Nomor :
Revisi Ke :
Berlaku Tgl:
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS PARE
Jln. Raya Secang-Temanggung Km. 3 Temanggung
Telp. (0293) 5900651
A. Latar Belakang
Puskesmas sebagai salah satu sarana kesehatan yang
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang
sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Oleh
karena itu Puskesmas dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang
bermutu sesuai dengan standar yang sudahditentukan.
Masyarakat yang menerima pelayanan kesehatan, tenaga
kesehatan dan pengunjung di rumah sakit dihadapkan pada risiko terjadinya
infeksi atau infeksi nosokomial yaitu infeksi yang diperoleh di Puskesmas,
baik karena perawatan atau datang berkunjung kerumah sakit.Untuk
meminimalkan risiko terjadinya infeksi di Puskesmas perlu diterapkan
pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI), yaitu kegiatan yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan, pembinaan, pendidikandanpelatihan, serta
monitoring danevaluasi.
Pencegahan dan pengendalian infeksi Puskesmas sangat penting
karena menggambarkan mutu pelayanan Puskesmas. Apalagi akhir-akhir ini
muncul berbagai penyakit infeksi baru (new emerging, emerging diseases
dan re-emerging diseases).Wabah atau Kejadian Luar Biasa (KLB) dari
penyakit infeksi sulit diperkirakan datangnya, sehingga kewaspadaan
melalui surveilans dan tindakan pencegahan serta pengendaliannya perlu
terus ditingkatkan.Selain itu infeksi yang terjadi di Puskesmas tidak saja
dapat dikendalika tetapi juga dapat dicegah dengan melakukan langkah-
langkah yang sesuai dengan prosedur yang berlaku
B. Tujuan
Tujuan umum
Menjadi acuan pelaksanaan pelayanan imunisasi yang dilaksanakan di
puskesmas Pare dalam meningkatkan mutu layanan Puskesmas melalui
pencegahan dan pengendalian infeksi yang dilaksanakan oleh semua unit di
Puskesmas sehingga dapat melindungi tenaga kesehatan dan masyarakat
dari penularan penyakit menular
Tujuan khusus
1. Menggerakkan segala sumber daya yang ada di Puskesmas secara
efisien dalam pelaksanaan PPI.
2. Menurunkan angka kejadian infeksi di Puskesmas
3. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program PPI.
D. Batasan Operasional
Infeksi : merupakan suatu keadaan dimana ditemukan adanya agen infeksi (
organisme ) dimana terdapat respon imun, tetapi tidak disertai gejala klinik
Penyakit Infeksi : merupakan suatu keadaan dimana ditemukan adanya
agen infeksi yang disertai adanya respon imun dan gejala klinik.
Penyakit menular atau infeksius : adalah penyakit infeksi tertentu yang
dapat berpindah dari satu orang ke orang lain, baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi : adalah panduan bagi
petugas kesehatan di Puskesmas dalam melaksanakan pencegahan dan
pengendalian infeksi
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
1 Dokter Umum 2
2 Perawat 3
3 Perawat Gigi 1
4 Bidan 9
5 Petugas laboratorium 1
B. Distribusi Ketenagaan
1. Tugas Kepala Puskesmas
a. Membentuk Tim PPI dengan Surat Keputusan Kepala
Puskesmas
b. Bertanggungjawab dan memiliki komitmen yang tinggi terhadap
penyelenggaraan upaya pencegahan dan pengendalian infeksi
nosokomial.
c. Bertanggungjawab terhadap tersedianya fasilitas sarana dan
prasarana termasuk anggaran yang dibutuhkan.
d. Menentukan kebijakan pencegahan dan pengendalian infeksi
nosokomial.
e. Mengadakan evaluasi kebijakan pencegahan dan pengendalian
infeksi nosocomial berdasarkan saran dari Tim PPI.
f. Mengadakan evaluasi kebijakan pemakaian antibiotika yang
rasional dan disinfektan di Puskesmas berdasarkan saran dari
Tim PPI.
g. Mengesahkan Standar Operasional Prosedur PPI
C. Jadual Kegiatan
Setiap akhir bulan Petugas melakukan monitoring dan evaluasi
terhadap pelaksanaan PPI di Puskesmas Pare dan melaporkan kepada
Ketua Tim Mutu
BAB III
STANDAR FASILITAS
B. Peralatan
1. APD
2. Tempat penampungan sampah medis dan non medis.
3. Wastafel , sabun antiseptik , handsrub
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN
a. APD
b. Tempat penampungan sampah medis dan non medis.
c. Wastafel , sabun antiseptik , handsrub
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
……………………………………………………………………
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Kesehatan dan keselamatan kerja cukup penting bagi moral, legalitas, dan
finansial. Semua organisasi memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa pekerja
dan orang lain yang terlibat tetap berada dalam kondisi aman sepanjang
waktu. Praktek K3 (keselamatan kesehatan kerja) meliputi pencegahan, pemberian
sanksi, dan kompensasi, juga penyembuhan luka dan perawatan untuk pekerja
dan menyediakan perawatan kesehatan dan cuti sakit.
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU