Anda di halaman 1dari 86

MENGENAL STERILISASI

DI RUMAH SAKIT

Oleh
NURDIANA, S.KEP

Kuala Kapuas 14 September 2018


Nurdiana ,Skep
K.Kapuas 03 nov 1980
IPCN , PROMKES
RSUD dr. H. Soemarno
Sosroatmodjo K. Kapuas
KAL TENG
HP 082253674533
nurdiana.kapuas@gmail
.com
PENDAHULUAN
Usaha-usaha pengendalian infeksi dan pencegahan
infeksi nosokomial kini semakin marak dibicarakan
di lingkungan rumah sakit. Ini disebabkan karena
infeksi yang terjadi atau yang ada di rumah sakit
berpotensi untuk membahayakan semua orang
yang berada di lingkungan rumah sakit tersebut.

Infeksi nosokomial merupakan masalah


penting yang semakin meningkat diseluruh
dunia.(Alvarado 2000).
Tingkat infeksi nosokomial terendah (1%) terdapat
dibeberapa negara Eropa dan Amerika sedangkan
tingkat infeksi lebih dari 40% terjadi di Asia,
Amerika Latin dan Sub-Sahara Afrika.(Lynch 1997).
CSSD (Central Sterile Supply Department)

adalah unit layanan yang sangat strategis


dalam upaya pencegahan infeksi, tempat
dimana dilaksanakan proses sterilisasi
dalam upaya pencegahan infeksi
nosokomial, penerimaan, penyimpanan dan
pendistribusian semua alat / instrumen yang
memerlukan kondisi steril untuk
pembedahan kedokteran dan lain-lain.
Luas Bangunan CSSD
200 TT ± 130 m2
400 TT ± 200 m2
600 TT ± 350 m2
800 TT ± 400 m2
1000 TT ± 450 m2
 Menyesuaikan kemampuan RS
TATA RUANG
CSSD

Lokasi Instalasi CSSD


“Idealnya berada dekat
dengan user (pengguna)
terbanyak di Rumah
Sakit”
Alur Proses Kerja CSSD

PENGUMPULAN PEMBERSIHAN

PEMILAHAN PENGERINGAN

PENGEMASAN/ STERILISASI
PENYUSUNAN

DISTRIBUSI PENYIMPANAN
Tata Ruang CSSD Terdiri dari 3 Zona Areaa :
Unclean area :
daerah untuk menerima barang kotor. Ruang
tersendiri, lantai mudah dibersihkan, penerangan
cukup, tersedia bak untuk desinfeksi. Tekanan udara
negatif.
Clean area :
untuk mempersiapkan barang yang akan disetting,
packing dan disterilkan. Ruang logistik,
pelipatan&packing linen, pembuatan / packing kassa,
packing sarung tangan, dll. Tekanan udara seimbang.
Steril Area :
untuk menyimpan alat atau barang yang sudah steril.
Ruang bertekanan positif, aliran udara dari dalam
keluar
AREA CSSD
PROSES STERILISASI ALAT MEDIK
PENERIMAAN ALAT KOTOR
LOKET NON SCOPES LOKET SCOPES
PENYERAHAN ALAT STERIL
FORMULIR PENERIMAAN ALAT KOTOR
DAN PENYERAHAN ALAT STERIL
INSTALASI BEDAH SENTRAL
RUANGAN
Formulir Penerimaan Alat
Kotor dan Penyerahan
Alat Steril
WADAH INSTRUMENT
Area Dekontaminasi
AREA DEKONTAMINASI
RUANG CLEANING
Area Dekontaminasi
Re-usable

Recycle equipment
Automatic
washing and
storage

Eye washing classification

Detergent

Manual and
ultrasonic washing
Transporting window

Water treatment system


Washer disinfector
Persyaratan Ruang Dekontaminasi :
1. Ventilasi udara dihisap ke dalam
2. Tekanan udara harus negatif, sehingga tidak mengkontaminasi
ruangan lainnya
3. Tidak diajurkan menggunakan kipas Angin
4. Setidaknya sehari sekali dipel atau divakum basah
5. Setidaknya sehari sekali membersihkan dan mendisinfeksi
tempat cuci, meja kerja dan peralatan
6. Secara teratur membersihkan rak-rak penyimpanan, dinding
langit-langit, ventilasi AC, dll
7. Prosedur kontrol terhadap binatang perusak (serangga, tikus,
dll)
8. Terletak di luar lalu lintas utama Rumah Sakit
9. Dirancang sebagai area tertutup, secara fungsional terpisah dari
area di sebelahnya, dengan ijin masuk terbatas.
10. Pakaian/Alat Perlindungan Diri bekas pakai pada hari itu juga
harus segera dikirim ke Laundry u/dicuci & didisinfeksi,
kemudian dikirim kembali ke CSSD u/disterilisasi sebelum
dipakai lagi
Area Bersih dan Area Packing

Instrument Instrument
packing checking

Dressing packing
ALAT PELINDUNG DIRI
HAND HYGIENE
PENGERINGAN
Menggunakan
lap/handuk
bersih
Drying cabinet
Compressor
PENGEMASAN
Sistem Pengemasan Yang umum di
pergunakan

Woven textile Non-validated metal container

27 Cassette Validated rigid container


Materail Pengemas Disposable

Non-woven wrap
e paper

Packaging reel Packaging pouch


28
INDIKATOR STERILISASI
PEMBERIAN LABEL
Tgl produksi/sterilisasi
Nomor load sterilisasi , nomor mesin
Waktu kadaluarsa : pengecekan waktu
kadaluarsa dilakukan setiap hari di
ruang penyimpanan barang steril
Area Bersih dan Area Packing

Sterilized instrument

Checking

Different packing method: cloths, crepeing paper, poly-puch

Laundry
Steam sterilizer

Dressing
storage
EO or H2O2
Persyaratan Ruang Bersih/R.Packing :

1. Dianjurkan ada tempat penyimpanan


barang tertutup
2. Disediakan tempat (Meja Kerja) atau
lokasi packing bahan seperti kain
kassa, kapas, cotton swabs, sebagai
persiapan proses sterilisasi
3. Tekanan udara Netral / seimbangng
MESIN WASHER DOUBLE DOOR
AUTOCLAVE DOUBLE DOOR
MESIN STERILISASI PLASMA
Sterilization Set Machine

Automatic Washer Disinfector Dry Heat Ultrasonic Washer

Autoclave Sterilizer Plasma Sterilizer Ethylene Oxide Sterilizer


Ruang Simpan Barang Steril

After sterilization After sterilization

Unpacking

disposable

Cart washing and storage Transporting


Special use Operating room lift
PENYIMPANAN
SUHU
KELEMBABAN
WAKTU
KADALUARSA
PEMANTAUAN
RUTIN BARANG
KADALUARSA
PENYERAHAN BARANG STERIL
Persyaratan Ruang PENYIMPANAN Steril

1. Akses ke ruang penyimpanan steril


dilakukan oleh petugas pusat sterilisasi
yang terlatih, bebas dari penyakit
menular, dan menggunakan pakaian
yang sesuai dengan persyaratan
2. Lokasi ruang penyimpanan steril harus
jauh dari lalu lintas utama dan jendela
serta pintu sesedikit mungkin dan
terisolasi
3. Tekanan udara positif
JAMINAN MUTU STERILISASI
JADWAL PEMANTAUAN MUTU STERILISASI
VACUUM TEST
BOWIE DICK TEST
INDIKATOR
BIOLOGI
INDIKATOR KIMIA
SWAB TEST
SUPERVISI
STERILISASI
JAMINAN MUTU
Swab test
Lab Mikrobiologi
Setiap 3 bulan
Sample
Representatif :
bahan pengemas
dan
instrumen/kassa/
linen
SUPERVISI STERILISASI
RE USE
Harus ada kebijakan barang-barang yang
di re use di rumah sakit
Harus ada rekomendasi dari pabrik
mengenai barang yang di re use (Nelaton
cath, Jackson rees)
Harus ada SPO di SatKer mengenai
pengelolaan barang re use
Harus ada tanda sudah berapa kali
dilakukan re use
BARANG RE-USE
1. Jackson Rees
2. Nelaton
Catheter
3. Acessories
Endoscopy
4. Cutting Loop
EYE WASHER
(Ruang Cleaning)
SPILL KIT
Chain of
infection

51
 HAIs harus dicegah & dikendalikan dengan

Pendahuluan
beberapa strategi , salah satu cara dengan
dekontaminasi ( pembersihan,desinfeksi dan
sterilisasi)

 Transmisi / penularan infeksi berhubungan dengan


peralatan  akibat tidak adekuatnya melakukan
dekontaminasi.

 Proses dekontaminasi jika tidak dilakukan dengan


benar  outbreaks infeksi rumah sakit.
Klasifikasi alat-alat medis
menurut Dr.Earl Spaulding (1968)
Risiko Definisi Peralatan Cara

Tinggi Kontak dengan Instrumen bedah, Sterilisasi :


( Critical ) jaringan steril, sistem laparoskop, kateter Suhu tinggi
peredaran darah jantung, Scapel,
Suhu rendah
(Vaskuler) implant
Kills spores
Sedang Kontak dengan Endoskopi/anestesi, HDL(high level
( Semi membran mukosa yang bedpan, dan tubing disinfection) :
Critical ) utuh, mudah ventilator, Heat
terkontaminasi dg termometer
Radiation
mikroba. rectal,laryngoscope
blade Chemical
Kill tuberculosis
vegetative cells
Rendah Kontak dengan kulit Stetoskope, Cleaning (Low Level
( Non- yang utuh dan tidak tensimeter, linen, disinfection)
Critical ) mengenai membran bedpan, urinal, Kill vegetative cells
mukosa, lingkungan apron,alat makan
secara tidak langsung. lantai, dinding,
Dekontaminasi:
Suatu proses untuk
menghilangkan / memusnahkan
mikroorganisme dan kotoran
PENGERTIAN
yang melekat pada peralatan
medis/objek, sehingga aman
untuk penggunaan selanjutnya,
meliputi pembersihan,
disinfeksi, sterilisasi
Pengertian
Precleaning
Pemrosesan perendaman alat medis bekas pakai
untuk menghilangkan noda darah, cairan tubuh
menggunakan enzyimatik atau detergen
(Perendaman sampai seluruh permukaan alat)
Pembersihan
Suatu proses untuk menghilangkan kotoran yang
terlihat atau tidak terlihat pada peralatan medis /
objek setelah dilakukan perendaman, dengan
menggunakan air mengalir, sikat detergen sehingga
kotoran / bahan organik hilang dari permukaan
Pengertian Disinfeksi
Suatu proses untuk
menghilangkan/memusnahkan
microorganism
( virus, bakteri, parasit, jamur ) kecuali
endospora pada berbagai peralatan medis
atau objek dengan menggunakan cairan
kimia atau thermal
Tiga Cara Disinfeksi
1.Panas
Panas lembab pada suhu dibawah 100°:
 Pasteurisasi
Di gunakan untuk desinfeksi susu
Susu dipanaskan 63 derajat selama 30 menit atau
72 °C selama 20 menut dan langsung masukkan ke
lemari
pendingin 10 °
Panas lembab pada suhu 100° :
 Mendidih ; pemanasan pada suhu 100° selama 20 menit
 Steaming/mengukus
Tiga cara disinfeksi
2. Radiation( Ultra Violet Rays)

