PERALATAN KESEHATAN
DAN LINEN
Out
• Rantai Penularan infeksi
• Prinsip pengelolaan peralatan
Kesehatan sesuai Klasifikasi dr Earl
Spaulding
• Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Lin di unit pengelolaan alat Kesehatan
• Pengelolaan linen di pelayanan
e kesehatan
Pendahuluan
Fasyankes sebagai institusi penyedia pelayanan Kesehatan, berupaya untuk
mencegah resiko terjadinya infeksi bagi pasien, petugas dan pengunjung.
Di era pandemik seperti ini pelayanan sterilisasi sentral (CSSD) dan laundry
Fasyankes menjadi bagian penting untuk mencegah penyebaran
mikroorganisme (bakteri, virus, jamur, scabies) di lingkungan Fasyankes
dengan cara melakukan proses pengelolaan instrumen dan linen sesuai
dengan standar PPI, maka risiko penularan penyakit menjadi hilang atau
rendah.
Unit sterilisasi sentral(CSSD) dan laundry di fasyankes di era new normal tidak
perlu melakukan perubahan sistem proses pengelolaan dalam menyiapkan
peralatan Kesehatan serta melaksanakan upaya pencegah penularan infeksi
di fasyankes.
Pengertian baru (CDC, WHO thn 2007)
Kewaspadaa
n
Berdasarkan Kontak/Contact
Transmisi Percikan /Droplets
Udara/Airborne
bekas pakai untuk pada peralatan medis / objek permukaan untuk menghancurkan semua
menghilangkan noda setelah dilakukan membunuh bentuk mikroorganisme
darah, cairan tubuh perendaman, dengan mikroorganisme tetapi (bakteri, virus, fungi dan
menggunakan enzyimatik menggunakan air mengalir, tidak termasuk spora. parasit)termasuk endospora
atau detergen sikat detergen sehingga melalui proses fisika dan
(Perendaman sampai kotoran / bahan organik hilang kimiawi dengan menggunakan
seluruh permukaan alat) dari permukaan mesin sterilisator
TUJUAN UTAMA:
Menyediakan peralatan medis dan bedah yang aman untuk digunakan
Melaksanakan kegiatan proses pengelolaan instrumen sesuai standar yang ditetapkan
Meringankan tugas staf keperawatan
Menghindari duplikasi peralatan rumah sakit yang mahal
Menjaga Inventarisasi persediaan dan peralatan
Menyediakan lingkungan yang aman untuk pasien dan staf
Selalu melakukan up date dengan perkembangan dan kemajuan
SIKLUS DEKONTAMINASI
Alat Kesehatan
KRITIKAL dan S E M I KRITIKAL
terkontaminasi di unit proses pre cleaning
tempatkan dalam trolley tertutup
STERIISASI
Penerimaan Pembersihan Pengeringan Pengemasan Suhu tunggi
atau
Suhu rendah
DTT
Desinfeksi Pendistibusian alkes steril
Tingkat Tinggi dlm trolley tertutup
PROGRAM PPI
DI PENGELOLAAN
ALKES
Peralatan Kritis
Peralatan semi kritis
Peralatan non kritis
PENGAWASAN PPI : Pengelolaan
Disain & lay out
Pintu masuk barang kotor
Pintu keluar barang bersih
Sarana transportasi
Pre Cleaning
Penggunaan APD
Limbah Infeksius (darah, produk darah) di buang ke Spoel
hock
Menggunakan air mengalir
Pembersihan
Gunakan APD
Pencucian dengan air mengalir
Lokasi penirisan hindari resiko kontaminasi
Menggunakan meja yang tidak menyerap air (steinless)
Area bebas kontaminasi
Ruangan harus bersih
Sterilisasi
Sesuai dengan jenis peralatan
Dilakukan pengawasan & pengukuran
Indikator mutu
PENGAWASAN PPI : Transportasi
Trolly
Dibedakan antara pengantar dan mengambil
Menggunakan kode kantong yang berbeda
Kuat dan mudah dibersihkan
Alur masuk
Petugas pengantar tidak masuk ke area bersih
Alat kotor berbeda dengan alat bersih
Menggunakan tempat tertutup/troly
Penempatan ;
Hindari pencemaran lingkungan
Pisahkan peralatan yang berisiko : pecah atau kontaminasi
PENGAWASAN PPI : Penyimpanan
Penyimpanan
Pada ruang bersih dengan sirkulasi udara yang
baik untuk menjamin sterilitas
Penempatan peralatan : FIFO
Stock management
Syarat ruangan ;
Ruangan harus kering, sudut lantai melengkung
Bersih dan sirkulasi udara yang baik
System FIFO (First In First Out)
Secara rutin di bersihkan
Syarat almari :
Harus kering
1 x seminggu dibersihkan
1. KEPATUHAN KEBERSIHAN TANGAN
Ketersediaan Sarana dan prasarana kebersihan
tangan
Pengawasan Pemahaman petugas kepada kebersihan tangan
kepatuhan APD dan Kepatuhan pelaksanaan 5 moment dan 6 Langkah
kebersihan tangan
Kebersihan Tangan
2. KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT
PELINDUNG DIRI
Ketersediaan sarana Alat Pelindung Diri
Pemahaman cara penggunaan dan pelepasan APD
Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri sesuai
indikasi
3. APD REUSABLE SEGERA DI CUCI
4. JANGAN MENCUCI TANGAN
BERSARUNG TANGAN
Flow chart sistim pengelolaan linen
Linen infeksius
Linen kotor/non infeksius
Collection
KEBERSIHAN
TANGAN Kontak langsung
APD use sorting Percikan
PENGENDALIAN LAUNDRY aerosol
LINGKUNGAN
KESEHATAN
PETUGAS
Kontaminasi lingkungan
Cleaning
transfer
process
Line
n
terkontami
PENGAWASAN Kotor
nasi
KEPATUHAN
TERHADAP
STANDAR PPI
Hilangkan Kanton Kanton
bahan padat g g
kuning hitam
Troley
tertutup
PERSYARATAN PPI DI AREA LAUNDRY
Fasilitas laundry harus memiliki kebijakan yang akan memastikan bahwa area laundry
berada di ruang sendiri dan khusus laundry
Terpisah area ruang kotor, bersih dan steril
Area kotor memiliki sirkulasi negatif dengan rekayasa lingkungan dengan sistem
ventilasi mengarahkan aliran udara dari area bersih ke area yang terkontaminasi /
kotor
Staf tidak mengonsumsi makanan atau minuman di area laundry
lantai dan dinding terbuat dari bahan tahan lama yang dapat menahan kerasnya area
cucian (yaitu, tahan air / uap)
Lanjutan ……..
1. Linen yang kotor harus ditempatkan di tempat yang berlabel jelas, Plastik atau wadah
anti bocor
2. Pencucian dengan mesin cuci dengan air hangat di 60−90 ° C dan detergen kemudian
dikeringkan.
Jika mesin cuci tidak memungkinkan, linen bisa direndam panas air dan sabun dalam ember besar
menggunakan tongkat untuk mengaduk, ambil hati-hati untuk menghindari percikan. Ember
kemudian harus dikosongkan, dan seprai direndam dalam 0,05% klorin selama kurang lebih 30
menit. Terakhir, cucian harus dibilas dengan bersih air dan seprai dibiarkan mengering
sepenuhnya, jika memungkinkan sinar matahari
3. Jika Linen sekali pakai, mereka harus diperlakukan sebagai limbah infeksius; jika dapat
digunakan kembali, mereka harus diperlakukan sebagai linen kotor infeksius
PERLINDUNGAN PETUGAS MANDIRI
Pelatihan untuk semua pengelola layanan kesehatan dan staf binatu tentang pengelolaan
linen yang mencakup pencegahan dan pengendalian infeks
Patuhi kebersihan tangan sebelum menggunakan dan setelah melepas APD.
Kenakan sarung tangan karet tahan air yang dapat digunakan kembali saat menangani
dan mencuci linen kotor.
Jika ada risiko cipratan, misalnya, jika cucian dicuci dengan tangan, staf laundry harus
selalu mengenakan gaun pelindung atau celemek dan pelindung wajah (mis., Pelindung
wajah, kacamata) saat mencuci linen yang kotor.
Pembuangan benda tajam di tempat penggunaan untuk memastikan bahwa tidak ada
benda tajam tersisa di linen
Menjaga kebersihan pribadi (personal hygiene)
AUDIT
PPI
Salah satu upaya pencegahan HAIs adalah melakukan
dekontaminasi meliputi pembersihan, disinfeksi dan
sterilisasi
Agar mutu sterilisasi terjamin baik diperlukan
kegiatan monitoring, evaluasi dan tindakan lanjut
Peran PPI sebagai upaya meningkatan mutu pelayanan
dalam pengelolaan alat medis habis pakai menjadi hal
yang penting
Dalam penyelesaian masalah di CSSD dapat dilakukan
penyelesaian dengan ICRA