Aziza Ariyani
Surabaya,23 Januari
Lulus FKUNAIR 1986
Lulus FKUI Patologi
Klinik 1997
Dokter Puskesmas di Kedung halang ,Tapos,Cijeruk, kab.Bogor 1987-1992
Laboratorium RSUD Pasarebo 1997- 2019
Ketua Komite PPIRSUD Pasar Rebo Jakarta 2010-2019
Pokja PPIRS Tk Pusat Kemenkes 2006-2017
Ketua Komite PPIRS Tugu Ibu,RS Sentramedika
Anggota Perdalin Jaya 2004- 2016
Anggota Perdalin Pusat 2000- 2004
Ketua diklat Perdalin Pusat 2016 – 2019
Member IFIC (International Federation Infection Control )
Anggota KOPI TB DKI 2018
Sie PPI Pokja Infeksi PDSPK (2016 – sekarang )
Workshop IPC by CDC/WHO Bangkok 2008
Basic Course and Advance Course IPC APSIC
2004 dan 2006
Kongres,Asia Pasific Society of Infection Control 2004-2019 (Singapore, Hongkong, Macau,Bangkok, DaNang ,Singapore)
Kongres IFIC di Santiago (2006); Capetown (2008);Tokyo (2010);Zagreb (2012);Buenos Aires (2014 ),Brazil (2016)
Postgraduate course Immunobiology GAMA
TOT trainer PPI BNSP 2019
TOT Covid Project Hope 2020
Kewaspadaan Isolasi di laboratorium
pada pandemic covid 19
A.Ariyanidr
SpPK
PDS PATKLIN
Pendahuluan
• WHO Indonesia situation report 13…17 juni 2020
2,6 % diantara kasus confirm covid 19 adalah petugas kesehatan( 1077 orang),
78.9% sembuh,18 % dirawat ; 3.1% meninggal
• Proporsi sbb:
Perawat 52.5% petugas gizi 2.1 %
Dokter umum 10.4 % petugas ambulans 1.9 %
Dokter spesialis 8 % farmasis 1.6 %
Petugas HK 7.9 % fisioterapis 0.8 %
Bidan 5.4 % Dokter gigi 0.3 %
Analis lab 4.8 %
Radiografe 4.2 %
• r17 % petugas memperoleh dari komunitas
• 88 % petugas kontak dengan pasien confirm covid 19
Data kepatuhan 1560 petugas( 40% risiko
tinggi)
Rantai penularan penyakit infeksi
Agen Penyebab
Infeksi
Bakteri, Jamur, Virus,
Riketsia, Parasit
Cara Penularan:
Kontak; (langsung, tak langsung,
droplet; melalui Udara; mel.
Benda; Vektor
2-5
Kewaspadaan Isolasi
Kewaspadaan Standar Kewaspadaan berbasis transmisi
Panduan Perlindungan bagi pekerja di fasyankes dalam masa pendemi covid 19.Perdoki .April 2020
Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi
B. Pengendalian Administratif
1. Melakukan skrining secara cepat dan akurat dalam menentukan
status pasien apakah ODP,PDP atau non covid
2. Melakukan edukasi yang tepat tentang Etika batuk
3. Melakukan hand hygiene sesuai anjuran,6 langkah,sesuai saat
perlu
4. Tidak diperkenankan membawa barang pribadi ke dalam ruang
pelayanan karena risiko terkontaminasi
5. Selalu informed consent sebelum pengambilan sampel,agar pasien
tidak banyak berkata kata,kooperatif
Panduan Perlindungan bagi pekerja di fasyankes dalam masa pendemi covid 19.Perdoki .April 2020
Budaya menjaga keselamatan
19
Pilih APD sesuai cara transmisi infeksi pada pasien
Transmisi :
laboratorium
• Ada
• Setiap selesai • Baju kerja kemungkinan
Dekontaminasi permukaan
APD
hand hygiene
APD
hand hygiene
PCR
• Setiap selesai
APD
• Jas lab/gaun lengan • Ada kemungkinan droplet
hand hygiene
Dekontaminasi permukaan
menyentuh panjang dan airborne
permukaan yang
diperkirakan • Apron plastic lengan • Dekon 2 x /hari
terkontaminasi panjang • Air dan deterjen
• Sebelum pakai • topi • Klorin 0,1 % atau
sarung tangan • N95 • Alkohol 65- 70% atau
• Setelah melepas • Goggles/Face shield • Dry mist H2O2 5-6%
sarung tangan,antar • Sarung tangan
pasien • Sepatu tertutup
Ruang dengan AC
APD
hand hygiene
Dekontaminasi permukaan
menyentuh waterrepellen splash
permukaan yang
diperkirakan t • Dekon 2 x /hari
terkontaminasi • Masker bedah • Air dan deterjen
• Keyboard,mous • Kacamata/google/ • Klorin 0,1 %
e Face shield • Alkohol 65- 70%
• Sekitar alat • Sepatu tertutup
untuk • Sarung tangan
pemeriksaan
Ruang dengan AC
APD
hand hygiene
Dekontaminasi permukaan
menyentuh • Masker bedah /hari,tiap
permukaan yang
diperkirakan nampak kotor
terkontaminasi • Air dan
• Keyboard,mouse deterjen
• Klorin 0,05 %
• Alkohol 65-
70%
Dekontaminasi peralatan pasien
3 tahap
2. Disinfeksi
membunuh mikroba, tetapi endospora masih bisa hidup
3. Sterilisasi
membunuh semua mikroba termasuk endospora
Pengendalian
lingkungan
Memutus mata rantai infeksi yang ditransmisikan kontak tidak langsung
Lingkungan pasien dibersihkan dengan air dan detergen, secara teratur 2 kali/hari dan bila
tampak
kotor/kena kotoran /cairan tubuh,termasuk meja dan keyboard komputer petugas
• Microbiological Sampling
• Expensive
• Time-consuming
• Application of chemicals that fluoresce under UV light
• Expensive
• ATP (adenosine triphosphate)
• Expensive
• Luminometer reads presence of organic matter - expressed in
relative light units (RLU)
Pictures Google
APSIC 2017 How should we approach non-evidence based practices Disinfection & Sterilisation Gertie
van Knippenberg-Gordebeke, CCIP 32
Penatalaksanaan limbah yg aman
Wadah
Tahan bocor dan
Kuning:sampah Infeksius tusukan
Hitam:non infeksius/ domestik
Dibuang
setelah
terisi
2/3
bagian
• Kelembaban 40 – 60 %
• Tekanan negativ
• Ke Bisingan e 65
• Pengambilan supply
dBaudara dari luar,min 7,5 m dari ekshauster
• 2 Ekshaus 7,5 cm dari lantai
• Pel kamar mandi warna merah,selasar koridor warna biru
• Pel ruangan tersendiri
Laboratorium sesuai PMK 7 tahun
2019
• Limbah tidak boleh dibiarkan dalam wadahnya melebihi 1 x 24 jam
atau apabila 2/3 bagian kantong sudah terisi oleh limbah, maka harus
diangkut supaya tidak menjadi perindukan vektor penyakit dan
binatang pembawa penyakit.
• 1 tempat sampah tiap ruangan,pijakan kaki,tertutup, 2/3 penuh
dibuang,kantong kuning
• Limbah cair dialirkan ke IPAL
• Limbah mikrobiologi infeksius di sterilkan sebelum dibuang ;dengan
Autoclave
• Limbah tajam buang ke insenerator
Laboratorium sesuai PMK 7 tahun
2019
• Bahan kimia dalam bentuk cair tidak dibuang ke jaringan pipa
pembuangan air limbah, karena sifat toksiknya dapat mengganggu
proses biologi dalam unit pengolah air limbah (IPAL)
• Limbah B3 diberi symbol
• Linen 70oC selama 25 menit;atau 95oC selama 10 menit
Higiene sal nafas/Etika batuk
Buku pegangan pencegahan dan penatalaksanan coAvriidyan1i9Pe.dr RaSnil APfuislaitasi pertama fakultas kedokteran
Pengambilan dan penanganan spesimen
pasien suspek CoVid 19
• Semua spesimen untuk pemeriksaan laboratorium harus dianggap berpotensi menular.
• Petugas mengumpulkan,menangani atau mengangkut spesimen harus patuhi langkah pencegahan
standar dan praktik biosafety untuk meminimalkan kemungkinan paparan
• Petugas mengumpulkan spesimen menggunakan
APD yang sesuai (pelindung mata, masker bedah,gaun lengan panjang, sarung tangan).
Jika spesimen dikumpulkan dengan prosedur yang menghasilkan aerosol, memakai
respirator partikulat setidaknya pelindung seperti N95 bersertifikat NIOSH, FFP2
semua personel yang mengangkut spesimen terlatih dalam praktik penanganan dan
tumpahan yang aman prosedur dekontaminasi;
Pengambilan dan penanganan spesimen pasien
suspek CoVid 19
• Transportasi spesimen dengan tas spesimen tahan bocor yang memiliki kantong
yang
disealed,kantong plastik bertanda biohazard,
• Label ID pasien dalam wadah spesimen
• Form permintaan dari Laboratorium
• Memastikan laboratorium mematuhi praktik dan transportasi biosafety
• Kirim bila mungkin semua spesimen dengan tangan.
• JANGAN menggunakan sistem tabung pneumatik
• mendokumentasi dengan jelas nama lengkap setiap pasien, tanggal lahir, suspek nCoV
dalam formulir permintaan laboratorium. Beri tahu laboratorium rujukan secepat mungkin
spesimen sedang diangkut.
Prosedur yang memungkinkan aerosol
• BSC klas II tersertifikasi,dengan barrier antara specimen dan petugas
APD : masker bedah atau face shield,gaun
cup sentrifus yang aman,rotor sentrifus di seal
• Dekontaminasi : Na klorit ( 10’),hydrogen peroksida( 5’),quartenary
ammonium (1 ‘)
• Limbah : limbah infeksius beserta limbah lain
• Spesimen ,kultur atau isolate saat transport sesuai regulasi bahan
berbahaya
PENANGANAN
• Limbah merupakan sumber potensial penularan penyakit
LIMBAH
• Perlu penanganan khusus agar tidak terkontaminasi
• Petugas terlatih, tahu prosedur dan memakai APD yang sesuai.
• Limbah dari ruang rawat sudah dipisahkan sesuai jenis limbahnya.
Kantong sampah hitam untuk limbah non infeksi, kantong kuning
untuk sampah infeksi
• Petugas dibagian pengelola limbah harus paham tak membuka lagi
limbah yang ada didalamnya segera dilakukan pembakaran melalui
incenerator.
6/30/2020 44
disinfekta
n
PENYUNTIKAN
1. AMAN
Tehnik aseptik untuk cegah kontaminasi alat injeksi
2. Tidak menggunakan semprit yang sama pada pasien berbeda
3. Satu kali pakai untuk satu pasien( one syringe,one needle only one
time)
4. Tehnik aseptic yang benar,tidak menyentuh kembali area suntikan
setelah didisinfeksi dg alcohol swab
5. Tidak meletakkan potongan plester di tangan petugas,furniture
6. No recapping
7. Tidak menggunakan wadah berlubang2,merupakan area reservoir
krn sulit dibersihkan
WHO Tuberculosis and Covid 19.Covid 19: Consideration for tuberculosis care,April 4.2020
PERLINDUNGAN PETUGAS
KESEHATAN
• Cerdas memilih APD sesuai dengan tugas nya
• Gizi yang adekuat
• Evaluasi petugas kesehatan yang terpapar
• Petugas kesehatan yang sakit, hamil tidak diijinkan masuk di ruang
isolasi
• Petugas dilarang menyentuh mata, hidung dan mulut dengan
sarung tangan tercemar
• Tidak menyentuh bagian yang sering disentuh bersama dalam
keadaan bersarung tangan
6/30/2020 48
Minimalkan risiko petugas tertular dan menulari
• Hati2 saat transport sputum,BAL…pengumpulan sputum,transporting,
membuka sentrifus
• Waspada terhadap kemungkinan tertular TB maupun Covid 19
• Pengumpulan sputum dirumah harus diintruksi yang jelas
diluar rumah,di udara terbuka, jauh dari orang lain
di sputum booth di faskes ( petugas TIDAK berdiri
didekat Pasien)
• Pemeriksaan sputum dalam BSC,pakai
N95,handwashing,sarung tangan,
googles/face shield,apron tahan air,dekontaminasi permukaan rutin,jarak
aman antar petugas, ruang dengan ventilasi baik
• Petugas pembawa sputum waspada cegah tertular TB seperti specimen
covid 19 WHO Tuberculosis and Covid 19.Covid 19: Consideration for tuberculosis care,April 4.2020
WHO
•rekomendasi
Petugas lab pakai APD
• Petugas yang membawa specimen telah tahu praktek penanganan
specimen dan prosedur dekontaminasi
• Spesimen dalam plastic dengan tanda biohazard,kemudian masuk dalam
tas specimen (wadah sekunder),dilabel ID pasien,ada permintaan
pemeriksaan
• Tim laboratorium mematuhi praktek bio safety,transport sesuai jenis
organisme yang dikelola
• Kirim semua sampel dengan tangan ( bila memungkinkan),JANGAN pakai
pneumatic tube
• ID pasien jelas ,tanggal lahir,dalam form permintaan tertulis suspek
CoviD
• Selamatkan petugas kesehatan
• Selamatkan pasien
• Selamatkan pengunjung
• Selamatkan keluarga anda