Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR

TENTANG PLASENTA

DOSEN PEMBIMBING : RIYANTI IMRON, S.ST, M.Kes


KELAS : REGULER 1 TINGKAT 2

KELOMPOK 2
1. AISYAH ALFATEHAH (1815401008)
2. THASHA CHINDY CHENDANY (1815401009)
3. REKSI MARIA SARI (1815401010)
4. TRIA ADINDA (1815401011)
5. MILAN INDRIKA (1815401012)
6. PUTRI SETIYA ENDARWATI (1815401013)
7. SEPTIKA NURAINI (1815401015)

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN TANJUNG KARANG POLITEKNIK


KESEHATAN TANJUNG KARANG
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan nikmat, taufik serta hidayah-Nya yang sangat besar sehingga kami pada
akhirnya bisa menyelesaikan makalah asuhan kebidanan persalinan dan bayi baru lahir
tentang plasenta.
Rasa terima kasih juga kami ucapkan kepada dosen pembimbing yang selalu
memberikan dukungan serta bimbingannya sehingga makalah ini dapat disusun dengan
baik.Semoga makalah yang telah kami susun ini turut memperkaya khazanah ilmu biologi
serta bisa menambah pengetahuan dan pengalaman para pembaca.
Selayaknya kalimat yang menyatakan bahwa tidak ada sesuatu yang
sempurna.Kami juga menyadari bahwa makalah ini juga masih memiliki banyak
kekurangan.Maka dari itu kami mengharapkan saran serta masukan dari para pembaca
demi penyusunan makalah dengan tema serupa yang lebih baik lagi.

Bandar Lampung, 7 Oktober 2019

Tim penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 LATAR BELAKANG 1
1.2 RUMUSAN MASALAH 2
1.3 TUJUAN 2

BAB II PEMBAHASAN 4
2.1 PLASENTA 4
2.2 JUMLAH KOTILEDON 5
2.3 IMPLANTASI PLASENTA 7
2.4 PELEKATAN PLASENTA INERSIA 8

BAB III PENUTUP 9


3.1 KESIMPULAN 9
3.2 SARAN 9

DAFTAR PUSTAKA 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Plasenta merupakan organ berbentuk cakram yg menghubungkan janin dengan dinding


rahim yang menjadi jalan perantara bagi pernapasan, pemberian makanan, dan pertukaran
zat buangan antara janin dan darah ibu. Plasenta berbentuk mirip gumpalan hati mentah
dengan diameter 15-20 cm dan tebal ± 2,5 cm, berat rata-rata 500 gram, terdiri dari 200
lebih pembuluh dan vena halus.Plasenta terletak di depan atau di belakang dinding uterus,
agak ke atas kearah fundus uteri, dikarenakan alasan fisiologis, permukaan bagian atas
korpus uteri lebih luas, sehingga lebih banyak tempat untuk berimplementasi.Janin di
dalam kandungan memerlukan makanan dan nutrisi yang menjadikannya tumbuh dan
berkembang. Di dalam rahim ibu, janin mempunyai saluran pengikat antara ibu dan bayi
yang biasa kita sebut sebagai plasenta.

Plasenta tumbuh saat janin berusia kurang lebih satu minggu pertama. Pada plasenta
terdapat berbagai macam fungsi diantaranya sebagai respirasi, ekskresi dan produksi
hormone, sehingga terjadi pertukaran zat antara ibu dan janin.

Plasenta terdiri dari 200 lebih pembuluh dan vena halus, berbentuk mirip gumpalan hati
mentah. Permukaan maternal yang menempel pada rahim, tampak kasar dan berongga.
Warnanya merah tua dan terbagi dalam 15-20 tonjolan cotyledon, yang merupakan villi
atau tonjolan berbentuk jari. Permukaan fetus amat lembut, dengan tali pusar biasanya
terdapat di bagian tengah. Bila tali pusar di bagian pinggir disebut battledore plasenta.
Plasenta yang sudah dewasa, berbentuk seperti piringan datar. Beratnya sekitar 500 gram,
diameternya 20 cm (8 inci) tebal bagian tengahnya 2,5 cm (1 inci). Ukuran dan berat
plasenta disesuaikan dengan ukuran janin. Plasenta biasanya berada pada bagian atas
rahim, tapi bila terdapat di bagian bawah, maka disebut Plasenta Previa.

