Anda di halaman 1dari 2

1. Faktor Apa yang terlibat dalam proses keseimbangan cairan?

osmolalitas
plasma, peranan hormon (antidiuretik, angiotensin II) dan pengeluaran ion natrium
(ion Na) dari ginjal

2. Kapan diberikan nya terapi cairan?


fase emergensi (darurat), fase replacement (penggantian), dan fase maintenan
(mempertahankan). Fase emergensi adalah cairan yang harus segera diberikan ke
dalam tubuh hewan akibat tubuh kehilangan cairan yang banyak dalam waktu singkat
seperti pada kasus kecelakaan, operasi bedah yang mengakibatkan banyak darah yang
keluar, dan luka bakar. Fase replacement adalah pemberian cairan yang harus
diberikan ke dalam tubuh hewan selama periode dehidrasi.

3. Apakah ada efek samping dari pemberian terapi cairan melalui rute IV?
(1) dapat menimbulkan phlebitis, septicemia, dan overhidrasi, (2) memerlukan waktu
pemberian yang lama, (3) memerlukan asisten untuk restrain pasien. Untuk
mengurangi efek samping itu dapat digunakan vena cateter. Keutungan penggunaan
kateter: akses yang cepat menuju sirkulasi, (2) dapat melakukan infuse secara
kontinyu tanpa merusak vena, (3) dapat mengurangi kebocoran perivascular, (4) dapat
mengukur tekanan vena central.

4. Apakah perbedaan antara larutan koloid dan kristaloid?


Koloid Kristaloid Kristaloid Isotonik Kristaloid
hipotonik Hipertonik
Indikasi Hypovalemia, hypotension, Hypernatremia, Dehydration, Hypovolemic shock, cerebral
normovolemic, free water deficit hypovolemia, hypotension, edema
hemodilution, normovlemic,
hypoalbuminemia hemodilution
Osmolaritas Lebih tinggi dari cairan Lebih rendah dari serum Sama dengan serum darah Lebih tinggi dari serum darah
ekstravaskuler darah (ekstravaskuler) (ekstravaskuler) (ekstravaskuler)
Jenis larutan Starch, gelatin dan dektran 0.45% NaCl atau 2.5% Larutan ringer laktat, 7.5 % NaCl
dektrose/NaCl dan glukosa normosol, dan NaCl 0.9%.
5%
Fungsi Maintenance Maintenance pada pasien Maintenance dan terapi Diberikan pada pasien
yang memiliki risiko retensi shock penderita shock untuk
cairan atau gagal jantung meningkatan tekanan
dan terapi shock intravaskular

5. Apa kekurangan dan kelebihan larutan kristaloid dan koloid?


Larutan kristaloid : lebih mudah tersedia dan murah, komposisi serupa dengan
plasma, bisa disimpan disuhu kamar, bebas dari reaksi anafilatik dan komplikasi
minimal
Larutan koloid : ekspansi volusme plasma tanpa ekspansi interstisial, ekspansi volume
lebih besar, durais lebih lama, oksigenasi lebih lama, insiden edema paru lebih
rendah.
Kekurangan :
Kristaloid : edema bisa terjadi, oksigenasi jaringan, memerlukan volume 4x lbh bnyk
Koloid : anafilaksis, koagulopati, albumin bisa memperberat depresi miokard pada
pasien syok.

6. Pertimbangan dalam memilih jenis cairan


1. Jenis dehidrasi dan tingkat keparahannya
Pemberian harus sesuai atau mendekati dengan jenis dehidrasi yg diderita.
Contoh, dehidrasi isotonis diberikan cairan isotonis, d. Hipotonik diberi cairan
hipertonik dan sebaliknya
2. Ketersediaan jenis cairan
Ketersediaan jenis cairan biasanya bukan suatu alasan menjadi ketidak
sesuaian dalam terapi dan kebutuhan pasien dehidrasi, karena dalam suatu
rumah sakit hewan atau tempat praktik dokter biasanya mempunyai kewajiban
untuk memiliki stok jenis cairan RL, NaCl 0.9%, dan dextrosa 5% dalam air.
7. Pentingnya pemeriksaan lab
Pemeriksaan lab dilakukan untuk memperkuat hipotesis dari PE dan anamnesa
yg didapat, apabila disuatu daerah tidak terdapat lab, maka ada metode praktis
dalam pengukuran PCV yaitu menggunakan mikrohematokrit dan TPP dengan
mengunakan refraktometer. Akan tetapi jika kedua alat itu pun tidak ada,
maka pemberian sediaan cairan yg paling aman ialah pemberian cairan
isotonis yaitu RL.

8. Rata2 berapa lama terapi cairan dilakukan


Bergantung pada sedikit atau banyaknya cairan tubuh yang harus diganti,
serta kecepatan infus diaplikasikan. Dalam kondisi dehidrasi akut dengan
adanya kehilangan cairan tubuh yg besar dalam waktu yg singkat maka
pemberian cairanpun harus dilakukan dengan waktu yg cepat sesuai dengan
waktu kehilangannya. Sedangkan pada kasus kronis praktisi biasanya
memberikan cairan infus sebesar 80% di hari pertama dan 20% dihari kedua.

9. Apakah pemberian vitamin boleh ditambahkan pada cairan infus


Penambahan beberapa senyawa seperti vitamin boleh dilakukan, karna sudah
ada ketentuan mengenai swnyawa apa saja yang boleh ditambahkan (vit. B,
kalsium, bikarbonat). Dikarenakan ada atauran dalam penambahan itu seperti
dosis dan larutan apa saja yg boleh dicampur makan harus dilakukan
pengecekan terlebih dahulu.

10. Per oral: pasien mau minum, tidak muntah (larutan elektrolit : pedialit dan
Gatorade)
Subkutan: dehidrasi ringan, hewan sedikti agresif (larutan isotonic, 10-20
ml/kg injeksi), cairan diabsobrsi 6-8 jam, jangan menggunakan hypertonic
crystalloid, koloid, atau suplement dextrose.
Intraperitoneal (tidak dianjurkan lagi)
Intravena: tingkat dehidrasi sedang sampai parah, hemoragic shock
a. V. saphena
b. V. jugularis
c. Intraosesus: pasien peditris anemia parah, cairan isotonic-hypotonik
ringan, medulla tidak kolaps selama hypovolemia

Anda mungkin juga menyukai