Anda di halaman 1dari 31

Meet The Expert

Terapi Cairan
Della Vega Nisha Ayuna, S.Ked
Preseptor:
dr. Fahrul Razi, M.Kes, Sp.An, KIC
BAGIAN/SMF ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
RUMAH SAKIT UMUM CUT MEUTIA
ACEH UTARA
2022
• Tubuh manusia terdiri dari
berbagai macam komponen
yang saling berhubungan.
• Cairan  salah satu komponen
penting dalam tubuh manusia.
Hampir 60% dari komposisi
tubuh manusia merupakan
cairan yang berupa larutan ion
dan zat lainnya.
• Jumlah cairan tubuh total pada
masing-masing individu dapat
bervariasi berdasarkan umur,
berat badan, maupun jenis
kelamin.
• Cairan dalam tubuh manusia dibagi menjadi cairan intraseluler dan cairan ekstraseluler.
• Kedua cairan tersebut dipisahkan oleh membran sel yang sangat permeabel terhadap air,
tetapi tidak permeabel terhadap sebagian besar elektrolit.

• Keseimbangan distribusi cairan dan elektrolit diatur melalui proses pengaturan mekanisme
yang beraneka ragam dan saling terkait
• Bila terjadi gangguan keseimbangan dari cairan dan elektrolit, normalnya segera diikuti oleh
proses kompensasi untuk mempertahankan kondisi normal cairan dan elektrolit sehingga
fungsi organ vital dapat dipertahankan.
KOMPOSISI
CAIRAN
TUBUH

4
Terapi Cairan
• Terapi cairan  digunakan untuk mempertahankan atau mengembalikan volume dan komposisi
normal cairan tubuh.

Pemberian terapi cairan pada gangguan cairan dan elektrolit pada prinsipnya
ditujukan untuk:
a) Memberikan kebutuhan akan rumatan (maintenance) dari cairan dan
elektrolit
b) Mengganti kehilangan cairan yang terjadi atau penggantian defisit
c) Mencukupi kehilangan yang abnormal dari cairan yang sedang
berlangsung/penggantian tambahan (ongoing abnormal losses).
Terapi Cairan

Untuk menggantikan kehilangan Untuk memelihara keseimbangan


cairan tubuh akut (jmlh banyak) cairan tubuh (kehilangan normal)dan
(Pendarahan,GI loss, Third space) nutrisi yang diperoleh oleh tubuh
(Insensible water loss/urine/feses)
7
Jenis Cairan
dan
Indikasinya Cairan • Mengganti kehilangan cairan tubuh lewat urin, feses, keringat
Pemeliharaa • Jenis cairan  NaCl 0,9%, Dex 5%, atau ringer laktat/asetat.
• Cairan rumatan dibutuhkan sekitar 25-30 ml/kg/hari.
n
• Mengganti kehilangan cairan oleh sebab sekuestrasi atau proses
Cairan patologi yang lain, ex: efusi pleura, ascites, drainase lambung,
dehidrasi, dan perdarahan akibat pembedahan atau trauma
Pengganti • Jenis cairan  kristaloid atau koloid

Cairan untuk • Untuk koreksi khusus terhadap gangguan elektrolit,


Tujuan keseimbangan asam basa dll.
• Jenis cairan  natrium bikarbonat, kalsium glukonas
Khusus

• Untuk nutrisi parenteral pada pasien yang tidak mau makan, tidak
Cairan Nutrisi boleh makan, dan tidak bisa makan peroral

8
9
Cairan Kristaloid  Kristaloid berisi
elektrolit (contoh kalium, natrium,
kalsium, klorida). Tidak mengandung
partikel onkotik dan tidak terbatas dalam
ruang intravascular dengan waktu paruh
di intravascular adalah 20-30 menit.
Pemilihan
Cairan
Cairan Koloid  mengandung zat-zat
yang mempunyai berat molekul tinggi
dengan aktivitas osmotik cenderung
bertahan agak lama dalam ruang
intravaskuler, digunakan untuk
resusitasi cairan pada pasien dengan
defisit cairan berat.
• Cairan Kristaloid berpindah dari intravaskular 
Kristaloid interstisial  didistribusikan ke kompartemen
ekstravaskular
• Hanya 25% cairan dari pemberian awal yang tetap
di intravaskular  membutuhkan 3-4x dari volume
plasma yang hilang
• Pemberian cairan kristaloid untuk meningkatkan
volume ekstrasel
• Pemberian cairan kristaloid berlebihan dapat
menyebabkan edema otak dan tekanan
intrakarnial
Sifat Cairan berdasarkan Tonisitas

Hipotonis

Kristaloid Isotonis

Hipertonis
13
Isotonis

• Osmolaritasnya hampir sama dengan plasma (280-300 mOsm/L


• Bertahan didalam intravascular dan kemudian berpindah ke intertitial/inntrasel secara
seimbang
• Contoh : NaCl 0,9%, Riger Lactat, Glucose 5%, Ringerfundin
Hipertonis

• Memiliki osmolaritas lebih tinggi daripada plasma (Osmolaritas >300 mOsm.L)


• Cairan hipertonik akan menarik cairan intraseluler ke dalam ekstra seluler
• Contoh : NaCl 3%, Glucose 10%
Hipotonis

• Cairan dengan tekanan osmotic lebih rendah dari plasma (Osmolaritas cairan <280 mOsm/L)
• Cairan akan berpindah dari intravascular ke intertitial & intrasel
• Contoh : NaCl 0,45%, Ringer Asetat
• Cairan koloid  cairan pengganti plasma (plasma
expander)
• Terdapat zat/bahan yang mempunyai berat molekul
yang tinggi dengan aktivitas osmotic yang
menyebabkan cairan ini cenderung bertahan lebih
lama dalam intravascular
• Koloid dapat mengembalikan volume plasma secara
lebih efektif dan efisien dari kristaloid.

Koloid
Albumin

• Koloid Alami yaitu fraksi protein plasma


5% dan albumin manusia (5% dan 25%).
• Waktu paruh albumin dalam plasma
sekitar 16 jam, dengan 90% tetap
bertahan diintravaskular 2 jam setelah
pemberian
• Koloid ini berasal dari molekul polimer
glukosa dengan jumlah yang besar. Dextran
• Dextrans diproduksi untuk mengganti
cairan karena peningkatan berat
molekulnya, sehingga memiliki durasi
tindakan yang lebih lama di dalam
ruang intravascular
• Dekstran 70  pada syok hipovolemik
dan untuk profilaksis
tromboembolisme, waktu paruh
intravascular sekitar 6 jam
• Dekstran 40  tidak dapat dipakai
pada syok hipovolemik  dapat
menyumbat tubulus ginjal
Gelatin HES
Hydroxyethyl
starch

• Indikasi  penggantian • Indikasi : terapi dan


volume primer pada profilaksis defisiensi
hypovolemia, stabilisasi volume dan syok
sirkulasi perioperative berkaitan dengan
• Contoh merek dagang : pembedahan, cedera,
Gelofusine, Gelofusal infeksi .
Kristaloid VS Koloid
Jalur Pemberian
Terapi Cairan

Kanulasi Vena Perifer


Lokasi : • Terapi pemeliharaan dalam waktu
• Vena di daerah ekstremitas singkat (kurang dari sama dengan 3
atas hari)
• Vena di ekstremitas bawah • Terapi cairan pengganti dalam
• Vena umbilicus keadaan darurat
• Terapi obat lain secara IV yang
Hindari vena daerah kepala
diberikan secara berulang
Jalur
Pemberian
Terapi Cairan

Kanulasi Vena Sentral


Kanulasi jangka panjang
• Vena subklavikula
• Vena jugularis interna
Kanulasi jangka pendek
• Vena-vena di daerah ekstremitas
atas (kubiti)
Terapi Cairan
Perioperatif
Terapi Cairan Pra-Bedah
01
Rumus 4 2 1
Terapi Cairan
Terapi Cairan Selama Pembedahan
02 Perioperatif
M (Maintenence) : 2cc/kgBB/jam

O (Operasi) : stress x kgBB

P (Puasa) : Lama puasa x M

JAM PERTAMA JAM KEDUA JAM KETIGA

Cairan pemeliharaan/jam Cairan pemeliharaan/jam Cairan pemeliharaan/jam


+ 50% defisit + 25% defisit + 25% defisit
Ex:

29
Terapi Cairan
Perioperatif
Terapi Pasca Bedah
03
• Pemberian cairan pemeliharaan, mengganti kehilangan cairan pada masa pasca
bedah, melanjutkan defisit prabedah dan selama pembedahan
1. Umur, berat badan, status hidrasi, urin output
2. Kehilangan darah (berapa banyak & sudah transfusi atau belum)
3. Penyakit penyerta
4. Invesible loss, hiperventilasi, demam
TERIMA
KASIH!

Anda mungkin juga menyukai