Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN PRAKTEK MATA KULIAH PEMBANGUNAN

DESA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


DI PEMERINTAH DESA SUKAJADI

Pemberdayaan Pendidikan di Sakolah Motekar

Disusun Oleh:

1. Siti Nuraeniyah Jamalilail 3506200045


2. Devayantri 3506200120
3. Raden Dio Tri Dewanto 3506200073
4. Sofyan Fikri Maulana 3506200102
5. Fuji Nuradilah 3506200068
6. Asep Rendi Fadilah 3506200088
7. Alkas Rabani Ahadiat 3506200052
8. Alwan Fakhri Ritardi 3506200087
9. Sri Nurhayati 3506200064

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS GALUH
2023
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTEK MATA KULIAH

DI PEMERINTAHAN DESA SUKAJADI

Laporan kegiatan praktikum ini disusun sebagai salah satu capaian luaran
mahasiswa dalam Mata kuliah Pembangunan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat

Mengetahui,

Dosen Pembimbing Laporan, Dosen Pengampu Mata Kuliah,

Hj. Kiki Endah, Sos., M.Si. Hj. Kiki Endah, Sos., M.Si.
NIDN.0421017703 NIDN.0421017703

Menyetujui,

Ketua Program Studi Ilmu


Pemerintahan,

Dini Yuliani, S.IP., M.Si


NIDN.0416018006

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kekuatan
pada kita semua, sehingga Laporan Akhir Pelaksanaan Kegiatan Praktek di Desa
Sukajadi pada tahun 2023 ini dapat diselesaikan dengan baik. Laporan Akhir ini
ditujukan sebagai salah satu bentuk pertanggung jawaban kami sebagai
mahasiswa Ilmu Pemerintahan untuk memenuhi tugas praktek dari Mata Kuliah
Pembangunan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat yang diampu oleh Ibu Kiki
Endah, M.Si, dengan melaksanakan praktik SDGs di desa Sukajadi Kabupaten
Ciamis.
Dalam penyusunan Laporan Akhir ini penulis tak lepas dari berbagai
kesulitan, akan tetapi dengan adanya bantuan dari berbagai pihak penulis dapat
menyelesaikan laporan ini. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan Laporan Akhir ini.
Dengan terbatasnya kemampuan, penulis mengetahui bahwa Laporan
Akhir ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran
dan kritikan dari semua pihak yang bersifat membangun demi kesempurnaan
Laporan Tugas Akhir ini. Melalui Laporan Akhir ini penulis berharap agar dapat
dipetik manfaatnya serta dapat menjadi sumbangan pemikiran bagi pembaca.

Ciamis, 10 Juli 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1. Latar Belakang.....................................................................................1
1.2. Tujuan Kegiatan Praktek Mata Kuliah................................................5
1.3. Manfaat Kegiatan Praktek Mata Kuliah..............................................6
BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN..............................8
1.1. Peta Lokasi Desa Sukajadi..................................................................8
1.2. Profil Desa...........................................................................................8
1.3. Letak Geografis dan Kondisi Demografis Desa..................................9
1.4. Potensi Desa........................................................................................11
BAB III METODE PELAKSANAAN..........................................................14
1.1. Sasaran Praktek Mata Kuliah..............................................................14
1.2. Jenis dan Sifat Penelitian.....................................................................15
3.2.1. Jenis Penelitian..........................................................................15
3.2.2. Teknik Analisis Data.................................................................18
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................19
1.1. Hasil Praktek Mata Kuliah Sistem Pemerintahan Desa.......................19

iii
1.2. Pembahasan Praktek Mata Kuliah Sistem Pemerintahan Desa...........22
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI.........................................26
1.1. Kesimpulan..........................................................................................26
1.2. Implikasi..............................................................................................26
1.3. Rekomendasi.......................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................28
LAMPIRAN....................................................................................................29

DAFTAR LAMPIRAN

A. Logbook (Catatan Harian)....................................................................29


B. Dokumentasi Kegiatan..........................................................................30
C. Profil Penulis.........................................................................................36

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Diantara tujuan pendirian negara Indonesia ialah mencerdaskan kehidupan

bangsa. Kecerdasan mesti dimaknai secara luas mencakup segala aspek

pengetahuan. Untuk mencapai tujuan itu, pemerintah melaksanakan sistem

pendidikan nasional. Dalam pasal 3 Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa tujuan pendidikan nasional

berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban

bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

bertujuan untuk berkembangya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertaqwa.

Yayasan sekolah merupakan satu institusi penyelenggara pendidikan nasional

yang bercirikan semestinya menjadi pilar utama dalam pelaksanaan pendidikan

dan pengetahuan. Hal ini dapat dilihat dari output dan outcome Yayasan Sakola

Motekar yang dapat dikategorikan memuaskan secara keseluruhan. Demikian pula

yang terjadi di Yayasan Sakola Motekar di wilayah Desa Sukajadi, Kecamatan

Sadananya, Kabupaten Ciamis yang mempunyai program dan upaya yang telah

dilakukan dalam rangka menanamkan karakter positif. Hasilnya, dalam proses

pembelajaran secara langsung dan tidak langsung memberikan dampak baik baik

setiap anak-anak usia sekolah yang mendapatkan Pendidikan, terutama

mendapatkan bimbingan mempelajari Bahasa Inggris secara baik oleh pengajar

yang memang asli masyarakat Desa Sukajadi.

1
Melalui kegiatan praktikum ini, penulis ingin mengkaji lebih mendalam

hakekat, prinsip dan metode pendidikan yang diterapkan oleh pengajar dalam

memenuhi Pendidikan kepada anak usia sekoah yang berkaitan dengan program

SDGs di dalam Desa Peduli Pendidikan yang dibantu diselenggarakan oleh

Pemerintah Desa Sukajadi yang memberikan sumbangsih dalam pelaksanaan

pendidikan karakter di Yayasan Sakola Motekar di Desa Sukajadi. Mekanisme

praktikum akan baik jika dilakukan di luar kampus, dalam artian “terjun

langsung”, seperti praktek mata kuliah Sistem Pemerintahan Desa terkait SDGs

Desa Peduli Pendidikan. Praktik ini pun sebagai bukti nyata adanya SDGs di

Desa tersebut. Praktik ini justru menjadi salah satu keuntungan bagi Penulis dan

pembaca memahami serta menambah wawasan tentang SDGs.

Secara singkat, Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan

Pembangunan Berkelanjutan (TPB) merupakan sebuah program yang terfokus

dalam 18 tujuan berkelanjutan dengan 169 capaian yang terukur yang ditentukan

oleh PBB sebagai agenda pembangunan dunia yang mencakup bidang sosial,

ekonomi, lingkungan, hukum dan tata Kelola (Idowu et.al,2020, United Nations,

2017). Menanggapi banyaknya permasalahan disetiap pemerintahan desa, maka

strategi pembangunan SDGs yang dilakukan pemerintah saat ini bertujuan untuk

mengatasi ketimpangan pembangunan, pemberdayaan serta kesejahteraan

masyarakat desa melaksanakan pembangunan nasional yang berorientasi dan

memberikan perhatian besar terhadap pembangunan dan kemajuan suatu desa.

Pembangunan desa merupakan bagian yang sangat penting dan strategis dalam

rangka mewujudkan pembangunan nasional dan pembangunan daerah

2
berdasarkan visi dan misi pemerintah pusat dan pemerintah daerah karena di

dalamnya terkandung unsur pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya serta

menyentuh secara langsung kepentingan masyarakat yang bermukim dipendesaan

dalam rangka upaya mengetaskan kemiskinan masyarakat desa.

Pelaksaan Praktikum ini sebagai wujud kewajiban pemenuhan tugas mata

kuliah Sistem Pemerintahan Desa. Dengan itu mahasiswa dibagi beberapa

kelompok untuk terjun secara langsung ke beberapa desa agar mahasiswa

mengobservasi serta menganalisis apa yang ada di desa tersebut. Salah satunya di

desa Sukajadi dimana bertepatan di kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis.

Desa Sukajadi yang memiliki banyak potensi sangat menarik untuk di observasi.

1.2 Maksud dan Tujuan Praktek Mata Kuliah

Penelitian ini dimaksudkan sebagai konsep penerapan Mata Kuliah Pembangunan

Desa dan Pemberdayaan Masyarakat dengan Teori Penelitian Kualitatif yang

dilaksanakan dengan tujuan untuk:

B. Tujuan Praktek Mata Kuliah:

1. Tujuan dari pembuatan Laporan ini merupakan kegiatan Praktek Mata

Kuliah Mata Kuliah Pembangunan Desa dan Pemberdayaan

Masyarakat yang akan dilaksanakan di Desa Sukajadi, Kecamatan

Sadananya, Kabupaten Ciamis dalam penerapan sistem SDGs

(Sustainable Development Goals) yang merupakan role pembangunan

berkelanjutan.

3
2. Tujuan dari pembuatan laporan ini dilampirkan guna menambah ilmu

pengetahuan bagi mahasiswa dalam bidang sosial budaya, serta

mempermudah untuk melihat situasi dan kondisi mayarakat pedesaan

di suatu daerah tertentu, karena di dalam laporan ini telah tergambar

juga bagaimana keadaan Pendidikan di Desa Sukajadi.

3. Tujuan dari pembuatan laporan ini untuk memenuhi tugas kelompok

mata kuliah Sistem Pemerintahan Desa yang dijadikan sebagai tujuan

memenuhi persyaratan praktikum di Universitas Galuh dalam

memahami proses penyusunan SDGs di Desa Sukajadi, Kecamatan

Sadananya, Kabaputen Ciamis.

A. Manfaat Praktek Mata Kuliah

Manfaat Teoritis:

1. Sistem pemerintahan desa dipelajari dalam rangka untuk

membahas seluruh hal-hal dasar yang terkait dengan

pemerintahan desa mulai dari aspek teori, regulasi dan

implementasi terkini secara praktis melalui pembahasan

penyelenggaraan praktik pemerintahan desa.

2. Manfaat dari pelaksanaan penelitian dapat memberikan

pembahasan mengenai bagaimana individu, kelompok, atau

pemerintah yang dapat melakukan tindakannya dalam

menyelesaikan persoalan yang sedang dihadapi.

3. Kita dapat mengetahui perkembangan politis sebagai upaya

mahasiswa untuk memastikan bahwa pemerintah desa

4
menggunakan kebijakan sesuai dengan Undangan-Undang

Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa.

Manfaat Praktis:

1. Bagi Penulis, untuk melatih penerapan ilmu teori yang telah dipelajari di

kampus, melatih dalam menghadapi persoalan sosial di masyarakat desa

dalam menangani penerapan SDGs disetiap sasaran pembangunannya,

serta menjadi bekal yang baik ketika penulis akan terjun ke dunia

pemerintah desa.

2. Bagi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Ilmu Pemerintahan,

Universitas Galuh, mahasiswa diharapkan mampu meningkatkan level

fakultas dan kampus ke arah yang lebih baik dan berkualitas dan mampu

membawa perubahan kepada masyarakat.

3. Bagi Pemerintahan Desa, sebagai indikator dalam memberikan perubahan-

perubahan sosial kearah yang lebih baik bagi pemerintah Desa Sukajadi.

4. Bagi Pembaca, agar laporan kerja praktek ini dapat dijadikan bahan acuan

yang berarti serta serta dapat menjadi sumber inspirasi yang bermanfaat

dikemudian hari.

5
BAB II

GAMBARAN UMUM OBJEK PRAKTEK

MATA KULIAH

A. Peta Lokasi Desa Sukajadi

Gambar.1 Letak Posisi Praktikum

B. Profil Desa Sukajadi

Desa Sukajadi terletak di bagian Kecamatan Sadananya, Kabupaten

Ciamis dan merupakan salah satu Desa dengan julukan Desa Maju Unggul

Inovatif dan Agamis. Adapun titik koordinat Desa Sukajadi berada pada

108.341326 BT atau 7.312953 LS. Dengan mata pencaharian masyarakat 80%

bertani dan berwirausaha. Pemerintah Desa Sukajadi juga mengedepankan

Pelayanan Masyarakat dalam berbagai hal untuk kemajuan Desa nya.

6
C. Letak Geografis dan Kondisi Demografis Desa

Desa Sukajadi memiliki luas wilayah 296.150000 Ha dan jumlah

penduduk 5.616 orang. Desa Sukajadi berada di dataran kaki gunung sawal yang

terbentang dengan luas wilayah Pesawahan dan Perkebenunan.

1. Batas Wilayah yang dimiliki Desa Sukajadi sebagai berikut:

a) Sebelah Utara : Desa Mekarjaya

b) Sebelah Selatan : Kel. Sindangrasa

c) Sebelah Timur : Desa Mekarjadi

d) Sebelah Barat : Desa Werasari

2. Orbitasi (jarak dari pusat pemerintahan Desa /Kelurahan) yaitu:

a) Jarak dari Pusat Pemerintah Kecamatan : 6 km

b) Jarak dari Pemerintahan Kota : 4 km

c) Jarak dari Ibu Kota Provinsi :120km

1. Keadaan Sosial

Tatanan kehidupan masyarakat Desa Sukajadi masih kental dengan sikap

solidaritas antar sesama masyarakat, hal ini dapat dilihat dari adanya kegiatan

gotong royong. Mayoritas kegiatan masyarakat bekerja sebagai petani, buruh

tani, berternak atau berdagang. Selain itu kegiatan di Gedung desa adanya

pertemuan antara perangkat desa dengan mayarakat di Balai Desa. Di bidang

kesehatan, masyarakat Desa Sukajadi akan menjalankan kegiatan di Posyandu,

7
serta aktivitas lain masyarakat seperti kegiatan karang taruna, kegiatan,

pembuatan produk UMKM Desa, pengelolaan Bank Sampah, dan ronda

malam yang dilakukan setiap hari bergantian sesuai jadwal.

2. Keadaan Ekonomi

Keadaan sosial ekonomi masyarakat Desa Sukajadi Kecamatan Sadananya

Kabupaten Ciamis sangat beragam mulai dari karyawan, wiraswasta, buruh tani,

dan perdagangan. Mayoritas masyarakat sebagian besar merupakan petani, karena

lahan pesawahan yang dimiliki oleh desa ini cukup luas. Potensi ekonomi Desa

Sukajadi didominasi oleh hasil pertanian dan perkebunan.

3. Kondisi Pendidikan

Kondisi pendidikan di Desa Sukajadi sudah tergolong baik, hal ini

dikarenakan telah tersedianya fasilitas sekolah TK dan SMA di Desa Sukajadi.

Tingkat pendidikan masyarakat Desa Sukajadi cukup pesat, karena di Desa

Sukajadi terdapat Sekolah Non Formal yang biasa disebut sebagai Sakola

Motekar. Alasan dibentuknya Sakola Motekar karena salah satu tujuannya ialah

sebagai jembatan untuk seluruh masyarakat untuk mendapatkan haknya dalam

menempuh pendidikan.

4. Data Penduduk

a. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin:

1. Jumlah Kepala Keluarga : 2.278 Jiwa

2. Laki-laki : 3.275 Jiwa

3. Perempuan : 3.227 Jiwa

b. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama:

8
1. Agama Islam : 5.310 Orang

2. Laki-laki : 2.650 Orang

3. Perempuan : 2.660 Orang

c. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

1. Lulusan Pendidikan umum : 1.788 Orang

- Taman Kanak-kanak : 75 Orang

- Sekolah Dasar/sederajat : 650 Orang

- SMP/sederajat : 60 Orang

SMA/sederajat : 45 Orang

- Sarjana S1 : 144 Orang

- Sarjana S2 : 11 Orang

- Sarjana S3 : 1 Orang

5. Kondisi Pemerintahan Desa

Pemerintahan Desa Sukajadi dipimpin oleh seorang Kepala Desa yang

dibantu oleh Sekretaris Desa dan Badan Pengawas. Pemimpin kepala desa saat ini

adalah Bapak H. Emo Suherlan. Kondisi pemerintahan di Desa Sukajadi berjalan

dengan baik dengan menjalankan tugas serta kewajibannya sebagai penyelenggara

pemerintahan desa dengan ikut mengembangkan kontribusinya besama

masyarakat desa.

D. Potensi Desa

a. Potensi Umum

1) Potensi Sumber Daya Alam

9
Potensi pertanian tanaman pangan, potensi peternakan, potensi

pertanian dan potensi perikanan.

2) Potensi Sumber Daya Manusia

Pada jumlah penduduk, potensi umur, potensi pendidikan, potensi

agama, tenaga, dan penduduk cacat.

3) Potensi Kelembagaan

Potensi lembaga pemerintahan, potensi lembaga kemasyarakatan,

potensi Lembaga Politik, Potensi Lembaga Ekonomi, Potensi

Pendidikan, dan Potensi Lembaga Keagamaan.

4) Potensi sarana dan prasarana

Potensi sarana dan prasarana transportasi, pemerintahan, peribadatan,

irigasi, pendidikan olah raga dan penerangan.

b. Potensi Pengembangan

1) Potensi Perkebunan, Peternakan dan Perikanan

Potensi perkebunan dan pendukungnya yaitu irigasi, luas kepemilikan

lahan dan usaha perkebunan. Potensi peternakan dan pendukungnya yaitu

tanaman hijau makanan ternak, hewan ternak, dan jumlah usaha

peternakan. Potensi perikanan dan pendukungnya yaitu budidaya,

kepemilikan aliran air/sungai, dan usaha perikanan.

2) Potensi Industri

Potensi industri dan pendukungnya yaitu orbitasi, transportasi,

penerangan, komunikasi dan industri.

3) Potensi Kesehatan

10
Potensi kesehatan dan pendukungnya yaitu, posyandu, posyandu lansia,

dan posbindu.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Sasaran Praktek Mata Kuliah

Adapun yang menjadi sasaran dari adanya praktek Mata Kuliah

Pembangunan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat Mengenai berjalannya SDGs

ini ialah:

a. Pelajar/Mahasiswa: Kami sebagai Mahasiswa yang menjadi pemeran

utama dalam praktek ini tentu menjadi sasaran paling utama. Dimana,

dengan adanya praktek mata kuliah ini kami mengetahui tentang

bagaimana SDGs di Desa Sukajadi yang menjadi objek penelitian yang

meliputi SDGs, Profil Desa, Struktur Pemerintahan Desa, Perubahan

Anggaran, Program Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Potensi Desa.

b. Aparatur Desa: Dengan adanya praktek ini Aparatur Desa lebih

mengenalkan desa terlebih potensi desa nya ke ruang yang lebih luas

diwakili oleh mahasiswa yang melakukan Praktek di desa tersebut.

c. Masyarakat: Dengan adanya praktik ini masyarakat dapat melihat dan

merasakan peran aktif mahasiswa dalam pembelajaran sehingga membuat

masyarakat memandang baik terhadap dunia pendidikan.

11
d. Pembaca: Dengan adanya praktek ini Pembaca dapat mengetahui lebih

dalam mengenai setiap inci hal dan perihal dari pemerintahan di Desa

Sukajadi.

B. Jenis dan Sifat Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis dari penelitian ini adalah penelitian Metode Kualitatif, yaitu metode

penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah

sebagai lawannya adalah eksperimen. Pelaksanaan praktikum ini memliki tujuan

untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang, baik

dalam interaksi lingkungan sesuai unit sosial maupun masyarakat (keseluruhan

dari individu atau kelompok). Menurut Sukmadinata (2009), metode kualitatif

adalah penelitian untuk mendiskripsikan dan menganalsis tentang fenomena,

peristiwa, kepercayaan, sikap, dan aktivitas sosial secara individual maupun

kelompok.

2. Sifat Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif, penelitian deskriptif merupakan metode

penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai

dengan apa adanya. Maka dengan demikian, penelitian yang akan peneliti

laksanakan merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif yang

menggambarkan gejala-gejala yang tampak dari objek yang diteliti sesuai dengan

apa yang ada dan mencari fakta-fakta khususnya mengenai masalah yang akan

12
peneliti teliti dalam penelitian ini yaitu “Penerapan Program SDGS Dalam

Peningkatan Pendidikan Di Desa Sukajadi, Kecamatan Sadananya, Kabupaten

Ciamis”.

C. Sumber Data

Sumber data adalah subjek di mana data diperoleh. Penelitian ini

menggunakan beberapa sumber data, yakni sumber data primer dan sumber data

sekunder.

1. Sumber Data Primer

Sumber data primer merupakan data pokok dalam sebuah penelitian.

Sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data pada

pengumpul data baik melalui wawancara, observasi maupun laporan dalam bentuk

dokumen tidak resmi yang kemudian peneliti olah. Adapun sumber data primer

dalam penelitian ini adalah masyarakat Desa Sukajadi Kecamatan Sadananya

dengan cara melakukan wawancara secara langsung. Adapun kategori yang dapat

mewakili yaitu Aparatur Pemerintah Desa, Ibu PKK, Tokoh Masyarakat, Tokoh

Agama dan masyarakat pada umumnya.

2. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan

data kepada pengumpul data, misal lewat orang lain ataupun dokumen. Sumber

13
data sekunder juga dapat diperoleh dari sumber-sumber yang telah ada, biasanya

diperoleh dari perpustakaan atau laporan-laporan penelitian terdahulu.

D. Teknik Pengumpulan Data

Data Teknik pengumpulan data adalah cara atau metode yang digunakan

dalam pengumpulan data berupa pencatatan peristiwa, hal-hal dari sebagian atau

seluruh elemen masyarakat. Pengumpulan data ini bertujuan untuk memperoleh

informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Pada

penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa:

1. Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara melihat dan mengamati secara langsung subjek penelitian

dengan memiliki tujuan tertentu. Peranan peneliti dalam pengamatan penelitian ini

adalah dengan partisipasi sebagai pengamat (pemeran serta sebagai pengamat).

Selain itu peneliti juga melakukan pengamatan terhadap masyarakat dan

pendekatan secara mendalam untuk mengetahui penerapan program SDGs pada

masyarakat Desa Sukajadi.

2. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu

dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan

pertanyaan dan terwawancara (interview) yang memberikan jawaban atas

pertanyan itu. Pada penelitian ini jenis wawancara yang digunakan adalah

wawancara semi terstruktur/semi terpimpin. Adapun subjek dari metode

14
wawancara ini di antaranya tokoh masyarakat (Aparatur Pemerintah Desa) dan

masyarakat pada umumnya.

3. Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan, transkip, buku, notulen rapat, agenda, dan sebagainya. Teknik

dokumentasi yang berupa informasi yang berasal dari catatan penting baik dari

lembaga atau organisasi maupun perorangan. Dalam proses pengumpulan data,

peneliti mengumpulkan data dengan cara membaca dan mempelajari dokumen-

dokumen yang berkenaan dengan topik penelitian, yaitu membaca dan

mempelajari literatur yang berkaitan dengan program SDGs Desa.

E. Teknik Analisis Data

Menganalisis data merupakan langkah yang sangat kritis dalam penelitian.

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang

diperoleh dari wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara

mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit,

memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan

sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Menurut Kaelan (2012:129) Teknik analisis data adalah peroses mencari

dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan

lapangan dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan sebuah data kedalam

kategori, menjabarkan, memilih mana yang penting dan membuat kesimpulan

agar mempermudah diri sendiri maupun orang lain. Dengan demikian,

berdasarkan identifikasi data yang diperoleh saat melakukan penelitian, peneliti

15
menggali informasi yang relevan dengan tujuan penelitian, kemudian menganalisa

data berdasarkan relevansinya yang ada sehingga dapat ditarik kesimpulan

mengenai penerapan program SDGs di Desa Sukajadi.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Praktek Mata Kuliah Sistem Pemerintahan Desa

Kegiatan praktek SDGs di Desa Sukajadi, Kecamatan Sadananya,

Kabupaten Ciamis ini memperoleh hasil yang bagus dan berpotensi unggul,

serta kesesuaian teori yang didapat juga dipelajari dengan praktek yang sudah

di lakukan. Program SDGs memberikan pengaruh baik dalam perkembangan

untuk berkontribusi penuh terhadap pembangunan masyarakat desa.

1. Desa Peduli Pendidikan

Peningkatan mutu pendidikan khususnya di sekolah dasar merupakan

fokus perhatian dalam rangka meningkatkan keaktifan belajar. Sekolah dasar

adalah satuan pendidikan formal pertama yang mempunyai tanggungjawab untuk

mengembangkan sikap dan keamanan serta pengetahuan dan keterampilan dasar.

Dalam bidang pendidikan pemerintah selalu berusaha untuk meningkatkan

kualitas pendidikan dengan berbagai cara seperti mengganti kurikulum,

16
meningkatkan kualitas guru melalui penataran-penataran atau melanjutkan

sekolah ke yang lebih tinggi. Fungsi Pendidikan adalah untuk mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermartabat

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, berkembangnya potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa. Sesuai dengan UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan

nasional, pasal 3 menyatakan bahwa: “Pendidikan nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang bertakwa

kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan

menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

A. Urgensi Pendidikan Anak Usia Dini

Pendidikan anak usia ini penting dilakukan, banyak hasil riset dan

penelitian yang membuktikannya. Hasil kajian membuktikan bahwa pendidikan

yang diberikan sejak dini berpengaruh signifikan terhadap perkembangan otak,

kesehatan, kehidupan sosial dan ekonomi, serta kesiapan bersekolah.

B. Peran Pemerintah Desa Sukajadi Dalam Memberikan

Pemberdayaan Pendidikan Kepada Anak Usia Dini

Pemerintah desa memegang peranan penting dalam membantu pencapaian

program pendidikan dalam mengatasi hambatan yang dialami masyarakat untuk

bersekolah. Desa Sukajadi dalam program Desa Peduli Pendidikan mempunyai

satu indikator penting dalam proses pemberian edukasi pembelajaran bagi

17
masyarakat setempat, yakni dibangunnya Sekolah Yayasan Sakola Motekar

dengan berlandaskan kesadaran juga keperluan masyarakat akan pentingnya

memperoleh pendidikan dari usia dini hingga jenjang dewasa. Desa Sukajadi

memiliki tujuan dalam pembentukan dan pembangunan program Desa Peduli

Pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan pendidikan bagi penduduk

masyarakat dengan adanya pembangunnan gedung sekolah serta kegiatan

bimbingan belajar gratis yang disediakan bagi anak-anak warga Desa Sukajadi.

Oleh karena itu pendidik di Yayasan Sakola Motekar dituntut untuk

meningkatkan peran dan kompetensinya, pengajar yang kompeten akan lebih

mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan akan lebih mampu

mengelola pengembangan anak didik, sehingga hasil belajar anak didik berada

pada tingkat yang optimal. Pengelolaan dipandang sebagai salah satu aspek

penyelenggaraan sistem pembelajaran yang mendasar, diantara sekian macam

tugas pendidik di dalam proses pembelajaran. Untuk mencapai tujuan ini peranan

guru sangat menentukan. Dianne Miller nielsen (2008: 15), peran guru adalah:

“Sebagai perencana, fasilitator, pengelola, pengamat, demonstrator, pembimbing,

dan evaluator”.

Pengajar dibutuhkan untuk membimbing, memberi bekal sesuatu yang

berguna bagi siswa, sehingga mampu memberikan motivasi di dalam proses

interaksi dengan siswa. Khusus dalam masalah ini akan dibahas mengenai

keaktifan. Keaktifan adalah kegiatan atau kesibukan. Keaktifan belajar adalah

kegiatan atau kesibukan siswa dalam mengikuti proses belajar. Dengan keaktifan

18
siswa dapat merasakan suasana belajar yang menyenangkan sehingga hasil belajar

dapat dimaksimalkan.

Proses pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang mampu

meningkatkan kemampuan berfikir rasional, kreatifitas dan kritis pada anak didik.

Agar dapat berfikir kreatif maka anak-anak harus terlibat langsung dalam proses

pembelajaran, sebab dengan adanya keaktifan peserta didik dalam proses

pembelajaran akan tercipta situasi belajar aktif.

Pada akhirnya pengajar mengunakan metode belajar yang tepat diharapkan

akan dapat meningkatkan keaktifan belajar meningkatkan nilai belajar siswa.

Dengan demikian pengajar perlu melakukan upaya peningkatan keaktifan siswa

melalui pembelajaran lebih efektif dengan mengunakan metode yang tepat. Perlu

adanya tindakan yang tepat adalah dengan melakukan proses pembelajaran

dengan mengunakan metode yang tepat. Salah satu metode pembelajaran yang

dapat digunakan adalah metode bermain peran.

Metode bermain merupakan metode yang komunikatif karena dapat

meningkatkan minat siswa untuk mempraktekan atau memerankan tokoh atau

orang lain menimbulkan rasa empati kepada orang lain. Metode bermain dapat

melibatkan anak-anak aktif secara menyeluruh. Metode bermain mampu

meningkatkan gairah dalam pembelajaran mengenai hal apapun. Dengan

mengunakan metode bermain peran diharapkan proses pembelajaran pada anak-

anak akan lebih meningkat sehingga nilai yang diperoleh anak-anak menjadi lebih

baik. Belajar sambal bermain merupakan salah satu bidang studi yang memiliki

19
tujuan membekali anak-anak untuk mengembangkan aspek penalaran dan hafalan

sehingga pengetahuan dan informasi yang diterima anak akan lebih mudah.

Sifat materi pelajaran tersebut membawa konsekuensi terhadap proses

belajar mengajar yang didominasi oleh pendekatan eksperimental, terutama

pegajar menggunakan metode eksperiman, ceramah maupun tanya jawab terjadi

dialog interaktif. Dalam proses belajar mengajar keterlibatan anak-anak secara

totalitas melibatkan pikiran, penglihatan, pendengaran dan psikomotor. Jadi dalam

proses belajar mengajar, seorang penajar harus mengajak anak-anaknya untuk

mendengarkan, menyajikan media yang dapat dilihat, memberi kesempatan untuk

bercerita, berdialog, membaca, dan mengajukan pertanyaan atau tanggapan,

sehingga terjadi dialog kreatif yang menunjukkan proses belajar.

C. Strategi Pemberdayaan dalam kegiatan Sakola Motekar

1. Prinsip-Prinsip Pendidikan Anak Usia Dini

a) Masa anak-anak adalah sebagian dari kehidupannya secara keseluruhan.

Masa ini bukan dipersiapkan untuk menghadapi kehidupan pada masa

yang akan datang, melainkan sebatas optimalisasi potensi secara optimal.

b) Fisik, mental, dan kesehatan, sama pentingnya dengan berpikir maupun

aspek psikis (spiritual) lainnya.

c) Membangkitkan motivasi intrinsik (motivasi dari dalam diri) anak akan

menghasilkan inisiatif sendiri (self directed activity) yang sangat bernilai

daripada motivasi ekstrensik.

20
d) Program pendidikan pada anak usia dini perlu menenkankan pada

pentingnya sikap disiplin karena tersebut dapat membentuk watak dan

kepribadiannya.

e) Orang-orang sekitar (anak dan orang dewasa) dalam interaksi merupakan

sentral penting karena mereka secara otomotis menjadi guru bagi anak.

f) Pada haikatnya, pendidikan anak usia dini merupakan interaksi antara

anak, lingkungan, orang dewasa, dan pengetahuan.

2. Bermain Sebagai Metode Pembelajaran Anak Usia Dini

Kegiatan pembelajaran pada anak harus senantiasa berorientasi kepada

kebutuhan anak. Anak usia dini adalah anak yang sedang membutuhkan upaya-

upaya pendidikan untuk mencapai optimalisasi semua aspek perkembangan, baik

perkembangan fisik maupun psikis, yaitu intelektual, bahasa, motorik, dan

sosioemosional. Belajar melalui bermain atau seraya belajar. Bermain merupakan

sarana belajar anak usia dini. Melalui permainan, anak diajak untuk bereksplorasi,

menemukan, memanfaatkan, dan mengambil kesimpulan mengenai benda di

sekitarnya. Lingkungan yang kondusif dan menentang. Lingkungan harus

diciptakan sedemikian rupa sehingga menarik dan menyenangkan, sekaligus

menentang dengan memperhatikan keamanan serta kenyamanan yang dapat

mendukung kegiatan belajar melalui bermain.

Pembelajaran anak usia dini harus menggunakan konsep pembelajaran

terpadu yang dilakukan melalui tema. Tema yang harus dibangun harus menarik

dan dapat membangkitkan minak anak, serta bersifat kontekstual. Hal ini

dimaksudkan agar anak mampu mengenal berbagai konsep serta mudah dan jelas

21
sehingga pembelajarn menjadi mudah dan bermakna bagi anak didik.

Mengembangkan berbagai kecakapan atau keterampilan hidup (life skills).

Mengembangkan keterampilan hidup dapat dilakukan melalui berbagai proses

pembiasaan. Hal ini dimaksudkan agar anak belajar untuk menolong diri sendiri,

mandiri, dan bertanggungjawab, serta memiliki disiplin diri.

Menggunakan berbagai media atau permainan edukatif dan sumber

belajar. Media dan sumber pembelajaran dapat berasal dari lingkungan alam

sekitar atau bahan-bahan yang sengaja disiapkan oleh pendidik, guru, dan orang

tua. Dilaksanakan secara bertahap dan berulang-ulang pembelajaran bagi anak

usia dini hendaknya dilakukan secara bertahap, dimulai dari konsep yang

sederhana dan dekat dengan anak. Agar konsep dapat kuasai dengan baik,

hendaknya guru menyajikan kegiatan-kegiatan yang dilakukan berulang kali.

3. Peranan Keluarga terhadap Pendidikan Anak Usia

Keluarga merupakan lembaga sosialisasi yang pertama dan utama bagi

seorang anak. Melalui keluarga anak belajar berbagai hal agar kelak dapat

melakukan penyesuaian diri dengan budaya di lingkungan tempat tinggalnya.

Orang tua memegang peran penting dalam proses sosialisasi yang dijalani seorang

anak. Proses sosialisasi merupakan proses seorang anak belajar tentang perilaku

dan keyakinan tentang dunia tempat ia tinggal. Seiring dengan tumbuh

kembangnya anak mulai mengenal dunia yang lebih luas selain keluarga, sehingga

sumber sosialisasi bagi anak pun semakin beragam.

Selain keluarga, anak mulai mengenal teman sebaya, media, sekolah,

komunitas, sistem hukum, dan sistem keyakinan. Pendidikan anak pada dasarnya

22
adalah tanggung jawab orang tua. Orang tua sebagai pendidik utama hendaknya

dapat berperan seoptimal mungkin agar anak memiliki nilai-nilai keutamaan

sebagai pedoman dalam berperilaku.

4. Macam-Macam Bermain dan Manfaatnya

Menurut Hughes seorang ahli perkembangan anak seperti dikutip oleh

Imam Musbikin (2010: 98) paling tidak ada lima unsur dalam suatu kegiatan yang

disebut bermain. Pertama, tujuan bermain. Tujuan bermain adalah permainan itu

sendiri dan si pelaku mendapat kepuasan karena melakukannya (tanpa target),

bukan untuk misalnya mendapatkan uang. Kedua, dipilih secara bebas. Permainan

dipilih sendiri, dilakukan atas kehendak sendiri, dan tidak ada yang menyuruh

ataupun memaksa. Ketiga, menyenangkan dan dinikmati. Keempat, ada unsur

khayalan dalam kegiatannya. Kelima, dilakukan secara aktif dan sadar. Bermain

bagi anak-anak sangat memberikan manfaat bagi mereka. Anak akan mengenal

berbagai jenis permainan dan masing-masing permainan ini memiliki manfaat

yang berbeda-beda, sehingga kejiwaan mereka akan semakin berkembang.

Jenis permainan pertama ialah permainan aktif, ialah kegiatan bermain

bebas dan spontan atau ekplorasi. Dalam permainan ini anak dapat melakukan

segala hal yang diinginkannya, tidak ada aturan-aturan dalam permainan tersebut.

Anak akan terus bermain dengan permainan tersebut selama permainan tersebut

menimbulkan kesenangan dan anak akan berhenti apabila permainan tersebut

sudah tidak menyenangkannya. Dalam permainan ini anak melakukan ekperimen

atau menyelidiki, mencoba, dan mengenal hal-hal baru.

23
Jenis permainan kedua ialah, permainan pasif iala kegiatan membaca. Membaca

merupakan kegiatan yang sehat. Membaca akan memperluas wawasan dan

pengetahuan anak, sehingga anak pun akan berkembang kreativitas dan

kecerdasannya.

Manfaat selanjutnya ialah bertujuan untuk mengembangkan kepribadian,

melalui sikap sportif, jujur, kerja sama dan moral. Lewat bermain anak semakin

bersikap positif dan mampu berinisiatif. Dengan bermain juga dapat

meningkatkan komunikasi, semakin mendekatkan hubungan antara anak dengan

teman-temannya, orang tua, dan gurunya, melatih bermasyarakat. Banyak ahli

ilmu jiwa yang menggunakan permainan sebagai metode terapi/pengobatan awal

bagi anak yang mengalami tekanan batin.

Dengan bermain, anak mendapat kesempatan yang luas untuk

melampiaskan kekesalan, melupakan kekecewaan, dan mendapatkan kembali

ketenangan dirinya dalam bermain, anak akan melakukan apa saja untuk

membuang beban berat yang dirasakannya.

5. Metode Pembelajaran Bagi Anak Usia Dini

Pembelajaran pada anak usia dini dapat dilaksanakan dengan

menggunakan beberapa metode. Metode pembelajaran di antaranya adalah

sebagai berikut:

1. Bercerita, bercerita adalah menceritakan atau membacakan cerita yang

mengandung nilai-nilai pendidikan. Melalui cerita daya imajinasi anak dapat

ditingkatkan. Bercerita dapat disertai gambar maupun dalam bentuk lainnya

seperti panggung boneka.

24
2. Bernyanyi, bernyanyi adalah kegiatan dalam melagukan pesan-pesan

yang mengandung unsur pendidikan. Dengan bernyanyi anak dapat terbawa

kepada situasi emosional seperti sedih dan gembira. Bernyanyi juga dapat

menumbuhkan rasa estetika.

3. Berdarmawisata, darmawisata adalah kunjungan secara langsung ke

obyek-objek yang sesuai dengan bahan kegiatan yang sedang dibahas di

lingkungan kehidupan anak. Kegiatan tersebut dilakukan di luar ruangan terutama

untuk melihat, mendengar, merasakan, mengalami langsung berbagai keadaan

atau peristiwa dilingkungannya. Hal ini dapat diwujudkan antara lain melalui

darmawisata ke pasar, sawah, pantai, kebun, dan lainnya.

4. Bermain Peran, bermain peran adalah permainan yang dilakukan untuk

memerankan tokoh-tokoh, benda-benda, dan peran-peran tertentu sekitar aanak.

bermain peran merupakan kegiatan menirukan perbuatan orang lain di sekitarnya.

Dengan bermain peran, kebiasaan dan kesukaan anak untuk meniru akan

tersalurkan serta dapat mengembangkan daya khayal (imajinasi) dan penghayatan

terhadap bahan kegiatan yang dilaksanakan.

Dengan menggunakan strategi, metode/bahan dan media yang menarik,

permainan dapat diikuti anak secara menyenangkan. Melalui bermain anak diajak

untuk berekplorasi (penjajakan), menemukan, dan memanfaatkan berbeda-beda di

sekitarnya. Konsep bermain inilah yang kemudian disebutnya sebagai belajar

sambil bermain. Dengan bermain, anak-anak menggunakan otot tubuhnya,

menstimulasi indra-indra tubuhnya, mengeksplorasi dunia sekitarnya, menemukan

seperti apa lingkungan yang ia tinggali, dan menemukan seperti apa diri mereka

25
sendiri. Dengan bermain, anak-anak menemukan dan mempelajari hal-hal atau

keahlian baru dan belajar (learn) kapan harus menggunakan keahlian tersebut,

serta memuaskan apa yang menjadi kebutuhannya (need).

Jenis-jenis bermain yang dapat digunakan sebagai metode pembelajaran

bagi anak usia dini yaitu bermain sosial, bermain dengan benda, dan bermain

peran. Bermain Sosial Dalam bermain sosial, gurulah yang mengamati cara

bermain anak dan dia akan memperoleh kesan bahwa partisipasi anak dalam

kegiatan bermain dengan teman-temannya akan menunjukkan derajat partisipasi

yang berbeda.

Bermain Peran Pendidikan anak usia dini sering dihadapkan pada berbagai

masalah, baik yang berkaitan dengan bidang pengembangan maupun menyangkut

hubungan sosial. Melalui bermain peran, anak-anak mencoba mengekplorasi

hubungan antar manusia dengan cara memperagakannya dan mendiskusikannya

sehingga secara bersamasama dapat mengekplorasi perasaan, sikap, nilai, dan

berbagai strategi pemecahan masalah. Dari dimensi pribadi model ini berusaha

membantu anak-anak menemukan makna dari lingkungan sosial yang bermanfaat

bagi dirinya.

B. Pembahasan Praktek Mata Kuliah Sistem Pemerintahan Desa

Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan sebuah program dunia

yang memiliki tujuan untuk mensejahterakan masyarakat dan melestarikan alam.

Fokus utama SDGs terdiri dari 18 tujuan berkelanjutan dengan 169 capaian yang

terukur yang ditentukan oleh PBB sebagai agenda pembangunan dunia yang

26
mencakup bidang sosial, ekonomi, lingkungan, hukum dan tata Kelola (Idowu

et.al,2020, United Nations, 2017).

Oleh karena itu adanya program SDGs memiliki tujuan untuk menciptakan

desa yang mandiri dan memberdayakan masyarakat desa secara optimal menurut

potensi desa yang bersangkutan dan ketentuan yang mengatur tentang sumber

dana desa untuk menyelenggarakan pembangunan.

Dalam kegiatan praktikum di Desa Sukajadi, Desa ini memiliki potensi di

bidang Pendidikan yakni, Sakola Motekar atau biasa disebut Sekolah Non Formal.

Sakola Motekar (Modal, Tekad, Kadaek, Rampak) biasa dipergunakan sebagai

media kreatif untuk menyampaikan aspirasi hingga menyampaikan suatu

keresahan warga, agar warga setempat bisa kompak dan bersama melalui medium

berkumpul atau ngariung. Manusia secara kodrati diberikan berbagai kebutuhan.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bermain Sebagai Metode Pembelajaran Bagi Anak Usia Dini Anak adalah

tempat orang tua mencurahkan kasih sayangnya. Karena itu, para orang tua harus

dapat memelihara, membesarkan, menyantuni dan mendidik anak-anaknya dengan

sebaik-baiknya. Rumah adalah sebagai tempat pertama untuk mendidik bagi anak-

anak. Pendidikan anak usia ini penting dilakukan, karena banyak hasil riset dan

27
penelitian yang membuktikan bahwa pendidikan yang diberikan sejak dini dapat

berpengaruh secara signifikan terhadap perkembangan otak, kesehatan, kehidupan

sosial dan ekonomi, serta kesiapan bersekolah.

Banyak metode pembelajaran yang dapat diterapkan bagi anak-anak usia

dini, salah satunya melalui bermain. Belajar sambil bermain dapat menyenangkan

dan menghibur bagi anak-anak. Bermain bagi anak adalah kegiatan yang serius

tetapi menyenangkan. Bermain adalah salah satu pendekatan dalam melaksanakan

kegiatan pendidikan untuk anak usia dini. Dengan menggunakan strategi,

metode/bahan dan media yang menarik, permainan dapat diikuti anak secara

menyenangkan. Metode pembelajaran tersebut masingmasing memiliki kelebihan

dan kekurangan. Tapi, yang terpenting adalah ketika bermain harus disesuaikan

dengan minat dan bakat para anak-anak usia dini. Sehingga tujuan pendidikan

bagi anak-anak usia dini dapat tercapai secara maksimal.

SDGs (Sustainable Development Goals) adalah role pembangunan

berkelanjutan yang akan masuk dalam program prioritas penggunaan Dana Desa

Tahun 2022. Penerapana program SDGs telah mewujudkan Desa peduli

Pendidikan, Desa berjejaring dalam upaya untuk percepatan pencapaian Tujuan

Pembangunan Berkelanjutan.

B. Implikasi

1. Implikasi Teoritis

a) Sistem pemerintahan desa dipelajari dalam rangka untuk

membahas seluruh hal hal dasar yang terkait dengan

28
pemerintahan desa mulai dari aspek teori, regulasi dan

implementasi terkini secara praktis melalui pembahasan

penyelenggaraan praktik pemerintahan desa.

b) Manfaat dari pelaksanaan penelitian sistem pemerintahan

desa memberikan petimbangan professional mahasiwa.

Sistem pemerintahan desa ini dapat digunakan untuk

meningkatkan sinergitas program kegiatan desa pada

instrumen perkembangan kemajuan desa.

2. Implikasi Praktis

Adapun semua potensi yang dimiliki oleh Desa Sukajadi

dimulai dari Sumber Daya Manusia yang dominan menujukan

kearah pendidikan yang ideal, dan tingginya kesadaran masyarakat

dalam menerapkan konsep MOTEKAR (Modal, Tekad, Kadaek,

Rampak) dalam kehidupan sehari-hari. Keberhasilan SDGs di Desa

Sukajadi memberikan motivasi kuat kepada masyarakat agar dapat

memberikan kontribusinya bagi keberhasilan antara program desa,

program masyarakat dengan program SDGs.

C. Saran

Terkait kesejahteraan rakyat umpanya menarik hal atau konsep

yang disebut SDGs, itu berpengaruh pada perkembangan serta perubahan

desa memiliki kekurangan. Upaya SDGs itu mencakup pada aspek

perubahan dimana hasilnya menjadikan Desa Sukajadi berpotensi baik

29
dalam keberhasilan dan kebanggaan bagi masyarakat. Maka diharapkan

proses pengimplementasian SDGs dalam penyokong berbentuk materi

harus sesuai dengan data dan benar benar dilakukan secara efektif juga

efisien.

DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang :

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.


Peraturan Pemerintahan Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa.
Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2014 tentang Dana Desa.
Jurnal :
Andari, R. N. (2021). Resensi: SDGs Desa, Percepatan Pencapaian Tujuan
Pembangunan Nasional Berkelanjutan. Jurnal Wacana Kinerja: Kajian

30
Praktis-Akademis Kinerja dan Administrasi Pelayanan Publik, 24(1), 137-
139.
Boekoesoe, L., & Maksum, T. S. (2022). Optimalisasi Pembangunan Desa dalam
Mewujudkan SDGs Desa. Jurnal Sibermas (Sinergi Pemberdayaan
Masyarakat), 11(1), 209-218.
Iskandar, A. H. (2020). SDGs desa: percepatan pencapaian tujuan pembangunan
nasional berkelanjutan. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Sustiawan, A. (2022). efektivitas program sdgs desa terhadap kesejahteraan
masyarakat di desa ngabar ponorogo (Doctoral dissertation, IAIN).
Sutrisna, I. W. (2021). Implementasi Fungsi Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
Dalam Mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) Desa. Jurnal
Ilmiah Cakrawarti, 4(1), 1-10.

DAFTAR LAMPIRAN
A. Logbook (Catatan Harian)

31
32
B. Dokumentasi Kegiatan

19 Juni 2023

Kunjungan hari pertama praktikum

21 Juni 2023

Pembelajaran singkat dengan anak-anak di Sakola Motekar

1
22 Juni 2023

Kunjungan terakhir di Sakola Motekar

2
Nama : Siti Nuraeniyah Jamalilail
C. Profil
Tempat tanggal lahir : Ciamis, 21 Juli 2001
Penulis Alamat : Rt 16 Rw 05, Dusun Desa, Desa Nasol, Kec.
Cikoneng
Email : stnuraeniyahjm@gmail.com

Nama : Devayantri
Tempat tanggal lahir : Ciamis, 31 April 2002
Alamat : Rt 01 Rw 03, Dusun Desa, Desa Barebeg,
Kec. Baregbeg
Email : devayantri45@gmail.com

Nama : Raden Dio Tri Dewanto


Tempat tanggal lahir : Ciamis, 08 September 2001
Alamat : Rt 01 Rw 07, Dusun Bangunsari, Kel.
Maleber, Kec. Ciamis
Nama : Sofyan Fikri Maulana
Email : diotri19@gmail.com
Tempat tanggal lahir : Brebes, 07 Juni 2001
Alamat : Rt 01 Rw 02, Dusun Jetak, Desa Bendasari,
Kec. Salem
Email : sofyanfikri74@gmail.com

Nama : Fuji Nuradilah


Tempat tanggal lahir : Ciamis, 06 Juni 2001
Alamat : Rt 11 Rw 04, Dusun Cigintung, Desa
Dadiharja, Kec. Rancah
Email : fujinuradillah@gmail.com

Nama : Asep Rendi Fadilah


Tempat tanggal lahir3: Ciamis, 17 Januari 2002
Alamat : Rt 02 Rw 01, Dusun, Desa Karangkamiri,
Kec. Langkaplancar
Nama : Alwan Fakhri Ritardi
Tempat tanggal lahir : Jakarta, 27 Januari 2001
Alamat : Bojongkantong, Kec. Langensari Kota
Banjar
Email :

Nama : Alkas Rabani Ahidayat


Tempat tanggal lahir : Ciamis, 10 Oktober 2001
Alamat : Rt 09 Rw 03, Dusun Cimaragas, Desa
Cimaragas, Kec. Cimaragas
Email : alkasrabani10@gmail.com

Nama : Sri Nurhayati


Tempat tanggal lahir : Cilacap, 07 Maret 2001
Alamat : Dusun Kedungdaon, Desa Bumireja
Kec. Kedungreja, Kabupaten Cilacap
Email : srin070301@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai