurusan Tadris Matematika.

16. Astri Mayasari

Astri Mayasari di Desa Bumi Nabung Baru, Kec. Bumi


Nabung, Kabupaten Lampung Tengah lahir pada tanggal 21 April
2002. Penulis merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara. Saat ini,
penulis masih tinggal bersama orang tua di Desa Bumi Nabung Baru
yang terletak di Kecamatan Bumi Nabung Lampung Tengah.
Pendidikan yang telah penulis tempuh adalah dari SD di SD Negeri
2 Bumi Nabung Baru, SMP Negeri 1 Rumbia, SMA Negeri 1
Rumbia dan saat ini sedang menjalani perkuliahan di Kampus IAIN
Metro dengan Jurusan S1 Perbankan Syariah.

17. Athiyyah Ash Sholihah

Nama lengkap Athiyyah Ash Sholihah, biasa dipanggil Tia.


Penulis lahir di Inderalaya pada tanggal 12 Agustus 2000. Anak dari
pasangan Bapak Dakir dan Ibu Rita. Saat ini penulis tinggal di Desa
Gunung Pasir Jaya, Kecamatan Sekampung Udik, Kabupaten
Lampung Timur. Penulis menyelesaikan Pendidkan Pertama di TK
Raudhatul Ulum Sakatiga, kemudian melanjutkan pendidikan dasar
di Madrasah Ibtidaiyah Raudhatul Ulum Sakatiga, kemudian
melanjutkan Sekolah Menengah Pertama di MTs Raudhatul Ulum
Sakatiga, kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Atas di SMA
17
Ma’arif 3 Sekampung Udik dan selesai pada tahun 2018. Kemudian
pada tahun 2019 penulis melanjutkan pendidikan diIAIN Metro
dengan mengambil jurusanEkonomiSyariah.
18. Anggi Saputri

Nama lengkap penulis Anggi Saputri biasa dipanggi Anggi,


penulis merupakan jurusan dari Tadris Biologi angkatan 2019,
Penulis lahir di Jakarta, 22 September 2000. Anak kedua dari
pasangan Alm. Bpk Mucklis dan Ibu Sumarsih. Tempat tinggal
penulis saat ini tepatnya di Desa Mengandung Sari, Kecamatan
Sekampung udik, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung.
Penulis menyelesaikan pendidikan TK Ma’arif 2 Mengandung Sari,
SDN 3 Mengandung Sari, SMP Muhammadiyah 1 Sekampung
Udik, kemudian melanjutkan pendidikan kelas menengah atas atau
SMA di SMA Muhammadiyah 1 Sekampung Udik selesai pada
tahun 2019. Kemudian penulis melanjutkan pendidikanya di
perguruan tinggi negri tepatnya di IAIN METRO dan mengambil
jurusan Tadris Biologi saat ini memasuki semester 7.

E. Fokus dan Prioritas Program


Berdasarkan hasil identifikasi masalah, Kelompok KPM
Desa Pekon Ampai menyusun prioritas program dan kegiatan untuk
membantu masyarakat dalam mengurangi permasalahan di Desa Pekon
Ampai. Dalam melaksanakan kegiatan KPM ini, kami telah membuat
sejumlah kegiatan berdasarkan kondisi Desa Pekon Ampai. Adapun
programprogram yang kami berikan, antara lain:

Tabel 1.1 Fokus dan Prioritas Program


Fokus Prioritas Program dan Permasalahan
Permasalahan
Bidang Pendidikan Bimbingan belajar ilmu tajwid dan hafalan
surah pendek serta pelatihan gerakan PBB
Bidang Sosial Gerakan Pemberdayaan TOGA
Bidang Moderasi Gerakan Pemahaman Hari Besar Islam
Beragama

18
F. Sasaran dan Target
Dalam menjalankan program-program yang telah kami
buat untuk Desa Pekon Ampai, tentulah perlu adanya pemikiran dalam
menentukan sasaran dan target apa yang hendak dicapai, berikut adalah
penjabarannya:
Tabel 1.2 Sasaran dan Target
No Kegiatan Sasaran Target
1. Bimbingan Belajar Ilmu Anak-anak Anak-anak SD
Tajwid dan Hafalan Surah Desa Pekon dan PAUD
Pendek serta Pelatihan Ampai dan Desa Pekon
PBB Siswa Siswi SD Ampai dan
N 1 Marga Siswa Siswi
Punduh SD N 1 Marga
Punduh
2. Gerakan Pemberdayaan Masyarakat Masyarakat
TOGA Desa Pekon Desa Pekon
Ampai Ampai
termasuk
Pemuda
Pemudi
Karang Taruna
3 Gerakan Pemahaman Hari Anak-anak Anak-anak
Besar Islam Desa Pekon PAUD, SD,
Ampai MTS Desa
Pekon Ampai

G. Jadwal Pelaksanaan Program


Jadwal pelaksanaan program di bagi dalam 3 bagian, pertama:
Pra KPM, kedua: implementasi program di lokasi KPM, dan ketiga:
Laporan dan evaluasi program. Berikut rincian tanggal atau bulan
dilaksanakan ketiga bagian tersebut:
1. Pra KPM
Tabel 1.3
Jadwal Kegiatan Pra KPM
No Uraian Kegiatan Waktu
1 Pembentukan Kelompok 12 Juli 2022
KPM
2 Pembekalan 18-19 Juli 2022
3 Survey Lokasi KPM 15 Juli 2022
19
4 Pelepasan 19 Juli 2022

2. Implementasi Program di Lokasi KPM


Tabel 1.4
Jadwal Implementasi Program

No Uraian Kegiatan Waktu


1 Pembukaan Lokasi KPM 20 Juli 2022
2 Pengenalan Lokasi dan 20 Juli 2022
Masyarakat
3 Implementasi Program 26 Juli – 21 Agustus 2022
4 Penutupan 30 Agusttus 2022
Kunjungan Dosen 6 Agustus 2022
Pembimbing

3. Laporan dan Evaluasi Program


Tabel 1.5
Jadwal Laporan dan Evaluasi Program

No Uraian Kegiatan Waktu


1 Penyusunan Laporan Januari – 29 Agustus
Akhir KPM 2022
2 Penyelesaian Dan
Pengunggahan Video
KPM

H. Pendanaan
1. Anggaran Dana
Asal dana berasal dari kontribusi mahasiswa-mahasiswi, setaip
anggota berkontribusi sebesar Rp1.265.000,- sehingga dana yang
terkumpul dari kelompok sebesar Rp22.770.000,- yang
akandigunakan untuk kegiatan selama 40 hari di Desa Pekon Ampai.
2. Sumber Dana
Dana diperoleh berasal dari dana Kas Kelompok
I. Sistematika Penyusunan
Berikut ini adalah sistematika penulisan yang akan dibuat: Sub bab
ini menjelaskan tentang kerangka logis pembaban dalam buku. Dimulai
dari Prolog hingga Epilog. Penulisan laporan akhir kelompok KPM IAIN
Metro Periode II Tahun 2022 terbagi atas lima bagian, yaitu:

20
Bagian I adalah Pendahuluan. Pada bab ini menjelaskan tentang
dasar pemikiran melakukan KPM di Desa tersebut, kondisi umum tempat
KPM Desa Pekon Ampai, permasalahan Desa Pekon Ampai, profil
kelompok KPM Desa Pekon Ampai, fokus atau prioritas program yang
menjelaskan bidang apa saja yang menjadi prioritas, sasaran dan target
dari suatu kegiatan, jadwal pelaksanaan program, pendanaan, dan
sistematika penyusunan.
Bagian II adalah Metode Pelaksanaan Program. Pada bab ini
menjelaskan tentang metode intervensi sosial dan pendekatan dalam
pemberdayaan masyarakat.
Bagian III adalah Kondisi Desa Pekon Ampai Kecamatan Marga
Punduh, Kabupaten Pesawaran. Pada bab ini menjelaskan tentang uraikan
mengenai sejarah singkat Desa Pekon Ampai, letak geografis, struktur
penduduk, dan sarana dan prasarana yang ada di Desa Pekon Ampai.
Bagian IV adalah Deskripsi Hasil Pengabdian dan Pemberdayaan.
Pada bab ini menjelaskan tentang kerangka pemecahan masalah, bentuk
dan hasil kegiatan pengabdian, bentuk dan hasil kegiatan pemberdayaan,
dan faktor-faktor pendukung dan penghambat pencapaian hasil.
Bagian V adalah Penutup. Pada bab ini menjelaskan tentang
kesimpulan, dan rekomendasi.
Setelah itu ada epilog dan daftar pustaka. Epilog ini berisi tentang
kesan-kesan dari masyarakat KPM yang terdiri atas kesan atas
pelaksanaan KPM Periode II di Desa Pekon Ampai dan penggalan kisah
inspiratif KPM. Selanjutnya biografi singkat oleh anggota kelompok KPM
IAIN Metro Desa Pekon Ampai beserta dosen pembimbing, dan lampiran-
lampiran yang meliputi dokumentasi kegiatan KPM di Desa Pekon
Ampai.

BAB II
METODE PELAKSANAAN PROGRAM

A. Metode Pengabdian dan pemberdayaan Masyarakat


21
1. Metode Participatiory Action Research
a. Pengertian Participatiory Action Research
Riset aksi sering dikenal dengan PAR atau Participatory
Action Research. Adapun pengertian riset aksi menurut Corey
adalah proses dimana kelompok sosial berusaha melakukan studi
masalah mereka secara ilmiahdalam rangka mengarahkan,
memperbaiki, dan mengevaluasi keputusan dantindakan mereka.
Pada dasarnya, PAR merupakan penelitian yang melibatkan
secara aktif semua pihak-pihak yang relevan (stakeholders) dalam
mengkaji tindakan yang sedang berlangsung (di mana pengamalan
mereka sendiri sebagai persoalan) dalam rangka melakukan
perubahan dan perbaikan ke arah yang lebih baik. Untuk itu,
mereka harus melakukan refleksi kritis terhadap konteks sejarah,
politik, budaya, ekonomi, geografis, dan konteks lain-lain yang
terkait. Yang mendasari dilakukannya PAR adalah kebutuhan kita
untuk mendapatkan perubahan yang diinginkan.4
Participatory action research (PAR) yang merupakan
penelitian alternatif dari permasalahan filsafat sosial (kehidupan
sosial), sering dihubungkan dengan perubahan (transformasi) sosial
dunia ke tiga. Ada 3 hal yang membedakan PAR dengan penelitian
biasa, yaitu keterlibatan partisipan (hampir semuanya terlibat),
penelitian didasarkan pada analisis sosial (problem sebuah
komunitas) dan orientasi pada komunitas. Pada umumnya dalam
penelitian tindakan termasuk PAR, peneliti mengorbankan
metodologi dan teknik yang kaku ditukar dengan yang lebih
menguntungkan untuk validasi.5
Beberapa jenis kegiatan penelitian yang menggunakan
teknik PAR antara lain: Participatory Rual Appraisal,
Participatory Research And Development, Participatory Rapid
Appraisal, Participatory Planning And Assessment. Teknik-teknik
PAR ini dapat digunakan dalam kegiatan kegiatan: pembelajaran,
pendampingan, perencanaan, penelitian, pengembangan hingga ke
penerapan program penelitian yang melibatkan masyarakat luas
atau kelompok sasaran tertentu.6

4
LPM IAIN Sunan Ampel Surabaya, Modul Pelatihan Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Transformatif IAIN Sunan Ampel Surabaya, 2008, 27.
5
Suwartiningsih, “Implementasi PAR Dalam Pendidikan Agama Islam,” Jurnal
Paradigma 2 (2015): 1.
6
Ivo Noviana, “Participatory Action Research: Peningkatan Kesadaran Masyarakat
Untuk Menjadikan Lingkungan Yang Bebas Narkoba (Studi Kasus Di Kompleks Permata,
Jakarta Barat),” Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial 15, no. 3 (2010):
209.
22
Peneliti menggunakan motodologi PAR atau adalah bahasa
Indonesia (partisipatif, aksi dan penelitian). Sistematika dari PAR
adalah to kow(mengetahui) to understand (memahami), to plan
(merencanakan) dan to action(aksi). Metodologi PAR berorientasi
untuk pemberdayaan masyarakat yakni upaya menciptakan
kemandirian masyarakat.7
Action research bertujuan untuk memberikan kontribusi
baik pada tataran praktis kepedulian terhadap masalah yang
dihadapi manusia saat ini maupun agenda sasaran (pengembangan)
ilmu sosial secara bersama.8 Penelitian tindakan didasarkan kepada
asumsi bahwa penelitian harus dihubungkan dengan agenda
perubahan dalam masyarakat. Penelitian tindakan dapat digunakan
secara efektif dalam kajian maupun aksi pemberdayaan masyarakat
mengingat karakteristik yang mementingkan partisipasi warga
masyarakat secara aktif.9

b. Prinsip-Prinsip PAR
1) Kerjasama untuk melakukan perubahan melibatkan
semua pihak yang memiliki tanggung jawab (stakeholders)
atas perubahan dalam upaya-upaya untuk meningkatkan
kemampuan mereka dan secara terus menerus memperluas dan
memperbanyak kelompok kerjasama untuk menyelesaikan
masalah dalam persoalan yang digarap.
2) Melakukan upaya penyadaran terhadap komunitas tentang
situasi dan kondisi yang sedang mereka alami melalui
perlibatan mereka dalam berpartisipasi dan berkerjasama pada
semua proses reaserch, mulai dari perecanaan, pelaksanaan,
evaluasi, dan refleksi.
3) Menempatkan pengalaman, gagasan, pandangan dan asumsi
sosial individu maupun kelompok untuk diuji. Apapun
pengalaman, gagasan, pandangan dan asumsi tentang institusi-
institusi sosial yang dimiliki oleh individu maupun kelompok
dalam masyarakat harus siap sedia untuk dapat diuji dan
dibuktikan keakuratannya dan kebenarannya berdasarkan

7
Nur Lailatul Musyafa’ah, “Pemberdayaan Masyarakat Desa Wisata Budaya
Jonotemayang Bojonegoro Jawa Timur,” UIN Sunan Ampel Surabaya: Jurnal Dimas 17, no.
2 (2017): 215.
8
Hasan, “Action Research: Desain Penelitian Integratif Untuk Mengatasi
Permasalahan Masyarakat,” Jurnal Ekonomi Dan Bisnis 4, no. 8 (2009): 179.
9
Rudi Saprudin Darwis, “Membangun Desain Dan Model Action Research Dalam
Studi Dan Aksi Pemberdayaan Masyarakat,” Universitas Padjajaran Bandung: Jurnal
Komunika 10, no. 1 (2016): 142.
23
fakta-fakta, bukti-bukti, dan keterangan-keterangan yang
diperoleh di dalam masyarakat itu sendiri.10

c. Tahap Penelitian PAR


1) Melakukan diagnosa (diagnosing), yaitu mengidentifikasi
masalah-masalah pokok yang ada guna menjadi dasar bagi
organisasi untuk melakukan erubahan ke arah yang lebih baik.
2) Membuat rencana tindakan (action planning), Peneliti dan
partisipan bersama-sama memahami pokok masalah yang ada
kemudian dilanjutkan dengan menyusun rencana tindakan
yang tepat untuk menyelesaikan masalah yang ada.
3) Melakukan tindakan (action taking), Peneliti dan partisipan
bersama-sama mengimplementasikan rencana tindakan dengan
harapan dapat menyelesaikan masalah.
4) Melakukan evaluasi (evaluating), setelah masa implementasi
(action taking) dianggap cukup kemudian peneliti bersama
partisipan melaksanakan evaluasi hasil dari implementasi.
5) Pembelajaran (learning), Tahap ini merupakan bagian akhir
siklus yang telah dilalui dengan melaksanakan review tahap-
pertahap yang telah berakhir kemudian penelitian ini dapat
berakhir. Seluruh kriteria dalam prinsip embelajaran harus
dipelajari, perubahan dalam situasi organisasi dievaluasi oleh
peneliti dan dikomunikasikan kepada klien, peneliti dan klien
erefleksikan terhadap hasil proyek, yang nampak akan
dilaporkan secara lengkap.11

2. Asset based community development (ABCD)


Asset based community development (ABCD) merupakan
model pendekatan dalam pengembangan masyarakat. Pendekatan ini
menekankan pada inventarisasi asset yang terdapat di dalam
masyarakat yang dipandang mendukung pada kegiatan pemberdayaan
masyarakat.12
Asset based community development (ABCD) adalah
10
Agus Affandi dkk, Modul Participatory Action Research(PAR), Untuk
Pengorganisasian Masyarakat (Community Organizing) (Surabaya: LPPM UIN SUNAN
AMPEL, 2014), 91.
11
Nurul Huda dan Tjiptohadi Sawarjuwono, “Akuntabilitas Pengelolaan Zakat
Melalui Pendekatan Modifikasi Action Research,” Jurnal Akuntansi Multiparadigma 4, no. 3
(2013): 379.
12
Munawar Ahmad, “Asset Based Communities Development (ABCD): Tipologo
KKN Partisipatif UIN Sunan Kalijaga Studi Kasus Pelaksanaan KKN Ke-61 Di Dusun
Ngreco Surocolo, Seloharjo, Pundong, Bantul Tahun Akademik 2007,” UIN Sunan Kalijaga:
Jurnal Aplikasi Ilmu-Ilmu Agama 8, no. 2 (2007): 104.
24
pendekatan terhadap pembangunan berbasis komunitas yang
berkelanjutan. Di luar mobilisasi sebuah komunitas tertentu, berkaitan
dengan bagaimana menghubungkan aset lingkungan mikro dengan
makro. Landasan ABCD, adalah bahwa komunitas dapat mendorong
proses pembangunan itu sendiri dengan mengidentifikasi dan
memobilisasi aset yang ada, namun seringkali tidak dikenalinya.13
ABCD dianggap fungsionalitas karena mengandalkan empat
komponen komplementer. Pertama, diasumsikan bahwa orang
memiliki kekuatan dan kapasitas, penemuan yang merupakan
katalisator penting untuk diambil tindakan perubahan. Kedua,
mempertimbangkan pentingnya asosiasi, jaringan, dan hubungan sosial
dengan terkait dengan peluang eksternal. Ketiga, menawarkan alat dan
metode untuk anggota masyarakat dalam mengidentifikasi aset dan
menghubungkannya. Keempat, keduanya berorientasi pada orang dan
didorong oleh warga dalam pendekatannya.14

3. Intervensi Sosial
Menurut cara pandang Isbandi Rukminto Adi metode
intervensi sosial adalah perubahan terencana yang dilakukan oleh
pelaku perubahan terhadap berbagai sasaran perubahan yang terdiri
dari level mikro, level mezzo, dan level makro 15. Menurut Miftachul
Huda metode intervensi sosial dapat pula diartikan sebagai suatu
upaya untuk memperbaiki fungsi sosial dari sasaranperubahan yang
dalam hal ini terdiri dari individu, kelompok, maupun
masyarakat16.Sedangkan Edi Suharto menjelaskan adapun pelaksanaan
dalam pekerjaan sosial, intervensi sosial dapat dibagi menjadi tiga
level yaitu intervensi mikro, intervensi mezzo, dan intervensi makro.
a. Intervensi mikro adalah keahlian pekerja sosial untuk mengatasi
masalah yang dihadapi individu dan keluarga.
b. Intervensi mezzo adalah keahlian pekerja sosial untuk mengatasi
masalah yang dihadapi kelompok dan organisasi.
Intervensi makro adalah keahlian pekerja sosial untuk mengatasi
masalah yang dihadapi komunitas, masyarakat, dan lingkungan atau
sistem sosialnya.17

13
Abdillah Ubaidi Djawahaira, “Asset Based Community Development Di Pesantren
Wisata: Implementasi Strategis Di PP. An-Nur 2 Al Murtadlo Malang,” At-Tamkin: Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat 1, no. 1 (2018): 24.
14
Abdillah Ubaidi Djawahaira, 25.
15
Isbandi Rukminto Adi, Intervensi Komunitas Pengembangan Masyarakat Sebagai
Upaya Pemberdayaan Masyarakat (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008), 49.
16
Miftachul Huda, Pekerjaan Sosial Dan Kesejahteraan Sosial (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2009), 40.
25
B. Pendekatan Dalam Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan masyarakat di lokasi KKN dapat dilakukan
dengan berbagai pendekatan, salah satunya adalah pendekatan
pemecahan masalah atau yang biasa disebut dengan problem solving
approach. Made Wena berpendapat bahwa “Problem solving approach
adalah petunjuk melakukan suatu tindakan yang berfungsi untuk
membantu seseorang dalam menyelesaikan suatu permasalahan.”
Secara operasional, tahap-tahap problem solving approach terdiri
atas empat tahap, yaitu:
a. Memahami masalah
b. Membuat rencana penyelesaian
c. Melaksanakan rencana penyelesaian
d. Memeriksa kembali hasilnya
Sedangkan, menurut Eva Nugraha: “tahap-tahap implementasi
pendekatan pemecahan masalah dalam pengembangan masyarakat terdiri
atas lima tahap, yaitu18:
a. Identifikasi masalah
Identifikasi masalah adalah suatu kepekaan, sebagai
bagian dari komunitas yang terpengaruh oleh masalah yang ada.
b. Menggerakkan sumber daya yang diperlukan
Menggerakkan sumber daya yang diperlukan dilakukan
untuk mengaktifkan beragam jenis kemampuan warga komunitas,
mengaktifkan energi dan imajinasi sebagai suatu proses penting
dalam pengembangan komunitas.
c. Perencanaan program pengembangan masyarakat
Perencanaan disini membutuhkan semua faktor yang
mempengaruhikomunitas. Dalam kerangka perencanaan warga
komunitas harus mempunyai kesempatan untuk mengkritik dan
memberikan saran membangun.
d. Pemecahan masalah
Pemecahan masalah adalah tindakan nyata dari perencanaan
program. Dalam hal ini, perencanaan diimplementasikan langsung
pada sasaran.
e. Evaluasi
Dalam setiap pengaplikasian rencana mungkin tidak akan
berjalan sesui rencana. Terdapat masalah-masalah baru yang
mungkin timbul. Oleh karena itu, evaluasi sangat penting untuk

17
Edi Suharto, Pekerja Sosial Di Dunia Industri (Bandung: PT Refika Aditama,
2007), 4.
18
Eva Nugraha, Panduan Penyusunan Buku Laporan Hasil KKN-PPMM 2016
(Ciputat: Pusat Pengabdian kepada Masyarakat, 2016), 24.
26
mempertimbangkan apakah tujuan terlaksana dengan baik atau tidak.
Selain itu, evaluasi juga diperlukan.

