Anda di halaman 1dari 21

VALIDASI METODE

ANALISIS

HAMMAM H.S​
PRESENTATION TITLE

AGENDA

PRINSIP DAN TUJUAN

IMPLEMENTASI

PARAMETER VALIDASI

SIMPULAN

2
APA ITU
PRESENTATION TITLE

VALIDASI?
• Validasi merupakan suatu proses evaluasi kecermatan
dan keseksamaan yang dihasilkan oleh suatu prosedur
dengan nilai yang dapat diterima. Sebagai tambahan,
validasi memastikan bahwa suatu prosedur tertulis
memiliki detail yang cukup jelas sehingga dapat
dilaksanakan oleh analis atau laboratorium yang berbeda
dengan hasil yang sebanding
• Validasi metode analisis (VMA) adalah suatu tindakan
penilaian terhadap parameter tertentu berdasarkan
percobaan laboratorium, untuk membuktikan bahwa
parameter tersebut memenuhi persyaratan untuk
3 penggunaannya.
PRIMARY GOALS
AKURAT
SPESIFIK
REPRODUSIBL
E
IMPLEMENTASI
PRESENTATION TITLE

• METODE • AKTIFITAS
• Kompendial • Validasi Lengkap
• Non Kompendial • Verifikasi
• Kompendial yang
dimodifikasi
• Pereaksi yang kritis
• Alat/instrumen
• Modifikasi prosedur
• Komposisi Obat jadi;
5
• Metode di luar scope
awal
PARAMETER
PRESENTATION TITLE

VMA • SPESIFISITAS
• AKURASI
• PRESISI
• BATAS DETEKSI
• BATAS KUANTITASI
• LINEARITAS
• RENTANG
• KETEGARAN (ROBUSTNESS)

6
PRESENTATION TITLE

UNSUR DATA YANG DIPERLUKAN :

• Kategori I Prosedur analisis untuk penetapan kadar komponen utama dalam


bahan baku obat atau bahan aktif (termasuk pengawet) dalam sediaan obat
jadi.
• Kategori II Prosedur analisis untuk penetapan cemaran dalam bahan baku
obat atau senyawa hasil degradasi dalam sediaan obat jadi. Terdiri dari uji
kuantitatif dan uji batas
• Kategori III Prosedur analisis untuk penetapan karakteristik kinerja sediaan
(misalnya disolusi, pelepasan obat).
• Kategori IV Prosedur analisis untuk identifikasi

7
PRESENTATION TITLE

UNSUR DATA YANG DIPERLUKAN :

8
PRESENTATION TITLE

SPESIFISITAS

• SPESIFISITAS Kemampuan menguji secara tepat suatu analit dengan


adanya komponen lain dan diperkirakan ada sebagai cemaran, hasil degradasi,
dan matriks sampel .
• Berlaku untuk
• Uji identifikasi  menjamin identitas analit
• Penentuan kemurnian menjamin penetapan kandungan cemaran dalam
analit secara akurat
• Penetapan kadar  menjamin dan memberikan hasil kadar yang akurat
pada sampel atau potensi analit nya

9
PRESENTATION TITLE

SPESIFISITAS

PENETAPAN
• Uji identifikasi
Dikonfirmasi dengan memperoleh hasil positif dari sampel yang mengandung
analit dibandingkan dengan hasil negatif dari sampel yang tidak mengandung
analit, dan dikonfirmasi bahwa hasil positif tersebut tidak diperoleh dari bahan
bahan yang berstruktur sama atau berdekatan dengan analit
• Penentuan Kemurnian
Spesifisitas ditetapkan dengan membubuhkan zat obat atau produk obat dengan
konsentrasi pengotor yang sesuai dan menunjukkan hasil yang terpisah dari
pengotor ini secara individual dan/atau dari komponen lain dalam matriks
sampel
10
PRESENTATION TITLE

SPESIFISITAS

PENETAPAN
• Penetapan Kadar / potensi
• Spesifisitas analit ditetapkan dengan pembuktian pemisahan terhadap
“pengotor” dan/atau eksipien.
• Dapat pula dilakukan dengan spiking zat aktif atau produk obat dengan
tingkat pengotor dan/atau eksipien yang sesuai dan menunjukkan bahwa hasil
uji tidak terpengaruh oleh adanya bahan ini (misalnya, dengan
membandingkan hasil uji yang diperoleh pada sampel yang tidak dispiked).

11
PRESENTATION TITLE

RENTANG

• interval antara batas tertinggi dan batas terendah dari kadar analit yang
telah dibuktikan,
• dapat ditentukan dengan presisi, akurasi dan linearitas yang sesuai
menggunakan prosedur analisis yang ditetapkan

12
PRESENTATION TITLE

LINEARITAS

• kemampuan metode analisis untuk memberikan hasil pengukuran yang


secara langsung proporsional dengan rentang konsentrasi senyawa yang
diberikan (FI ED VI) 
• Dilakukan dengan membuat minimum 5 conc. sesuai RENTANG , misal
untuk kadar : 80% - 120% dari conc.uji (80% ; 90% ; 100% ; 110% ;
120%)
• Data yang disajikan :
• Plot data (grafik response vs conc)
• Y-intercept dan slope (y=ax + b)
• Kriteria Keberterimaan Koefisien korelasi : (disarankan) : r = 0.999
(assay)
13
PRESENTATION TITLE

AKURASI
AKURASI  tingkat kedekatan antara hasil pengujian dengan prosedur yang sedang
divalidasi terhadap nilai yang benar. Akurasi prosedur analisis harus ditetapkan meliputi
rentang nilai benar tersebut

PENETAPAN
• Dilakukan untuk 3 konsentrasi dan 3 pengulangan (9 pengujian)
• Dapat dipakai matrix atau obat jadi yang telah diketahui kadarnya  SERI 1 : Ditimbang
sejumlah matrix (atau obat jadi) dan zat aktif sehingga konsentrasi akhir total zat aktif
adalah 80%, demikian pula untuk seri 2 (100%) dan seri 3 (120%)

14
PRESENTATION TITLE

Analyte Ingred. Analyte Mean recovery


Unit
(%) ratio (%)
100 1 100 % 98-102
KRITERIA
KEBERIMAAN ≥ 10 10-1 10 % 98-102
≥1 10-2 1% 97-103
(Mean Recovery)
≥ 0.1 10-3 0.1% 95-105
0.01 10-4 100 ppm 90-107
0.001 10-5 10 ppm 80-110
0.0001 10-6 1 ppm 80-110
0.00001 10-7 100 ppb 80-110
0.000001 10-8 10 ppb 60-115
0.0000001 10-9 1 ppb 40-120

15
PRESENTATION TITLE

PRESISI

PRESISI tingkat kedekatan diantara hasil uji individu bila prosedur


diterapkan berulangkali terhadap sampling ganda atau sampel yang
homogen
Pendekatan
1. Repeatabilitas (Keberulangan)
Mengukur variabilitas pada kondisi pengujian yang sama pada waktu
pendek (intra assay precison) Dilakukan 6 pengujian sample (kadar 100%)
atau 9 pengujian dalam rentang pengujian, misal 3 conc dengan 3 replikasi
2. Intermediate Precision (Presisi Antara) : mengukur variabilitas dengan
variasi di laboratorium (beda hari, analis, peralatan)
3. Reprodusibilitas : mengukur variabilitas dari beberapa laboratorium
16
yang berbeda ≈ transfer metoda
17
PRESENTATION TITLE
LOD & LOQ
PRESENTATION TITLE

• Jumlah terkecil dari analit dalam • Jumlah terkecil dari analit dalam
sample yang masih dapat dideteksi sample yang bisa dikuantifikasikan
tapi tidak perlu dikuantifikasi. dan memenuhi syarat akurasi dan
persisi.
• Prosedur non-instrumental,
ditetapkan dengan analisis sampel • Prosedur non-instrumental,
yang mengandung analit dalam ditetapkan dengan melakukan
kadar yang diketahui dan analisis sampel yang mengandung
menentukan kadar analit terendah analit dalam jumlah yang diketahui
yang dapat dideteksi dengan baik  dan menetapkan kadar terendah
analit yang dapat ditentukan dengan
• Metoda instrumental diestimasikan presisi dan akurasi yang dapat
dengan Signal to Noise Ratio of 3:1. diterima
18 • Metoda instrumental diestimasikan
dengan Signal to Noise Ratio of
10:1.
LOD & LOQ
PRESENTATION TITLE

• Terdapat tiga pendekatan :


• Visual Evaluation, dengan memeriksa contoh pada tingkat minimum yang masih bisa
dipercaya (untuk LOQ perlu diperiksa akurasi dan presisinya)
• Dengan standar deviasi dari response dan slope (dari kurva kalibrasi), Data diambil dari
studi linearity dengan conc. terkecil. Dengan persamaan regresi didapat y = mx + b dan
standar deviasi
• LOQ = (10 SD)/slope
• LOD = (3.3 SD)/slope
• Signal To Noise Ratio
• Penentuan rasio signal-to-noise dilakukan dengan membandingkan sinyal terukur
dari sampel dengan konsentrasi analit rendah yang diketahui dengan blanko dan
19
menetapkan konsentrasi minimum di mana analit dapat dideteksi dengan andal.
Rasio signal- to noise antara 3 atau 2:1 umumnya dianggap dapat diterima untuk
memperkirakan batas deteksi
ROBUSTNESS
PRESENTATION TITLE

• Definisi : Kehandalan metode analisis yang tidak terpengaruh terhadap variasi kecil
yang dibuat, sehingga memberikan indikasi kehandalan selama penggunaan normal

• Dilakukan pada saat “development”
• Contoh
• Kestabilan larutan analit
• Pengaruh pH pada fasa gerak
• Suhu,
• Flow rate
• dll

20
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai