Kartika S.
PEMBAHASAN
Defnisi
Validasi atau Verifikasi ?
Tahap Validasi dan Verifikasi
Verifikasi Mikrobiologi
DEFINISI
SAC-SINGLAS, 2002 – Guidance Note C&B AND ENV 002 Method Validation of
Microbiological Methods
Egg Product
Raw Meat
Animal Feed
Pasteurized milk
Tiramisu
KATEGORI PANGAN KAN K-01.04 PERSYARATAN TAMBAHAN AKREDITASI
LABORATORIUM PENGUJIAN BIOLOGI
Untuk setiap matrix-category (A) sampel yang dipilih
masukkan sedikitnya tiga (3) matrix-sub category (B)
Contoh
pada lampiran 3, untuk verifikasi metode dengan matrix-
category pangan “susu dan produk analognya”
maka dapat dipilih 3 matrix-sub category misalnya
(1) Susu dan Buttermilk
(2) Susu Fermentasi dan Produk Susu Fermentasi
(3) Krimer Minuman
Egg Product
Raw Meat
Animal Feed
Pasteurized milk
Tiramisu
Implementation verification
Verifikasi implementasi bertujuan untuk menunjukkan kompetensi laboratorium untuk melakukan metode
yang divalidasi. Hal ini dicapai dengan kemampuannya untuk mendapatkan hasil yang diharapkan pada
item (makanan).
Laboratorium harus:
pilih satu item dari setiap kategori pangan yang yang diuji dalam lingkup validasi
gunakan item ini dan ukuran sampel (atau ukuran sampel yang lebih kecil jika digunakan secara rutin di
laboratorium pengguna) yang digunakan dalam studi validasi untuk melakukan verifikasi item (makanan).
VALIDASI ATAU VERIFIKASI ?
Laboratorium harus memastikan bahwa metode pengujian yang digunakan adalah edisi yang
mutakhir kecuali metode tersebut tidak sesuai, tidak mungkin untuk digunakan atau berdasarkan
permintaan customer.
Laboratorium harus memilih metode yang tepat.
Laboratorium harus memverifikasi metode standar untuk menunjukkan bahwa metode tersebut dapat
memenuhi kinerja yang diperlukan.
Laboratorium harus memvalidasi metode non standar, metode yang dikembangkan dan metode
standar yang digunakan diluar lingkup pengujian atau dimodifikasi, metode dari publikasi ilmiah.
Jika laboratorium menggunakan metode cepat (tes kit), maka harus dipastikan bahwa tes kit tersebut
sudah divalidasi oleh badan yang berwenang misalnya AFNOR dan laboratorium cukup melakukan
verifikasi. Namun jika belum tervalidasi maka laboratorium harus melakukan validasi.
VALIDASI ATAU VERIFIKASI ?
Tidak
Ya
Melakukan verifikasi
VERIFIKASI
yaitu:
1. Pembuatan rencana dan rancangan kerja
2. Pelaksanaan percobaan/ pengumpulan data
3. Olah data hasil percobaan/penghitungan
4. Pembahasan hasil validasi / verifikasi yang menunjukkan
performa karakteristik metode yang bersangkutan
CONTOH RENCANA KERJA
:ĂŶƵĂƌŝ &ĞďƌƵĂƌŝ
ϭ Ϯ ϯ ϰ ϭ Ϯ ϯ
ϭ͘DĞŶĞƚĂƉŬĂŶŵĂƚƌŝŬƐLJĂŶŐĂŬĂŶĚŝƵũŝ
Ϯ͘ĞŬƌĞŐƵůĂƐŝ
ϯ͘DĞŶLJŝĂƉŬĂŶŵĞĚŝĂ͕ďĂŚĂŶŬŝŵŝĂ͕ƉĞƌĂůĂƚĂŶĚĂŶŝŶŽŬƵůƵŵ
ϰ͘WĞůĂŬƐĂŶĂĂŶǀĞƌŝĨŝŬĂƐŝ
ϱ͘WĞŶŐƵŵƉƵůĂŶĚĂƚĂĚĂŶŽůĂŚĚĂƚĂ
ϲ͘WĞůĂƉŽƌĂŶ
PARAMETER VERIFIKASI METODE MIKROBIOLOGI
Sac-Singlas 3.1.
When such a guidance is not available in the standard methods, as a general guidance, the
number of organisms used as inoculum in the validation tests for pathogens in the sample to be
examined should be between 10 to 100.
SYARAT KEBERTERIMAAN
Syarat keberterimaan parameter verifikasi / validasi harus ditetapkan oleh laboratorium jika tidak
tercantum dalam metode acuan verifikasi / validasi.
"
Kultur phase 3
'
)
+
PEMBUATAN INOKULUM
"
& &
Disiapkan pada jumlah level rendah
"
(1-10 kol/ml) dan level tinggi (10-100
(
'
'
% %
'
ůŽŐ
ŝůƵƐŝ
,
ŬŽůŽŶŝƉϭ
ŬŽůŽŶŽƉϮ
>dŬŽůͬŵů
.
Ϭ
ͲͲͲ
ͲͲͲ
$ $
dh
dh
Ͳϭ
ͲͲͲ
ͲͲͲ
dh
dh
"
# #
%
ͲϮ
ͲͲͲ
ͲͲͲ
dh
dh
Ͳϯ
ͲͲͲ
ͲͲͲ
dh
dh
&
Ͳϰ
ͲͲͲ
ͲͲͲ
dh
dh
Ͳϱ
ͲͲͲ
ͲͲͲ
dh
dh
Ͳϲ
ϵϬϬ
ϴϵϲ
ϴ͘ϵϱ
ϵ͘ϬнϬϴ
Ͳϳ
ϵϱ
ϴϱ
ϴ͘ϵϱ
ϵ͘ϬнϬϴ
Ͳϴ
ϭϬ
ϭϱ
ϵ͘ϭϬ
ϭ͘ϯнϬϵ
YANG DIUJI DALAM VERIFIKASI
Contoh + cemaran Cemaran Contoh
Sampel alami atau dilakukan Masukkan sejumlah inokulum ke Sampel alami atau diakukan
sterilisasi contoh untuk verifikasi tabung broth100 atau 250 ml sterilisasi contoh untuk verifikasi
analisa kuantitatif sesuai level
Presumptive
+ -
Konfirmasi (+) a b a+b
Konfirmasi (-) c d c + d
a + c b + d
Untuk Protokol 3 = 6 dari 7 replikat harus positif.
Sample Laboratorium
Sampel Uji
Dihomogenkan
Sampel A Sampel B
Analisa Analisa
Hasil A Hasil B
VERIFIKASI UJI KUANTITATIF
1. Uji presisi
Kerjakan uji presisi dengan melakukan pengukuran terhadap repitabilitas atau reprodusibilitas.
Reprodusibilitas dilakukan pada laboratorium yang berbeda tetapi bila tidak memungkinkan bisa dilakukan
dengan reprodusibilitas internal yaitu pada laboratorium yang sama, waktu berbeda, tingkat konsentrasi
berbeda
RSD ditentukan dengan level analit yang berbeda dalam range perhitungan sesuai metode
RSD lebih besar dari 0.1 (5 sampai 10 kali RSD pure culture) menunjukkan kesulitan dalam analisa.
2. Recovery
Recovery (%) = (C1 -C2)/C3 x 100 %
Dimana :
C1 = Rerata log simplo dan duplo dalam campuran contoh ditambah sejumlah spike bakteri
C2 = jumlah koloni dalam contoh (blanko)
C3 = jumlah spike bakteri yang ditambahkan ke dalam contoh
Dari minimal 7 kali ulangan, recovery sampel yang dicemari harus lebih dari 70 % dan sifatnya sesuai
dengan kontrol positif
ISO 16140-3
w w w
t w w w w w s s
t t t s
t t t t t t t t
t t t t
t t t t t t t t
t t t
Z Q G I 9
[
:
;
K <
\ ?
<
¤ C
? D
x u u
H <
J > 0
t } w z w { w
? 1
w ?
: ?
t t t { x z |
?
t D
K @
<
t t t t t t t
H <
40
¦ A
<
640
410
110
t t t
; A
@
C B
H <
<
>
s u
} w u u
x s w }
t y } s
t y y {
t t t t
t t t t
H
40
t t t t
t t
330
620
182
U
H I F F F F F
~ 0
] G G
¨ S N
` V J
: ?
T
9 ^
B >
K B
? /
p :
_
K
C H
; 8
J `
O
y y y s x x x x x x x u
V
?
v v v v v v v v v v v v
s u x | | { z z z w t w
: P
t { t s s | | s t u y t
D
u w y y | x x z w x u x
t u u } } y u z x z y u O
<
: ?
; P
U
]
U
y y s s s s x x x x x u
v v v v v v v v v v v v
} u w z u u z { } { x w
t x | t { u t } u | w t
} { | w w s w } z x t x
u u t x u | x | } y u u
e
t t t t t t t t t t t t
v v v v v v v v v v v v
x t } u x s t t x u x t
t y t x s x z z z { u t
y | } z w u } s { | z t
u t u s w w | t { w { t
<
<
t t t t t t t t t t t t t t
v v v v v v v v v v v v v v
t w t t x t t u t t t t t t
s y y t } u } t t t z s y t
u x u | u x } w w s { w x x { t
z } t z { y x } t y y | z s z t
PRESISI (REPEATIBILITY)
Conto
h+Ce
mara
n
Koloni/gram
Log Rerata log
Spike Ulangan cawan Log 1 Log 2 % Recovery
Spike cawan 2 1&2
1
37 1.5682 1 38 37 1.5798 1.5682 1.5740 100.3693
37 1.5682 2 40 38 1.6021 1.5798 1.5909 101.4488
37 1.5682 3 42 40 1.6232 1.6021 1.6127 102.8346
37 1.5682 4 49 48 1.6902 1.6812 1.6857 107.4937
37 1.5682 5 38 36 1.5798 1.5563 1.5680 99.9899
37 1.5682 6 42 40 1.6232 1.6021 1.6127 102.8346
37 1.5682 7 38 37 1.5798 1.5682 1.5740 100.3693
How To Meet ISO 17025 Requirement for Method Verification. Prepared by AOAC International.
www.aoac.org
KAN K-01.04 Persyaratan Tambahan Akreditasi Laboratorium Pengujian Biologi
Head Office Laboratory Division
Perkantoran Hijau Arcadia, Tower F Jl. Science Timur 1 Blok B3 – F1
6 – 7th Floor, Suite 602 Jl. TB Kawasan Industri Jababeka V
Simatupang Kav.88 Jakarta Selatan Cibatu, Cikarang – Bekasi 17530