CREEPING ERUPTON
Oleh :
Pembimbing :
FAKULTAS KEDOKTERAN
2019
1
I. IDENTITAS
A. IDENTITAS PENDERITA
Nama : Nn. M
Usia : 15 Tahun
Jenis Kelamin :Perempuan
Alamat : Jl. Sunan giri no.9, kebomas
Agama : Islam
Suku : Jawa
Tanggal Periksa : 05 April 2019
No RM : 724959
II. ANAMNESIS
A. Keluhan utama :
Gatal-gatal seluruh tubuh
2
E. Riwayat Pengobatan :
Berobat ke klinik 2 kali, ini merupakan kunjungan ke dua karena semakin
gatal dan luka semakin banyak karena masih latihan karate dan guling-guling
di tanah.
GCS : 4-5-6
RR : 19x/menit
Nadi : 72x/menit
Suhu : 36,4oC
Kepala / leher
Rambut :
Alopecia (-)
Mata :
Anemis (-/-), Hertoghe sign (-), Dennie-morgon line (-), katarak (-),
Telinga :
Hidung :
3
Sianosis (-), bibir kering (-), karies (-)
Leher :
Thorax
Dinding dada :
Simetris bilateral
Jantung :
Paru-paru :
Abdomen :
Ekstremitas
Superior :
Inferior :
4
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak dlakukan
VI. DIAGNOSIS
Creeping Eruption
Skabies
Dermatitis insect bite
Herpes zooster
VIII. PENATALAKSANAAN
IX. EDUKASI
Pasien diminta untuk kontrol 1 minggu lagi.
Tidak berguling-guling di tanah lagi
Kalau gatal jangan digaruk
Kalau keluar memakai sandal atau sepatu
Mengganti baju setiap hari
5
BAB 1
PENDAHULUAN
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
2.2 Epidemiologi
1. Petani
2. Tukang kebun
3. Anak-anak yang bermain pasir
4. Orang yang tidak memakai alas kaki di pantai
7
5. Tukang kayu
6. Pemburu
7. Penyemprot serangga ( Ngan, V, 2007)
2.3 Etiologi
1. Ancylostoma braziliense
2. Ancylostoma caninum
3. Uncinaria phlebotonum
1. Ancylostoma ceylonicum
2. Ancylostoma tubaeforme
3. Necator amricanus
4. Strongyloides papillosus
5. Ancylostoma duondenale
8
10 hari. Larva infektif ini dapat bertahan selama 3 sampai 4 minggu di
kondisi lingkungan yang sesuai. Pada kontak dengan pejamu hewan
(anjing dan kucing), larva menembus kulit dan dibawa melalui pembuluh
darah menuju jantung dan paru-paru. Larva kemudianmenembus alveoli,
naik ke bronkiolus menuju ke faring dan tertelan. Larva mencapai usus
kecil, kemudian tinggal dan tumbuh menjadi dewasa. Cacing dewasa
hidup dalam lumen usus kecil dan menempel di dinding usus. Beberapa
larva ditemukan di jaringan dan menjadi sumber infeksi bagi anak anjing
melalui transmammary atau transplasenta. Manusia juga dapat terinfeksi
dengan cara larva filariform menembus kulit. Pada sebagian besar spesies,
larva tidak dapat berkembang lebih lanjut di tubuh manusia dan bermigrasi
tanpa tujuan di epidermis. Beberapa larva dapat bertahan pada jaringan
yang lebih dalam setelah bermigrasi di kulit (CDC, 2012).
2.5 Patogenesis
9
cacing tambang binatang yang didapatdari kontak kulit langsung dengan
tanah yang terkontaminasi feses anjing atau kucing.Hospes normal cacing
tambang ini adalah kucing dan anjing. Telur cacing diekskresikan kedalam
feses, kemudian menetas pada tanah berpasir yang hangat dan lembab.
Kemudianterjadi pergantian bulu dua kali sehingga menjadi bentuk
infektif (larva stdaium tiga).
Pada saat larva masuk ke kulit biasanya disertai rasa gatal dan
panas di tempat larva melakukan penetrasi. Rasa gatal yang timbul
10
terutama terasa pada malam hari, jika digaruk dapat menimbulkan infeksi
sekunder. Mula-mula akan timbul papul kemudian diikuti dengan bentuk
yang khas, yakni lsi berbentuk linier atau berkelok-kelok, menimbul
dengan diameter 2-3mm, dan berwarna kemerahan. Adanya lesi papul
yang eritematosa ini menunjukan bahwa larva tersebut telah berada di
kulit, selama beberapa jam atau hari.
11
Gambar 2, Larva Migrans di daerah punggung kaki
2.7 Diagnosis
Anamnesis
12
lokasi tubuh yang paling sering kontak dengan tanah. Jarang di temukan
pada wajah. Biasanya ada riwayat kontak dengan tanah secara langsung.
Pemeriksaan Fisik
2.9 Penatalaksanaan
13
50mg/kg BB/hari, selama 2 kali, diberikan berturut-turut selama 2-5 hari.
Dosis maksimum 3gram sehari, jika belum sembuh dapat diulangi setelah
beberapa hari. Obat ini sukar di dapat. Efek sampingnya mual, pusing, dan
muntah. Eyster mencobakan pengobatan topikal solusio tiabendazole
dalam DMSO dan ternyata efektif. Demikian pula Davis dan Israel
menggunakan suspensi obat tersebut (500mg/5ml) secara oklusi selama
24-48 jam. Sekarang albendazole dan ivermectin di luar negeri merupakan
obat line pertama. Di luar negeri terapi dengan ivermectin peroral (200
ug/kg) dosis tunggal dan diulang setelah 1-2 minggu, memberi
kesembuhan 94-100%.
2.10 Pencegahan
14
Akan tetapi, pada masyarakat yang kurang mampu, keterbatasan
finansial mengakibatkan sulitnya masyarakat untuk memberikan
pengobatan yang teratur terhadap anjing dan kucing. Sehingga pada
akhirnya, pemberantasan cacing tambang pada binatang hanya bisa
dilakukan dengan cara melakukan pengontrolan yang terintegrasi antara
pihak kesehatan masyarakat, antropologis medis, dokter hewan, dan
masyarakat.
2.11 Prognosis
15
BAB III
KESIMPULAN
16
DAFTAR PUSTAKA
Aisah, Siti. 2015. Creeping Eruption, Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi ke
dari:http://www.dermnetnz.org/arthropods/larva-migrans.html
dari:http://www.nejm.org
17