Telah dikoreksi dan diterima oleh dosen pengumpu mata kuliah biokima I semester
gasal 2020-2021 sebagai salah satu komponen penilaian akhir perkuliahan.
Ditetapkan di : Purwokerto
Tanggal : Oktober 2020
Menyetujui
Coordinator Dosen Pengumpu
Ttd
Kurniawan. S,Si.,M.,Si
NIK. 216072
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatulahi Wabarakatuh
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang memberi rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan rangkaian acara praktikum biokimia 2 semester
gasal 2020-2021 Program Studi Teknologi Laboratorium Medik D4 Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Penulisan laporan ini dilakukan
dalam rangka memenuhi salah satu komponen penilaian dari mata kuliah ini.
Menyadari bahwa tanpa bantuan, arahan dan masukan dari asisten mahasiswa
dan juga dosen pengumpu, mungkin pelaksanaan praktikum ini akan jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapapkan
terimakasih kepada:
1.) Dosen pengumpu mata kuliah biokimia I semester gasal 2020-2021 Program
Studi Teknologi Laboratirium Medik D4 Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Purwokerto yang telah memberikan bekal ilmu dan
keterampilan selama perkuliahan dan pelaksanaan praktikum.
2.) Asisten mahasiswa yang telah membantu secara teknis dan pelaksanaan
praktikum di laboratoriaumdan juga dalam proses penyusunan laporan.
3.) Teman-teman angkatan 2020 Progran Studi Tekenologi Laboratorium Medik D4
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang selalu
kompak dan salaing suport dalam pelaksanaan praktikum.
4.) Akhir kata, semoga Allah SWT memberikan balasan atas segala kebaikan semua
pihak yang telah membantu. Semoga laporan praktikum ini membawa manfaat
bagi semuanya. Aamiin
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman sampul modul………………………………………………………………………………….i
Halaman pengesahan……………………………………………………………………………………..ii
Kata pengantar……………………………………………………………………………………………….iii
Daftar isi………………………………………………………………………………..……………………….iv
A. BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………………………………………..1
1. Latar belakang……………………………………………………………………………………2
2. Rumusan masalah………………………………………………………………………………3
3. Tujuan………………………………………………………………………………………………..4
4. Manfaat……………………………………………………………………………………………..5
B. BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………………………………….6
1. Landasan teori…………………………………………………………………………………….7
C. BAB III METODE PRAKTIKUM………………………………………………………………….8
1. Alat dan bahan…………………………………………………………………………………….9
2. Prosedur kerja…………………………………………………………………………………...10
D. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN …………………………………………………………11
1. Hasil …………………………………………………………………………………………………..12
2. Pembahasan……………………………………………………………………………………….13
E. KESIMPULAN DAN SARAN………………………………………………………………………14
1. Kesimpulan…………………………………………………………………………………………15
2. Saran…………………………………………………………………………………………………..16
F. DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………..17
G. LAMPIRAN………………………………………………………………………………………………18
ACARA 2
PEMBUATAN DAN PENGUKURAN pH LARUTAN BUFFER
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
2. Rumusan masalah
a. Apa yang dimaksud dengan larutan buffer?
b. Berdasarkan prnyusunya ada berapa komponen dalam larutan penyangga?
c. Larutan penyangga dapat dibuat dari apa saja ?
3. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari praktikum pengukuran nilai ph laritan buffer
ini adalah:
1. Mahasiswa mampu membuat larutan buffer fosfat, sitrat dan
karbonat
2. Mahasiswa mampu melakukan pengukuran pH larutan buffer
menggunakan
kertas latmus, kertas indikator pH 0-14, dan pH meter
4. Manfaat
a. Manfaat dari paktikum ini adalah agar mahasiswa dapat mengetahui
dan menerapkan prinsip ph dan larutan buffer tersebut.
b. Mahasiswa dapat membuat larutan buffer dan menetapkan ph serta
kapasitas buffernya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Landasan teori
a. Larutan penyangga atau larutan buffer adalah larutan yang dapat mempertaha
nkan pH tertentu terhadap usaha mengubah pH seperti penambahan asam, bas
a, pengenceran. Dengan kata lain, pH larutan penyangga tidak akan berubah wa
laupun pada larutan tersebut ditambahkan sedikit asam kuat, basa kuat, atau ji
ka larutantersebut diencerkan.
Larutan buffer mengandung zat terlarut yang bersifat penyangga.
Penyangga memiliki
komponen asam basa mengatasi penurunan pH. Asam basa inimerupakan pasa
ngan konjugasi (Mangihut,2009).
b. Larutan buffer adalah campuran asam lemah dengan garamnya dari basa kuat a
taucampuran basa lemah dengan garamnya dari asam kuat. Misalnya CH3COO
H denganCH3COONa dan larutan NH3 dengan larutan NH4CI. Campuran laruta
n inimempunyai sifat penyangga (penahan) terhadap usaha untuk mengubah p
H penambahan sedikit asam, sedikit basa, atau penambahan air tidak menguba
h pHlarutan (Pujiyanti, 2008)
c. Larutan penyangga adalah suatu larutan yang dapat berfungsi mempertahanka
n pHlarutan dari suatu perubahan pH larutan. Larutan penyangga disebut juga l
arutan buffer atau larutan dapar. Larutan buffer hanya berfungsi untuk mempe
rtahankan pH.Ini tidak berarti bahwa pH tidak akan berubah. Perubahan dan ga
ngguan yang besardalam sistem dapat meruabah pH meskipun telah ditambah
buffer kedalamnya. Halini karena buffer hanya menjaga agar pH tidak terlalu be
rubah signifikan denganadanya perubahan konsentrasi ion hidrogen dalam siste
m (Sandri Justiana,Muchtaridi,2010)
d. Salah satu materi yang berkaitan dengan materi asam basa dan sering mengalami
miskonsepsi adalah larutan penyangga (buffer). Banyaknya konsep pada materi larutan
penyangga sering menimbulkan miskonsepsi pada siswa (Mentari, Suardana, &
Subagia, 2014). Siswa berpengetahuan bahwa garam belum bisa terbentuk ketika mol
HCl dan mol NaOH tidak seimbang. Garam baru terbentuk ketika mol HCl dan mol
NaOH seimbang yaitu pada titik ekivalen. Siswa berpemahaman bahwa HCl dan NaOH
tidak dapat bereaksi bila jumlah molnya belum seimbang. Hal ini menunjukkan bahwa
siswa tidak memahami konsep ikatan kimia, ionisasi dan kesetimbangan kimia. Hal ini
sangat berpengaruh pada materi selanjutnya yakni materi buffer dan hidrolisis
(Indrayani, 2013).
BAB III
Metode praktikum
1. Alat dan bahan
1. Beaker glass 8. Sodium bicarbonate (NaHCO3)
2. Gelas ukur 9. Sodium carbonate (Na2CO3)
3. Pipet tetes 10. Disodium hydrogen phosphate (Na2HPO4)
4. akuades 11. Potassium dihydrogen phosphate (KH2PO4)
5. Sodium citrate 12. Larutan NaOH 1 N
6. Citrid acid 13. Larutan HCl 1 N
7. Larutan NaOH 1 N
2. Prosedur kerja
1. Persiapan Buffer Fosfat
Larutan I : 1,36 g KH2PO4 dilarutkan dalam akuades sampai volume tota
100 ml
Larutan II : 3,58 g Na2HPO4 dilarutkan dalam akuades sampai volume total
100 ml.
Diambil sebanyak 96.4 ml larutan I dan dicampurkan dengan 3,6 ml larutan
II, aduk
hingga homogen.
2. Persiapan Buffer Sitrat
Larutan I : 0,21 g asam sitrat dilarutkan ke dalam akuades sampai volum
total 10 ml
Larutan II : 0,29 g sodium sitrat dilarutkan dalam akuades sampai volume
total 10 ml.
Diambil sebanyak 2,8 ml larutan I dan dicampurkan dengan 2,2 ml larutan II
untuk membuat 100 ml larutan, aduk hingga homogen.
3. Persiapan Buffer Karbonat
Disiapkan 0,84 g NaHCO3 dan 1,06 g Na2CO3 untuk dilarutkan ke dalam
akuades
sampai volume akhir 50 ml
4. Pengukuran pH Larutan dengan kertas Lakmus/pH Indikator Universal
a) Setiap kelompok menyiapkan tiga beaker glass yang masing-masing berisi
100 ml
air kran, akuades dan air sampel lainnya yang telah ditambahkan
dengan buffer fosfat, sitrat, dan karbonat
b) Setiap kelompok menyiapkan dua jenis kertas pH indikator yaitu kertas
latmus (biru-merah) dan kertas pH indikator universal pH 0-14 .
c) Secara bergantian lakukan pengukuran pH dari ketiga cairan tersebut dengan
cara merendam kertas pH indikator ke dalam masing-masing cairan tersebut
selama minimal 15 detik
d) Angkat atau tarik kertas pH indikator dari masing-masing cairan dan cocokkan
dengan standar warna yang tersedia
e) Tentukan dan catat nilai pH dari ketiga cairan tersebut di buku
logbook praktikum
5. Pengukuran pH larutan dengan pH meter
a) Hubungkan kabel power pH meter pada saklar jaringan listrik yang tersedia
b) Tekan tombol power pada posisi “on”
c) Ambil dan keluarkan probe dari botol penyimpanan
d) Semprot/cuci menggunakan akuades dan keringkan menggunakan tissue
e) Lakukan kalibrasi dengan menyelupkan pada larutan standar pH 7
f) Angkat dan keringkan menggunakan tissue
g) Disiapkan sampel larutan yang berbeda pada beaker glass
h) Celupkan probe ke dalam sampel larutan secara berurutan dengan setiap
pergantian sampel, probe dicuci menggunakan akuades dan
dikeringkan dengan tissue
i. Pada setiap pengukuran, diamkan probe beberapa saat (15-30 detik sampai
nilai pH
yang terdapat pada display (monitor) stabil, catat hasil pengukuran pada buku
logbook masing-masing
j) Apabila pH meter yang digunakan ada display yang menunjukkan temperature
sampel larutan, maka catatlah di dalam buku logbook masing-masing
k) Setelah selesai digunakan, probe dicuci menggunakan akuades
dan dikeringkan menggunakan tissue
l) Masukkan ujung probe ke dalam botol penyimpanan agar tidak kering dan
rusak
m) Matikan pH meter dengan menekan tombol power pada posisi “off”
n) Cabut kabel power dari saklar listrik
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil pembuatan dan pengukuran larutan buffer
a. Kelompok tabung 1
d. Kelompok tabung 2
e. Kelompok tabung 3
B. Pembahasan
B. Saran
1. Untuk asisten untuk selalu semangat dalam mandampingi saat praktikum.
2. Untuk yang praktikum harus mengikuti protocol Kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Susialiningsih Endang, Pratiwi Nurfainzani, Jumaeri. 2018. PENGEMBANGAN TES DIAGNOSTIK
TWO-TIER MULTIPLE CHOICE UNTUK MENGIDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA KELAS XI.
Chemistry in Education. 7(2). 27-32.
LAMPIRAN