Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN ICRA HAIs

KLINIK BHAYANGKARA POLRESTA DENPASAR


SEMESTER I
BULAN JANUARI-JUNI 2021

KLINIK BHAYANGKARA POLRESTA DENPASAR


TAHUN 2021
BAB I
PENDAHULUAN
1. UMUM
a. Laporan ICRA HAIs Klinik Bhayangkara Polresta Denpasar adalah
merupakan rangkaian kegiatan dalam upaya meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan terhadap pengguna pelayanan.
b. Analisa dan evaluasi perlu dilakukan secara berkala untuk mengetahui
sejauh mana keberhasilan pencapaian sasaran yang telah diprogramkan
dan untuk memberi masukan bagi pimpinan klinik guna menyusun
langkah-langkah kebijakan dalam mengantisipasi berbagai hambatan dan
permasalahan di dalam mencapai tujuan program.

2. MAKSUD DAN TUJUAN


a. Adapun maksud disusunnya laporan ini adalah sebagai bahan masukan
bagi pimpinan klinik mengenai hasil pencatatan dan pelaporan ICRA HAIs
yang telah dicapai bulan Januari-Juni 2021.
b. Tujuannya adalah menyamakan persepsi dan langkah bagi seluruh Klinik
Bhayangkara Polresta Denpasar di dalam upaya meningkatkan mutu
pelayanan.

3. DASAR HUKUM
a. Undang-Undang No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
b. Undang-Undang No 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran.
c. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 tahun 2017 tentang Pedoman
Pencegahan dan Pengendalian lnfeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
d. Peraturan Menteri Kesehatan No.9 Tahun 2014 tentang Klinik.
e. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2016 tentang
Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
BAB II
HASIL ANALISA

Dari hasil surveilans yang dilakukan pada bulan Januari – Juni 2021 didapatkan
hasil kejadian IDO sebagai berikut :

No Bulan Unit Jumlah infeksi


1 Januari- Juni Ruang Tindakan 2
INFECTION CONTROL RISK ASSESMENT

PROGRAM INFECTION CONTROL RISK ASSESMENT PPI

NO JENIS KELOMPOK PROBABILITAS RESIKO SISTEM YANG ADA

RANKIN

RESIKO
SKOR
RESIKO ( DAMPAK )

G
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1 IDO 3 3 2 18 1

2 ISK 1 1 1 2

3 Plebitis 1 1 1 3

4 Abses Gigi 1 1 1 4

5 Kejadian lkutan Pasca 1 1 1 5


lmunisasi (KIPI)

SKALA PRIORITAS ICRA


No Jenis Kelompok Risiko Skor Prioritas
1 IDO 18 1
2 ISK 1 2
3 Plebitis 1 3
4 Abses Gigi 1 4
5 Kejadian lkutan Pasca lmunisasi (KIPI) 1 5

PLAN OF ACTION INFECTION CONTROL RISK ASSESMENT (ICRA)


No Jenis Kelompok Tujuan Intervensi Penanggun Waktu Hasil yang
Risiko g jawab diharapkan
1 IDO Menurunkan inciden rate 1. Reedukasi SOP Pencegahan Tim PPI 6 Bulan Insiden rate
IDO di Klinik Bhayangkara IDO IDO ≤5 %
Polresta Denpasar menjadi 2. Monitoring & audit tercapai
Penerapan SOP IDO
≤5 %
3. Monitoring & audit
pelaksanaan HH
4. Berikan feed back kepatuhan
SOP dan Angka kejadian IDO
2 ISK Mencegah inciden rate ISK 1. Melaksanakan bundles ISK Tim PPI 6 Bulan Insiden rate
di Klinik Bhayangkara untuk meminimalkan ISK ISK 0%
Polresta Denpasar 2. Evaluasi pemahaman
petugas
3 Plebitis Mencegah inciden rate 1. Melaksanakan bundles Tim PPI 6 Bulan Insiden rate
plebitis untuk meminimalkan Plebitis 0%
Plebitis di Klinik
plebitis
Bhayangkara Polresta 2. Evaluasi pemahaman
Denpasar petugas

4 Abses Gigi Mencegah inciden rate 1. Melaksanakan bundles abses Tim PPI 6 Bulan Insiden rate
gigi untuk meminimalkan abses gigi
Abses Gigi di Klinik
abses gigi 0%
Bhayangkara Polresta 2. Evaluasi pemahaman
petugas
Denpasar
5 Kejadian lkutan Mencegah inciden rate KIPI 1. Melaksanakan bundles KIPI Tim PPI 6 Bulan Insiden rate
Pasca lmunisasi untuk meminimalkan KIPI KIPI 0%
di Klinik Bhayangkara
(KIPI) 2. Evaluasi pemahaman
Polresta Denpasar petugas
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
1. Nilai probabilitas / frekuensi : 3 (maybe), jarang (frekuensi 3-4x / tahun)
2. Nilai dampak risiko : 3 (prolonged leght of stay), karena cedera
sedang (luka robek), diperlukan perpanjang perawatan
3. Sistem yang ada : 2 (good), karena peraturan ada (SPO),
fasilitas ada, tidak selalu dilaksanakan.
4. Scoring risiko : 3 x 3 x 2 = 18
5. Tindak lanjut :
a. Reedukasi kebersihan tangan 6 langkah 5 moment
b. Reedukasi SOP Pencegahan IDO
c. Monitoring & audit Penerapan SOP IDO
d. Berikan feed back kepatuhan SOP dan Angka kejadian IDO

B. SARAN
1. Melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkesinambungan ke seluruh
ruang perawatan.
2. Melakukan penilaian kinerja seluruh petugas kesehatan.
3. Petugas lebih memperhatikan khususnya pasien-pasien yang berisiko
terjadinya IDO. Agar selalu memperhatikan teknik enam langkah cuci tangan,
lima moment dan melaksanakan tindakan sesuai SOP yang berlaku sehingga
dapat dapat diminimalisasi angka kejadian IDO
BAB IV
PENUTUP

Demikian laporab pelaksanaan pencatatan pelaporan ICRS HAIs Klinik disusun


untuk meningkatkat program PPI Klinik dan mendukung mutu pelayanan Klinik
Bhayangkara Polresta Denpasar.

Anda mungkin juga menyukai