Anda di halaman 1dari 39

PRESENTASE

KEBERSIHAN TANGAN
2
CARA

• Cuci tangan dengan air dan sabun


jika tangan terlihat kotor

• Gosok tangan dengan hand rub


berbasis alkohol jika tangan tidak
terlihat kotor
PRINSIP KEWASPADAAN KONTAK
WHO, 2015
1. Pastikan penempatan pasien
yang tepat
2. Gunakan Alat Pelindung Diri
(APD) dengan tepat
3. Batasi transportasi dan
pergerakan pasien
4. Gunakan peralatan
perawatan pasien sekali
pakai atau khusus.
5. Prioritaskan pembersihan
Image
dan disinfeksi ruangan
PRINSIP KEWASPADAAN DROPLET
WHO, 2015 1. Kontrol sumber: kenakan masker
pada pasien
2. Pastikan penempatan pasien yang
tepat di satu kamar jika
memungkinkan
3. APD yang tepat : Masker bedah.
Face Shield
4. Batasi transportasi dan pergerakan
pasien (tujuan medis
5. Ajarkan Etika Kebersihan
Pernapasan/Batuk.
6. Pembersihan Image
lingkungan
PRINSIP KEWASPADAAN AIRBORNE
WHO, 2015
1. Kontrol sumber: kenakan masker
pada pasien
2. Pastikan penempatan pasien yang
tepat di ruang isolasi infeksi
airborne (AIIR)
3. Batasi petugas kesehatan yang
rentan memasuki ruanga
4. APD (N95 atau respirator tingkat
yang lebih tinggi untuk petugas
5. Batasi transportasi dan pergerakan
pasien (pasien masker bedah)
6. Pembersihan Image
ruangan
7. Imunisasi petugas
Kewaspadaan Transmisi terdiri dari
Kewaspadaan Kontak, Droplet dan Airborne

Penempatan Pasien merupakan Bagian dari


Kewaspadaan transmisi

This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-NC


This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-NC
KONSEP DASAR INFEKSI SERTA
PROGRAM PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)
Penyakit infeksi terkait pelayanan
Kesehatan (Healthcare Associated
Infection/HAIs)
Merupakan salah satu masalah kesehatan
di dunia, termasuk Indonesia

Pencegahan dan Pengendalian Infeksi


adalah upaya perlindungan terhadap
kemungkinan penularan infeksi
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

Cara mencegah infeksi adalah dengan menghilangkan atau memutus salah


satu komponen mata rantai.

Keberhasilan pencegahan ini tergantung pada kepatuhan petugas dalam


melaksanakan standart procedure yang telah ditetapkan

Perilaku Hidup Sehat ( PHBS ) pengguna layanan dan masyarakat juga


berpengaruh pada kejadian infeksi
PROGRAM PPI : 1. TUJUAN

MELINDUNGI PASIEN, PETUGAS, PENGUNJUNG


DAN MASYARAKAT SEKITAR DENGAN CARA
MEMUTUS MATA RANTAI INFEKSI.
2. MANFAAT
Mencegah dan melindungi terhindar dari risiko dan paparan terjadinya
penularan infeksi baik yang terjadi saat pelayanan di fasilitas kesehatan
(dalam maupun diluar gedung)

Menurunkan atau meminimalkan kejadian infeksi berhubungan dengan


pelayanan Kesehatan mempertimbangkan cost effectiveness

Dapat memberikan gambaran atau informasi tentang kualitas pelayanan


kesehatan yang diberikan oleh FKTP sesuai standar yang berlaku.