BAB III
KONDISI LOKASI KPM

A. Sejarah Singkat Lokasi KPM


Desa Pekon Ampai merupakan salah satu desa yang berada
dikecamatan Marga Punduh Kabupaten Pesawaran Lampung. Desa
Pekon Ampai berdiri pada tahun 1880 dengan pendiri yaitu Bapak Ismail
yang diberi gelar Purbaningrat. Pada tahun 1970 desa Pekon Ampai
masuk wilayah Kecamatan Padang Cermin dan pada tahun 2012
berpindah masuklah ke dalam wilayah Kecamatan Marga Punduh
27
Kabupaten Pesawaran. Desa Pekon Ampai pada zaman dulu dipimpin
seseorang yg diberi nama PAMBAROK.
Desa Pekon Ampai merupakan salah satu Desa yang berada
sepanjang DAS Way Punduh di Kecamatan Marga Punduh dan sebagai
penghubung dari Kecamatan Padang Cermin ke Desa–desa di seluruh
Kecamatan Punduh. Dengan luas wilayah 3.200 Ha, dan berjarak ± 76
km sebelah selatan ibu kota Kabupaten Pesawaran Propinsi Lampung.

B. Letak Geografis
Letak geografis Desa Pekon Ampai, terletak diantara:
1. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Desa Tajur /Laut
Kec. Marga Punduh
2. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Desa Umbul Limus
Kecamatan Marga Punduh
3. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Desa Umbul Limus dan
Sukajaya Kec. Marga Punduh
4. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Desa Kunyaian dan
Kekatang Kec. Marga Punduh

Jarak Desa Pekon Ampai ke ibukota Propinsi : ± 62.5 km


Jarak Desa Pekon Ampai ke ibukota Kabupaten : ± 76 km
Jarak Desa Pekon Ampai ke ibukota Kecamatan : ± 2 km

Sebagai besar wilayah desa merupakan tanah pertanian (sawah


dan kebun), tambak milik swasta dan pesisir pantai, sisanya pemukiman
penduduk. Akses jalan utama desa adalah jalan aspal / dilintasi jalan
propinsi, sedangkan jalan lingkungan adalah jalan tanah dan paving blok.
Kondisi Desa Pekon Ampai sebagian besar merupakan tanah,
yang pada musim hujan tanah menjadi becek sehingga kegiatan
masyarakat menjadi terhambat.
Desa Pekon Ampai memiliki 2 musim, yaitu musim hujan yang
terjadi pada Bulan Oktober sampai Bulan April dengan tingkat curah
hujan cukup tinggi, dan musim kemarau pada Bulan April sampai Bulan
Oktober. Tetapi karena pemanasan global, musim hujan dan kemarau
sulit sekali diperkirakannya. karena terkadang masih turun hujan pada
saat musim kemarau.
Kondisi air tanah sebagian dusun di Desa Pekon Ampai cukup
baik karena masih terdapat aliran–aliran air (sungai, kali, dan
sebagainya), tetapi di salah satu dusun yang berada di pesisir pantai
sangat sulit karena air terasa payau dan lengket. Pada musim kemarau
penduduk harus membeli air bersih sebagai kebutuhan sehari–hari.

28
Sedangkan untuk hari–hari biasa penduduk mengambil air dari sumur
tetangga dengan jarak ± 2 km.
Keadaan geografis Desa Pekon Ampai tergolong daerah dataran
rendah dan terletak di sepanjang Way Punduh dengan luasan sebesar
3200 ha dan ketinggian sekitar 25 m dari permukaan laut, terdiri dari
tanah sawah 350 ha, tanah perkebunan 1440 ha, tanah pemukiman,
kantor desa, masjid, dan sekolah 768 ha, tanah kuburan 2 ha dan tanah
tambak 640 ha. Mayoritas penduduk Desa Pekon Ampai adalah petani
dan nelayan. Akses ke desa – desa tetangga tidak terlalu jauh hanya
sekitar 1.5 km dengan waktu tempuh sekitar 5 menit.
Tetapi yang menjadi kendala adalah tidak adanya sarana saluran
drainase dan gorong – gorong sebagai sarana penahan tanah dan saluran
air agar tidak meluap ke rumah penduduk jika hujan turun dan tidak
adanya jembatan penyebrangan dan jalan produksi kurang layak sebagai
sarana transportasi sebagai penunjang masyarakat untuk memasarkan
hasil panennya. Juga masalah lain yang dihadapi antara lain adalah
Kurang layaknya jalan produksi pertanian, sehingga menghambat
aktivitas pertanian jika terjadi musim hujan karena jalan menjadi becek
dan tidak dapat dilalui kendaraan.

C. Struktur Penduduk
1. Data Penduduk Desa Pekon Ampai:
Kepala Keluarga : 221 KK
Laki-Laki : 492 Jiwa
Perempuan : 527 Jiwa

2. Struktur Mata Pencaharian

Tabel 3.1
Struktur Mata Pencaharian Desa Pekon Ampai

Laki-
No Uraian Perempuan Jumlah
Laki
1 PNS
2 TNI/POLRI
3 Wiraswasta
4 Petani 667
5 Pelajar
6 Dokter
7 Bidan 1
8 Perangkat Desa
9 Guru
29
10 Ustadz
11 Sopir
12 Tukang Bangunan
13 Tukang Jahit 1
14 Buruh Harian Lepas 115
15 Industri
16 Pedagang 18
17 Mengurus Rumah Tangga
18 Nelayan 51

D. Sarana dan Prasarana


1. Kantor Balai Desa Pekon Ampai
2. Sarana Rumah Ibadah:
a. Masjid : 1 buah
b. Mushola :-
c. Gereja :-
d. Pura :-
e. Vihara :-
3. Sarana Lembaga Pendidikan Formal dan Nonformal
a. Gedung TK/PAUD : 1 buah / Lokasi Dusun 1
b. SD/MI : 1 buah / Lokasi Dusun 1
c. SLTP/MTs :-
d. TPQ/TPA :-
4. Lembaga / Kelompok Kemasyarakatan:
a. LPMK :1
b. PKK :1
c. Posyandu :1
d. Pengajian : 1 Kelompok
e. Arisan :-
f. Simpan Pinjam :-
g. Kelompok Tani :-
h. Gapoktan :-
i. Karang Taruna : 1 Kelompok
j. Risma :-
k. Yasinan : 2 Kelompok
l. Ormas/LSM :-
m. Lain-lain :

BAB IV
HASIL PENGABDIAN DAN PEMBERDAYAAN
30
A. Naskah Pengabdian Ali Rahman
Secuil Kenangan Dari Desa Pekon Ampai
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Perkenalkan nama saya Ali Rahman, akrab dipanggil Ali, saya
mahasiswa IAIN Metro, yang berkonsentrasi pada jurusan Ekonomi
Syariah (ESY), Falkutas Ekonomi dan Bisnis Syariah. Saya akan
bercerita sedikit pengalaman kuliah pengabdian masyarakat (KPM) saya
di Desa Pekon Ampai, Kecamatan Marga Punduh, Kabupaten Pesawaran.
Waktu terus berjalan, tak terasa cepat kemi menuntun ilmu di IAIN Metro
dan tiba saatnya waktu kami melaksanakan tugas Kuliah Pengabdian
Masyarakat (KPM). KPM merupakan ilmu yang kita praktekan secara
langsung kita terapkan di masyarakat, belajar dimasyarakat serta
mendapakan ilmu bermasyarakat karena ilmu tersebut tidak akan kita
dapatkan di bangku perkuliahan.
Pada tanggal 20 juli 2022, hari dimana kita diterjunkan di Desa
Pekon Ampai tempat dimana kita mengabdi selama 40 hari. KPM di Desa
Pekon Ampai berjumlah 18 mahasiswa dimana kita di bagi menjadi dua
posko.
Kegiatan KPM pun dimulai, saya dan rekan-rekan mempersiapkan
hal apa saja yang nantinya akan dilakukan, dan mulai beradaptasi dengan
teman-teman baru. Kegiatan kami lakukan sangat antusias oleh mayarakat
Desa Wates. Waktu 40 hari masih sangat kurang bagi saya untuk
melaksanakan KPM karena belum banyak yang bisa diberikan pada
masyarakat, tapi kami beryukur ditempatkan didesa Pekon Ampai ini.
Seiring waktu juga mulai mengetahui karakter masing-masing teman ada
yang cerewet, pinter memasak, usil, gampang nangis, nurutin egonya
sendiri (. Itu semua saya ketahui selama waktu 40 hari berlangsung. Dan
dari semua itu kenangan saat kita susah, senang selalu dihadapi bersama
yang dimana itu akan menjadi pelajaran hidup yang berharga.
Dan untuk mengakhiri ini walau tidak banyak yang dapat saya
ceritakan. Saya pribadi sangat berterimakasih kepada Ibu Dosen Dr.
Ahman Muzzaki M.Pd.I selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)
serta Bapak Azhari selaku Bapak Kepala Desa dan masyarakat yang
sudah menerima dan membimbing kami di Desa Pekon Ampai.
1. Kerangka Pemecahan Masalah
a. Uraian Masalah
Adapun masalah-masalah yang ditemukan oleh mahasiswa di
Desa Pekon Ampai Kecamatan Marga Punduh Kabupaten
Pesawaran sebagai berikut:
1) Ekspose Budaya untuk mengenalkan budaya sekitar ke
masyarakat luas dengan mengandalkan Media social seperti
31
instagram dan membuat Blogger, kurang pemahaman siswa
siswi SD N 1 Marga Punduh dalam kegiatan baris-berbaris.
2) Masyarakat Desa Pekon Ampai belum sepenuhnya sadar akan
pentingnya TOGA (Tanaman Obat Keluarga) dalam
kehidupan sehari-hari.
3) Kurangnya pemahaman anak mengenai peringatan hari besar
islam.
b. Pemecahan Masalah
Dari pemaparan di atas mengenai masalah yang dihadapi oleh
mahasiswa KPM selama berada di lokasi KPM adapun pemecahan
dari masalaah tersebut adalah:
1) Memberikan pendampingan belajar mengenai kreativitasnya
dalam pembuatan sebuah mozaik kepada anak-anak Desa
Pekon Ampai, memberikan bimbingan pendampingan belajar
tentang PBB (Pasukan Baris Berbaris) kepada siswa siswi SD
N 1 Marga Punduh.
2) Melakukan gerakan pemberdayaan TOGA (Tanaman Obat
Keluarga) bersama dengan masyarakat Desa Pekon Ampai.
3) Memberikan pemahaman anak-anak Desa Pekon Ampai
tentang makna dan pentingnya hari besar islam pada
peringatan 1 muharram 1444 H.

2. Bentuk dan Hasil Pengabdian


Program yang kami rencanakan serta laksanakan dalam
kegiatan KPM telah melalui proses observasi kebutuhan dan
disesuaikan dengan kemampuan mahasiswa dalam melaksanakannya.
Adapun kegiatan yang telah kami laksanakan adalah sebagai berikut:
a. Memperkenalkan Budaya Desa Pekon Ampai ke Masyarakat
luas dengan mengandalkan social media yang ada, agar semua
masyarakat tau dan kenal dengan budaya local di Desa Pekon
Ampai
b. Mengajarkan anak- anak yang ada di SD N 1 Marga Punduh
dalam sikap yang baik dalam barisberbaris melalui latihan rutin
untuk melaksanakan perlombaaan tingkat kecamatan.
c. Mengajak masyarakat agar menanam tanaman obat untuk obat
herbal keluarga
d. Mengadakan perlombaaan anak-anak dalam memperingati Hari
Besar Islam

3. Faktor-Faktor Pendukung dan Penghambat Pencapaian Hasil


Dalam melaksanakan program tersebut terdapat beberapa
faktor pendukung dan faktor peghambat. Faktor pendukung dan
32
pengahmbat yaitu antara lain sebagai berikut :
a. Faktor Pendukung
1) Adanya dukungan positif dari pemerintah desa setempat
seperti bapak lurah, warga desa serta anak- anak yang ikut
terlibat.
2) Adanya dukungan dan kerjasama dari masyarakat desa yang
terlibat langsung maupun tidak langsung ikut mendukung dan
mensukseskan program kerja.
b. Faktor Penghambat
1) Siswa yang sulit diatur.
2) Waktu yang terbatas.
3) Tempat yang kurang luas.

B. Naskah Pengabdian Anggita Happy Febriana


Kenangan Manis di Bumi Andan Jejama Desa Pekon Ampai
Tak terasa waktu terus berjalan tiada henti, semester demi
semester telah dilewati di kampus tercinta IAIN Metro, kini tiba saatnya
semester tujuh dimana saya dan teman- teman saya harus menjalankan
tugas kami yaitu KPM (Kuliah Pengabdian Masyarakat). KPM ini
adalah ilmu praktek yang langsung di terapkan ke masyarakat, kita
salurkan, kita ambil ilmu kemasyarakatan dan dikembangkan oleh
Fakultas/Jurusan sebagai bagian dari program pendidikan IAIN Metro
secara keseluruhan. Program KPM wajib dilaksanakan oleh setiap
mahasiswa sebelum menyelesaikan studinya di IAIN Metro.
Pembagian kelompok KPM berserta lokasi dimana saya akan
ditempatkan diatur oleh pihak lembaga, perasaan yang campur
aduk ketika melihat pengumuman pembagian kelompok KPM.
Karena di antara teman satu kelompok sangat asing sekali bagi
saya, karena memang kita berbeda-beda jurusan, adapun yang sama
jurusannya namun kita tidak begitu akrab. Jadi saya merasa tertantang
harus hidup bersama teman-teman di tempat yang baru dengan teman
yang baru selama 40 hari. Saya ditempatkan di daerah Marga Punduh
yaitu Desa Pekon Ampai. Setelah banyak cerita yang saya dengar dari
teman- teman saya yang bahwasannya disana tempat nya jauh dari
kota, pasar pun hanya ada di hari rabu dan minggu, minimarket yang
sangat jauh, pom bensin yang jauh, dan tidak banyak warung yang
berjualan disana. Tapi saya harus selalu berfikir positif demi berjalannya
KPM ini karena saya ingin cepat menyelesaikan study saya, karena
orang tua saya sangat mendukung dan menginginkan agar saya bisa
cepat lulus. Dengan semangat itu maka saya berfikir harus semangat dan
saya harus bisa berguna di tempat KPM nanti.
Pada awal pertemuan dengan kelompok kami, saya merasa
33
sangat canggung, merasa asing dengan teman-teman yang saya temui
saat pertama kali bertemu. Pada saat awalan waktu terasa begitu lambat
setiap hari saya selalu melihat tanggal kapan waktu KPM ini akan
berakhir, karena terbesit rasa tidak nyaman karena masih awal
perkenalan dan merasa canggung ingin mengobrol dengan teman-teman
yang lain. Tetapi dengan berjalannya waktu saya mulai akrab dengan
teman-teman saya, yang setiap hari tidur bersama, makan sepiring
berdua, berebut ingin mandi karna ada progja pagi, semua itu saya lalui
dengan suka dan duka. Kenyamanan pun mulai tumbuh melalui
masyarakat yang menyambut hangat kedatangan kami dan juga anak-
anak Desa Pekon Ampai juga begitu antusias menyambut kami.
Hari mulai berangsur-angsur berganti, saya dan teman-teman
melakukan berbagai kegiatan di Desa Pekon Ampai, mulai dari kegiatan
bimbingan belajar untuk anak-anak SD di Desa Pekon Ampai, kegiatan
bimbingan membaca Al-Quran di Masjid Jami Baitul Amal,
Pemberdayaan Taman Toga, membantu aparatur desa di balai desa dan
masih banyak lagi kegiatan yang kami lakukan. Kami melakukan itu
secara bersama-sama dengan canda dan tawa, terlebih jika disaat kita
sedang beristirahat diposko banyak sekali anak-anak yang bermain ke
posko kami, kami dengan sangat senang jika anak-anak itu ke posko
terlebih jika anak-anak juga membawa PR mereka dan kita bantu untuk
mengerjarinya, anak-anak itu sangat senang. Dengan tingkah manis dan
lucu yang mereka tunjukkan kepada kami. Terimakasih anak-anak karena
sudah mengisi hari-hari yang berkesan kepada kami.
Mungkin tidak banyak yang bisa saya berikan di Desa Pekon
Ampai ini, namun rasa syukur Alhamdulillah saya ucapkan terimakasih
karena telah menjadi bagian keluarga dari Desa Pekon Ampai ini. Saya
disini belajar banyak sekali hal- hal yang sekiranya belum saya dapatkan
dari kampus maupun dari rumah. Dan juga untuk teman-teman KPM
saya, saya sangat merasa senang bisa berteman dengan kalian semua,
tidak ada hal yang saling membedakan antara satu dengan yang lain yang
mengakibatkan kita selalu kompak dalam menjalani suatu program kerja.
Ucapan terimkasih selalu tercurahkan untuk masyarakat Desa
Pekon Ampai yang telah menerima kami dengan sangat baik, menerima
dengan penuh senyuman dan ramah tamah. Dan terimakasih kepada
orangtua siswa karena telah memberikan izin dan dukungan kepada kami
untuk anak-anaknya bisa belajar bersama dengan kami. Tak lupa kepada
ibu-ibu senam, ibu-ibu jamaah yasinan yang telah membantu kami dalam
melancarkan program kerja yang telah kami lakukan selama di Desa
Pekon Ampai, anak-anak Desa Pekon Ampai yang sudah bermain dan
belajar bersama. Mungkin waktu 40 hari ini adalah waktu yang sangat
singkat, tetapi dengan singkatnya waktu tersebut, bisa membuat kita
34
untuk memanfaatkan waktu yang ada. terimakasih atas pertemuan selama
40 hari ini, jangan jadikan hal yang selanjutnya adalah sebuah
perpisahan. Sampai jumpa kembali dilain waktu.

1. Kerangka Pemecahan Masalah


a. Uraian Masalah
Adapun masalah-masalah yang ditemukan oleh mahasiswa di
Desa Pekon Ampai Kecamatan Marga Punduh Kabupaten
Pesawaran sebagai berikut:
1) Kurangnya pemahaman anak-anak Desa Pekon Ampai
dalam memahami ilmu tajwid dan minimnya kemampuan
anak-anak dalam menghafal surah-surah pendek serta
pemahaman siswa siswi SD N 1 Marga Punduh dalam
kegiatan baris-berbaris.
2) Masyarakat Desa Pekon Ampai belum sepenuhnya sadar
akan pentingnya TOGA (Tanaman Obat Keluarga) dalam
kehidupan sehari-hari.
3) Kurangnya pemahaman anak mengenai peringatan hari besar
Islam.
b. Pemecahan Masalah
Dari pemaparan di atas mengenai masalah yang dihadapi oleh
mahasiswa KPM selama berada di lokasi KPM adapun pemecahan
dari masalaah tersebut adalah:
1) Memberikan bimbingan belajar ilmu tajwid dan hafalan
surah-surah pendek kepada anak-anak Desa Pekon Ampai,
memberikan pelatihan tentang PBB (Pasukan Baris
Berbaris) kepada siswa siswi SD N 1 Marga Punduh .
2) Melakukan gerakan pemberdayaan TOGA (Tanaman Obat
Keluarga) bersama dengan masyarakat Desa Pekon Ampai.
3) Memberikan pemahaman anak-anak Desa Pekon Ampai
tentang makna dan pentingnya hari besar Islam pada
peringatan 1 muharram 1444 H.

2. Bentuk dan Hasil Pengabdian


Program yang kami rencanakan serta laksanakan dalam
kegiatan KPM telah melalui proses observasi kebutuhan dan
disesuaikan dengan kemampuan mahasiswa dalam melaksanakannya.
Adapun kegiatan yang telah kami laksanakan adalah sebagai berikut:
a. Mengajarkan anak- anak yang ada di Desa Pekon Ampai untuk
belajar ilmu tajwid tentang bagaimana cara membunyikan atau
mengucapkan huruf-huruf yang terdapat dalam Al-Quran.
Penulis mengajarkan macam-macam ilmu tajwid yaitu hukum
35
nun sukun dan tanwin, hukum mim mati, hukum idgham, hukum
qalqalah, dan hukum bacaan mad.
b. Memberikan pemahaman mengenai hafalan surah-surah pendek
dengan baik.
c. Mengajarkan anak- anak yang ada di SD N 1 Marga Punduh
dalam sikap yang baik dalam barisberbaris melalui latihan rutin
untuk melaksanakan perlombaaan tingkat kecamatan.
d. Mengajak masyarakat agar menanam tanaman obat untuk obat
herbal keluarga
e. Mengadakan perlombaaan anak_anak dalam memperingati Hari
Besar Islam

3. Faktor-Faktor Pendukung dan Penghambat Pencapaian Hasil


Dalam melaksanakan program tersebut terdapat beberapa
faktor pendukung dan faktor peghambat. Faktor pendukung dan
pengahmbat yaitu antara lain sebagai berikut :
a. Faktor Pendukung
1) Adanya dukungan positif dari pemerintah desa setempat
seperti bapak lurah, warga desa serta anak- anak yang ikut
terlibat.
2) Adanya dukungan dan kerjasama dari masyarakat desa yang
terlibat langsung maupun tidak langsung ikut mendukung dan
mensukseskan program kerja.
b. Faktor Penghambat
1) Siswa yang sulit diatur.
2) Waktu yang terbatas.
3) Tempat yang kurang luas.

C. Naskah pengabdian Dwi Lindawati


Kisah saya selama KPM 40 hari yaitu dimana tempat baru dan
relasi baru dalam Kegiatan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) ini
sangat memberikan pengalaman dan pembelajaran bagi saya. Kegiatan
yang mengharuskan kami berkecimpung langsung dengan masyarakat.
Kami memulai kegiatan di hari pertama dengan bersilaturrahmi kepada
masyarakat sekitar, mengunjungi ketua RT maupun bayan setempat.
Keesokan harinya, kami mulai menyusun kegiatan apa saja yang
akan kami lakukan selama 40 hari mendatang. Sembari menyusun
kegiatan apa yang akan dilakukan, di situlah kami mulai mengenal satu
sama lain. Kami terdiri dari 18 orang, yaitu Ali Raman, Ahamad Saifudin,
Viki Alamsyah, Sarif Hidayat, Eka Ambar Wati, Dwi Lindawati, Anggi
Saputri, Elsa Adelia, Erlin Rohmawati, Kiki setiani, Athiyah Ash
Sholihah, Anggita Happy Febriani, Enturia Vahdila, Astri Maya sari, Eva
36
Nurviana, Aneta Yesi Guritno, Kurnia Chasanah. Ketika kegiatan sudah
tersusun kami mulai terjun di masyarakat, ikut serta dalam setiap kegiatan
bermasyarakat.
Adapun kegiatan yang mulai kami laksanakan yaitu senam
bersama, Melatih PBB, gotong royong membersihkan masjid, ikut
yasinan, mengadakan kegiatan les, ikut serta dalam pengajian ibu-ibu,
memperingati 1 Muharram, memperingati 17 Agustus dengan
mengadakan lomba-lomba. Setiap pagi dan sore, kami para perempuan
memasak untuk makan bersama. Para laki-laki berkumpul di rumah pak
lurah perempuan untuk makan.
Ketika malam tiba kami berkumpul untuk melakukan evaluasi
setiap kegiatan yang telah berlangsung pada hari itu juga. Hari demi hari
kami lewati satu persatu dengan canda dan tawa dikala susa h maupun
senang. Tinggal menghitung hari lagi kami akan berpisah kembali. Di sini
kami mengucapkan banyak terima kasih atas masukan dan pembelajaran
yang telah diberikan kepada kami semua. Semoga dilain waktu kita dapat
berjumpa dengan kondisi yang sama-sama sukses, aamiin. Inilah
penggalan kisah inspiratif selama kegiatan Kuliah Pengabdian
Masyarakat (KPM) Di desa Pekon Ampai, Kecamatan Marga Punduh,
Kabupaten Pesawaran.
1. Kerangka Pemecahan Masalah
a. Uraian Masalah
Adapun masalah-masalah yang ditemukan oleh mahasiswa
di Desa Pekon Ampai Kecamatan Marga Punduh Kabupaten
Pesawaran sebagai berikut:
1) Ekspose Budaya untuk mengenalkan budaya sekitar ke
masyarakat luas dengan mengandalkan Media social seperti
instagram dan membuat Blogger, kurang pemahaman siswa
siswi SD N 1 Marga Punduh dalam kegiatan baris-berbaris.
2) Masyarakat Desa Pekon Ampai belum sepenuhnya sadar
akan pentingnya TOGA (Tanaman Obat Keluarga) dalam
kehidupan sehari-hari.
3) Kurangnya pemahaman anak mengenai peringatan hari
besar islam.
b. Pemecahan Masalah
Dari pemaparan di atas mengenai masalah yang dihadapi
oleh mahasiswa KPM selama berada di lokasi KPM adapun
pemecahan dari masalaah tersebut adalah:
1) Memberikan pendampingan belajar mengenai kreativitasnya
dalam pembuatan sebuah mozaik kepada anak-anak Desa
Pekon Ampai, memberikan bimbingan pendampingan

37
belajar tentang PBB (Pasukan Baris Berbaris) kepada siswa
siswi SD N 1 Marga Punduh.
2) Melakukan gerakan pemberdayaan TOGA (Tanaman Obat
Keluarga) bersama dengan masyarakat Desa Pekon Ampai.
3) Memberikan pemahaman anak-anak Desa Pekon Ampai
tentang makna dan pentingnya hari besar islam pada
peringatan 1 muharram 1444 H.

2. Bentuk dan Hasil Pengabdian


Program yang kami rencanakan serta laksanakan dalam
kegiatan KPM telah melalui proses observasi kebutuhan dan
disesuaikan dengan kemampuan mahasiswa dalam melaksanakannya.
Adapun kegiatan yang telah kami laksanakan adalah sebagai berikut:
1) Memperkenalkan Budaya Desa Pekon Ampai ke Masyarakat luas
dengan mengandalkan social media yang ada, agar semua
masyarakat tau dan kenal dengan budaya local di Desa Pekon
Ampai
2) Mengajarkan anak- anak yang ada di SD N 1 Marga Punduh
dalam sikap yang baik dalam barisberbaris melalui latihan rutin
untuk melaksanakan perlombaaan tingkat kecamatan.
3) Mengajak masyarakat agar menanam tanaman obat untuk obat
herbal keluarga
4) Mengadakan perlombaaan anak_anak dalam memperingati Hari
Besar Islam

3. Faktor-Faktor Pendukung dan Penghambat Pencapaian Hasil


Dalam melaksanakan program tersebut terdapat beberapa
faktor pendukung dan faktor peghambat. Faktor pendukung dan
pengahmbat yaitu antara lain sebagai berikut :
a. Faktor Pendukung
1) Adanya dukungan positif dari pemerintah desa setempat seperti
bapak lurah, warga desa serta anak- anak yang ikut terlibat.
2) Adanya dukungan dan kerjasama dari masyarakat desa yang
terlibat langsung maupun tidak langsung ikut mendukung dan
mensukseskan program kerja.
b. Faktor Penghambat
1) Siswa yang sulit diatur.
2) Waktu yang terbatas.
3) Tempat yang kurang luas.

38
D. Naskah pengabdian Eka Ambar Wati

Melakukan berbagai kegiatan dengan teman-


teman,masyarakat,dan lingkungan yang sebelumnya kami belum
mengenalinya. Tempat dimana saya akan belajar bagaimana rasanya
hidup bermasyarakat dengan sesama.Masyarakat menyambut dengan
suasana yang hangat dan senyuman. Kemudian dimana hari mulai
berganti matahari mulai terbit disitulah kami akan memulai semua
kegiatan yang akan dilaksanakan.Sembari menyusun kegiatan apa yang
akan dilakukan,disitulah kami mulai mengenal satu sama lain.
Kami terdiri dari 18 orang,yaitu Ahmad Syaifudin,Ali
Rahman,Sarif Hidayat,Vicky Alamsyah,Aneta Yesi Guritno,Anggita
Happy Febriana,Eka Ambar Wati,Astri Mayasari, Anggi Saputri,
Kurniatul Chasanah, Enturia Vahdila ,Eva Nurviana,Kiki Setiyana,Erlin
Rohmawati,Kurnia Hardiyanti,Athiyyah Ash Sholihah,Dwi
Lindawati,dan Elsa Adelia.
Ketika kegiatan sudah tersusun kami mulai terjun di
masyarakat,ikut serta dalamsetiap kegiatan bermasyarakat.Adapun
kegiatan yang mulai kami laksanakan yaitu senam bersama anak-
anak,Yasinan rutinan ibu-ibu,pengajian rutinan ibu-ibu,membantu
mengajar TPA, membantu Posyandu anak-anak dan posyandu lansia,
memeriahkan 17 Agustus,bimbel,membantu mengajar di PAUD Kasih
Ibu dan SDN 1 Marga Punduh, mengecat PAUD dan mengadakan
perlombaan memperingati 1 Muharram.
Bermula dengan bersilaturahmi berkenalan kepada masyarakat
sekitar.Menanyakan bagaimana keadaan lingkungan desa Pekon Ampai.
Masyarakat pun sangat berlapang untuk menjelaskan memberikan
informasi bagaimana keadaan,kegiatan,maupun permasalahan yang ada
di desa Pekon ampai.
Masyarakat desa Pekon Ampai dengan mayoritas mata
pencaharian mereka yaknipedangan, petani. Dari segi adat, budaya dan
keagamaan yang sangat kental masih terlaksana membuat kami sangat
berantusias sekali.
1. Kerangka Pemecahan Masalah
a. Uraian Masalah
Adapun masalah-masalah yang ditemukan oleh
mahasiswa di Desa Pekon Ampai Kecamatan Marga Punduh
Kabupaten Pesawaran sebagai berikut:
1) Ekspose Budaya untuk mengenalkan budaya sekitar ke
masyarakat luas dengan mengandalkan Media social seperti

1
instagram dan membuat Blogger, kurang pemahaman siswa
siswi SD N 1 Marga Punduh dalam kegiatan baris-berbaris.
2) Masyarakat Desa Pekon Ampai belum sepenuhnya sadar akan
pentingnya TOGA (Tanaman Obat Keluarga) dalam
kehidupan sehari-hari.
3) Kurangnya pemahaman anak mengenai peringatan hari besar
islam.
b. Pemecahan Masalah
Dari pemaparan di atas mengenai masalah yang
dihadapi oleh mahasiswa KPM selama berada di lokasi KPM
adapun pemecahan dari masalaah tersebut adalah:
1) Memberikan pendampingan belajar mengenai kreativitasnya
dalam pembuatan sebuah mozaik kepada anak-anak Desa
Pekon Ampai, memberikan bimbingan pendampingan belajar
tentang PBB (Pasukan Baris Berbaris) kepada siswa siswi SD
N 1 Marga Punduh.
2) Melakukan gerakan pemberdayaan TOGA (Tanaman Obat
Keluarga) bersama dengan masyarakat Desa Pekon Ampai.
3) Memberikan pemahaman anak-anak Desa Pekon Ampai
tentang makna dan pentingnya hari besar islam pada
peringatan 1 muharram 1444 H.

c. Bentuk dan Hasil Pengabdian


Program yang kami rencanakan serta laksanakan dalam
kegiatan KPM telah melalui proses observasi kebutuhan dan
disesuaikan dengan kemampuan mahasiswa dalam
melaksanakannya. Adapun kegiatan yang telah kami laksanakan
adalah sebagai berikut:
1) Memperkenalkan Budaya Desa Pekon Ampai ke Masyarakat
luas dengan mengandalkan social media yang ada, agar semua
masyarakat tau dan kenal dengan budaya local di Desa Pekon
Ampai
2) Mengajarkan anak- anak yang ada di SD N 1 Marga Punduh
dalam sikap yang baik dalam barisberbaris melalui latihan
rutin untuk melaksanakan perlombaaan tingkat kecamatan.
3) Mengajak masyarakat agar menanam tanaman obat untuk obat
herbal keluarga
4) Mengadakan perlombaaan anak_anak dalam memperingati
Hari Besar Islam

2. Faktor-Faktor Pendukung dan Penghambat Pencapaian Hasil


Dalam melaksanakan program tersebut terdapat beberapa

2
faktor pendukung dan faktor peghambat. Faktor pendukung dan
pengahmbat yaitu antara lain sebagai berikut :
a. Faktor Pendukung
1) Adanya dukungan positif dari pemerintah desa setempat
seperti bapak lurah, warga desa serta anak- anak yang ikut
terlibat.
2) Adanya dukungan dan kerjasama dari masyarakat desa
yang terlibat langsung maupun tidak langsung ikut
mendukung dan mensukseskan program kerja.
b. Faktor Penghambat
1) Siswa yang sulit diatur.
2) Waktu yang terbatas.
3) Tempat yang kurang luas.

E. Naskah pengabdian Elsa Adelia

40 Hari Yang Berkesan di Bumi Andan Jejama Desa Pekon


Ampai
(Manis Dikenang Namun Tak Bisa
Diulang)

Tak terasa waktu terus berjalan tiada henti, semester demi


semester telah dilewati di kampus tercinta IAIN Metro, kini tiba
saatnya semester tujuh dimana saya dan teman- teman saya harus
menjalankan tugas kami yaitu KPM (Kuliah Pengabdian Masyarakat).
KPM ini adalah ilmu praktek yang langsung di terapkan ke masyarakat,
kita salurkan, kita ambil ilmu kemasyarakatan dan dikembangkan oleh
Fakultas/Jurusan sebagai bagian dari program pendidikan IAIN Metro
secara keseluruhan. Program KPM wajib dilaksanakan oleh setiap
mahasiswa sebelum menyelesaikan studinya di IAIN Metro.
Pembagian kelompok KPM berserta lokasi dimana saya akan
ditempatkan diatur oleh pihak lembaga, perasaan yang campur
aduk ketika melihat pengumuman pembagian kelompok KPM.
Karena di antara teman satu kelompok sangat asing sekali bagi
saya, karena memang kita berbeda-beda jurusan, adapun yang
sama jurusannya namun kita tidak begitu akrab. Jadi saya merasa
tertantang harus hidup bersama teman-teman di tempat yang baru
dengan teman yang baru selama 40 hari. Saya ditempatkan di daerah
Marga Punduh yaitu Desa Pekon Ampai. Setelah banyak cerita yang
saya dengar dari teman- teman saya yang bahwasannya disana
tempat nya jauh dari kota, pasar pun hanya ada di hari rabu dan
minggu, minimarket yang sangat jauh, pom bensin yang jauh, dan tidak

3
banyak warung yang berjualan disana. Tapi saya harus selalu berfikir
positif demi berjalannya KPM ini karena saya ingin cepat
menyelesaikan study saya, karena orang tua saya sangat mendukung
dan menginginkan agar saya bisa cepat lulus. Dengan semangat itu
maka saya berfikir harus semangat dan saya harus bisa berguna di
tempat KPM nanti.
Pada awal pertemuan dengan kelompok kami, saya merasa
sangat canggung, merasa asing dengan teman-teman yang saya temui
saat pertama kali bertemu. Pada saat awalan waktu terasa begitu lambat
setiap hari saya selalu melihat tanggal kapan waktu KPM ini akan
berakhir, karena terbesit rasa tidak nyaman karena masih awal
perkenalan dan merasa canggung ingin mengobrol dengan teman-
teman yang lain. Tetapi dengan berjalannya waktu saya mulai akrab
dengan teman-teman saya, yang setiap hari tidur bersama, makan
sepiring berdua, berebut ingin mandi karna ada progja pagi, semua itu
saya lalui dengan suka dan duka. Kenyamanan pun mulai tumbuh
melalui masyarakat yang menyambut hangat kedatangan kami dan
juga anak-anak Desa Pekon Ampai juga begitu antusias menyambut
kami.
Hari mulai berangsur-angsur berganti, saya dan teman-teman
melakukan berbagai kegiatan di Desa Pekon Ampai, mulai dari kegiatan
bimbingan belajar untuk anak-anak SD di Desa Pekon Ampai, kegiatan
bimbingan membaca Al-Quran di Masjid Jami Baitul Amal,
Pemberdayaan Taman Toga, membantu aparatur desa di balai desa dan
masih banyak lagi kegiatan yang kami lakukan. Kami melakukan itu
secara bersama-sama dengan canda dan tawa, terlebih jika disaat kita
sedang beristirahat diposko banyak sekali anak-anak yang bermain ke
posko kami, kami dengan sangat senang jika anak-anak itu ke posko
terlebih jika anak-anak juga membawa PR mereka dan kita bantu untuk
mengerjarinya, anak-anak itu sangat senang. Dengan tingkah manis dan
lucu yang mereka tunjukkan kepada kami. Terimakasih anak-anak
karena sudah mengisi hari-hari yang berkesan kepada kami.
Mungkin tidak banyak yang bisa saya berikan di Desa Pekon
Ampai ini, namun rasa syukur Alhamdulillah saya ucapkan terimakasih
karena telah menjadi bagian keluarga dari Desa Pekon Ampai ini. Saya
disini belajar banyak sekali hal- hal yang sekiranya belum saya
dapatkan dari kampus maupun dari rumah. Dan juga untuk teman-
teman KPM saya, saya sangat merasa senang bisa berteman dengan
kalian semua, tidak ada hal yang saling membedakan antara satu
dengan yang lain yang mengakibatkan kita selalu kompak dalam
menjalani suatu program kerja.
Ucapan terimkasih selalu tercurahkan untuk masyarakat Desa

4
Pekon Ampai yang telah menerima kami dengan sangat baik, menerima
dengan penuh senyuman dan ramah tamah. Dan terimakasih kepada
orangtua siswa karena telah memberikan izin dan dukungan kepada
kami untuk anak-anaknya bisa belajar bersama dengan kami. Tak lupa
kepada ibu-ibu senam, ibu-ibu jamaah yasinan yang telah membantu
kami dalam melancarkan program kerja yang telah kami lakukan
selama di Desa Pekon Ampai, anak-anak Desa Pekon Ampai yang
sudah bermain dan belajar bersama. Mungkin waktu 40 hari ini adalah
waktu yang sangat singkat, tetapi dengan singkatnya waktu tersebut,
bisa membuat kita untuk memanfaatkan waktu yang ada. terimakasih
atas pertemuan selama
40 hari ini, jangan jadikan hal yang selanjutnya adalah
sebuah perpisahan. Sampai jumpa kembali dilain waktu.

1. Kerangka Pemecahan Masalah


a. Uraian Masalah
Adapun masalah-masalah yang ditemukan oleh mahasiswa
di Desa Pekon Ampai Kecamatan Marga Punduh Kabupaten
Pesawaran sebagai berikut:
1) Ekspose Budaya untuk mengenalkan budaya sekitar ke
masyarakat luas dengan mengandalkan Media social seperti
instagram dan membuat Blogger, kurang pemahaman siswa
siswi SD N 1 Marga Punduh dalam kegiatan baris-berbaris.
2) Masyarakat Desa Pekon Ampai belum sepenuhnya sadar akan
pentingnya TOGA (Tanaman Obat Keluarga) dalam
kehidupan sehari-hari.
3) Kurangnya pemahaman anak mengenai peringatan hari besar
islam.
b. Pemecahan Masalah
Dari pemaparan di atas mengenai masalah yang dihadapi
oleh mahasiswa KPM selama berada di lokasi KPM adapun
pemecahan dari masalaah tersebut adalah:
1) Memberikan pendampingan belajar mengenai kreativitasnya
dalam pembuatan sebuah mozaik kepada anak-anak Desa
Pekon Ampai, memberikan bimbingan pendampingan belajar
tentang PBB (Pasukan Baris Berbaris) kepada siswa siswi SD
N 1 Marga Punduh.
2) Melakukan gerakan pemberdayaan TOGA (Tanaman Obat
Keluarga) bersama dengan masyarakat Desa Pekon Ampai.
3) Memberikan pemahaman anak-anak Desa Pekon Ampai
tentang makna dan pentingnya hari besar islam pada
peringatan 1 muharram 1444 H.

5
2. Bentuk dan Hasil Pengabdian
Program yang kami rencanakan serta laksanakan dalam
kegiatan KPM telah melalui proses observasi kebutuhan dan
disesuaikan dengan kemampuan mahasiswa dalam
melaksanakannya. Adapun kegiatan yang telah kami laksanakan
adalah sebagai berikut:
a. Memperkenalkan Budaya Desa Pekon Ampai ke Masyarakat luas
dengan mengandalkan social media yang ada, agar semua
masyarakat tau dan kenal dengan budaya local di Desa Pekon
Ampai
b. Mengajarkan anak- anak yang ada di SD N 1 Marga Punduh
dalam sikap yang baik dalam barisberbaris melalui latihan rutin
untuk melaksanakan perlombaaan tingkat kecamatan.
c. Mengajak masyarakat agar menanam tanaman obat untuk obat
herbal keluarga
d. Mengadakan perlombaaan anak_anak dalam memperingati Hari
Besar Islam

3. Faktor-Faktor Pendukung dan Penghambat Pencapaian Hasil


Dalam melaksanakan program tersebut terdapat beberapa
faktor pendukung dan faktor peghambat. Faktor pendukung dan
pengahmbat yaitu antara lain sebagai berikut :
a. Faktor Pendukung
1) Adanya dukungan positif dari pemerintah desa setempat
seperti bapak lurah, warga desa serta anak- anak yang ikut
terlibat.
2) Adanya dukungan dan kerjasama dari masyarakat desa yang
terlibat langsung maupun tidak langsung ikut mendukung
dan mensukseskan program kerja.
b. Faktor Penghambat
1) Siswa yang sulit diatur.
2) Waktu yang terbatas.
3) Tempat yang kurang luas.

F. Naskah pengabdian Enturia Vahdila

Sepenggal Kisah Yang Akan Selalu Dikenang

Kuliah Pengabdian Masyarakat atau yang biasa disingkat KPM


merupakan kegiatan yang harus dilakukan mahasiswa semester akhir
sebagai salah satu syarat untuk kelulusan yang merupakan program dari

6
Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM). Yang
ditugaskan kepada mahasiswa selama 40 hari. KPM IAIN Metro Periode
II Tahun 2022 ini dilaksanakan di dua kabupaten yaitu Kabupaten
Pringsewu dan Kabupaten Pesawaran.
Awal mendapat kabar pembagian kelompok dan tempat lokasi
membuat saya kaget karena lokasi yang akan dijadikan tempat KPM itu
sangat jauh dan takut karena dekat dengan daerah pantai. Sebelumnya
sudah 2 kali pihak LPPM menugaskan mahasiswa untuk melakukan
pengabdian masyarakat di Desa Pekon Ampai Kecamatan Marga
Punduh tersebut. Masyarakat Desa Pekon Ampai 99% bersuku
Lampung, jadi dalam berkomunikasi untuk sehari-hari mengunakan
bahasa daerah yaitu bahasa Lampung. Desa Pekon Ampai cukup jauh
dari kota, pasar tradisional hanya ada pada hari rabu dan sabtu, dan
minimarket pun cukup jauh.
Kami terdiri dari 18 orang, yaitu Syarif Hidayat, Vicky
Alamsyah, Ali Rahman, Ahmad Syaifudin, Astri Mayasari, Athiyya Ash
Sholihah, Eka Ambar Wati, Aneta Yesi Guritno, Anggi Saputri, Anggita
Happy Febriana, Elsa Adelia, Dwi Lindawati, Enturia Vahdila, Erlin
Rohmawati, Eva Nurviana, Kiki Setyana, Kurnia Hardianti, dan
Kurniatul Chanah.
Awal pertemuan saya dengan teman-teman kelompok KPM saya
merasa canggung karena hanya beberapa teman yang saya kenali
walapun ada yang satu fakultas tapi saya belum pernah bertemu. Kedua
kali bertemu saat acara pembekalan saya mulai sedikit memperkenalkan
diri dan sesekali menimbul obrolan. Perjalanan menuju lokasi KPM
cukup melelahkan memakan waktu 4 jam lebih dan cuaca dihari itu
sangat terik. Setibanya disana semuanya begitu asing, tempat tinggal
baru dan lingkungan yang baru. Ditempat baru inilah dimana saya dan
teman-teman kelompok KPM akan melakukan berbagai kegiatan yang
akan melibatkan masyarakat Desa Pekon Ampai.
Setelah acara pelepasan di Kantor Kecamatan Marga punduh
kami melakukan silahturahmi kepada para aparatu desa, pemangku adat
dan masyarakat. Ternyata masyarakat Desa Pekon Ampai sangat ramah
dan mereka menyambut kedatangan mahasiswa KPM dengan hangat.
Dimalam harinya kami melakukan perkenalan dengan pemuda pemudi
Desa Pekon Ampai. Hari demi hari terus berjalan kami pun merasa
mulai nyaman dari lingkungan tempat tinggal dan kegiatan program
kerja satu persatu mulai terlaksana dari kegiatan bimbingan belajar
untuk anak_anak SD di Desa Pekon Ampai, kegiatan membaca Al-
qur’an di Masjid Jami Baitul Amal, pemberdayaan kebun TOGA,
membantu aparatur desan dan para masyarakat, setiap malam jumat
kami mengikuti yasinan rutin ibu-ibu Desa Pekon Ampai, tak lupa kami

7
membersihkan masjid setiap jumat pagi, memeriahkan 17 Agustus dan
banyak lagi kegiatan yang kami lakukan selama 40 hari di Desa Pekon
Ampai.
Kondisi masyarakat Desa Pekon Ampai sangat rukun, saling
bergotong-royong. Setelah saya perhatikan selama disana masyarkat
memakirkan kendaraan mereka dihalaman rumah mereka sampai
malampun aman-aman saja berbeda dengan daerah yang saya tinggal.
Hasil bumi yang masih melimpah dan alam yang masih asri.Mungkin
tidak banyak yang saya dan teman-teman KPM berikan kepada Desa
Pekon Ampai, saya ucapkan terimakasih banyak telah menerima saya
dan teman-teman KPm dengan baik dan mendukung serta ikut terlibat
dalam kegiatan kami selama 40 hari.

1. Kerangka Pemecahan Masalah


a. Uraian Masalah
Adapun masalah-masalah yang ditemukan oleh mahasiswa
di Desa Pekon Ampai Kecamatan Marga Punduh Kabupaten
Pesawaran sebagai berikut:
1) Ekspose Budaya untuk mengenalkan budaya sekitar ke
masyarakat luas dengan mengandalkan Media social
seperti instagram dan membuat Blogger, kurang
pemahaman siswa siswi SD N 1 Marga Punduh dalam
kegiatan baris-berbaris.
2) Masyarakat Desa Pekon Ampai belum sepenuhnya sadar
akan pentingnya TOGA (Tanaman Obat Keluarga) dalam
kehidupan sehari-hari.
3) Kurangnya pemahaman anak mengenai peringatan hari
besar islam.
b. Pemecahan Masalah
Dari pemaparan di atas mengenai masalah yang dihadapi
oleh mahasiswa KPM selama berada di lokasi KPM adapun
pemecahan dari masalaah tersebut adalah:
1) Memberikan pendampingan belajar mengenai
kreativitasnya dalam pembuatan sebuah mozaik kepada
anak-anak Desa Pekon Ampai, memberikan bimbingan
pendampingan belajar tentang PBB (Pasukan Baris
Berbaris) kepada siswa siswi SD N 1 Marga Punduh.
2) Melakukan gerakan pemberdayaan TOGA (Tanaman Obat
Keluarga) bersama dengan masyarakat Desa Pekon Ampai.
3) Memberikan pemahaman anak-anak Desa Pekon Ampai
tentang makna dan pentingnya hari besar islam pada
peringatan 1 muharram 1444 H.

8
2. Bentuk dan Hasil Pengabdian
Program yang kami rencanakan serta laksanakan dalam
kegiatan KPM telah melalui proses observasi kebutuhan dan
disesuaikan dengan kemampuan mahasiswa dalam
melaksanakannya. Adapun kegiatan yang telah kami laksanakan
adalah sebagai berikut:
1) Memperkenalkan Budaya Desa Pekon Ampai ke Masyarakat
luas dengan mengandalkan social media yang ada, agar semua
masyarakat tau dan kenal dengan budaya local di Desa Pekon
Ampai
2) Mengajarkan anak- anak yang ada di SD N 1 Marga Punduh
dalam sikap yang baik dalam barisberbaris melalui latihan rutin
untuk melaksanakan perlombaaan tingkat kecamatan.
3) Mengajak masyarakat agar menanam tanaman obat untuk obat
herbal keluarga
4) Mengadakan perlombaaan anak_anak dalam memperingati Hari
Besar Islam

3. Faktor-Faktor Pendukung dan Penghambat Pencapaian Hasil


Dalam melaksanakan program tersebut terdapat beberapa
faktor pendukung dan faktor peghambat. Faktor pendukung dan
pengahmbat yaitu antara lain sebagai berikut :
a. Faktor Pendukung
1) Adanya dukungan positif dari pemerintah desa setempat
seperti bapak lurah, warga desa serta anak- anak yang ikut
terlibat.
2) Adanya dukungan dan kerjasama dari masyarakat desa
yang terlibat langsung maupun tidak langsung ikut
mendukung dan mensukseskan program kerja.
b. Faktor Penghambat
1) Siswa yang sulit diatur.
2) Waktu yang terbatas.
3) Tempat yang kurang luas.

G. Naskah pengabdian Erlin Rohmawati

Kenangan Manis Di Desa Pekon Ampai


Oleh Erlin Rohmawati

KPM (Kuliah Pengabdian Masyarakat) adalah mata pelajaran


yang harus dilalui dalam menyelesaikan syarat wajib lulus study di IAIN

9
Metro. Dimana mata kuliah ini adalah mata kuliah yang saya tunggu-
tunggu karena saya yakin kegiatan KPM akan menyimpan banyak cerita
suka duka yang akan saya rasakan. Ditambah dengan sedang viralnya
kisah KKN di Desa Penari membuat saya tambah penasaran seperti
apakah KKN atau KPM itu.
Pekon Ampai adalah desa yang terpilih sebagai tempat
pelaksanaan KPM saya selama 40 hari. Tentunya sebelum berangkat ke
desa tersebut saya bertemu dengan teman-teman sekelompok saya yang
belum pernah saya kenal sebelumnya. Ini merupakan pengalaman baru
yang unik karena mau tidak mau kami harus tinggal bersama selama 40
hari dengan teman-teman yang baru saya kenal. Hal ini membuat saya
berpikir apakah kami bisa hidup rukun selama itu dan ternyata setelah
melewati beberapa hari kami justru menjadi seperti keluarga.
Ahmad,Aneta, Anggi, Anggita, Astri, Dwi Linda, Enturia,
Kurnia Hardianti, Kurniatul Chasanah, Ali, Atthiya, Eka, Eva, Kiki,
Sarif, Vicky, dan Elsa. Tujuh Belas nama itu yang akan menjadi
keluarga baru saat pengabdian. Berbagai sifat dan karakter tergabung
dalam satu kelompok. Tak jarang bikin kesal, mereka juga sering
membuatku tertawa karena tingkah dan kelakukan mereka yang lucu,
kerandoman mereka, gibah dan curhat setiap malam nya sebelum tidur,
lawakan nya, komedian nya, makan bersama, rebutan kamar mandi, tak
lupa juga dengan birthday party nya. dan sedih senang kita bagi bersama
sama disini. Apalagi kisah yang sulit untuk dilupakan adalah ketikal kita
tertawa bersama sama. 40 hari pun tak terasa terlewati bersama mereka.
Setibanya kami di desa pekon ampai yang mana merupakan
tempat kami mengabdi, disitu kami disambut dengan sangat hangat oleh
warga dan aparat setempat. Kehangatan sudah mulai terasa ketika kami
pertama kali menginjakkan kaki di rumah yang akan kami tinggali.
“Bingung” itulah kata yang tepat untuk ungkapkan keadaan di awal
kami tiba di desa pekon ampai. Namun telah saya niatkan untuk pergi
mengabdi, apapun yang saya lakukan nantinya untuk kepentingan
masyarakat dan kemajuan Pekon, sehingga saya termotivasi untuk
menjalankan segala kegiatan. Berbaur dengan masyarakat, tukar pikiran
bersama Pemuda Pekon ampai, bahkan kolaborasi dalam hal
membangun Pekon bersama aparatur desa pekon ampai.
Alhamdulillah meniti hari akhirnya saya menyelesaikan tugas
pengabdian ini sebagai mahasiswa di desa pekon ampai di Kecamatan
Marga Punduh Kabupaten Pesawaran. Kampusku menyebutnya dengan
Kegiatan Pengabdian Masyarakat (KPM). Terhitung 40 hari masa
pengabdian saya dan rekan-rekan satu tim di Pekon tersebut sejak
tanggal 20 Juli – 30 Agustus 2022. Banyak hal yang saya rasakan
selama menjalani pengabdian tersebut. Pahit manis semua pernah

10
dirasakan selama tinggal di rumah KPM yang biasa kami menyebutnya
“Posko”.
Kami mengucapkan terimakasih karna telah memberikan
kesempatan untuk kami menimba ilmu di desa pekon ampai ini, tanpa
mereka mungkin cerita ini akan berbeda. Sejuta Rindu ku tertinggal di
desa pekon ampai. Mengukir kisah yang tak terlupakan, kenangan,
kenyataan dan impian semua seolah berawal kembali dari desa pekon
ampai. Sekali lagi kami berterimakasih kepada seluruh masyarakat desa
pekon ampai karena sudah bersama-sama mengukir cerita bersama kami
dan desa pekon ampai namamu akan selalu terukir dalam benak kami.

A.Kerangka Pemecahan Masalah


1. Uraian Masalah
Adapun masalah-masalah yang ditemukan oleh mahasiswa di Desa
Pekon Ampai Kecamatan Marga Punduh Kabupaten Pesawaran
sebagai berikut:
4) Ekspose Budaya untuk mengenalkan budaya sekitar ke
masyarakat luas dengan mengandalkan Media social seperti
instagram dan membuat Blogger, kurang pemahaman siswa
siswi SD N 1 Marga Punduh dalam kegiatan baris-berbaris.
5) Masyarakat Desa Pekon Ampai belum sepenuhnya sadar akan
pentingnya TOGA (Tanaman Obat Keluarga) dalam kehidupan
sehari-hari.
6) Kurangnya pemahaman anak mengenai peringatan hari besar
islam.
2. Pemecahan Masalah
Dari pemaparan di atas mengenai masalah yang dihadapi oleh
mahasiswa KPM selama berada di lokasi KPM adapun pemecahan
dari masalaah tersebut adalah:
7) Memberikan pendampingan belajar mengenai kreativitasnya
dalam pembuatan sebuah mozaik kepada anak-anak Desa
Pekon Ampai, memberikan bimbingan pendampingan belajar
tentang PBB (Pasukan Baris Berbaris) kepada siswa siswi SD
N 1 Marga Punduh.
8) Melakukan gerakan pemberdayaan TOGA (Tanaman Obat
Keluarga) bersama dengan masyarakat Desa Pekon Ampai.
9) Memberikan pemahaman anak-anak Desa Pekon Ampai
tentang makna dan pentingnya hari besar islam pada
peringatan 1 muharram 1444 H.

11
B. Bentuk dan Hasil Pengabdian
Program yang kami rencanakan serta laksanakan dalam kegiatan
KPM telah melalui proses observasi kebutuhan dan disesuaikan
dengan kemampuan mahasiswa dalam melaksanakannya. Adapun
kegiatan yang telah kami laksanakan adalah sebagai berikut:
5) Memperkenalkan Budaya Desa Pekon Ampai ke Masyarakat luas
dengan mengandalkan social media yang ada, agar semua masyarakat
tau dan kenal dengan budaya local di Desa Pekon Ampai
6) Mengajarkan anak- anak yang ada di SD N 1 Marga Punduh dalam
sikap yang baik dalam barisberbaris melalui latihan rutin untuk
melaksanakan perlombaaan tingkat kecamatan.
7) Mengajak masyarakat agar menanam tanaman obat untuk obat herbal
keluarga
8) Mengadakan perlombaaan anak_anak dalam memperingati Hari
Besar Islam

C. Faktor-Faktor Pendukung dan Penghambat Pencapaian Hasil


Dalam melaksanakan program tersebut terdapat beberapa faktor
pendukung dan faktor peghambat. Faktor pendukung dan
pengahmbat yaitu antara lain sebagai berikut :
1. Faktor Pendukung
a. Adanya dukungan positif dari pemerintah desa setempat seperti
bapak lurah, warga desa serta anak- anak yang ikut terlibat.
b. Adanya dukungan dan kerjasama dari masyarakat desa yang
terlibat langsung maupun tidak langsung ikut mendukung dan
mensukseskan program kerja.
2. Faktor Penghambat
a. Siswa yang sulit diatur.
b. Waktu yang terbatas.
c. Tempat yang kurang luas.

H. Naskah pengabdian Eva Nurviana

40 Hari Yang Berkesan di Bumi Andan Jejama Desa Pekon


Ampai
(Manis Dikenang Namun Tak Bisa
Diulang)

Tak terasa waktu terus berjalan tiada henti, semester demi


semester telah dilewati di kampus tercinta IAIN Metro, kini tiba
saatnya semester tujuh dimana saya dan teman- teman saya harus
menjalankan tugas kami yaitu KPM (Kuliah Pengabdian Masyarakat).

12
KPM ini adalah ilmu praktek yang langsung di terapkan ke masyarakat,
kita salurkan, kita ambil ilmu kemasyarakatan dan dikembangkan oleh
Fakultas/Jurusan sebagai bagian dari program pendidikan IAIN Metro
secara keseluruhan. Program KPM wajib dilaksanakan oleh setiap
mahasiswa sebelum menyelesaikan studinya di IAIN Metro.
Pembagian kelompok KPM berserta lokasi dimana saya akan
ditempatkan diatur oleh pihak lembaga, perasaan yang campur
aduk ketika melihat pengumuman pembagian kelompok KPM.
Karena di antara teman satu kelompok sangat asing sekali bagi
saya, karena memang kita berbeda-beda jurusan, adapun yang
sama jurusannya namun kita tidak begitu akrab. Jadi saya merasa
tertantang harus hidup bersama teman-teman di tempat yang baru
dengan teman yang baru selama 40 hari. Saya ditempatkan di daerah
Marga Punduh yaitu Desa Pekon Ampai. Setelah banyak cerita yang
saya dengar dari teman- teman saya yang bahwasannya disana
tempat nya jauh dari kota, pasar pun hanya ada di hari rabu dan
minggu, minimarket yang sangat jauh, pom bensin yang jauh, dan tidak
banyak warung yang berjualan disana. Tapi saya harus selalu berfikir
positif demi berjalannya KPM ini karena saya ingin cepat
menyelesaikan study saya, karena orang tua saya sangat mendukung
dan menginginkan agar saya bisa cepat lulus. Dengan semangat itu
maka saya berfikir harus semangat dan saya harus bisa berguna di
tempat KPM nanti.
Pada awal pertemuan dengan kelompok kami, saya merasa
sangat canggung, merasa asing dengan teman-teman yang saya temui
saat pertama kali bertemu. Pada saat awalan waktu terasa begitu lambat
setiap hari saya selalu melihat tanggal kapan waktu KPM ini akan
berakhir, karena terbesit rasa tidak nyaman karena masih awal
perkenalan dan merasa canggung ingin mengobrol dengan teman-
teman yang lain. Tetapi dengan berjalannya waktu saya mulai akrab
dengan teman-teman saya, yang setiap hari tidur bersama, makan
sepiring berdua, berebut ingin mandi karna ada progja pagi, semua itu
saya lalui dengan suka dan duka. Kenyamanan pun mulai tumbuh
melalui masyarakat yang menyambut hangat kedatangan kami dan
juga anak-anak Desa Pekon Ampai juga begitu antusias menyambut
kami.
Hari mulai berangsur-angsur berganti, saya dan teman-teman
melakukan berbagai kegiatan di Desa Pekon Ampai, mulai dari kegiatan
bimbingan belajar untuk anak-anak SD di Desa Pekon Ampai, kegiatan
bimbingan membaca Al-Quran di Masjid Jami Baitul Amal,
Pemberdayaan Taman Toga, membantu aparatur desa di balai desa dan
masih banyak lagi kegiatan yang kami lakukan. Kami melakukan itu

13
secara bersama-sama dengan canda dan tawa, terlebih jika disaat kita
sedang beristirahat diposko banyak sekali anak-anak yang bermain ke
posko kami, kami dengan sangat senang jika anak-anak itu ke posko
terlebih jika anak-anak juga membawa PR mereka dan kita bantu untuk
mengerjarinya, anak-anak itu sangat senang. Dengan tingkah manis dan
lucu yang mereka tunjukkan kepada kami. Terimakasih anak-anak
karena sudah mengisi hari-hari yang berkesan kepada kami.
Mungkin tidak banyak yang bisa saya berikan di Desa Pekon
Ampai ini, namun rasa syukur Alhamdulillah saya ucapkan terimakasih
karena telah menjadi bagian keluarga dari Desa Pekon Ampai ini. Saya
disini belajar banyak sekali hal- hal yang sekiranya belum saya
dapatkan dari kampus maupun dari rumah. Dan juga untuk teman-
teman KPM saya, saya sangat merasa senang bisa berteman dengan
kalian semua, tidak ada hal yang saling membedakan antara satu
dengan yang lain yang mengakibatkan kita selalu kompak dalam
menjalani suatu program kerja.
Ucapan terimkasih selalu tercurahkan untuk masyarakat Desa
Pekon Ampai yang telah menerima kami dengan sangat baik, menerima
dengan penuh senyuman dan ramah tamah. Dan terimakasih kepada
orangtua siswa karena telah memberikan izin dan dukungan kepada
kami untuk anak-anaknya bisa belajar bersama dengan kami. Tak lupa
kepada ibu-ibu senam, ibu-ibu jamaah yasinan yang telah membantu
kami dalam melancarkan program kerja yang telah kami lakukan
selama di Desa Pekon Ampai, anak-anak Desa Pekon Ampai yang
sudah bermain dan belajar bersama. Mungkin waktu 40 hari ini adalah
waktu yang sangat singkat, tetapi dengan singkatnya waktu tersebut,
bisa membuat kita untuk memanfaatkan waktu yang ada. terimakasih
atas pertemuan selama
40 hari ini, jangan jadikan hal yang selanjutnya adalah
sebuah perpisahan. Sampai jumpa kembali dilain waktu.

A.Kerangka Pemecahan Masalah


1. Uraian Masalah
Adapun masalah-masalah yang ditemukan oleh mahasiswa di Desa
Pekon Ampai Kecamatan Marga Punduh Kabupaten Pesawaran
sebagai berikut:
a. Ekspose Budaya untuk mengenalkan budaya sekitar ke
masyarakat luas dengan mengandalkan Media social
seperti instagram dan membuat Blogger, kurang
pemahaman siswa siswi SD N 1 Marga Punduh dalam
kegiatan baris-berbaris.

14
b. Masyarakat Desa Pekon Ampai belum sepenuhnya sadar
akan pentingnya TOGA (Tanaman Obat Keluarga) dalam
kehidupan sehari-hari.
c. Kurangnya pemahaman anak mengenai peringatan hari
besar islam.
2. Pemecahan Masalah
Dari pemaparan di atas mengenai masalah yang dihadapi oleh
mahasiswa KPM selama berada di lokasi KPM adapun pemecahan
dari masalaah tersebut adalah:
a. Memberikan pendampingan belajar mengenai
kreativitasnya dalam pembuatan sebuah mozaik kepada
anak-anak Desa Pekon Ampai, memberikan bimbingan
pendampingan belajar tentang PBB (Pasukan Baris
Berbaris) kepada siswa siswi SD N 1 Marga Punduh.
b. Melakukan gerakan pemberdayaan TOGA (Tanaman
Obat Keluarga) bersama dengan masyarakat Desa Pekon
Ampai.
c. Memberikan pemahaman anak-anak Desa Pekon Ampai
tentang makna dan pentingnya hari besar islam pada
peringatan 1 muharram 1444 H.

B. Bentuk dan Hasil Pengabdian


Program yang kami rencanakan serta laksanakan dalam kegiatan
KPM telah melalui proses observasi kebutuhan dan disesuaikan
dengan kemampuan mahasiswa dalam melaksanakannya. Adapun
kegiatan yang telah kami laksanakan adalah sebagai berikut:
1. Memperkenalkan Budaya Desa Pekon Ampai ke Masyarakat luas
dengan mengandalkan social media yang ada, agar semua
masyarakat tau dan kenal dengan budaya local di Desa Pekon
Ampai
2. Mengajarkan anak- anak yang ada di SD N 1 Marga Punduh
dalam sikap yang baik dalam barisberbaris melalui latihan rutin
untuk melaksanakan perlombaaan tingkat kecamatan.
3. Mengajak masyarakat agar menanam tanaman obat untuk obat
herbal keluarga
4. Mengadakan perlombaaan anak_anak dalam memperingati Hari
Besar Islam

C. Faktor-Faktor Pendukung dan Penghambat Pencapaian Hasil


Dalam melaksanakan program tersebut terdapat beberapa faktor
pendukung dan faktor peghambat. Faktor pendukung dan
pengahmbat yaitu antara lain sebagai berikut :

15
1. Faktor Pendukung
a. Adanya dukungan positif dari pemerintah desa setempat seperti
bapak lurah, warga desa serta anak- anak yang ikut terlibat.
b. Adanya dukungan dan kerjasama dari masyarakat desa yang
terlibat langsung maupun tidak langsung ikut mendukung dan
mensukseskan program kerja.
2. Faktor Penghambat
a. Siswa yang sulit diatur.
b. Waktu yang terbatas.
c. Tempat yang kurang luas.

I. Naskah pengabdian Kiki Setiyana

40 Hari Yang Berkesan di Bumi Andan Jejama Desa Pekon


Ampai
(Manis Dikenang Namun Tak Bisa
Diulang)

Tak terasa waktu terus berjalan tiada henti, semester demi


semester telah dilewati di kampus tercinta IAIN Metro, kini tiba
saatnya semester tujuh dimana saya dan teman- teman saya harus
menjalankan tugas kami yaitu KPM (Kuliah Pengabdian Masyarakat).
KPM ini adalah ilmu praktek yang langsung di terapkan ke masyarakat,
kita salurkan, kita ambil ilmu kemasyarakatan dan dikembangkan oleh
Fakultas/Jurusan sebagai bagian dari program pendidikan IAIN Metro
secara keseluruhan. Program KPM wajib dilaksanakan oleh setiap
mahasiswa sebelum menyelesaikan studinya di IAIN Metro.
Pembagian kelompok KPM berserta lokasi dimana saya akan
ditempatkan diatur oleh pihak lembaga, perasaan yang campur
aduk ketika melihat pengumuman pembagian kelompok KPM.
Karena di antara teman satu kelompok sangat asing sekali bagi
saya, karena memang kita berbeda-beda jurusan, adapun yang
sama jurusannya namun kita tidak begitu akrab. Jadi saya merasa
tertantang harus hidup bersama teman-teman di tempat yang baru
dengan teman yang baru selama 40 hari. Saya ditempatkan di daerah
Marga Punduh yaitu Desa Pekon Ampai. Setelah banyak cerita yang
saya dengar dari teman- teman saya yang bahwasannya disana
tempat nya jauh dari kota, pasar pun hanya ada di hari rabu dan
minggu, minimarket yang sangat jauh, pom bensin yang jauh, dan tidak
banyak warung yang berjualan disana. Tapi saya harus selalu berfikir
positif demi berjalannya KPM ini karena saya ingin cepat
menyelesaikan study saya, karena orang tua saya sangat mendukung

16
dan menginginkan agar saya bisa cepat lulus. Dengan semangat itu
maka saya berfikir harus semangat dan saya harus bisa berguna di
tempat KPM nanti.
Pada awal pertemuan dengan kelompok kami, saya merasa
sangat canggung, merasa asing dengan teman-teman yang saya temui
saat pertama kali bertemu. Pada saat awalan waktu terasa begitu lambat
setiap hari saya selalu melihat tanggal kapan waktu KPM ini akan
berakhir, karena terbesit rasa tidak nyaman karena masih awal
perkenalan dan merasa canggung ingin mengobrol dengan teman-
teman yang lain. Tetapi dengan berjalannya waktu saya mulai akrab
dengan teman-teman saya, yang setiap hari tidur bersama, makan
sepiring berdua, berebut ingin mandi karna ada progja pagi, semua itu
saya lalui dengan suka dan duka. Kenyamanan pun mulai tumbuh
melalui masyarakat yang menyambut hangat kedatangan kami dan
juga anak-anak Desa Pekon Ampai juga begitu antusias menyambut
kami.
Hari mulai berangsur-angsur berganti, saya dan teman-teman
melakukan berbagai kegiatan di Desa Pekon Ampai, mulai dari kegiatan
bimbingan belajar untuk anak-anak SD di Desa Pekon Ampai, kegiatan
bimbingan membaca Al-Quran di Masjid Jami Baitul Amal,
Pemberdayaan Taman Toga, membantu aparatur desa di balai desa dan
masih banyak lagi kegiatan yang kami lakukan. Kami melakukan itu
secara bersama-sama dengan canda dan tawa, terlebih jika disaat kita
sedang beristirahat diposko banyak sekali anak-anak yang bermain ke
posko kami, kami dengan sangat senang jika anak-anak itu ke posko
terlebih jika anak-anak juga membawa PR mereka dan kita bantu untuk
mengerjarinya, anak-anak itu sangat senang. Dengan tingkah manis dan
lucu yang mereka tunjukkan kepada kami. Terimakasih anak-anak
karena sudah mengisi hari-hari yang berkesan kepada kami.
Mungkin tidak banyak yang bisa saya berikan di Desa Pekon
Ampai ini, namun rasa syukur Alhamdulillah saya ucapkan terimakasih
karena telah menjadi bagian keluarga dari Desa Pekon Ampai ini. Saya
disini belajar banyak sekali hal- hal yang sekiranya belum saya
dapatkan dari kampus maupun dari rumah. Dan juga untuk teman-
teman KPM saya, saya sangat merasa senang bisa berteman dengan
kalian semua, tidak ada hal yang saling membedakan antara satu
dengan yang lain yang mengakibatkan kita selalu kompak dalam
menjalani suatu program kerja.
Ucapan terimkasih selalu tercurahkan untuk masyarakat Desa
Pekon Ampai yang telah menerima kami dengan sangat baik, menerima
dengan penuh senyuman dan ramah tamah. Dan terimakasih kepada
orangtua siswa karena telah memberikan izin dan dukungan kepada

17
kami untuk anak-anaknya bisa belajar bersama dengan kami. Tak lupa
kepada ibu-ibu senam, ibu-ibu jamaah yasinan yang telah membantu
kami dalam melancarkan program kerja yang telah kami lakukan
selama di Desa Pekon Ampai, anak-anak Desa Pekon Ampai yang
sudah bermain dan belajar bersama. Mungkin waktu 40 hari ini adalah
waktu yang sangat singkat, tetapi dengan singkatnya waktu tersebut,
bisa membuat kita untuk memanfaatkan waktu yang ada. terimakasih
atas pertemuan selama
40 hari ini, jangan jadikan hal yang selanjutnya adalah
sebuah perpisahan. Sampai jumpa kembali dilain waktu.

A.Kerangka Pemecahan Masalah


1. Uraian Masalah
Adapun masalah-masalah yang ditemukan oleh mahasiswa di Desa
Pekon Ampai Kecamatan Marga Punduh Kabupaten Pesawaran
sebagai berikut:
a. Ekspose Budaya untuk mengenalkan budaya sekitar ke
masyarakat luas dengan mengandalkan Media social
seperti instagram dan membuat Blogger, kurang
pemahaman siswa siswi SD N 1 Marga Punduh dalam
kegiatan baris-berbaris.
b. Masyarakat Desa Pekon Ampai belum sepenuhnya sadar
akan pentingnya TOGA (Tanaman Obat Keluarga) dalam
kehidupan sehari-hari.
c. Kurangnya pemahaman anak mengenai peringatan hari
besar islam.
2. Pemecahan Masalah
Dari pemaparan di atas mengenai masalah yang dihadapi oleh
mahasiswa KPM selama berada di lokasi KPM adapun pemecahan
dari masalaah tersebut adalah:
a. Memberikan pendampingan belajar mengenai
kreativitasnya dalam pembuatan sebuah mozaik kepada
anak-anak Desa Pekon Ampai, memberikan bimbingan
pendampingan belajar tentang PBB (Pasukan Baris
Berbaris) kepada siswa siswi SD N 1 Marga Punduh.
b. Melakukan gerakan pemberdayaan TOGA (Tanaman
Obat Keluarga) bersama dengan masyarakat Desa Pekon
Ampai.
c. Memberikan pemahaman anak-anak Desa Pekon Ampai
tentang makna dan pentingnya hari besar islam pada
peringatan 1 muharram 1444 H.

18
B. Bentuk dan Hasil Pengabdian
Program yang kami rencanakan serta laksanakan dalam kegiatan
KPM telah melalui proses observasi kebutuhan dan disesuaikan
dengan kemampuan mahasiswa dalam melaksanakannya. Adapun
kegiatan yang telah kami laksanakan adalah sebagai berikut:
1. Memperkenalkan Budaya Desa Pekon Ampai ke Masyarakat luas
dengan mengandalkan social media yang ada, agar semua
masyarakat tau dan kenal dengan budaya local di Desa Pekon
Ampai
2. Mengajarkan anak- anak yang ada di SD N 1 Marga Punduh
dalam sikap yang baik dalam barisberbaris melalui latihan rutin
untuk melaksanakan perlombaaan tingkat kecamatan.
3. Mengajak masyarakat agar menanam tanaman obat untuk obat
herbal keluarga
4. Mengadakan perlombaaan anak_anak dalam memperingati Hari
Besar Islam

C. Faktor-Faktor Pendukung dan Penghambat Pencapaian Hasil


Dalam melaksanakan program tersebut terdapat beberapa faktor
pendukung dan faktor peghambat. Faktor pendukung dan
pengahmbat yaitu antara lain sebagai berikut :
1. Faktor Pendukung
a. Adanya dukungan positif dari pemerintah desa setempat seperti
bapak lurah, warga desa serta anak- anak yang ikut terlibat.
b. Adanya dukungan dan kerjasama dari masyarakat desa yang
terlibat langsung maupun tidak langsung ikut mendukung dan
mensukseskan program kerja.
2. Faktor Penghambat
a. Siswa yang sulit diatur.
b. Waktu yang terbatas.
c. Tempat yang kurang luas.

J. Naskah pengabdian Kurnia Hardianti

40 Hari Yang Berkesan di Bumi Andan Jejama Desa Pekon


Ampai
(Manis Dikenang Namun Tak Bisa
Diulang)

Tak terasa waktu terus berjalan tiada henti, semester demi

19
semester telah dilewati di kampus tercinta IAIN Metro, kini tiba
saatnya semester tujuh dimana saya dan teman- teman saya harus
menjalankan tugas kami yaitu KPM (Kuliah Pengabdian Masyarakat).
KPM ini adalah ilmu praktek yang langsung di terapkan ke masyarakat,
kita salurkan, kita ambil ilmu kemasyarakatan dan dikembangkan oleh
Fakultas/Jurusan sebagai bagian dari program pendidikan IAIN Metro
secara keseluruhan. Program KPM wajib dilaksanakan oleh setiap
mahasiswa sebelum menyelesaikan studinya di IAIN Metro.
Pembagian kelompok KPM berserta lokasi dimana saya akan
ditempatkan diatur oleh pihak lembaga, perasaan yang campur
aduk ketika melihat pengumuman pembagian kelompok KPM.
Karena di antara teman satu kelompok sangat asing sekali bagi
saya, karena memang kita berbeda-beda jurusan, adapun yang
sama jurusannya namun kita tidak begitu akrab. Jadi saya merasa
tertantang harus hidup bersama teman-teman di tempat yang baru
dengan teman yang baru selama 40 hari. Saya ditempatkan di daerah
Marga Punduh yaitu Desa Pekon Ampai. Setelah banyak cerita yang
saya dengar dari teman- teman saya yang bahwasannya disana
tempat nya jauh dari kota, pasar pun hanya ada di hari rabu dan
minggu, minimarket yang sangat jauh, pom bensin yang jauh, dan tidak
banyak warung yang berjualan disana. Tapi saya harus selalu berfikir
positif demi berjalannya KPM ini karena saya ingin cepat
menyelesaikan study saya, karena orang tua saya sangat mendukung
dan menginginkan agar saya bisa cepat lulus. Dengan semangat itu
maka saya berfikir harus semangat dan saya harus bisa berguna di
tempat KPM nanti.
Pada awal pertemuan dengan kelompok kami, saya merasa
sangat canggung, merasa asing dengan teman-teman yang saya temui
saat pertama kali bertemu. Pada saat awalan waktu terasa begitu lambat
setiap hari saya selalu melihat tanggal kapan waktu KPM ini akan
berakhir, karena terbesit rasa tidak nyaman karena masih awal
perkenalan dan merasa canggung ingin mengobrol dengan teman-
teman yang lain. Tetapi dengan berjalannya waktu saya mulai akrab
dengan teman-teman saya, yang setiap hari tidur bersama, makan
sepiring berdua, berebut ingin mandi karna ada progja pagi, semua itu
saya lalui dengan suka dan duka. Kenyamanan pun mulai tumbuh
melalui masyarakat yang menyambut hangat kedatangan kami dan
juga anak-anak Desa Pekon Ampai juga begitu antusias menyambut
kami.
Hari mulai berangsur-angsur berganti, saya dan teman-teman
melakukan berbagai kegiatan di Desa Pekon Ampai, mulai dari kegiatan
bimbingan belajar untuk anak-anak SD di Desa Pekon Ampai, kegiatan

20
bimbingan membaca Al-Quran di Masjid Jami Baitul Amal,
Pemberdayaan Taman Toga, membantu aparatur desa di balai desa dan
masih banyak lagi kegiatan yang kami lakukan. Kami melakukan itu
secara bersama-sama dengan canda dan tawa, terlebih jika disaat kita
sedang beristirahat diposko banyak sekali anak-anak yang bermain ke
posko kami, kami dengan sangat senang jika anak-anak itu ke posko
terlebih jika anak-anak juga membawa PR mereka dan kita bantu untuk
mengerjarinya, anak-anak itu sangat senang. Dengan tingkah manis dan
lucu yang mereka tunjukkan kepada kami. Terimakasih anak-anak
karena sudah mengisi hari-hari yang berkesan kepada kami.
Mungkin tidak banyak yang bisa saya berikan di Desa Pekon
Ampai ini, namun rasa syukur Alhamdulillah saya ucapkan terimakasih
karena telah menjadi bagian keluarga dari Desa Pekon Ampai ini. Saya
disini belajar banyak sekali hal- hal yang sekiranya belum saya
dapatkan dari kampus maupun dari rumah. Dan juga untuk teman-
teman KPM saya, saya sangat merasa senang bisa berteman dengan
kalian semua, tidak ada hal yang saling membedakan antara satu
dengan yang lain yang mengakibatkan kita selalu kompak dalam
menjalani suatu program kerja.
Ucapan terimkasih selalu tercurahkan untuk masyarakat Desa
Pekon Ampai yang telah menerima kami dengan sangat baik, menerima
dengan penuh senyuman dan ramah tamah. Dan terimakasih kepada
orangtua siswa karena telah memberikan izin dan dukungan kepada
kami untuk anak-anaknya bisa belajar bersama dengan kami. Tak lupa
kepada ibu-ibu senam, ibu-ibu jamaah yasinan yang telah membantu
kami dalam melancarkan program kerja yang telah kami lakukan
selama di Desa Pekon Ampai, anak-anak Desa Pekon Ampai yang
sudah bermain dan belajar bersama. Mungkin waktu 40 hari ini adalah
waktu yang sangat singkat, tetapi dengan singkatnya waktu tersebut,
bisa membuat kita untuk memanfaatkan waktu yang ada. terimakasih
atas pertemuan selama
40 hari ini, jangan jadikan hal yang selanjutnya adalah
sebuah perpisahan. Sampai jumpa kembali dilain waktu.

A.Kerangka Pemecahan Masalah


1. Uraian Masalah
Adapun masalah-masalah yang ditemukan oleh mahasiswa di Desa
Pekon Ampai Kecamatan Marga Punduh Kabupaten Pesawaran
sebagai berikut:
a. Ekspose Budaya untuk mengenalkan budaya sekitar ke
masyarakat luas dengan mengandalkan Media social
seperti instagram dan membuat Blogger, kurang

21
pemahaman siswa siswi SD N 1 Marga Punduh dalam
kegiatan baris-berbaris.
b. Masyarakat Desa Pekon Ampai belum sepenuhnya sadar
akan pentingnya TOGA (Tanaman Obat Keluarga) dalam
kehidupan sehari-hari.
c. Kurangnya pemahaman anak mengenai peringatan hari
besar islam.
2. Pemecahan Masalah
Dari pemaparan di atas mengenai masalah yang dihadapi oleh
mahasiswa KPM selama berada di lokasi KPM adapun pemecahan
dari masalaah tersebut adalah:
a. Memberikan pendampingan belajar mengenai
kreativitasnya dalam pembuatan sebuah mozaik kepada
anak-anak Desa Pekon Ampai, memberikan bimbingan
pendampingan belajar tentang PBB (Pasukan Baris
Berbaris) kepada siswa siswi SD N 1 Marga Punduh.
b. Melakukan gerakan pemberdayaan TOGA (Tanaman
Obat Keluarga) bersama dengan masyarakat Desa Pekon
Ampai.
c. Memberikan pemahaman anak-anak Desa Pekon Ampai
tentang makna dan pentingnya hari besar islam pada
peringatan 1 muharram 1444 H.

B. Bentuk dan Hasil Pengabdian


Program yang kami rencanakan serta laksanakan dalam kegiatan
KPM telah melalui proses observasi kebutuhan dan disesuaikan
dengan kemampuan mahasiswa dalam melaksanakannya. Adapun
kegiatan yang telah kami laksanakan adalah sebagai berikut:
1. Memperkenalkan Budaya Desa Pekon Ampai ke Masyarakat luas
dengan mengandalkan social media yang ada, agar semua
masyarakat tau dan kenal dengan budaya local di Desa Pekon
Ampai
2. Mengajarkan anak- anak yang ada di SD N 1 Marga Punduh
dalam sikap yang baik dalam barisberbaris melalui latihan rutin
untuk melaksanakan perlombaaan tingkat kecamatan.
3. Mengajak masyarakat agar menanam tanaman obat untuk obat
herbal keluarga
4. Mengadakan perlombaaan anak_anak dalam memperingati Hari
Besar Islam

C. Faktor-Faktor Pendukung dan Penghambat Pencapaian Hasil


Dalam melaksanakan program tersebut terdapat beberapa faktor

22
pendukung dan faktor peghambat. Faktor pendukung dan
pengahmbat yaitu antara lain sebagai berikut :
1. Faktor Pendukung
a. Adanya dukungan positif dari pemerintah desa setempat seperti
bapak lurah, warga desa serta anak- anak yang ikut terlibat.
b. Adanya dukungan dan kerjasama dari masyarakat desa yang
terlibat langsung maupun tidak langsung ikut mendukung dan
mensukseskan program kerja.
2. Faktor Penghambat
a. Siswa yang sulit diatur.
b. Waktu yang terbatas.
c. Tempat yang kurang luas.

K. Naskah pengabdian Sarif Hidayat

Kenangan Manis Di Tempat Baru dengan Relasi Baru


Kuliah Pengabdian Masyarakat atau yang sering disebut KPM,
merupakan suatu program kerja kampus yang mana tujuannya
mengerahkan mahasiswa untuk melakukan pengabdian di masyarakat.
Tepat di periode II tahun 2022 inilah saya merasakan apa dan bagaimana
KPM itu.
Ditempat yang baru ini ditempat yang belum pernah saya pijak
sebelumnya, saya harus membaur dengan masyarakat sekitar. Dihari
pertama pelaksanaan KPM rasa tidak nyaman dengan tempat baru,
tempat bernaung baru, orang-orang asing yang belum saya ketahui
bagaimana karakternya setiap orang, dan di sini harus bisa memahami
setiap karakternya setiap orang. Setibanya ditempat KPM, semua terasa
asing, tempat tinggal baru, dengan teman yang baru, dan lingkungan
yang baru. Sempat terbesit bisakah saya berada disini walaupun hanya
40 hari. Akan tetapi dengan berbekal ilmu dan kemampuan yang saya
miliki saya yakin dan optimis bisa menjalankan program yang nantinya
akan saya laksanakan di tempat KPM ini.
Setelah beberapa hari dilokasi KPM saya pun merasa nyaman,
yah seperti di lingkungan sendiri. Meskipun adat kami berbeda akan
tetapi itu tidak menjadi masalah. Terlebih yang saya salut di lokasi ini
adalah kondisi masyarakatnya yang masih rukun, gotong-royong yang
ada dimasyarakat sangat kuat, saling membatu satu sama lain, pemuda-
pemudi yang masih rukun, dan yang peling penting adalah tempat yang
asih aman meskipun kendaraan bermotor di parker didepan rumah
semalaman pun tidak ada yang mengambil. Sangat berbeda sekali
dengan kondisi dilingkungan saya. Ditambah dengan suguhan alam yang
masih murni dan dikelingi pantai yang bisa saya jangkau dengan

23
berjalan kaki
Disini lah saya mendapatkan banyak ilmu yang sebelumnya saya
dapatkan di bangku kuliah, terimakasih atas ilmu yang sudah di berikan
kepada saya, saya ucapkan banyak terima kasih kepada kawan-kawan
PKM yang sudah bekerjasa sama selama 40 hari, kepada masarakat
Desa Pekon Ampai yang sudah menerima saya dengan baik untuk
mengabdi selama 40 di sana, pada intinya saya ucapkan banyak
terimakasih untuk semuanya yang tidak bisa saya curahkan di lebar
kertas ini semoga kebaikan-kebaikan bisa di balas dengan Allah SWT.

A.Kerangka Pemecahan Masalah


1. Uraian Masalah
Adapun masalah-masalah yang ditemukan oleh mahasiswa di Desa
Pekon Ampai Kecamatan Marga Punduh Kabupaten Pesawaran
sebagai berikut:
a. Ekspose Budaya untuk mengenalkan budaya sekitar ke
masyarakat luas dengan mengandalkan Media social seperti
instagram dan membuat Blogger, kurang pemahaman siswa
siswi SD N 1 Marga Punduh dalam kegiatan baris-berbaris.
b. Masyarakat Desa Pekon Ampai belum sepenuhnya sadar akan
pentingnya TOGA (Tanaman Obat Keluarga) dalam kehidupan
sehari-hari.
c. Kurangnya pemahaman anak mengenai peringatan hari besar
islam.
2. Pemecahan Masalah
Dari pemaparan di atas mengenai masalah yang dihadapi oleh
mahasiswa KPM selama berada di lokasi KPM adapun pemecahan
dari masalaah tersebut adalah:
a. Memberikan pendampingan belajar mengenai kreativitasnya
dalam pembuatan sebuah mozaik kepada anak-anak Desa
Pekon Ampai, memberikan bimbingan pendampingan belajar
tentang PBB (Pasukan Baris Berbaris) kepada siswa siswi SD
N 1 Marga Punduh.
b. Melakukan gerakan pemberdayaan TOGA (Tanaman Obat
Keluarga) bersama dengan masyarakat Desa Pekon Ampai.
c. Memberikan pemahaman anak-anak Desa Pekon Ampai
tentang makna dan pentingnya hari besar islam pada peringatan
1 muharram 1444 H.

B. Bentuk dan Hasil Pengabdian


Program yang kami rencanakan serta laksanakan dalam kegiatan
KPM telah melalui proses observasi kebutuhan dan disesuaikan

24
dengan kemampuan mahasiswa dalam melaksanakannya. Adapun
kegiatan yang telah kami laksanakan adalah sebagai berikut:
1. Memperkenalkan Budaya Desa Pekon Ampai ke Masyarakat luas
dengan mengandalkan social media yang ada, agar semua
masyarakat tau dan kenal dengan budaya local di Desa Pekon
Ampai
2. Mengajarkan anak- anak yang ada di SD N 1 Marga Punduh
dalam sikap yang baik dalam barisberbaris melalui latihan rutin
untuk melaksanakan perlombaaan tingkat kecamatan.
3. Mengajak masyarakat agar menanam tanaman obat untuk obat
herbal keluarga
4. Mengadakan perlombaaan anak_anak dalam memperingati Hari
Besar Islam

C. Faktor-Faktor Pendukung dan Penghambat Pencapaian Hasil


Dalam melaksanakan program tersebut terdapat beberapa faktor
pendukung dan faktor peghambat. Faktor pendukung dan
pengahmbat yaitu antara lain sebagai berikut :
1. Faktor Pendukung
a. Adanya dukungan positif dari pemerintah desa setempat seperti
bapak lurah, warga desa serta anak- anak yang ikut terlibat.
b. Adanya dukungan dan kerjasama dari masyarakat desa yang
terlibat langsung maupun tidak langsung ikut mendukung dan
mensukseskan program kerja.
2. Faktor Penghambat
a. Siswa yang sulit diatur.
b. Waktu yang terbatas.
c. Tempat yang kurang luas.

L. Naskah pengabdian Vicky Alamsyah

40 Hari Yang Berkesan di Bumi Andan Jejama Desa Pekon


Ampai
(Manis Dikenang Namun Tak Bisa
Diulang)

Tak terasa waktu terus berjalan tiada henti, semester demi


semester telah dilewati di kampus tercinta IAIN Metro, kini tiba
saatnya semester tujuh dimana saya dan teman- teman saya harus
menjalankan tugas kami yaitu KPM (Kuliah Pengabdian Masyarakat).
KPM ini adalah ilmu praktek yang langsung di terapkan ke masyarakat,
kita salurkan, kita ambil ilmu kemasyarakatan dan dikembangkan oleh

25
Fakultas/Jurusan sebagai bagian dari program pendidikan IAIN Metro
secara keseluruhan. Program KPM wajib dilaksanakan oleh setiap
mahasiswa sebelum menyelesaikan studinya di IAIN Metro.
Pembagian kelompok KPM berserta lokasi dimana saya akan
ditempatkan diatur oleh pihak lembaga, perasaan yang campur
aduk ketika melihat pengumuman pembagian kelompok KPM.
Karena di antara teman satu kelompok sangat asing sekali bagi
saya, karena memang kita berbeda-beda jurusan, adapun yang
sama jurusannya namun kita tidak begitu akrab. Jadi saya merasa
tertantang harus hidup bersama teman-teman di tempat yang baru
dengan teman yang baru selama 40 hari. Saya ditempatkan di daerah
Marga Punduh yaitu Desa Pekon Ampai. Setelah banyak cerita yang
saya dengar dari teman- teman saya yang bahwasannya disana
tempat nya jauh dari kota, pasar pun hanya ada di hari rabu dan
minggu, minimarket yang sangat jauh, pom bensin yang jauh, dan tidak
banyak warung yang berjualan disana. Tapi saya harus selalu berfikir
positif demi berjalannya KPM ini karena saya ingin cepat
menyelesaikan study saya, karena orang tua saya sangat mendukung
dan menginginkan agar saya bisa cepat lulus. Dengan semangat itu
maka saya berfikir harus semangat dan saya harus bisa berguna di
tempat KPM nanti.
Pada awal pertemuan dengan kelompok kami, saya merasa
sangat canggung, merasa asing dengan teman-teman yang saya temui
saat pertama kali bertemu. Pada saat awalan waktu terasa begitu lambat
setiap hari saya selalu melihat tanggal kapan waktu KPM ini akan
berakhir, karena terbesit rasa tidak nyaman karena masih awal
perkenalan dan merasa canggung ingin mengobrol dengan teman-
teman yang lain. Tetapi dengan berjalannya waktu saya mulai akrab
dengan teman-teman saya, yang setiap hari tidur bersama, makan
sepiring berdua, berebut ingin mandi karna ada progja pagi, semua itu
saya lalui dengan suka dan duka. Kenyamanan pun mulai tumbuh
melalui masyarakat yang menyambut hangat kedatangan kami dan
juga anak-anak Desa Pekon Ampai juga begitu antusias menyambut
kami.
Hari mulai berangsur-angsur berganti, saya dan teman-teman
melakukan berbagai kegiatan di Desa Pekon Ampai, mulai dari kegiatan
bimbingan belajar untuk anak-anak SD di Desa Pekon Ampai, kegiatan
bimbingan membaca Al-Quran di Masjid Jami Baitul Amal,
Pemberdayaan Taman Toga, membantu aparatur desa di balai desa dan
masih banyak lagi kegiatan yang kami lakukan. Kami melakukan itu
secara bersama-sama dengan canda dan tawa, terlebih jika disaat kita
sedang beristirahat diposko banyak sekali anak-anak yang bermain ke

26
posko kami, kami dengan sangat senang jika anak-anak itu ke posko
terlebih jika anak-anak juga membawa PR mereka dan kita bantu untuk
mengerjarinya, anak-anak itu sangat senang. Dengan tingkah manis dan
lucu yang mereka tunjukkan kepada kami. Terimakasih anak-anak
karena sudah mengisi hari-hari yang berkesan kepada kami.
Mungkin tidak banyak yang bisa saya berikan di Desa Pekon
Ampai ini, namun rasa syukur Alhamdulillah saya ucapkan terimakasih
karena telah menjadi bagian keluarga dari Desa Pekon Ampai ini. Saya
disini belajar banyak sekali hal- hal yang sekiranya belum saya
dapatkan dari kampus maupun dari rumah. Dan juga untuk teman-
teman KPM saya, saya sangat merasa senang bisa berteman dengan
kalian semua, tidak ada hal yang saling membedakan antara satu
dengan yang lain yang mengakibatkan kita selalu kompak dalam
menjalani suatu program kerja.
Ucapan terimkasih selalu tercurahkan untuk masyarakat Desa
Pekon Ampai yang telah menerima kami dengan sangat baik, menerima
dengan penuh senyuman dan ramah tamah. Dan terimakasih kepada
orangtua siswa karena telah memberikan izin dan dukungan kepada
kami untuk anak-anaknya bisa belajar bersama dengan kami. Tak lupa
kepada ibu-ibu senam, ibu-ibu jamaah yasinan yang telah membantu
kami dalam melancarkan program kerja yang telah kami lakukan
selama di Desa Pekon Ampai, anak-anak Desa Pekon Ampai yang
sudah bermain dan belajar bersama. Mungkin waktu 40 hari ini adalah
waktu yang sangat singkat, tetapi dengan singkatnya waktu tersebut,
bisa membuat kita untuk memanfaatkan waktu yang ada. terimakasih
atas pertemuan selama
40 hari ini, jangan jadikan hal yang selanjutnya adalah
sebuah perpisahan. Sampai jumpa kembali dilain waktu.

A.Kerangka Pemecahan Masalah


1. Uraian Masalah
Adapun masalah-masalah yang ditemukan oleh mahasiswa di Desa
Pekon Ampai Kecamatan Marga Punduh Kabupaten Pesawaran
sebagai berikut:
a. Ekspose Budaya untuk mengenalkan budaya sekitar ke
masyarakat luas dengan mengandalkan Media social seperti
instagram dan membuat Blogger, kurang pemahaman siswa
siswi SD N 1 Marga Punduh dalam kegiatan baris-berbaris.
b. Masyarakat Desa Pekon Ampai belum sepenuhnya sadar akan
pentingnya TOGA (Tanaman Obat Keluarga) dalam
kehidupan sehari-hari.

27
c. Kurangnya pemahaman anak mengenai peringatan hari besar
islam.
2. Pemecahan Masalah
Dari pemaparan di atas mengenai masalah yang dihadapi oleh
mahasiswa KPM selama berada di lokasi KPM adapun pemecahan
dari masalaah tersebut adalah:
a. Memberikan pendampingan belajar mengenai kreativitasnya
dalam pembuatan sebuah mozaik kepada anak-anak Desa
Pekon Ampai, memberikan bimbingan pendampingan belajar
tentang PBB (Pasukan Baris Berbaris) kepada siswa siswi SD
N 1 Marga Punduh.
b. Melakukan gerakan pemberdayaan TOGA (Tanaman Obat
Keluarga) bersama dengan masyarakat Desa Pekon Ampai.
c. Memberikan pemahaman anak-anak Desa Pekon Ampai
tentang makna dan pentingnya hari besar islam pada
peringatan 1 muharram 1444 H.

B. Bentuk dan Hasil Pengabdian


Program yang kami rencanakan serta laksanakan dalam kegiatan
KPM telah melalui proses observasi kebutuhan dan disesuaikan
dengan kemampuan mahasiswa dalam melaksanakannya. Adapun
kegiatan yang telah kami laksanakan adalah sebagai berikut:
1. Memperkenalkan Budaya Desa Pekon Ampai ke Masyarakat luas
dengan mengandalkan social media yang ada, agar semua
masyarakat tau dan kenal dengan budaya local di Desa Pekon
Ampai
2. Mengajarkan anak- anak yang ada di SD N 1 Marga Punduh
dalam sikap yang baik dalam barisberbaris melalui latihan rutin
untuk melaksanakan perlombaaan tingkat kecamatan.
3. Mengajak masyarakat agar menanam tanaman obat untuk obat
herbal keluarga
4. Mengadakan perlombaaan anak_anak dalam memperingati Hari
Besar Islam

C. Faktor-Faktor Pendukung dan Penghambat Pencapaian Hasil


Dalam melaksanakan program tersebut terdapat beberapa faktor
pendukung dan faktor peghambat. Faktor pendukung dan
pengahmbat yaitu antara lain sebagai berikut :
1. Faktor Pendukung
a. Adanya dukungan positif dari pemerintah desa setempat seperti
bapak lurah, warga desa serta anak- anak yang ikut terlibat.
b. Adanya dukungan dan kerjasama dari masyarakat desa yang

28
terlibat langsung maupun tidak langsung ikut mendukung dan
mensukseskan program kerja.
2. Faktor Penghambat
a. Siswa yang sulit diatur.
b. Waktu yang terbatas.
c. Tempat yang kurang luas.

M. Naskah pengabdian Ahmad Syarifudin

40 Hari Yang Berkesan di Bumi Andan Jejama Desa Pekon


Ampai
(Manis Dikenang Namun Tak Bisa
Diulang)

Tak terasa waktu terus berjalan tiada henti, semester demi


semester telah dilewati di kampus tercinta IAIN Metro, kini tiba
saatnya semester tujuh dimana saya dan teman- teman saya harus
menjalankan tugas kami yaitu KPM (Kuliah Pengabdian Masyarakat).
KPM ini adalah ilmu praktek yang langsung di terapkan ke masyarakat,
kita salurkan, kita ambil ilmu kemasyarakatan dan dikembangkan oleh
Fakultas/Jurusan sebagai bagian dari program pendidikan IAIN Metro
secara keseluruhan. Program KPM wajib dilaksanakan oleh setiap
mahasiswa sebelum menyelesaikan studinya di IAIN Metro.
Pembagian kelompok KPM berserta lokasi dimana saya akan
ditempatkan diatur oleh pihak lembaga, perasaan yang campur
aduk ketika melihat pengumuman pembagian kelompok KPM.
Karena di antara teman satu kelompok sangat asing sekali bagi
saya, karena memang kita berbeda-beda jurusan, adapun yang
sama jurusannya namun kita tidak begitu akrab. Jadi saya merasa
tertantang harus hidup bersama teman-teman di tempat yang baru
dengan teman yang baru selama 40 hari. Saya ditempatkan di daerah
Marga Punduh yaitu Desa Pekon Ampai. Setelah banyak cerita yang
saya dengar dari teman- teman saya yang bahwasannya disana
tempat nya jauh dari kota, pasar pun hanya ada di hari rabu dan
minggu, minimarket yang sangat jauh, pom bensin yang jauh, dan tidak
banyak warung yang berjualan disana. Tapi saya harus selalu berfikir
positif demi berjalannya KPM ini karena saya ingin cepat
menyelesaikan study saya, karena orang tua saya sangat mendukung
dan menginginkan agar saya bisa cepat lulus. Dengan semangat itu
maka saya berfikir harus semangat dan saya harus bisa berguna di
tempat KPM nanti.
Pada awal pertemuan dengan kelompok kami, saya merasa

29
sangat canggung, merasa asing dengan teman-teman yang saya temui
saat pertama kali bertemu. Pada saat awalan waktu terasa begitu lambat
setiap hari saya selalu melihat tanggal kapan waktu KPM ini akan
berakhir, karena terbesit rasa tidak nyaman karena masih awal
perkenalan dan merasa canggung ingin mengobrol dengan teman-
teman yang lain. Tetapi dengan berjalannya waktu saya mulai akrab
dengan teman-teman saya, yang setiap hari tidur bersama, makan
sepiring berdua, berebut ingin mandi karna ada progja pagi, semua itu
saya lalui dengan suka dan duka. Kenyamanan pun mulai tumbuh
melalui masyarakat yang menyambut hangat kedatangan kami dan
juga anak-anak Desa Pekon Ampai juga begitu antusias menyambut
kami.
Hari mulai berangsur-angsur berganti, saya dan teman-teman
melakukan berbagai kegiatan di Desa Pekon Ampai, mulai dari kegiatan
bimbingan belajar untuk anak-anak SD di Desa Pekon Ampai, kegiatan
bimbingan membaca Al-Quran di Masjid Jami Baitul Amal,
Pemberdayaan Taman Toga, membantu aparatur desa di balai desa dan
masih banyak lagi kegiatan yang kami lakukan. Kami melakukan itu
secara bersama-sama dengan canda dan tawa, terlebih jika disaat kita
sedang beristirahat diposko banyak sekali anak-anak yang bermain ke
posko kami, kami dengan sangat senang jika anak-anak itu ke posko
terlebih jika anak-anak juga membawa PR mereka dan kita bantu untuk
mengerjarinya, anak-anak itu sangat senang. Dengan tingkah manis dan
lucu yang mereka tunjukkan kepada kami. Terimakasih anak-anak
karena sudah mengisi hari-hari yang berkesan kepada kami.
Mungkin tidak banyak yang bisa saya berikan di Desa Pekon
Ampai ini, namun rasa syukur Alhamdulillah saya ucapkan terimakasih
karena telah menjadi bagian keluarga dari Desa Pekon Ampai ini. Saya
disini belajar banyak sekali hal- hal yang sekiranya belum saya
dapatkan dari kampus maupun dari rumah. Dan juga untuk teman-
teman KPM saya, saya sangat merasa senang bisa berteman dengan
kalian semua, tidak ada hal yang saling membedakan antara satu
dengan yang lain yang mengakibatkan kita selalu kompak dalam
menjalani suatu program kerja.
Ucapan terimkasih selalu tercurahkan untuk masyarakat Desa
Pekon Ampai yang telah menerima kami dengan sangat baik, menerima
dengan penuh senyuman dan ramah tamah. Dan terimakasih kepada
orangtua siswa karena telah memberikan izin dan dukungan kepada
kami untuk anak-anaknya bisa belajar bersama dengan kami. Tak lupa
kepada ibu-ibu senam, ibu-ibu jamaah yasinan yang telah membantu
kami dalam melancarkan program kerja yang telah kami lakukan
selama di Desa Pekon Ampai, anak-anak Desa Pekon Ampai yang

30
sudah bermain dan belajar bersama. Mungkin waktu 40 hari ini adalah
waktu yang sangat singkat, tetapi dengan singkatnya waktu tersebut,
bisa membuat kita untuk memanfaatkan waktu yang ada. terimakasih
atas pertemuan selama
40 hari ini, jangan jadikan hal yang selanjutnya adalah
sebuah perpisahan. Sampai jumpa kembali dilain waktu.

A.Kerangka Pemecahan Masalah


1. Uraian Masalah
Adapun masalah-masalah yang ditemukan oleh mahasiswa di Desa
Pekon Ampai Kecamatan Marga Punduh Kabupaten Pesawaran
sebagai berikut:
d. Ekspose Budaya untuk mengenalkan budaya sekitar ke
masyarakat luas dengan mengandalkan Media social seperti
instagram dan membuat Blogger, kurang pemahaman siswa
siswi SD N 1 Marga Punduh dalam kegiatan baris-berbaris.
e. Masyarakat Desa Pekon Ampai belum sepenuhnya sadar akan
pentingnya TOGA (Tanaman Obat Keluarga) dalam
kehidupan sehari-hari.
f. Kurangnya pemahaman anak mengenai peringatan hari besar
islam.
2. Pemecahan Masalah
Dari pemaparan di atas mengenai masalah yang dihadapi oleh
mahasiswa KPM selama berada di lokasi KPM adapun pemecahan
dari masalaah tersebut adalah:
d. Memberikan pendampingan belajar mengenai kreativitasnya
dalam pembuatan sebuah mozaik kepada anak-anak Desa
Pekon Ampai, memberikan bimbingan pendampingan belajar
tentang PBB (Pasukan Baris Berbaris) kepada siswa siswi SD
N 1 Marga Punduh.
e. Melakukan gerakan pemberdayaan TOGA (Tanaman Obat
Keluarga) bersama dengan masyarakat Desa Pekon Ampai.
f. Memberikan pemahaman anak-anak Desa Pekon Ampai
tentang makna dan pentingnya hari besar islam pada
peringatan 1 muharram 1444 H.

B. Bentuk dan Hasil Pengabdian


Program yang kami rencanakan serta laksanakan dalam kegiatan
KPM telah melalui proses observasi kebutuhan dan disesuaikan
dengan kemampuan mahasiswa dalam melaksanakannya. Adapun
kegiatan yang telah kami laksanakan adalah sebagai berikut:

31
5. Memperkenalkan Budaya Desa Pekon Ampai ke Masyarakat luas
dengan mengandalkan social media yang ada, agar semua
masyarakat tau dan kenal dengan budaya local di Desa Pekon
Ampai
6. Mengajarkan anak- anak yang ada di SD N 1 Marga Punduh
dalam sikap yang baik dalam barisberbaris melalui latihan rutin
untuk melaksanakan perlombaaan tingkat kecamatan.
7. Mengajak masyarakat agar menanam tanaman obat untuk obat
herbal keluarga
8. Mengadakan perlombaaan anak_anak dalam memperingati Hari
Besar Islam

C. Faktor-Faktor Pendukung dan Penghambat Pencapaian Hasil


Dalam melaksanakan program tersebut terdapat beberapa faktor
pendukung dan faktor peghambat. Faktor pendukung dan
pengahmbat yaitu antara lain sebagai berikut :
1. Faktor Pendukung
a. Adanya dukungan positif dari pemerintah desa setempat seperti
bapak lurah, warga desa serta anak- anak yang ikut terlibat.
b. Adanya dukungan dan kerjasama dari masyarakat desa yang
terlibat langsung maupun tidak langsung ikut mendukung dan
mensukseskan program kerja.
2. Faktor Penghambat
a. Siswa yang sulit diatur.
b. Waktu yang terbatas.
c. Tempat yang kurang luas.

N. Naskah pengabdian Kurniatul Chasanah

40 Hari Yang Berkesan di Bumi Andan Jejama Desa Pekon


Ampai
(Manis Dikenang Namun Tak Bisa
Diulang)

Tak terasa waktu terus berjalan tiada henti, semester demi


semester telah dilewati di kampus tercinta IAIN Metro, kini tiba
saatnya semester tujuh dimana saya dan teman- teman saya harus
menjalankan tugas kami yaitu KPM (Kuliah Pengabdian Masyarakat).
KPM ini adalah ilmu praktek yang langsung di terapkan ke masyarakat,
kita salurkan, kita ambil ilmu kemasyarakatan dan dikembangkan oleh
Fakultas/Jurusan sebagai bagian dari program pendidikan IAIN Metro
secara keseluruhan. Program KPM wajib dilaksanakan oleh setiap

32
mahasiswa sebelum menyelesaikan studinya di IAIN Metro.
Pembagian kelompok KPM berserta lokasi dimana saya akan
ditempatkan diatur oleh pihak lembaga, perasaan yang campur
aduk ketika melihat pengumuman pembagian kelompok KPM.
Karena di antara teman satu kelompok sangat asing sekali bagi
saya, karena memang kita berbeda-beda jurusan, adapun yang
sama jurusannya namun kita tidak begitu akrab. Jadi saya merasa
tertantang harus hidup bersama teman-teman di tempat yang baru
dengan teman yang baru selama 40 hari. Saya ditempatkan di daerah
Marga Punduh yaitu Desa Pekon Ampai. Setelah banyak cerita yang
saya dengar dari teman- teman saya yang bahwasannya disana
tempat nya jauh dari kota, pasar pun hanya ada di hari rabu dan
minggu, minimarket yang sangat jauh, pom bensin yang jauh, dan tidak
banyak warung yang berjualan disana. Tapi saya harus selalu berfikir
positif demi berjalannya KPM ini karena saya ingin cepat
menyelesaikan study saya, karena orang tua saya sangat mendukung
dan menginginkan agar saya bisa cepat lulus. Dengan semangat itu
maka saya berfikir harus semangat dan saya harus bisa berguna di
tempat KPM nanti.
Pada awal pertemuan dengan kelompok kami, saya merasa
sangat canggung, merasa asing dengan teman-teman yang saya temui
saat pertama kali bertemu. Pada saat awalan waktu terasa begitu lambat
setiap hari saya selalu melihat tanggal kapan waktu KPM ini akan
berakhir, karena terbesit rasa tidak nyaman karena masih awal
perkenalan dan merasa canggung ingin mengobrol dengan teman-
teman yang lain. Tetapi dengan berjalannya waktu saya mulai akrab
dengan teman-teman saya, yang setiap hari tidur bersama, makan
sepiring berdua, berebut ingin mandi karna ada progja pagi, semua itu
saya lalui dengan suka dan duka. Kenyamanan pun mulai tumbuh
melalui masyarakat yang menyambut hangat kedatangan kami dan
juga anak-anak Desa Pekon Ampai juga begitu antusias menyambut
kami.
Hari mulai berangsur-angsur berganti, saya dan teman-teman
melakukan berbagai kegiatan di Desa Pekon Ampai, mulai dari kegiatan
bimbingan belajar untuk anak-anak SD di Desa Pekon Ampai, kegiatan
bimbingan membaca Al-Quran di Masjid Jami Baitul Amal,
Pemberdayaan Taman Toga, membantu aparatur desa di balai desa dan
masih banyak lagi kegiatan yang kami lakukan. Kami melakukan itu
secara bersama-sama dengan canda dan tawa, terlebih jika disaat kita
sedang beristirahat diposko banyak sekali anak-anak yang bermain ke
posko kami, kami dengan sangat senang jika anak-anak itu ke posko
terlebih jika anak-anak juga membawa PR mereka dan kita bantu untuk

33
mengerjarinya, anak-anak itu sangat senang. Dengan tingkah manis dan
lucu yang mereka tunjukkan kepada kami. Terimakasih anak-anak
karena sudah mengisi hari-hari yang berkesan kepada kami.
Mungkin tidak banyak yang bisa saya berikan di Desa Pekon
Ampai ini, namun rasa syukur Alhamdulillah saya ucapkan terimakasih
karena telah menjadi bagian keluarga dari Desa Pekon Ampai ini. Saya
disini belajar banyak sekali hal- hal yang sekiranya belum saya
dapatkan dari kampus maupun dari rumah. Dan juga untuk teman-
teman KPM saya, saya sangat merasa senang bisa berteman dengan
kalian semua, tidak ada hal yang saling membedakan antara satu
dengan yang lain yang mengakibatkan kita selalu kompak dalam
menjalani suatu program kerja.
Ucapan terimkasih selalu tercurahkan untuk masyarakat Desa
Pekon Ampai yang telah menerima kami dengan sangat baik, menerima
dengan penuh senyuman dan ramah tamah. Dan terimakasih kepada
orangtua siswa karena telah memberikan izin dan dukungan kepada
kami untuk anak-anaknya bisa belajar bersama dengan kami. Tak lupa
kepada ibu-ibu senam, ibu-ibu jamaah yasinan yang telah membantu
kami dalam melancarkan program kerja yang telah kami lakukan
selama di Desa Pekon Ampai, anak-anak Desa Pekon Ampai yang
sudah bermain dan belajar bersama. Mungkin waktu 40 hari ini adalah
waktu yang sangat singkat, tetapi dengan singkatnya waktu tersebut,
bisa membuat kita untuk memanfaatkan waktu yang ada. terimakasih
atas pertemuan selama
40 hari ini, jangan jadikan hal yang selanjutnya adalah
sebuah perpisahan. Sampai jumpa kembali dilain waktu.

A.Kerangka Pemecahan Masalah


1. Uraian Masalah
Adapun masalah-masalah yang ditemukan oleh mahasiswa di Desa
Pekon Ampai Kecamatan Marga Punduh Kabupaten Pesawaran
sebagai berikut:
g. Ekspose Budaya untuk mengenalkan budaya sekitar ke
masyarakat luas dengan mengandalkan Media social seperti
instagram dan membuat Blogger, kurang pemahaman siswa
siswi SD N 1 Marga Punduh dalam kegiatan baris-berbaris.
h. Masyarakat Desa Pekon Ampai belum sepenuhnya sadar akan
pentingnya TOGA (Tanaman Obat Keluarga) dalam
kehidupan sehari-hari.
i. Kurangnya pemahaman anak mengenai peringatan hari besar
islam.
2. Pemecahan Masalah

34
Dari pemaparan di atas mengenai masalah yang dihadapi oleh
mahasiswa KPM selama berada di lokasi KPM adapun pemecahan
dari masalaah tersebut adalah:
g. Memberikan pendampingan belajar mengenai kreativitasnya
dalam pembuatan sebuah mozaik kepada anak-anak Desa
Pekon Ampai, memberikan bimbingan pendampingan belajar
tentang PBB (Pasukan Baris Berbaris) kepada siswa siswi SD
N 1 Marga Punduh.
h. Melakukan gerakan pemberdayaan TOGA (Tanaman Obat
Keluarga) bersama dengan masyarakat Desa Pekon Ampai.
i. Memberikan pemahaman anak-anak Desa Pekon Ampai
tentang makna dan pentingnya hari besar islam pada
peringatan 1 muharram 1444 H.

B. Bentuk dan Hasil Pengabdian


Program yang kami rencanakan serta laksanakan dalam kegiatan
KPM telah melalui proses observasi kebutuhan dan disesuaikan
dengan kemampuan mahasiswa dalam melaksanakannya. Adapun
kegiatan yang telah kami laksanakan adalah sebagai berikut:
9. Memperkenalkan Budaya Desa Pekon Ampai ke Masyarakat luas
dengan mengandalkan social media yang ada, agar semua
masyarakat tau dan kenal dengan budaya local di Desa Pekon
Ampai
10. Mengajarkan anak- anak yang ada di SD N 1 Marga Punduh
dalam sikap yang baik dalam barisberbaris melalui latihan rutin
untuk melaksanakan perlombaaan tingkat kecamatan.
11. Mengajak masyarakat agar menanam tanaman obat untuk obat
herbal keluarga
12. Mengadakan perlombaaan anak_anak dalam memperingati Hari
Besar Islam

C. Faktor-Faktor Pendukung dan Penghambat Pencapaian Hasil


Dalam melaksanakan program tersebut terdapat beberapa faktor
pendukung dan faktor peghambat. Faktor pendukung dan
pengahmbat yaitu antara lain sebagai berikut :
1. Faktor Pendukung
a. Adanya dukungan positif dari pemerintah desa setempat seperti
bapak lurah, warga desa serta anak- anak yang ikut terlibat.
b. Adanya dukungan dan kerjasama dari masyarakat desa yang
terlibat langsung maupun tidak langsung ikut mendukung dan
mensukseskan program kerja.
2. Faktor Penghambat

35
a. Siswa yang sulit diatur.
b. Waktu yang terbatas.
c. Tempat yang kurang luas.

O. Naskah pengabdian Anita Yesi Guritno

40 Hari Yang Berkesan di Bumi Andan Jejama Desa Pekon


Ampai
(Manis Dikenang Namun Tak Bisa
Diulang)

Tak terasa waktu terus berjalan tiada henti, semester demi


semester telah dilewati di kampus tercinta IAIN Metro, kini tiba
saatnya semester tujuh dimana saya dan teman- teman saya harus
menjalankan tugas kami yaitu KPM (Kuliah Pengabdian Masyarakat).
KPM ini adalah ilmu praktek yang langsung di terapkan ke masyarakat,
kita salurkan, kita ambil ilmu kemasyarakatan dan dikembangkan oleh
Fakultas/Jurusan sebagai bagian dari program pendidikan IAIN Metro
secara keseluruhan. Program KPM wajib dilaksanakan oleh setiap
mahasiswa sebelum menyelesaikan studinya di IAIN Metro.
Pembagian kelompok KPM berserta lokasi dimana saya akan
ditempatkan diatur oleh pihak lembaga, perasaan yang campur
aduk ketika melihat pengumuman pembagian kelompok KPM.
Karena di antara teman satu kelompok sangat asing sekali bagi
saya, karena memang kita berbeda-beda jurusan, adapun yang
sama jurusannya namun kita tidak begitu akrab. Jadi saya merasa
tertantang harus hidup bersama teman-teman di tempat yang baru
dengan teman yang baru selama 40 hari. Saya ditempatkan di daerah
Marga Punduh yaitu Desa Pekon Ampai. Setelah banyak cerita yang
saya dengar dari teman- teman saya yang bahwasannya disana
tempat nya jauh dari kota, pasar pun hanya ada di hari rabu dan
minggu, minimarket yang sangat jauh, pom bensin yang jauh, dan tidak
banyak warung yang berjualan disana. Tapi saya harus selalu berfikir
positif demi berjalannya KPM ini karena saya ingin cepat
menyelesaikan study saya, karena orang tua saya sangat mendukung
dan menginginkan agar saya bisa cepat lulus. Dengan semangat itu
maka saya berfikir harus semangat dan saya harus bisa berguna di
tempat KPM nanti.
Pada awal pertemuan dengan kelompok kami, saya merasa
sangat canggung, merasa asing dengan teman-teman yang saya temui
saat pertama kali bertemu. Pada saat awalan waktu terasa begitu lambat
setiap hari saya selalu melihat tanggal kapan waktu KPM ini akan

36
berakhir, karena terbesit rasa tidak nyaman karena masih awal
perkenalan dan merasa canggung ingin mengobrol dengan teman-
teman yang lain. Tetapi dengan berjalannya waktu saya mulai akrab
dengan teman-teman saya, yang setiap hari tidur bersama, makan
sepiring berdua, berebut ingin mandi karna ada progja pagi, semua itu
saya lalui dengan suka dan duka. Kenyamanan pun mulai tumbuh
melalui masyarakat yang menyambut hangat kedatangan kami dan
juga anak-anak Desa Pekon Ampai juga begitu antusias menyambut
kami.
Hari mulai berangsur-angsur berganti, saya dan teman-teman
melakukan berbagai kegiatan di Desa Pekon Ampai, mulai dari kegiatan
bimbingan belajar untuk anak-anak SD di Desa Pekon Ampai, kegiatan
bimbingan membaca Al-Quran di Masjid Jami Baitul Amal,
Pemberdayaan Taman Toga, membantu aparatur desa di balai desa dan
masih banyak lagi kegiatan yang kami lakukan. Kami melakukan itu
secara bersama-sama dengan canda dan tawa, terlebih jika disaat kita
sedang beristirahat diposko banyak sekali anak-anak yang bermain ke
posko kami, kami dengan sangat senang jika anak-anak itu ke posko
terlebih jika anak-anak juga membawa PR mereka dan kita bantu untuk
mengerjarinya, anak-anak itu sangat senang. Dengan tingkah manis dan
lucu yang mereka tunjukkan kepada kami. Terimakasih anak-anak
karena sudah mengisi hari-hari yang berkesan kepada kami.
Mungkin tidak banyak yang bisa saya berikan di Desa Pekon
Ampai ini, namun rasa syukur Alhamdulillah saya ucapkan terimakasih
karena telah menjadi bagian keluarga dari Desa Pekon Ampai ini. Saya
disini belajar banyak sekali hal- hal yang sekiranya belum saya
dapatkan dari kampus maupun dari rumah. Dan juga untuk teman-
teman KPM saya, saya sangat merasa senang bisa berteman dengan
kalian semua, tidak ada hal yang saling membedakan antara satu
dengan yang lain yang mengakibatkan kita selalu kompak dalam
menjalani suatu program kerja.
Ucapan terimkasih selalu tercurahkan untuk masyarakat Desa
Pekon Ampai yang telah menerima kami dengan sangat baik, menerima
dengan penuh senyuman dan ramah tamah. Dan terimakasih kepada
orangtua siswa karena telah memberikan izin dan dukungan kepada
kami untuk anak-anaknya bisa belajar bersama dengan kami. Tak lupa
kepada ibu-ibu senam, ibu-ibu jamaah yasinan yang telah membantu
kami dalam melancarkan program kerja yang telah kami lakukan
selama di Desa Pekon Ampai, anak-anak Desa Pekon Ampai yang
sudah bermain dan belajar bersama. Mungkin waktu 40 hari ini adalah
waktu yang sangat singkat, tetapi dengan singkatnya waktu tersebut,
bisa membuat kita untuk memanfaatkan waktu yang ada. terimakasih

37
atas pertemuan selama
40 hari ini, jangan jadikan hal yang selanjutnya adalah
sebuah perpisahan. Sampai jumpa kembali dilain waktu.

A.Kerangka Pemecahan Masalah


1. Uraian Masalah
Adapun masalah-masalah yang ditemukan oleh mahasiswa di Desa
Pekon Ampai Kecamatan Marga Punduh Kabupaten Pesawaran
sebagai berikut:
j. Ekspose Budaya untuk mengenalkan budaya sekitar ke
masyarakat luas dengan mengandalkan Media social seperti
instagram dan membuat Blogger, kurang pemahaman siswa
siswi SD N 1 Marga Punduh dalam kegiatan baris-berbaris.
k. Masyarakat Desa Pekon Ampai belum sepenuhnya sadar akan
pentingnya TOGA (Tanaman Obat Keluarga) dalam
kehidupan sehari-hari.
l. Kurangnya pemahaman anak mengenai peringatan hari besar
islam.
2. Pemecahan Masalah
Dari pemaparan di atas mengenai masalah yang dihadapi oleh
mahasiswa KPM selama berada di lokasi KPM adapun pemecahan
dari masalaah tersebut adalah:
j. Memberikan pendampingan belajar mengenai kreativitasnya
dalam pembuatan sebuah mozaik kepada anak-anak Desa
Pekon Ampai, memberikan bimbingan pendampingan belajar
tentang PBB (Pasukan Baris Berbaris) kepada siswa siswi SD
N 1 Marga Punduh.
k. Melakukan gerakan pemberdayaan TOGA (Tanaman Obat
Keluarga) bersama dengan masyarakat Desa Pekon Ampai.
l. Memberikan pemahaman anak-anak Desa Pekon Ampai
tentang makna dan pentingnya hari besar islam pada
peringatan 1 muharram 1444 H.

B. Bentuk dan Hasil Pengabdian


Program yang kami rencanakan serta laksanakan dalam kegiatan
KPM telah melalui proses observasi kebutuhan dan disesuaikan
dengan kemampuan mahasiswa dalam melaksanakannya. Adapun
kegiatan yang telah kami laksanakan adalah sebagai berikut:
13. Memperkenalkan Budaya Desa Pekon Ampai ke Masyarakat luas
dengan mengandalkan social media yang ada, agar semua
masyarakat tau dan kenal dengan budaya local di Desa Pekon
Ampai

38
14. Mengajarkan anak- anak yang ada di SD N 1 Marga Punduh
dalam sikap yang baik dalam barisberbaris melalui latihan rutin
untuk melaksanakan perlombaaan tingkat kecamatan.
15. Mengajak masyarakat agar menanam tanaman obat untuk obat
herbal keluarga
16. Mengadakan perlombaaan anak_anak dalam memperingati Hari
Besar Islam

C. Faktor-Faktor Pendukung dan Penghambat Pencapaian Hasil


Dalam melaksanakan program tersebut terdapat beberapa faktor
pendukung dan faktor peghambat. Faktor pendukung dan
pengahmbat yaitu antara lain sebagai berikut :
1. Faktor Pendukung
a. Adanya dukungan positif dari pemerintah desa setempat seperti
bapak lurah, warga desa serta anak- anak yang ikut terlibat.
b. Adanya dukungan dan kerjasama dari masyarakat desa yang
terlibat langsung maupun tidak langsung ikut mendukung dan
mensukseskan program kerja.
2. Faktor Penghambat
a. Siswa yang sulit diatur.
b. Waktu yang terbatas.
c. Tempat yang kurang luas.

P. Naskah pengabdian Astri Mayasari

40 Hari Yang Berkesan di Bumi Andan Jejama Desa Pekon


Ampai
(Manis Dikenang Namun Tak Bisa
Diulang)

Tak terasa waktu terus berjalan tiada henti, semester demi


semester telah dilewati di kampus tercinta IAIN Metro, kini tiba
saatnya semester tujuh dimana saya dan teman- teman saya harus
menjalankan tugas kami yaitu KPM (Kuliah Pengabdian Masyarakat).
KPM ini adalah ilmu praktek yang langsung di terapkan ke masyarakat,
kita salurkan, kita ambil ilmu kemasyarakatan dan dikembangkan oleh
Fakultas/Jurusan sebagai bagian dari program pendidikan IAIN Metro
secara keseluruhan. Program KPM wajib dilaksanakan oleh setiap
mahasiswa sebelum menyelesaikan studinya di IAIN Metro.
Pembagian kelompok KPM berserta lokasi dimana saya akan
ditempatkan diatur oleh pihak lembaga, perasaan yang campur
aduk ketika melihat pengumuman pembagian kelompok KPM.

39
Karena di antara teman satu kelompok sangat asing sekali bagi
saya, karena memang kita berbeda-beda jurusan, adapun yang
sama jurusannya namun kita tidak begitu akrab. Jadi saya merasa
tertantang harus hidup bersama teman-teman di tempat yang baru
dengan teman yang baru selama 40 hari. Saya ditempatkan di daerah
Marga Punduh yaitu Desa Pekon Ampai. Setelah banyak cerita yang
saya dengar dari teman- teman saya yang bahwasannya disana
tempat nya jauh dari kota, pasar pun hanya ada di hari rabu dan
minggu, minimarket yang sangat jauh, pom bensin yang jauh, dan tidak
banyak warung yang berjualan disana. Tapi saya harus selalu berfikir
positif demi berjalannya KPM ini karena saya ingin cepat
menyelesaikan study saya, karena orang tua saya sangat mendukung
dan menginginkan agar saya bisa cepat lulus. Dengan semangat itu
maka saya berfikir harus semangat dan saya harus bisa berguna di
tempat KPM nanti.
Pada awal pertemuan dengan kelompok kami, saya merasa
sangat canggung, merasa asing dengan teman-teman yang saya temui
saat pertama kali bertemu. Pada saat awalan waktu terasa begitu lambat
setiap hari saya selalu melihat tanggal kapan waktu KPM ini akan
berakhir, karena terbesit rasa tidak nyaman karena masih awal
perkenalan dan merasa canggung ingin mengobrol dengan teman-
teman yang lain. Tetapi dengan berjalannya waktu saya mulai akrab
dengan teman-teman saya, yang setiap hari tidur bersama, makan
sepiring berdua, berebut ingin mandi karna ada progja pagi, semua itu
saya lalui dengan suka dan duka. Kenyamanan pun mulai tumbuh
melalui masyarakat yang menyambut hangat kedatangan kami dan
juga anak-anak Desa Pekon Ampai juga begitu antusias menyambut
kami.
Hari mulai berangsur-angsur berganti, saya dan teman-teman
melakukan berbagai kegiatan di Desa Pekon Ampai, mulai dari kegiatan
bimbingan belajar untuk anak-anak SD di Desa Pekon Ampai, kegiatan
bimbingan membaca Al-Quran di Masjid Jami Baitul Amal,
Pemberdayaan Taman Toga, membantu aparatur desa di balai desa dan
masih banyak lagi kegiatan yang kami lakukan. Kami melakukan itu
secara bersama-sama dengan canda dan tawa, terlebih jika disaat kita
sedang beristirahat diposko banyak sekali anak-anak yang bermain ke
posko kami, kami dengan sangat senang jika anak-anak itu ke posko
terlebih jika anak-anak juga membawa PR mereka dan kita bantu untuk
mengerjarinya, anak-anak itu sangat senang. Dengan tingkah manis dan
lucu yang mereka tunjukkan kepada kami. Terimakasih anak-anak
karena sudah mengisi hari-hari yang berkesan kepada kami.
Mungkin tidak banyak yang bisa saya berikan di Desa Pekon

40
Ampai ini, namun rasa syukur Alhamdulillah saya ucapkan terimakasih
karena telah menjadi bagian keluarga dari Desa Pekon Ampai ini. Saya
disini belajar banyak sekali hal- hal yang sekiranya belum saya
dapatkan dari kampus maupun dari rumah. Dan juga untuk teman-
teman KPM saya, saya sangat merasa senang bisa berteman dengan
kalian semua, tidak ada hal yang saling membedakan antara satu
dengan yang lain yang mengakibatkan kita selalu kompak dalam
menjalani suatu program kerja.
Ucapan terimkasih selalu tercurahkan untuk masyarakat Desa
Pekon Ampai yang telah menerima kami dengan sangat baik, menerima
dengan penuh senyuman dan ramah tamah. Dan terimakasih kepada
orangtua siswa karena telah memberikan izin dan dukungan kepada
kami untuk anak-anaknya bisa belajar bersama dengan kami. Tak lupa
kepada ibu-ibu senam, ibu-ibu jamaah yasinan yang telah membantu
kami dalam melancarkan program kerja yang telah kami lakukan
selama di Desa Pekon Ampai, anak-anak Desa Pekon Ampai yang
sudah bermain dan belajar bersama. Mungkin waktu 40 hari ini adalah
waktu yang sangat singkat, tetapi dengan singkatnya waktu tersebut,
bisa membuat kita untuk memanfaatkan waktu yang ada. terimakasih
atas pertemuan selama
40 hari ini, jangan jadikan hal yang selanjutnya adalah
sebuah perpisahan. Sampai jumpa kembali dilain waktu.

A.Kerangka Pemecahan Masalah


1. Uraian Masalah
Adapun masalah-masalah yang ditemukan oleh mahasiswa di Desa
Pekon Ampai Kecamatan Marga Punduh Kabupaten Pesawaran
sebagai berikut:
m. Ekspose Budaya untuk mengenalkan budaya sekitar ke
masyarakat luas dengan mengandalkan Media social seperti
instagram dan membuat Blogger, kurang pemahaman siswa
siswi SD N 1 Marga Punduh dalam kegiatan baris-berbaris.
n. Masyarakat Desa Pekon Ampai belum sepenuhnya sadar akan
pentingnya TOGA (Tanaman Obat Keluarga) dalam
kehidupan sehari-hari.
o. Kurangnya pemahaman anak mengenai peringatan hari besar
islam.
2. Pemecahan Masalah
Dari pemaparan di atas mengenai masalah yang dihadapi oleh
mahasiswa KPM selama berada di lokasi KPM adapun pemecahan
dari masalaah tersebut adalah:

41
m. Memberikan pendampingan belajar mengenai kreativitasnya
dalam pembuatan sebuah mozaik kepada anak-anak Desa
Pekon Ampai, memberikan bimbingan pendampingan belajar
tentang PBB (Pasukan Baris Berbaris) kepada siswa siswi SD
N 1 Marga Punduh.
n. Melakukan gerakan pemberdayaan TOGA (Tanaman Obat
Keluarga) bersama dengan masyarakat Desa Pekon Ampai.
o. Memberikan pemahaman anak-anak Desa Pekon Ampai
tentang makna dan pentingnya hari besar islam pada
peringatan 1 muharram 1444 H.

B. Bentuk dan Hasil Pengabdian


Program yang kami rencanakan serta laksanakan dalam kegiatan
KPM telah melalui proses observasi kebutuhan dan disesuaikan
dengan kemampuan mahasiswa dalam melaksanakannya. Adapun
kegiatan yang telah kami laksanakan adalah sebagai berikut:
17. Memperkenalkan Budaya Desa Pekon Ampai ke Masyarakat luas
dengan mengandalkan social media yang ada, agar semua
masyarakat tau dan kenal dengan budaya local di Desa Pekon
Ampai
18. Mengajarkan anak- anak yang ada di SD N 1 Marga Punduh
dalam sikap yang baik dalam barisberbaris melalui latihan rutin
untuk melaksanakan perlombaaan tingkat kecamatan.
19. Mengajak masyarakat agar menanam tanaman obat untuk obat
herbal keluarga
20. Mengadakan perlombaaan anak_anak dalam memperingati Hari
Besar Islam

C. Faktor-Faktor Pendukung dan Penghambat Pencapaian Hasil


Dalam melaksanakan program tersebut terdapat beberapa faktor
pendukung dan faktor peghambat. Faktor pendukung dan
pengahmbat yaitu antara lain sebagai berikut :
1. Faktor Pendukung
a. Adanya dukungan positif dari pemerintah desa setempat seperti
bapak lurah, warga desa serta anak- anak yang ikut terlibat.
b. Adanya dukungan dan kerjasama dari masyarakat desa yang
terlibat langsung maupun tidak langsung ikut mendukung dan
mensukseskan program kerja.
2. Faktor Penghambat
a. Siswa yang sulit diatur.
b. Waktu yang terbatas.
c. Tempat yang kurang luas.

42
Q. Naskah pengabdian Athiyyah Ash Sholihah

40 Hari Yang Berkesan di Bumi Andan Jejama Desa Pekon


Ampai
(Manis Dikenang Namun Tak Bisa
Diulang)

Tak terasa waktu terus berjalan tiada henti, semester demi


semester telah dilewati di kampus tercinta IAIN Metro, kini tiba
saatnya semester tujuh dimana saya dan teman- teman saya harus
menjalankan tugas kami yaitu KPM (Kuliah Pengabdian Masyarakat).
KPM ini adalah ilmu praktek yang langsung di terapkan ke masyarakat,
kita salurkan, kita ambil ilmu kemasyarakatan dan dikembangkan oleh
Fakultas/Jurusan sebagai bagian dari program pendidikan IAIN Metro
secara keseluruhan. Program KPM wajib dilaksanakan oleh setiap
mahasiswa sebelum menyelesaikan studinya di IAIN Metro.
Pembagian kelompok KPM berserta lokasi dimana saya akan
ditempatkan diatur oleh pihak lembaga, perasaan yang campur
aduk ketika melihat pengumuman pembagian kelompok KPM.
Karena di antara teman satu kelompok sangat asing sekali bagi
saya, karena memang kita berbeda-beda jurusan, adapun yang
sama jurusannya namun kita tidak begitu akrab. Jadi saya merasa
tertantang harus hidup bersama teman-teman di tempat yang baru
dengan teman yang baru selama 40 hari. Saya ditempatkan di daerah
Marga Punduh yaitu Desa Pekon Ampai. Setelah banyak cerita yang
saya dengar dari teman- teman saya yang bahwasannya disana
tempat nya jauh dari kota, pasar pun hanya ada di hari rabu dan
minggu, minimarket yang sangat jauh, pom bensin yang jauh, dan tidak
banyak warung yang berjualan disana. Tapi saya harus selalu berfikir
positif demi berjalannya KPM ini karena saya ingin cepat
menyelesaikan study saya, karena orang tua saya sangat mendukung
dan menginginkan agar saya bisa cepat lulus. Dengan semangat itu
maka saya berfikir harus semangat dan saya harus bisa berguna di
tempat KPM nanti.
Pada awal pertemuan dengan kelompok kami, saya merasa
sangat canggung, merasa asing dengan teman-teman yang saya temui
saat pertama kali bertemu. Pada saat awalan waktu terasa begitu lambat
setiap hari saya selalu melihat tanggal kapan waktu KPM ini akan
berakhir, karena terbesit rasa tidak nyaman karena masih awal
perkenalan dan merasa canggung ingin mengobrol dengan teman-
teman yang lain. Tetapi dengan berjalannya waktu saya mulai akrab

43
dengan teman-teman saya, yang setiap hari tidur bersama, makan
sepiring berdua, berebut ingin mandi karna ada progja pagi, semua itu
saya lalui dengan suka dan duka. Kenyamanan pun mulai tumbuh
melalui masyarakat yang menyambut hangat kedatangan kami dan
juga anak-anak Desa Pekon Ampai juga begitu antusias menyambut
kami.
Hari mulai berangsur-angsur berganti, saya dan teman-teman
melakukan berbagai kegiatan di Desa Pekon Ampai, mulai dari kegiatan
bimbingan belajar untuk anak-anak SD di Desa Pekon Ampai, kegiatan
bimbingan membaca Al-Quran di Masjid Jami Baitul Amal,
Pemberdayaan Taman Toga, membantu aparatur desa di balai desa dan
masih banyak lagi kegiatan yang kami lakukan. Kami melakukan itu
secara bersama-sama dengan canda dan tawa, terlebih jika disaat kita
sedang beristirahat diposko banyak sekali anak-anak yang bermain ke
posko kami, kami dengan sangat senang jika anak-anak itu ke posko
terlebih jika anak-anak juga membawa PR mereka dan kita bantu untuk
mengerjarinya, anak-anak itu sangat senang. Dengan tingkah manis dan
lucu yang mereka tunjukkan kepada kami. Terimakasih anak-anak
karena sudah mengisi hari-hari yang berkesan kepada kami.
Mungkin tidak banyak yang bisa saya berikan di Desa Pekon
Ampai ini, namun rasa syukur Alhamdulillah saya ucapkan terimakasih
karena telah menjadi bagian keluarga dari Desa Pekon Ampai ini. Saya
disini belajar banyak sekali hal- hal yang sekiranya belum saya
dapatkan dari kampus maupun dari rumah. Dan juga untuk teman-
teman KPM saya, saya sangat merasa senang bisa berteman dengan
kalian semua, tidak ada hal yang saling membedakan antara satu
dengan yang lain yang mengakibatkan kita selalu kompak dalam
menjalani suatu program kerja.
Ucapan terimkasih selalu tercurahkan untuk masyarakat Desa
Pekon Ampai yang telah menerima kami dengan sangat baik, menerima
dengan penuh senyuman dan ramah tamah. Dan terimakasih kepada
orangtua siswa karena telah memberikan izin dan dukungan kepada
kami untuk anak-anaknya bisa belajar bersama dengan kami. Tak lupa
kepada ibu-ibu senam, ibu-ibu jamaah yasinan yang telah membantu
kami dalam melancarkan program kerja yang telah kami lakukan
selama di Desa Pekon Ampai, anak-anak Desa Pekon Ampai yang
sudah bermain dan belajar bersama. Mungkin waktu 40 hari ini adalah
waktu yang sangat singkat, tetapi dengan singkatnya waktu tersebut,
bisa membuat kita untuk memanfaatkan waktu yang ada. terimakasih
atas pertemuan selama
40 hari ini, jangan jadikan hal yang selanjutnya adalah
sebuah perpisahan. Sampai jumpa kembali dilain waktu.

44
A.Kerangka Pemecahan Masalah
1. Uraian Masalah
Adapun masalah-masalah yang ditemukan oleh mahasiswa di Desa
Pekon Ampai Kecamatan Marga Punduh Kabupaten Pesawaran
sebagai berikut:
p. Ekspose Budaya untuk mengenalkan budaya sekitar ke
masyarakat luas dengan mengandalkan Media social seperti
instagram dan membuat Blogger, kurang pemahaman siswa
siswi SD N 1 Marga Punduh dalam kegiatan baris-berbaris.
q. Masyarakat Desa Pekon Ampai belum sepenuhnya sadar akan
pentingnya TOGA (Tanaman Obat Keluarga) dalam
kehidupan sehari-hari.
r. Kurangnya pemahaman anak mengenai peringatan hari besar
islam.
2. Pemecahan Masalah
Dari pemaparan di atas mengenai masalah yang dihadapi oleh
mahasiswa KPM selama berada di lokasi KPM adapun pemecahan
dari masalaah tersebut adalah:
p. Memberikan pendampingan belajar mengenai kreativitasnya
dalam pembuatan sebuah mozaik kepada anak-anak Desa
Pekon Ampai, memberikan bimbingan pendampingan belajar
tentang PBB (Pasukan Baris Berbaris) kepada siswa siswi SD
N 1 Marga Punduh.
q. Melakukan gerakan pemberdayaan TOGA (Tanaman Obat
Keluarga) bersama dengan masyarakat Desa Pekon Ampai.
r. Memberikan pemahaman anak-anak Desa Pekon Ampai
tentang makna dan pentingnya hari besar islam pada
peringatan 1 muharram 1444 H.

B. Bentuk dan Hasil Pengabdian


Program yang kami rencanakan serta laksanakan dalam kegiatan
KPM telah melalui proses observasi kebutuhan dan disesuaikan
dengan kemampuan mahasiswa dalam melaksanakannya. Adapun
kegiatan yang telah kami laksanakan adalah sebagai berikut:
21. Memperkenalkan Budaya Desa Pekon Ampai ke Masyarakat luas
dengan mengandalkan social media yang ada, agar semua
masyarakat tau dan kenal dengan budaya local di Desa Pekon
Ampai
22. Mengajarkan anak- anak yang ada di SD N 1 Marga Punduh
dalam sikap yang baik dalam barisberbaris melalui latihan rutin
untuk melaksanakan perlombaaan tingkat kecamatan.

45
23. Mengajak masyarakat agar menanam tanaman obat untuk obat
herbal keluarga
24. Mengadakan perlombaaan anak_anak dalam memperingati Hari
Besar Islam

C. Faktor-Faktor Pendukung dan Penghambat Pencapaian Hasil


Dalam melaksanakan program tersebut terdapat beberapa faktor
pendukung dan faktor peghambat. Faktor pendukung dan
pengahmbat yaitu antara lain sebagai berikut :
1. Faktor Pendukung
a. Adanya dukungan positif dari pemerintah desa setempat seperti
bapak lurah, warga desa serta anak- anak yang ikut terlibat.
b. Adanya dukungan dan kerjasama dari masyarakat desa yang
terlibat langsung maupun tidak langsung ikut mendukung dan
mensukseskan program kerja.
2. Faktor Penghambat
a. Siswa yang sulit diatur.
b. Waktu yang terbatas.
c. Tempat yang kurang luas.

R. Naskah pengabdian Anggi Saputri

40 Hari Yang Berkesan di Bumi Andan Jejama Desa Pekon


Ampai
(Manis Dikenang Namun Tak Bisa
Diulang)

Tak terasa waktu terus berjalan tiada henti, semester demi


semester telah dilewati di kampus tercinta IAIN Metro, kini tiba
saatnya semester tujuh dimana saya dan teman- teman saya harus
menjalankan tugas kami yaitu KPM (Kuliah Pengabdian Masyarakat).
KPM ini adalah ilmu praktek yang langsung di terapkan ke masyarakat,
kita salurkan, kita ambil ilmu kemasyarakatan dan dikembangkan oleh
Fakultas/Jurusan sebagai bagian dari program pendidikan IAIN Metro
secara keseluruhan. Program KPM wajib dilaksanakan oleh setiap
mahasiswa sebelum menyelesaikan studinya di IAIN Metro.
Pembagian kelompok KPM berserta lokasi dimana saya akan
ditempatkan diatur oleh pihak lembaga, perasaan yang campur
aduk ketika melihat pengumuman pembagian kelompok KPM.
Karena di antara teman satu kelompok sangat asing sekali bagi
saya, karena memang kita berbeda-beda jurusan, adapun yang
sama jurusannya namun kita tidak begitu akrab. Jadi saya merasa

46
tertantang harus hidup bersama teman-teman di tempat yang baru
dengan teman yang baru selama 40 hari. Saya ditempatkan di daerah
Marga Punduh yaitu Desa Pekon Ampai. Setelah banyak cerita yang
saya dengar dari teman- teman saya yang bahwasannya disana
tempat nya jauh dari kota, pasar pun hanya ada di hari rabu dan
minggu, minimarket yang sangat jauh, pom bensin yang jauh, dan tidak
banyak warung yang berjualan disana. Tapi saya harus selalu berfikir
positif demi berjalannya KPM ini karena saya ingin cepat
menyelesaikan study saya, karena orang tua saya sangat mendukung
dan menginginkan agar saya bisa cepat lulus. Dengan semangat itu
maka saya berfikir harus semangat dan saya harus bisa berguna di
tempat KPM nanti.
Pada awal pertemuan dengan kelompok kami, saya merasa
sangat canggung, merasa asing dengan teman-teman yang saya temui
saat pertama kali bertemu. Pada saat awalan waktu terasa begitu lambat
setiap hari saya selalu melihat tanggal kapan waktu KPM ini akan
berakhir, karena terbesit rasa tidak nyaman karena masih awal
perkenalan dan merasa canggung ingin mengobrol dengan teman-
teman yang lain. Tetapi dengan berjalannya waktu saya mulai akrab
dengan teman-teman saya, yang setiap hari tidur bersama, makan
sepiring berdua, berebut ingin mandi karna ada progja pagi, semua itu
saya lalui dengan suka dan duka. Kenyamanan pun mulai tumbuh
melalui masyarakat yang menyambut hangat kedatangan kami dan
juga anak-anak Desa Pekon Ampai juga begitu antusias menyambut
kami.
Hari mulai berangsur-angsur berganti, saya dan teman-teman
melakukan berbagai kegiatan di Desa Pekon Ampai, mulai dari kegiatan
bimbingan belajar untuk anak-anak SD di Desa Pekon Ampai, kegiatan
bimbingan membaca Al-Quran di Masjid Jami Baitul Amal,
Pemberdayaan Taman Toga, membantu aparatur desa di balai desa dan
masih banyak lagi kegiatan yang kami lakukan. Kami melakukan itu
secara bersama-sama dengan canda dan tawa, terlebih jika disaat kita
sedang beristirahat diposko banyak sekali anak-anak yang bermain ke
posko kami, kami dengan sangat senang jika anak-anak itu ke posko
terlebih jika anak-anak juga membawa PR mereka dan kita bantu untuk
mengerjarinya, anak-anak itu sangat senang. Dengan tingkah manis dan
lucu yang mereka tunjukkan kepada kami. Terimakasih anak-anak
karena sudah mengisi hari-hari yang berkesan kepada kami.
Mungkin tidak banyak yang bisa saya berikan di Desa Pekon
Ampai ini, namun rasa syukur Alhamdulillah saya ucapkan terimakasih
karena telah menjadi bagian keluarga dari Desa Pekon Ampai ini. Saya
disini belajar banyak sekali hal- hal yang sekiranya belum saya

47
dapatkan dari kampus maupun dari rumah. Dan juga untuk teman-
teman KPM saya, saya sangat merasa senang bisa berteman dengan
kalian semua, tidak ada hal yang saling membedakan antara satu
dengan yang lain yang mengakibatkan kita selalu kompak dalam
menjalani suatu program kerja.
Ucapan terimkasih selalu tercurahkan untuk masyarakat Desa
Pekon Ampai yang telah menerima kami dengan sangat baik, menerima
dengan penuh senyuman dan ramah tamah. Dan terimakasih kepada
orangtua siswa karena telah memberikan izin dan dukungan kepada
kami untuk anak-anaknya bisa belajar bersama dengan kami. Tak lupa
kepada ibu-ibu senam, ibu-ibu jamaah yasinan yang telah membantu
kami dalam melancarkan program kerja yang telah kami lakukan
selama di Desa Pekon Ampai, anak-anak Desa Pekon Ampai yang
sudah bermain dan belajar bersama. Mungkin waktu 40 hari ini adalah
waktu yang sangat singkat, tetapi dengan singkatnya waktu tersebut,
bisa membuat kita untuk memanfaatkan waktu yang ada. terimakasih
atas pertemuan selama
40 hari ini, jangan jadikan hal yang selanjutnya adalah
sebuah perpisahan. Sampai jumpa kembali dilain waktu.

A.Kerangka Pemecahan Masalah


1. Uraian Masalah
Adapun masalah-masalah yang ditemukan oleh mahasiswa di Desa
Pekon Ampai Kecamatan Marga Punduh Kabupaten Pesawaran
sebagai berikut:
s. Ekspose Budaya untuk mengenalkan budaya sekitar ke
masyarakat luas dengan mengandalkan Media social seperti
instagram dan membuat Blogger, kurang pemahaman siswa
siswi SD N 1 Marga Punduh dalam kegiatan baris-berbaris.
t. Masyarakat Desa Pekon Ampai belum sepenuhnya sadar akan
pentingnya TOGA (Tanaman Obat Keluarga) dalam
kehidupan sehari-hari.
u. Kurangnya pemahaman anak mengenai peringatan hari besar
islam.
2. Pemecahan Masalah
Dari pemaparan di atas mengenai masalah yang dihadapi oleh
mahasiswa KPM selama berada di lokasi KPM adapun pemecahan
dari masalaah tersebut adalah:
s. Memberikan pendampingan belajar mengenai kreativitasnya
dalam pembuatan sebuah mozaik kepada anak-anak Desa
Pekon Ampai, memberikan bimbingan pendampingan belajar

48
tentang PBB (Pasukan Baris Berbaris) kepada siswa siswi SD
N 1 Marga Punduh.
t. Melakukan gerakan pemberdayaan TOGA (Tanaman Obat
Keluarga) bersama dengan masyarakat Desa Pekon Ampai.
u. Memberikan pemahaman anak-anak Desa Pekon Ampai
tentang makna dan pentingnya hari besar islam pada
peringatan 1 muharram 1444 H.

B. Bentuk dan Hasil Pengabdian


Program yang kami rencanakan serta laksanakan dalam kegiatan
KPM telah melalui proses observasi kebutuhan dan disesuaikan
dengan kemampuan mahasiswa dalam melaksanakannya. Adapun
kegiatan yang telah kami laksanakan adalah sebagai berikut:
25. Memperkenalkan Budaya Desa Pekon Ampai ke Masyarakat luas
dengan mengandalkan social media yang ada, agar semua
masyarakat tau dan kenal dengan budaya local di Desa Pekon
Ampai
26. Mengajarkan anak- anak yang ada di SD N 1 Marga Punduh
dalam sikap yang baik dalam barisberbaris melalui latihan rutin
untuk melaksanakan perlombaaan tingkat kecamatan.
27. Mengajak masyarakat agar menanam tanaman obat untuk obat
herbal keluarga
28. Mengadakan perlombaaan anak_anak dalam memperingati Hari
Besar Islam

C. Faktor-Faktor Pendukung dan Penghambat Pencapaian Hasil


Dalam melaksanakan program tersebut terdapat beberapa faktor
pendukung dan faktor peghambat. Faktor pendukung dan
pengahmbat yaitu antara lain sebagai berikut :
1. Faktor Pendukung
a. Adanya dukungan positif dari pemerintah desa setempat seperti
bapak lurah, warga desa serta anak- anak yang ikut terlibat.
b. Adanya dukungan dan kerjasama dari masyarakat desa yang
terlibat langsung maupun tidak langsung ikut mendukung dan
mensukseskan program kerja.
2. Faktor Penghambat
a. Siswa yang sulit diatur.
b. Waktu yang terbatas.
c. Tempat yang kurang luas.

49
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan laporan di atas maka dapat diambil
kesimpulan dari KPM (Kuliah Pengabdian Masyarakat) yang telah
dilaksanakan selama 40 hari di Desa Pekon Ampai Kecamatan Marga
Punduh, Kabupaten Pesawaran telah terselesaikan dengan baik.
Alhamdulilah, semua kegiatan dapat terlaksana dengan baik dan kegiatan
KPM ini memberikan dampak positif terhadap masyarakat dan semua
mahasiswa sebagai pelaksana dimana keduanya tedapat hubungan timbal
balik.
Kegiatan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Metro di Desa Pekon Ampai Kecamatan Marga
Punduh, Kabupaten Pesawaran mendapat sambutan, tanggapan dan
perhatian yang cukup baik dari warga sekitar dan pejabat desa setempat.
Secara keseluruhan, kegiatan Masyarakat (KPM) Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Metro berlangsung dengan baik. Program-program yang
direncanakan dapat terealisasi dengan optimal walaupun mendapatkan
sedikit kendala.Tentunya kegiatan KPM yang diadakan oleh Masyarakat
(Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro mempunyai tujuan di
antaranya menjalin erat hubungan antara lembaga perguruan tinggi
sebagai sumber ilmu pengetahuan dengan masyarakat dan pemerintah
setempat semakin baik, sehingga penanganan di berbagai bidang
pembangunan akan terintegrasi.

B. Rekomendasi
Kegiatan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) merupakan
program pengabdian yang dilaksanakan oleh mahasiswa di Desa untuk
membantu menyelesaikan permasalahan yang ada dan menerapkan ilmu

50
untuk kemajuan desa tersebut.
Jika KPM ingin diadakan di lain kesempatan, bantuan dana yang
diberikan baik dari pihak pemerintahan ataupun universitas lebih
ditingkatkan lagi, karena 50% dana akan digunakan untuk
mengembangkan potensi-potensi yang ada di masyarakat tersebut.
Hendaknya program-program yang telah kami laksanakan
dimanfaatkan dengan baik dan dapat menjadi motivasi masyarakat untuk
terus maju menjadi masyarakat yang terampil dan berpengalaman. Dan
untuk pelaksaan KPM kedepannya supaya lebih terstruktur dan dengan
persiapan yang matang supaya kegiatan KPM dapat terlaksana lebih baik
lagi.
Demikian Laporan Akhir Individu Kuliah Pengabdian
Masyarakat (KPM) IAIN Metro Periode II Tahun 2022 disusun sebagai
salah satu syarat penilaian KPM. Semoga laporan ini dapat memberikan
manfaat untuk semua pihak.

51
DAFTAR PUSTAKA

Abdillah Ubaidi Djawahaira. “Asset Based Community Development Di


Pesantren Wisata: Implementasi Strategis Di PP. An-Nur 2 Al Murtadlo
Malang.” At-Tamkin: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 1, no. 1
(2018).
Agus Affandi dkk. Modul Participatory Action Research(PAR), Untuk
Pengorganisasian Masyarakat (Community Organizing). Surabaya:
LPPM UIN SUNAN AMPEL, 2014.
Aguswan Khotibul Umam dkk. Pedoman Kuliah Pengabdian Masyarakat
KPM Periode II Tahun 2022 Bertemakan Mewujudkan Socio-Eco-
Techno-Preneurship Dalam Keberagaman Berbasis Keislaman. Metro:
LP2M IAIN Metro, 2022.
Edi Suharto. Pekerja Sosial Di Dunia Industri. Bandung: PT Refika
Aditama, 2007.
Eva Nugraha. Panduan Penyusunan Buku Laporan Hasil KKN-PPMM 2016.
Ciputat: Pusat Pengabdian kepada Masyarakat, 2016.
Galuh Fandatiar. “Rancangan Bangun Sistem Informasi KKN Universitas
Muria Kudus.” Jurnal Simetris 6, no. 1 (2015): 130.
Hasan. “Action Research: Desain Penelitian Integratif Untuk Mengatasi
Permasalahan Masyarakat.” Jurnal Ekonomi Dan Bisnis 4, no. 8 (2009).
Isbandi Rukminto Adi. Intervensi Komunitas Pengembangan Masyarakat
Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2008.
Ivo Noviana. “Participatory Action Research: Peningkatan Kesadaran
Masyarakat Untuk Menjadikan Lingkungan Yang Bebas Narkoba
(Studi Kasus Di Kompleks Permata, Jakarta Barat).” Jurnal Penelitian
Dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial 15, no. 3 (2010).
LPM IAIN Sunan Ampel Surabaya. Modul Pelatihan Kuliah Kerja Nyata
(KKN) Transformatif IAIN Sunan Ampel Surabaya, 2008.

52
Miftachul Huda. Pekerjaan Sosial Dan Kesejahteraan Sosial. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2009.
Munawar Ahmad. “Asset Based Communities Development (ABCD):
Tipologo KKN Partisipatif UIN Sunan Kalijaga Studi Kasus
Pelaksanaan KKN Ke-61 Di Dusun Ngreco Surocolo, Seloharjo,
Pundong, Bantul Tahun Akademik 2007.” UIN Sunan Kalijaga: Jurnal
Aplikasi Ilmu-Ilmu Agama 8, no. 2 (2007).
Nur Lailatul Musyafa’ah. “Pemberdayaan Masyarakat Desa Wisata Budaya
Jonotemayang Bojonegoro Jawa Timur.” UIN Sunan Ampel Surabaya:
Jurnal Dimas 17, no. 2 (2017).
Nurul Huda dan Tjiptohadi Sawarjuwono. “Akuntabilitas Pengelolaan Zakat
Melalui Pendekatan Modifikasi Action Research.” Jurnal Akuntansi
Multiparadigma 4, no. 3 (2013).
Oos M Awas. “Kuliah Kerja Nyata Tematik Pos Pemberdayaan Keluarga
Sebagai Model Pengabdian Masyarakat Di Perguruan Tinggi.” Jurnal
Penelitian Dan Kebudayaan 7, no. 5 (2011): 566.
Rudi Saprudin Darwis. “Membangun Desain Dan Model Action Research
Dalam Studi Dan Aksi Pemberdayaan Masyarakat.” Universitas
Padjajaran Bandung: Jurnal Komunika 10, no. 1 (2016).
Suwartiningsih. “Implementasi PAR Dalam Pendidikan Agama Islam.”
Jurnal Paradigma 2 (2015).

53
LAMPIRAN-LAMPIRAN

54
55
56
57
58
59
60
61
62

Anda mungkin juga menyukai