Anda di halaman 1dari 15

Laporan Praktikum Hari/Tanggal : Kamis, 22 Maret 2017

Biokimia Umum Waktu : 12.00 - 15.00 WIB


PJP : Puspa J Puspita S.Si M.Sc
Asisten : Sri Novita Sagita
Neni Widowati
Faris Wahyu P
Jembar Pambudi

PROTEIN
Kelompok 02

Riko Saputra B04160007


Intan Pradika Putri B04160069
Hania Rahmadhanty B04160100
Nurul Aisyah Lubis B04160184

DEPARTEMEN BIOKIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2017
PENDAHULUAN

Tujuan
Tujuan dari percobaan kali ini, melakukan uji umum protein dengan uji Ninhidrin,
mengetahui adanya gugus fenolik yaitu tirosin dan turunannya dengan pengujian
Milon, uji Hopkins-Cole dilakukan untuk menguji adanya triptofan dalam
molekul protein, uji adanya sistein dalam larutan dengan uji belerang, menentukan
jenis protein yang mengandung inti benzena melalui pengujian Xanthoproteat,
mengamati adanya ikatan dipeptida pada larutan protein dengan pereaksi Biuret,
mengetahui pengaruh beberapa logam, garam, dan  alkohol dalam hal
pengendapan protein, serta mengamati protein pada titik isolistriknya.
METODE PRAKTIKUM

Tempat dan Waktu Praktikum

Laboratorium BIOKIM IPB, Bogor


12.00-15.00 WIB

Bahan dan Alat Bahan


   Alat-alat yang digunakan dalam praktikum kali ini diantaranya adalah
tabung reaksi, gelas piala, gelas ukur, pipet tetes, pipet  volumetrik, kertas
saring, corong, dan penangas air. Bahan-bahan yang digunakan pada
percobaan adalah albumin 2%, gelatin 2%, kasein 2%, pepton 2%, fenol
2%, pereaksi millon, pereaksi Hopkins cole, pereaksi biuret, ninhidrin,
Xantoproteat, H2SO4, NaOH 10%, HNO3 pekat, CuSO4 0.1 %,dan Pb-
asetat 5 % .

Prosedur Percobaan
 Uji Millon                         
Percobaan pertama pereaksi millon ditambahkan kedalam 3 ml larutan
protein sebanyak 5 tetes. Larutan terdiri atas albumin 2%, gelatin 2%,
kasein 2%, pepton 2%, dan  fenol 2%.
 Uji Hopkins-Cole                                                                               
Percobaan kedua pereaksi Hopkins-Cole ditambahkan kedalam 2 ml
larutan bahan sebanyak 2 ml kedalam tabung  reaksi. Setelah itu,
campuran ditambah dengan 3 ml asam pekat melalui dinding tabung.
Setelah beberapa detik akan ditemukan cincin violet pada pertemuan
cairan tersebut.
 Uji Ninhidrin                   
Percobaan ketiga larutan ninhidrin 0.1% dimasukkan kedalam 3 ml
larutan uji sebanyak 0.5 ml. Setelah itu campuran dipanaskan dalam
penangas selama 10 menit dan akan ditemukan perubahan warna.
 Uji Belerang
Percobaan keempat 2 ml larutan protein ditambahkan dengan 5 ml
NaOH 10% dan dididihkan selama beberapa menit. Pada campuran
tersebut ditambahkan 2 tetes larutan Pb-asetat 5 %, dan pemanasan
dilanjutkan hingga beberapa menit sampai terjadi perubahan warna.
 Uji Xantoproteat
Percobaan kelima 2 ml larutan protein ditambahkan 1 ml HNO3 pekat,
dicampur, kemudian dipanaskan, diamati timbulnya warna kuning tua.
Campuran didinginkan, ditambahkan tetes demi tetes larutan NaOH
pekat sampai larutan menjadi basa.
 Uji Biuret
Percobaan keenam 1 ml NaOH 10% ditambahkan kedalam 3 ml
larutan protein dandikocok. Setelah itu campuran ditambahkan 1 atau 2
tetes larutan CuSO4 0.1%.akan ditemukan perubahan warna pada
campuran tersebut.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Tabel 1 Uji Millon
Larutan Uji Hasil Warna Gambar
Albumin 2% + Terdapat cincin
warna kuning
keruh

Gelatin 2% + Terdapat cincin


warna kuning
jernih

Kasein 2% + Terdapa
endapan warna
kuning

Pepton 2%

Fenol 2%

Keterangan :
(+) : Mengandung asam amio tirosin
(-) : Tidak mengandung asam amino tirosin
Pereaksi Millon adalah larutan merkuro dan merkuri nitrat dalam asam
nitrat. Apabila pereaksi ini ditambahkan ke dalam larutan protein yang
mengandung asam amino dengan rantai samping gugus fenolik, akan
menghasilkan endapan putih yang dapat berubah menjadi merah oleh pemanasan. 
Endapan putih yang terbentuk setelah penambahan reagen Millon pada larutan
protein tersebut berasal dari endapan merkuri, dimana pada awalnya Hg yang
terlarut di dalam HNO3 teroksidasi menjadi Hg+. Ion Hg + ini selanjutnya
membentuk garam dengan gugus karboksil dari tirosin. Endapan putih dari garan
proteinat Ketika dipanaskan endapan putih tersebut berubah menjadi endapan
merah. Hal ini terjadi karena asam nitrat yang semula berfungsi sebagai pelarut
mengoksidasi Hg + menjadi Hg2+. Bersamaan dengan hal tersebut, asam amino
tirosin ternitrasi. Kemudian terjadi reaksi pembentukan HgO yang berwarna
merah. Untuk membuktikan bahwa dalam larutan albumin terdapat asam amino
tirosin, maka dilakukan uji terhadap beberapa asam amino standar yang ada di
laboratorium. Asam amino standar yang digunakan adalah fenilalanin, tirosin,
glisin, sistein dan tiptofan. Pada pengujian dengan fenilalanin, glisin, sistein dan
tiptofan tidak terbentuk endapan merah. Hal ini disebabkan karena pada keempat
asam amino tersebut tidak mengandung gugus fenol. Pada pengujian dengan
tirosin, setelah penambahan reagen Millon dan pemanasan tidak terjadi perubahan
warna. Padahal, seharusnya terbentuk endapan merah yang dapat membuktikan
bahwa dalam laruta albumin terdapat asam amino tirosin. Hal ini kemungkinan
terjadi karena penambahan reagen Millon yang terlalu banyak.

Tabel 2 Uji Hopkins-Cole


Larutan Uji Hasil Warna Gambar
Albumin 2% + Terdapat cincin berwarna
kuning keunguan

Gelatin 2% + Terdapat cincin berwarna


kuning keunguan
Kasein 2% + Terdapat cincin berwarna
ungu tua

Pepton 2% + Terdapat cincin berwarna


kuning keunguan

Keterangan :
(+) : Mengandung asam amio triptofan
(-) : Tidak mengandung asam amino triptofan
Salah satu uji asam amino yaitu dengan uji Hopkins-Cole. Peraksi yang
digunakan dalam uji ini mengandung asam glioksilat. Uji Hopkins-Cole spesifik
pada protein yang mengandung triptofan, sehingga hasil positifnya akan terbentuk
cincin ungu. Berdasarkan pengamatan, praktikan mendapati bahwa larutan yang
positif mengandung triptofan yaitu larutan albumin 2%, gelatin 2% dan kasein
2%. Pada tiap larutan tersebut dapat diidentifikasikan cincin ungu. Cincin ungu
yang terbentuk pada larutan yang positif disebabkan oleh pereaksi terdiri dari
asam glioksilat (CHO.COOH) dalam H2SO4. Triptofan akan berkondensasi
dengan aldehid dan membentuk komplek berwarna dari jenis asam  2,3,4,5-
tetrahidro-β-karbolin-4-karboksilat. Reaksi tersebut hanya akan berhasil jika ada
oksidator kuat, dalam praktikum ini digunakan H2SO4. Sehingga dapat dikatakan
bahwa fungsi H2SO4  dalam percobaan ini adalah sebagai oksidator agar
terbentuk cincin ungu pada larutan bahan dalam percobaan ini adalah sebagai
oksidator agar terbentuk cincin ungu pada larutan bahan yang mengandung
triptofan.
Tabel 3 Uji Ninhidrin
Larutan Uji Hasil Warna Gambar
Albumin 0.02% + Biru Tua

Gelatin 0.02% + Kuning

Kasein 0.02% + Kuning keruh

Pepton 0.02% + Kuning muda

Fenol 0.02% + Ungu kehitaman

Keterangan :
(+) : Mengandung asam amio
(-) : Tidak mengandung asam amino
            Asam amino bebas adalah asam amino dimana gugus aminonya tidak
terikat. Pada praktikum di atas, albumin, gelatin, dan fenilanalina membentuk
warna ungu kaena dapat bereaksi dengan Ninhidrin. Hal ini menandakan ketiga
zat uji tersebut mempunyai gugus asam amino bebas. Sebaliknya, pada kasein dan
pepton tidak diperoleh indikasi terbentuk atau adanya asam amino bebas, karena
reaksi dengan ninhidrin tidak berwarna sampai membentuk warna merah muda.
Semakin banyak ninhidrin pada zat uji yang dapat bereaksi, semakin pekat
warnanya. Hal ini juga mendasari bahwa uji Ninhidrin dapat digunakan untuk
menentukan asam amino secara kuantitatif.

Tabel 4 Uji Belerang


Larutan Uji Hasil Warna Gambar
Albumin 0.02% + Terdapat endapan
warna hitam

Gelatin 0.02% + Terdapat endapan


warna hitam

Kasein 0.02% + Terdapat endapan


warna hitam
Pepton 0.02% + Terdapat endapan
warna hitam

Fenol 0.02% - Terdapat endapan


warna hitam

Keterangan :
(+) : Mengandung asam amio sistein/histidin
(-) : Tidak mengandung asam aminosistein/histidin
Uji belerang dapat digunakan untuk mengidentifikasikan adanya gugus
belerang seperti sistin dan metionin dalam asam amino. Larutan yang positif
mengandung gugus belerang ditandai dengan adanya perubahan warna dan
ataupun endapan berwarna hitam. Dari hasil percobaan, praktikan mendapatkan
larutan yang positif adalah albumin 0.02%, gelatin 0.02%, kasein 0.02%. Dengan
demikian albumin 0,02% mengandung sistin dan mentionin yang merupakan asam
amino yang mengandung gugus belerang (S). Endapan berwarna hitam adalah
PbS yang merupakan hasil reaksi antara Pb-asetat dengan asam amino. Peran
NaOH dalam uji ini yaitu untuk memutuskan ikatan S, sehingga S dapat berikatan
dengan Pb-asetat membentuk PbS. Sedangkan Pb berfungsi sebagai donor pb+.

Tabel 5 Uji Xantoproteat


Larutan Uji Hasil Warna Gambar
Albumin 2% + Terdapat endapan
warna jingga

Gelatin 2% + Terdapat endapan


warna kuning

Kasein 2% + Terdapat endapan


warna jingga

Pepton 2% + Terdapat endapan


warna jingga

Fenol 2% + Terdapat endapan


warna jingga

Keterangan :
(+) : Mengandung inti benzene
(-) : Tidak mengandung inti benzene
Prinsip dari uji ini menggunakan prinsip nitrasi inti benzena oleh asam
nitrat pekat sehingga menghasilkan larutan berwarna. Reaksi yang terjadi pada uji
Xantoproteat menghasilkan turunan nitro benzena berwarna kuning tua. Fungsi
dari uji ini adalah untuk mendeteksi keberadaan asam amino yang mengandung
inti benzena pada gugus sampingnya, seperti: tirosin, triptofan, dan fenilalanin.
Berdasarkan hasil pengamatan didapatkan bahwa seluruh sampel mengandung
asam amino yang memiliki inti benzena di gugus sampingnya. Hal ini ditunjukkan
oleh warna jingga  pada larutan sampel setelah penambahan NaOH pekat. Fungsi
dari HNO3 adalah sebagai penyebab terjadinya reaksi nitrasi karena inti benzena
dari asam amino akan bereaksi dengan HNO3dan menghasilkan campuran
berwarna kuning (Girindra 1986). Uji Xantoprotet dapat diaplikasikan pada
kehidupan sehari-hari dalam menguji kandungan asam amino tirosin, triptofan,
dan fenilalanin atau asam amino lain yang mengandung inti benzena pada gugus
samping dalam suatu protein.

Tabel 6 Uji Biuret


Larutan Uji Hasil Warna Gambar
Albumin 2% + Ungu muda

Gelatin 2% + Ungu muda

Kasein 2% + Ungu muda


Pepton 2% + Ungu muda

Fenol 2% + Ungu muda

Keterangan :
(+) : Mengandung ikatan peptida
(-) : Tidak mengandung ikatan peptida
Prinsip dari reagen ini menggunakan prinsip reaksi antara reagen dengan
senyawa CuSO4 pada suasana basa sehingga menghasilkan larutan berwarna
violet. Komposisi dari reagen ini adalah senyawa kompleks yang mengandung
unsur karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), dan nitrogen (N) dan merupakan
hasil reaksi antara dua senyawa urea (CO(NH2)2) pada suhu tinggi. Fungsi dari
reagen ini adalah untuk mendeteksi keberadaan asam amino dalam suatu sampel
uji, kecuali asam amino histidin, serin, dan treonin. Berdasarkan hasil pengamatan
didapatkan bahwa albumin dan gelatin bereaksi positif. Hal ini ditunjukkan oleh
warna violet  pada larutan sampel. Sedangkan kasein, pepton, dan fenol bereaksi
negatif dengan menunjukkan warna merah muda pada larutan kasein dan pepton
serta tidak berwarna pada larutan fenol. Uji Biuret dapat diaplikasikan pada
kehidupan sehari-hari dalam menguji apakah terdapat protein dalam darah atau
dalam urin seseorang.
SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan
Protein dan asam amino memberikan reaksi yang bersifat khas, bukan
hanya bagi gugus amino dan gugus karboksil bebas, tetapi juga bagi gugus R yang
terkandung di dalamnya. Protein dapat bereaksi dengan pereaksi-pereaksi lain
seperti juga asam amino yang menjadi penyusunnya. Uji Millon dapat
mengindikasikan bahwa suatu protein mengandung asam amino tirosin. Uji
Hopkins-Cole menunjukkan reaksi positif terhadap asam amino triptofan. Uji
Ninhidrin merupakan uji umum yang dapat dilakukan untuk mengetahui apakah
suatu sampel mengandung asam amino atau tidak. Uji Belerang dilakukan untuk
menunjukkan asam amino yang mengandung unsur sulfur (S) dalam gugus
sampingnya, seperti: sistein dan metionin. Uji Xantoproteat digunakan untuk
menguji asam amino yang memiliki inti benzena, seperti: tirosin, triptofan, dan
fenilalanin. Uji Biuret digunakan untuk mendeteksi apakah suatu sampel
mengandungasam amino atau tidak. Uji biuret tidk dapat mendeteksi asam amino
treonin, serin, dan histidin.

Saran

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai