Anda di halaman 1dari 47

Cairan & Elektrolit

Disusun oleh dr. Johan Prabowo


Departemen Ilmu Kesehatan Anak
Universitas Katolik Atma Jaya
Tujuan Pembelajaran
• Memahami komposisi fisiologis cairan tubuh
manusia, serta regulasi volume intravaskular
dan osmolalitas.
• Memahami tata laksana cairan rumatan, dan
terapi pengganti pada pasien dengan kondisi
dehidrasi
• Memahami cara perhitungan koreksi pada
gangguan elekrolit
Komposisi Cairan Tubuh
Fisiologis
• Kompartemen dari
Cairan Tubuh Total (CTT)/
Total Body Water
• CTT pada pria 60%
• CTT pada wanita 50%
Persentase CTT berdasarkan Umur dan Berat
Badan

• CTT akan menurun secara


bertahap hingga mencapai
60% berat badan pada akhir
tahun pertama kehidupan

Larry A. Greenbaum. Cairan dan Elektrolit.


Nelson Edisi 19th
Komposisi Solut
• Solut pada Cairan Intra-Selular
( CIS )
• Kalium (Kation terbanyak)
• Protein
• Anion Organik
• Fosfat (Anion terbanyak)
• Solut pada Cairan Ekstra-Selular (CES)
• Natrium (Kation yang terbanyak)
• Klorida (Anion)
Regulasi Volume Intravaskular dan
Osmolalitas
• Normal osmolalitas plasma adalah 285-295mOsm/kg
• Rumus Osmolalitas (mg/dl)

• Pengaturan osmolalitas plasma berada di bawah pengaturan


volume intravaskular.
• Hal-hal yang berpengaruh pada volume intravaskular adalah
• Ion kation dan anion ekstraselular
• Ion kation dan anion intraselular
• Tekanan hidrostatis dan tekanan onkotik dari pembuluh darah/vaskular
Regulasi Volume Intravaskular dengan berdasarkan tekanan hidrostatis dan
onkotik pada arteri dan vena tubuh.
Cairan Rumatan Intravena
• Terapi cairan pada anak terbagi menjadi 3 :
• Cairan Rumatan
• Terapi cairan pengganti pada pasien dehidrasi
• Terapi cairan pada pasien syok
• Indikasi pemberian cairan intravena pada anak adalah :
• Tidak memperoleh asupan secara oral
• Kehilangan cairan masif seperti dehidrasi dan syok
• Post Operative Major
Rachel S. Meyers. Pediatric Fluid and Electrolyte Therapy. 2009
Perhitungan Cairan Rumatan Berdasarkan Berat
Badan
BODY WEIGHT FLUID PER DAY
0-10 kg 100 mL/kg
11-20 kg 1,000 mL + 50 mL/kg for each kg >10 kg
1,500 mL + 20 mL/kg for each kg
>20 kg >20 kg*

The maximum total fluid per day is normally


2,400 mL.

FLUID PER HOUR


For body weight of 0-10 kg: 4 mL/kg/hr
For body weight of 10-20 kg: 40 mL/hr + 2 mL/kg/hr ? (wt − 10 kg)
For body weight of >20 kg: 60 mL/hr + 1 mL/kg/hr ? (wt − 20 kg)*
The maximum fluid rate is normally 100 mL/hr.
Contoh perhitungan
• Hitunglah cairan rumatan 24 jam pada anak dengan BB 15 kg?
- 10 kg pertama  10x 100 cc  1000 cc
- 5 kg kedua  5x50 cc 250 cc
- Jadi total cairan yang dibutuhkan dalam 24 jam adalah
1250 cc
• Hitunglah cairan rumatan pada anak dengan BB 20 kg?
- 10 kg pertama  10x100 cc 1000cc
- 10 kg kedua  10x50 cc 500cc
-Jadi total cairan yang dibutuhkan dalam 24 jam adalah 1500 cc
Dehidrasi dan Terapi Pengganti
• Kehilangan cairan tubuh secara normal dapat terjadi melalui
• Urin (60%)
• Insensible loss (kulit dan paru) (35%)
• Tinja (5%)
• Kehilangan cairan tubuh secara abnormal dapat terjadi melalui
• Diare
• Muntah
• Terpasang NGT
• Poliuria
• Drain Bedah
• Takipnea
• Trakeostomi
Dehidrasi
• Dehidrasi pada anak paling sering disebabkan oleh gastroenteritis.
• Tatalaksana pertama dan yang terpenting adalah menentukan
derajat dehidrasi. ( status kedaruratan dan volume cairan
rehidrasi))