3. Chemical (desinfectants)

 low level desinfections

 lntermediate level desinfections

 Hight level Desinfections


High Level Disinfection
• Glutaraldehyde (2%) 45 mn
• Demand relchlorine dioxide 20 mn
• Hydrogen peroxide (6%) 20 mn
• Wet pasteurization 75 °C 30 mn
• Chlorine 1000 ppm 20 mn

Intermediate Level Disinfection Jenis 2


• Ethyl alcohol 10mn
Cairan
• Isopropyl alcohol 10mn disinfectant
• Chlorine 1000 ppm 10mn
• Phenolic germicidal solution 10mn
• Iodophor germicidal solution 10mn

Low Level Disinfection


 Ethyl alcohol ≤ 10mn
 Isopropyl alcohol ≤10mn
 Chlorine 100 ppm ≤10mn
 Phenolic germicidal solution ≤10mn
 Iodophor germicidal solution
 Quaternary germicidal ≤10mn
Pengertian
Sterilisasi
Suatu proses pengelolaan preralatan / bahan yang
bertujuan untuk menghancurkan semua bentuk
mikroorganisme (bakteri, virus, fungi dan
parasit)termasuk endospora melalui proses fisika
dan kimiawi dengan menggunakan mesin
sterilisator

Proses Sterilisasi
Proses sterilisasi terjadi dengan memaparkan
energi thermal dalam bentuk panas kering/basah,
zat kimia dalam wujud cair/gas maupun bentuk
radiasi terhadap suatu benda dalam waktu tertentu.
Kriteria Sterilisator Yang Ideal
1.Daya penetrasi yang baik
2.Aman / tidak toksik
3.Daya bunuh yang kuat
4.Bisa digunakan untuk semua alat
5.Proses cepat
6.Indikator tersedia
7. Biaya murah
Metode Sterilisasi
1. Suhu Tinggi
 Sterilisasi uap (Steam Heat)
 Sterilisasi panas kering (Dry Heat)

2. Suhu Rendah
 Ethylene Oxide
 Hydrogen Peroxide Plasma Sterilization
 Formaldehyde / formalin
Metode sterilisasi
3. Sterilisasi dengan cairan kimia
 Paracetic acid
 Glutaraldehyde
 Hydrogen peroxide
4. Sterilisasi dengan radiasi
 Sinar Gamma atau elektron beam
 Sinar X
 Sinar Ultra Violet
Sterilisasi Suhu Tinggi
1. Sterilisasi Uap
Pemaparan uap jenuh pada tekanan
tertentu selama waktu dan suhu
tertentu pada suatu objek, sehingga
terjadi pembunuhan MO secara
ireversible akibat dari denaturasi
atau koagulasi protein sel
Jenis – Jenis Sterilisasi Uap
1. Type Gravitasi
Uap di keluarkan dari chamber sesuai
gravitasi ( atas ke bawah )

2. Type Prevacum
Udara di keluarkan oleh suatu pompa vacum
type ini lebih cepat karena efikasi dan
kecepatan
pengeluaran udara
Sterilisasi Uap
 metode sterilisasi paling tua,aman,efektif,relatif
tidak mahal,tidak toksik
 Suhu & waktu
 121 ° C (250° F) selama 20 - 30 menit
 132 °/ 134 ° C (270° F) selama 4 menit
 Rekomendasi untuk peralatan tahan panas
dan uap
 80 % produk sterilisasi rumah sakit
menggunakan suhu tinggi
Faktor Yang Mempengaruhi Sterilisasi
Uap
 Suhu
 Tekanan
 Kejenuhan Uap
 Pemaparan,kontak uap dengan objek
udara dalam chamber
Mesin Sterilisator Steam
Sterilisasi panas kering/Dry Heat

 Suhu & Waktu


 180° C ( 360 °F ) Selama 30 menit
 170 ° C ( 340 ° F) selama 60 menit
 160 ° C ( 320 ° F ) selama 120 menit
 Penggunaan
 Minyak,serbuk halus,kaca,gelas dan benda
tajam
 Pengemas : Khusus dengan bahan stainless
( Tromol )
Sterilisasi panas kering/Dry Heat

Keuntungan:
 Dapat mensterilkan bahan yang tidak dapat
ditembus steam
 Tidak bersifat korosi, mencapai seluruh
permukaan alat
Kerugian :
 Penetrasi panas lambat - waktu lama
 perlu suhu tinggi
 Merusak bahan karet
Sterilisasi Suhu Rendah
1. Ethylene Oxide ( ETO/EO)
 Adalah gas yang tidak
berwarna,berbau dan mudah terbakar
 Di gunakan untuk sterilisasi alat yang
sensitif terhadap panas dan uap
 Suhu yang di gunakan ( 37 - 55 ° )
 100 % free CFC ( Hydrofloro carbon )
Ethylene Oxide ( ETO/EO )
Sterilization Process

Critical Variables :
 Time
 Temperature
 Relative humidity
 Ethylene oxide
concentration
Sterilisasi Suhu Rendah ETO/EO

Keuntungan Sterilisasi dengan ETO/EO

 Non korosif terhadap plastik,metal,karet

 Tidak membutuhkan pengemas khusus

 Daya Penetrasi kuat

 Dapat mensterilkan lumen sempit

 Dapat di gunakan untuk sterilisasi “ Implant “


Sterilisasi Suhu Rendah
Kelemahan Sterilisasi dengan ETO/EO
 Membutuhkan Aerasi sehingga proses
menjadi lama ( 4 - 12 Jam )
 Proses sterilisasi 2 - 4 Jam
 Bersifat :
toxic,mutagenik,karsinogenik,iritasi
saluran pernafasan
 Dalam konsentrasi tinggi dapat pusing,mual
dan muntah
Proses sterilisasi plasma
Sterilisasi plasma membutuhkan :
Vacum
Bahan kimia /gas
Sumber energi
Fase dalam sterilisasi plasma :
1.Fase vacum
2.Fase injeksi
3.Fase diffusi
4.Fase plasma
Kelebihan sterilisasi plasma

 Proses sterilisasi cepat : 30, 55 &75


menit
 Proses kering
 Residu tidak toksik
 Temperature rendah
 Tidak membutuhkan aerasi
 Instalasi mudah
Kelemahan Sterilisasi Plasma

1. Bahan pengemas khusus

2 Tidak dapat digunakan untuk peralatan bentuk


lumen sempit , seperti kateter jantung

3. Pada sterilisasi alat berlumen sempit harus


menggunakan Booster & Adaptor

4. Tidak dapat digunakan untuk sterilisasi “ implant ”


Sterilisasi dengan formalin
Methode Cycle Advantages Disadvantages

-Tidak meledak atau -Alergenik


LTFS – 4-7 h mudah terbakar
Temperatur - Konsentrat tinggi
rendah -proses yang sudah -menyebabkan kanker.
sterilisasi diketahui
Formadehida
-Racun jangka panjang
-Temperatur rendah

-Kecepatan medium -Pembuangan/ sisa-sisa


-
-Kecocokan bahan yg baik -Fase pelepasan panjang
-
- kemungkinan pengesahan -Penetrasi terbatas

-dampak rendah pada


lingkungan -Permukaan strerilisasi
CSSD di RSUD dr. H. Soemarno
Sosroatmodjo Kuala Kapuas
Sterilisasi plasma membutuhkan :
Tuntutan Akreditasi di rumah
sakit pada PPI 7.2
1.Regulasi tentang pelayanan
sterilisasi di rs
2. Bukti alur denah ruangan CSSD
3. Melihat alur dekontaminasi,
preclening, clening, desinfeksi dan
sterilisasi

peralatan medis di unit
CSSD
4. Sumber daya manusia, sarana
prasarana,pedoman, spo
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai