TRANSMISI
perdalinjakarta2018@gmail.com
Nama ; Tati Herawati. T, SKp, MPd
Lahir ; Kuningan, 14 Desember 1957
Status ; Menikah 3 Anak, 4 Cucu
Alamat ; Jl. Cendani IV/87 Pondok Bambu, JakartaTimur 13430
Telp./HP ; +62218617583 , /+ 6281808021957
Email ; hera1457@yahoo.com, /tati.hera@gmail.com
Pendidikan ;
S2 Bidang Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta
S1 Keperawatan FIK – Universitas Indonesia
AKPER Dep.Kes.RI Jakarta
Pekerjaan /Jabatan;
Surveior KARS Bidang Keperawatan
Ketua Komite Keperawatan RSUP Persahabatan
Ketua Devisi Mutu dan Evaluasi
Ka. Instalasi Rawat Inap. C
Ka Instalasi Rawat Inap A
Ka Instalasi Rawat Inap B
Supervisor rawat jalan dan rawat inap
Organisasi ; KARS, PERDALIN, HIPPII, PPNI,
2
TUJUAN PEMBELAJARAN
UMUM (TPU)
Setelah selesai mengikuti pelatihan, peserta
mampu menerapkan Kewaspadaan Berdasarkan
Transmisi dalam pencegahan dan pengendalian
infeksi
TUJUAN PEMBELAJARAN
KHUSUS (TPK)
Setelah selesai mengikuti pelatihan, peserta mampu:
• Menjelaskan tentang pengertian, tujuan,
upaya pencegahan terkait Kewaspadaan
Berdasarkan Transmisi
• Menerapkan Kewaspadaan Berdasarkan
Transmisi
4
POKOK BAHASAN
1. PENDAHULUAN
2. PENGERTIAN KEWASPADAAN BERDASARKAN TRANSMISI
3. JENIS KEWASPADAAN BERDASARKAN TRANSMISI
4. KEWASPADAAN TRANSMISI PADA SNARS EDISI 1 (PPI 8,
PPI 8.1, PPI 8.2, PPI 8.3)
5. UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
KEWASPADAAN BERDASARKAN TRANSMISI
6. KESIMPULAN
perdalinjakarta2018@gmail.com
PENDAHULUAN
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
bertujuan untuk melindungi pasien, petugas
kesehatan, dan pengunjung / masyarakat sekitar
rumah sakit
Semua petugas kesehatan berisiko terkena
penularan infeksi saat melakukan pekerjaan, bila
tidak memperhatikan cara penularan
6
PENDAHULUAN
• Kewaspadaan Transmisi merupakan bagian
dari Kewaspadaan Isolasi
KEWASPADAAN
STANDAR
KEWASAPADAAN
ISOLASI
AIR BORNE
CONTACT
KEWASPADAAN
TRANSMISI DROPLET
7
PENGERTIAN
BERDASARKAN TRANSMISI
• Kewaspadaan Berdasarkan Transmisi
merupakan tambahan Kewaspadaan Standar
• Tindakan pencegahan atau pengendalian infeksi
yang dilakukan setelah jenis infeksinya sudah
terdiagnosa atau diketahui (Akib, dkk, 2008)
perdalinjakarta2018@gmail.com
TUJUAN
Tujuan Kewaspadaan Berdasar Transmisi
adalah untuk memutus mata rantai penularan
mikroba penyebab infeksi
Kewaspadaan ini diterapkan pada pasien yang
sudah terinfeksi kuman tertentu dan bisa
ditransmisikan lewat udara, droplet, kontak kulit
(Muchtar, 2014).
9
JENIS KEWASPADAAN TRANSMISI
KEWASPADAAN TRANSMISI
Airborne/Udara Kontak
Droplet/Percikan
Masker bedah,
Masker N95/ Sarung tangan, pelindung mata dan
Respiratorik Gaun wajah
perdalinjakarta2018@gmail.com
KEWASPADAAN TRANSMISI KONTAK
KONTAK KONTAK
LANGSUNG TIDAK
LANGSUNG
PASIEN - PETUGAS
PASIEN - PASIEN PASIEN –PETUGAS
BENDA TERCEMAR
11
KEWASPADAAN TRANSMISI DROPLET
12
Penyakit menular lewat droplet, yang ditularkan melalui
batuk, bersin dan berbicara, droplet kecil dan droplet
besar
Prosedur yang dapat menimbulkan aerosol misalnya;
suction, bronkoskopi, nebulising, intubasi
JENIS MIKROORGANISME :
• B.pertussis, meningococcus, Avian Influenza ,
Streptococcus grup A, Adenovirus
13
Transmisi Droplet
• Jumlah droplet yg mengandung mikroba
- Berbicara 10
- Batuk 100
- Bersin keras 10 000
14
KEWASPADAAN TRANSMISI
AIRBORNE/UDARA
15
TRANSMISI INFEKSI
Standar PPI. 8
Rumah sakit melindungi pasien, pengunjung, dan staf
dari penyakit menular
Serta melindungi pasien yang rentan mengalami
infeksi
16
Elemen Penilaian PPI. 8
1. Rumah sakit menetapkan regulasi tentang penempatan
pasien dengan penyakit menular dan pasien yang
mengalami imunitas rendah (immunocompromised). (R )
17
Elemen Penilaian PPI. 8
2. Rumah sakit menyediakan ruangan untuk pasien
yang mengalami imunitas rendah
(immunocompromised) sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. (O,W)
18
Elemen Penilaian PPI. 8
3. Ada bukti pelaksanaan supervisi dan monitoring
oleh IPCN terhadap penempatan pasien dengan
immunocompromised (D),
Bukti supervisi:
1) Bukti form ceklis
2) Bukti pelaksanaan supervisi
19
TRANSMISI INFEKSI
20
Elemen Penilaian PPI. 8.1
21
Elemen Penilaian PPI. 8.1
2. Ada bukti pelaksanaan supervisi dan monitoring
oleh IPCN terhadap penempatan dan proses
transfer pasien airborne diseases sesuai dengan
prinsip PPI. (D,O,W)
Bukti supervisi:
1) Bukti form ceklis
2) Bukti pelaksanaan supervisi
Bukti supervisi:
1) Bukti form ceklis
2) Bukti pelaksanaan supervisi
23
Elemen Penilaian PPI. 8.1
4. Rumah sakit mempunyai jejaring rujukan dengan
rumah sakit lainnya
24
TRANSMISI INFEKSI
25
Elemen Penilaian PPI.8.2
1. Rumah sakit menetapkan regulasi tentang penempatan
pasien infeksi “air borne” dalam waktu singkat jika rumah
sakit tidak mempunyai kamar dengan tekanan negatif
(ventilasi alamiah dan mekanik) (R)
27
Elemen Penilaian PPI.8.2
3. Ada bukti pelaksanaan supervisi dan monitoring oleh IPCN
terhadap Penempatan pasien infeksi “air borne” dalam
waktu singkat jika rumah sakit tidak mempunyai kamar
dengan tekanan negatif sesuai prinsip PPI. (D,O,W)
Bukti supervisi:
1) Bukti form ceklis
2) Bukti pelaksanaan supervisi
28
Elemen Penilaian PPI.8.2
4. Ada bukti dilakukan edukasi kepada staf tentang
pengelolaan pasien infeksius jika terjadi lonjakan pasien
masuk dengan penyakit menular atau rumah sakit tidak
mempunyai kamar dengan tekanan negatif (ventilasi alamiah
dan mekanik) (D,W)
29
Elemen Penilaian PPI.8.2
4. Ada bukti dilakukan edukasi kepada staf tentang
pengelolaan pasien infeksius jika terjadi lonjakan pasien
masuk dengan penyakit menular atau rumah sakit tidak
mempunyai kamar dengan tekanan negatif (ventilasi alamiah
dan mekanik) (D,W)
30
STANDAR PPI 8.3
31
Elemen Penilaian PPI.8.3
1. Rumah sakit menetapkan regulasi bila terjadi
ledakan pasien (outbreak) dng penyakit infeksi air
borne (R )
32
Elemen Penilaian PPI.8.3
2. Rumah sakit menyediakan ruang isolasi
dengan tekanan negatif bila terjadi ledakan
pasien (outbreak) sesuai dengan peraturan
perundangan. (O,W)
33
Elemen Penilaian PPI.8.3
3. Ada bukti dilakukan edukasi kepada staf tentang
pengelolaan pasien infeksius jika terjadi ledakan
pasien (outbreak) dengan penyakit infeksi air
borne. (D,W)
34
35
UPAYA PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN
Kewaspadaan Transmisi Kontak
36
37
Kewaspadaan transmisi
droplet
1. Tempatkan pasien di kamar tersendiri atau
dengan pasien infeksi/terkolonisasi yang sama,
(kohort), bila memungkinkan beri jarak antar
pasien minimal 1 meter
2. Pengelolaan udara secara khusus tidak
diperlukan, pintu jendela boleh terbuka
3. Gunakan masker bedah dalam jarak 1 meter
dari pasien (2 meter utk pasien flu burung)
4. Pemindahan pasien: minimalkan transportasi
pasien, pasangkan masker pada pasien saat
proses pemindahan
37
Kewaspadaan transmisi 38
udara/ airborne
Penempatan pasien :
Di ruangan dengan tekanan negatif
termonitor
Pertukaran udara setiap 5-10 menit atau
6-12 x per jam
Jangan gunakan AC sentral, tapi gunakan
AC + filter HEPA (high efficiency
particulate air) yang menyaring udara
ruangan yang dibuang keluar.
38
Lanjutan
perdalinjakarta2018@gmail.com
41
42
46