Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM

MEDIAN REGENSIA II

MATERI
PEMBUATAN MEDIUM SELEKTIF DAN
PEMBUATAN MEDIUM UJI BIOKIMIAWI

DISUSUN OLEH :
NAMA : FIANTIKA GADIS SAPUTRI
NIM : 2011050087
PRODI : TLM B

PRODI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK D4


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2020 / 2021
BAB 1

1.1 Dasar teori


 Membuat medium selektif
Media selektif adalah media yang di dalamnya ditambahkan zat-zat tertentu yang
bersifat selektif untuk mencegah pertumbuhan mikroba lain, misalnya medium yang
ditambah dengan kristal violet dengan maksud untuk menumbuhkan bakteri Gram negatif
saja dan menghambat pertumbuhan bakteri Gram positif (Arif 2020)
1. Media SS (Salmonella Shigella)
Karakteristik bakteri Salmonella pada media SSA adalah tidak berwarna,
transparan, memiliki endapan hitan jika memproduksi H2S. Salmonella-Shigella agar
adalah media selektif yang digunakan untuk memisahkan bakteri Salmonella dan Shigella.
Makanan diketahui sebagai perantara yang baik untuk penularan bakteri patogen ke
manusia. Penyakit perut seperti disentri, tipus, serta kolera dapat berjangkit pada manusia
setelah mengkonsumsi makanan yang mengandung bibit penyakit tersebut. Biasanya
diperantarai oleh vektor seperti lalat, semut, atau serangga lain yang sebelumnya hinggap
di tempat kotor dan diketahui dapat membawa bakteri Salmonella typosa, Shigella
dysentriae, dan Vibrio cholera .(Dwidjoseputro, 1978).

Keamanan pangan didefinisikan sebagai suatu kondisi yang diperlukan untuk


mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat
mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia. Makanan yang aman
adalah yang tidak tercemar, tidak mengandung mikroorganisme atau bakteri dan bahan
kimia berbahaya serta diolah dengan tata cara yang benar sehingga sifat dan zat gizinya
tidak rusak, serta tidak bertentangan dengan kesehatan manusia. Makanan dikatakan
memenuhi syarat kesehatan jika tidak mengandung mikroorganisme patogen serta tidak
mengandung zat berbahaya menurut yang telah ditentukan serta jumlah mikroorganisme
aerob dalam makanan tidak boleh melampaui jumlah batas maksimal mikroorganisme
pada makanan (Pracoyo et al, 2006).

2. Media ENDO Agar

Media Endo agar adalah media media selektif dan media diferensial yang
digunakan untuk mengisolasi bakteri Gram negatif bentuk batang berdasarkan 2
kemampuan bakteri dalam memfermentasi laktosa atau tidak. Media ini pada awalnya
dibuat untuk mengisolasi bakteri penyebab tifus (typhoid) bentuk batang kemudian
berkembang menjadi media diferensial terutama untuk konfirmasi pemeriksaan bakteri
coliform. Komposisi Media Endo Agar meliputi peptone, lactose, dipotassium phosphate,
sodium su lphite, agar dan akuades. (Arif, 2020)

Media pertumbuhan harus memenuhi persyaratan nutrisi yang dibutuhkan oleh


suatu mikroorganisme (Atlas, 2004).

Bahan yang digunakan harus mengandung nutrisi yang dibutuhkan untuk


pertumbuhan bakteri seperti dari bahan-bahan yang kaya akan karbohidrat dan protein.
Nutrisi yang dibutuhkan mikroorganisme untuk pertumbuhannya meliputi karbon,nitrogen,
unsur non logam seperti sulfur dan forfor, unsur logam seperti Ca, Zn, K, Cu, Mn, Mg, dan
Fe, vitamin, air, dan energi (Radji, 2011).

Sampel yang digunakan adalah strain kuman Escherichia coli yang diambil dari
isolat Laboratorium Mikrobiologi STIKes Perintis Padang. Bahan yang digunakan adalah
media cair BHIB dan MSG, serta medium Endo agar. Setelah Alat dan bahan disterilisasi
selanjutnya dilakukan penanaman bakteri Escherichia coli pada media cair BHIB dan
MSG kemudian inkubasi selama 24 jam pada suhu 37ᴼC (Sumardi, 2008)

3. Media Thiosulfate Citrat Bile Sucrose agar (TCBSA)

Digunakan untuk isolasi dan pertumbuhan selektif dari Vibrio cholera dan Vibrio
enterophatogenic yang lain. Konsentrasi thiosulfat dan citrate dan kuatnya alkalinitas dari
media ini sebagian besar menghambat pertumbuhan Enterobactericeae. Beberapa bakteri
coliform, yang mungkin bisa tumbuh tidak mampu memetabolisme sukrosa. Hanya sedikit
strain Proteus sp yang sukrosa positif dapat tumbuh dengan koloni berwarna kuning seperti
koloni Vibrio.(Arif, 2020)

Bakteri genus Vibrio dapat menyebabkan penyakit pada ikan kerapu sunu, seperti
pembusukan pada sirip, borok pada bagian tubuh dan mulut merah. Penyakit selalu muncul
sebagai proses dinamis akibat tidak seimbangnya hubungan antara inang (host), jasad
penyakit (patogen), serta lingkungan (Sarono et al. 1993).

4. Media Centrimide Agar

Untuk isolasi dan difrensiasi Pseudomonas aerogenosa. Cetrimide sebagian besar


menghambat pertumbuhan bakteri yang mengiringi pertumbuhan P. Aerogenosa dengan
cara memuasakan dan meminimalkan gangguan terhadap pertumbuhan P. aerogenosa.
Produksi pigmen tidak dihambat sewaktu tumbuh pada media ini dengan warna pigmen
kuning-hijau. Medium ini memiliki kandungan yang meliputi pepton dari gelatin,
magnesium klorida, potassium sulfat, cetrimide dan agar. (Arif, 2020)

5. Media de Mann Rogosa Sharpe (MRS)

MRS merupakan media untuk memperkaya, menumbuhkan, dan mengisolasi jenis


Lactobacillus dari seluruh jenis bahan. MRS agar mengandung polysorbat, asetat,
magnesium, dan mangan yang diketahui bertindak sebagai faktor penting bagi
pertumbuhan bakteri Lactobacillus sp. Bakteri Lactobacillus sp merupakan organisme
mikroaerofilik dan membutuhkan media yang berlapis sehingga media MRSA ini dibuat
berlapis-lapis dengan cara menuang larutan media yang sudah 3 dicampur agar dan
didinginkan hingga padat. Setelah lapisan pertama padat, lapisan kedua dituang dan
seterusnya.

6. Media Manitol Salt Agar (MSA) Mannitol salt agar atau disingkat

MSA merupakan media selektif dan diferensial untuk identifikasi Staphylococcus


aureus. Media ini mengandung garam natrium klorida 7,5% sehingga media ini menjadi
media selektif karena sebagian besar bakteri tidak dapat tumbuh pada konsenterasi garam
7,5% kecuali Staphylococcus sp. Selain itu MSA juga mengandung manitol dan indikator
pH phenol red yang membuat media ini menjadi media diferensial. Staphylococcus aureus
akan menghasilkan koloni kuning dengan zona kuning karena dapat memfermentasi
manitol menjadi asam yang kemudian merubah warna indikator phenol red dari merah
menjadi kuning, sedangkan Staphylococcus jenis lainnya menghasilkan koloni merah
muda kecil atau koloni merah dengan tidak ada perubahan warna medium karena tidak
dapat memfermentasi manitol.

7. Media Eosin Methylene Blue Agar (EMBA)

Media EMB Agar adalah media selektif dan media diferensial. Media EMB Agar
digunakan untuk menguji kualitas air untuk membedakan bakteri non fecal coliform dan
fecal coliform yang menandakan kemungkinan kontaminasi mikroorganisme patogen
dalam sampel air (adanya Escherichia coli di sungai / sampel air menunjukkan
kemungkinan kontaminasi tinja di sungai / sampel air, begitu juga dengan adanya bakteri
patogen usus lainnya). Medium ini memiliki komposisi medium yang meliputi pepton,
laktosa, sukrosa, dipotassium phosphate, eosin Y, methylene blue dan agar.

Bakteri gram negatif yang memfermentasi laktosa (umumnya bakteri usus) dapat
menghasilkan asam, dalam kondisi asam akan menghasilkan warna kompleks berwarna
ungu gelap atau warna hijau metalik. Warna hijau metalik ini merupakan indikator dari
bakteri yang dapat memfermentasi laktosa dengan kuat dan/atau bakteri yang dapat
memfermentasi sukrosa (khas pada bakteri coliform fecal). Pada bakteri yang
memfermentasi laktosa dengan lambat akan menghasilkan asam dengan jumlah yang
sedikit sehingga koloni akan berwarna coklat atau merah muda. Pada bakteri yang tidak
dapat memfermentasi laktosa koloni akan berwarna merah muda atau transparan.

 Membuat medium uji biokimia

Uji biokimia bakteri merupakan suatu cara atau perlakuan yang dilakukan untuk
mengidentifikasi dan mendeterminasi suatu biakan murni bakteri hasil isolasi melalui sifat-
sifat fisiologinya. Proses biokimia erat kaitannya dengan metabolisme sel, yakni selama
reaksi kimiawi yang dilakukan oleh sel yang menghasilkan energi maupun yang
menggunakan energi untuk sintesis komponen-komponen sel dan untuk kegiatan seluler,
seperti pergerakan (Susi Afrianti Rahayu, 2017)
Setiap bakteri memiliki karakter biokimiawi yang spesifik dan khas yang berbeda
antara satu bakteri dengan lainnya. Karakter biokimiawi ini bertanggungjawab terhadap
proses bioenergetik, biosintesis, dan biodegradasi material di dalam dan di luar sel yang
dalam pelaksanaannya dilakukan oleh suatu protein spesifik yang dikenal dengan istilah
enzim
Biokimia bertujuan untuk memahami bagaimana interaksi biomolekul satu dengan
lainnya yang membawa sifat-sifat kehidupan ini. Belum pernah dalam pengamatan logika
molekul sel hidup, kita menemukan suatu pelanggaran terhadap hukum-hukum yang telah
dikenal, seiring dengan itu pula, kita belum pernah memerlukan pendefinisian hukum baru.
Mesin organik lunak sel hidup berfungsi di dalam kerangka hukum-hukum yang sama
mengatur mesin buatan manusia. Akan tetapi, reaksi-reaksi kimia dan proses pengaturan sel
telah maju demikian pesat, melampaui kemampuan kerja mesin buatan manusia (Lehninger,
1995).
Bakteri asam laktat (BAL) merupakan kelompok bakteri yang menghasilkan asam
laktat sebagai produk utama dalam fermentasi karbohidrat yakni glukosa atau sukrosa.
Bakteri asam laktat terdapat pada produk-produk daging mentah ataupun kalengan, produk
susu (yoghurt, keju), beras ketan dan tape. Beberapa sumber juga memaparkan bahwa pada
buah-buahan seperti durian, nangka, sirsak, nanas, cacao, dan pada sayuran yaitu tomat,
kubis, asinan sawi, terong, timun, bawang dan lain sebagainya adalah potensial sebagai
sumber BAL(Yuni and Sari, 2003); (Korhonen, 2010).

Semua BAL pada dasarnya mempunyai kesamaan sifat yaitu bersifat gram positif,
berbentuk kokus atau batang, tidak membentuk spora,non motil, katalase negatif dan
bersifat anaerob. BAL termasuk dalam kelompok bakteri yang memenuhi standar GRAS
(Generally Recognized as Safe), yaitu bakteri yang baik yang aman bagi manusia
(Nasution, 2012); (Wedajo, 2015);(Korhonen, 2010).

31.1 Tujuan :
A. Pembuatan Medium Selektif
Tujuan praktikum pembuatan medium selektif ini adalah :
1. Mahasiswa dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan media selektif
2. Mahasiswa mengetahui contoh-contoh medium pertumbuhan mikroba yang bersifat
selektif (khusus)
3. Maha siswa mampu melakukan pembuatan medium selektif secara baik dan benar
B. Pembuatan Medium Uji Biokimiawi Bakteri
Tujuan praktikum pembuatan medium uji biokimiawi ini adalah
1. Mahasiswa dapat memahami yang dimaksud dengan medium uji biokimiawi.
2. Mahasiswa dapat membedakan tentang enzim secara umum.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan dan membuat medium uji biokimiawi bakteri
4. Mahasiswa mampu menjelaskan fungsi dari enzim.
BAB II

2.1 Metode :

A. Pembuatan Media Selektif


 Alat
1. Pipet tetes
2. Tabung reaksi
3. Erlenmeyer
4. Hotplate
5. Magnetic stirrer
6. Batang pengaduk
7. Gelas ukur
8. Beker glass
9. Kapas steril
10. Tissue
11. Wrapping
12. Kertas indicator Ph
13. Autoclave
 Bahan
1. Aquades
2. Media SSA
3. Media Mac Conkey agar

Cara Kerja
 Media Salmonella Shigella Agar
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Ditimbang 12 gram media SSA, lalu masukkan ke dalam beker glass
3. Dilarutkan mengggunakan 200ml aquades
4. Dipanaskan diatas hot plate hingga mendidih sambil diaduk dengan magnetic stirrer
sampai homogen, lalu biarkan beberapa saat
5. Diukur ph larutan, pastikan ph bernilai 7
6. Dimasukkan kedalam Erlenmeyer, lalu tutup menggunakan kapas steril kemudian di
wrapping
7. Disterilisasikan dengan cara tyndalisasi,dengan menggunakan panci kukus pada suhu
80ᵒC selama 30 menit ,dilakukan sterilisasi 2 kali. Media SSA tidak dilakukan
sterilisasi di dalam autoklaf, karena ada zat-zat yang rusak yakni sodium sitrate dan
sodium thiosulpate , maka dilakukan sterilisasi dengan cara tyndalisasi.
8. Dimasukkan ke dalam lemari es
 Media Mac Conkey Agar
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Ditimbang 10 gram media Mac, Conkey lalu masukkan ke dalam beker glass
3. Diarutkan mengggunakan 200ml aquades
4. Dipanaskan diatas hot plate hingga mendidih sambil diaduk dengan magnetic stirrer
sampai homogen, lalu biarkan beberapa saat
5. Diukur ph larutan, pastikan ph bernilai 7
6. Dimasukkan kedalam Erlenmeyer, lalu tutup menggunakan kapas steril kemudian di
wrapping
7. Disterilisasi menggunakan autoklaf dengan suhu 121oC selama 15 menit
8. Dimasukkan kedalam lemari es

B. Pembuatan Media Uji Biokimiawi Bakteri


1. Media Methyl Red Voges-Proskauer Broth (MR-VP)
 Alat :
1. Pipet tetes
2. Tabung reaksi
3. Erlenmeyer
4. Hotplate
5. Magnetic stirrer
6. Batang pengaduk
7. Gelas ukur
8. Beker glass
9. Kapas steril
10. Tissue
11. Wrapping
12. Kertas indicator Ph
13. Cawan petri
 Bahan :
1. Aquades
2. Media TSIA
3. Media SIM
 Cara Kerja :
Media SIM ( sulfide Indole Motility )
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Ditimbang 6 gram media SIM lalu masukkan ke dalam beker glass
3. Diarutkan mengggunakan 200ml aquades
4. Dipanaskan diatas hot plate hingga mendidih sambil diaduk dengan magnetic stirrer
sampai homogen, lalu biarkan beberapa saat
5. Diukur ph larutan, pastikan ph bernilai 7,3
6. Dimasukkan kedalam 3 tabung reaksi masing-masing 5 ml dan sisanya dimasukan ke
dalam Erlenmeyer, lalu tutup menggunakan kapas steril kemudian di wrapping
7. Disterilisasi menggunakan autoklaf dengan suhu 121oC selama 15 menit
8. Dimasukkan kedalam lemari es

Media TSIA (Triple Sugar Iron agar )


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Ditimbang 6 gram media SIM lalu masukkan ke dalam beker glass
3. Diarutkan mengggunakan 200 ml aquades
4. Dipanaskan diatas hot plate hingga mendidih sambil diaduk dengan magnetic stirrer
sampai homogen, lalu biarkan beberapa saat
5. Diukur ph larutan, pastikan ph bernilai 7,4
6. Dimasukkan pada 3 tabung reaksi masing-masing 7 ml dan sisanya dimasukan ke
dalam erlenmeyer, lalu tutup menggunakan kapas steril kemudian di wrapping
7. Disterilisasi menggunakan autoklaf dengan suhu 121ᵒC selama 15 menit
8. Dimasukan ke dalam cawan petri secara aseptic pada meja kerja LAF, lalu setelah
media padat di wraping
9. Dimasukkan kedalam lemari es

2.2 Hasil Praktikum :


A. Pembuatan Medium Selektif

NO NAMA WARNA BENTUK KETERANGAN


1. MEDIA SS MERAH PADAT (-) TIDAK
AGAR TERKONTAMINASI
2. MEDIA MAC MERAH PADAT (-) TIDAK
CONKEY AGAR TERKONTAMINASI

B. Pembuatan Medium Uji Biokimiawi Bakteri

NO NAMA WARNA BENTUK KETERANGAN


Awal Akhir Awal Akhir
1. TSIA Merah Merah tua Serbuk/bub Padat (-)tidak
uk terkontaminasi
2. SIM Kunin Kuning Granula/but Semi padat (-)tidak
g kecoklatan iran terkontaminasi

2.3 Pembahasan :
 Membuat medium selektif
Media yang selain mengandung nutrisi juga ditambah suatu zat tertentu sehingga
media tersebut dapat menekan pertumbuhan mikroba lain dan merangsang pertumbuhan
mikroba yang diinginkan

Alat-alat dan cara kerja yang digunakan dalam pemeriksaan ini yaitu pertama
masukan medium kedalam gelas beker kemudian dilarutkan dengan 200ml
aquadest,kemudian dipanaskan diatas hotplate sampai mendidih dengan cara sambil
diaduk, jika sudah mrndidih dicek menggunakan pH sampai pH menjadi 7, lalu media
tersebut dimasukkan kedalam 3 tabung reaksi. Jika sudah, sisa medium tersebut
dimasukkan kedalam erlenmeyer dan disterilisasi menggunakan autoklaf dalam suhu
121°C selama 15 menit. Setelah itu larutan tersebut dimasukan kedalam cawan petri dan
diamati. Pada saat pengamatan larutan tersebut dicekapakah larutan tersebut terjadi
kontaminasi atau tidak terjadi kontaminasi. Yang membedakan larutan tersebut
terkontaminasi dan tidak terkontaminasi yaitu jika terkontaminasi medium tersebut akan
tercampur dengan bahan atau medium lain yang mengakibatkan hasil tidak sesuai dengan
intepretasi hasil. Medium tidak terkontaminasi yaitu medium yang dibuat berhasil atau
tidak perlu lagi mengulangi untuk membuat medium.
Hasil dari pembuatan medium selektif yaitu pada Media SS Agar berwarna merah
yang berbentuk padat, dan medium tersebut tidak terkontaminasi, pada Media MAC
Conkey Agar berwarna merah, berbentuk padat, dan juga medium tidak terkontaminasi.

 Uji biokimiawi
Biokimia bertujuan untuk memahami bagaimana interaksi biomolekul satu dengan
lainnya yang membawa sifat-sifat kehidupan ini. Belum pernah dalam pengamatan
logika molekul sel hidup, kita menemukan suatu pelanggaran terhadap hukum-hukum
yang telah dikenal, seiring dengan itu pula, kita belum pernah memerlukan
pendefinisian hukum baru. Mesin organik lunak sel hidup berfungsi di dalam
kerangka hukum-hukum yang sama mengatur mesin buatan manusia. Akan tetapi,
reaksi-reaksi kimia dan proses pengaturan sel telah maju demikian pesat, melampaui
Alat dan cara kerja yang digunakan dalam praktikum Media SIM ( sulfide Indole Motility )
Dan Media TSIA (Triple Sugar Iron agar ) adalah untuk pertama diitimbang 6 gram media
SIM lalu masukkan ke dalam beker glass. Setelah dimasukan kedalam glass beker
dilarutkan menggunakan 200ml aquades dengan cara dipanaskan diatas hotplate
hingga mendidih sambal diaduk menggunakan magnetic stirrer sampai homogen,
kemudian biarkan beberapa saat. Setelah itu mengukur ph larutan, dan pastikan ph
bernilai 7,3. Kemudian dimasukan kedalam 3 tabung reaksi masing-masing 5 ml dan
sisanya dimasukan ke dalam Erlenmeyer, lalu tutup menggunakan kapas steril
kemudian di wrapping setelah itu diseterilisasi menggunakan autoklaf dengan suhu
121°C selama 15 menit selanjutnya dimasukkan kedalam lemari es.

Hasil dari praktikum uji biokomiawi adalah untuk SIM pada awal berwarna kuning dan
untuk yang berbentuk granula/buiran dan medium tersebut tidak terkontiminasi. Pada hasol
ahir berwarna kuning kecoklatan dengan bentuk semi padat pada uji ahir ini juga tidak
terkontiminasi. Pada TSIA awal pengujian berwarna merah yang berbentuk serbuk/ bubuk
medium tersebut tidak terkontiminasi. Pada pengujian ahir yaitu berwarma merah tua dan
berbentuk padat dan medium ini juga tidak terkontiminasi.
BAB III

3.1 Kesimpulan :

Medium selektif

Adapun kesimpulan dari praktikum medium selektif adalah

1. Media selektif adalah media yang di dalamnya ditambahkan zat-zat tertentu yang
bersifat selektif untuk mencegah pertumbuhan mikroba lain, misalnya medium yang
ditambah dengan kristal violet dengan maksud untuk menumbuhkan bakteri Gram
negatif saja dan menghambat pertumbuhan bakteri Gram positif.
2. Dapat mengetahui contoh-contoh dari pertumbuhan mikroba yaitu Media SS
(Salmonella Shigella), Media ENDO Agar, Media Thiosulfate Citrat Bile Sucrose agar
(TCBSA), Media Centrimide Agar, Media de Mann Rogosa Sharpe (MRS), Media
Manitol Salt Agar (MSA), Media Eosin Methylene Blue Agar (EMBA).
3. Dapat membuat medium selektif dengan cara :
 Media Salmonella Shigella Agar
- Disiapkan alat dan bahan
- Ditimbang 12 gram media SSA, lalu masukkan ke dalam beker glass
- Dilarutkan mengggunakan 200ml aquades
- Dipanaskan diatas hot plate hingga mendidih sambil diaduk dengan magnetic
stirrer sampai homogen, lalu biarkan beberapa saat
- Diukur ph larutan, pastikan ph bernilai 7
- Dimasukkan kedalam Erlenmeyer, lalu tutup menggunakan kapas steril kemudian
di wrapping
- Disterilisasikan dengan cara tyndalisasi,dengan menggunakan panci kukus pada
suhu 80ᵒC selama 30 menit ,dilakukan sterilisasi 2 kali. Media SSA tidak
dilakukan sterilisasi di dalam autoklaf, karena ada zat-zat yang rusak yakni sodium
sitrate dan sodium thiosulpate , maka dilakukan sterilisasi dengan cara tyndalisasi.
- Dimasukkan ke dalam lemari es
 Media Mac Conkey Agar
- Disiapkan alat dan bahan
- Ditimbang 10 gram media Mac, Conkey lalu masukkan ke dalam beker glass
- Diarutkan mengggunakan 200ml aquades
- Dipanaskan diatas hot plate hingga mendidih sambil diaduk dengan magnetic
stirrer sampai homogen, lalu biarkan beberapa saat
- Diukur ph larutan, pastikan ph bernilai 7
- Dimasukkan kedalam Erlenmeyer, lalu tutup menggunakan kapas steril kemudian
di wrapping
- Disterilisasi menggunakan autoklaf dengan suhu 121oC selama 15 menit
- Dimasukkan kedalam lemari es.

Medium uji biokimiawi


Adapun kesimpulan dari praktikum uji biokimiawi :
1. Uji biokimia bakteri merupakan suatu cara atau perlakuan yang dilakukan untuk
mengidentifikasi dan mendeterminasi suatu biakan murni bakteri hasil isolasi
melalui sifat-sifat fisiologinya. Proses biokimia erat kaitannya dengan
metabolisme sel, yakni selama reaksi kimiawi yang dilakukan oleh sel yang
menghasilkan energi maupun yang menggunakan energi untuk sintesis
komponen-komponen sel dan untuk kegiatan seluler, seperti pergerakan
2. secara umum enzim dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Exoenzym, merupakan enzim yang bekerja di luar sel yang umumnya berupa
hydrolytic enzym yang akan menguraikan material dari luar sel yang memiliki berat
molekul tinggi menjadi material yang memiliki berat molekul rendah sehingga
nantinya dapat melewati membran sel dan masuk ke dalam sel. Beberapa contoh
material tersebut adalah protein, karbohidrat, dan lemak
2. Endoenzym, merupakan enzim yang bekerja di dalam sel dan bertanggungjawab
terhadap sintesis protoplasma baru yang membutuhkan dan memproduksi energi sel
dari proses pencernaan material yang masuk ke dalam sel. Kemampuan sel untuk
memanfaatkan substrat berenergi tersebut menyebar ke seluruh bagian membran sel
dan hal ini mengindikasikan keberadaan banyaknya enzim yang dapat mengubah
substrat dengan kandungan kimia spesifik menjadi material yang penting.
3. Dapat membuat medium uji biokimia dengan cara :
 Media SIM ( sulfide Indole Motility )
- Disiapkan alat dan bahan
- Ditimbang 6 gram media SIM lalu masukkan ke dalam beker glass
- Diarutkan mengggunakan 200ml aquades
- Dipanaskan diatas hot plate hingga mendidih sambil diaduk dengan magnetic
stirrer sampai homogen, lalu biarkan beberapa saat
- Diukur ph larutan, pastikan ph bernilai 7,3
- Dimasukkan kedalam 3 tabung reaksi masing-masing 5 ml dan sisanya dimasukan
ke dalam Erlenmeyer, lalu tutup menggunakan kapas steril kemudian di wrapping
- Disterilisasi menggunakan autoklaf dengan suhu 121oC selama 15 menit
- Dimasukkan kedalam lemari es
 Media TSIA (Triple Sugar Iron agar )
- Disiapkan alat dan bahan
- Ditimbang 6 gram media SIM lalu masukkan ke dalam beker glass
- Diarutkan mengggunakan 200 ml aquades
- Dipanaskan diatas hot plate hingga mendidih sambil diaduk dengan magnetic
stirrer sampai homogen, lalu biarkan beberapa saat
- Diukur ph larutan, pastikan ph bernilai 7,4
- Dimasukkan pada 3 tabung reaksi masing-masing 7 ml dan sisanya dimasukan ke
dalam erlenmeyer, lalu tutup menggunakan kapas steril kemudian di wrapping
- Disterilisasi menggunakan autoklaf dengan suhu 121ᵒC selama 15 menit
- Dimasukan ke dalam cawan petri secara aseptic pada meja kerja LAF, lalu setelah
media padat di wraping
- Dimasukkan kedalam lemari es.
4. berfungsi untuk mempertahankan diri dan hal ini merupakan proses alamiah dalam
metabolisme sel. Produk metabolisme dibentuk dan diekskresikan dari dalam sel ke
lingkungan. Pengujian ini dan produk yang dihasilkan tidak hanya digunakan dalam
proses identifikasi sistem enzim spesifik tetapi juga menyediakan data primer yang
berguna untuk proses identifikasi, pemisahan, dan klasifikasi bakteri.

3.2 Saran :

Daftar Pustaka

Fatimah Siti Akma, dkk. 2018. PERANAN MONOSODIUM GLUTAMAT SEBAGAI


MEDIA PENYUBUR ALTERNATIF PENGGANTI Brain-heart Infosion Broth (BHIB)
UNTUK PERTUMBUHAN BAKTERI Escherichia coli. Jurnal Prosiding Seminar
Kesehatan Perintis. 1 (1).
Rahmiati. 2016. ANALISIS BAKTERI SALMONELLA-SHIGELLA PADA KUAH SATE
PEDAGANG KAKI LIMA. Jurnal Biologi Lingkungan, Industri, Kesehatan. 3(1).
Syarif AR Hidayat. 2013. Karakterisasi Bakteri Genus Vibrio Dari Ikan Kerapu
(Plectropomus sp.). Jurnal biogenesis. 1 (2)

Ali A. 2005. Mikrobiologi Dasar. Jilid 1. Cet. 1. Makassar: Universitas Negeri Makassar
Press
Arif, 2020. Buku Panduan Media Reagensia edisi . Purwokerto. Universitas
Muhammadiyah Purwokerto.

LAMPIRAN

a. Pembuatan Media Selektif


1. Pembuatan Medium Endo Agar

2. Pembuatan Medium Eosin Methylene Blue Agar (EMBA)

b. Pembuatan Media Uji Biokimiawi Bakteri


1. Media Methyl Red Voges-Proskauer Broth (MR-VP)
2. Media Skim Milk Agar (SMA)

c. pH Media selektif

medium endo agar

Medium Eosin methylene Blue Agar


d. pH Media Uji BiokimiaBakteri

Media methyl Red Voges-Proskauer Broth (MR-VP)

Media Skim Milk Agar (SMA)

Sampel Medium
Medium Endo agar yang disterilisasi.

Anda mungkin juga menyukai