ABSTRAK
Diabetes mellitus gestasional merupakan penyakit diabetes yang terjadi pada ibu hamil dan sangat
memerlukan perhatian oleh karena beberapa dampak yang dapat ditimbulkannya. Penelitian ini
dilakukan untuk mengevaluasi terapi insulin dengan meninjau karakteristik pasien dan pola
penggunaan insulin pada pasien rawat inap di RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten yang terdiagnosa
diabetes mellitus gestasional serta efektifitas terapi insulin dengan pengukuran gula darah sebelum dan
sesudah terapi insulin. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif yang dilakukan secara retrospektif.
Populasi penelitian berjumlah 16 pasien dengan sampel penelitian yang memenuhi kriteria inklusi
sebanyak 9 pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari setengah pasien DM Gestasional
berada pada usia di atas 30 tahun, data juga menunjukkan 66,67% pasien DM Gestasional tidak
bekerja, 55,56% pasien memiliki riwayat pendidikan tinggi, 88,89% pasien dirawat selama kurang dari
7 hari, 77,78% pasien mengalami DM Gestasional pada usia kehamilan trimester 3, dan 55,56%
melahirkan secara sectio caesaria. Pola terapi insulin diberikan dengan menggunakan 3 jenis insulin,
yaitu insulin kerja cepat, insulin kerja panjang, dan insulin kerja campuran. Efektivitas terapi insulin
telah dievaluasi berdasarkan penurunan kadar glukosa darah sebelum dan setelah pemberian insulin.
Secara statistika dapat disimpulkan bahwa terapi insulin pada pasien DM Gestasional dapat
menurunkan kadar glukosa darah pasien secara signifikan.
ABSTRACT
Gestasional diabetes mellitus is a disease of diabetes which occurs during pregnancy, and it needs
attention because several impact that can be caused. This study was conducted to evaluate insulin
therapy by reviewing patient characteristics and patterns of insulin use in hospitalized patients in dr.
Soeradji Tirtonegoro Klaten which diagnosed gestasional diabetes mellitus and the effectiveness of
insulin therapy by blood sugar measurement before and after insulin therapy. This type of research is
descriptive which is done retrospectively. Population in this study were 16 patients with sample that
fulfilled the inclusion criteria of 9 patients. The result of research indicated that more than half of
Gestasional DM patients were over 30 years old, data also indicated 66,67% of Gestasional DM
patients were not working, 55,56% patients had a highly educated, 88,89% patients treated for less
than 7 days, 77,78% patients had Gestasional DM at 3rd trimester, and 55,56% patients underwent
caesarea section. Insulin therapy was given by 3 types of insulin there are, rapid-acting insulin
(Novorapid), long-acting insulin (Levemir), and mixed-action insulin (Novomix). The effectiveness of
insulin therapy has been evaluated based on decreased blood glucose levels before and after insulin
use. Statistically it can be concluded that insulin therapy in Gestasional DM patient can significantly
decrease patient’s blood glucose level.
36-50 5 55,56%
Tabel 4. Pola terapi insulin pada penderita DM Gestasional di RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten
Pasien Jenis Insulin Dosis GD GD Persen Lama Persen
pasien awal akhir penurunan penggunaan penurunan
(unit) kadar glukosa (hari) kadar glukosa
darah (%) darah/hari
(%)
A Novomix 3×10 110 109 0,9 4 0,22
B Novorapid 3×6 208 150 27,88 2 13,94
C Levemir 3×8 247 136 44,94 5 8,99
D Novorapid 3×6 164 128 21,95 6 3,65
E Novorapid 2×6 278 191 31,29 6 5,21
F Novorapid 3×12 191 148 22,51 4 5,62
G Novorapid 3×4 234 150 35,9 8 4,49
H Novomix 3×10 353 264 25,21 3 8,4
I Novorapid 3×6 299 169 43,48 6 7,24
(Sumber: data sekunder rekam medik RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten)
Distribusi Penggunaan Obat Lain Salah satu tujuan penggunaan insulin pada
Mengingat bahwa beberapa pasien penderita DM Gestasional adalah untuk
memiliki penyakit penyerta dan sedang dalam mengontrol kadar gula darah tetap dalam kadar
masa terapi pengobatan lainnya, maka perlu normal selama masa kehamilan. Hasil
dipertimbangkan untuk memberi beberapa penelitian pada sembilan pasien DM
obat-obatan selain antidiabetes selama masa Gestasional, delapan diantaranya memenuhi
perawatan di rumah sakit. Distribusi target terapi yaitu GDS dan GD2JPP setelah
penggunaan obat-obatan lain yang diberikan terapi insulin ≤ 200 mg/dl, dengan persen
pada pasien DM Gestasional di RSUP dr. penurunan kadar glukosa darah tertinggi
Soeradji Tirtonegoro juga dapat dilihat pada sebesar 44,94% pada pasien yang
histogram pada gambar 3. menggunakan terapi insulin kerja panjang
(levemir) 3×8 selama 5 hari. Pasien ini
memiliki kadar awal glukosa darah sewaktu
sebelum penggunaan insulin 247 mg/dl dan
setelah pemberian insulin kerja panjang selama
5 hari menunjukkan penurunan kadar glukosa
darah sewaktu menjadi 136 mg/dl, sedangkan
persen penurunan kadar glukosa darah perhari
tertinggi sebesar 13,94% pada pasien yang
menggunakan terapi insulin kerja cepat
Gambar 3. Distribusi penggunaan obat lain novorapid 3×6 selama 2 hari dengan kadar
pada pasien DM Gestasional di RSUP dr. awal glukosa darah sewaktu 208 mg/dl dan
Soeradji Tirtonegoro Klaten glukosa darah akhir setelah pemberian insulin
(Sumber: data sekunder rekam medik RSUP dr. 150 mg/dl.
Soeradji Tirtonegoro Klaten) Hasil penelitian juga menunjukkan masih
ada satu pasien yang tidak memenuhi target
4.4 Efektifitas Terapi Insulin terapi setelah pemberian insulin, hal ini dapat
disebabkan oleh karena pasien memiliki kadar
glukosa darah yang tinggi di awal