OLEH :
Kepala Instalasi Sterilisasi Pusat
Dra Ellia PUSPAWATI,apt
12 MARET 2020
MANAJEMEN PELAYANAN
STERILISASI DI RUMAH SAKIT
- Rumah Sakit merupakan tempat dengan derajat
ancaman kontaminasi cukup tinggi yang dapat
menyebabkan infeksi, karena itu wajib berupaya untuk
mencegah resiko terjadinya infeksi bagi pasien dan
petugas RS
- Rumah Sakit harus mampu memberikan pelayanan
yang bermutu akuntabel,transparan terhadap
masyarakat khususnya terhadap jaminan keselamatan
pasien (patient safety)
- Salah satu indikator keberhasilan dalan pelayanan RS
adalah rendahnya angka kejadian infeksi (HAIs =
Healthcare Associated Infections) di RS
- CSSD berperan dalam pencegahan dan pengendalian
infeksi
TUGAS DAN FUNGSI CSSD
Administrasi
Koordinator
Penunjang
Koordinator Mutu &
Pelayanan
Dekontaminasi Kemas & Logistik Sterilisasi Distribusi
Kedudukan Organisasi I S P
Berdiri sendiri atau bergabung dengan unit lain
LOKASI
• Idealnya berada dekat user (pengguna
terbanyak) di Rumah Sakit
• Lokasi yang tepat :
- Berdampak pada efisiensi kerja dan
meningkatkan pengendalian infeksi
- Meminimalkan resiko terjadinya kontaminasi
silang serta mengurangi lalu lintas
tranportasi alat steril
BANGUNAN I S P ALUR PERPINDAHAN BARANG SATU ARAH
Barang non steril
Area kotor
Area bersih
-pep
Area steril
penyimpanan
Barang steril
- Alur pengguna
Rawat Jalan/Poli
CSSD
ICU IGD
Ruangan Lain
ruangan terbagi menjadi 4 fungsi ruang
1. Ruang dekontaminasi
3. Ruang sterilisasi
steril
PELAYANAN I S P
• ISP adalah
Peralatan kritis
Peralatan semi kritis
Peralatan non kritis
Peralatan Kritis
Peralatan medis yang masuk kedalam jaringan
tubuh steril atau sistem pembuluh darah.
Pengelolaan peralatan dengan cara sterilisasi
Peralatan gigi
Peralatan Semi Kritis
Contoh: endoscopi,
nasogastric tube
Peralatan Non Kritis
Peralatan medis yang kontak dengan
permukaan kulit yang utuh.
Pengelolaan peralatan medis
dengan cara disinfeksi tingkat
intermediate / tingkat rendah
Pembersihan
(Cuci bersih, tiriskan, keringkan)
DISTRIBUSI
PENCATATAN
DEKONTAMINASI
CLEANING DAN DISINFEKSI
Dekontaminasi:
Suatu proses untuk menghilangkan / memusnahkan mikroorganisme dan
kotoran yang melekat pada peralatan medis/objek, sehingga aman untuk
penggunaan selanjutnya.
Pembersihan:
Suatu proses menghilangkan kotoran yang terlihat dan yang tdk terlihatpada
alat medis setelah dilakukan dekontaminasi dengan air mengalir
/sikat/sehingga kotoran hilang dari permukaan
Disinfeksi
Suatu proses untuk menghilangkan /memusnahkan mikro organisme virus
,bakteri,fungi,pada peralatan medis dengan menggunakan desinfectan atau
panas
DEKONTAMINASI
TUJUAN UTAMA PENCUCIAN :
Menghilangkan
kotoran terlihat,tdk
terlihat dan mikroba
Menghasilkan
sebanyak mungkin
permulaan yg
baik utk proses
sterilisasi
Hindari adanya sisa
pengotor pada alat
yg akan disterilkan
Indikasi Dekontaminasi
I. MANUAL
Pre wash
Melepaskan kotoran dari alat
Wash
Mencuci dengan zat /agent pencuci untuk melepaskan
kotoran
membilas
Melepaskan zat kimia agent / agent pencuci
Disinfect/disinfeksi
Inaktif mikroba dengan menggunakan bahan kimia
Pengeringan
Melepaskan air dari alat
TERENDAM
SEMPURNA
TAHAPAN PROSES PENCUCIAN SECARA MANUAL
CARRIER
W.DISINFECTOR
ULTRASONIC
DISINFEKSI
Metode Disinfeksi
Panas : Washer Bed / Dish Washer 70-80 C
Radiasi : UV Lab: Bio Safety Cabinet dan
pipa air
Filtrasi : Hepa Filter Membersihkan udara
di OK, Farmasi
Gas kimiawi
Cairan kimia
DISINFEKSI
• Disinfeksi Tingkat Rendah
– Menggunakan disinfektans tingkat rendah
– Peralatan non kritikal
– Membersihkan lantai dengan disinfectan
– Membersihkan thermometer dengan sabun
Kemas
TEKNIK PENGEMASAN
(SETTING, PACKING,
INSTRUMEN & LINEN )
TUJUAN
Mencakup
Nama alat yang akan dikemas
Persiapan & inspeksi alat sesuai dengan
spesifikasi & instruksi dari pabrik
Sesuaikan dgn metode steriliasi yang dipakai
Jenis &Ukuran alat yang akan dikemas
Tempatkan indikator kimia (eksternal/ internal)
Metode & Teknik pengemasan
Metode pemberian segel pada setiap kemasan
Hal-Hal Penting Dalam Proses Labeling
• Tanggal proses terjadinya
sterilisasi
• Tanggal steril
• Masa kadaluarsa
• Operator
• Kertas labeling ditempelkan
pada status pasien
STERILISASI
Suatu proses menghilangkan/memusnahkan semua
bentuk mikroorganisme pada peralatan medis /
objek termasuk endospora yang dapat dilakukan
melalui proses fisika dan kimiawi dengan
menggunakan alat sterilisator
PROSES STERILISASI
Proses sterilisasi terjadi
dengan memaparkan energi
thermal dalam bentuk panas
kering/basah, zat kimia dalam
wujud cair/gas maupun bentuk
radiasi terhadap suatu benda
dalam waktu tertentu.
METODE STERILISASI
1. Sterilisasi dengan suhu tinggi
Sterilisasi uap (Steam Heat)
Sterilisasi panas kering (Dry
Heat)
2. Sterilisasi dengan suhu rendah
Ethylene Oxide
Hydrogen Peroxide Plasma
Sterilization
Formaldehyde / formalin
Penggunaan untuk:
minyak, serbuk halus, syringe, kaca, gelas,
benda tajam
➲ Penghematan tempat:
Can’t see
Sterility?
STERIL
DE
DE FFINI
INISSII
KK oonndd i isisi //ke
ke aaddaa aann bbee bbaass ddaa riri sseem
muu aa m
m i ikrkr oooorg
rg aann i ism
sm ee ((te
term
rm aassuukkee nndd oosp
sp oora
ra ))
I
Pengertian Monitoring Sterilisasi :
Pelatihan CSSD
Jenis-jenis indikator sterilisasi
untuk monitoring sterilisasi
1. Indikator Mekanik
2. Kontrol Kualitas Secara Visual
3. Indikator Kimia
4. Indikator Biologi
5. Uji Kultur Laboratorium
Pelatihan CSSD
Monitoring Proses Sterilisasi
• Indikator Fisik
• Indikator Kimiawi
• Indikator Biologi
52
1. Indikator Mekanik
Indikator mekanik adalah bagian dari instrumen
sterilisasi seperti gauge, tabel dan indikator suhu, waktu
maupun tekanan yang menunjukkan apakah alat
sterilisasi bekerja dengan baik.
Tujuan :
1. Memberikan informasi mengenai temperatur, tekanan,
waktu dan fungsi mekanik lainnya berfungsi dengan baik.
2. Memberikan indikasi adanya masalah apabila alat rusak
dan memerlukan pebaikan.
3. Memberikan informasi secara cepat tentang fungsi dari
alat sterilisasi.
Pelatihan CSSD
MONITORING PROSES STERILISASI
Monitoring fisik
• Catat dengan benar
tanggal dan parameter
sterilisator untuk setiap
mulai cycle
• Baca & ferifikasi dengan
memberikan tanda
tangan disetiap cycle
• Jika tidak benar, jangan
dilakukan proses
sterilisasi.
Waktu Kadaluwarsa
Pelatihan CSSD
3. Indikator Kimia
Bentuk :
- Autoclave tape (digunakan dibagian luar
kemasan)
- Kertas Bowiedick
- Indikator strip (dimasukkan didalam kemasan)
Pelatihan CSSD
a. Indikator Eksternal
• Misal : Autocalve tape (digunakan dibagian luar pada setiap
kemasan).
• Autoclave tape pada dasarnya mengandung zat warna yang
akan merubah warna apabila terpapar pada suhu tertentu.
Tujuan :
• Memberikan informasi bahwa bagian luar kemasan benda
yang disterilkan telah melewati proses sterilisasi.
• Membedakan antara benda yang sudah dan belum
disterilkan.
• Berfungsi sebagai segel/pengaman kemasan,
biasanyadiletakkan ditengah-tengah bagian luar kemasan
Gambar Indikator Eksternal
Sesudah
Sebelum
Pelatihan CSSD
2.Indikator Internal
• Berbentuk strip
• Pemakaiannya diletakkan dalam setiap kemasan,
pada daerah yang paling sulit dicapai sterilisasi.
• Tujuan :
• Memberikan informasi bahwa benda didalam
kemasan telah melewati proses sterilisasi, dapat
dilihat dari perubahan warna strip.
• Menunjukkan bahwa kondisi sterilisasi (suhu,
tekanan, dan kejenuhan uap) telah tercapai.
Pelatihan CSSD
Gambar Indikator Internal
60
Varian Internal Indikator Kimiawi
• Internal Indikator Strip ,
• Didesain untuk 2 variable critikal (suhu,waktu ),
indikator/parameter berupa perubahan warna
Lembar Pack
• Fase/Langkah Pemanasan
• Test dilakukan dalam kondisi chamber
kosong,
• Letakkan Pack Bowie-Dick dibagian
bawah dan diatas Drain mesin
• Suhu 134°C, 3,5 – 4 menit
• Perubahan warna
63
4. Indikator Biologi
Indikator Biologi adalah berisi populasi
mikroorgainisme spesifik dalam bentuk spora yang
bersifat resisten terhadap beberapa parameter yang
terkontrol dan terukur dalam suatu proses sterilisasi
tertentu.
Prinsip kerja dari indikator biologi adalah dengan
mensterilkan spora hidup mikroorganisme yang non
patogenik dan sangat resisten dalam jumlah tertentu.
Apabila selama proses sterilisasi spora-spora tersebut
terbunuh, maka dapat dikatakan bahwa
mikroorganisme lainnya juga ikut terbunuh, dan benda
yang disterilkan bisa disebut steril.
Sediaan Indikator Biologi
• Bacilus Stearo Thermophyllus = untuk sterilisasi
uap panas.
• Bacilus Subtilis = untuk sterilisasi gas Ethylene
oxide
Cara Kerja :
1. Bacilus Stearo thermophyllus : untuk sterilisasi uap
Alat/instrumen disusun dalam rak/trolly letakkan
attest biologi steam diantara packing kemudian
masukkan dalam mesin autoclave dan mesin
tersebut dioperasionalkan sesuai dengan program
mesin sampai selesai.
Peltihan CSSD
Bacillus stearo-thermophilus
• Prinsip kerja:
– Spora hidup Sterilisasi Spora mati
3 Health Care
Inkubator Biologi
Pelatihan CSSD
Syarat pemantauan
indikator biologi
• Sterilisasi Uap
– Bacilus Stearo thermopillus, tiap hari, perminggu dan bila dibutuhkan.
• Sterilisasi Gas Eo /plasma/ formaldehyd
– Bacilus Subtillis, tiap hari, perminggu dan bila dibutuhkan
Pelatihan CSSD
uji indikator biologi pada Implants
• “Isi/load pada proses
sterilisasi tidak boleh
dipergunakan selama
pengujian BI belum
menunjukan hasil.” (CDC,
2003a)
AAMI ST79:2006
PENCATATAN
Mencatat dan menyimpan hasil /
bukti dari monitoring proses
sterilisasi
Teknik pencatatan :
1. Cara manual
2. Cara elektronik / komputerisasi
70
PENYIMPANAN & PENDISTRIBUSIAN
ALAT – ALAT STERIL
Tujuan Penyimpanan
Mencegah dari kontaminasi
Mencegah dari kerusakan
Mencegah dari kehilangan
Memudahkan pelayanan tepat & cepat
Metode penyimpanan alat kesehatan steril :
• Penyusunan menurut :
– Kelompok alat kesehatan steril
– Unit pemakai
– Abjad
– FIFO
• Pencatatan
– Kartu stock
– Buku / Komputer
• Perhatikan expair date
• Pengeluaran, berdasarkan
– Permintaan
dilakukan stock opname rutin
PENYMPANAN ALAT STERIL
Perlengkapan Pendistribusian :
• Kontainer alat
transportasi
– Harus bersih &
kering
– Ada penutup dari
plastik(bersih dan
kuat)
melindungi dari
kontaminasi
– Penyusunan alat
kesehatan steril
UJI
UJI
VISUAL KELAYAKA
N
Edukasi
Terinma kasih