Plasenta berperan penting dalam pertumbuhan, perkembangan, dan kelangsungan hidup


bayi. Plasenta atau biasa kita sebut ari-ari, baru terbentuk pada minggu keempat
kehamilan. Ia lalu tumbuh dan berkembang bersama janin dan akan lepas saat bayi
dilahirkan. Jadi, plasenta merupakan bagian dari konsepsi atau bagian dari sel telur yang
dibuahi sperma.
1
Sel telur yang dibuahi sperma itu kelak akan berkembang menjadi janin, air ketuban,
selaput ketuban, dan plasenta. Plasenta berbatasan dan berhubungan dengan selaput
ketuban. Di dalam selaput terdapat kantong amnion (ketuban), di mana di dalamnya
terdapat bayi berada. Plasenta dikenal juga dengan istilah uri/tembuni. Plasenta merupakan
organ sementara yang menghubungkan ibu dengan janin. Plasenta merupakan alat
pertukaran zat antara ibu dan janin.

Plasenta sangat penting bagi janin karena merupakan alat pertukaran zat antara ibu dan
anak sebaliknya. Pertumbuhan plasenta makin lama makin bear dan luas, umumnya
mencapai pembentukan lengkap pada usia kehamilan sekitar 16 minggu. Jiwa anak
tergantung plasenta, baik tidaknya anak tergantung pada baik buruknya plasenta. Plasenta
merupakan organ sementara yang menghubungkan ibu dengan janin. Plasenta
memproduksi beberapa hormon penting dalam kehamilan yaitu Human Chorionic
Gonatropin (HCG) dan Human Plasenta Lactagen (PHL).

Letak plasenta pada umumnya pada korpus uteri bagian depan atau belakang agak ke arah
fundus uteri. Hal ini adalah fisiologis karena permukan bagian atas korpus uteri lebih luas,
sehingga lebih banyak tempat untuk berimplantasi.

Menjelang akhir kehamilan, plasenta memungkinkan antibodi maternal memasuki sirkulasi


janin. Antibodi memberikan imunitas pasif sementara pada janin. Obat-obatan, alkohol,
polutan lingkungan, virus dan agens penyebab penyakit lainnya masuk dengan bebas dari
suirkulasi maternal ke sirkulasi janin.sebagian zat ini disebut teratogen atau agens yang
dapat menyebabkan defek lahir.

Sangat penting bagi ibu yang tengah mengalami masa kehamilan untuk mengetahui letak
plasenta dalam kandungannya, hal ini bertujuan agar ibu yang sudah mendekati masa
persalinan dapat meminimalisir dampak buruk yang disebabkan oleh posisi atau letak
plasenta yang tidak normal sehingga proses persalinan dapat dilakukan dengan lancar dan
keselamatan ibu dan bayi dapat terjamin.

2
1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian dari plasenta?


2. Berapa Jumlah Kotiledon?
3. Bagaimana Implantasi Plasenta?
4. Bagaimana Pelekatan Plasenta Inersia?

1.3 TUJUAN PENULISAN

1. Mengetahui pengertian plasenta


2. Mengetahui Berapa Jumlah Kotiledon
3. Mengetahui Implantasi Plasenta
4. Mengetahui Pelekatan Plasenta Inersia

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PLASENTA

Plasenta adalah alat yang sangat penting bagi janin karena merupakan alat pertukaran zat
antara ibu dan anak sebaliknya. Pertumbuhan Plasenta makin lama makin bear dan luas,
umumnya mencapai pembentukan lengkap pada usia kehamilan sekitar 16 minggu. Jiwa
anak tergantung plasenta, baik tidaknya anak tergantung pada baik buruknya plasenta.
Plasenta merupakan organ sementara yang menghubungkan ibu dengan janin. Plasenta
memproduksi beberapa hormon penting dalam kehamilan yaitu Human Chorionic
Gonatropin (HCG) dan Human Plasenta Lactagen (PHL).

Letak plasenta umumnya di depan atau di belakang dinding uterus, agak ke atas arah
fundus uteri. Hal ini adalah fisiologis karena permukaan bagian atas korpus uteri lebih
luas, sehingga lebih banyak tempat untuk berimplantasi. Bila diteliti benar ,maka
sebenarnya plasentanya berasal dari sebagian besar dari bagian janin, yaitu villi koriales
yang berasal dari korion, dan sebagian kecil dari bagian ibu yang berasal dari desidua
basalis.

Darah ibu yang berada di ruang interviller berasal dari spiral arteries yang berada di
desidua basalis. Pada sistole darah di semprotkan dengan tekanan 70-80 mmHg seperti air
mancur ke dalam ruang interviller sampai mencapai chorionic plate, pangkal dari
kotiledon-kotiledon janin. Darah tersebut membasahi semua villi koriales dan kembali
perlahan-lahan dengan tekanan 8 mmHg ke vena-vena di desidua.

Di tempat-tempat tertentu pada implantasi plasenta terdapat vena-vena yang lebar (sinus)
untuk menampung darah kembali. Pada pinggir plasenta di beberapa tempat terdapat pula
suatu ruang vena yang luas untuk menampung darah yang berasal dari ruang interviller di
atas. Ruang ini di sebut sinus marginalis.

4
2.2 JUMLAH KOTILEDON

Cara memeriksa plasenta dan selaputnya :

1. Periksa sisi maternal (yang menempel pada dinding uterus) untuk memastikan
bahwa semuanya lengkap dan utuh tidak ada yang bagian yang hilang
2. Pasangkan bagian-bagian placenta yang robek atau terpisah untuk memastikan
tidak ada bagian yang hilang
3. Periksa placenta bagian fetal (yang menghadap kejanin) untuk memastikan
tidak ada kemungkinan loba ekstra (suksenturiata)
4. Evaluasi selaput untuk memastikan kelengkapannya

2.1.2 Bentuk, ukuran dan bagian-bagian plasenta dan macam-macam plasenta

Berikut adalah bentuk dan ukuran plasenta, yaitu:

1. Bentuk bundar/oval
2. Diameter 15-25 cm, tebal 3-5 cm
3. Berat rata-rata 500-600 gram
4. Insersi tali pusat (tempat berhubungan dengan plasenta) dapat ditengah/ sentrali,
disamping/ lateralis, atau di ujung tepi/ marginalis.
5. Disisi ibu, tampak daerah-daerah yang agak menonjol (kotiledon) yang diliputi
selaput tipis desidua basalis
6. Disisi janin, tampak sejumlah arteri dan vena besar (pembuluh orion) menuju tali
pusat. Orion diliputi oleh amnion
7. Sirkulasi darah ibu di plasenta sekitar 3000cc/menit (20 minggu) meningkat 600 cc
– 7000 cc/menit (aterm).

Letak plasenta pada umumnya pada korpus uteri bagian depan atau belakang agak ke arah
fundus uteri. Hal ini adalah fisiologis karena permukan bagian atas korpus uteri lebih luas,
sehingga lebih banyak tempat untuk berimplantasi.

Berikut adalah bagian-bagian plasenta, yaitu:


Bagian ibu/permukaan maternal:

1. Permukaan yang menghadap ke dinding rahim


2. Warnanya merah tua

5
3. Permukaannya kasar beralur-alur sehingga seolah-olah terbagi dalam beberapa
belah yang disebut kotiledon
4. Permukaan maternal mempunyai 15-20 kotiledon

Bagian janin/ permukaan fetal


Permukaan menghadap ke arah janin, tampak licin dan berwarna putih kuning.

1. Permukaan fetal diliputi lapisan amnion yang tipis dan bening sehingg kelihatan
membayang dibawahnya pembuluh darah yang bercabang.
2. Pada permukaan janin dan plasenta terutama tali pusat
3. Tali pusat merupakan penghubung janin dan plasenta
4. Tebalnya kira-kira 50 cm, berwarna putih kuning dan tampak terpilih yang tidak
sama tebalnya pada semua tempat didalam tali pusat terdapat tiga pembuluh darah
yaitu satu vena umbilikalis dan dua arteri umbilikalis.

Macam-macam plasenta
a) Berdasarkan bentuknya

1. Plasenta normal
2. Plasenta membranasea
3. Plasenta suksenturiata
4. Plasenta spuria
5. Plasenta bilobus
6. Plasenta trilobus

b) Berdasarkan dinding rahim

1. Plasenta adhesiva
2. Plasenta akreta
3. Plasenta inkreta
4. Plasenta perkreta

2.1.2 Fungsi plasenta

Fungsi plasenta ialah mengusahakan janin tumbuh dengan baik. Untuk pertumbuhan ini di
butuhkan adanya penyaluran zat asam, asam amino, vitamin dan mineral dari ibu ke janin,
dan pembuangan CO2 serta sampah metabolisme janin ke peredaran darah ibu.

Dapat di kemukakan bahwa fungsi plasenta adalah :

1. Sebagai alat yang memberi makanan pada janin (nutritif)


2. Sebagai alat yang mengeluarkan bekas metabolisme (ekskresi)
3. Sebagai alat yang memberi zat asam, dan mengeluarkan CO2 (respirasi)
4. Sebagai alat yang membentuk hormon
5. Sebagai alat menyalurkan berbagai antibodi ke janin, dan
6. Mungkin hal-hal yang belum di ketahui.

Perlu di kemukakan bahwa plasenta dapat pula di lewati kuman-kuman dan obat-obatan
tertentu. Penyaluran zat makanan dan zat lain dari ibu ke janin dan sebaliknya harus

6
melewati lapisan trofoblas plasenta. Cepatnya penyaluran zat-zat tersebut tergantung pada
konsentrasinya di kedua belah lapisan trofoblas, tebalnya lapisan trofoblas, besarnya
permukaan yang memisahkan, dan jenis zat.

Pemantauan Kontraksi

• Segera setelah kelahiran placenta lakukan rangsangan taktil pada fundus


uteri → TERJADINYA KONTRAKSI FUNDUS UTERI

Cara melakukan Rangsangan taktil :

1. Letakan telapak tangan pada fundus uteri


2. Gerakan tangan secara memutar pada fundus uteri sehingga uterus berkontraksi
(15 kali putaran)
3. Jika setelah satu atau dua menit uterus masih belum berkontraksi ulagi
rangsangan taktil
4. Ajarkan ibu dan keluarganya cara melakukan rangsangan taktil ,uterus segera
dapat diketahui jika uterus tidak bekontraksi dengan baik
5. Periksa kontraksi uterus setiap 15 menit selama 1 jam pertma pasca persalinan
dan setip 30 menit selama 1 jam kedua pasca persalinan

2.2 IMPLANTASI PLASENTA

Implantasi adalah penempelan blastosis ke dinding rahim, yaitu pada tempatnya tertanam.
Blastosis biasanya tertanam di dekat puncak rahim, pada bagian depan maupun dinding
belakang. Dinding blastosis memiliki ketebalan 1 lapis sel, kecuali pada daerah tertentu
terdiri dari 3-4 sel. Sel-sel di bagian dalam pada dinding blastosis yang tebal akan
berkembang menjadi embrio, sedangkan sel-sel di bagian luar tertanam pada dinding rahim
dan membentuk plasenta (ari-ari).

Plasenta menghasilkan hormon untuk membantu memelihara kehamilan dan memungkin


perputaran oksigen, zat gizi serta limbah antara ibu dan janin. Implantasi mulai terjadi pada
7
hari ke 5-8 setelah pembuahan dan selesai pada hari ke 9-10. Dinding blastosis merupakan
lapisan luar dari selaput yang membungkus embrio (korion).

Lapisan dalam (amnion) mulai dibuat pada hari ke 10-12 dan membentuk kantung amnion.
Kantung amnion berisi cairan jernih (cairan amnion) dan akan mengembang untuk
membungkus embrio yang sedang tumbuh, yang mengapung di dalamnya.
Tonjolan kecil (vili) dari plasenta yang sedang tumbuh, memanjang ke dalam dinding
rahim dan membentuk percabangan seperti susunan pohon.Susunan ini menyebabkan
penambahan luas daerah kontak antara ibu dan plasenta, sehingga zat gizi dari ibu lebih
banyak yang sampai ke janin dan limbah lebih banyak dibuang dari janin ke ibu.
Pembentukan plasenta yang sempurna biasanya selesai pada minggu ke 18-20, tetapi
plasenta akan terus tumbuh selama kehamilan dan pada saat persalinan beratnya mencapai
500 gram. Embrio pertama bergerak ke rahim sekitar 80 jam setelah ovulasi. Setelah
masuk ke dalam rongga rahim dalam 7 hari perjalanan, hasil pembuahan yang sudah
membelah mulai mencari tempat yang “enak” untuk menempelkan diri (implantasi).

Normalnya ia akan menempel pada bagian pucak rahim. Namun jika ada masalah pada
lokasi tersebut ia akan mencari tempat lain. Apabila menempel pada bagian bawah rahim
nantinya akan menimbulkan menutupnya mulut rahim (terjadi plasenta previa).
Implantasi Pada tahap ini sel telur yang telah dibuahi sekarang disebut blastocyst, ini
adalah cluster yang diisi cairan 50 sampai 60 sel, masih terus berlipat ganda secara
cepat. Implantasi blastokista terjadi pada sekitar hari ke 5 sampai hari 8 dari perkembangan
embrio.

3.1 JENIS PERLEKATAN PLASENTA

1. Plasenta adhesiva adalah implantasi yang kuat dari jonjot korion plasenta sehingga
menyebabkan kegagalan mekanisme separasi fisiologis.
2. Plasenta akreta adalah implantasi jonjot korion plasenta hingga memasuki sebagian
lapisan miometrium.
3.Plasenta inkreta adalah implantasi jonjot korion plasenta hingga mencapai/memasuki
miometrium.
4. Plasenta perkreta adalah implantasi jonjot korion plasenta yang menembus lapisan
otot hingga mencapai lapisan serosa dinding uterus.
5. Plasenta inkarserata adalah tertahannya plasenta di dalam kavum uteri, disebabkan
oleh konstriksi ostium uteri.

Keterangan gambar:
A. Placenta normal
B. Placenta previa
C. Placenta akreta
D.Solusio plasenta

8
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dari penjelasan diatas maka kita dapat mengetahui bahwa plasenta berperan penting dalam
pertumbuhan, perkembangan, dan kelangsungan hidup bayi. Plasenta atau biasa kita sebut
ari-ari, baru terbentuk pada minggu keempat kehamilan. Ia lalu tumbuh dan berkembang
bersama janin dan akan lepas saat bayi dilahirkan. Jadi, plasenta merupakan bagian dari
konsepsi atau bagian dari sel telur yang dibuahi sperma. Tanpa plasenta, janin mustahil
bertahan hidup.

Plasenta merupakan organ yang telah memiliki letak,bentuk,ukuran,bagian-bagian dan


fungsi yang apabila semuanya terbentuk dan melakukan fungsinya dengan baik,maka akan
menjamin kehidupan dan pertumbuhan janin yang berkembang di dalam rahim.

3.2 SARAN

Plasenta merupakan organ yang sangat dibutuhkan bagi kehidupan bayi dalam rahim, oleh
karena itu pemenuhan kebutuhan nutrisi serta gizi harus tercukupi melalui ibu yang sedang
mengandung. Proses pertumbuhan plasenta sangat berpengaruh besar bagi kehidupan janin
dalam kandungan, pasokan makanan pada ibu sangat mempengaruhi tumbuh kembang
pada plasenta, kerusakan pada plasenta juga merupakan akibat dari buruknya pasokan
makanan yang dikonsumsi ibu. Oleh sebab itu perlu bagi ibu yang sedang mengandung
untuk mengetahui proses pertumbuhan plasenta, organ yang merupakan hubungan pengikat
antara ibu dan bayi.

9
DAFTAR PUSTAKA

Heller, Luz: Gawat Darurat Ginekologi dan Obatetri. Jakarta, EGC, 1991.
Cunningham, F. Gary, M.D. : Obstetri Williams E/18. Jakarta, ECG, 1995.
Letzenberg, J.C., et al: Synopsis of Obstetrics 5/E. St. Louis, Mosby, 1957.
http://midwifery87.blogspot.co.id/2015/04/pembentukan-plasenta-dan-fungsi-plasenta.html
http://krisnachandrawati.blogspot.co.id/2013/01/kebidanan-plasenta.html
https://www.google.com/search?q=implantasi+plasenta+adalah&oq=IMPLANTASI+PLASENTA
ASI+&aqs=chrome.2.69i57j0l5.5248j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-
8https://www.google.com/search?q=gambar+kotiledon+plasenta&safe=strict&sa=X&biw=1366&b
ih=576&sxsrf=ACYBGNS4zwF2Wr1aBqpfl7dMO5QFxHWfog:1571328661524&tbm=isch&sour
ce=iu&ictx=1&fir=DU5sePQ81c9BxM%253A%252CaYzjJIaNEzUeEM%252C_&vet=1&usg=AI
4_-
kQOhw5KELy7qfTo9EN2rswgpLXzmA&ved=2ahUKEwih2Me116PlAhVKPo8KHUNADd8Q9
QEwAnoECAcQCA#imgrc=3lKQgH8UG24rqM:&vet=1
https://www.google.com/search?q=gambar+implantasi+plasenta&safe=strict&sxsrf=ACYBGNRM
cip12L67KP33IvD4ZuIlq0z89A:1571330368572&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKE
wi_78Xj3aPlAhVGWysKHcymCpYQ_AUIESgB&biw=1366&bih=576#imgrc=KMrnTMgZS59N
AM:https://www.katapena.info/2016/12/makalah-plasenta-lengkap.html

10

Anda mungkin juga menyukai