Anda di halaman 1dari 38

PEMENUHAN KEBUTUHAN

CAIRAN DAN ELEKTROLIT

By :
Siti Munawaroh, S. Kep, Ns
Pemberian Cairan Melalui Infus
(Intravena)
Diberikan pd pasien yg
mengalami :
• Pengeluaran cairan / nutrisi yg
berat
• Pasien syok
• Intoksikasi berat, pra dan
pascabedah
• Sebelum tranfusi darah
• Pasien yg membutuhkan
pengobatan tertentu
Lokasi

• Pemberian cairan melalui infus dgn


memasukkan ke dlm vena (pembuluh
darah), diantaranya :
Vena lengan (vena sefalika basilika dan
mediana kubiti)
Pada tungkai (vena safena)
Vena dikepala (vena temporalis frontalis)
Bahaya infus
• Edema paru
• Infeksi  trombo plebitis
• Emboli paru
• Trauma vena  hematom (pecahnya
pembuluh drh vena)
• Sepsis adanya kuman di pembuluh
darah
Edema paru
TROMBOFLEBITIS
Cairan Infus dapat Keluar sehingga Plester
dapat Terlepas
HEMATOM
JENIS-JENIS CAIRAN INTRAVENA

• Umumnya terapi cairan yang dapat diberikan


berupa cairan kristaloid dan koloid atau
kombinasi keduanya.
• Cairan kristaloid adalah cairan yang
mengandung air, elektrolit dan atau gula dengan
berbagai campuran
• Cairan dengan berat molekul rendah ( < 8000
Dalton ) dengan atau tanpa glukosa, mempunyai
tekanan onkotik rendah, sehingga cepat
terdistribusi ke seluruh ruang ekstraseluler
• Mengandung elektrolit : Ringer lactate, Ringer’s
solution, NaCl 0,9%, Tidak mengandung
elektrolit : Dekstrosa 5%.
• Cairan ini rata-rata memiliki tingkat osmolaritas
yang lebih rendah dengan osmolaritas plasma.
• Contoh cairan tersebut adalah
1. Normal Saline
2. Ringer Laktat (RL)
3. Dekstrosa
4. Ringer Asetat (RA)
• CAIRAN KRISTALOID : Cairan Hipotonik,
Cairan Isotonik, Cairan Hipertonik
Cairan Hipotonik
• Cairan ini didistribusikan ke ekstraseluler dan
intraseluluer.
• Oleh karena itu penggunaannya ditujukan
kepada kehilangan cairan intraseluler seperti
pada dehidrasi kronik dan pada kelainan
keseimbangan elektrolit terutama pada keadaan
hipernatremi yang disebabkan oleh kehilangan
cairan pada diabetes insipidus. Cairan ini tidak
dapat digunakan sebagai cairan resusitasi pada
kegawatan.
• Contohnya : dextrosa 5%
Cairan Isotonik
• Cairan isotonik terdiri dari cairan garam faali
(NaCl 0,9%), ringer laktat dan plasmalyte.
• Ketiga jenis cairan ini efektif untuk meningkatkan
isi intravaskuler yang adekuat dan diperlukan
jumlah cairan ini 4x lebih besar dari
kehilangannya.
• Cairan ini cukup efektif sebagai cairan resusitasi
dan waktu yang diperlukanpun relatif lebih
pendek dibanding dengan cairan koloid.
Cairan Hipertonik
• Cairan ini mengandung natrium yang merupakan ion
ekstraseluler utama. Oleh karena itu pemberian natrium
hipertonik akan menarik cairan intraseluler ke dalam
ekstra seluler. Peristiwa ini dikenal dengan infus internal.
Disamping itu cairan natrium hipertonik mempunyai efek
inotropik positif antara lain memvasodilatasi pembuluh
darah paru dan sistemik.
• Cairan ini bermanfaat untuk luka bakar karena dapat
mengurangi edema pada luka bakar, edema perifer dan
mengurangi jumlah cairan yang dibutuhkan
• contohnya NaCl 3%.
Cairan Koloid
• Cairan dengan berat molekul tinggi ( > 8000
Dalton ), merupakan larutan yang terdiri dari
molekul-molekul besar yang sulit menembus
membran kapiler, digunakan untuk mengganti
cairan intravaskuler.
• Umumnya pemberian lebih kecil, onsetnya
lambat, durasinya lebih panjang, efek samping
lebih banyak, dan lebih mahal.
• Mekanisme secara umum memiliki sifat seperti protein
plasma sehingga cenderung tidak keluar dari membran
kapiler dan tetap berada dalam pembuluh darah, bersifat
hipertonik dan dapat menarik cairan dari pembuluh
darah. Oleh karena itu penggunaannya membutuhkan
volume yang sama dengan jumlah volume plasma yang
hilang. Digunakan untuk menjaga dan meningkatkan
tekanan osmose plasma.
• Contohnya adalah
1. Albumin
2. HES (Hydroxyetyl Starches)
3. Dextran
4. Gelatin
Cairan Khusus
• Cairan ini dipergunakan untuk indikasi khusus atau koreksi. Adapun
macam-macamnya adalah sebagai berikut :
1. MANNITOL
2. ASERING
3. KA-EN 1B
4. KA-EN 3A & KA-EN 3B
5. KA-EN MG3
6. KA-EN 4A
7. KA-EN 4B
8. Otsu-NS
9. MARTOS-10
10. AMINOVEL-600
11. PAN-AMIN G
12. TUTOFUSIN OPS
Macam2 Cairan Infus
• Karbohidrat : glucose 5 %, 10 %, 20 %,
martos 10
• Protein / asam amino : amiparen,
aminoleban, kidmin
• KH + AA : aminovel, PAN – AMIN G
• KH + ELEKTROLIT : KA-EN 1B, KA-EN
3B, KA-EN 4B
• ELEKTROLIT : NS, RL, ASERING 
kristaloid
• Diuretik osmotik : 20 % manitol
• Infus set makro 1 cc = 20 tetes
1 menit = 60 detik
Cc/jam = tetes x 3
Ex : 1 menit = 20 tetes
Jadi  20 x 3 = 60 cc/jam
Lamanya jam = Jumlah cairan : cc/jam
I flabot = 500 cc
Ex : 500 / 60 = 8 jam sisa 20 cc
RUMUS
• Menghitung tetesan infus
jumlah cairan yg dimasukkan
Tetesan /menit =
Lamanya infus (jam) x 3

Anak – anak (mikro)


Jumlah cairan infus (cc)
Tetesan /menit =
Lamanya infus (jam)
Contoh Soal
• Tn. G mendapat terapi cairan RL 1000 ml dalam 1 jam.
Berapa tetes/menit cairan yg diberikan kpd Tn. G ?

• An. A mendapat terapi cairan D5% 500 cc dalam 24 jam.


Berapa tetes/menit cairan tersebut diberikan pd An. A ?

• Cairan 1800 cc diharapkan habis dlm wkt 10 jam (ukuran


1cc = 15 tetes), berapa kecepatan tetesan yg
diperlukan?

• Berapa waktu yg harus dihabiskan untuk 500 cc cairan


intravena bila tetesan diatur 20 tts/mnt (drip 1 cc = 10
tetesan) ?
Jawaban
1000 ml
• Tetesan = = 333,33  333 tetes/jam
1 (jam) x 3
= 333/60 = 5,55 6 tetes/mnt

Tetesan = 500/24
= 20,8  21 tetes/jam
VENA SEKSI
• Vena seksi adalah tindakan
mencari vena didalam jaringan
bawah kulit dengan membuat
sayatan dan diseksi jaringan
disekitar vena yang dicari.
• Untuk memasukan cairan
langsung kedalam vena untuk
waktu lama atau keadaan vena
punksi gagal dilakukan,
misalnya pada keadaan vena
kolaps (syok, presyok dan
dehidrasi berat)
TRANFUSI
DARAH
TRANFUSI DARAH
• Tindakan keperawatan yg dilakukan pd
klien yg membutuhkan darah / produk
darah dgn cr memasukkan darah melalui
vena dgn menggunakan set tranfusi
• Tujuannya : u/ memenuhi volume sirkulasi
darah, memperbaiki kadar hemoglobin
dan protein serum
Golongan Darah
Diberikan pada ??

• Pasien yg kehilangan darah :


• Operasi besar
• Perdarahan postpartum
• Kecelakaan
• Luka bakar hebat
• Penyakit kekurangan kadar Hb / kelainan
darah
• Defisit cairan / curah jantung menurun
Perhatian !!!!!!!!

• Kondisi pasien
• Kecocokan darah melalui nama pasien,
label darah, golongan darah, warna darah
(tjd gumpalan/tdk), homogenitas
(b’campur rata/tdk)
• Sebelum dan sesudah pemasangan
tranfusi darah berikan cairan NaCl 0,9%
(50 – 100 ml)
Transfusi Set
SELAMAT, Saudara telah selesai mempelajari cara Pemberian Cairan Infus.
Apakah saudara telah mengerti dan memahami materi yang telah dipelajari ?
Jika sudah

Anda mungkin juga menyukai