Anda di halaman 1dari 52

Curriculum Vitae

Aziza Ariyani
Surabaya,23 Januari
Lulus FKUNAIR 1986
Lulus FKUI Patologi
Klinik 1997
Dokter Puskesmas di Kedung halang ,Tapos,Cijeruk, kab.Bogor 1987-1992
Laboratorium RSUD Pasarebo 1997- 2019
Ketua Komite PPIRSUD Pasar Rebo Jakarta 2010-2019
Pokja PPIRS Tk Pusat Kemenkes 2006-2017
Ketua Komite PPIRS Tugu Ibu,RS Sentramedika
Anggota Perdalin Jaya 2004- 2016
Anggota Perdalin Pusat 2000- 2004
Ketua diklat Perdalin Pusat 2016 – 2019
Member IFIC (International Federation Infection Control )
Anggota KOPI TB DKI 2018
Sie PPI Pokja Infeksi PDSPK (2016 – sekarang )
Workshop IPC by CDC/WHO Bangkok 2008
Basic Course and Advance Course IPC APSIC
2004 dan 2006
Kongres,Asia Pasific Society of Infection Control 2004-2019 (Singapore, Hongkong, Macau,Bangkok, DaNang ,Singapore)
Kongres IFIC di Santiago (2006); Capetown (2008);Tokyo (2010);Zagreb (2012);Buenos Aires (2014 ),Brazil (2016)
Postgraduate course Immunobiology GAMA
TOT trainer PPI BNSP 2019
TOT Covid Project Hope 2020
Kewaspadaan Isolasi di laboratorium
pada pandemic covid 19
A.Ariyanidr
SpPK
PDS PATKLIN
Pendahuluan
• WHO Indonesia situation report 13…17 juni 2020
2,6 % diantara kasus confirm covid 19 adalah petugas kesehatan( 1077 orang),
78.9% sembuh,18 % dirawat ; 3.1% meninggal
• Proporsi sbb:
Perawat 52.5% petugas gizi 2.1 %
Dokter umum 10.4 % petugas ambulans 1.9 %
Dokter spesialis 8 % farmasis 1.6 %
Petugas HK 7.9 % fisioterapis 0.8 %
Bidan 5.4 % Dokter gigi 0.3 %
Analis lab 4.8 %
Radiografe 4.2 %
• r17 % petugas memperoleh dari komunitas
• 88 % petugas kontak dengan pasien confirm covid 19
Data kepatuhan 1560 petugas( 40% risiko
tinggi)
Rantai penularan penyakit infeksi
Agen Penyebab
Infeksi
Bakteri, Jamur, Virus,
Riketsia, Parasit

Pejamu Rentan: Reservoir:


Immunocompromised; Pasca Manusia; Air dan Larutan;
bedah; Luka bakar; Obat; Peralatan
Penyakitkronik;Umur muda; Lansia

Tempat Masuk: Tempat Keluar:


Lapisan mukosa; Luka; Sal. Cerna; Ekskreta; Sekreta; Droplet
Sal. Kemih; Sal. nafas

Cara Penularan:
Kontak; (langsung, tak langsung,
droplet; melalui Udara; mel.
Benda; Vektor
2-5
Kewaspadaan Isolasi
Kewaspadaan Standar Kewaspadaan berbasis transmisi

berlaku untuk semua


pasien , setiap waktu tambahan
dan di semua Kewaspadaan
fasyankes Standard

1. Kebersihan tangan saat pasien pertama


2. APD : sarung tangan,masker datang /pasien baru
bedah, face shield ,jas lab masuk atau
hadirnya infeksi baru !
3. Peralatan perawatan pasien
4. Pengendalian lingkungan
5. Penatalaksanaan Linen
6. Pengelolaan limbah kewaspadaan kontak
7. Perlindungan & Kesehatan kewaspadaan
Petugas droplet
8. Penempatan pasien
9. Hygiene respirasi/Etika batuk kewaspadaan
10. Praktek menyuntik aman airborne
11. Praktek pencegahan infeksi unt
prosedur lumbal pungsi
5 m

Ariyani Perdalin Pusat


Konsep memotong rantai infeksi
• Kebersihan Tangan mencegah kontaminasi silang
• Tehnik aseptik mencegah masuknya mikroba ke
pasien saat tindakan pengambilan specimen
• Mencegah transmisi droplet saat pengambilan
spesimen
• Mencegah transmisi kontak langsung dan tak
langsung saat instrumentasi dan pasca instrumentasi
Cara transmisi covid
•19
Pintu masuk : Mukosa mulut ,hidung,mata
• Droplet ( percikan saliva/cairan saluran napas saat pasien
batuk,bersin,berkata)
• Kontak Langsung (menyentuh droplet atau jabat tangan
yang terpapar)
• Kontak Tidak Langsung: (menyentuh benda atau permukaan yang
terkontaminasi kemudian menyentuh mulut, hidung atau mata)
• Airborne: Aerosol Generating Procedure .. Saat Pengambilan swab dan
pengelolaan spesimen
Agung W.virus covid 19,juni.2020
KESELAMATAN KERJA DI
•LABORATORIUM
Analisis potensi risiko
Semua proses/ prosedur di laboratorium dianalisis risikonya
• Mitigasi risiko
Langkah untuk mengontrol/meminimalkan risiko
Semua personel kompeten dan patuh menjalankan prosedur
• Respon kedaruratan
Prosedur jika terjadi kejadian tidak diinginkan dan kedaruratan
• Monitoring dan evaluasi
POTENSI RISIKO DI
LABORATORIUM
Prainstrumentasi :
Pengambilan sampel
Registrasi sampel
Instrumentasi
memipet ,mengaliquot,sentrifugasi,mixing,vortex
ekstraksi,penanaman kultur, slide sputum
Paska Instrumentasi
pencetakan hasil ( keyboard,mouse,ballpoint )
penyerahan hasil kepada pasien
POTENSI RISIKO DI
• Ekspos aerosol
LABORATORIUM
• Eye splash
• Spesimen tumpah,bocor
• Sentrifuse terbuka,dibuka saat masih berjalan
• Area kerja tidak didekontaminasi paska instrumentasi
• Ruang laboratorium dengan ventilasi kurang memadai
• Perilaku petugas saat memakai APD tidak sesuai anjuran,menyentuh
area yang disentuh bersama dengan menggunakan sarung tangan
• Pajanan jarum bekas pakai pasien infeksius
Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi secara tehnis
A.Pengendalian
meningkatkan Ventilasi dengan laju pertukaran udara > 12 ACH
Hepa filter : plafon /portable
Bio Safety Cabinet ( BSC )
Sentrifuge tertutup
Autoclave
eye wash,shower badan
disinfeksi area kerja sebelum dan sesudah pelayanan kepada pasien
disinfeksi peralatan,termasuk alat tulis,keyboard dan mouse
meminta pasien selalu pakai masker
mengatur arah aliran udara selalu dari belakang petugas

Panduan Perlindungan bagi pekerja di fasyankes dalam masa pendemi covid 19.Perdoki .April 2020
Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi
B. Pengendalian Administratif
1. Melakukan skrining secara cepat dan akurat dalam menentukan
status pasien apakah ODP,PDP atau non covid
2. Melakukan edukasi yang tepat tentang Etika batuk
3. Melakukan hand hygiene sesuai anjuran,6 langkah,sesuai saat
perlu
4. Tidak diperkenankan membawa barang pribadi ke dalam ruang
pelayanan karena risiko terkontaminasi
5. Selalu informed consent sebelum pengambilan sampel,agar pasien
tidak banyak berkata kata,kooperatif
Panduan Perlindungan bagi pekerja di fasyankes dalam masa pendemi covid 19.Perdoki .April 2020
Budaya menjaga keselamatan

1. Gerakan manajemen untuk keselamatan Pasien dan Petugas


2. Proses sosialisasi kepada petugas dan disepakati
3. Norma dalam fasyankes jalankan Keselamatan Pasien dan Petugas
4. Petugas terlibat dan patuh menjalankan Keselamatan
5. Cerdas memilih APD yg diperlukan,perilaku tepat saat pakai APD

Ariyani Perdalin Pusat


Menerapkan kewaspadaan standard untuk semua pasien
Kewaspadaan standar yang tepat menurut penilaian risiko, untuk aman
1. Kebersihan tangan, gosok tangan handrub berbasis alkohol
(ABHR) atau dengan sabun dan air setelah kontak dengan sekret
,cairan tubuh pasien
2. Memakai APD yang rasional, benar, efisien ,konsisten cegah
penyebaran patogen
3. Pengelolaan limbah, yang benar
4. Pengelolaan linen yang benar, sesuai prosedur
5. Pembersihan lingkungan secara konsisten ,dengan
seksama dengan air dan deterjen dan kemudian disinfektan mis
Nahipoklorit 0,5-1 % 10 menit kemudian bilas air
6. Praktek menyuntik yang aman

WHO Interim Guidance 3 februari 2020


2. Menerapkan kewaspadaan standard untuk semua pasien

7. Sterilisasi peralatan perawatan pasien.


8. Hygiene respirasi/etika batuk
jalankan etika batuk mereka berada diruang
tunggu / umum
9. Perangkat peralatan layanan
mencuci peralatan layanan makanan sesuai
dengan prosedur rutin yang aman

WHO Interim Guidance 3 februari 2020


Kebersihan tangan
• Kontaminasi tangan diperoleh saat menyentuh
spesimen,permukaan area kerja lingkungan
• Sederhana ,cara yang efektif untuk
menurunkan transmisi infeksi
• Kepatuhan Kebersihan Tangan bervariasi antara
petugas laboratorium.Taat 6 langkah

19
Pilih APD sesuai cara transmisi infeksi pada pasien

Transmisi :

Kontak : sarung tangan & gaun


: pelindung mata & masker wajah
Droplet : respirator N95,pengaturan
Airborne
ventilasi udara

Ariyani Perdalin Pusat


CoViD 19

Rutin Aerosol Generating Procedure

•melakukan prosedur dalam ruangan ventilasi


alami dengan aliran udara min 160 L/detik/pasien
Sepatu tertutup atau tekanan negatif, pertukaran udara 12 ACH
• arah aliran udara terkontrol bila menggunakan
ventilasi mekanis
Alu
r • Input hasil pemeriksaan
manual
instrumentasi • Hasil pemeriksaan
• Registrasi automatic masuk LIS
• Validasi hasil
• Pengambilan
• Persiapan • Cetak hasil
spesimen
tes,sentrifugasi • Hasil diberikan Pasien/
• Pemeriksaan DPJP
specimen secara
prainstrumentasi semi manual,
automatik
Paska
instrumentasi
Registrasi Barier fisik
Ruang dengan pertukaran udara 6 - 12ACH

laboratorium
• Ada
• Setiap selesai • Baju kerja kemungkinan

Dekontaminasi permukaan
APD
hand hygiene

menyentuh • Masker bedah droplet pasien


permukaan yang • Face shield • Dekon 2 x
diperkirakan /hari
terkontaminasi • Sepatu tertutup
• Air dan
• Keyboard,mouse deterjen
• Klorin 0,05 %
• Alkohol 65-
70%
Informed consent
Tidak menyentuh kembali area yang
Pengambilan specimen : no Telah di swab alkohol
Pertukaran udara ruangan 12 ACH
recapping ! Ada ekshaus, kipas angin

• Setiap sebelum • Jas lab • Bungkus spuit : kantong

APD
hand hygiene

Limbah dan dekontaminasi


melakukan tindakan • Masker bedah hitam
• selesai menyentuh • Face shield • Spuit,jarum,lancet : wadah tahan
permukaan yang • Sarung tangan tiap tusukan/safety box
diperkirakan pasien ganti • Swab alcohol : kantong
terkontaminasi • Sepatu tertutup kuning
• Antar pasien
• Setelah melepas • Ada kemungkinan droplet pasien
sarung tangan • Dekon permukaan 2 x /hari
• Air dan deterjen;Klorin 0,5 - 1 %
atau
• Alkohol 65- 70%
Ruang tertutup
Pengambilan specimen untuk Pertukaran udara >12 ACH

PCR

• Setiap selesai

APD
• Jas lab/gaun lengan • Ada kemungkinan droplet
hand hygiene

Dekontaminasi permukaan
menyentuh panjang dan airborne
permukaan yang
diperkirakan • Apron plastic lengan • Dekon 2 x /hari
terkontaminasi panjang • Air dan deterjen
• Sebelum pakai • topi • Klorin 0,1 % atau
sarung tangan • N95 • Alkohol 65- 70% atau
• Setelah melepas • Goggles/Face shield • Dry mist H2O2 5-6%
sarung tangan,antar • Sarung tangan
pasien • Sepatu tertutup
Ruang dengan AC

Instrumentasi-pemeriksaan spesimen Hepafilter


BSC
Sentrifus tertutup
Autoclave ruang terpisah

• Setiap selesai • Lab jas,gaun • Ada kemungkinan eye

APD
hand hygiene

Dekontaminasi permukaan
menyentuh waterrepellen splash
permukaan yang
diperkirakan t • Dekon 2 x /hari
terkontaminasi • Masker bedah • Air dan deterjen
• Keyboard,mous • Kacamata/google/ • Klorin 0,1 %
e Face shield • Alkohol 65- 70%
• Sekitar alat • Sepatu tertutup
untuk • Sarung tangan
pemeriksaan
Ruang dengan AC

Paska instrumentasi Ruang 6-12 ACH

• Setiap selesai • Lab jas • Dekon 2 x

APD
hand hygiene

Dekontaminasi permukaan
menyentuh • Masker bedah /hari,tiap
permukaan yang
diperkirakan nampak kotor
terkontaminasi • Air dan
• Keyboard,mouse deterjen
• Klorin 0,05 %
• Alkohol 65-
70%
Dekontaminasi peralatan pasien
3 tahap

1. Pencucian & Pembersihan ( Cleaning )


2.Membebaskan permukaan alat dari kotoran dan darah- cairan tubuh agar dapat dilakukan
disinfeksi

2. Disinfeksi
membunuh mikroba, tetapi endospora masih bisa hidup

3. Sterilisasi
membunuh semua mikroba termasuk endospora
Pengendalian
lingkungan
Memutus mata rantai infeksi yang ditransmisikan kontak tidak langsung
Lingkungan pasien dibersihkan dengan air dan detergen, secara teratur 2 kali/hari dan bila
tampak
kotor/kena kotoran /cairan tubuh,termasuk meja dan keyboard komputer petugas

Tidak boleh kemoceng,hanya memindahkan debu,bukan membersihkan


Pakai lobby duster atau mop,bahan microfiber,tidak boleh Sapu ,kecuali untuk sudut ruangan dan
tangga,pel diberi kode warna
Tidak ada ceiling fan

Tanaman hidup atau hiasan tidak direkomen,bisa merupakan reservoir


Pembersihan dinding,jendela bila tampak kotor/kena kotoran
Korden anti bakteri

Pembersihan juga perlu dilaksanakan terhadap ballpen,mouse,keyboard computer,tuts


telpon,gagang pintu,permukaan meja kerja,anak kunci,gagang kacamata karena sering tersentuh
tangan
Methods to Evaluate Cleaning
• Visible (+ with white glove)
• Subjective

• Microbiological Sampling
• Expensive
• Time-consuming
• Application of chemicals that fluoresce under UV light
• Expensive
• ATP (adenosine triphosphate)
• Expensive
• Luminometer reads presence of organic matter - expressed in
relative light units (RLU)

Pictures Google
APSIC 2017 How should we approach non-evidence based practices Disinfection & Sterilisation Gertie
van Knippenberg-Gordebeke, CCIP 32
Penatalaksanaan limbah yg aman
Wadah
Tahan bocor dan
Kuning:sampah Infeksius tusukan
Hitam:non infeksius/ domestik
Dibuang
setelah
terisi
2/3
bagian

Ariyani Perdalin Pusat


Laboratorium sesuai PMK 7 tahun
2019
• Suhu 20 -22 C o

• Kelembaban 40 – 60 %
• Tekanan negativ
• Ke Bisingan e 65
• Pengambilan supply
dBaudara dari luar,min 7,5 m dari ekshauster
• 2 Ekshaus 7,5 cm dari lantai
• Pel kamar mandi warna merah,selasar koridor warna biru
• Pel ruangan tersendiri
Laboratorium sesuai PMK 7 tahun
2019
• Limbah tidak boleh dibiarkan dalam wadahnya melebihi 1 x 24 jam
atau apabila 2/3 bagian kantong sudah terisi oleh limbah, maka harus
diangkut supaya tidak menjadi perindukan vektor penyakit dan
binatang pembawa penyakit.
• 1 tempat sampah tiap ruangan,pijakan kaki,tertutup, 2/3 penuh
dibuang,kantong kuning
• Limbah cair dialirkan ke IPAL
• Limbah mikrobiologi infeksius di sterilkan sebelum dibuang ;dengan
Autoclave
• Limbah tajam buang ke insenerator
Laboratorium sesuai PMK 7 tahun
2019
• Bahan kimia dalam bentuk cair tidak dibuang ke jaringan pipa
pembuangan air limbah, karena sifat toksiknya dapat mengganggu
proses biologi dalam unit pengolah air limbah (IPAL)
• Limbah B3 diberi symbol
• Linen 70oC selama 25 menit;atau 95oC selama 10 menit
Higiene sal nafas/Etika batuk

Target: petugas kesehatan,pasien,keluarga


Tujuan:memutus rantai transmisi dari droplet pasien dengan
infeksi saluran napas
1.edukasi pasien,keluarga,pengunjung
2.beri gambar dg bahasa mudah difahami
3. menutup mulut/hidung dg tisu saat
batuk,pakai masker
4. cuci tangan setelah kontak dg sekresi
sal nafas
5. beri jarak >3 feet bg pasien infeksi sal
nafas di R tunggu
,pakaikan masker

Ariyani Perdalin Pusat


• Cuci segera dengan sabun dan air.Alkohol,H2O/
peroksida,betadin .Luka jangan disemprot atau
direndam.
• Untuk kontak mukosa, dapat dilakukan irigasi dengan
air,NaCl, aqua steril

Pertolongan pertama pajanan


Line
•nMasuk kantong plastik kuning
• Cuci dengan disinfektan yang mengandung klorin pada suhu
90°C minimal selama 30 menit.
• Troli linen infeksius harus segera didisinfeksi setiap kali
digunakan;
• Alat pengangkut ini harus dibersihkan dengan disinfektan yang
mengandung klorin (dengan klorin aktif 1000 mg/L). Biarkan
disinfektan selama 30 menit sebelum membilas alat ini dengan
air sampai bersih.

Buku pegangan pencegahan dan penatalaksanan coAvriidyan1i9Pe.dr RaSnil APfuislaitasi pertama fakultas kedokteran
Pengambilan dan penanganan spesimen
pasien suspek CoVid 19
• Semua spesimen untuk pemeriksaan laboratorium harus dianggap berpotensi menular.
• Petugas mengumpulkan,menangani atau mengangkut spesimen harus patuhi langkah pencegahan
standar dan praktik biosafety untuk meminimalkan kemungkinan paparan
• Petugas mengumpulkan spesimen menggunakan
APD yang sesuai (pelindung mata, masker bedah,gaun lengan panjang, sarung tangan).
Jika spesimen dikumpulkan dengan prosedur yang menghasilkan aerosol, memakai
respirator partikulat setidaknya pelindung seperti N95 bersertifikat NIOSH, FFP2
semua personel yang mengangkut spesimen terlatih dalam praktik penanganan dan
tumpahan yang aman prosedur dekontaminasi;
Pengambilan dan penanganan spesimen pasien
suspek CoVid 19
• Transportasi spesimen dengan tas spesimen tahan bocor yang memiliki kantong
yang
disealed,kantong plastik bertanda biohazard,
• Label ID pasien dalam wadah spesimen
• Form permintaan dari Laboratorium
• Memastikan laboratorium mematuhi praktik dan transportasi biosafety
• Kirim bila mungkin semua spesimen dengan tangan.
• JANGAN menggunakan sistem tabung pneumatik
• mendokumentasi dengan jelas nama lengkap setiap pasien, tanggal lahir, suspek nCoV
dalam formulir permintaan laboratorium. Beri tahu laboratorium rujukan secepat mungkin
spesimen sedang diangkut.
Prosedur yang memungkinkan aerosol
• BSC klas II tersertifikasi,dengan barrier antara specimen dan petugas
APD : masker bedah atau face shield,gaun
cup sentrifus yang aman,rotor sentrifus di seal
• Dekontaminasi : Na klorit ( 10’),hydrogen peroksida( 5’),quartenary
ammonium (1 ‘)
• Limbah : limbah infeksius beserta limbah lain
• Spesimen ,kultur atau isolate saat transport sesuai regulasi bahan
berbahaya
PENANGANAN
• Limbah merupakan sumber potensial penularan penyakit
LIMBAH
• Perlu penanganan khusus agar tidak terkontaminasi
• Petugas terlatih, tahu prosedur dan memakai APD yang sesuai.
• Limbah dari ruang rawat sudah dipisahkan sesuai jenis limbahnya.
Kantong sampah hitam untuk limbah non infeksi, kantong kuning
untuk sampah infeksi
• Petugas dibagian pengelola limbah harus paham tak membuka lagi
limbah yang ada didalamnya segera dilakukan pembakaran melalui
incenerator.

6/30/2020 44
disinfekta
n
PENYUNTIKAN
1. AMAN
Tehnik aseptik untuk cegah kontaminasi alat injeksi
2. Tidak menggunakan semprit yang sama pada pasien berbeda
3. Satu kali pakai untuk satu pasien( one syringe,one needle only one
time)
4. Tehnik aseptic yang benar,tidak menyentuh kembali area suntikan
setelah didisinfeksi dg alcohol swab
5. Tidak meletakkan potongan plester di tangan petugas,furniture
6. No recapping
7. Tidak menggunakan wadah berlubang2,merupakan area reservoir
krn sulit dibersihkan

6/30/2020 TITI SUNDARI - PPI CORONA 46


langkah perlindungan UNTUK petugas
faskes DAN laboratorium BAGI TB
terhadap
• RS /faskes covid 19
harus menerima pasien OTG,ODP dan PDP covid
19..perlu pemeriksaan tambahan untuk melindungi petugas
terpapar
• Petugas faham dengan rekomendasi WHO untuk covid 19
• Petugas faham PPITB, penelusuran kontak,investigasi dan
manajemen dapat dipakai untuk mencegah penularan covid
19
• WHO TB IC 2019 dan PPI covid 19 perlu dipatuhi
pelaksanaannnya,termasuk APD

WHO Tuberculosis and Covid 19.Covid 19: Consideration for tuberculosis care,April 4.2020
PERLINDUNGAN PETUGAS
KESEHATAN
• Cerdas memilih APD sesuai dengan tugas nya
• Gizi yang adekuat
• Evaluasi petugas kesehatan yang terpapar
• Petugas kesehatan yang sakit, hamil tidak diijinkan masuk di ruang
isolasi
• Petugas dilarang menyentuh mata, hidung dan mulut dengan
sarung tangan tercemar
• Tidak menyentuh bagian yang sering disentuh bersama dalam
keadaan bersarung tangan

6/30/2020 48
Minimalkan risiko petugas tertular dan menulari
• Hati2 saat transport sputum,BAL…pengumpulan sputum,transporting,
membuka sentrifus
• Waspada terhadap kemungkinan tertular TB maupun Covid 19
• Pengumpulan sputum dirumah harus diintruksi yang jelas
diluar rumah,di udara terbuka, jauh dari orang lain
di sputum booth di faskes ( petugas TIDAK berdiri
didekat Pasien)
• Pemeriksaan sputum dalam BSC,pakai
N95,handwashing,sarung tangan,
googles/face shield,apron tahan air,dekontaminasi permukaan rutin,jarak
aman antar petugas, ruang dengan ventilasi baik
• Petugas pembawa sputum waspada cegah tertular TB seperti specimen
covid 19 WHO Tuberculosis and Covid 19.Covid 19: Consideration for tuberculosis care,April 4.2020
WHO
•rekomendasi
Petugas lab pakai APD
• Petugas yang membawa specimen telah tahu praktek penanganan
specimen dan prosedur dekontaminasi
• Spesimen dalam plastic dengan tanda biohazard,kemudian masuk dalam
tas specimen (wadah sekunder),dilabel ID pasien,ada permintaan
pemeriksaan
• Tim laboratorium mematuhi praktek bio safety,transport sesuai jenis
organisme yang dikelola
• Kirim semua sampel dengan tangan ( bila memungkinkan),JANGAN pakai
pneumatic tube
• ID pasien jelas ,tanggal lahir,dalam form permintaan tertulis suspek
CoviD
• Selamatkan petugas kesehatan
• Selamatkan pasien
• Selamatkan pengunjung
• Selamatkan keluarga anda

Ariyani Perdalin Pusat

Anda mungkin juga menyukai