Average Composition of Diarrhea


Sodium: 55 mEq/L
Potassium: 25 mEq/L
Bicarbonate: 15 mEq/L
Penilaian Derajat Dehidrasi
Older Child
3% (30 mL/kg) 6% (60 mL/kg) 9% (90 mL/kg)
Infant
Examination 5% (50 mL/kg) 10% (100 mL/kg) 15% (150 mL/kg)
Dehydration Mild Moderate Severe
Skin turgor Normal Tenting None
Skin (touch) Normal Dry Clammy
Buccal mucosa/lips Moist Dry Parched/cracked
Eyes Normal Deep set Sunken
Tears Present Reduced None
Fontanelle Flat Soft Sunken
CNS Consolable Irritable Lethargic/obtunded
Pulse rate Normal Slightly increased Increased
Pulse quality Normal Weak Feeble/impalpable
Capillary refill Normal ∼2 sec >3 sec
Urine output Normal Decreased Anuric

The Harriet Lane.18th Ed


Pendekatan Terhadap Dehidrasi
• Fase Resusitasi  Pemulihan volume intravascular dengan
larutan isotonic, seperti salin normal atau ringer laktat
Current Guideline For Fluid Therapy
Numerous current guideline recommend 0.45%
saline with 5% of dextrose for the majority patient.
Sarah Mcnab. Clinical Update : Paediatric Fluid Management.

Children weighing less than approximately 10 kg


do best with the solution containing 0.2NS
because of their high water needs per kilogram.
Larger children and adults may receive the
solution with
Pent
ing!
Pemilihan Cairan Infus !!! !
Untuk Rumatan :

Kaen 1B ( Dx5% : NS = 3 : 1 )
Kaen 3A ( Dx + NS + K 10 mq/L + Laktat 20 mEq/L )
Kaen 3B (Dx + NS + K 20 mq/L + Laktat 20 mEq/L )
Kaen Mg3 ( Dx10% + NS + K 20 mq/L + Laktat 20
mEq/L )
Kaen 4A ( Dx 5% : NS ( 4 : 1) + Laktat 10 mEq/L )
Kaen 4B (Dx 5% : NS ( 4 : 1) + K 8 mEq/L + Laktat 10
mEq/L )
Perhitungan Cairan Infus
• Contoh : Infant dg BB = 10 kg
• Kebutuhannya hari 1 adalah : 10 x 100 kg = 1000 cc
• Konversi ke dalam tetesan mikro (60 tetes/menit) untuk 24 jam:
• 1000 x (15 x 4) = 1000 = ≈41.66 tetes/menit
24 x 60 24
• Rumus singkat tetesan mikro = (Jumlah cairan dalam xjam)
x Jam
Perhitungan Cairan Infus
• Infant dengan BB 12 kg
• Kebutuhan satu hari (24 jam) = (10x100)+ (4x50) = 1200 cc
• Konversi untuk tetesan makro (15 tetes/menit) dalam 24 jam =
1200 x 15 = 12.5 tetes/menit
24 x 60
• Rumus singkat = Jumlah cairan dalam y jam
y jam x 4
Tata laksana Dehidrasi Berat disertai
Kegagalan Sirkulasi
• Berikan bolus cairan isotonic 20 cc/kg secepatnya
atau kurang dari 10 menit.
• Setelah volume intravascular adekuat, tiba waktu untuk
merencanakan terapi selama 24 jam
• Untuk memastikan bahwa volume intravascular pulih,
pasien diberi bolus tambahan 20 cc/kg selama 2 jam dan
kebutuhan cairan selanjutnya adalah total kebutuhan
dikurang cairan yang telah diberikan pada resusitasi.
Tata laksana Dehidrasi Berat tanpa disertai
Kegagalan Sirkulasi
• Jenis cairan : Kristaloid ( RL, RA NS )
• Jumlah Caira :
• Bayi : 1 jam pertama : 30 ml/kgbb
5 jam berikut : 70 ml/kgbb
• Anak : 30 menit pertama : 30 ml/kgbb
2,5 jam berikut : 70 ml/kgbb
Pemantauan Selama Resusitasi
• Tanda Vital (Nadi dan Tekanan Darah)
• Asupan (Intake) dan Luaran (Output)
• Pemeriksaan fisis (berat badan dan tanda klinis kelebihan atau
deplesi cairan )
Tata Laksana Dehidrasi
• Pemberian rehidrasi secara oral
• Dan terapi rehidrasi secara intravena
Rehidrasi Oral
• Dehidrasi ringan sedang akibat diare karena sebab apapun Elektrolit Mmol/L
dapat diatasi secara efektif dengan cairan rehidrasi oral
yang mengandung glukosa dan elektrolit. Na 75
• ORS solution
• Sup ayam Cl 65
• Sup daging
Glukosa 75
• Air tajin
• Panduan untuk rehidrasi oral. Potasium 20
• Terapi A  Edukasi pasien dan berikan cairan sebagai berikut
• < 2 tahun  50-100 cc/frekuensi Sitrat 10
• 2 – 10 years  100-200 cc /frekuensi
• Terapi B  (75 cc/kg)/4 jam Total 245
Terapi Rehidrasi Intravena
• Indikasi
• Dehidrasi berat
• Muntah yang tidak
terkontrol
• Stupor/ koma
• Dengan distensi
lembung dan usus

The Harriet Lane. 19th Ed


Contoh Kasus
• Infant dengan BB 12 kg, dehidrasi ringan sedang 6%
Hitung koreksi cairan ?
8 jam pertama = ½ Deficit + Maintenance rate/hour
= (½ (60 x 12))/8 + ( (10x100)+ (50x2))/24
= 45 + 45.8 = 90.8 cc / jam =
22.7 tetes /menit/23 tetes/menit (makroburet)
16 jam kedua = ½ Deficit + Maintenance/hour
= (1/2(60x12))/16+ ((10x100)+(50x2))/24)
= 22.5 + 45.8 = 68.3 cc/jam =
= 4.26 tetes/menit 4tetes/menit
Gangguan Elektrolit pada Dehidrasi
• Natrium
• Hiponatremia
• Hipernatremia
• Kalium
• Hipokalemia
• Hiperkalemia
Hiponatremia
• Etiologi :
• Diare
• Rehidrasi dengan cairan hipotonik
• Ginjal adalah organ yang berfungsi mengatur
keseimbangan natrium dan merupakan organ
utama untuk ekskresi natrium
• Manifestasi utama adalah pembengkakan
sel otak disertai anoreksia, mual, muntah,
malaise, letargi, kejang, koma dan
penurunan reflex.
Koreksi Hiponatremia (N=135-145 meqs)
• Total Kebutuhan Natrium (TkN) = Deficit + Maintenance
• Maintenance Natrium = 2 meqs/kg
• Deficit = (Desired-Actual) x Wt x 0.6
• Total Natrium yang diberikan =
Jumlah Kandungan Na dalam cairan infus x Total cairan 24 jam
• Waktu Koreksi =
Total kebutuhan Natrium x 24
Total Natrium yang diberikan
Contoh kasus
• Anak umur 2 tahun dengan BB 12 kg, mengalami dehidrasi sedang (6%).
Serum Na 125 meqs/L
• Hitung koreksi Natrium ?
• Total Natrium yang dibutuhkan =
• Deficit + Maintenance = ((0.6)x 12 x (135-125)) + 2 meqs(12) = 96 meqs
• Total Natrium yang diberikan dalam 8 jam
(infus D5 NS) (ex: rate = 90 cc/hr) = 0.154 x720 = 110.88 meqs = 111 meqs
• Koreksi waktu = (96/111) x 8 jam = 7 jam
Hipernatremia
• Etiologi
• Kehilangan cairan yang tidak disertai rangsang minum yang adekuat
(muntah, dan anoreksia)
• Intoksikasi Natrium yang terjadi secara iatrogenic
• Central dan nefrogenik Diabetes Incipidus
• Manifestasi klinis utama adalah high pitched cry, hiperpnea, dan
doughy feel pada perabaan kulit
Koreksi Hipernatremia
(N=135-145meqs)
• Tentukan waktu untuk koreksi berdasarkan konsentrasi Natrium
Awal
• 145 -157 meq/L =24 jam
• 158 – 170 meq/L = 48 jam
• 171 – 183 meq/L = 72 jam
• 184 -196 meq/L + 84 jam
• Pergunakan perhitungan Free Water Deficit untuk replacement
therapy
• Free water Deficit = 4 cc/kg x ( Actual Na-Desired Na)
• Pergunakan D5 0.3Nacl/D5 ¼ NS
Contoh Kasus
• Anak umur 2 tahun dengan BB 12 kg, serum Na 165 meqs/L
• Hitung koreksi natrium
• Pasien akan dikoreksi dalam waktu 48 jam =
Free water deficit + ( 2x maintenance volume )
48 jam
• (4(12)(165-145))+ 2 ((10x100)+50x2)) = 65.83cc/jam
48 jam
Hipokalemia
• Etiologi :
• Diare
• Ketoasidosis Diabetikum
• Manifestasi klinis utama adalah
• Perubahan EKG 
• Gelombang T yang mendatar
• Depresi segmen ST, dan munculnya gelombang U
• Kelemahan dan kram otot
• Rabdomiolisis
Koreksi Hipokalemia (N= 3.5-4.5 meqs)
• Total kalium yang dibutuhkan = Deficit + Maintenance
• Deficit = (Desired-Actual)x Wt x 0.1 x 50
• Maintenance = 2 meqs/kg
• KIR (N= 0.2-0.3) = n meqs x rate
wt
100
• Total kalium yang diberikan = rate x 24 x ( n meqs/100)
• Waktu koreksi = Total kalium yang dibutuhkan x 24
Total kalium yang diberikan
Contoh Kasus
• Anak umur 2 tahun dengan BB 12 kg, dengan dehidrasi sedang 6%, serum K
2.5 meqs/L ( Infusion rate = 90 cc/hr untuk 8 jam)
• Hitung koreksi
• Total K yang dibutuhkan =
Deficit + Maintenance = (3.5-2.5)(12)(0.1)(50)+ 2 (12) = 84 meqs
• KIR (Kalium infusion rate (n=0.2-0.3)) = (3x90/12/100)= 0.22
( akses perifer max 6 meqs/L ); (akses central max 8 meqs/L)
• Total K yang diberikan = (0.03x 90x8) = 21.6 meqs/ 8 jam
• Jadi kurang lebih untuk koreksi dengan infusion rate 90 c/hr membutuhkan
koreksi lebih dari 8 jam.
Hiperkalemia
• Etiologi
• Insufisiensi ginjal disbabkan oleh rehidrasi yang tidak adekuat
• Transfusi darah yang terlalu cepat
• Hiperplasia adrenal kongenital
• Defisiensi 21-hidroksilase
• Manifestasi klinis yang utama adalah
• Perubahan EKG
• Gelombang T yang mencuat
• Pemanjangan interval P-R
• Gelombang P yang menjadi lebih datar,
• Kompleks QRS yang melebar
• Toksisitas jantung
Koreksi Hiperkalemia
• Penghentian semua pemberian kalium oral maupun IV
• Pemberian Natrium bikarbonat
• Pemberian Glukosa dan Insulin IV
• Salbutamol Via nebulisasi
• Pemberian Kalsium Glukonas 10%
• Pemberian diuretic loop IV
• Dialisis
• Pemberian natrium polistiren
Skenario Kasus (PR)
Ani, umur 2 tahun datang dibawa oleh ibunya dengan
keluhan diare sejak 5 hari SMRS, dengan konsistensi cair,
terdapat ampas, namun tidak terdapat lendir dan darah,
dengan frekuensi 3 -4x/hari. Terdapat gejala penyerta
seperti mual, muntah 2x/hari dan demam 38C. Ani terlihat
gelisah, mata tampak cekung, dan kehausan. Oleh Ibunya
Ani diberikan oralit 200 cc, namun dengan toleransi minum
kurang baik. (BB Ani : 11 kg, PB : 97 cm)
• Pemeriksaan Fisik :
• Nadi 120/menit (teratur, dan lemah)
• Laju napas 35x/menit
• Tekanan darah 85/50 mmHg
• Suhu 38,4C
• Mata Cekung, turgor kulit melambat, CRT<2)
• Laboratorium
• Hiponatriemia, (Na =125 mmol/L)
• Hipokalemia ( K= 2.5mmol/L)
• Darah rutin
• Terdapat Leukositosis dengal limfositosis)
• Tidak terdapat anemia
• Pemeriksaan feses (Normal)
Pertanyaan
• Diagnosis Kerja
• Status pasien
• Kedaruratan medik
• Rawat Inap/rawat jalan
• Tata Laksana
Tata laksana Rumatan Cairan
• Tentukan jumlah rumatan dan cairan pengganti yang dibutuhkan
oleh pasien
• Hitung koreksi Natrium dan Kalium
• Tentukan jenis cairan infus yang dipakai dan jumlah tetesan
• Tentukan terapi tambahan yang diperlukan
• Cairan Rumatan (Maintenance) = (100x10)+(50x1)= 1050 cc
• Cairan Pengganti (Deficit) = Dehidrasi ringan sedang
• 60 cc x 11 kg = 660 cc
• Total cairan yang dibutuhkan
• Dalam 8 jam pertama = (½(Deficit))/8 + Maintenance/24
= (½(660))/8 + 1050/24
= 41.25 + 43.75 cc/ jam = 85 cc/jam
• Dalam 16 jam kedua = (1/2(Deficit)/16 + Maintenance/24
= 20.63 + 43.75 cc/jam = 64.35 cc/jam
Koreksi Natrium
• Total Natrium yang dibutuhkan
• Deficit = (Desired-actual)x Wt x 0.6 = (135-125)x11x0.6 = 66 meqs
• Maintenance = (2 meqs/kg) = 2x11 kg = 22 meqs
• Total Natrium yang dibutuhkan = 88 meqs
• Total Natrium yang diberikan
• RLD ( Infus yang diberikan ) =(130/1000) x TFR
= 0.13 x 85 x 8 ( jam) = 88.4 meqs
Jadi pasien dapat dikoresi dalam 8 jam dengan menggunakan RLD
Koreksi Kalium
• Total Kalium yang dibutuhkan
• Deficit = (desired-actual)x0.1x50x11 = (3.5-2.5)x0.1x50x11
= (3.5-2.5) x 0.1x 50x11 = 55 meqs
• Maintenance = 2 (wt) = 2 (11) == 22 meqs
• Jadi total kalium yang dibutuhkan = 55 +22 meqs = 77 meqs
• Total Kalium yang diberikan = Korelasikan dengan KIR (N=0.2-0.3)
• Untuk Perifer Max 6 meqs/100cc)
• Untuk central max 8 meqs/100 cc
• Kalium Infusion Rate = (( meqs x rate)/wt)/100 = ((6x85)/11/100 = 0.46
= (3x85)/11/100 = 0.23
Total kalium yang diberikan dalam 8 jam = (3/100)x 85x8 = 20.4 meqs
Jadi koreksi kalium harus diteruskan pada 16 jam kedua
Total kalium yang diberikan pada 16 jam kedua = (3/100)x 64.35x 16) = 30.8 meqs. dst
• Jadi jumlah tetesan infus pada
• 8 jam 1 = (680/24/3) = 21 tetes / menit
• 16 jam 2 = 4 tetes/menit
Thank You

Anda mungkin juga menyukai