Anda di halaman 1dari 23

Konsep Pencegahan Penularan

Infeksi

Ginti Hardevie, S.Kep.,Ners


Definisi infeksi

• Infeksi adalah proses invasif oleh


mikroorganisme dan berpoliferasi di
dalam tubuh yang menyebabkan sakit
(potter & perry 2005).
• Menurut utama 2006, infeksi adanya
suatu organisme pada jaringan atau
cairan tubuh yang disertai suatu gejala
klinis baik loka maupun sistemik.
Tanda-tanda Infeksi

Dolor
(nyeri)
Kalor
(panas)
Tumor
(bengkak)
Rubor
(kemerahan)
Fungsio laesa
(perubahan/penurunan fungsi)
Rantai Infeksi
Faktor yg meningkatkan
Kerentanan-infeksi
* Usia
* Status imunisasi
* Terapi yg dijalani
* Status nutrisi
* Kelelahan
* Stres
Cara Penularan Infeksi

1. Kontak Tubuh
2. Makanan dan minuman
3. Serangga
4. Udara
5. Droplet
Tindakan pencegahan infeksi telah disusun dalam suatu “Isolation Precautions”
(Kewaspadaan Isolasi) yang terdiri dari 2 pilar/tingkatan, yaitu “Standard
Precautions” (Kewaspadaan Standar) dan “Transmission based Precautions”
(Kewaspadaan berdasarkan cara penularan/Transmisi)

Diterapkan pada semua klien


KEWASPADAAN dan orang yang ke fasilitas
STANDAR pelayanan kesehatan

Hanya diterapkan pada


KEWASPADAAN pasien yang dirawat inap
BERDASARKAN
TRANSMISI di rumah sakit
KEWASPADAAN
STANDAR

Rancangan untuk mengurangi resiko


penularan mikroorganisme dirumah sakit dan
fasilitas pelayanan kesehatan lainnya dari
sumber infeksi
MENCUCI
TANGAN
LINEN
GAUN

APD M, K, PW

KOMPONEN
UTAMA
HANDSCOEN PENEMPATAN
PASIEN

BENDA
TAJAM RESUSITASI
PASIEN
KEBERSIHAN
LINGKUNGAN
KEWASPADAAN
BERDASARKAN TRANSMISI

Kewaspadaan berdasarkan transmisi perlu


dilakukan sebagai tambahan kewaspadaan
standar
KEWASPADAAN
TRANSMISI

KEWASPADAAN KEWASPADAAN
PENULARAN PENULARAN
MELALUI KONTAK MELALUI AIR BORNE

KEWASPADAAN
PENULARAN
MELALUI DROPLET
KEWASPADAAN
PENULARAN
MELALUI KONTAK
a) Penempatan pasien :
• Kamar tersendiri atau kohorting (Penelitian tidak terbukti
kamar tersendiri mencegah HAIs)
• Kohorting (management MDRo )
b) APD petugas:
• Sarung tangan bersih non steril, ganti setelah kontak bahan
infeksius, lepaskan sarung tangan sebelum keluar dari
kamar pasien dan cuci tangan menggunakan antiseptik
• Gaun, lepaskan gaun sebelum meninggalkan ruangan
c) Transport pasien
• Batasi kontak saat transportasi pasien
Kewaspadaan transmisi droplet
a) Penempatan pasien :
• Kamar tersendiri atau kohorting, beri jarak antar
pasien >1m
• Pengelolaan udara khusus tidak diperlukan, pintu boleh
terbuka
b) APD petugas:
• Masker Bedah/Prosedur, dipakai saat memasuki ruang
rawat pasien
c) Transport pasien
• Batasi transportasi pasien, pasangkan masker pada pasien
saat transportasi
• Terapkan hyangiene respirasi dan etika batuk
KEWASPADAAN
PENULARAN
MELALUI AIR BORNE
a) Penempatan pasien :
• Di ruangan tekanan negatif
• Pertukaran udara > 6-12 x/jam,aliran udara yang terkontrol
• Jangan gunakan AC sentral, bila mungkin AC + filter HEPA
• Pintu harus selalu tertutup rapat.
• kohorting
• Seharusnya kamar terpisah, terbukti mencegah transmisi, atau kohorting jarak >1 m
• Perawatan tekanan negatif sulit, tidak membuktikan lebih efektif mencegah penyebaran
• Ventilasi airlock à ventilated anteroom terutama pada varicella (lebih mahal)
• Terpisah jendela terbuka (TBC ), tak ada orang yang lalu lalang
b) APD petugas:
• Minimal gunakan Masker Bedah/Prosedur
• Masker respirator (N95) saat petugas bekerja pada radius <1m dari pasien,
• Gaun
• Goggle
• Sarung tangan
• (bila melakukan tindakan yang mungkin menimbulkan aerosol)
c) Transport pasien
• Batasi transportasi pasien, Pasien harus pakai masker saat keluar ruangan
• Terapkan hyangiene respirasi dan etika batuk
Pencegahan infeksi
1. Aseptic
Merupakan usaha untuk mencegah mikroorganisme masuk kedalam
tubuh. Tujuan akhirnya adalah mengurangi atau menghilangkan jumlah
mikroorganisme, baik pada permukaan benda hidup maupun benda mati,
agar alat-alat kesehatan dapat dengan aman digunakan.

2. Antiseptic
Upaya pencegahan infeksi dengan membunuh atau menghambat
pertumbuhan mikroorganisme pada kulit dan jaringan tubuh lainnya.

3. Dekontaminasi
Tindakan yang dilakukan agar benda mati dapat ditangani oleh poetugas
kesehatan secara aman terutama petugas pembersihan medis sebelum
pencucian dilakukan.
Contohnya meja periksa ,sarung tangan ,dll
4. Pencucian
Tindakan menghilangkan semua mikroorganisme semua darah
,cairan tubuh ,atau setiap ,atau setiap benda asing seperti debu dan
kotoran

5. Sterillisasi
Tindakan menghilangkan semua mikroorganisme (bakteri ,jamur
,parasit dan vitus) termasu yang berasal dari benda mati
(endospora)

6. Desinfeksi
Tindakan menghilangkan sebagai besar (tidak semua)
mikroorganisme penyebab penyakit dari benda mati. Desinfektan
tingkat tinggi dilakukan dengan merebus menggunakan larutan
kimia. Tindakan ini dapat menghilangkan mikroorganisme kecuali
bakteri endospora.
Pedoman pencegahan infeks
Cara efektif mencegah penyebaran dari orang ke orang
atau dari peralatan ke orang dapat dilakukan dengan
cara:

1. Pencucian tangan
2. Menggunakan sarung tangan (saat melakukan tindakan
atau memegang benda yang terkontaminasi)
3. Penggunaan cairan antiseptic untuk membersihkan
lukan pada kulit
4. Pemrosesan alat habis pakai (dekontaminasi ,cuci dan
bilas ,desinfeksi tingkat tinggi atau sterilisasi)
5. Pembuangan sampah
Sekian

Anda mungkin juga menyukai