Anda di halaman 1dari 22

VALIDASI METODE ANALISA

By Rahmat Rasyidi, S.Farm, Apt.


Quality Control Dept.
Daftar Pustaka
WHO.1997. A WHO guide to good
manufacturing practice (GMP) requirements,
part 2 : Validation. WHO : Geneva.

BPOM. 2012. Pedoman Cara Pembuatan


Obat yang Baik (CPOB). BPOM : Jakarta

ICH.2005. Validation of Analytical


Procedures : Text and Methodology (Q2
(R1)).

USP. 2015. United States Pharmacopoeia,


38th edition, USP : Rockville
Validation
Validation is defined as the establishing of documented
evidence which provides a high degree of assurance that a
planned process will consistently perform according to the
intended specified outcomes. (WHO, 1997)

Suatu tindakan pembuktian dengan cara yang sesuai bahwa


tiap bahan, proses, prosedur, kegiatan, sistem, perlengkapan atau
mekanisme yang digunakan dalam produksi dan pengawasan akan
senantiasa mencapai hasil yang diinginkan.
(BPOM, 2012)

Apa sih VMA?


Uji Identifikasi Uji Kuantitatif untuk
kandungan Impurities

Metode Analisis
yang harus
divalidasi
(ICH, Q2(R1), 2005)

Uji Kuantitatif bahan aktif


Uji Batas sebagai dalam sampel bahan
obat atau produk obat,
kontrol Impurities atau komponen lain
dalam produk obat.
Sebelum metode diterapkan atau diberlakukan untuk
penggunaan rutin

Bila kondisi berubah dilihat dari tujuan metode


tersebut divalidasi

Bila metode tersebut berubah dan perubahan tersebut


di luar lingkup awal metode tersebut saat divalidasi

Bila Kontrol kualitas mengindikasikan bahwa metode


baku tersebut berubah dengan berubahnya waktu

Ada maksud untuk membuktikan kesetaraan antara


dua metode
Metode yang termuat di
dalam farmakope
Sudah divalidasi
Jadi tidak perlu dilakukan
validasi lagi
Namun
Diperlukan VERIFIKASI
Verifikasi Metode Analisa
The demonstration that a laboratory is capable of
replicating with an acceptable level of performance a
standard method.

demonstrated by meeting system suitability specifications


establihed for the method, as well as a demonstration of
accuracy and precision or other method parameters for
the type of method

(Ora Laboratory Procedure, FDA : Ora-Lab 5.4.5)


Specificity

Range Linearity

Quantitati Accuracy
on Limit

Detection Precision
Limit
Performance
Major Character.
Drug Impurities,
(Dissolution, Identificat
Substance Degradant
etc) ion Test

Analytical Category Category II Category Category


Performance I Quanti- Limit III IV
Characteristics
tative Tests
Accuracy Yes Yes * * No
Precision Yes Yes No Yes No
Specificity Yes Yes Yes * Yes
Detection No No Yes * No
Limit
Quantitation No Yes No * No
Limit
Linearity Yes Yes No * No
Range Yes Yes * * No
Selectivity/ Specificity
Kemampuan metode untuk mengukur analit yang
diinginkan dalam campuran matrik tanpa
mengalami gangguan.

Parameter Uji (pada HPLC)


1. Match Factor (MF) ≥ 0,999 (for PDA Detector)
2. Resolusi (Rs) ≥ 1,5
Diketahui Impuritiesnya Tidak Diketahui
Impuritiesnya
• Injekkan: • Lakukan Forced
• Placebo Degradation
• Degradants • Heat : 50 - 60 oC
• Related substances • Humidity : 70 to 80%
• Acid Hydro : HCl 0.1 N
• Base Hydro : NaOH
0.1 N
• Oxidation : H2O2 (3
to 30%)
• Light : UV/Vis

Bandingkan kromatogram yang dihasilkan dari masing-masing perlakuan


dengan kromatogram standar (Baku Pembanding)
Linearity
Kemampuan suatu metode untuk menunjukkan
hubungan secara langsung atau proporsional
antara hasil uji dengan perubahan konsentrasi
analit dalam sampel

Parameter Uji (pada HPLC)


1. RSQ ≥ 0,998
2. r ≥ 0,999

Cara Pengujian :
minimum lima (5) level konsentrasi dengan tiga
( 3 ) replikasi
Pada rentang : 80 – 120%
Accuracy
Menunjukkan persentase kedekatan antara konsentrasi
hasil uji dengan konsentrasi sebenarnya
Biasa disebut derajat “Kebenaran”

Parameter Uji (pada HPLC)


1. Recovery : 98 – 102%
2. RSD ≥ 2.0%

Cara Pengujian :
minimum sembilan (9) pengujian dengan tiga (3)
level konsentrasi dengan tiga ( 3 ) replikasi
Pada rentang : 80 – 120%
Precision
Menunjukkan kedekatan dari satu seri pengukuran
yang diperoleh dari sampel yang homogen

Parameter Uji (pada HPLC)


RSD ≥ 2.0%

Cara Pengujian :
1. minimum sembilan (9) pengujian dengan tiga (3)
level konsentrasi dengan tiga ( 3 ) replikasi
2. Minimum enam (6) replikasi pada level
konsentrasi 100%
Inter-assay
precision

Inter-
laboratory
precision
Within-
laboratory
precision
Akurasi rendah Akurasi tinggi Akurasi tinggi Akurasi rendah
Presisi tinggi Presisi tinggi Presisi rendah Presisi rendah

18
Detection Limit (DL) &
Quantitation Limit (QL)
Detection Limit : Konsentrasi terendah dari analit dalam sampel
yang dapat terdeteksi, tetapi tidak perlu terkuantitasi
Quantitation Limit : Konsentrasi terendah dari analit dalam
sampel yang dapat terkuantitasi dengan akurat dan presisi

Cara Pengujian :
1. Secara visual
2. Ratio Signal-to-Noise
3. Standar Deviasi Respon dengan Slope
Standar Deviasi Respon
dengan Slope

𝟑.𝟑𝝈 𝟏𝟎𝝈
DL : ; QL :
𝑺 𝑺

σ diperoleh melalui perhitungan :


1. Standar Deviasi Blanko
2. Kurva Kalibrasi
Range
Interval antara konsentrasi terbesar dan terkecil
dari analit dalam sampel yang memenuhi syarat
dalam hal presisi, akurasi, dan linearitas

Syarat :
1. Pengujian Kandungan Obat dalam Produk Jadi :
80 – 120%
2. Keseragaman Kandungan : 70 – 130% (atau lebih besar)
3. Uji Disolusi : ± 20%
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai