Anda di halaman 1dari 25

Oleh :

Aji Prima Putra, S.Ked

SEPSIS 2006112029

Preseptor :
dr. Yenni Sulisma, Sp. PD
Definisi
• Sepsis adalah disfungsi organ yang mengancam jiwa akibat disregulasi respons tubuh terhadap

infeksi.

• Syok septik adalah bagian dari sepsis dimana terjadi abnormalitas sirkulasi dan metabolisme seluler

yang dapat meningkatkan mortalitas.


Trend 2021.

SEPSIS 1 (1991) SEPSIS 3 (2016)

Sepsis
Infeksi dengan 2 atau lebih kriteria Infeksi
SIRS.

Sepsis Berat Sepsis


Sepsis dengan disfungsi organ, disfungsi organ yang mengancam jiwa
hipoperfusi dan hipotensi. akibat disregulasi respons tubuh
terhadap infeksi

Syok Septik Syok Septik


Sepsis-induced, hipotensi menetap abnormalitas sirkulasi dan metabolisme
setelah resusitasi cairan yang adekuat seluler yang dapat MENINGKATKAN
disertai dengan kelainan perfusi MORTALITAS
Trend 2021.

Epidemiologi Sepsis merupakan 10 penyebab tertinggi kematian di


dunia secara keseluruhan.

Sepsis merupakan masalah kesehatan umum di Angka kematian akibat sepsis jauh lebih besar
seluruh dunia dengan kejadian tahunan sekitar 200 dibandingkan akibat sindrom koroner akut ataupun
hingga 300 kasus per 100.000 penduduk. stroke.

Lebih dari sepertiga kunjungan rumah sakit


disebabkan oleh sepsis dan hampir 50% pasien yang
masuk intensive care unit (ICU) adalah pasien dengan
sepsis.

4
Trend 2021.

Etiologi
Infeksi Sistem Infeksi pasca
Respirasi operasi

Infeksi lapisan saluran


Infeksi sistem saraf
pencernaan

Infeksi traktus urinarius Infeksi Kulit

Sekitar satu dari lima kasus, infeksi dan sumber sepsis tidak dapat
terdeteksi
5
Trend 2021.

Faktor Resiko

Usia > 65 Kondisi Prolonged


Immuno- hospital-
tahun
suppresion ization

Penyakit
Prosedur
Komorbid
Kronis
Invasif
Patofisiologi Pada sepsis proses syok dapat terjadi dengan cepat karena kegagalan
kompensasi hemostasis.
Trend 2021.

Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis yang timbul dapat berupa gejala sistemik
terhadap infeksi :
• Demam
• Takikardia
• Takipnea
• Perubahan status mental

Manifestasi klinis juga dapat berhubungan dengan lokasi dan


sumber infeksi penyebab sepsis.

Pada lansia, manifestasi klinis yang muncul bisa tidak khas. 8


Diagnosis 9
SKOR qSOFA

Laju pernapasan ≥ 22 kali/menit

Perubahan kesadaran (Skor Glasgow Coma Scale ≤ 13)

Tekanan darah sistolik ≤ 100 mmHg

10
Skor SOVA
Sistem
0 1 2 3 4
< 200 < 100
Respirasi
≥ 400 < 400 < 300 dengan alat bantu dengan alat bantu
PaO2/FIO2 mmHg (kPa)
napas napas
Koagulasi
≥ 150 < 150 < 100 < 50 < 20
Platelet x103/μl

Liver
< 1,2 < 1,2-1,9 < 2,0-5,9 < 6,0-11,9 < 12,0
Bilirubin mg/dl

Dopamin
Dopamin 5,1 -15 atau Dopamin >15 atau
MAP MAP <5 atau
Kardiovaskuler Epinefrin ≤0,1 atau Epinefrin >0,1 atau
≥70 mmHg <70 mmHg Dobutamin
Norepinefrin ≤0,1 Norepinefrin >0,1
(dosis berapapun)

Sistem Saraf Pusat (GCS) 15 13-14 10-12 6-9 <6

Renal
3,5-4,9 > 5,0
Kreatinin mg/dL < 1,2 1,2-1,9 2,0-3,4
< 500 < 20
Urin output ml/d
Sepsis
Tatalaksana

12
Trend 2021.

1 2 3 4 5 6
1

Tatalaksana Sepsis
2

Hemodynamic Infection
Stabilization Control
3

FLUID Vasoactive antibiotics Source


4

agents Control
5
Trend 2021.

Resusitasi cairan segera dilakukan saat


tanda hipoperfusi, hipotensi atau Mekanisme autoreglukosasi pada organ
peningkatan serum laktat ≥ 4 mmol/L. jantung, ginjal, dan sistem saraf pusat
terganggu pada MAP < 60 mmHg, maka
dipilih target MAP ≥ 65 mmHg untuk
FLUID menjamin perfusi organ.

Tatalaksana resusitasi cairan dimulai


dengan pemberian kristaloid 30cc/kgBB
intravena (dalam 3 jam pertama). Tekanan sistolik +2(Tekanan diastolik )
MAP=
3

Fluid challenge adalah pemberian cairan intravena 1000 mL kristaloid atau 300- 15
500 mL koloid dalam waktu 30 menit dengan pemantauan ketat.
Trend 2021.

Vasoactive
Agents
Penggunaan vasopressor dimulai jika resusitasi cairan
kristaloid 30cc/kgBB gagal untuk mencapai MAP ≥ 65
mmHg.

Vasopressor harus dimulai dalam 1 hingga 6 jam setelah


onset. Setiap 1 jam penundaan meningkatkan mortalitas
5,3%.

16
Sepsis induced hypotension
Trend 2021.
(tidak membaik dengan resusitasi cairan atau tes responsivitas
cairan negatif)
Mulai dengan Norepinephrin (NE) dan titrasi s/d 35-90
µg/menit untuk mencapai target MAP 65 mmHg

Target MAP Target MAP tidak


tercapai tercapai dan kurang
respon terhadap NE

Tambahkan vasopressin s/d 0,03 unit/menit


Lanjutkan pemerian NE (obat tunggal) atau untuk mencapai target MAP
tambahkan vasopresin 0,03 unit/menit dan
coba turunkan dosis NE bila memungkinkan Ya
Tidak Apakah target tercapai?

Tambahkan epinephrine 20-50 Observasi ketat dan


µg/menit. monitoring
hipoperfusi
Tambahkan phenylephrine Apakah target Ya
200-300 µg/menit. tercapai?
Tidak
Trend 2021.

Antibiotik
Pemberian antibiotik intravena harus diinisiasi sesegera mungkin setelah
teridentifikasi dalam 1 jam pertama untuk sepsis dan syok septik.

Dapat diberikan antibiotik empiris spektrum luas dengan 1 atau kombinasi


antibiotik untuk mencakup semua kemungkinan patogen.

Rejimen antimikroba yang diberikan harus dinilai setiap hari untuk melihat
kemungkinan deeskalasi. Terapi empiris sebaiknya tidak diberikan lebih dari 3-
5 hari.

Regimen antimikroba spesifik harus segera dilakukan setelah patogen definitif


diketahui. Lama terapi antimikroba diberikan sebaiknya 7-10 hari dan dapat
diberikan lebih lama pada pasien-pasien dengan respon klinis lambat.

18
No
Fokus infeksi Pilihan antibiotik

1 1.Beta lactam (ceftriaxone, cefotaxime, ampicilin/sulbactam) + azithromycin


2.Beta lactam (ceftriaxone, cefotaxime, ampicilin/sulbactam) + fluorokuinolon

Pneumonia komunitas (levofloxacin dan moxifloxacin.)


 

2 Sefalosporin antipseudomonas (cefepim,ceftazidim) / karbapenem


antipseudomonas (imipenem,meropenem) / beta laktam-penghambat beta
laktamase (piperasilin tazobactam)
+
fluorokuinolon antipseudomonas (siprofloksasin, levofloksasin) /
Pneumonia nosokomial
aminoglikosida (amikasin, gentamisin, tobramisin)
+
linezolid atau vankomisin
1.Imipenem-cilastatin/ meropenem/ doripenem/ ertapenem/

Infeksi intraabdomen piperasilin tazobactam


3 2.Cefepim/ ceftazidim/ siprofloksasin/ levofloksasin + metronidazol
komunitas

1.Karbapenem/ piperasilim tazobactam


Infeksi intraabdomen
4 2.Vankomisin (jika insiden MRSA tinggi)
nosokomial

1.Purulen : Vankomisin/ linezoid


2.Non purulen :
a.Piperasilin tazobactam + vankomisin
Infeksi kulit dan b.Klindamisin/ metronidazol + aminoglikosida/ fluorokuinolon
5
jaringan lunak c.Imipenem/ meropenem/ extrapenem
d.Sefotaxim + metronidazol/ klindamisin
6 Infeksi saluran kemih 1.Sefalosporin generasi 3
2.Fluorokuinolon (siprofloksasin/levofloksasin)
3.Beta laktam/penghambat beta laktamase anti pseudomonas
4.Karbapenem dengan/tanpa aminoglikosida

7 Infeksi susunan saraf Vankomisin + sefalosporin generasi 3


pusat

8 Infeksi terkait kateter Sefalosporin generasi 4/ karbapenem/ beta laktam dengan atau tanpa
intravaskular aminoglikosida + vankomisin(jika MRSA tinggi)
• Drainase abses
Terbentuknya abses akan mengisolasi sumber infeksi dari
sirkulasi sistemik, sekaligus menghambat masuknya sel imun dan
antimikroba. Drainase memfasilitasi jalan keluar isi abses
sehingga proses inflamasi berangsur berkurang.
Kontrol Sumber
Infeksi (3D) • Debridement
Debridement adalah proses membuang jaringan non vital,
termasuk benda asing (implan) yang dapat memicu
pertumbuhan mikroorganisme.

• Definitif terapi
Tujuan utama terapi definitif adalah mengembalikan fungsi
dengan risiko paling minimal.
Trend 2021.

1 2 3 4 5 6
Trend 2021.

Komplikasi

ALI Heart
ARDS DIC Failure

Gangguan Gagal
Fungsi Hati Ginjal
Thank you!

Anda mungkin juga menyukai