Pengelolaan sumber daya dapat lebih efektif dan efesien melalui


manajemen PPI sejak perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pembinaan,
monintoring dan evaluasi (audit) serta pelaporan kejadian infeksi.
1. Infeksi adalah suatu keadaan yang disebabkan oleh mikro organisme
pathogen, dengan/tanpa disertai gejala klinik
2. Pencegahan Infeksi dapat dilakukan dengan menghilangkan atau
memutus salah satu komponen mata rantai infeksi
3. Tujuan PPI Melindungi pasien, petugas, pengunjung dan masyarakat
sekitar dengan cara memutus mata rantai infeksi
4. Keberhasilan pencegahan ini tergantung pada kepatuhan petugas
dalam melaksanakan standart procedure yang telah ditetapkan
MANAJEMEN LIMBAH
MEDIS DAN BENDA TAJAM
PENGERTIAN & JENIS LIMBAH:
Limbah medis adalah limbahyang berasal dari
pelayanan medik, perawatan gigi, penelitian,
pengobatan, perawatan
Berdasarkan jenisnya limbah di fasilitas pelayaanan
Kesehatan dibagi atas limbah padat domestic, limbah
bahan berbahaya dan beracun ( B3), Limbah cair dan
limbah gas
Limbah Infeksius
Limbah non Infeksius
Limbah Benda tajam
Tata Kelola
identifikasi Pemilahan

Pewadahan
PENGOLAHAN

IPAL TPA Pengangkutan

PENYIMPANAN
INCENERATOR
Pewadahan
Contoh tempat sampah yang di
rekomendasikan

Kuat, mudah dibuka menggunakan


pedal kaki, jarak antar tempat
sampah 10 – 20 meter
KESIMPULAN

Pengelolaan Limbah yang tepat


sangat penting untuk mencegah
terjadinya penularan infeksi dan
cidera baik bagi pasien, petugas dan
masyarakat sekitar
Tujuan pemrosesan alat yang aman

Memutus mata rantai penularan infeksi


dari peralatan medis kepada pasien,
petugas kesehatan, pengunjung dan
lingkungan rumah sakit
Alur Pemrosesan Alat Medis Bekas
Pakai
Pre Cleaning

Pembersihan
(Cuci bersih, tiriskan, keringkan)

Sterilisasi Disinfeksi tingkat Disinfeksi tingkat


tinggi rendah
(peralatan kritis)
(peralatan semi (peralatan non kritikal)
Masuk dalam kritikal) Hanya pada
pembuluh permukaan tubuh yang
Masuk dalam utuh
darah/jaringan mucosa tubuh
tubuh Tensi meter, semen
Endotracheal spatel, bed pans
Instrumen bedah tube,Tong spatel dll

Semua peralatan yang akan di gunakan kembali haruslah safety
baik terhadap pasien ,petugas dan lingkungan dengan melalui
proses cleaning,desinfeksi dan sterilisasi


Semua proses sterilisasi harus ditentukan, divalidasi dan secara
rutin dipantau untuk memastikan berjalannya proses efikasi dan
jaminan sterilitas suatu alat

Pemantauan fisik, Indikator Biologi dan Kimia adalah alat bantu


yang berguna dan dapat digunakan untuk menilai efektivitas
sterilisasi dan digunakan sebagai bagian dari program pengujian
proses validasi sterilisasi.
PENGENDALIAN
LINGKUNGAN
Tujuan pengendalian lingkungan
 Terpeliharanya lingkungan RS yang memenuhi persyaratan
kesehatan
 Terpeliharanya program pemeliharaan & pengendalian kesehatan
lingkungan secara terpadu
 Mencegah terjadinya kecelakaan kerja
 Meminimalkan atau mencegah terjadinya transmisi
mikroorganisme dari lingkungan ke pasien, petugas, pengunjung
dan masyarakat
 Menciptakan lingkungan bersih aman dan nyaman
Lingkungan
Rumah Sakit

Konstruksi Permukaan
Udara Air Lingkungan
Bangunan

meminimalisir atau menghilangkan


reservoir dimana mikroba bisa hidup
di lingkungan
Konstruksi
Bangunan

Dinding Langit2 Atap Lantai Pintu


Bahan kuat,
halus, kedap
air, tidak Kuat, tinggi,
Permukaan Kuat, terang, licin, warna cukup lebar
rata, kuat dan mudah Kuat, tidak terang,
dan dapat
kedap air, dibersihkan bocor, bebas permukaan
berwarna rata dan mencegah
dengan serangga pertemuan
terang dengan tinggi 2.7 masuknya
cat tidak luntur pengganggu lantai
meter dengan serangga,
dinding tikus
berbentuk
lengkung
KESIMPULAN
 Pengendalian lingkungan Rumah Sakit bagian
dari Kewaspadaan Standar yang perlu
diperhatikan
 Setiap orang pengguna jasa pelayanan
kesehatan berhak mendapatkan lingkungan yang
sehat, dan Rumah Sakit harus menghormati
pengguna jasa pelayanan dengan tetap
mempertahankan lingkungan yang sehat
PRAKTEK PENYUNTIKAN AMAN
PADA PASIEN

Disampaikan pada In House Training


Pencegahan dan Pengendalian Infeksi ( IHT-PPI)
Senin, 22 Mei 2023
LATAR BELAKANG
 Praktek injeksi yang tidak aman dapat meningkatkan
resiko penularan penyakit menular, seperti malaria,
hepatitits ( B&C) dan HIV, serta abses kulit, kerusakan
syaraf dan kelumpuhan area sekitar tempat suntikan.
 Pemyuntikan yang tidak aman : terdapat sekitar 16
milliiar injeksi yang dberikan setiap tahun diseluruh
dunia, 70% diantaranya meripakan penggunaan ulang
alat suntik dinegara berkembang yang sangat beresiko
terhadap HAIs
Unsafe injektion bisa disebabkan karena :
 Petugas salah memberikan obat
 Selama persiapan, penvampuran obat terkontaminasi pada
obat dalam botol, syringe dan jarumnya
 Trolley berisi berbagai macam obat untuk pasien yang
berbedA
 Salah memberikan LABEL NAMA
 Obat yang diberikan tidak steril akibat kontaminasi (Bak
instrumen kotor, satu untik semua pasien, meja trolley
kotor)
 Limbah tidak dbuang dalam safety box
7 LANGKAH PENYUNTIKAN AMAN

1. Lingkungan Kerja Yang Bersih


2. Hand Hygiene
3. Sterile Injection Equipment / Menggunakan Peralatan
Injeksi Steril
4. Vial Obat Dan Pengencer Steril
5. Pembersihan Kulit
6. Pengumpulan Limbah Tajam
7. Pengelolaan Limbah
Kesimpulan

Melaksanakan “Seven Step To Safe Injections” menurunkan risiko


infeksi pada pasien dan petugas Kesehatan

Menjaga lingkungan yang aman selama proses persiapan&


penyuntikan yang aman maka risiko terjadi kontaminasi dari
lingkungan kepada pasien dan petugas dapat di hindari

Monitoring,evaluasi dan feed back sangat penting di lakukan untuk


meningkatkan kepatuhan petugas bekerja sesuai SOP
KOMITE PPI

PERLINDUNGAN
KESEHATAN KARYAWAN
DEFINISI TUJUAN
• Perlindungan kesehatan • Meningkatkan rasa
karyawan adalah suatu aman karyawan
upaya untuk melindungi • Mempertahankan
petugas kesehatan dari
kesehatan karyawan
kejadian infeksi terkait
• Mengurangi biaya
dengan pelayanan
kesehatan perawatan
• Peran PPIRS • Mencegah timbulnya
K3RS
wabah
SDM
• Mencegah tuntutan
hukum
KEWASPADAAN
ISOLASI
• Kebersihan tangan
• Penggunaan alat pelindung diri
• Pemrosesan alat kesehatan

Kewaspadaan Standar Penanganan linen
• Pengendalian lingkunaan
• Penanganan limbah

Kewaspadaan berdasarkan • Perlindungan


transmisi kesehatan
karyawan
• Penempatan Pasien
 Kontak • Etika batuk/bersin

 Droplet • Penyuntikan yang aman


• Praktik lumbal punksi
 Airborn
e
Penerapan Protokol Kesehatan

Pengunjung Rumah Sakit

Petugas Kesehatan

KEWASPADAAN
ISOLASI
KESIMPULAN

• Perlindungan petugas kesehatan merupakan bagian dari penerapan kewaspadaan


standard dalam program PPI
• Petugas perlu paham PPI dalam menjalankan tugasnya
• Petugas perlu tahu dan menjalankan apa rekomendasi yang harus dilaksanakan dan
yang tidak boleh dilakukan untuk mencegah dari kejadian infeksi terkait dengan
pelayanan kesehatan
• Kepatuhan petugas dalam penerapan PPI mengambil peran penting dalam pelayanan
kesehatan yang sesuai standar dan patient safety.

Anda mungkin juga menyukai