Anda di halaman 1dari 20

Identifikasi jamur mikosis

Oportunistik

kelompok 1 :

- Azmi Nadiah Salsabila ( 22017004)


- Devi Fernanda Putri ( 22017005)
- Fadilah Ika Lutviana ( 22017009)
- Ririn Nur Isnaini ( 22017020)
- Susy Syafitri (22017026 )
MIKOSIS Oportinistik

Adalah infeksi yang berhubungan dengan jamur yang


memiliki virulensi yang rendah yang berarti bahwa
patogen ini terdiri dari jamur dalam jumlah yang
tidak terbatas. Organisme ini lazim ada pada semua
lingkungan
Cara Kerja

 Tabung serologi diisi dengan cairan putih telur 1-2 ml, kemudian
dimasukkan kedalam Inkubator dengan suhu 37oo C selama 15-30 menit.
 Inokulasi putih telur dengan koloni Candida albicans dengan cara :
mengambil sedikit koloni memakai jarum nalden dan dimasukkan ke
dalam putih telur.
 Koloni yang berbentuk gumpalan dihancurkan.
 Biakan diinkubasi pada suhu 37ooC di dalam Inkubator selama 2-3 jam.
Pembacaan Hasil

• Persiapkan kaca objek dan cover glass yang bersih.


• Setelah biakan Candida dalam putih telur selesai diinkubasi
kemudian diambil dengan Pipet Pasteur atau dapat juga
dengan Ose.
• Diletakkan di atas Kaca Objek secukupnya (1-2 tetes) dan
ditutup dengan Cover Glass.
• Sediaan diperiksa di mikroskop
CANDIDIASIS
ETIOLOGI

• Candidiasis adalah infeksi jamur yang disebabkan oleh


sekelompok ragi.
• Disebabkan oleh spesies Candida biasanya oleh spesis
Candida albicans
• Tidak mempunyai stadium seksual.
• Spesies ini dapat tumbuh secara aerobik pada temperatur
37 00C
• Koloni terdiri sel kecambah berbentuk oval dengan
ukuran 5.0 x 8.0 μm
Lanjut...
• Genus Candida merupakan sel ragi uniseluler
yang termasuk ke dalam Fungi imperfecti atau
Deuteromycota, kelas Blastomycetes yang
memperbanyak diri dengan cara bertunas,
famili Cryptococcaceae.
• Genus ini terdiri lebih dari 80 spesies, yang
paling patogen adalah C. albicans diikuti
berturutan dengan C. stellatoidea, C.
tropicalis, C. parapsilosis, C. kefyr, C.
guillermondii dan C. krusei.
Epidemiologi

Spesies Candida berada di seluruh dunia


pada material tumbuhan, dan sebagai komensal
pada saluran digesti dan urogenital pada hewan
dan manusia. Jamur penyebabnya terdapat pada
organ sehat sebagai saprofit. Gejalanya
bermacam-macam sehingga tidak diketahui
data-data penyebarannya dengan tepat.
Gambar 1. Kultur
dari Candida albicans
Gambar 2. Hifa Candida albicans
PATOGENESIS
• Candida albicans menyebabkan penyatuan organ termasuk serabut halus,
senyawa yang terdiri dari beberapa asam amino yang mana berhubungan dengan
serat pada permukaan sekumpulan sel ragi membentuk kerusakan pada jaringan
otot.
• Secreted aspartic proteinase (SAPS), yang menyebabkan kerusakan pada
jaringan otot dan menyebabkan sesuatu yang berbahaya.
• Sel ragi mebelah diri menjadi elemen hifa (benang yang tumbuh dari spora
jamur)yang menyerang jaringan
• Elemen-elemen hifa dan SAPS bergabung dan penetrasi kedalam jaringan host
yang kemudian menyebabkan infeksi C. Albicans
• Infeksi oleh C. Albicans biasanya menyerang pada membran mukosa, saluran
Pencernaan, dan saluran Genital.
Diagnosa

• Diagnosis berdasarkan sejarah penyakit atau status imunosupresif, gejala


klinis, lesi yang terlihat, identifikasi khamir dalam jumlah besar, kultur
positif, dan/atau identifikasi pseudohifa pada sampel jaringan
• Sampel dari materi klinis seperti kerokan lesi mukosa harus dibersihkan
secara aseptik dan ditempatkan pada kontainer steril. Sampel dari materi
klinis seharusnya diproses untuk kultur beberapa saat setelah koleksi,
atau dapat disimpan selama beberapa jam atau lewat malam pada suhu 4
0
C.
Lanjut...

• Spesimen untuk kultur dan histopatologi


diantaranya sampel biopsi atau jaringan
postmortem dan sampel air susu.
• Potongan jaringan, diwarnai dengan
metode PAS atau methenamine silver,
dapat memperlihatkan hifa.
• Kultur diinkubasi secara aerobik pada
suhu 37 0C selama 2 sampai 5 hari pada
sabouraud agar dan agar darah, dengan
atau tanpa cycloheximide. Koloni berwarna
cream akan terlihat dalam waktu 24-48
jam.
GEJALA KLINIS

Membrane selaput lendir, mulut, lidah, dan


alat kelamin dari pada area kuku dan kulit.
Biasanya diserang oleh C. Albicans. Pada
manusia, biasanya bercirikan pecah-pecah
berwarna putih pada lidah dan mulut
termasuk pada janin. Pada manusia juga
dapat menyebabkan kerusakan pada sel
manusia.
Candidiasis
Pengobatan

• infeksi superfisial yang terbatas pada traktus gastrointestinal biasanya baik


digunakan nystatin oral (Mycostatin, Squibb) pada 300,000 unit/kg setiap 8
jam. Nystatin aman dan efektif, tapi tidak diabsorbsi sistemik, hanya kontak
dengan jaringan yang terinfeksi saja.
• Flucytosine yang diberikan peroral pada 60 mg/kg setiap 12 jam juga dapat
digunakan untuk mengobati candidiasis; namun, sering terjadi resistensi
cepat dari khamir terhadap obat ini.
• Infeksi berat dan resisten dapat diobati dengan ketoconazole atau
fluconazole. Tablet Ketoconazole dapat dihancurkan dan dicampur denagn
cairan asam (misal air jeruk) dan diberikan peroral pada 20 sampai 30
mg/kg setiap 13 jam.
Lanjut...
• Untuk antifungal sistemik dapat diberikan topikal untuk lesi
oral atau kutaneus terdiri dari 3% salep amphotericin B.
Lesi okuler juga dapat diterapi dengan 3% amphotericin B
atau injeksi subkonjungtival larutan 25 mg amphotericin
per mililiter air steril . Rhinitis pada candidiasis dapat
diterapi seperti pada aspergillosis. Amphotericin B
adalah obat yang paling efektif untuk pengobatan
candidiasis sistemik
• Ketokonazole dan Clotrimazole baik untuk terapi pada
mucocutaneus candidiasis pada manusia juga
clotrimazole baik untuk terapi mycotic endometritis pada
kuda betina dan sapi juga efektif untuk pengobatan
radang payudara oleh candida spp.
Pencegahan
• Candidiasis merupakan penyakit oportunis, infeksi sekunder.
Pengurangan tingkat stres dan lingkungan yang bersih dapat
membantu pencegahan peyakit ini.
• Pada pemeliharaan anak burung, peralatan harus didesinfeksi
setelah dipakai.
• Sisa-sisa suplemen untuk sekali pakai harus segera dibuang.
Jika dalam pemeliharaan terdapat sejarah penyakit ini, maka
nystatin dapat ditambahkan pada suplemen dengan dosis
100.000 unit/50 ml suplemen.
• Nistatin dapat digunakan dengan dosis yang sama dengan
dosis antibiotik, bila telah dilakukan pengobatan antibotik yang
diperpanjang. Chlorhexidine (Nolvasab, Fort Dodge) yang
diberikan pada air minum (20 ml dari 2% larutan per galon air)
dapat digunakan untuk kontrol, tapi tidak sebagai terapi (16).
Lanjut...

• Nistatin dapat digunakan dengan dosis


yang sama dengan dosis antibiotik, bila
telah dilakukan pengobatan antibotik yang
diperpanjang.
• Chlorhexidine (Nolvasab, Fort Dodge)
yang diberikan pada air minum (20 ml dari
2% larutan per galon air) dapat digunakan
untuk kontrol, tapi tidak sebagai terapi (16).
Kesimpulan

 Mkosis Oportinistik adalah infeksi yang berhubungan dengan


jamur yang memiliki virulensi yang rendah yang berarti bahwa
patogen ini terdiri dari jamur dalam jumlah yang tidak terbatas.
 Candida albicans merupkan ragi bersifat mikosis opurtunistik
dan mampu menyebabkan kandidiasis. Spesies tersebut adalah
anggota flora normal di kulit, membrane mukosa, dan saluran
gastrointestinal.

Anda mungkin juga menyukai