Pembimbing :
dr. Jims Ferdinan Possible Sp. F, M.Ked.For
Oleh :
Ade Rahadian
Dwi Woro Pangesti Nurul Aulia Khairunnisa
Early Yuri Cintia
Fitri Meutia Hakim
Hefrida Asmaul Khusna
Kenny Shelpa
Asfiksia
1. Penyebab alamiah
2. Trauma mekanik
3. Keracunan
Asfiksia mekanik
A
Asfiksia Mekanik Penekanan otot pernafasan S
dada dan perut F
I
K
S
Penutupan lokal daerah I
wajah atau tempat udara A
terbatas
M
E
K
Saluran nafas terisi air A
N
I
K
Penekanan Saluran Nafas
1. Gantung (Hanging)
Peristiwa dimana terjadi lilitan dan tekanan pada jalan nafas di leher oleh
suatu benda yang melingkar leher, dimana kekuatan lilitan dan tekanannya
dipengaruhi oleh berat tubuh.
Klasifikasi :
Typical hanging : titik gantung terletak diatas darah oksiput dan tekanan pada
arteri karotis
Atypical hanging : titik gantung terletak disamping sehingga mengakibatkan
hambatan pada arteri karotis dan arteri vertebralis
Mekanisme Konstriksi Leher
1. Bekap
Peristiwa dimana terjadi penutupan jalan nafas dengan menekan pada daerah
lubang hidung dan mulut secara serentak/ bersamaan.
Sebab kematian
1. Asfiksia.
2. Cardiac arrest / Fibrilasi Ventrikel karena (inhibisi nervus vagus).
3. Perdarahan rongga kepala akibat benturan atau mekanisme perlawana
n (trauma).
Pemeriksaan forensik :
1. Jejas berupa luka memar atau lecet dipermukaan bibir
bagian dalam
2. Tanda asfiksia yang sangat jelas
3. Bintik perdarahan pada kelopak mata bagian dalam dan
rongga mulut
4. Wajah sembab
5. Dapat dijumpai tanda kekerasan lain pada seluruh tubuh ka
rena upaya perlawanan
2. Sumpal dan sendak
Peristiwa dimana terjadi sumbatan jalan nafas oleh suatu benda asing
(corpus allenum).
Berdasarkan lokasi sumbatan (obstruksi jalan nafas) diklasifikasikan atas 2
jenis :
1. Sumpal : di daerah rongga mulut (orofaring)
2. Sendak : di daerah rongga kerongkongan (laringofaring).
Sebab kematian
1. Asfiksia.
2. Perdarahan rongga kepala akibat benturan.
Pemeriksaan forensik ;
1. Jejas (resapan darah) dan sisa makanan atau benda asing rongga mulut
atau kerongkongan
2. Wajah sembab
3. Bintik perdarahan pada kelopak mata bagian dalam dan selaput bening
mata dan rongga mulut
4. Tanda asfiksia yang jelas
5. Dapat dijumpai tanda kekerasan lain pada seluruh tubuh karena upaya
perlawanan
Penekanan Otot Pernapasan Dada dan Perut
Morfologi paru
Wet drowning
Primer
Lama di air
Sekunder
Drowning
True drowning
Air tawar
Lokasi Tenggelam
Air asin
Sebab kematian :
1. Asfiksia.
2. Cardiac arrest / Fibrilasi Ventrikel karena perubahan
elektrolit pada kasus tenggelam di air tawar.
3. Perdarahan rongga kepala akibat benturan di dalam air
(trauma).
4. Oedema otak atau paru.
Dry drowning : Air tidak teraspirasi masuk kealveolus.
Korban dalam keadan tidak sadar atau pengaruh obat-obatan
(hipnotik sedatif)/alkohol