DISUSUN OLEH:
RATNA YUNITA
1711050047
2018
BAHAN BERACUN BERBAHAYA
A. TUJUAN
1. Untuk mengetahui cara menjaga higiene dan sanitasi orang yang
bekerja di laboratorium, serta higiene dan sanitasi laboratorium.
2. Mencegah penyakit bagi orang yang bekerja di laboratorium atau yang
berada di lingkungan laboratorium.
3. Menjamin keamanan umum maupun personal dari kemungkinan-
kemungkinan akibat yang disebabkan oleh tidak terpeliharanya higiene
dan sanitasi.
4. Mengetahui alat-alat dan bahan yang digunakan dalam pelaksanaan
pemeliharaan higiene dan sanitasi.
B. DASAR TEORI
Menurut Sri Mulyanti (2012), beberapa pengertian sanitasi ialah:
1) Sanitasi adalah suatu usaha pencegahan penyakit yang menitikberatkan
kegiatan pada usaha kesehatan lingkungan hidup manusia. 2) Upaya
menjaga pemeliharaan agar seseorang, makanan, tempat kerja atau
peralatan agar hygienis (sehat) dan bebas pencemaran yang diakibatkan
oleh bakteri, serangga, atau binatang lainnya. 3) Sanitasi adalah cara
pengawasan masyarakat yang menitikberatkan kepada pengawasan
terhadap berbagai faktor lingkungan yang mungkin mempengaruhi derajat
kesehatan masyarakat. 4) Sanitasi adalah cara pengawasan terhadap faktor-
faktor lingkungan yang mempunyai pengaruh terhadap lingkungan. 11 5)
Sanitasi adalah suatu usaha pencegahan penyakit yang menitikberatkan
kegiatannya kepada usaha-usaha kesehatan lingkungan hidup manusia.
Di dalam buku The Theory of Cathering yang dikutip oleh
Suwantini (2004) disebut bahwa ”hygiene is the study of health and the
preventation of the deases” ini berarti hygiene adalah ilmu kesehatan dan
pencegahan timbulnya penyakit. Hygiene sangat erat hubungannya 17
dengan makanan dan minuman serta individu. Makanan dan minuman
yang di masak oleh penjamah makanan/individu yang sehat maka akan
mempengaruhi hasil makanan dan minuman dapat terhindar dari penyakit.
Kesehatan penjamah makanan saat pengolahan makanan sangat perlu
diperhatikan, bila terjadi sakit akibatnya adalah makanan yang diolah
memungkinkan terdapat suatu penyakit.
Bahan saniter adalah bahan kimia yang dipergunakan untuk
membunuh, meng-inaktifkan mikroorganisme yang merugikan. Jenisjenis
bahan pembersih menurut Suwantini (2004) meliputi: 1) Bahan pembersih
kimia a) Sabun; dipergunakan untuk membersihkan kain, karet, dan bulu
b) Pengkilap (polishes); dipergunakan untuk mengkilapkan permukaan
kayu dan logam c) Abrasif; dipergunakan untuk keramik dan permukaan
enamel d) Asam; dipergunakan untuk kotoran yang susag di bersihkan
diperalatan dari logam seperti karat 13 e) Basa; dipergunakana untuk
kotoran kerak cair yang lengket seperi lantai kamar mandi f) Pelarut
(solvent) digunakan untukm melarutkan lemak dan minyak (bensin dan
thinner) g) Detergent; dari tumbuh-tumbuhan.
Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor.715/MENKES/SK/V/2003, beberapa perilaku tenaga/karyawan
yang seharusnya selama bekerja antara lain : 1) Tidak merokok. 2) Tidak
makan atau mengunyah. 3) Tidak memakai perhiasan, kecuali cincin
kawin yang tidak berhias (polos). 22 4) Tidak menggunakan peralatan dan
fasilitas yang bukan untuk keperluannya. 5) Selalu mencuci tangan
sebelum bekerja dan setelah keluar dari kamar kecil. 6) Selalu memakai
pakaian kerja dan pakaian pelindung dengan benar. 7) Selalu memakai
pakaian kerja yang bersih yang tidak dipakai di luar tempat jasaboga
(Depkes RI, 2003).
Selain hal-hal tersebut diatas, berikut ini ada beberapa hal yang
harus diperhatikan oleh pekerja yang terlibat dalam pengolahan makanan,
sebagai berikut: 1) Tidak merokok, makan atau mengunyah selama
melakukan aktivitas penanganan makanan. 2) Tidak meludah atau
membuang ingus di dalam daerah pengolahan. 3) Selalu menutup mulut
dan hidung pada waktu batuk atau bersin. Sedapat mungkin batuk dan
bersin tidak di dekat makanan. 4) Tidak mencicipi atau menyentuh
makanan dengan tangan atau jari. Tetapi menggunakan sendok bersih,
spatula, penjepit atau peralatan lain yang sesuai. 5) Sedapat mungkin tidak
sering menyentuh bagian tubuh misalnya mulut, hidung, telinga atau
menggaruk bagian-bagian tubuh pada waktu menangani makanan. 6) Pada
waktu memegang gelas minum pun dilarang untuk menyentuh bibir gelas.
7) Jangan sekali-kali duduk diatas meja kerja (Purnawijayanti, 2001).
Agar tujuan kesehatan dan keselamatan kerja dapat tercapai sesuai
dengan yang diharapkan perlu dipahami unsur-unsur dan prinsipprinsip
kesehatan dan keselamatan kerja oleh semua orang yang berada 24
ditempat kerja. Adapun unsur–unsur keselamatandan kesehatan kerja
menurut Sutrisno dan Kusmawan Ruswandi (2007: 5) antara lain adalah:
1. Adanya APD (Alat Pelindung Diri) ditempat kerja
2. Adanya buku petunjuk penggunaan alat dan atau isyarat bahaya
3. Adanya peraturan pembagiaan tugas dan tanggungjawab
4. Adanya tempat kerja yang aman sesuai standar SSLK (syarat–syarat
lingkungan kerja) antara lain tempat kerja steril dari debu,kotoran,
asap rokok, uap gas, radiasi, getaran mesin dan peralatan, kebisingan,
tempat kerja aman dari arus listrik, lampu penerangan cukup memedai,
ventilasi dan sirkulasi udara seimbang, adanya aturan kerja atau aturan
keprilakuan.
5. Adanya penunjang kesehatan jasmani dan rohani ditempat kerja
6. Adanya sarana dan prasarana yang lengkap ditempat kerja
7. Adanya kesadaran dalam menjaga keselamatan dan kesehatan kerja.
Adapun prinsip-prinsip kesehatan dan keselamatan kerja menurut
Enny Zuhni (2010) yaitu:
1. Setiap pekerja berhak memperoleh jaminan atas keselamatan kerja,
agar terhindar dari kecelakaan.
2. Setiap orang yang berada ditempat kerja harus dijamin
keselamatannya.
3. Tempat pekerjaan dijamin selalu dalam keadaan aman.
E. HASIL PENGAMATAN
1. Fungsi sanitasi dan disinfeksi
Untuk menjaga kebersihan dan kesehatan air dari pembuangan
limbah
Untuk mengelola limbah laboratorium
Membunuh kuman pathogen dan apathogen
Mencegah terjadinya infeksi
Membersihkan alat-alat laboratorium agar terhindar dari
mikroorganisasi yang tidak diinginkan.
Melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja.
2. Handscoen Untuk
menghindari
tangan dari
percikan zat
berbahaya
3. Kaca mata Untuk melindungi
mata dari radiasi
atau terkena zat
berbahaya
4. Jas Melindungi tubuh
Laboratorium dari tumpahan
bahan atau zat
berbahaya
5. Masker Melindungi
pelindung saluran pernafasan
dari zat yang
mudah menguap
c. Pelindung wajah
2. Perlindungan Badan
3. Pelindungan Tangan
4. Perlindungan Pernafasan
a. Dilarang merokok
1. Ruang Lingkup
2. Ruang Lingkup Kebersihan
2. Bersifat teknik
2. Sanitasi
Beberapa pengertian sanitasi yaitu:
1. Sanitasi adalah bagian dari upaya pencegahan penyakit yang
menitikberatkan kegiatan pada usaha kesehatan lingkungan hidup
manusia.
2. Upaya menjaga agar seseorang, makanan, tempat kerja atau
peralatan agar higienis (sehat) dan bebas pencemaran yang
diakibatkan oleh bakteri, serangga, atau binatang lainnya.
3. Menurut Dr. Azrul Azwar, MPH, keadilan adalah cara pengawasan
masyarakat yang menitikberatkan untuk pengawasan terhadap
berbagai faktor lingkungan yang mungkin mempengaruhi
kesehatan masyarakat.
4. Menurut Ehler dan Steel, sanitasi adalah pencegahan penyakit
dengan menghilangkan atau mengendalikan faktor lingkungan yang
dari llink dalam rantai penularan.
5. Menurut Hopkins, keadilan adalah cara pengawasan terhadap
faktor-faktor lingkungan yang memiliki pengaruh terhadap
lingkungan.
Dari beberapa pengertian tersebut, dapat disentrifikasi yang
berhubungan dengan ketidakseriusan yang berarti usaha yang
menitikberatkan kegiatannya kepada usaha-usaha kesehatan
lingkungan hidup manusia. Sedangkan hygiene adalah cara orang
memelihara juga menjaga diri.
1. Sanitasi: usaha kesehatan preventif yang menitikberatkan kegiatan-
kegiatan untuk usaha kesehatan lingkungan hidup manusia.
2. Kebersihan: usaha kesehatan preventif yang menitikberatkan
kegiatannya kepada usaha kesehatan individu, maupun usaha
kesehatan pribadi manusia.
Enny Zuhni Khayati, M.Kes dan M.Adam Yerussalem, M.Si. (2010). Modul K3.
Tanpa tempat dan penerbit
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 715/
Menkes/Sk/V/2003 tentang persyaratan Hygiene Sanitasi Jasaboga
Sutrisno dan Kusmawan Ruswandi. (2007). Modul Keamanan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja SMK. Jakarta: Depdikbud
Suwantini dan Purwiyatun. (2004). Modul Melaksanakan Prosedur Hygiene di
Tempat Kerja. Yogyakarta: Dinas Pendidikan
YayanSri Mulyanti.(2012). Modul K3 sanitasi hygiene. Wonosari: SMK N 3
Wonosari
Jurusan Pendidikan Teknik Boga Busana. Fakultas Teknik Universitas
Negeri Yogyakarta
Lampiran
Masker Biasa
Jas Laboratorium
Hand scoen
Masker Pelindung