Anda di halaman 1dari 17

LANDASAN VALIDASI

METODA UJI
HAFNIMARDIYANTI, S.Si, M.Si
Badan POM RI (Anonim, 2006)
”Tindakan pembuktian dengan cara yang sesuai bahwa tiap bahan, proses,
prosedur, kegiatan, sistem, perlengkapan atau mekanisme yang digunakan
dalam produksi maupun pengawasan mutu akan senantiasa mencapai hasil
yang diinginkan.” (CPOB: 2006)

Validasi AOAC (2002:5)


Validasi adalah proses yang menunjukkan atau membuktikan
karakteristik kinerja metode suatu analisis dapat diterima atau tidak.

ISO/IEC klausul 5.4.5.1, mengartikan validasi sebagai


”Langkah Konfirmasi melalui pengujian dan pengadaan bukti yang
objektif bahwa persyaratan tertentu untuk suatu maksud khusus
telah dipenuhi”
KAPAN VALIDASI HARUS DILAKUKAN?
• Metode tidak baku, misalnya dari diktat, textbook dan jurnal yang belum
diakui secara luas.
• Metode yang didesain/dikembangkan oleh laboratorium untuk keperluan
sendiri yang merupakan suatu kegiatan yang terencana dan ditugaskan
kepada personil yang cakap, dilengkapi dengan sumber daya yang
memadai.
• Perubahan sekecil apapun dari metode standar, misalnya perubahan
prosedur dan perubahan volume reagensia.
• Metode rutin digunakan di laboratorium yang berbeda, atau dilakukan oleh
analis yang berbeda atau dilakukan dengan peralatan yang berbeda.
• Gabungan dari dua atau lebih metode standar.
• Apabila hasil QC menunjukkan bahwa metode yang sudah rutin tersebut
berubah terhadap waktu (QC charts)
Mengapa validasi metoda perlu dilakukan?

• Laboratorium penguji – menghasilkan data


hasil uji yang absah atau valid (akurasi dan
presisi yang baik
• Hasil pengukuran analitik akan berpengaruh
terhadap hasil suatu keputusan
• Hasil pengukuran harus valid agar keputusan
tidak salah
Faktor yang mempengaruhi keabsahan hasil
uji
Personal
Pengetahuan (rekruitment), pelatihan, pengalaman,
ketrampilan, motivasi

Sarana dan prasarana


Peralatan dan instrumentasi, bahan kimia dan bahan
bantu lainnya (kualitas dan kontinuitas), lingkungan
yang sesuai, penanganan sampel yang sesuai, bahan
acuan /standard acuan

Metoda uji
Metoda standard, modifikasi – validasi
Manfaat Validasi metode uji
mengurangi / memperkecil terjadinya kesalahan
dalam pengujian

Kesalahan
- kesalahan mutlak
- kesalahan sistematik
- kesalahan acak
Kesalahan mutlak
fatal – tidak ada alternatif untuk mengatasi
misal : sampel terbuang, kekeliruan pengambilan bahan
Kesalahan sistematik
ditimbulkan oleh faktor tetap
misal : hasil uji selalu lebih tinggi atau lebih rendah
disebabkan oleh : kelemahan metode uji, kelemahan
pelaksana, kesalahan alat, standard tidak mampu telusur
Kesalahan acak
terjadi secara kebetulan
misal disebabkan oleh : ketrampilan pelaksana, kondisi
pelaksana, fluktuasi listrik
Organisasi yang mengharuskan
validasi metoda uji

 International Conference on Harmonization (ICH)


 International Standards Association (ISO)
 International Union of Pure and Applied Chemistry
(IUPAC)
 Eurachem/CITAC
 Association of Analytical Chemistry (AOAC)
 US Pharmacopeia
 Food and Drug Administration (FDA)
 Komite Akreditasi Nasional (KAN)
 Dsb
Proses untuk menunjukkan
kompetensi dalam uji kinerja
Verifikasi suatu metode standar yang
telah divalidasi
•Suatu proses (percobaan laboratorium)
•Untuk membuktikan bahwa
karakteristik kinerja metode
Validasi analisis telah memenuhi
persyaratan yang telah ditetapkan
sebelumnya

•Suatu proses (percobaan laboratorium)


•Untuk membuktikan bahwa
laboratorium mampu
Verifikasi menggunakan metode analisis
baku/standar pada kondisi nyata di
laboratoriumnya
Metode baku/Standar
Compendial Method Verifikasi
(USP, FI, AOAC, ISO dll.)

 Metode tidak baku


 Metode pengembangan
 Metode baku yang
dimodifikasi
 Metode baku yang Validasi
digunakan di luar
lingkup
Kategori Metode Analisis

Penetapan kadar komponen utama


I dalam bahan baku obat atau bahan
aktif dalam sediaan farmasi

Penetapan cemaran atau hasil


II Degradasi
Penetapan kuantitatif (II a)
dan uji batas/kualitatif (II b)

III Penetapan karakteristik sediaan


(disolusi, pelepasan obat, dll)
IV
Metode analisis untuk identifikasi
Karakteristik kinerja metode USP dan ICH

Presisi
Akurasi
Batas Deteksi (DL/LOD)
Validasi
Batas Kuantitasi (QL/LOQ)
Metode
Selektivitas/Spesifisitas
Linieritas
Rentang
Robustness/Ruggedness
System Suitability Test
USP Data Elements Required For Assay
Validation
Assay Category 2
Analytical
Assay Assay
Performance
Category 1 Quantitative Limit Tests Category 3
Parameter
Category 1: Quantitation of
Accuracy Yes Yes * * major components or
active ingredients
Precision Yes Yes No Yes Category 2: Determination of
impurities or degradation
Specificity Yes Yes Yes * products
LOD No No Yes * Category 3: Determination of
performance
LOQ No Yes No * characteristics
Linearity Yes Yes No *
Range Yes Yes * * * May be required, depending on
the nature of the specific test.
Ruggedness Yes Yes Yes Yes
ICH Validation Characteristics vs.
Type of Analytical Procedure
Impurity testing
Type of
Analytical Identification Assay
Procedure Quantitative Limit Tests

Accuracy No Yes No Yes


Precision

No Yes No Yes
Repeatability
Interm.
No Yes No Yes
Prec.
Specificity Yes Yes Yes Yes
LOD No No Yes No
LOQ No Yes No No
Tahapan
Tahapan
Validasi
Validasi
Metode
Metode
Literature search
Pengembangan/
Telaah karakteristik Analit
optimasi Metode
Penyiapan bahan dan alat

Pembuatan protokol
Permintaan Validasi
Validasi Validasi

Metode
Penyerahan dokumen
Percobaan laboratorium
sesuai protokol validasi

Penyusunan Laporan
Analisis Data
Validasi

Anda mungkin juga menyukai