Anda di halaman 1dari 59

PENCEGAHAN PENGENDALIAN

INFEKSI
DALAM PENANGANAN COVID-19
Subyek
• Pendahuluan COVID-19
• Strategi Memutus Rantai Infeksi
• Kewaspadaan Isolasi
• Kewaspadaan Standar
• Kewaspadaan Transmisi
• Kesimpulan
SARSCoV-2 Classification
• Realm:
• Riboviria
• Ordo :
• Nidovirales
• Sub ordo:
• Cornidovirineae
• Familia:
• Coronaviridae
• Subfamilia:
• Coronavirinae
• Genus:
• Betacoronavirus
• Subgenus:
• Sarbecovirus
• Species:
• Severe Acute Respiratory Syndromes-
related coronavirus
• SARSCoV-2
Gorbalenya et al, bioRxiv, 2020
Replication of CoV

De Wit, et al, Nature Reviews Microbiology, 2016


Animal origins of
human
coronaviruses

Chui, Li and Shi, Nature Reviews Microbiology, 2018


Electron Micrograph
The Six Componen Chain of Infection
Infectious agent

Susceptible host SARSCoV-2 Reservoir


Extreme Ages People
Diabetics Equipment
Immunosuppressed Animal: Bat
Cardiovascular
disease

Portals of Entry
Mucous Portals of Exit
membrane Secretions
Modes of
Respiratory, Eye Transmission Droplets
/Gastrointestinal Direct Excretions (?)
Tract (?) Contact/fomite
Droplet
Airborne/aerosols
Peran Rumah Sakit: Deteksi Dini

• Meningkatkan surveilans ISPA berat


• Mendeteksi kasus dengan demam dan gangguan
pernafasan serta memiliki riwayat bepergian ke
wilayah/negara terjangkit dalam waktu 14 hari
sebelum sakit (menunjukkan HAC)
• Melakukan pemantauan kontak erat yang berasal
dari keluarga pasien, pengunjung, petugas
kesehatan dan dilakukan pencatatan
menggunakan Form
Peran Rumah Sakit: Respons
• Melakukan tatalaksana sesuai dengan SOP bila
menemukan kasus dengan memperhatikan
prinsip-prinsip pengendalian infeksi
• RS rujukan melakukan pengambilan spesimen
• berkoordinasi dengan Dinkes setempat terkait
pengiriman
• Melaporkan kasus dalam waktu 1x24 jam ke
Dinkes setempat
• Melakukan komunikasi risiko dengan keluarga
pasien
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
INFEKSI
• Prinsip Pencegahan Infeksi dan Strategi
Pengendalian Berkaitan dengan Pelayanan
Kesehatan
1. Pengendalian administratif
2. Pengendalian lingkungan
3. Alat Pelindung Diri
Pengendalian Administratif
• Tujuan: Penyediaan kebijakan infrastruktur dan
prosedur dalam mencegah, mendeteksi, dan
mengendalikan infeksi selama perawatan kesehatan.
• Ada Alur Pasien Datang sampai Pulang
• Langkah-langkah:
• 1. Identifikasi dini pasien dengan ISPA/ILI baik ringan
maupun berat
• 2. Penerapan tindakan pencegahan yang cepat dan
tepat
• 3. Pelaksanaan pengendalian sumber infeksi
Pengendalian Lingkungan
• Tujuan:
• 1. Memastikan bahwa Ventilasi lingkungan
cukup memadai di semua area di dalam
fasilitas pelayanan kesehatan serta di rumah
tangga
• 2. kebersihan lingkungan yang memadai
Alat Pelindung Diri (APD)
• Tujuan: memastikan Penggunaan APD secara
rasional dan konsisten.
• APD yang digunakan merujuk pada Pedoman
Teknis Pengendalian Infeksi sesuai dengan
kewaspadaan kontak, droplet, dan airborne.
• Macam APD:
• Petugas: Respirator/ masker N95, pelindung
wajah, sarung tangan, gaun
• Pasien: Masker Bedah
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
INFEKSI
• Kewaspadaan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
• 1. Kewaspadaan Standar
• 2. Kewaspadaan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Tambahan Ketika Merawat Pasien ISPA
• 3. Kewaspadaan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi pada
Prosedur/ Tindakan Medik yang Menimbulkan Aerosol
• 4.Kewaspadaan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Ketika Merawat Pasien
dalam Pengawasan dan Kasus Konfirmasi 2019-nCoV
• 5 Durasi Tindakan Isolasi untuk Pasien dalam Pengawasan
dan Kasus Konfirmasi 2019-nCoV
Kewaspadaan Isolasi
• Kewaspadaan Isolasi
• Kewaspadaan isolasi terdiri atas 2 komponen:
–Kewaspadaan Standar
–Kewaspadaan berdasar Transmisi
Kewaspadaan Standar
• Diberlakukan terhadap setiap pasien,tidak tergantung
terinfeksi /kolonisasi
• Disusun untuk cegah kontaminasi silang sebelum
diagnosis diketahui
• Komponen Kewaspadaan Standar terdiri atas:
1. Hand hygiene
2. Alat Pelindung Diri
3. Higiene Respirasi/ etika batuk
4. Penempatan penderita
5. Manajemen Alat perawatan penderita
6. Manajemen lingkungan
7. Manajemen Textile dan laundri
8. Praktek penyuntikan yg aman
9. Tindakan lumbar pungsi yg aman
10.Keamanan petugas
The 5 moments for hand hygiene
• Hand hygiene harus
dilakukan:
• BEFORE touching
Patient
• BEFORE a
Procedure
• AFTER a Procedure
or Body
fluid Exposure Risk
• AFTER Touching a
Patient
• AFTER Touching a patient’s
Surroundings
How to handrub
To effectively reduce the
growth of germs on hands,
handrubbing must be
performed by following all of
the illustrated steps.
This takes only 20–30
seconds!
How to handwash
To effectively reduce the
growth of germs on
hands, handwashing
must last 40–60 seconds
and should be performed
by
following all of the illustrated
steps.
Kewaspadaan Transmisi
• Diterapkan pada
– pasien dg gejala/dicurigai terinfeksi atau
– kolonisasi kuman penyebab infeksi menular
• Tujuan : memutus rantai penularan
• Ada 3 komponen Kewaspadaan Transmisi
– Kewaspadaan Kontak
– Kewaspadaan Droplet
– Kewaspadaan Airborne
Cara Transmisi
• Kontak:
– Kontak langsung:
• pasien – petugas atau pasien – pasien
– Kontak tidak langsung:
• Pasien/petugas – benda tercemar-
petugas/pasien
• Droplet:
– Percikan >5µm melayang di udara jatuh mengenai
mukosa mata, hidung atau mulut yang ada pada
jarak dekat (suction,bronkoskopi)
Cara Transmisi
•Udara/Airborne

Partikel kecil < 5m mengandung mikroba


melayang/menetap di udara beberapa jam, ditransfer
sebagai aerosol melalui aliran udara dalam ruangan /jarak
lebih jauh dari 2 m (TBC, cacar air/varicella)

Menyebar lewat batuk,bersin,berbicara,


intubasi,suction,bronkoskopi
Kewaspadaan Kontak
• Kewaspadaan kontak terdiri atas komponen:
– Penempatan pasien
– Penggunaan alat pelindung diri
– Transportasi penderita
– Manajmen alat steril
– Manajemen lingkungan
Kewaspadaan Droplet
• Kewaspadaan Droplet terdiri atas komponen:
– Penempatan penderita
– Penggunaan Alat Pelindung Diri
– Transportasi penderita
Kewaspadaan Airborne
• Kewaspadaan kontak terdiri atas komponen:
– Penempatan penderita
– Restriksi petugas
– Penggunaan Alat Pelidung Diri
– Transportasi penderita
– Manajemen Paparan
Kewaspadaan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Tambahan Ketika Merawat Pasien ISPA

• Semua individu termasuk pengunjung dan


petugas kesehatan yang melakukan kontak
dengan pasien harus:
• Memakai masker bedah ketika berada dekat
(yaitu dalam waktu kurang lebih 1 meter)
dan waktu memasuki ruangan pasien.
• Membersihkan tangan sebelum dan sesudah
bersentuhan dengan pasien dan
lingkungannya dan segera setelah melepas
masker bedah.
Kewaspadaan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi pada
Prosedur/Tindakan Medik yang Menimbulkan Aerosol

• Tindakan kewaspadaan saat melakukan prosedur medis


yang menimbulkan
aerosol:
• Memakai respirator partikulat (N95) ketika mengenakan
respirator partikulat disposable, periksa selalu sealnya.
• Memakai pelindung mata (yaitu kacamata atau
pelindung wajah).
• Memakai gaun lengan panjang dan sarung tangan
bersih, tidak steril, (beberapa prosedur ini membutuhkan
sarung tangan steril).
• Memakai celemek kedap air untuk beberapa prosedur
dengan volume cairan yang tinggi diperkirakan mungkin
dapat menembus gaun.
Kewaspadaan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi pada
Prosedur/Tindakan Medik yang Menimbulkan Aerosol

• Melakukan prosedur di ruang berventilasi cukup, yaitu


di sarana-sarana yang dilengkapi ventilasi mekanik,
minimal terjadi 6 sampai 12 kali pertukaran udara
setiap jam dan setidaknya 60 liter/ detik/ pasien di
sarana–sarana dengan ventilasi alamiah.
• Membatasi jumlah orang yang berada di ruang pasien
sesuai jumlah minimum yang diperlukan untuk
memberi dukungan perawatan pasien.
• Membersihkan tangan sebelum dan sesudah kontak
dengan pasien dan lingkungan
nya dan setelah pelepasan APD.
Kewaspadaan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Ketika
Merawat Pasien dalam Pengawasan dan Kasus Konfirmasi
2019-nCoV

• Batasi jumlah petugas kesehatan, anggota keluarga dan


pengunjung
• Tunjuk tim petugas kesehatan terampil khusus yang akan memberi
perawatan kepada pasien
• Selain kewaspadaan standar, semua petugas kesehatan, ketika
melakukan kontak dekat (dalam jarak kurang dari 1 meter) dengan
pasien atau setelah memasuki ruangan harus selalu:
• Memakai masker N95
• Memakai pelindung mata (yaitu Gogle) atau pelindung wajah
• Memakai gaun lengan panjang, dan sarung tangan bersih, tidak
steril, (beberapa prosedur mungkin memerlukan sarung tangan
steril)
• Membersihkan tangan sebelum dan sesudah kontak dengan
pasien dan lingkungannya dan segera setelah melepas APD
Kewaspadaan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Ketika
Merawat Pasien dalam Pengawasan dan Kasus Konfirmasi
2019-nCoV

• Tempatkan pasien dalam pengawasan, probabel atau


konfirmasi terinfeksi 2019-nCoV di ruangan/kamar dengan
ventilasi yang memadai dengan kewaspadaan penularan
airborne
• Hindari membawa dan memindahkan pasien keluar dari
ruangan atau daerah isolasi kecuali diperlukan secara medis
• Memberi tahu daerah/unit penerima agar dapat
menyiapkan kewaspadaan pengendalian infeksi sebelum
kedatangan pasien.
• Bersihkan dan disinfeksi permukaan peralatan (misalnya
tempat tidur) yang bersentuhan dengan pasien setelah
digunakan.
• Pastikan bahwa petugas kesehatan yang membawa/
mengangkut pasien harus memakai APD yang sesuai
Durasi Tindakan Isolasi untuk Pasien
dalam Pengawasan dan Kasus
Konfirmasi 2019-nCoV
• Lamanya masa infeksius 2019-nCoV menurut
WHO antara 1- 14 hari.
• Menerapkan kewaspadaan standar, serta,
kewaspadaan Transmisi terhadap pasien
dalam pengawasan dan konfirmasi 2019-nCoV
sampai hasil pemeriksaan laboratorium
rujukan negatif.
Perawatan di Rumah (Isolasi Diri) Orang
dalam Pemantauan
• Pasien diberikan edukasi untuk menerapkan Perilaku Hidup
Bersih Sehat (PHBS) meliputi:
• 1.Melakukan kebersihan tangan rutin, terutama sebelum
memegang mulut, hidung dan mata; serta setelah
memegang area publik.
• 2. Mencuci tangan dengan air dan sabun cair serta bilas
setidaknya 20 detik. Cuci dengan air dan keringkan dengan
handuk atau kertas sekali pakai. Jika tidak ada
fasilitas cuci tangan, dapat menggunakan alkohol 70-80%
handrub.
• 3. Menutup mulut dan hidung dengan tissue ketika bersin
atau batuk.
• 4. Ketika memiliki gejala saluran napas, gunakan masker
dan berobat ke fasyankes.
Perawatan Terhadap Tatalaksana Kontak

• Orang-orang termasuk petugas kesehatan yang


mungkin terpajan dengan pasien dalam pengawasan
atau konfirmasi infeksi 2019-nCoV harus disarankan
untuk memantau kesehatannya selama 14 hari sejak
pajanan terakhir
• Segera mencari pengobatan bila timbul gejala
terutama demam, batuk diserta gejala gangguan
pernapasan lainnya
• Fasyankes yang akan menerima harus diberitahu
bahwa akan datang kontak yang mempunyai gejala
infeksi 2019-nCoV.
IPC Recommendation for Patients with 2019
nCov Infection
• Rekomendasi:
• 1. Minimalisir terhadap paparan
• 2. Penerapan Kewaspadaan standard, Kontak dan Airborne,
termasuk menggunakan pelindung mata
• 3. Atur Akses Pengunjung dan mobilitas dalam ruang
perawatan
• 4. Penerapan Kontrol engineering
• 5. Monitor dan manage petugas yang sakit dan
terpapar
• 6. Training dan Edukasi petugas kesehatan
• 7. Penerapan Pengendalian Lingkungan
• 8. Laporkan pada autoritas pelayanan kesehatan dan
kesehatan masyarakat
Penggunaan APD memerlukan 4 unsur
yang harus dipatuhi
1. Tetapkan indikasi penggunaan dengan mempertimbangkan:
Risiko terpapar
Dinamika transmisi:
Transmisi penularan Covid 19 ini adalah droplet dan kontak: Gaun,
sarung tangan, masker bedah, penutup kepala, goggles, sepatu
pelindung
Transmisi airborne bisa terjadi pada tindakan yang memicu terjadi
nya aerosol : Gaun, sarung tangan, masker, penutup kepala,
goggles, sepatu pelindung dan face shield
2. Cara "memakai" dengan BENAR
3. Cara "melepas" dengan BENAR
4. Cara mengumpulkan ("disposal") setelah dipakai.
Jenis APD yang digunakan pada kasus COVID-19, berdasarkan tempat layanan
kesehatan, profesi dan aktivitas petugas menurut WHOa

Lokasi Target petugas Jenis aktivitas Jenis APD


atau pasien
Fasilitas Kesehatan
Fasilitas Rawat Inap, IGD dan Penunjang
Ruang Petugas Merawat secara langsung pasien Masker bedah (WHO)
perawatan kesehatan COVID-19 Gaun/ Gown
pasien , IGD, Sarung tangan
Kamar operasi Pelindung mata
(goggles) dan atau
Pelindung wajah (face
shield)
Pelindung kepala
Sepatu pelindung

Tindakan yang menghasilkan aerosol Masker N95.


(seperti intubasi trakea, ventilasi non Gaun/gown
invasive, trakeostomi, resusitasi Sarung tangan
jantung paru, ventilasi manual Pelindung mata
sebelum intubasi, nebulasi ,bronskopi, (goggles)
pengambilan swab, pemeriksaan gigi Pelindung wajah (face
seperti scaler ultrasonic dan high- shield)
speed air driven, pemeriksaan hidung Pelindung kepala
dan tenggorokan dll) pada pasien Celemek (apron)
Lokasi Target petugas Jenis aktivitas Jenis APD
atau pasien

Fasilitas Kesehatan
Fasilitas Rawat Inap, IGD dan Penunjang
Ruang Cleaning Masuk ke ruang rawat pasien COVID- Masker bedah
perawatan service 19. Gaun/ gown
pasien , IGD, Sarung tangan
Kamar tebal
operasi Pelindung mata
(goggles)
Pelindung kepala

Sepatu pelindung
Area lain Semua staf, Semua kegiatan dimana tidak terjadi Masker kain
yang termasuk kontak langsung dengan pasien COVID-
digunakan petugas 19
untuk transit kesehatan
pasien (misal
koridor,
bangsal)
Triase Petugas Skrining awal dan tidak terjadi kontak Menjaga jarak
Lokasi Target petugas Jenis aktivitas Jenis APD
atau pasien

Fasilitas Kesehatan
Fasilitas Rawat Inap, IGD dan Penunjang
Triase Pasien dengan Semua jenis kegiatan Menjaga jarak
gejala infeksi dengan pasien
saluran nafas (minimal 1 m)
Menggunakan
masker bedah
Pasien tanpa Semua jenis kegiatan Masker kain atau
gejala infeksi menggunakan
saluran nafas masker bedah
jika diperlukan
Laboratorium Analis Lab Mengerjakan sampel saluran nafas Masker N95.
Gaun / Gown
Sarung
tangan
Pelindung
mata dan atau
Pelindung wajah
(face shield )
Pelindung kepala
Sepatu pelindung
Lokasi Target petugas Jenis aktivitas Jenis APD
atau pasien
Fasilitas Kesehatan
Fasilitas Rawat Inap, IGD dan Penunjang
CSSD Petugas di Petugas yang melakukan Pelindung kepala /topi
ruang pencucian alat instrument Gaun/gown
dekontaminasi bedah Sarung tangan panjang
Pelindung mata (goggles) atau
Pelindung wajah (face shield )
Pelindung kepala
Celemek (apron)
Sepatu pelindung

Laundri Di ruang Menangani linen infeksius Pelindung kepala /topi


penerimaan Gaun/gown
linen infeksius Sarung tangan panjang
dan mesin Pelindung mata (goggles) atau
infeksius Pelindung wajah (face shield)
Pelindung kepala
Celemek (apron)
Sepatu pelindung

Bagian Bagian pendaftaran Masker bedah


admisi pelayanan, petugas kasir Menjaga jarak dengan pasien 1
meter
Lokasi Target petugas Jenis aktivitas Jenis APD
atau pasien
Fasilitas Kesehatan
Fasilitas Rawat Inap, IGD dan Penunjang
Area Seluruh staf, Tugas yang bersifat administratif dan Masker kain
administrasi termasuk tidak ada kontak langsung dengan
petugas pasien COVID-19
kesehatan.
Fasilitas Rawat Jalan
Ruang Petugas Pemeriksaan fisik pada pasien dengan Masker bedah
konsultasi kesehatan gejala infeksi saluran nafas. Gaun / Gown
Sarung tangan

Pelindung mata dan


atau Pelindung
wajah (face shield )
Pelindung kepala
Sepatu pelindung
Petugas Pemeriksaan fisik pada pasien tanpa Masker N 95
kesehatan gejala infeksi saluran nafas, tetapi Gaun / Gown
melakukan pemeriksaan bronskopi, Sarung tangan
pengambilan swab, pemeriksaan gigi
seperti scaler ultrasonic dan high-speed Pelindung mata dan
air driven, pemeriksaan hidung dan atau Pelindung
tenggorokan dan pemeriksaan mata wajah (face shield)
Pelindung kepala
Lokasi Target petugas Jenis aktivitas Jenis APD
atau pasien
Fasilitas Kesehatan
Fasilitas Rawat Jalan
Ruang Pasien dengan Segala jenis kegiatan Mengenakan Masker
konsultasi gejala infeksi bedah dan menjaga
saluran nafas jarak minimal 1 m
Pasien tanpa Segala jenis kegiatan Masker kain atau
gejala infeksi menggunakan masker
saluran nafas bedah jika diperlukan
Jaga jarak minimal 1
meter

Masker bedah
Jubah/ gaun
Setelah dan di antara kegiatan konsultasi
Cleaning service pasien dengan infeksi saluran nafas oleh Sarung tangan tebal
Pelindung mata (goggles)
petugas kesehatan
Pelindung kepala
Sepatu pelindung

Ruang tunggu Kenakan masker bedah


pada pasien. Segera
pindahkan pasien ke ruang
isolasi atau ke ruangan lain
Pasien dengan
gejala infeksi Segala jenis kegiatan yang terpisah dengan
pasien lainnya. Jika tidak
saluran nafas memungkinkan tempatkan
pasien dengan jarak
Lokasi Target petugas Jenis aktivitas Jenis APD
atau pasien

Fasilitas Kesehatan
Fasilitas Rawat Jalan
Ruang tunggu
Pasien tanpa Masker kain atau
gejala infeksi Segala jenis kegiatan menggunakan masker
saluran nafas bedah jika diperlukan

Seluruh staf,
Area administrasi termasuk petugas Pekerjaan administratif Masker kain
kesehatan
Triase Menggunakan masker
bedah
Petugas kesehatan Skrining awal tanpa kontak dengan pasien Jaga jarak dengan pasien
minimal 1 m.

Kenakan masker bedah


Pasien dengan pada pasien
gejala infeksi Segala jenis kegiatan
Jaga jarak minimal 1 m
saluran nafas

Pasien tanpa gejala Masker kain atau


infeksi saluran Segala jenis kegiatan menggunakan masker
nafas bedah jika diperlukan
Lokasi Target petugas Jenis aktivitas Jenis APD
atau pasien

Fasilitas Kesehatan
Fasilitas Rawat Jalan
Triase Masker bedah
Gaun / Gown
Cleaning service Membersihkan ruang isolasi Sarung tangan tebal
Pelindung mata
Pelindung kepala
Sepatu pelindung
Ambulans Masker bedah

Petugas Transport pasien curiga COVID-19 ke Gaun / Gown


Sarung tangan
kesehatan RS rujukan
Pelindung mata
Pelindung kepala
Sepatu pelindung
Hanya bertugas sebagai sopir pada
proses transport pasien curiga Menjaga jarak minimal 1 m
Sopir
COVID-19 dan area sopir terpisah Masker kain
dengan area pasien
Masker bedah-
Gaun / Gown
Membantu mengangkat pasien dengan Sarung tangan
suspect COVID-19 Pelindung mata
Pelindung kepala
Sepatu pelindung
Lokasi Target petugas Jenis aktivitas Jenis APD
atau pasien

Fasilitas Kesehatan
Fasilitas Rawat Jalan
Ambulans
Tidak ada kontak langsung dengan
Sopir pasien curigaCOVID-19 namun area sopir Masker bedah
tidak terpisah dengan area pasien

Pasien dengan Pasien menggunakan masker


suspect Covid-19 Dilakukan transport ke RS rujukan bedah

Masker bedah
Membersihkan setelah atau di antara Gaun / Gown
Cleaning service kegiatan pemindahan pasien curiga Sarung tebal
Pelindung mata
COVID-19 ke RS rujukan Pelindung kepala
Sepatu pelindung
PEMAKAIAN APD
PEMAKAIAN APD
PEMAKAIAN APD
PEMAKAIAN APD
PELEPASAN APD
PELEPASAN APD

Anda mungkin juga menyukai