A. Pengertian
Penilaian dan Pengendalian Risiko lnfeksi atau Infection Control
Risk Assessment (ICRA) adalah merupakan suatu sistem
pengontrolan pengendalian infeksi yang terukur dengan melihat
kontinuitas dan probabilitas aplikasi pengendalian infeksi di lapangan,
berbasiskan hasil yang dapat dipertanggungjawabkan. ICRA adalah
proses multidisiplin yang berfokus pada pengurangan infeksi,
pendokumentasian bahwa dengan mempertimbangkan populasi pasien,
fasilitas dan program:
a. Fokus pada pengurangan risiko dari infeksi,
b. Tahapan perencanaan fasilitas, desain, konstruksi, renovasi,
pemeliharaan fasilitas, dan
c. Pengetahuan tentang infeksi, agen infeksi, dan lingkungan
perawatan, yang memungkinkan organisasi untuk mengantisipasi
dampak potensial.
B. Tujuan:
C. Pembagian ICRA
penilian risiko infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan menurut Permenkes
27/2017, terdiri atas:
1. ICRA external: meliputi penilaian risiko infeksi pada KLB di komunitas
misalnya pada Pandemi Covid-19, kontaminasi pada makanan
misalnya oleh Salmonella, bencana alam, kecelakaan massal, dan lain-
lain
2. ICRA internal, kajian risiko infeksi mencakup:
a. Risiko terkait pasien, petugas.
b. Risiko terkait pelaksanaan prosedur.
c. Risiko terkait peralatan.
d. Risiko terkait lingkungan.
e. Pembagian lain berdasarkan ICRA Program dan ICRA konstruksi.
D. Langkah pengkajian ICRA, sebagai berikut:
1. ldentifikasi risiko yaitu melihat seberapa beratnya dampak
potensial, seberapa sering munculnya kejadian yang berisiko,
identifikasi aktifitas yang dilakukan terhadap risik infeksi berdasarkan
cara transmisinya.
2. Analisa risiko yaitu mengapa terjadi, seberapa sering terjadi, siapa
yang berkontribusi, dimana kejadiannya dan apa dampak serta biaya
untuk mencegahnya.
3. Kontrol risiko dengan melakukan strategi pengurangan atau
mengeliminasi kemungkinan risiko yang menjadi masalah.
4. Monitoringrisiko dengan memastikan rencana pengurangan risiko
dilaksanakan dan dapat menjadi umpan balik perbaikan.
·
1. Penilaian Risiko lnfeksi pada Pelaksanaan Program PPI (ICRA
Program)
TINGKAT
DESKRIPSI FREKUENSI KEJADIAN
RISIKO
en
c:
Probabilty Dampak Sistem
No Uraian e :;:
en ..lll:0
c: ·-
u0
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 c"t'::·.::I
:I)
1 Plebitis 5 2 2 20 I
2 ISK 2 3 3 18 II
3 PLABSI 3 5 1 15 Ill
Keterangan:
Tabel 52. Penentuan rangking tingkat risiko
1. No adalah no urut masalah yang ditemukan
2. Uraian adalah masa/ah yang ada dan terjadi di lapangan
berdasarkan data hasil laporan bulanan
3. Probability adalah nilai sering nya kejadian muncu/ atau
ditemukan di lapangan
4. Oampak adalah akibat yang kemungkinan akan terjadi akibat
masalah yang ada
5. Sistem adalah peraturan atau kebijakan yang ada, fasilitas yang
ada dan pelaksanaan di lapangan
6. Score risiko adalah nilai akhir dari perkalian antara probability,
dampak dan sistem yang ada
7. Rangking score adalah urutan nilai tertinggi dari score
Risiko untuk dijadikan masalah prioritas
d. Selanjutnya buat Plan of Action (POA) untuk meningkatkan
mutu dalam program PPI dengan menggunakan fish bone atau
sistem perbaikan mutu yang lain.
Tabel 53. Conteh matriks Plan of Action (POA) PP
Kelompok
Khusus
Tujuan
Prioritas
Potensi
Tujuan
Resiko
Resiko
Umum
Jenis
Skor
No
.
• Apa prinsip pengendalian infeksi atau peraturan eksternal
yang berlaku?
• Apa yang disarankan bukti terkait dengan konteks
spesifik?
• Apa hukum yang mengatur proyek?
.
2) ldentifikasitingkat risiko area dan pengelompokan
pasien berdasarkan tingkat risiko, misalnya:
Risiko rendah contoh renovasi pada area perkantoran.
Risiko sedang contoh area rawat jalan.
Rendah I II II Ill/IV
Sedang I II 111 IV
Tinggi I II Ill/IV IV
Keterangan:
cara menentukan kelas intervensi sebagai
berikut:
a) Tarik garis lurus sesuai tingkat risiko pasien ke arah
type kontruksi yang sesuai, kolom dimana ketemu
kedua garis menunjukkan kelas intervensi.
b) Jika ketemu pada kolom kelas yang terdapat dua nilai
maka diambil yang tertinggi.
c) Lihat contoh berikut ini ~ terpilih sebagai kelas IV
.
Tabel 55. Risiko berdasarkan type konstruksi
Rendah I II II Ill/IV
Sedang I II 111 IV
Tinggi I II Ill/IV IV