KIMIA DASAR
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK : V (LIMA)
KELAS :E
Ph-nya, jika ditambahkan sedikit asam atau sedikit basa atau di encerkan. Buffer
atau larutan penyangga terdiri dari dua macam yaitu, larutan penyangga asam
lemah dengan basa konjugatnya ( garamnya ) dan larutan penyangga basa lemah
Sifat-sifat garam diantaranya asam , basa atau juga bisa bersifat netral, dan sifat-
garam terdiri dari 4 macam yaitu, garam yang berasal dari asam kuat dan basa
kuat. Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat, garam yang berasal dari
asam kuat dan basa lemah, garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah.
Larutan penyangga atau larutan dapar adalah larutan yang mengandung campuran
asam lemah dan basa konjugatnya atau sebaliknya. Perubahan Ph larutan ini
sangat kecil, ketika asam dan basa kuat di tambahkan dalam jumlah sedikit atau
sedang, ke dalam larutan dapar. Oleh karena itu larutan ini berguna untuk
digunakan untuk menjaga Ph agar konstan. Secara alami, sistem dapar bikarbonat
euktronkimia adalah larutan standar buffer. Larutan standar buffer ini nantinya
dapat digunakan sebagai salah satu larutan standar buffer untuk pemanfaatan
tersebut disajikan.
Ph dan Larutan Buffer “ agar praktikan bisa lebih mengetahui dan mengenal apa
C. Prinsip Percobaan
1. Penentuan sifat asam dan basa serta Ph suatu sampel ( HCL, NH4OH,
akan ditambahkan 0,5 ml HCl pada sampel pertama dan 0,5 NaOH pada sampel
kedua, dan di ukur Ph dengan menggunakan indikator universal atau Ph meter dan
air suling yang juga dibagi menjadi 2 sampel, pertama ditambahkan 0,5 ml HCl
mempertahankan Ph nya, jika ditambahkan sedikit asam atau sedikit basa dan atau
kondisi basa (pH >7). Contohnya NH4OH dengan NaH+, NaH+, NH14OH
terjadi pada asam lemah atau basa lemah, dan menjadi faktor
sebagai berikut
konjugasinya) contoh:
yang terjadi pada asam lemah atau basa lemah menjadi faktor
CH3COONa= CH3COO ‾ + Na ⁺
( [ CH 3 OO ⎺ ] )
Ka−
( {CH 3.COOH ⎺ ] )
[ [ CH 3 OO ⎺ ] ]
¿+)¿=Ka=
[[CH 3. COOH ]]
Kb = ¿ ¿
NH4+ hamper semua berasal dari NH4Cl (garam), karena NH3
merupakan basa lemah sehingga sedikit terionisasi
mol basa lemah
[[OH ⎺ ]]=Kb=
mol asm konjugat
lemah dengan basa konjugasinya yang dalam praktikum ini dilakukan sebanyak 3
kli dengan komposisi campuran yang berbeda. Larutan buffer asam asetat di buat
dinatrium hyarogen fasfat serta larutan buffer asam karbonat asobat dengan
mencampur natrium karbonat dan natrium bikarbonat. Nilai ph menter yang telah
larutan buffer yang mampu menahan perubahan ph karna terjadi detlarisasi yang
penambahan OH‾ sedangkan basa konjugat dari garam nya akan diberi komponen
basa yang bereaksi dengan ion H⁺. Nilai pk dapat dicari dengan rumus.
VHA
Pka = pH + log =
VA ⎺
buffer tingkat. Kemudian di timbulkan asam atau juga keringat hingga menerupai
pengerjaan selain itu juga di terapkan tidak hanya tertentu jauh nilai ph akan
dengan baik. Dan merupakan unsur penting namun bernilai kehidupan yang ada di
alam karna pentingnya kehadiran unsur bagi tersebut, maka perhitungan kadar
bagi dalam suatu sangan harus dilakukan secara akurat. Kondisi peristiwa yang
akan diketahui dalam ph larutan penyangga dalam senyawa asam dan basa serta
Sains adalah ilmu yang menarik bagi para pelajar karna fonumenaya lebih
dari sains fonumena kimia juga hendak di temukan dalam kehidupan sehari hari.
Kimia adalah bagian dari ilmu sains yang meliputi materi yang luas, seperti fakta,
konsep, aturan hukum, prinsip, dan teori. Kajian kimia dimana ilmunyang
mempelajari kumpulan, serta materi serta energi yang menyertai perubahan materi
( Alma.J.dkk , 2021)
Macam-macam garam
a.) Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat kation atau anion adalah
H⁺ dan OH‾ dalam air. Jadi larutan ini bersifat netral ph larutan sama
b.) Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat garam yang terjadi
asam lemah dan basa kuat ini terhidralisasi sari asam lemah dan basa kuat
tidak terhidrasi
c.) Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah garam yang terdiri dari
asam asam kuat dan basa lemah itu jika dilarutkan dalam air akan
asam lemah dan basa lemah sehingga lemah mengalami hidrolisis total.
tergantung pada kodarisasi garm dan basa (Naila dan Ananda, 2020).
B. Uraian Bahan
Titik Didih :-
Tidik Leleh : 60 ˚C
Pemeriaan : Serbuk hablur putih, stabil di udara, kering tetapi
di udara lembab, tidak berbau.
Kelarutan : Larut dalam 2 bagian air, tidak larut dengan etanol
(95%)
Inkompabilitas : Bereaksi dengan asam, asam garam, dan banyak
garam alkoholidol, dengan evolusi karbon
dioksida.
Kegunaan : Sebagai sampel.
7. Natrium Asetat (DIRJEN POM, 1979 : 709)
Nama Resmi : NATRIUM ASCTATAM HIDRAT
Nama Lain : Natrium Asetat
Rumus Molekul : CH3COONa
Rumus Struktur :
C. PROSEDUR KERJA
1. Pengukuran Ph
a. Masukkan satu tetes HCL 0,1 M pada plat tetes. Celupkan kertas Ph
Universal kedalam larutan. Bandingkan warna kertas dengan bagian warna
yang disediakan. Catat Ph pada laporan anda.
b. Ulangi prossedur yang sama dengan 0,1 M Asam Asetat, Natrium Asetat 0,1
M, Asam Karbonat 0,1 M, Natrium Bikarbonat 0,1 M, Ammonia 0,1 M, dan
Naoh 0,1 M. Untuk setiap larutan, gunakan lubang yang berbeda dari plat
tetes. Catat hasilnya pada lembar laporan.
c. Tergantung pada ketersediaan jumlah Ph meter, mungkin sekitar 6,8
praktikan dapat menggunakan satu Ph meter. Siapkan beaker gelas yang
bersih dan kering. Tambahkan 5 ml Asam Asetat 0,1 M. Cuci elektroda
dengan air suling atau deonisasi yang terdapat dalam botol semprot. Siapkan
beaker gelas untuk menampung air cucian. Usap perlahan elektroda hingga
kering. Masukkan elektroda yang kering kedalam larutan Asetat.Nyalakan
“On” Ph meter dan basa Ph yang ditampilkan pada Ph meter.
2). Sistem Buffer
a. Siapkan 4 sistem buffer dalam 4 gelas kimia 50 ml yang terpisah, telah diberi
label, kering dan bersih :
(1). 5 ml Asam Asetat 0,1 M + 5 ml Natrium Asetat 0,1 M
(2). 1 ml Asam Asetat 0,1 M + 10 ml Natrium Asetat 0,1 M
(3). 5 ml Asam Karbonat 0,1 M + 5 ml Natrium Bikarbonat 0,1 M
(4). 1 ml Asam Karbonat 0,1 M + 10 ml Natrium Bikarbonat 0,1 M
Ukur Ph masing-masing sistem buffer dengan bantuan kertas Ph universal / Ph
meter. Catat data pada lembar kerja.
b. Bagi masing-masing buffer menjadi 2 bagian ( masing-masing 5 ml ) dan
masukkan pada beaker gelas bersih dan kering.
1). Untuk 5 ml pertama, sampel buffer (1) ditambahkan 0,5 ml HCL 0,1 M.
Campur dan ukur Ph dengan bantuan kertas Ph universal atau Ph meter.
Catat data pada lembar kerja.
2). Untuk 5 ml kedua, sampel buffer (1) ditambahkan 0,5 ml Naoh 0,1 M.
Campur dan ukur Ph dengan bantuan kertas Ph universal atau Ph meter.
Catat data pada lembar kerja
c. Ulangi pengukuran yang sama, mengikuti langkah b1 dan b2 mengunakan
buffer (2), (3) dan (4). Catat data pada lembar kerja
d. Masukkan 5 ml air suling pada dua beaker gelas. Ukur Ph dengan kertas Ph
universal atau Ph meter. Catat hasil pada lembar kerja.
1). Untuk sampel pertama dari Air Suling, tambahkan 0,5 ml HCL 0.1 M,
campur dan ukur Ph dengan kertas Ph universal atau Ph meter. Catat hasil
pada lembar kerja.
2). Untuk sampel kedua dari Air Suling, tambahkan 0.5 ml Naoh 0.,1 M,
campur dan ukur Ph dengan kertas Ph universal atau Ph meter. Catat hasil
pada lembar kerja.
BAB III
METODE KERJA
Jumat 13 Januari 2023 pada pukul 13.30 - 16.30 WITA yang bertempat di
Makassar.
1. Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu Beaker gelas, botol
2.Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu amonia 0,1 m
asam karbonat 0,1 m HCL 0,1 m kertas Ph universal NaOH 0,1 m natrium
C. Cara kerja
3. Sistem buffer
nya
A. Hasil Pengamatan
Tabel 1 Percobaan PH
No Sampel PH Indikator
1 HCl 0,1 M 2
2 NaOH 0,1 M 14
3 H2CO3 7
4 C2H3NO2 0,1 M 7
5 NH3 0,1 M 7
6 CH3COOH 0,1 M 3
7 HCO3 8
PH NaO Aq + Aq +
No Sampel HCl
campuran H HCl NaOH
CH3COOH +
1 3 2 13 3 13
NatriumAsetat
2 H2CO3+NaCO3 6 2 13 3 12
3 H2CO3+NaCO3 3 8 12 2 14
4 H2CO3+NaCO3 6 8 10 2 13
B. Reaksi
C. Pembahasan
kadar keasaman sama atau kadar alkali dari suatu larutan (Astria dkk,
2014).
Larutan buffer adalah larutan dimana Ph-nya hanya berubah sedikit
sekali dengan penambahan sedikit asam atau basa supaya larutan bisa
komponen di mana yang satu mampu menetralkan asam dan yang satu lagi
asam asetat. Dilihat nilai ph pada Ph indikator lalu dicatat hasilnya di tabel
pengamatan.
gelas kimia 50 ml yang telah diberi label : (1) 5 ml asam asetat 0,1 M + 5
universal, lalu dicatat pada lembar kerja. (2) untuk 5 ml kedua, sampel
diukur Ph-nya. (2) untuk sampel kedua aquades ditambah 0,1 ml NaOH
asam kuat, NaOH = 14 termasuk dalam larutan basa kuat lalu H 2CO3 = 7
kuat.
Menurut (Julung budi dkk, 2017) basa adalah suatu zat yang dapat
sempurna sehingga disebut basa kuat, NH3 merupakan basa lemah karena
disosiasi sebagian.
farmasi banyak zat aktif yang harus berada dalam keadaan Ph stabil.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
ditambahkan asam kuat maupun basa kuat atau air dalam jumlah
tertentu
B. Saran
percobaan
DAFTAR PUSTAKA
Astria, F ., Subito, M & Nugraha, D.W. (2014). Rancangan Bangun Alat Ukur Ph
dan Suhu Berbasis Short Message Service (SMS) Gateway. Palu :
Universitas Tadulako. Jurnal Metrik, Vol 1(1). PP 47-55.
Naila R.A.K. Arimanda V.P.W (2020). Makalah Buffer dan Hidrolisis Semarang :
Universitas Islam Negeri Sunan Walisongo
Julung Budi, G.TJ. Mujamilah, Ridwan (2017). Variasi Basa Pada Pembentukan
Nama Partikel Masnotik Oksida Besi. Jurnal Sains Materi Indonesia.
Tanggerang
1. Asam Asetat
m = 10 x 1,05 x 37 %
60,05
= 6,47
v1 . m1 = v2. m2
v1 . 6147 = 100. 0,1
v1 = 100 . 0,1
6,47
= 1,55 ad 100 ml aquadest
3. Naoh
v1 . m1 = v2 . m2
0,1 = X x 1 liter
40 x 0,1 liter
0,1 = X
4
X = 0,1 x 4
0,4 gram
4. Natrium Bikarbonat (NaHco3)
M = Massa
Mr
M = Massa x IL
Mr 0,1 L
0,1 = X x 10
84 84
10 = 8 . 4
= 0. 84
C. GAMBAR ALAT DAN BAHAN
NO GAMBAR KETERANGAN