Anda di halaman 1dari 27

BANTUAN HIDUP DASAR (BHD)

Resusitasi Jantung Paru


Berdasarkan American Heart Association (AHA)
Algoritme 2015

1
POKOK BAHASAN
1 PENDAHULUAN

2 PENGERTIAN

3 INDIKASI DAN TUJUAN

4 Tehnik Meraba Nadi Carotis Dan


Brachialis

5 Teknik Head Tilt Chin Lift


Dan Jaw Thrust
6 TEKNIK RJP

3
PENDAHULUAN
Henti jantung mendadak merupakan salah satu penyebab kematian
mendadak tersering di Amerika Serikat. 70% dari Out-of-hospital Cardiac
Arrest (OHCA) Kejadian Henti Jantung Di Luar Rumah Sakit Terjadi Di
Rumah, dan 50% Tanpa Diketahui.
Hasilnya hanya sekitar 10,8% pasien yang bertahan hingga diperbolehkan
pulang dari rumah sakit. Pada In-hospital Cardiac Arrest /(IHCA)/kejadian
henti jantung di rumah sakit, memiliki
Add Your hasil
Text yang lebih baik, yakni 22,3% -
25,5% bertahan hingga diperbolehkan pulang dari rumah sakit.

Sekitar 45-75% 95% pasien Kematian dapat Kemungkinan


pasien henti henti dihindarkan, jika hidup akan
jantung jantung makin banyak berkurang
(cardiac arrest) meninggal orang mampu 10% setiap
terjadi dirumah sebelum tiba melakukan RJP menit
di RS
4
5
One Of Which Is
(Salah Satunya adalah)

KULIAH, PELATIHAN

6
DEFENISI, INDIKASI DAN TUJUAN
Cardio Pulmonary Resucitation (CPR) adalah Serangkaian Tindakan
Memberikan Napas Buatan dan Pijatan Luar Pada Penderita Yang
Mengalami Henti Napas dan henti Jantung (AHA, 2015)

RJP
INDIKASI RJP TUJUAN RJP
1. Mencegah
1. Henti berhentinya
Jantung sirkulasi dan/atau
2. Henti pernapasan
2. Memberikan
NapaS
bantuan eksternal
terhadap sirkulasi
dan ventilasi
7
OTAK DAN JANTUNG
Otak dan Jantung Merupakan
Neraca Keseimbangan Dalam Jiwa dan Tubuh Manusia

Dalam 3-8 Menit


Tidak Dapat Suplai
Oksigen Akan

Mengalami
Kematian Sel
Jaringan Otak

8
PELUANG KEBERHASILAN

Keterlambatan Peluang Berhasil


1 menit 98%
3 menit 50%
10 menit 1%

9
Perubahan Sekuens (Langkah)

A Airway C
Circulation

B Breathing A
Airway

C Circulation B Breathing

1966 2015

9
Resusitasi Jantung Paru
2015 AHA Guidelaines Update

10
Langkah_langkah RJP

Identifikasi Pastikan Kemanan


DANGER 1
(Penolong, Ling, Pasien)

RESPONSE 2 Cek Respon Pasien→ Menilai Ting. Kesadaran

CIRC&COMP
Periksa Napas Dan Nadi Karotis (nadi leher)
4
korban secara bersamaan selama 5 detik

AIRWAY 3 Bersihkan dan Buka Jalan Naspas

BREATHING 2 Pernapasan Saat CPR Berikan Napas 2 Kali

12
DANGER

Pada saat tiba di tempat kejadian, kenali dan pelajari segala


situasi dan potensi bahaya yang ada. Sebelum melakukan
pertolongan, Hindari Cedera Tambahan, pastikan keadaan
aman bagi:

❑ AMAN PENOLONG
❑ AMANA LINGKUNGAN
❑ AMAN PASIEN
❑ GUNAKAN APD→ YANG SESUAI

13
RESPONSE (CEK RESPON)
Teriak “Bangun Pak/Bu atau “Buka Mata Pak/Bu dan
Tepuk Bahu dan/atau beri Stimulus Nyeri
AVPU A/Alert/SADAR:, masih dalam
keadaan bingung terhadap apa
yang terjadi.

V/Verbal//Suara: penolong harus


memberikan rangsang suara
yang nyaring pada tahap ini.

P/Pain//Nyeri: Rangsang melalui


Penekanan di pangkal kuku

U - /Unresponsive//tidak respon:
korban tidak merespon semua
tahapan yang ada di atas 14
SHOUT FOR HELP

oTetap bersama korban, gunakan


handphone untuk panggil bantuan,
aktifkan speaker untuk
berkomunikasi dan mendengarkan
instruksi tenaga kesehatan
Atau
o Jika sendirian tanpa handphone,
berteriak meminta tolong dan ambil
AED/Automated Exerternal
Defibrillator/Defebrilator Ekternal
Otomatis (jika dapat tersedia
segera) sebelum memulai RJP.
14
CIRCULATION
Head-tilt/Chin-lift Jaw-thrust
Technique/(Teknik Tekan Maneuver/(Manuver
Dahi/Angkat Dagu): Dorongan Rahang):
Tekan Dahi Sambil Menarik Dilakukan Bila Dicurigai
Dagu Hingga Melewati Posisi Terjadi Cedera Pada Kepala,
Netral Tetapi Jangan Sampai Leher Atau Tulang Belakang
Menyebabkan Hiperekstensi Pada Korban.

16
Pemeriksaan Napas Dan Nadi
Secara Simultan
Meraba Nadi Carotis 3-4 cm dari Samping
Trakhea
❑ Cek napas dan nadi bersamaan
kurang dari 10 detik
Rasakan, Dengar dan Lihat Gurgling
(kumur2 Sep. cairan), Snoring (Suara
Ngorok→Pangkal lidah jatuh kebelakang
menutupi tenggorokan. Stidor (Suaranya
mengik ketika inspirasi→ obstruksi
anatomis seperti edema pada laring (luka
bakar) & Fraktur laring.
❑ Jika nadi tidak teraba →
Beri 30 Kompresi dan 2 Ventilasi
❑ Jika nadi teraba
→ Beri 1 Ventilasi tiap 6 detik (10
kali/menit)
17
PENOLONG AWAM TIDAK TERLATIH
(UNTRAINED LAY RESCUER)

18
CIRCULATION
ATUR POSISI
➢Pasien terlentang di atas permukaan
yang keras dan datar
➢Posisi Penolong:
▪ Berlutut disamping pasien
▪ Berdiri disamping tempat tidur
pasien
Letakkan tumit telapak tangan pada
pertengahan dada (seperdua bawah
sternum) dengan telapak tangan
ditumpuk dengan jari ditautkan.

19
CIRCULATION

Lakukan Kompresi
▪ Kedalaman Minimal 5-6 cm (tapi
tidak lebih dari 6 cm)
▪ Kecepatan 100-120 x/menit

PUSH FASH BUT NOT TOO HARD

Mendorong/Menekan Dengan
Tidak Terlalu Keras

20
NEXT...

Posisi Penolong
Saat Melakukan CPR
21
CIRCULATION

21
CIRCULATION

23
AIRWAY

24
NEXT......

Cara-cara Pemberian Bantuan Napas, Atas Ke Bawah:


Mouth-to-mouth Ventilation,pocket Mask Ventilation, Dan
Bag-valve-mask Resuscitation
PEMBERIAN NAPAS HARUS DILANJUTKAN HINGGA:
* Korban mulai bernapas dengan spontan * Penolong terlatih tiba.
Nadi korban menghilang. Pada kasus ini Anda harus memulai CPR
dan pasangkan AED/Automated Exerternal Defibrillator/Defebrilator
Ekternal Otomatis bila tersedia. 25
EVALUASI

26
Hentikan CPR Bila:
❑ Terdapat tanda kembalinya sirkulasi spontan seperti
adanya gerakan pasien atau adanya napas spontan.
Posisikan pasien dengan /recovery position./
❑ AED/Automated Exerternal Defibrillator/Defebrilator
Ekternal Otomatis siap untuk menganalisis ritme
jantung korban.
❑ Penolong terlatih tiba.
❑ Anda sendirian dan kelelahan untuk melanjutkan CPR.
❑ Lingkungan menjadi tidak aman.
❑ Pasien dinyatakan meninggal.

27
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai