Anda di halaman 1dari 29

Setelah mengikuti pembelajaran pencegahan

dan pengendalian Infeksi pada pengelolaan


peralatan Kesehatan dan linen
peserta mampu:

1.Memahami konsep terjadinya infeksi pada


pengelolaan alat Kesehatan dan linen.
2.Memahami cara melakukan pengelolaan
peralatan Kesehatan dan linen dalam upaya
pencegahan penularan infeksi.
• Pendahuluan
• Pengertian HAIs& Program PPI

Out •

Rantai Penularan infeksi
Prinsip pengelolaan peralatan

Lin Kesehatan sesuai Klasifikasi dr


Earl Spaulding
• Pencegahan dan Pengendalian
e Infeksi di unit pengelolaan alat
Kesehatan
• Pengelolaan linen di pelayanan
kesehatan
❑ Fasyankes sebagai institusi penyedia pelayanan Kesehatan, berupaya untuk
mencegah resiko terjadinya infeksi bagi pasien, petugas dan pengunjung.
❑ Pelayanan sterilisasi sentral (CSSD) dan laundry Fasyankes
menjadi bagian penting untuk mencegah
penyebaran mikroorganisme (bakteri, virus, jamur, scabies) di lingkungan
Fasyankes dengan cara melakukan proses pengelolaan instrumen dan linen
sesuai dengan standar PPI, maka risiko penularan penyakit menjadi hilang
atau rendah.
❑ Unit sterilisasi sentral(CSSD) dan laundry di fasyankes di era new normal
tidak perlu melakukan perubahan sistem proses pengelolaan dalam
menyiapkan peralatan Kesehatan serta melaksanakan upaya pencegah
penularan infeksi di fasyankes.
◼ Infeksi yang terjadi selama proses perawatan di
Puskesmas atau di fasilitas kesehatan lain,
◼ Saat masuk pasien tidak ada infeksi atau tidak dalam
masa inkubasi,
◼ infeksi didapat di Puskesmas atau fasyankes lain,
tapi muncul setelah pulang,
◼ juga infeksi pada petugas kesehatan yang terjadi
karena pekerjaan.
➢ Telah banyak penyakit yang
disebabkan oleh mikroorgananisme.
➢ Penyebaran dapat terjadi melalui
partikel yang diudara, air, kontak
langsung seperti tangan, instrumen.
➢ Untuk memutus mata rantai infeksi,
perlu pemahaman tentang proses
memutus mata ratai penularan
infeksi .
Kewaspdaa
n
Standar

Kewaspadaan
Berdasarkan
Transmisi Kontak/Contact
Percikan /Droplets
Udara/Airborne

TUJUAN : MEMUTUS MATA RANTAI


PENULARAN INFEKSI
Suatu proses untuk menghilangkan/
memusnahkan mikroorganisme dan kotoran yang
melekat pada peralatan medis/objek, melalui
proses pre cleaning, cleaning, desinfeksi &
sterilisasi sehingga alat tersebut siap, aman untuk
digunakan kembali.
TUJUAN DEKONTAMINASI

Memutus mata rantai penularan infeksi dari peralatan


medis kepada pasien, petugas kesehatan, pengunjung
dan lingkungan fasyankes.
Pre Cleaning : Pembersihan : Suatu proses Disinfection : Proses Sterilisation : Suatu proses
Pemrosesan perendaman untuk menghilangkan kotoran yang digunakan pada pengelolaan preralatan /
alat medis yang terlihat atau tidak terlihat

bekas pakai untuk pada peralatan medis / objek permukaan untuk menghancurkan semua
menghilangkan noda setelah dilakukan membunuh bentuk mikroorganisme
darah, cairan tubuh perendaman, dengan mikroorganisme tetapi (bakteri, virus, fungi dan
menggunakan enzyimatik menggunakan air mengalir, tidak termasuk spora. parasit)termasuk endospora
atau detergen sikat detergen sehingga melalui proses fisika dan
(Perendaman sampai kotoran / bahan organik hilang kimiawi dengan menggunakan
seluruh permukaan alat) dari permukaan mesin sterilisator

TUJUAN UTAMA:
◼ Menyediakan peralatan medis dan bedah yang aman untuk digunakan
◼ Melaksanakan kegiatan proses pengelolaan instrumen sesuai standar yang ditetapkan
◼ Meringankan tugas staf keperawatan
◼ Menghindari duplikasi peralatan medis yang mahal
◼ Menjaga Inventarisasi persediaan dan peralatan
◼ Menyediakan lingkungan yang aman untuk pasien dan staf
◼ Selalu melakukan up date dengan perkembangan dan kemajuan
SIKLUS DEKONTAMINASI

Alat Kesehatan
KRITIKAL dan SEMI KRITIKAL
terkontaminasi di unit proses pre cleaning
tempatkan dalam trolley tertutup

STERIISASI
Penerimaan Pembersihan Pengeringan Pengemasan Suhu tunggi
atau
Suhu rendah

Pembersihan Penyimpanan alatkes steril


Di Area bersih

DTT
Desinfeksi Pendistibusian alkes steril
Tingkat Tinggi dlm trolley tertutup

Pengemasan Unit pelayanan


kesehatan

MONITORING dan EVALUASI


PROGRAM
PPI DI
PENGELOLAA
◼ Peralatan Kritis N ALKES
◼ Peralatan semi kritis
◼ Peralatan non kritis
◼ Disain & lay out
◼ Pintu masuk barang kotor
◼ Pintu keluar barang bersih
◼ Sarana transportasi
◼ Pre Cleaning
◼ Penggunaan APD
◼ Limbah Infeksius (darah, produk darah) di buang ke Spoel
hock
◼ Menggunakan air mengalir

◼ Pembersihan
◼ Gunakan APD
◼ Pencucian dengan air mengalir
◼ Lokasi penirisan hindari resiko kontaminasi
◼ Menggunakan meja yang tidak menyerap air (steinless)
◼ Area bebas kontaminasi
◼ Ruangan harus bersih
◼ Sterilisasi
◼ Sesuai dengan jenis peralatan
◼ Dilakukan pengawasan & pengukuran
◼ Indikator mutu
◼ Penyimpanan
◼ Pada ruang bersih dengan sirkulasi udara yang
baik untuk menjamin sterilitas
◼ Penempatan peralatan : FIFO
◼ Stock management

◼ Syarat ruangan ;
◼ Ruangan harus kering, sudut lantai melengkung
◼ Bersih dan sirkulasi udara yang baik
◼ System FIFO (First In First Out)
◼ Secara rutin di bersihkan

◼ Syarat almari :
◼ Harus kering
◼ 1 x seminggu dibersihkan
1. KEPATUHAN KEBERSIHAN TANGAN
✓ Ketersediaan Sarana dan prasarana kebersihan
tangan
✓ Pemahaman petugas kepada kebersihan tangan
✓ Kepatuhan pelaksanaan 5 moment dan 6
Langkah kebersihan tangan
2. KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT
PELINDUNG DIRI
✓ Ketersediaan sarana Alat Pelindung Diri
✓ Pemahaman cara penggunaan dan pelepasan
APD
✓ Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri
sesuai indikasi
3. APD REUSABLE SEGERA DI CUCI
4. JANGAN MENCUCI TANGAN BERSARUNG
TANGAN
Linen infeksius
Linen kotor/non infeksius
Collection

➢ KEBERSIHAN TANGAN
➢ APD Kontak langsung
➢ PENGENDALIAN use sorting Percikan
LINGKUNGAN LAUNDRY aerosol
➢ KESEHATAN PETUGAS

Kontaminasi lingkungan
Cleaning
transfer
process
terkontami
nasi Kotor
PENGAWASAN
KEPATUHAN
TERHADAP
STANDAR PPI Hilangkan Kantong Kantong
bahan padat kuning hitam

Troley
tertutup
Lanjutan ……..
1. Linen yang kotor harus ditempatkan di tempat yang berlabel jelas, Plastik atau
wadah anti bocor
2. Pencucian dengan mesin cuci dengan air hangat di 60−90 ° C dan detergen
kemudian dikeringkan.
Jika mesin cuci tidak memungkinkan, linen bisa direndam panas air dan sabun dalam ember
besar menggunakan tongkat untuk mengaduk, ambil hati-hati untuk menghindari percikan.
Ember kemudian harus dikosongkan, dan seprai direndam dalam 0,05% klorin selama
kurang lebih 30 menit. Terakhir, cucian harus dibilas dengan bersih air dan seprai dibiarkan
mengering sepenuhnya, jika memungkinkan sinar matahari
3. Jika Linen sekali pakai, mereka harus diperlakukan sebagai limbah infeksius; jika
dapat digunakan kembali, mereka harus diperlakukan sebagai linen kotor infeksius
◼ Salah satu upaya pencegahan HAIs adalah melakukan
dekontaminasi meliputi pembersihan, disinfeksi dan
sterilisasi
◼ Agar mutu sterilisasi terjamin baik diperlukan
kegiatan monitoring, evaluasi dan tindakan lanjut.
◼ Peran PPI sebagai upaya meningkatan mutu pelayanan
dalam pengelolaan alat medis habis pakai menjadi hal
yang penting.
◼ Dalam penyelesaian masalah di CSSD dapat dilakukan
penyelesaian dengan ICRA.

Anda mungkin juga menyukai